Sabtu, 20 Januari 2018

TNI AU Akan Aplikasikan Konsep Perang UCAV

✈️ Pentak Lanud Supadio dan Skadron 51 [TNI AU]

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengungkapkan bahwa proyeksi pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara (AU) diarahkan untuk dapat mencapai air supremacy dan air superiority.

Menurut Hadi, sasaran yang ingin dicapai adalah kekuatan pemukul udara strategis, untuk menghadapi dua trouble spots dalam bentuk komposit, yang berisi pesawat-pesawat tempur multi-role dari generasi empat setengah.

Marsekal Hadi Sematkan Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama kepada 10 Pati TNI AU Hadi mengatakan, bahwa pembangunan TNI AU juga diarahkan pada kemampuan mobilitas serta proyeksi kekuatan pada lingkup nasional, regional, dan global.

"Sistem pertahanan udara juga akan diintegrasikan dengan matra lainnya dalam suatu jaringan bertempur atau Network Centric Warfare. Pada pembangunan kekuatan selanjutnya, juga akan mengaplikasikan konsep berperang dengan Unmanned Combat Aerial Vehicles (UCAV) yang berbasis satelit," ungkapnya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/1).

Hadi mengingatkan, tantangan tugas TNI AU ke depan tidaklah semakin ringan, bahkan bisa semakin sulit. Namun dengan kebersamaan, seluruh prajurit TNI AU akan mampu melaksanakan tugas dengan baik dalam menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa.

"Kita harus bertekad membangun tentara yang profesional, disiplin, militan dan rendah hati, melalui profesionalisme, disiplin dan militan, menjadikan TNI hebat dalam segala medan tugas," ujarnya.

  ✈️ Akurat  

2 WNI Bebas dari Kelompok Abu Sayyaf

Segera DipulangkanIlustrasi

Dua WNI yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Sulu, Filipina Selatan, sudah bebas. Pihak Kementerian Luar Negeri RI berkoordinasi untuk pemulangan dua WNI tersebut ke Tanah Air.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kemlu Lalu M Iqbal mengatakan dua WNI tersebut bebas pada Jumat (19/1) pukul 19.30 waktu setempat. Kedua WNI tersebut, yakni La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Adi, merupakan nelayan asal Wakatobi.

"Pada Jumat, 19 Januari 2018, sekitar pukul 19.30 waktu setempat, 2 WNI telah bebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Sulu, Filipina Selatan," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/1/2018).

Kedua nelayan WNI tersebut diculik oleh kelompok ASG dari dua kapal ikan yang berbeda pada 5 November 2016 di perairan Kertam, Sabah, Malaysia.

"Wakil KJRI Davao dan KBRI Manila telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk proses pemulangan kedua WNI tersebut," sambungnya.

Saat ini, lanjut Iqbal, La Utu dan La Hadi berada di pangkalan Joint Task Force di Sulu, Filipina Selatan. Jika cuaca memungkinkan, direncanakan Sabtu (20/1) siang ini keduanya akan diterbangkan dengan helikopter ke Zamboanga untuk diserahterimakan kepada Konjen RI Davao, mewakili Pemerintah Indonesia.

"Keduanya akan segera dipulangkan ke Indonesia setelah melalui pemulihan dan setelah mendapatkan exit clearance dari imigrasi Filipina," ujar Iqbal.

Iqbal menjelaskan, pada 8 November 2016, tiga hari setelah kejadian penculikan dua WNI itu, Menlu RI Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Pelabuhan Sandakan, Sabah, Malaysia, guna bertemu dengan istri kedua korban serta ratusan nelayan Indonesia lainnya.

Dalam kunjungan tersebut, Retno menyampaikan komitmen pemerintah akan berupaya membebaskan keduanya.

