✈️ Liputan Harian Kompas✈️ Air War Show Sikatan Daya 2023 [Dispenau]
Sebanyak 19 pesawat tempur TNI Angkatan Udara dari Komando Operasi Udara II melakukan latihan manuver udara atau latihan tempur bersandi Sikatan Daya 2023, di Lapangan Tembak Air Weapon Range, Desa Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (26/5/2023).
Berikut video dari Youtube :
✈️ Youtube
LIMA 2023Arrowhead 140 (Frigat Merah Putih) (Babcock) ☆
Turkey's Havelsan will equip the Indonesian Navy's new Arrowhead 140 frigates with its Advent combat management system (CMS), the company told Janes at the Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) Exhibition 2023 in Malaysia.
The frigates are being constructed by state-owned Indonesian shipbuilder PT PAL, with steel cutting of the first ship in December 2022.
The Arrowhead 140 is the third different class of Indonesian warships planned to be equipped with the Advent CMS. Other classes include 90 m offshore patrol vessels (OPVs) under construction at PT Daya Radar Utama and KCR-60M missile craft built by PT Tesco Indomaritim.
UK defence group Babcock signed a design licence agreement with PT PAL in September 2021, which supported the build of two Arrowhead 140 frigates at the Indonesian shipbuilder's facilities in Surabaya. The Arrowhead 140 is based on the Iver Huitfeldt-class frigate design previously developed for the Royal Danish Navy. The project has been locally branded as the ‘Red White' frigate programme.
The weapons fit that has been proposed for Indonesian Arrowhead 140 requirements includes 12-cell vertical launching system (VLS) for medium-range surface-to-air missiles (SAMs), a separate 12-cell VLS for long-range SAMs, a 16-cell VLS for surface-to-surface missiles, two 76 mm naval guns, and a 35 mm close-in weapon system (CIWS).
Di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
Panglima TNI Tandatangani Kerjasama Militer dengan Angkatan Bersenjata UEA ★
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyambangi Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Panglima datang untuk memperkuat kerja sama militer antara TNI dengan Angkatan Bersenjata UEA.
Dalam momen ini, kedua pimpinan angkatan bersenjata meneken perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) di bidang militer. Penandatanganan digelar di Markas Besar Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab pada Rabu (24/5/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Panglima TNI diterima dengan upacara jajar kehormatan dan dilanjutkan pertemuan bilateral dengan The Chief of Staff of The UAE Armed Forces, Lieutenant General Engineer H.E. Issa Al Mazrouei.
Setelah melaksanakan pertemuan bilateral, kedua Panglima melaksanakan penandatanganan pengaturan kerja sama di bidang militer sebagai payung hukum pelaksanaan kegiatan kerja sama militer kedua negara.
Kunjungan Laksamana Yudo ini bagian dari diplomasi militer yang dilakukan TNI kepada negara-negara sahabat dalam rangka meningkatkan kerja sama militer di antara kedua belah pihak. Kerja sama militer adalah output dari diplomasi militer yang tujuan utamanya membangun kepercayaan dan kesamaan pandangan.
Kerja sama yang terjalin antara TNI dan Angkatan Bersenjata UEA sesungguhnya telah dimulai sejak hubungan diplomatik kedua negara terjalin pada tahun 1976 silam.
Kedua negara juga secara aktif ikut serta dalam keanggotaan di beberapa organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations, Gerakan Non-Blok (GNB), Indian Ocean Rim Association (IORA), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan The Indian Ocean Naval Symposium (IONS).
Hal ini menunjukkan adanya komitmen yang sama dalam mewujudkan perdamaian dunia dan stabilitas keamanan kawasan khususnya kawasan Samudera Hindia, sehingga perlunya dibuat turunan MoU berupa pengaturan pelaksanaan kerja sama militer supaya lebih terencana dan terprogram.
