Sabtu, 30 Agustus 2014

[World Article] Moskow ancam membalas Polandia soal larangan terbang

Sanksi Terhadap Rusia Moskow ancam membalas Polandia soal larangan terbangSiluet elang berkepala dua, lambang nasional Rusia, terlihat di depan bulan super yang terbit di atas menara Museum Sejarah di Moskow, Rusia, Minggu (10/8). (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Shemetov)

Pemerintahan Moskow, Jumat, mengancam akan melakukan tindakan pembalasan terhadap Polandia, setelah Pemerintah Polandia menolak pemberian izin kepada satu pesawat yang membawa Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk memasuki wilayah udaranya.

Jet itu membawa Shoigu dalam penerbangan pulang ke Rusia dari Slowakia, tempat ia menghadiri upacara untuk memperingati perlawanan anti-Nazi di Slowakia selama Perang Dunia II. Pesawat tersebut belakangan diberi izin untuk terbang di wilayah udara Polandia.

"Delegasi Rusia menerima sambutan hangat di Slowakia, tempat rakyat ingat pada sumbangan yang diberikan negara kami bagi pembebasan rakyat Slowakia dari Nazi. Tapi peristiwa yang membuat marah terjadi dalam penerbangan pulang ketika pihak Polandia menolak pemberian izin untuk terbang melintas (oleh jet delegasi itu dengan alasan operasional," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Sekretaris pers komando operasi Angkatan Bersenjata Polandia menyatakan lembaga tersebut memutuskan untuk melarang pesawat itu sebab pesawat tersebut telah mengajukan rencana singgah bagi satu jet militer, kata Kantor Berita Itar-Tass.

Setelah perhentian paksa singkat di Bratislava, pesawat tersebut diberi izin terbang melintasi wilayah Polandia sesudah status pesawat itu diubah jadi pesawat sipil.

Namun, Kementerian Rusia tersebut menyatakan pihak Polandia hanya setuju untuk menegaskan kembali izin setelah Rusia mengajukan protes keras.

Peristiwa itu terjadi saat Uni Eropa bermaksud mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dalam pertemuan puncak khususnya di Brussel, Belgia, Sabtu.

Ukraina dan Barat pada Rabu menuduh Rusia melancarkan penyusupan ke dalam wilayah Ukraina dengan mengirim peralatan dan tentaranya ke dalam Wilayah Donetsk. Rusia telah membantah tuduhan tersebut.(C003)
Putin katakan "jangan macam-macam dengan Rusia!" Putin katakan Rudal darat ke udara Buk atau SA-11 diyakini yang menembak jatuh MH17 di Ukraina timur (Wikipedia)

Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat mengatakan bahwa pasukan bersenjata Moskow yang dilengkapi dengan persenjataan nuklir siap untuk membalas agresi negara-negara lain.

"Jangan macam-macam dengan kami demi kebaikan semua negara," kata Putin saat menyampaikan pidato dalam acara perkemahan pramuka pro-Kremlin di Danau Seliger, Moskow, lapor Reuters.

Putin mengatakan bahwa pengambil-alihan Krimea oleh Rusia pada Maret lalu adalah langkah penting untuk menyelamatkan populasi warga berbahasa Rusia di wilayah itu dari kekerasan pemerintahan Ukraina.

Dia juga menjelaskan bahwa pemberontakan oleh kelompok pro-Rusia di wilayah timur Ukraina adalah konsekuensi logis dari tindakan pemerintah di Kiev yang menolak upaya perundingan.

Ukraina sendiri menuduh Rusia mengirim pasukan dan persenjataan untuk membantu kelompok separatis dalam konflik yang menewaskan 2.000 orang itu. Putin pada Jumat membantah tuduhan itu.

"Rusia tidak pernah terlibat dalam konflik berskala besar," kata Putin.

"Kami tidak menginginkan hal itu dan kami tidak berencana melakukannya. Namun di sisi lain kami juga siap membalas agresi terhadap Rusia dan oleh karena itu negara-negara lain harus memahami...bahwa langkah terbaik adalah tidak macam-macam dengan kami," kata Putin.

"Saya bersyukur tidak ada negara yang berani memulai konflik besar-besaran dengan Rusia. Saya ingin mengingatkan kalian bahwa negara ini masih merupakan negara berkekuatan nuklir terkuat," kata dia.

Di sisi lain, Putin juga menyalahkan Amerika Serikat dan Uni Eropa karena menggulingkan secara "tidak konstitusional" presiden Ukraina pro-Moskow, Viktor Yanukovich, dan menggantinya dengan pemerintahan pro-Barat.

Dia mengatakan bahwa masyarakat di bagian timur Ukraina tidak setuju atas penggulingan Yanukovich dan sekarang menjadi korban "kekejaman tentara militer" pemerintah.

"Desa-desa kecil dan kota-kota besar tengah dikepung oleh tentara Ukraina. Pasukan itu sengaja menembaki area pemukiman untuk menghancurkan infrastruktur. Hal itu mengingatkan saya atas peristiwa pada Perang Dunia II di mana pemerintahan fasis Jerman mengepung kota-kota di sini," kata Putin.
Rusia tutup 12 cabang McDonald dan inspeksi 100 lainnya Rusia tutup 12 cabang McDonald dan inspeksi 100 lainnyaPhoto document of McDonald in Moscow, Russia. (Ria Novosti/ria.ru)

Rusia menutup sementara 12 cabang McDonald karena alasan kesehatan dan tengah menginspeksi lebih dari 100 cabang lainnya, demikian perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat itu menyatakan pada Jumat.