"Sejak kejadian, Kemlu terus berkomunikasi dengan keluarga menyampaikan perkembangan upaya pembebasan," jelas Iqbal. (jor/fdn)

  ✈️ detik  

Dua F-16 Hibah AS Akhirnya Tiba

✈️ Di Lanud Iswahjudi✈️ Dua F-16 Hibah AS [TNI AU]

Setelah tertunda dua kali, dua sisa pesawat F-16 hibah Pemerintah Amerika Serikat akhirnya tiba di Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1/2018) siang.

Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Samsul Rizal yang dikonfirmasi di sela-sela acara penandantanganan sinergi BUMN pengadaan sarana LRT Jabodebek di PT INKA Madiun, Kamis (18/1/2018) siang, membenarkan datangnya sisa dua pesawat F-16 kloter terakhir bantuan Pemerintah AS. Kedua pesawat tempur F-16 bernomor TS 1628 dan TS 1634 tepat mendarat di Lanud Iswahjudi pukul 11.28 WIB.

Dengan hadirnya dua pesawat kloter terakhir, maka total pesawat tempur F-16 bantuan pemerintah AS sebanyak 24 unit. Nanti pembagiannya 12 untuk skadron tiga Lanud Iswahjudi dan 12 di Lanud Pekanbaru,” kata Samsul.

Samsul mengatakan, kedatangan dua pesawat itu sempat tertunda dua kali karena persoalan teknis. Persoalan pertama terjadi pada mesin pesawat dan selanjutnya masalah pesawat tanker pengisi bahan bakarnya.

Awalnya hanya persoalan mesin di pesawat. Namun setelah bergerak ada masalah di pesawat tanker pengisi bahan bakarnya. Pasalnya perjalanan Hawaii-Ghuam memakan waktu tujuh hingga delapan jam sehingga membutuhkan pengisian bahan bakar di udara hingga tiga kali,” ungkap Samsul.

  ✈️ Kompas  

Indonesia Puts KC-46A Pegasus, Airbus A330 in Frame for Aerial Tanker Requirement

Boeing KC-46A Pegasus based on Boeing 767. Indonesia is studying the Boeing KC-46A, and the Airbus A330 MRTT to improve its aerial refuelling capabilities. Programme is expected to be the next major logistics aircraft acquisition undertaking after the Airbus A400M [Boeing]

The Indonesian Air Force (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Udara) has begun a study to expand the service’s aerial refuelling capabilities, with a view on establishing a formal acquisition programme for two airframes by 2024, a TNI-AU official told Jane’s on 18 January.

The aircraft types that are being compared in this study are the A330 multirole tanker-transport (MRTT) from Airbus, and what the Indonesians allude to as a militarised version of the Boeing 767 tanker, in reference to the KC-46A Pegasus.

Issues that will be scrutinised in the study include suitability for Indonesian operational requirements, compatibility of refuelling methods with the TNI-AU’s fleet of aircraft, interoperability with existing and future assets, and life-cycle costs.

Also to be considered are possible local and foreign funding options that can be tapped upon, and potential for transfer-of-technology arrangements with local companies such as state-owned aircraft manufacturer PT Dirgantara Indonesia (PTD), said the TNI-AU official.

A completion of this study will then pave the way for a definition of programme parameters, and the TNI-AU is expected to launch a formal acquisition programme, and funding request from the Indonesian Ministry of Defence, in the 2020–24 timeframe.

Prior to June 2015, the TNI-AU operated a fleet of two pod-equipped KC-130Bs, which were delivered in the early 1960s. One of these aircraft crashed in Medan on 30 June of that year after developing engine troubles, and since then the TNI-AU has had to rely on a single airframe of the type for its aerial refueling needs. The sole KC-130B is currently stationed with the TNI-AU’s Aviation Squadron 32 at the Abdul Rachman Saleh airbase in Malang.
 

  IHS Jane  

Jumat, 19 Januari 2018

Tim VBSS Lantamal X Gagalkan Penyelundupan Senjata

Dari PNG Menuju JayapuraTim VBSS membawa bersama terduga penyelundup senjata

Dua unit Sea Rider dengan Tim VBSS (Visit Board Search Seizure) Lantamal X terpaksa melumpuhkan pergerakan dan menangkap speed boat warna putih list kuning yang dikendarai oleh orang tak dikenal (OTK) dari PNG karena tidak menghiraukan isyarat bendera dan komunikasi dan berusaha melarikan diri dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim VBSS Lantamal X. Selasa, (16/01/2018).