Jangkau Target 2.000 Km
Iran berhasil meluncurkan rudal generasi empat terbaru Khaibar pada Kamis 25 Mei. (Dok. Irna.ir) ★
Iran mengungkap rudal balistik terbarunya, Kamis (25/5/2023). Rudal balistik generasi keempat dari Khorramshahr yang diberi nama Khaibar itu mampu menjangkau target sejauh 2.000 km.
Kantor berita IRNA melaporkan, rudal darat ke darat itu diperkenalkan dalam upacara resmi yang dihadiri menteri pertahanan. Meski demikian belum ada laporan detail tentang kemampuan rudal tersebut.
“Rudal balistik terbaru Iran dan produk terbaru dari Organisasi Industri Dirgantara (AIO) Kementerian Pertahanan diresmikan hari ini dalam upacara yang dihadiri menteri pertahanan,” demikian laporan IRNA.
Iran memperluas program rudalnya, terutama jenis balistik, meskipun ditentang Amerika Serikat (AS). Iran menegaskan program rudalnya hanya sebatas untuk pertahanan dan pencegahan, bukan menyerang.
Kemunculan rudal balistik Khaibar berlangsung saat Iran sedang menjadi sorotan terkait program nuklirnya. AS dan Israel menuduh program nuklir yang sedang dijalakan Iran bertujuan membuat senjata, bukan sekadar untuk kepentingan energi.
Israel dan AS bahkan menegaskan kesiapannya untuk menyerang fasilitas nuklir Iran terkait kecurigaan itu. Kemajuan Iran dalam program rudalnya semakin meningkatkan kekhawatiran Barat bahwa senjata itu bisa membawa hulu ledak nuklir.
Bukan hanya rudal, negara Barat juga curiga peluncuran pesawat luar angkasa Iran juga sebagai dalih untuk menguji roket-roket jarak jauhnya.
Hadiri International Defence and Security Technologies Fair 2023
(Kemhan) ★
Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra menghadiri The 17th International Defence and Security Technologies Fair 2023 (IDET 2023) di Brno, Republik Ceko (24/5/2023).
Di kesempatan tersebut, Wamenhan M. Herindra didampingi oleh Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari melakukan courtesy call dengan Deputy Minister of Defense of The Czech Republic Mr. Daniel Blažkovec, dan Chief of The General Staff of Czech Armed Forces Lieutenant General Karel Řehka.
Kegiatan pameran dua tahunan ini berlangsung dari tanggal 24 hingga 26 Mei 2023. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang peningkatan kerja sama antar kedua negara.
“Kegiatan IDET 2023 diharapkan dapat menjalin peningkatan kerja sama terkait industri pertahanan Indonesia dengan Ceko,” ujar M. Herindra.
IDET 2023 merupakan pameran pertahanan dan keamanan terbesar di Eropa Tengah dan Timur yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Ceko.
⚓ Liputan TribunnewsKRI Malahayati-362 tiba di Koarmada III (TNI AL) ⚓
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati-362 telah bersandar di pelabuhan Koarmada III di Katapop, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
KRI Malahayati-362 menjadi unsur pertama di Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada III.
Kedatangan KRI Malahayati-362 di Katapop merupakan hal pertama karena sebelumnya KRI Malahayati-362 belum pernah bersandar di Katapop.
KRI Malahayati-362 telah menyelesaikan Linla dari Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur.
Sebagai unsur pertama di Satkor Koarmada III, KRI Malahayati-362 diharapkan dapat menjadi contoh dan teladan bagi unsur lain dalam melaksanakan tugas operasi yang diemban.
Berikut video dari Youtube :
Latihan Bareng Singapura dan AS di Perairan Kepulauan Riau (mindef.gov.sg)★
Kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia (RI) KN Belut Laut-406 menggelar latihan bersama dengan Kapal "Republic of Singapore Navy" dan "United States Coast Guard" di Perairan Utara Tanjung Berakit Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (23/5/2023).
Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Syufenri dari keterangan yang diterima Antara di Batam, mengatakan latihan bersama ini digelar guna meningkatkan kemampuan personel Bakamla RI dalam mengawaki kapal.