Penutupan terhadap restoran waralaba yang sangat popular tersebut dilakukan sepanjang bulan Agustus dengan alasan pelanggaran atas standar kebersihan. Beberapa pihak menilai tindakan Rusia itu merupakan aksi balas dendam terhadap sanksi negara Barat terkait krisis di Ukraina, lapor AFP.

Dalam siaran persnya McDonald mengatakan bahwa pemerintah telah menutup 12 restoran, tujuh di antaranya berada di bagian selatan Rusia dan "tengah melakukan inspeksi atas lebih dari 100 cabang lain."

McDonald menyatakan tengah menyelidiki tuduhan pelanggaran dari pemerintah Rusia sebagai bagian dari upaya pembukaan kembali restoran secepatnya.

Pada Rabu, pengadilan memutuskan penutupan tiga cabang--salah satunya berada di Moskow--untuk periode maksimal tiga bulan mendatang karena alasan kesehatan. McDonald berencana untuk mengajukan banding atas putusan itu.

Dalam perkembangan terakhir, juru bicara badan pengawas obat dan makanan Rusia di wilayah Yaroslav mengatakan bahwa bakteri E. Coli--yang berpotensi menyebabkan keracunan--telah ditemukan dalam selada yang dihidangkan salah satu cabang McDonald.

McDonald sendiri saat ini memiliki 400 cabang di Rusia dengan lebih dari 37.000 pekerja. Cabang pertama dibuka di pusat perkotaan Moskow pada era Uni Soviet dan berhasil menarik antrian panjang dari pengunjung yang ingin merasakan masakan cepat saji asal Amerika Serikat.

Penutupan terhadap cabang-cabang McDonald itu muncul pada saat negara-negara Barat menerapkan sanksi terhadap Moskow karena dinilai terlibat dalam krisis di Ukraina.

Sebagai balasan, Rusia menghentikan impor atas sebagian besar bahan makanan dari Amerika Serikat dan Eropa.

Pada masa lalu, Rusia mempunyai sejarah panjang penggunaan alasan kesehatan makanan sebagai senjata melawan negara-negara yang tak-bersahabat.

Meskipun McDonald adalah simbol kebudayaan Amerika Serikat, perusahaan tersebut mengaku telah berupaya membangun rantai suplai lokal dengan membeli 85 persen bahan makanan dari dalam negeri.
Putin katakan Rusia harus siap merespon agresi apapun Putin katakan Rusia harus siap merespon agresi apapunPresiden Rusia Vladimir Putin melakukan gerakan saat mengetuai pertemuan dengan pemerintahan di kediaman resmi Novo-Ogaryovo luar Moskow, Rabu (25/6). Parlemen Rusia membatalkan hak yang diberikan kepada Putin pada bulan Maret untuk melakukan intervensi militer di Ukraina, dimana Kiev sedang berupaya dengan pemberontakan oleh mereka pengguna bahasa ibu Rusia di timur. (REUTERS/Alexei Druzhinin/RIA Novosti/Kremlin)

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Jumat bahwa Rusia tidak berkeinginan untuk terlibat dalam konflik skala besar, tetapi harus mampu menanggapi setiap ancaman.

"Rusia masih jauh dari terlibat dalam konflik skala besar. Kami tidak menginginkan hal itu dan tidak berencana untuk itu. Tetapi secara alami, kita harus selalu siap untuk mengusir agresi apapun terhadap Rusia," katanya, berbicara kepada satu kamp pemuda di luar Moskow, lapor Reuters dan AFP.

Di Mons, Belgia, seorang pejabat senior NATO Kamis mengatakan bahwa "lebih dari 1.000" tentara Rusia kini sedang beroperasi di Ukraina.

"Mereka mendukung separatis, bertempur bersama mereka dan berjuang di antara mereka," kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya itu, dan menambahkan bahwa pasokan senjata oleh Rusia telah meningkat baik dalam "volume maupun kualitas".

Pejabat, yang berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan puncak NATO pekan depan di Inggris itu, mengatakan situasi dibuat bahkan lebih mengkhawatirkan karena rute penting antara Donetsk dan Novoazovsk, di Laut Azov dekat dengan perbatasan Rusia, telah dipotong oleh pasukan pro-Kremlin.

"Garis pasokan juga dipotong" untuk tentara Ukraina, katanya.

Pejabat itu memperingatkan bahwa peristiwa terbaru di Ukraina "telah membuat jelas bahwa paradigma keamanan di Eropa telah berubah secara mendasar" dalam menghadapi "Rusia yang sangat agresif".

Dia mengatakan beberapa pekan terakhir telah melihat "kebangkitan nyata dalam kegiatan Rusia" di wilayah titik-api itu, termasuk pasokan senjata, amunisi, pelatihan pasukan khusus, intelijen dan dukungan logistik.

Duta Besar Ukraina untuk Uni Eropa pada Kamis menyerukan bantuan militer Barat dalam "skala besar" saat muncul laporan-laporan bahwa tentara Rusia telah membantu membuka front baru di Ukraina tenggara.

Para pemimpin Uni Eropa akan membahas perkembangan itu pada pertemuan puncak Sabtu, terutama mengenai tugas utama Uni Eropa.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia Kamis membantah klaim Amerika Serikat dan Kiev bahwa pasukannya terlibat langsung dalam eskalasi pertempuran antara pasukan Ukraina dan pemberontak separatis pro-Kremlin di timur.

Juru bicara Kementerian Igor Konashenkov kepada kantor-kantor berita Rusia mengatakan bahwa "Informasi itu tidak ada hubungannya dengan kenyataan" dan bahwa satuan tentara yang diyakini oleh Washington telah menyeberang ke Ukraina itu sedang melakukan "pelatihan taktis mereka sendiri dan di daerah terpencil."