Berdasarkan informasi dari Intelejen diperoleh laporan bahwa ada speed boat yang dikendarai oleh OTK melalui jalur laut sedang melakukan penyelundupan senjata dari PNG menuju Jayapura.

Setelah mendapatkan perintah dari Dansatgas Ops. Pamtas Letkol Laut (P) Nouldy J Tangka, Wadan Ops. Pamtas Mayor Laut (P) Alpirut Musa Samban langsung memerintahkan dua unit Sea Rider untuk melakukan pengejaran dan penangkapan. Kedua unit Sea Rider melaksanakan penembakan peringatan kepada speed boat yang menjadi target operasi, akan tetapi tetap melaju dengan kecepatan tinggi akhirnya kedua unit Sea Rider melaksanakan penembakan kearah buritan speed boat yang menjadi target operasi dan mengenai bagian motor tempel dan salah satu orang di speed boat sehingga membuat speed boat mengurangi kecepatannya.

Sea Rider berhasil melumpuhkan pergerakan dan menangkap speedboat yang menjadi target operasi tim VBSS Satkamla Lantamal X melaksanakan peran pemeriksaan dan penggeledahan di speed boat tersebut. Dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan tim VBSS menemukan 3 pucuk senjata SA VZ dan tiga orang yang diduga OPM dengan salah satu orang terluka karena terkena tembakan. Kemudian Wadan Satgas Ops. Pamtas memerintahkan untuk melakukan pengawalan speed boat beserta tiga personil dan barang buktinya ke Dermaga Porasko Satkamla Lantamal X untuk menjalani pemeriksaan oleh Tim Intel Satgas Pamrahwan untuk selanjutnya diserahkan kepada Pomal untuk diperiksa lebih lanjut.
 

  TNI  

TNI AL Targetkan Enam Kapal Hidrografi

KRI 933 TNI AL ✈️

TNI Angkatan Laut menargetkan memiliki enam buah kapal hidrografi guna meningkatkan kualitas peta perairan Indonesia. Kapal tersebut lebih canggih dari kapal hidrografi milik negara Asia Tenggara lainnya.

Malah KSAL dari Perancis, sudah pernah bilang akan meniru kapal hidrografi kami, karena kami lebih lengkap,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi di Pusat Hidrografi TNI AL pada Kamis, 18 Januari 2018.

Ade mengatakan kelebihan kapal hidrografi milik TNI AL ialah pada teknologi dan kelengkapan persenjataan yang dimiliki. “Dan beberapa survei yang kita lakukan sudah ada hasilnya, salah satunya kita akan membuat peta bawah air,” ujar dia.

Digenjotnya hidrografi TNI AL, kata Ade, merupakan salah satu upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Menurut dia, penyediaan data ialah hal yang penting.

Ade mengatakan Hidrografi Angkatan Laut memiliki peran penting karena dengan pemetaan perairan yang akurat, maka TNI akan dapat melindungi batas-batas wilayah Indonesia. “Jadi Kapus Hidrosal, mengemban amanah cukup berat,” ujarnya.

Pushidrosal merupakan perwakilan Indonesia dalam bidang hidrografi. Satuan tersebut menyediakan data dan informasi hidro-oseanografi dan memberikan perlindungan lingkungan laut untuk kepentingan sipil dan militer. Kegiatan dari satuan ini antara lain survei, penelitian, pemetaan laut, penerapan lingkungan laut, dan keselamatan navigasi laut untuk pertahanan dalam tugas pokok TNI AL.
 

  Tempo  

TNI AU Butuh Tambahan Radar Hingga "Upgrade" Hercules

CN295 TNI AU ✈️

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AU masih perlu ditambah.