“Latihan bersama atau yang biasa disebut passing exercise ini merupakan sarana peningkatan kemampuan personel Bakamla RI dengan instansi terkait dalam mengawaki kapal guna menunjang tugas keamanan laut khususnya di wilayah perairan Indonesia dan di wilayah yurisdiksi Indonesia,” kata Syufenri.
Dia menjelaskan, adapun pelaksanaan latihan bersama ini meliputi latihan radio check, photo exercise, serta flaghoist atau latihan kibaran isyarat bendera.
“Gunanya adalah sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan komunikasi dengan isyarat bendera dan semafor bagi para awak kapal,” ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa kegiatan latihan berjalan dengan lancar, serta kondisi material dan personil dalam keadaan sehat dan aman.
“Latihan bersama Bakamla RI dengan Republic of Singapore Navy dan US Coast Guard ini berjalan sukses dan tidak ada kendala,” ucapnya.
Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara, dibantu AS, diketahui kerap menggelar latihan bersama untuk mengantisipasi ancaman China di Laut China Selatan.
Anoa Amfibi RCWS (Pindad Enjiniringid)
Dari pindad enjiniringid di tampilkan kendaraan tempur Anoa amfibi dengan senjata RCWS (Remote Control Weapon System) hasil kerjasama dengan perusahaan Korea Selatan.
PT Pindad Enjiniring Indonesia yang bergerak di bidang enginering/manufacturing akan berkontribusi dengan perusahaan PT Pindad.
Sebagai pendukung untuk memasok sistem senjata RCWS dan mengintegrasikan ke kendaraan tempur.
Dengan memastikan ketersediaan komponen suku cadang sesuai kebutuhan Pindad maupun pengguna akhir.
PT Pindad Enginiring Indonesia merupakan anak usaha PT Pindad akan memperoleh ToT (Transfer of Tecnology) untuk produksi komponen pendukung RCWS dari Kyeong in Tech (Korea Selatan).
♘ Garuda Militer
Kunjungan ke SMP Limited UK, (Koarmada RI)
Delegasi Kemhan dan Delegasi TNI AL yang diwakili oleh Komandan Komando Operasi Kapal Selam (Dankopskasel) Koarmada RI Laksma TNI Indra Agus Wijaya, S.H melaksanakan kunjungan kerja ke fasilitas produksi Submarine Manufacturing & Product (SMP Ltd) di Blackpool Road, Lancashire-Inggris, Rabu, (15/3).
Selain Dankoopskasel sebagai Wakil Ketua Tim turut pula dalam rombongan dari Kemhan Brigjen TNI Jimmy Alexander Adirman (Ketua Tim), Brigjen TNI Novi Herianto, Kolonel Laut (P) Widya Purwandanu, Kolonel Laut (S) Fares Prasetya Budi, Letkol (Mar) Andy Suryanto, Letkol Laut (E) M. Ali Khaerudin dan Letkol (Chb) Erwin Maryanto.
Submarine rescue systems (SMP Ltd)
Adapun kunjungan ke SMP Ltd ini merupakan pendalaman dan validasi Submarine Rescue Vehicle System yang merupakan perencanaan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan untuk pertahanan negara di lingkungan Kemhan dan TNI.
Selama di fasilitas produksi SMP Ltd, delegasi Kemhan dan TNI AL ini diterima oleh Ben Sharples, Managing Director SMP Ltd dan Simon Harris, CEO Houlder Ltd. Selain itu dalam kunjungan tersebut juga dilaksanakan diskusi teknis yang disampaikan oleh personel Submarine Manufacturing & Product serta diakhiri dengan penukaran cinderamata dari masing-masing pihak.
Mencakup pemasaran, MRO dan integrasi sistem Disaksikan Prabowo (PT DI) 🛩
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saksikan dua penandatanganan MoU antara PTDI dengan AIROD Sdn. Bhd, dan SME Aerospace Sdn. Bhd. di Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2023.