Komentar-komentar itu adalah yang pertama dikeluarkan oleh seorang pejabat senior Rusia di Moskow sejak duta besar AS untuk Kiev menuduh Moskow, menyediakan sistem pertahanan udara untuk para pemberontak dan menjadi "terlibat langsung dalam pertempuran".

Juru bicara kementerian pertahanan mengatakan, tentara dan pasukan penerjun payung Rusia "memang mampu berhasil melakukan tugas yang terkait dengan perlindungan bersenjata teritorial negara tidak dapat diganggu gugat."

Dia menambahkan bahwa seri yang berkelanjutan Rusia untuk misi pelatihan di daerah yang termasuk dekat Ukraina "adalah tugas normal tentara apapun".

  ★ Antara  

[World News] Taiwan berencana belanjakan 2,5 miliar dolar untuk sistem anti-rudal

Taiwan berencana belanjakan 2,5 miliar dolar untuk sistem anti-rudalSebuah misil Hawk buatan Amerika diluncurkan dalam ujicoba pertama di markas militer Jeoupeng, negara bagian Pingtung, Taiwan selatan, Selasa (18/1). Latihan tersebut sebagai simulasi untuk prosedur serangan udara di markas militer. (ANTARA/REUTERS/Stringer/djo)

Taiwan berencana menghabiskan 74,8 miliar dolar Taiwan atau 2,5 miliar dolar AS dalam sembilan tahun ke depan untuk meningkatkan sistem anti-rudal pertahanan udara guna menghadapi Tiongkok, kata seorang anggota parlemen dan media, Sabtu.

Kementerian pertahanan berencana membeli rudal buatan lokal Tien Kung 3 (Sky Bow 3), sistem rudal permukaan-ke-udara antara 2015 dan 2024, untuk menggantikan sistem rudal Hawk yang sudah tua, kata anggota komisi pertahanan parlemen Lin Yu-fang.

Ini akan menjadi pengadaan terbesar sistem senjata buatan dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir, kata Lin, mengutip rencana anggaran pertahanan yang disampaikan kepada parlemen untuk mendapat persetujuan pada Jumat.

Sistem rudal permukaan-ke-udara Tien Kung 3, yang dikembangkan oleh Taiwan Chungshan Institut Sains dan Teknologi, dirancang untuk melawan rudal taktis balistik untuk misi pertahanan udara dan rudal intersepsi, menurut Lin.

Lembaga ini dilaporkan telah menghabiskan lebih dari 20 miliar dolar Taiwan untuk mengembangkan sistem anti-rudal sejak tahun 1996.

Taiwan meluncurkan rudal Tien Kung 3 untuk umum pada hari parade nasional pada tahun 2007 dan diuji dalam pelatihan rudal besar pada tahun 2011.

Koran Apple Daily Taiwan mengutip mantan menteri pertahanan Kao Hua-chu mengatakan bahwa sistem Tien Kung 3 dapat membantu mencegat rudal cruise Tiongkok dan menangkal ancaman pesawat tempur siluman J-20 untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara Taiwan.

Ketegangan antara Taipei dan Beijing telah mereda secara nyata sejak Ma Ying-jeou menjadi presiden Taiwan pada tahun 2008, dengan platform yang bersahabat dengan China. Dia terpilih kembali pada tahun 2012.

China masih menganggap pulau yang berpemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya menunggu reunifikasi, jika perlu dengan kekuatan. Kedua pihak berpisah pada tahun 1949 di akhir perang saudara.

Ahli Taiwan memperkirakan Tentara Pembebasan Rakyat saat ini memiliki lebih dari 1.600 rudal.

Para pejabat pertahanan tidak bersedia memberikan komentar.

  ★ Antara  

Tumpas Teroris, RI dan Kazakhstan Siapkan 'Jurus'

Tumpas Teroris, RI dan Kazakhstan Siapkan JurusMenlu Marty Natalegawa menjelaskan kerjasama dengan Kazakhstan untuk menumpas terorisme. | (Sindonews / Victor Maulana)

Indonesia dan Kazakhstan sedang menyiapkan kerangka kerja atau “juru” untuk menumpas terorisme. Kedua pemerintah ini mulai mewaspadai potensi serangan teroris, setelah muncuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berulah di Irak utara dan Suriah.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natelegawa, mengatakan, salah satu negara yang sedang dijajaki oleh Indonesia untuk diajak kerjasama menumpas terorisme adalah Kazakhstan. Hal itu disampaikan Marty usai bertemu Menteri Luar Negeri Kazakhstan, Erlan Idrissov, Sabtu (30/8/2014) di Bali.

“Sudah ada framework-nya, tinggal sekarang followup-nya. Sudah ada pertemuan kelompok kerja,” kata Marty menjelang penuntupan Global Forum UNAOC Keenam di Nusa Dua, Bali.

”Yang tadi kita bahas adalah betapa kerjasama ini semakin relevan, karena menghadapi situasi perkembangan di dunia, seperti ISIS. Indonesia dan Kazakhstan merasa perlu untuk meningkatkan upaya-upaya guna menangkal terorisme,” ujarnya.

Namun, menurut Marty, masih ada beberapa hambatan terkait kerjasama untuk menumpas terorisme tersebut. ”Hambatannya saya kira lebih pada persepsi. Ada anggapan bahwa Kazakhstan adalah negara yang jauh, negara yang belum jelas potensinya,” kata Marty mencontohkan. “Kita hanya perlu saling mengenal.”(mas)

  ★ Sindonews  

AS Beri Bantuan Alat Keamanan Laut ke Kemenhub

http://www.geocities.ws/gegana06/kplp.jpgKementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menerima bantuan peralatan penegakan hukum laut (maritime law enforcement) dari Pemerintah Amerika Serikat.