Hal itu ia sampaikan usai acara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Kami masih nunggu kedatangan pesawat F5 yang hampir 1,5 tahun para penerbang tidak terbang dengan pesawat tersebut," ujarnya, Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Selain itu, TNI AU juga masih memerlukan tambahan 12 radar baru.

Saat ini kata dia, radar TNI AU baru sekitar 20 unit. Diharapkan, dalam rencana strategis ke tiga nanti sudah ada penambahan radar.

Dari sisi pesawat pengangkut, menurut Panglima, TNI AU juga membutuhkan pergantian pesawat Hercules.

"Kami merencanakan pesawat Hercules gantikan dengan tipe Hercules sama namun tipe akan kami tingkatkan menjadi tipe J termasuk pesawat angkut ringan dan helikopter," kata dia.

Sebelumnya, Panglima mengatakan bahwa tugas TNI AU ke depan tidaklah semakin ringan, namun ia yakin kebersamaan seluruh prajurit, akan mampu melaksanakan tugas dengan baik dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah Republik.

Khusus di tahun politik, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta agar seluruh jajaran TNI Angkatan Udara ikut bersama-sama meneguhkan kembali netralitas TNI.

 Dalam 3 bulan

Sebelumnya, KSAU Marsekal Yuyu Sutisna berkomitmen melanjutkan apa yang telah dicapai pendahulunya, yaitu Marsekal Hadi Tjahjanto yang kini menjadi Panglima TNI.

"Saya akan terus melanjutkan kebijakan dan apa yang direncanakan KSAU terdahulu, baik dalam pembangunan kekuatan atau kemampuan," ujar Yuyu di Istana Presiden Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Salah satu prioritas Yuyu adalah menyelesaikan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sempat tertunda beberapa waktu lalu.

"Harapan saya dalam tiga bulan ini, beberapa hal soal pengadaan alutsista yang tertunda dapat saya selesaikan," ujar Yuyu.

Salah satu alutsista yang sempat tertunda, yakni pengadaan pesawat Sukhoi SU-35. Yuyu berharap tidak harus sampai memasuki Februari 2018, TNI AU bisa menandatangani kontrak pengadaannya.

Yuyu juga akan berkoordinasi aktif dengan pihak Kementerian Pertahanan demi mempercepat pengadaan itu.

"Karena dengan kedatangan alutsista, tentunya akan memperkuat kami dalam melaksanakan tugas," ujar Yuyu.

Selain Sukhoi SU-35, pengadaan alutsista yang sempat tertunda, antara lain radar, radar pasif dan pesawat tanpa awak.

Jabatan KSAU kosong setelah Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dilantik menjadi Panglima TNI. Sebelum dilantik sebagai KSAU, Yuyu menjabat Wakil KSAU.
 

  Kompas  

Kamis, 18 Januari 2018

[Video] Tank Tanpa Awak

Liputan KompasTvTampak tak ada yang berbeda dari tank tempur ini. Namun siapa sangka, tank tempur ciptaan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut Surabaya merupakan tank tanpa awak.

Dengan memanfaatkan koneksi jaringan nirkabel, kendaraan tempur ini mampu dioperasikan dari jarak jauh dengan jarak jelajah hingga 500 meter.

Komponen-komponen tank tempur tanpa awak ini terdiri dari alat pemancar, elektrik kopling, serta alat pendukung lainnya. Tank tempur ini terbuat dari tank bekas yang sudah tidak terpakai lagi, kemudian mesin diperbaiki hingga bisa kembali dijalankan.


  Youtube  

KSAU, Marsekal Yuyu Fokus Tuntaskan Pengadaan Alutsista

Di antaranya pesawat Sukhoi dan radar Ground-Controlled Interception (GCI) Marsekal Yuyu Sutisna (TNI AU) 

Marsekal Yuyu Sutisna resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Yuyu mengaku akan fokus pada pengadaan alutsista.

"Prioritas saya akan selesaikan pengadaan alutsista yang tertunda," kata Yuyu seusai pelantikan di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018).