MoU dengan AIROD mencakup kerja sama pemasaran dan penjualan pesawat N219 di Malaysia, serta kerja sama pengembangan MRO untuk pesawat N219. Sedangkan, MoU dengan SME Aerospace mengenai kerja sama dalam bidang bisnis Aerostructure.
Menhan Prabowo sangat mengapresiasi dan mendukung tercapainya kesepakatan kerja sama ini, untuk mendorong kemajuan industri pertahanan kedua negara. “Melalui kemitraan ini diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap penguatan ekosistem kedirgantaraan Indonesia dan Malaysia,” ujar Menhan Prabowo.
Adapun pada kesempatan hari ini, PTDI juga tandatangani MoU lainnya dengan Scytalys Pte. Ltd. dalam hal kegiatan penetrasi pasar dan integrasi mission system untuk pesawat CN235 MPA produksi PTDI.
Opini Alman H AliKN Nipah-321 produksi lokal mulai dipamerkan ke negara tetangga (Bakamla) ⚓
Merupakan suatu fakta yang tidak dapat dibantah bahwa peran industri pertahanan swasta dalam ranah industri pertahanan Indonesia masih belum signifikan. Sebab kebijakan pemerintah yang memberikan perlakuan istimewa kepada BUMN.
Industri pertahanan partikelir masih memainkan peran pinggiran dalam program akuisisi sistem senjata. Peran yang agak signifikan oleh sektor swasta dalam program pengadaan sistem senjata baru pada akuisisi untuk TNI Angkatan Laut, khususnya untuk tipe kapal patroli, di mana sektor itu membangun kapal.
Namun di sisi lain industri pertahanan partikelir masih dihadapkan pada sejumlah tantangan untuk berkembang. Misalnya dari sisi finansial, sumber daya manusia, penguasaan teknologi dan fasilitas produksi.
Industri pertahanan swasta masih mengandalkan pendapatan dari pengadaan domestik yang dibiayai oleh anggaran rutin Kementerian Pertahanan maupun Pinjaman Dalam Negeri (PDN). PDN merupakan andalan utama industri pertahanan partikelir agar bisnis mereka dapat terus berkelanjutan, sehingga besar atau kecilnya alokasi PDN akan menentukan pula nasib mereka.
Pada sisi lain, firma-firma pertahanan swasta masih sulit untuk dapat bersaing pada pasar internasional karena kualitas produk yang tidak kompetitif. Singkatnya, industri pertahanan swasta masih mengalami kesulitan untuk dapat bertahan hidup, apalagi untuk tumbuh dan berkembang.
Peran pinggiran industri pertahanan partikelir bukan saja terbatas pada produksi sistem senjata, tetapi mencakup pula kandungan lokal dan offset untuk pengadaan senjata dari luar negeri. Sudah merupakan praktek yang normal bila prioritas penerima kandungan lokal dan offset dalam impor senjata adalah BUMN, sementara pihak swasta hanya menerima dalam porsi yang kecil.
Pada satu sisi dapat dipahami mengapa pihak swasta tidak mendapat prioritas utama untuk hal tersebut karena berbagai pertimbangan teknis. Namun pada sisi lain, untuk teknologi tertentu yang menjadi bagian dari kandungan lokal dan offset, tingkat penguasaan teknologi BUMN industri pertahanan tidak lebih baik daripada industri partikelir.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kemenhan berupaya untuk lebih meningkatkan keterlibatan industri pertahanan swasta dalam kegiatan kandungan lokal dan offset. Hal demikian merupakan suatu langkah maju dengan harapan agar industri pertahanan partikelir bisa lebih maju dan mendapat perlakukan setara dengan BUMN dalam bisnis perdagangan pertahanan.
Perlakuan setara antara industri pertahanan BUMN dan partikelir merupakan isu yang hingga hari ini nampaknya belum dapat diatasi meskipun secara hukum kedudukan kedua belah pihak setara. Terkait dengan keterlibatan industri pertahanan swasta dalam kegiatan kandungan lokal dan offset, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, kapasitas industri. Penunjukan industri pertahanan partikelir dalam kegiatan kandungan lokal dan offset oleh Kemenhan hendaknya berdasarkan pada pertimbangan obyektif seperti kapasitas industri daripada pertimbangan subyektif misalnya kedekatan dengan pengambil keputusan.