Bantuan tersebut rencananya akan dikirim secara langsung ke Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai Tanjung Priok. "Kerjasama antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Indonesia dibidang penegakan hukum maritim semakin kuat dalam forum bilateral maupun multilateral," ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Kementerian Perhubungan Tri Yuswoyo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com di Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Dia menjelaskan, bantuan dari Pemerintah AS tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas para petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). Pemberian peralatan tersebut sudah serahkan oleh Acting Deputy Chiff of Mission of The United State Embassy ini Jakarta, Robert Riley kepada Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Tri Yuswoyo.

Selain pemberian peralatan penegakan hukum laut, Pemerintah AS juga akan memberikan pelatihan capacity building kepada para petugas KPLP untuk peningkatan kualitas petugas KPLP. Pelatihan akan dilakukan oleh US Coast Guard dalam waktu dekat ini.

Kemenhub berharap pelatihan tersebut akan membuat para calon instruktur dapat melatih para petugas patroli KPLP secara mandiri sehingga kemampuan dan profesionalitas petugas KPLP semakin meningkat.

Program bantuan tersebut bukan kali ini saja. Pada April 2012, Pemerintah AS juga pernah menyerahkan bantuan berupa Personal Radiation Detectors untuk sekitar 37 pelabuhan di Indonesia.

  ★ Kompas  

CoC, Peringatan bagi Pemerintah Australia

CoC, Peringatan bagi Pemerintah Australia Selanjutnya!Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, menegaskan CoC jadi peringatan bagi Australia. | (Sindonews / Victor Maulana)

Indonesia dan Australia sepakat mengakhiri kasus penyadapan dengan menandatangani Code of Conduct (CoC) atau Kode Perilaku, pada Kamis (28/8/2014) di Nusa Dua, Bali.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa menyatakan CoC itu jadi peringatan bagi pemerintah Australia selanjutnya.

”Perjanjian ini akan menjadi semacam penggetar atau alarm kepada pemerintah Austrlia selanjutnya agar mereka tidak melakukan tindakan penyadapan semacam ini lagi. Kalau mereka melakukannya lagi, dan memang terbukti, maka mereka dengan jelas telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian itu,” kata Marty.

Setelah melewati proses yang sangat panjang, kedua pihak komitmen kuat untuk memperbaiki hubungan. "Kita mencapai kesepakatan ini untuk mencapai kesepahaman bersama, bahwa ini adalah komitmen kedua negara untuk tidak melakukan tindakan penyadapan lagi," ucapnya.

"Inilah (komitmen untuk tidak melakukan penyadapan lagi) yang menjadi inti dari perjanjian tersebut," tegas Marty.

Menurut Marty, CoC sendiri dilandasi oleh Lombok Treaty. Yakni, suatu perjanjian internasional antara Indonesia dan Australia, yang secara khusus mengatur hubungan antara kedua negara melalui 21 buah perjanjian dalam 10 bidang. Termasuk di dalamnya bidang intelijen dan militer.
Australia Menang Perang Spionase? Ini Reaksi Marty Sehari usai penandatangan Code of Conduct (CoC) atau Kode Perilaku untuk mengakhiri kasus penyadapan, media Australia mengklaim itu sebagai kemenangan Austraia atas perang spionase.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, merespons dingin pemberitaan media Australia tersebut. ”Kemenangan apa?" ucap Marty, Jumat (29/8/2014) di Nusa Dua, Bali.

”Kalau ingin menang, ya udah menang aja terus. Kalau hal seperti ini dianggap kemenangan ya syukur Alhamdulillah, liat saja isinya (CoC),” lanjut Marty.

Menurut Marty, dalam kondisi seperti ini seharusnya jangan ada pihak mengklaim sebagai pemenang.”Kan sekarang sudah ada kesepakatan, yang melakukan penyadapan siapa selama ini," ucapnya.

”Kalau mereka anggap itu (CoC) sebagai kemenangan untuk mereka, silahkan saja bermimpi seperti itu,” katanya.

Media yang menulis berakhirnya kasus penyadapan sebagai kemenangan spionase Australia ditulis oleh Sydney Morning Herald, kemarin. ”Australia win the spy war with Indonesia," begitu judul pemberitaan media itu.

Dalam artikel tersebut ditulis bahwa kesepakatan yang ada antara Indonesia dan Australia, tidak akan menang melawan kesepakatan yang sudah dibuat antara intelijen Australia, Inggris, Selandia baru dan Kanada yang merupakan kelompok spionase "Five Eyes".(mas)

  ★ Sindonews  

[Video] Melihat Pembuatan Kendaraan Tempur Anoa di Pindad

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjgYRqv6aYe6Dsb3R_l2ABI3OBuTFr6_nJs0KS5nU_yY9weEjB3rbZTg7uc8NOgATJ0H8ar6kSwDij4k9ZjoBwtu2nlSu4A1x7nm-cuAfrOSAjkK527IrmxoLX5K3e6XhbGFakXjhl6HU/s1600/Anoa+RCWS+Garuda+Militer.gifBerbagai alat utama sistem senjata atau alutsista bagi pertahanan negara telah dihasilkan PT Pindad yang bergerak di bawah naungan Kementerian BUMN. Salah satunya kendaraan Panser Anoa 6x6 yang telah diproduksi sebanyak ratusan unit dan tersebar di Indonesia maupun negara lain.

Dikerjakan secara profesional dengan peralatan dan bahan yang kuat sesuai peruntukannya. Panser Anoa 6x6 dibuat berlapis baja agar anti peluru. Dengan menggunakan transmisi otomatis sehingga memudahkan prajurit untuk fokus pada kendaraannya pada medan apa pun.