Yuyu pun mematok target pengadaan sejumlah alutsista yang tertunda itu bisa selesai dalam waktu tiga bulan. Pengadaan alutsista itu di antaranya pesawat Sukhoi dan radar Ground-Controlled Interception (GCI).

"Harapan saya, 3 bulan ini saya selesaikan. Sebagai contoh pengadaan Sukhoi, saya harap Januari kontrak sudah di Kemhan," katanya.

Yuyu diangkat menjadi KSAU menggantikan Marsekal Hadi, yang dipromosikan sebagai Panglima TNI. Sebelum menjadi KSAU, dia menjabat Wakil KSAU.

Selain Yuyu, Presiden Jokowi melantik Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden dan Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Agum menggantikan almarhum KH Hasyim Muzadi.(ams/ams)

  detik  

Rabu, 17 Januari 2018

Pesawat N219 Kedua

Dirilis bulan depan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PT DI akan kembali merilis pesawat buatan anak negeri N219 Nurtanio dan menjadi purwarupa kedua. [Foto/Arif Budianto] 

PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PT DI akan kembali merilis pesawat buatan anak negeri N219 Nurtanio. Pesawat tersebut menjadi purwarupa kedua yang berhasil dibuat PT DI.

Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengatakan, saat ini pesawat N219 Nurtanio telah melakukan 13 kali uji terbang dengan total waktu 16 jam. Untuk mempercepat proses uji terbang, pada Februari 2018 ini pihaknya akan kembali merilis purwarupa N219 kedua.

Untuk melakukan uji terbang, tidak hanya dengan satu product development, karena di akhir bulan Februari, satu product development akan hadir untuk mendampingi purwarupa pertama supaya memenuhi menjadi 350 jam terbang," kata Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro di Bandung, Rabu (17/1/2018).

Menurut dia, PTDI bersama Kementerian Perhubungan berupaya untuk mempercepat proses sertifikasi. Purwarupa pesawat pertama dan kedua N219 Nurtanio akan menjalani serangkaian tes yang berbeda.

Sementara Chief Engineering N219 Nurtanio, Palmana Banandhi menambahkan pihaknya akan terus menyelesaikan flight test ini hingga akhir tahun 2018. Targetnya, tahun ini menyelesaikan 350 jam terbang.

Untuk mengejar target jam terbang, kami menggunakan dua pesawat yang kemudian bisa mempercepat proses sertifikasi. Di mana kedua pesawat ini memiliki misinya masing-masing," ungkap Palmana.

Purwarupa pesawat pertama dan kedua N219 Nurtanio akan menjalani serangkaian pengujian. Pesawat pertama akan menyelesaikan pengujian performance dan structure test. Sedangkan purwarupa pesawat kedua N219 Nurtanio akan digunakan untuk pengujian system test, seperti avionic system, electrical system dan flight control.

Dari 100% subject flight test, itu kita bagi menjadi dua, 50:50. Sehingga nanti kegiatan-kegiatan flight test bisa dioptimalkan. Tidak hanya di satu pesawat, dan ini memungkinkan untuk bisa dicapai dalam tahun ini," paparnya

Diakui Palmana, purwarupa pesawat kedua N219 Nurtanio, saat ini sudah masuk ke tahap basic system instalation. Sehingga di bulan Februari, purwarupa pesawat kedua N219 Nurtanio akan siap diuji terbang. (akr)

  sindonews  

Delegasi ROKAF Kunjungi Lanud Adisutjpto

Rombongan delegasi dari Royal of Korea Air Force (ROKAF) atau Angkatan Udara Korea Selatan kunjungi Lanud Adisutjpto pada Selasa (16/1/2018).  

Rombongan delegasi dari Royal of Korea Air Force (ROKAF) atau Angkatan Udara Korea Selatan kunjungan Lanud Adisutjpto, pada Selasa (16/1/2018).

Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsma TNI Ir. Novyan Samyoga menerima kunjungan yang dipimpin oleh General LEE Wang Geun tersebut.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang dilaksanakan antara Angkatan Udara Negara Korea dan Indonesia.