Kapasitas industri pada perusahaan pertahanan swasta memang masih terbatas, namun setidaknya firma yang ditunjuk memiliki kapasitas dasar yang dapat menunjang kegiatan kandungan lokal dan offset. Meskipun tidak banyak, terdapat beberapa firma pertahanan swasta yang mempunyai kapasitas dasar pada spesialisasi tertentu yang dapat ambil bagian pada kegiatan tersebut.
Hal ini penting karena salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri pertahanan Indonesia, baik BUMN maupun partikelir, adalah kemampuan menyerap kandungan lokal dan offset. Indonesia memiliki kecenderungan untuk meminta kandungan lokal dan offset pada teknologi yang tergolong medium and high ends, akan tetapi pihak Original Equipment Manufacturer (OEM) menilai bahwa industri pertahanan Indonesia tidak akan mampu menyerap teknologi yang akan mereka berikan.
Mengingat bahwa secara umum tingkat penguasaan teknologi oleh industri pertahanan swasta tidak lebih baik daripada BUMN, perlu direncanakan secara seksama penunjukan perusahaan swasta guna terlibat dalam kegiatan kandungan lokal dan offset berdasarkan pertimbangan obyektif.
Kedua, di luar sektor MRO. Saat ini terdapat firma pertahanan partikelir yang telah mendapatkan kandungan lokal dalam program pengadaan sistem senjata beberapa tahun lalu.
Namun sangat disayangkan bahwa keterlibatan perusahaan tersebut baru terbatas pada sektor maintenance, repair and overhaul (MRO) dan bukan pada kemampuan engineering dan manufacturing. Dari perspektif ekonomi dan teknologi, keterlibatan suatu perusahaan dalam alih teknologi di bidang engineering dan manufacturing akan jauh lebih bermanfaat daripada sekadar pada sektor MRO.
Sebab MRO adalah suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh konsumen sistem senjata. Tujuannya agar konsumen tidak tergantung pada produsen atau kontraktor pertahanan lainnya.
Harapan agar pihak firma pertahanan swasta lebih banyak terlibat dalam kegiatan engineering dan manufacturing pada program alih teknologi tentu saja harus didahului oleh keseriusan pihak swasta membangun kemampuan di bidang engineering dan manufacturing. Guna membangun kemampuan tersebut, tentu saja pihak partikelir harus mempunyai modal sumberdaya manusia dan finansial yang cukup.
Dengan memiliki kemampuan di bidang engineering dan manufacturing, hal itu merupakan modal dasar untuk meyakinkan Kemenhan dan OEM calon pemasok sistem senjata ke Indonesia bahwa firma swasta layak mendapatkan pekerjaan terkait kedua kemampuan.
Salah satu kegiatan pengadaan yang nampaknya memberikan peluang besar bagi kandungan lokal dan offset adalah program kapal selam, di mana Naval Group berkomitmen melibatkan industri pertahanan Indonesia, baik BUMN maupun partikelir, secara luas. Penjajakan yang dilakukan oleh firma Prancis ini belum lama ini dengan berbagai industri pertahanan swasta melalui Industry Days merupakan peluang yang hendaknya tidak dilewatkan oleh firma-firma partikelir Indonesia.
Sebab tidak banyak OEM yang melakukan pendekatan ke industri pertahanan swasta di Indonesia sebagai bagian dari rencana implementasi alih teknologi apabila kontrak diberikan oleh Kementerian Pertahanan.
Terkait dengan penjajakan oleh Naval Group, terdapat setidaknya dua pertanyaan bagi industri pertahanan partikelir. Pertama, seberapa mampu industri pertahanan swasta memanfaatkan peluang alih teknologi tersebut?