Kepala Departemen Produksi II (Divisi Kendaraan Khusus), Hery Mochtady mengatakan panser anoa ini memenuhi standar NATO level satu baik body maupun kaca.

Hingga saat ini panser anoa sudah diproduksi 300 unit dari tahun 2008 hingga tahun 2014. Pada tahun ini PT Pindad sedang melakukan perakitan sekitar 40 unit. Panser Anoa sendiri menggunakan mesin Renault Truk Dxi.7, memiliki berat tempur 15.000 kg, serta bermuatan 12 orang.

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Sudirman Said mengatakan populasi anoa yang sudah beredar sekitar 250 unit. Anoa adalah salah satu Produk pindad yang akan ditampilkan pada HUT TNI AD 5 oktober mendatang bersama produk lainnya. Anoa juga digunakan oleh pasukan perdamaian PBB di Lebanon dan Sudan sebanyak 19 dan 20 unit.


  ★ Tempo  

Leopard dan Anoa Jadi Primadona

Pameran Alutsista saat Independent Day Run PRIMADONA: Dua orang wisatawan tampak berfoto dengan latar tank yang dipamerkan di acara Independent Day Run. (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)

Independent Day Run digelar untuk kali kedua di area Monumen Nasional (Monas) besok (31/8). Kegiatan untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI itu juga diramaikan pesta rakyat dan pameran alutsista (alat utama sistem senjata). Dua Tank Leopard buatan Jerman dan Panser Anoa bikinan PT Pindad ikut dihadirkan.

Dua Tank Leopard dipajang di Silang Barat Monas Jumat (29/8). Sedangkan delapan Panser Anoa diparkir di pintu masuk Gedung Indosat. Alutsista milik pasukan pengamanan presiden (Paspamres) tersebut menjadi primadona acara. Tidak sedikit pengunjung yang memanfaatkan peralatan perang itu untuk berfoto selfie.

Panitia penyelenggara Independent Day Muhammad Aries menjelaskan, Tank Leopard dan Panser Anoa sengaja dipajang untuk menarik kedatangan warga dalam acara tersebut. Puncak acara bakal diramaikan pesta rakyat. "Sengaja dipajang lebih awal supaya Sabtu (hari ini, Red) pengunjung bisa menikmati dulu," ujar dia.

Menurut Aries, Independent Day Run sengaja dihelat untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan RI. Acara yang dimulai pukul 06.00 itu diawali dengan lomba lari sejauh 8 kilometer dan 17 kilometer.

Presiden SBY dijadwalkan hadir dan membuka lomba lari tersebut. SBY juga diagendakan ikut memainkan salah satu alat marching band lokananta milik akademi militer. "Ada juga kegiatan lomba balap karung, bakiak, panjat pinang, dan makan kerupuk. Semuanya terbuka untuk umum," tuturnya.

Sebagai penutup kegiatan, panitia akan mempersembahkan kegiatan jupiter aerobatik tim. Kegiatan itu diisi dengan atraksi pesawat jet milik TNI-AU yang melakukan manuver di atas langit Monas.(bad/oni/dwi)

  ★ Jawapos  

[Foto] Pengawal Jokowi Pakai Yamaha FZ1 1000 cc

20140827_184901_pengawal-jokowi-pakai-yamaha-fz1-1000-cc.jpgPetugas pengawal kepridenan (Paspampres) bergoncengan dengan mengendarai dua motor Yamaha FZ1 1.000 cc dengan senjata serbu MP7 mengawal mobil kijang Innova Hitam B 1124 BH keluar Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (27/8/2014).

Mobil yang berisi Presiden terpilih Jokowi ini menghatarnya ke Bandara Halim Perdana Kesuma yang lanjutkan dengan penerbangan ke Bali guna bertemu dengan Presiden SBY untuk membahas pemerintahan transisi.(Warta Kota/Henry Lopulalan)
20140827_190307_pengawal-jokowi-pakai-yamaha-fz1-1000-cc.jpg
20140827_190348_pengawal-jokowi-pakai-yamaha-fz1-1000-cc.jpg
20140827_190420_pengawal-jokowi-pakai-yamaha-fz1-1000-cc.jpg


  ★ Tribunnews  

[Foto] Jelang Independence Day Run Tank Leopard Mejeng di Monas

Warga berfoto di dekat tank Leopard yang di pajang jelang lomba lari Indepedence Day Run, Jakarta, Jum'at (29/08/2014). Indepedence Day Run adalah lomba lari 17 km dan 8 km yang diselenggarakan oleh Istana Negara dan Paspampres sebagai pelaksananya. Ajang ini mengambil start di depan Istana Negara dan akan dilepas oleh Presiden SBY pada tanggal 31 Agustus 2014 mendatang.[Foto:VIVAnewa/Anhar Rizki Affandi]
Dua orang bocah melintas dekat tank Leopard yang dipajang jelang lomba Indepedence Day Run, Jakarta, Jum'at (29/08/2014). Foto:VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Seorang bocah berfoto deket tank Leopard yang dipajang jelang lomba Indepedence Day Run, Jakarta, Jum'at (29/08/2014). Foto:VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Anggota TNI memeriksa tank Leopard yang dipajang jelang lomba Indepedence Day Run, Jakarta, Jum'at (29/08/2014). Foto:VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Anggota TNI memeriksa tank Leopard yang dipajang jelang lomba Indepedence Day Run, Jakarta, Jum'at (29/08/2014). Foto:VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
20140829_160237_warga-berfoto-di-depan-tank-leopard.jpg
Warga berfoto di depan kendaraan lapis baja Anoa yang dipajang di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (29/8/2014). Kendaraan tempur milik TNI AD tersebut dipajang untuk memeriahkan kegiatan Independence Day Run 2014 yang akan dilepas langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Minggu 31 Agustus mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
Seorang anggota TNI melakukan pengecekan.
  ★ Vivanews | Tribunnews | detik 

Tim Transisi Jokowi Petakan Keterbatasan Anggaran Pertahanan

Kelompok kerja (pokja) pertahanan dan luar negeri Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memetakan keterbatasan anggaran pertahanan Indonesia. Pemetaan itu dilakukan dalam rapat yang digelar di Kantor Transisi, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Anggota pokja pertahanan dan luar negeri, Yuddy Chrisnandi menjelaskan, berdasarkan analisanya, angka minimum essential forces (MEF) pertahanan nasional masih sangat rendah. Ia menyebutkan, APBN 2014 misalnya, hanya menyediakan Rp 84 triliun untuk kebutuhan tersebut.