Di Ruang Rapat Mako, Komandan Lanud Adisutjipto memberikan sambutan kepada Tamu Royal Of Korea Air Force mengenai tugas pokok dan seluk-beluk Pendidikan Sekolah Penerbang TNI di Lanud Adisutjipto.

Komandan Lanud juga mengungkapkan kebanggaannya karena Pangkalan TNI AU Adisutjipto menjadi salah satu lokasi kunjungan para Perwira dari Angkatan Udara Korea.

Usai mendapatkan paparan dari Danlanud, rombongan mendapat suguhan atraksi The Jupiters secara langsung di Base Ops, selama kurang lebih 12 menit.

Usai disuguhi Atraksi JAT, rombongan juga diajak ke Wing Dik Terbang untuk melihat langsung Lokasi Air Power Long WingdikTerbang, yang merupakan tempat diskusi atau berkumpulnya para penerbang guna mendukung pelaksanaan Pendidikan Sekbang TNI.

Melalui kunjungan ini Komandan Lanud Adisutjipto berharap para Perwira dari Angkatan Udara Korea akan mendapat gambaran tentang pelaksanaan tugas dan peran Lanud Adisutjipto.

Dirinya juga berharap dapat lebih mempererat hubungan kerja sama antara kedua Angkatan Udara. (*)

  Tribunnews  

Indonesia, Turkey Team Up To Develop Military Drones

Drone turkey Anka  [jetphoto]

Aircraft company PT Dirgantara Indonesia (PTDI) is collaborating with Turkish Aerospace Industries (TAI) to produce unmanned aerial vehicles (UAVs), which are capable of flying at a maximum height of 40,000 feet.

“TAI has lengthy experience in building high-altitude UAVs. So we will collaborate with them in the project,” said PTDI president director Elfien Goentoro in Bandung on Monday.

TAI has developed UAVs or drones that are used by the Turkish Military and operated at a height of 20,000 feet. They are capable of being equipped with night vision and weapons systems.

Elfien said PTDI was currently developing a medium-altitude long-endurance UAV.

PTDI production director Arie Wibowo added that the government wanted to ensure that collaboration between PTDI and TAI in producing lightweight UAVs take place to reduce dependency on manufacturers in Western countries.

“We need an experienced firm like TAI, a firm from a Muslim country with an advanced technology in the aviation industry,” said Arie, adding that several other firms were only interested in direct selling, not technology transfer.

The UAV project is projected to be completed within one to three years, Arie said, adding that PTDI and TAI also planned to develop CN-235 and N219 planes, PTDI’s two flagship products.

Meanwhile, TAI CEO and president Temel Kotil expressed hope that the collaboration would result in the production of high-quality UAVs, saying that PTDI had a reputation as a major player in the Asian aerospace industry.

  Jakarta Post  

[Video] Penandatanganan Kontrak Kolektif 2018 TNI AL

Liputan CNN TNI angkatan laut melakukan pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa, senilai lebih dari Rp.800 Miliar. Selain itu, TNI AL juga berencana menambah kapal perang jenis Fregat dan Destroyer.


  ★ Youtube  

Selasa, 16 Januari 2018

Indonesia Disbands Patrol Boat Units of Eastern, Western Fleets

The Indonesian Navy is reorganising the deployment and reporting structure of its patrol boat units. Move aimed at improving maritime security, especially in the country’s more remote waters https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz2Vk5LLdi8RKYhP2YRa7CWGPBmuTD-nH1BqicVomuJT6QvdxdyLtfK3lLIZRfjNwEQMRmrwLcG0Lotk9Eo6kPS4I61_Kx8a6h54-UogYuZL8-Y3VQKmz57RYY4r9J_iLI6sey9QefYALn/s1600/berita_377223_KRI+Torani-860+%2526+KRI+Lepu-861+alredy+equipped+with+the+Oto+Melara+Marlin-WS+30mm+Gun+have+been+officially+comissioned+to+the+Indonesian+Navy+Western+Command+Fleet..jpgKRI TNI AL [TNI AL]

In a bid to further improve naval presence across its vast archipelago, the Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut, or TNI-AL) will disband patrol boat units from the Eastern and Western fleets, a source close to the decision told Jane’s on 15 January.