Kedua, seberapa banyak firma pertahanan swasta yang akan terlibat dalam kegiatan engineering dan atau manufacturing kalau Kemenhan memberikan kontrak akuisisi kapal selam kepada Naval Group? Jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut pada tahap tertentu akan tergantung pada kemampuan masing-masing perusahaan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang dibutuhkan oleh Naval Group dan PT PAL Indonesia. (miq/miq)
Bela Ukraina serang wilayah RusiaMilisi yang menamakan diri Korps Relawan Rusia untuk Ukraina. (via REUTERS/RUSSIAN VOLUNTEER CORPS) ☆
Kelompok anti-pemerintahan Presiden Vladimir Putin menjadi sorotan usai mengklaim menyerang wilayah Belgorod, Rusia, pada Senin (22/5) malam waktu setempat.
Rusia menuding serangan tersebut adalah aksi pasukan Ukraina, namun Kyiv membantahnya.
Pengakuan serangan justru muncul dari Freedom of Russia Legion dan Korps Relawan Rusia, kelompok yang bersekutu dengan Ukraina.
Ukraina memang mengakui kelompok itu bagian dari mereka. Namun, mereka menolak aksi di Belgorod atas instruksi militer Ukraina.
Perwakilan dari badan intelijen pertahanan Ukraina, Andriy Yusof, mengatakan unit-unit itu adalah "bagian dari pasukan pertahanan dan keamanan" saat mereka berada di Ukraina.
"[Ketika] di Rusia mereka bertindak sebagai entitas independen," ujar Yusof, seperti dikutip CNN.
Terlepas dari klaim dan tudingan tersebut, apa itu Freedom of Russia Legion atau Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia (RVC)?
Freedom of Russia Legion memiliki ratusan anggota sukarelawan dari Rusia. Kelompok ini dibentuk pada musim semi 2022.
Mereka bersekutu dengan Angkatan Bersenjata Ukraina dan melawan tentara Rusia. Kelompok ini juga beroperasi di bawah komando Ukraina.
Salah satu anggota yang tergabung dalam kelompok ini, Caesar, membeberkan sedikit alasan dirinya menjadi bagian grup.
Caesar mengaku telah mendedikasikan hidupnya untuk menggulingkan Putin.
Namun, berdasarkan laporan CNN, beberapa anggota mengaku tentara Ukraina kerap curiga terhadap mereka. Para relawan ini tak patah arang, mereka berusaha merebut hati pasukan Ukraina dengan lebih berani di medan perang.
Serangan mereka di sepanjang perbatasan kedua negara akan membantu memperkuat reputasi kelompok ini.
Selain itu, serangan tersebut juga berfungsi sebagai bagian dari operasi psikologis berkelanjutan untuk merusak dukungan terhadap Rusia.
Aksi kelompok ini menandakan pasukan Rusia bisa diserang kapan saja bahkan oleh rekan senegaranya.
Korps Relawan Rusia
RVC didirikan warga Rusia pada Agustus 2022. Kelompok ini berisi orang-orang Rusia yang berperang di dan untuk Ukraina melawan negara sendiri.
Kelompok tersebut juga aktif melintasi perbatasan di wilayah Rusia. Mereka sempat bertanggung jawab atas serangan penyerbuan di perbatasan pada Maret lalu.
Badan intelijen militer Ukraina mengatakan RVC adalah kelompok bawah tanah independen di dalam Rusia yang juga memiliki unit di Legiun Asing Ukraina, demikian dikutip Reuters.
Rusia Balas Serang Milisi Anti-Putin
Serangan balik Rusia tewaskan 70 orang Ukraina (via Russia's Defence Ministry) ☆
Militer Rusia membalas serangan kelompok anti-pemerintahan Presiden Vladimir Putin di Belgorod dan mengklaim 70 orang tewas.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menyatakan lebih dari 70 pejuang Ukraina tewas. Militer juga berhasil menghancurkan empat kendaraan lapis baja dan truk pengangkut.