"Itu baru di atas 50 persen dari anggaran yang dibutuhkan, harusnya bisa dua kali lipat dari yang disediakan di APBN," kata Yuddy, Jumat malam.

Meski demikian, Ketua DPP Partai Hanura itu belum dapat memastikan kebijakan Jokowi-Jusuf Kalla di bidang pertahanan. Pasalnya, tim masih terus melakukan kajian, khususnya mencari formulasi untuk peningkatan kesejahteraan prajurit dan peremajaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Rapat tersebut dipimpin oleh Direktur Eksekutif CSIS Rizal Sukma yang dipercaya menjadi ketua pokja pertahanan dan luar negeri. Pokja ini akan kembali menggelar rapat untuk memperdalam pemetaan masalah, dan merumuskan solusi, termasuk di bidang intelijen.

"Masih sangat banyak yang harus dipetakan," pungkasnya.

  ★ Kompas  

[World Article] Berburu MiG di Vietnam

Berburu MiG di Vietnam [Bagian 1]Ilustrasi Phantom menjatuhkan MiG [Google]

Dia adalah Letnan Randall “duke“ Cunningham jr. Dia adalah salah satu dari dua Ace Amerika dalam perang Vietnam. Dia juga satu-satunya Ace AL AS dalam perang ini.

Selama periode tahun 1965 -1968 nasib pertempuran udara di Vietnam Utara, perbandingkan kill-to-loss AL adalah 2,42 : 1 sementara AU 2,25 :1. Ini berarti bila penerbang AS berhasil menembak jatuh dua MiG, mereka kehilangan sebuah pesawat tempur. Selama pertempuran udara periode ke dua di tahun 1972, kill ratio AL, meningkat 12:1 dan AU makin menurun : 1,88:1! Hal ini tentu ada latar belakangnya.

Menjelang berakhirnya Perang Korea dan bahkan jauh sebelumnya, maneuver pertempuran udara (dulunya dikenal sebagai dogfighting, baseling dan redogging) merupakan bagian besar dalam latihan pilot penempur, termasuk diantaranya adalah penggunaan kanon dalam pesawat. Tapi akhir 1950, konsep western air forces yang canggih menggubah semua itu. Misil menggantikan kanon dan maneuver pertempuran udara tidak begitu di utamakan lagi. Sehingga peperangan udara selanjutnya akan dilakukan pembom jarak jauh, pesawat tempur bertugas hanya sebagai interceptors yang terbang cepat, tinggi dan dilengkapi senjata misil dan radar canggih. Musuh diburu lewat scope dan pilot juga tidak akan pernah melihat pesawat sasaran. Inilah yang melahirkan F-4 Phantom II, F-6 Delta Dart dll.

Karena konsep ini, hasil penyerangan udara AS ke Vietnam Utara pada Operation Rolling Thunder, menjadi tamparan yang menyedihkan. Baik bagi AL maupun AU AS, dari 1965-1968, mereka menembak jatuh sekitar 110 MiG dalam berbagai pertempuran udara, tapi kehilangn 48 pesawat sebagai tumbalnya. Tentu saja perbandingan 2,29:1 merupakan malapetaka dibanding hasil dalam Perang Korea yang mencapai 10:1.

Pihak AL bekerja keras mencari tahu dimana letak kelemahan tersebut, mereka tiba pada kesimpulan bahwa para pilot tidak terlatih untuk combat maneuvering battle. Atas dasar hasil penelitian tersebut, pada bulan September 1968, dibentuklah Navy Fighter Weapon School, di NAS Miramar dekat San Diego. ”Top Gun” pun lahir. Antisipasi AL ini memang terbayar dalam Linebacker Operations pada tahun 1972, sehingga ketika Letnan Randall “duke“ Cunningham Jr. berangkat untuk bertempur, pilot tersebut sedikitnya sudah melakukan lebih dari 200 simulasi dogfight.
Berburu MiG di Vietnam [Bagian 2]Pada penugasan pertamanya di atas kapal induk USS America, Duke Cunningham tidak mengalami banyak masalah, karena Presiden Jhonshon melarang kegiatan pengeboman di seluruh wilayah Vietnam Utara selama 9 bulan antara 1969 – 1970. Skadronnya hanya mendapatkan 12 kali tembakan dalam penugasan pertamanya.

Duke kembali ke Vietnam dalam penugasan ke duanya diatas kapal induk USS Constellation. Duke meninggalkan pelabuhan San Diego untuk melakukan pelayaran yang kedua pada pagi hari tanggal 1 oktober 1971 dengan kapal UUS Constellation (“connie”). Strike operation ini belum-belum sudah memberi kejutan. Unit unit AAA (Anti Aircraft Artilery -meriam anti pesawat) dan lokasi SAM (surface to air missiles) pada peta operasi yang ditandai dengan paku warna–warni ada begitu banyak, sampai-sampai menyerupai gambar pohon natal. Padahal setahun sebelumnya ketika penugasan pertamanya, peta itu boleh dikatakan tampil nyaris tanpa paku-paku tersebut. 9 bulan tanpa serangan udara tersebut telah dimanfaatkan Vietnam Utara dengan begitu baik.