Vessels under the strength of these units, which are referred to by the TNI-AL as SATROL ARMATIM and SATROL ARMABAR respectively according to Indonesian abbreviations, will now be re-distributed across 14 main naval bases (LANTAMALs) across the Indonesian archipelago.


  ★ IHS Janes  

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Akan Kunjungi Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSJgFTduhetO1utjyPXGumvXjZGKvYPRANA4RZmFfJRPKNhGPw0dGS2pqhygG7IPM_4l44DLR9J9qtXUowkR502E13A4V2sLoKfREDmJ1XNDljh8Cds1AJUx4MZwJsu_9VrgxVjdv_LXRn/s1600/18513271_Indonesian+Army+Aviation+new+AH-64E+Guardian+Attack+Helicopter.+Credit+to+Wayan+Agus.jpgApache TNI AD [Wayan Agus]

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), James Norman ‘Jim’ Mattis dilaporkan akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada akhir Januari mendatang. Mattis dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu.

Ketika ditanya kepada juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengenai kunjungan Mattis ke Jakarta, dia mengatakan hal ini sebaiknya ditanyakan langsung kepada pihak Kementerian Pertahanan.

Untuk kunjungan Menhan AS ada baiknya ditanyakan lebih lanjut ke Kementerian Pertahanan,” kata Arrmanantha saat melakukan pertemuan dengan awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (15/1).

Kunjungan Mattis ke Jakarta sendiri sejatinya hampir berbarengan dengan kunjungan Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri AS, Susan Thornton ke Jakarta. Kunjungan Thornton dilakukan untuk membahas kerjasama strategis antara Indonesia dengan Negeri Paman Sam.

Mengenai rencana kunjungan Thornton, pria yang kerap disapa Tata itu mengatakan bahwa kunjungan tersebut ditujukan untuk membahas peningkatan kemitraan strategis antara Indonesia dengan AS.


  ★ sindonews  

[Dunia] China Kenalkan J-16

✈ Kloningan Su-30 Flanker ✈ J16  [pining]

Tentara Pembebasan Angkatan Udara China resmi mempublikasi jet tempur anyarnya, J-16. Hal ini diperkuat dengan foto-foto yang diunggah Kementerian Pertahanan China.

Mengutip situs Sputniknews, Senin, 15 Januari 2018, AU China memiliki tiga skuadron J-16, yakni brigade ke-173, ke-173 dan ke-98.

Jet tempur kloningan Su-30 Flanker milik Rusia ini telah dikembangkan sejak 2015. Keunggulan J-16 memiliki fitur ground strike juga air-to-air combat.

J-16 adalah pesawat tempur buatan dalam negeri tersebut akan menjadi lawan seimbang bagi F-15 Strike Eagle milik Amerika Serikat.

J-16 lebih canggih dibandingkan J-11 yang dikembangkan dari Su-27 milik Rusia yang dibangun untuk kemampuan superioritas udara.

Sebelumnya, China memiliki jet tempur generasi kelima, J-20, yang pernah dibuat pertama kali September tahun lalu.

Para ahli militer memperkirakan integrasi pesawat generasi kelima akan ‘sangat panjang dan menyakitkan’, seperti yang terjadi pada F-35 milik Angkatan Udara AS.

“Proses pengenalan jet tempur generasi kelima untuk Angkatan Udara Amerika sangat lama dan menyakitkan. Tidak ada alasan untuk berpikir China akan berbeda,” kata Vasily Kashin, peneliti Center for Comprehensive European and International Studies di Moskow, Rusia.

China juga telah mengembangkan pesawat yang lebih baru daripada J-20. Pada 2012, prototipe J-31 China melakukan penerbangan publik pertamanya di Pameran Dirgantara di Zhuhai.

  Vivanews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...