Memang di awal perang, Vietnam Utara memindahkan cukup banyak SAM ke wilayah selatan dan ke Laos. Kebanyakan meriam yang pernah membentengi daerah utara dipindah ke selatan. Jalur pemindahan yang dipakai adalah Ho Chi Minh Trail. Para ‘Gomers’ -begitu julukan bagi orang-orang Vietnam Utara, mengangkut peralatan satu persatu, sampai membentuk satu jaringan kompleks logistik yang besar, truk digantikan sepeda. Bulldozer membuat ratusan jalan dibawah tutupan kanopi hutan belantara. Tank serta pasukan sedikit demi sedikit memasuki daerah selatan, dan para tentara Vietnam Utara pun dibekali granat lebih dari yang mereka butuhkan.

Duke disiapkan untuk menghadapi ancaman MiG, tanpa memperhitungkan akan banyak mengalami tembakan kanon kecil, seperti 23 mm, 37 mm, 57 mm, 85 mm, 100 mm, 120 mm, juga SAM. Sehingga dalam misi ini dia disiapkan untuk menjatuhkan lebih banyak bom.

Misi pertamanya adalah menuju daerah sasaran dekat lembah Tchepone, Laos. ‘Gomers’ banyak yang sudah menyusup kesana. Truk-truk yang menggangkut suplai berbaris di jalan, dan pertahanan musuh telah jauh ditingkatkan untuk melindungi jalur suplai yang membanjir dari Rusia dan China yang diangkut dengan kapal dan diantar ke selatan dengan truk, mobil, sepeda, bahkan berjalan kaki.

Empat F-4 Phantom II, empat A-6 Intruder dan empat A-7 Corsair akan berjumpa dengan pesawat pengontrol udara (FAC, Forward Air Controller) terlebih dahulu, sebuah OV-10 yang ber call–sign “Covey 632“. Ke-4 formasi kecil tersebut akan lebih mudah melakukan maneuver bila mereka sampai ditembak. Sejak pesawat AS kesulitan menyerang langsung lewat wilayah udara Vietnam, mereka menggambil jalur koridor utara pangkalan udara Da Nang, baru masuk Laos.

Ini merupakan misi pertempuran pertama bagi Letnan Brian Grant, wingman Duke, dia bersama dengan Letnan Jerry “sea cow” Sullivan petugas RIO (Radar Intercept Operator) berpengalaman ditempat duduk belakang. Sedangkan bagi petugas RIO yang menemani Duke, Letnan Bill “irish willlie” Driscoll, ini merupakan tempat penggalaman tempur pertamanya. US Navy biasanya menempatkan pilot tempur berpengalaman dengan RIO yang tidak berpengalaman dan sebaliknya.

F-4 mereka sudah siap. Para awak darat sudah melakukan tugasnya dengan baik, kini giliran para pilot ini. Kanopi menutup saat mesin jet dihidupkan, system AC mulai hidup meniupi wajah pilot yang berkeringat, akibat panasnya semburan mesin jet dan cuaca tropis, cek final terakhir dilakukan secara cepat oleh cat officer yang langsung memberikan sinyal pada catapult operator, untuk ‘melepaskan’ pesawat tersebut.

Dalam waktu beberapa detik, pesawat F-4 berbobot 56.000 ton melesat dengn cepat. G-force yang demikian besar sempat membuat penglihatan Duke buram, namun dia benar-benar melesat dengan mulus bagai elang, di udara panas bulan November itu.

Barisan hutan belantara nampaknya luas menghampar dibawah Duke saat mendekati titik pertemuan. Mereka berusaha terbang diatas 300 kaki, menghindari masuk radius AAA kaliber kecil. Tak lama, mata mereka sudah menangkap kilasan putih sayap bagian atas Covey yang telah menanti mereka.
OV-10 Bronco, pesawat yang digunakan oleh Convey 362OV-10 Bronco, pesawat yang digunakan oleh Convey 362

"Showtime, ada tiga truk parkir sepanjang jalan,“ laporan dari Covey. Berputar di ketinggian 15.000 kaki, Duke dan wingmannya mengamati Covey mulai beraksi. Pesawat baling–baling itu menukik tajam, mengarah ke barisan truk sambil menembakan sebuah roket. Tapi roket itu meledak 10 meter sebelah selatan truk-truk tersebut. Ketika Covey bersiap unuk melakukan penembakan kedua, moncong AAA 37mm tampak muncul membidik OV-10. “Covey awas, mereka menembak anda !!” seru Duke.

Covey tetap mengincar sasaranya dan berhasil menembakan sebuah roket persis di tengah barisan truk tersebut. Dengan lega Covey menarikan hidung ke atas “okay navy,“ suara Covey diradio.“ Kedudukan 6 banding nol, AU enam AL..” Bronco itu tiba-tiba berubah menjadi gumpalan api ketika sebuah peluru 37 mm tepat mengenainya. Duke terperangah takut. Baru kali ini pesawat ditembak jatuh tepat didepan matanya, rasa tak berdaya merasukinya. Covey tampak jatuh menimpa hutan belantara dan meledak.

“Ada tembakan meriam!“ seru dua A-7 ikut bergabung dengan penerbang mereka. Dalam beberapa detik ledakan kedua tampak membahana di hutan belantara. Duke dan Brian berputar, menghindar. Sedih rasanya ketika mereka terbang melintasi pesawat yang tertembak tadi. Tapi apa daya, bahan bakar mereka tinggal sedikit, sehingga mereka terpaksa kembali ke USS Constellation.
Berburu MiG di Vietnam [Bagian 3]Hari-hari pertama pertempuran masih terus berjalan dan menjadi rutin bagi kedua skadron F-4 di USS Constellation, Skadron Duke si VF-96 dan VF-92 untuk ditunjuk melakukan misi utama pemboman, photo escort, fleet combat air patrol dan flak suppression. Kebanyakan sorti phantom jatuh pada dua jenis misi terakhir itu.

Ketegangan makin meningkat. Setiap misi makin terasa tegang disbanding sebelumnya, karena musuh makin banyak membawa masuk AAA dan SAM ke Laos dan selatan Vietnam. Pada suatu malam para pilot penempur mulai lagi membuka buka peta Vietnam Utara, untuk pertama kalinya untuk setelah tiga tahun, setelah Washington menghentikannya. Mereka akan melakukan penyerangan ke Vietnam Utara lagi. Tentu saja kali ini AS akan menggunakan secara penuh kekuatan udaranya.

US Navy diperintahkan untuk mengkonsentrasikan penyerangan ke daerah pantai, daerah-daerah patroli MiG, dan penyimpangan suplai. Foto-foto Recce memperlihatkan tempat-tempat penyimpanan suplai di setiap daerah sasaran, berupa jutaan gallon bahan bakar minyak, tank- tank SAM, tempat-tempat peluncuran serta situs peluncuran militer.

Diawal tahun 1972, aktivitas MiG mulai meningkat, setiap malam sejumlah MiG-21 diterbangkan dari Kep, Yen Bai, Phuc Yen dan landasan Quan lang. Mereka beberapa kali berusaha menembak jatuh pesawat-pesawar B-52 diatas Laos.

Pada tanggal 18 Januari 1972, Duke diperintah untuk bersiap menggawal sekelompok penyerangan ke Quang Lang, Duke antusias sekali menyambutnya. Dia menggambil maskot kaki kelincinya, mengusap-usap dan mulai menyusun rencana misi tersebut. Duke memang membawa potongan bulu dan kuku itu selama dua tahun terakhir ini. Benda itu Duke peroleh dari seorang teman di Universitas Missouri. Dia selalu mengelusnya setiap akan melakuka misi, sambil berkata, “Kali ini saya akan berhasil menjatuhkan MiG.“

Dalam misi ini rencana mereka akan terbang ke selatan, dan dari sana berbelok ke utara melalui Laos. Mereka merencanakan akan tampil di Laos dengan formasi besar.

Dengan 35 pesawat mereka terbang ke arah Vietnam Selatan dan Laos.
MiG 21 Vietnam. Pesawat canggih pada masanya.MiG 21 Vietnam. Pesawat canggih pada masanya.

Ketika Commander Eggert menyebut point alpha, cek point yang pertama, seluruh persenjataan dipersiapkan. Sepertiga dari flight tersebut memisahkan diri, diikuti sepertiganya lagi 30 detik kemudian. Memang ini taktik yang disengaja agar bisa menyerang serentak dari arah barat daya dan utara.

Point bravo masih 4 menit ke utara, ketika radio menyebut “Point Bravo”, rasanya tekanan darah Duke naik, seakan terasa baru bangun dari tidur panjang. Dari kejauhan sekitar 20 mil, Duke sudah melihat Quan Lang.

“Gomers” sudah mencium kedatangan mereka. Brian dan Duke sudah mulai ditembakai dengan 57 mm. Untuk menghindarinya, mereka terbang dengan ketinggian berbeda-beda. “Showtime, SAM dibawah!” (Showtime adalah call-sign radio VF-96) begitu kotak kecil hebat yang mendeteksi radar SAM menggingatkan mereka. Duke dan kawan-kawan berada di tengah dua sarang SAM, mereka pun melesat di atas tanah lapang kosong, menuju ke arah selatan tempat posisi mereka antara Quang Lang dan daerah musuh di sebelah utara, unuk memotong segala usaha penyerangan MiG tersebut.

Lapangan terbang itu sudah mereka lewati, sarang SAM sudah mendeteksi mereka dan mereka sudah melihat batangan misil musuh mulai terangkat di landasannya, debu dan kotoran berterbangan ketika Bosster misil menembak ke udara. Nyala api putih tampak menyertai misil dengan kecepatan mach 3 plus.

Saat Brian melakukan turn hard port, misil itu mengikutinya, pertanda misil tersebut sudah mengunci posisi pesawat. Tetapi Brian dan Jerry sama sekali tidak bisa melihatnya. Ketika misil sudah mulai mendekat, Duke memerintahkan untuk melakukan manuver break turn of maximum G. SAM melesat nyaris mengenai pesawat Brian dan gagal meledakannya.

A-7 Corsair juga melakukan tugas dengan baik diposisinya. Burung–burung penyerang ini berhasil menghajar sebagian senjata–senjata anti pesawat.

Sarang SAM di sebelah selatan mengkonsentrasikan sasarannya pada kawanan Duke, dua diantaranya sudah membidik ke arah mereka. Duke dan Brian segera berpencar (MIGCAP menjadi misi kedua untuk membebaskan diri). Sekitar 18 SAM ditembakan, masing-masing dua dari setiap sarang. Flight Duke nyaris menjadi sasaran empuk sebuah misil akibat salah perhitungan.

Sekilas, Duke dan kawan kawannya ini cukup berhasil menimbulkan serangan gencar, Kelompok A-7 berhasil menemukan tempat penyimpanan MiG yang tersembunyi jauh di daerah pedalaman pegunungan sebelah selatan. Mereka berhasil melumpuhkan sarang SAM di sebelah utara dengan Bom-bom Rockeye.[Hobby Militer]

Bersambung ...


  militer.or.id  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...