"Sisa-sisa kaum nasionalis dipukul mundur ke wilayah Ukraina, mereka terkena tembakan terus-menerus sampai akhirnya mereka tersingkir," demikian pernyataan Kemenhan, seperti dikutip Reuters, Rabu (24/5).
Menanggapi pernyataan itu, salah satu kelompok anti-Putin, Korps Relawan Rusia (Russian Volunteer Corps/RVC), menegaskan mereka akan kembali.
"Suatu hari kami akan datang untuk menetap," demikian pernyataan RVC.
Dalam pernyataan resmi, RVC juga menyatakan tak mengalami kerugian apapun.
Kelompok anti-Putin lain, Legiun Kebebasan Rusia (Freedom of Russia Legion), menyatakan mereka telah "melakukan demiliterisasi" kompi senapan bermotor Rusia dan menghancurkan kendaraan lapis baja.
"Pasukan Putin tak bisa membedakan diri mereka dengan keberhasilan di masa lalu," demikian pernyataan kelompok tersebut.
Sementara itu, tak lama usai pengumuman militer Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan satu orang tewas karena serangan baru pesawat tak berawak dari pasukan Ukraina.
Ia mengatakan sejauh ini tak ada korban terluka dan drone berhasil ditembak jatuh.
Dari unggahan Gladkov di Telegram, tampak gambar mobil yang hancur. Namun, Reuters tak bisa memverifikasi secara mandiri gambar itu. (isa/bac)
Merundingkan akuisisi pesawat dengan Saab Swedia Pesawat AEW&C GlobalEye (Saab)
Seperti yang kita ketahui, Polandia telah melakukan, selama beberapa tahun, untuk membangun kekuatan militer darat konvensional yang tangguh, dengan 6 divisi mekanik dan menyelaraskan, antara lain, 1250 tank berat modern, 1600 kendaraan tempur infanteri, 700 senjata self-propelled 155 mm atau bahkan 500 peluncur roket ganda. Tampaknya Warsawa juga berambisi untuk memperoleh angkatan udara kelas satu, melalui akuisisi 32 pesawat tempur F-35A, 48 pesawat ringan FA-50 dan dengan membuka diskusi dengan Seoul tentang 'kemungkinan partisipasi dalam program KF-21 Boramae.
Namun di luar armada tempurnya, Warsawa juga bermaksud melengkapi dirinya dengan armada pendukung yang kuat, yang ditandai dengan dua program yang sedang berlangsung, satu tentang akuisisi pesawat tanker, yang lain, dan merupakan hal baru, yang akan menjadi perhatian. akuisisi pesawat peringatan dini GlobalEye Swedia dari pabrikan Saab. Bagaimanapun, itulah yang ternyata pernyataan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Błaszczak, di akhir pertemuan terakhir para menteri pertahanan Grup Utara, sebuah format yang diprakarsai oleh London yang menyatukan negara-negara UE dan NATO yang berbatasan dengan Baltik dan Laut Utara.
Menurut menteri Polandia, dia akan berbicara dengan rekannya dari Swedia, Pale Jonson, tentang akuisisi ini, sementara menurutnya, diskusi di bidang ini akan "sangat maju". Untuk saat ini, tidak ada informasi rinci tentang subjek yang disaring, baik jumlah perangkat yang bersangkutan, maupun jadwal yang direncanakan dan tentu saja tentang anggaran. Namun, dengan membuka diskusi semacam itu, Warsawa menunjukkan bahwa ia bermaksud tidak hanya memiliki angkatan udara yang kuat, tetapi juga kapasitas untuk mengimplementasikannya secara mandiri.
Memang, hingga saat ini, sangat sedikit negara yang memiliki perangkat jenis ini, yang mampu memantau sebagian besar langit dan mendeteksi semua perangkat yang bergerak di sana, terutama yang terbang di ketinggian sangat rendah untuk menghindari deteksi radar terestrial. Kecuali Swedia yang masih menjamin pertahanan wilayah udaranya sendiri, dan yang menggunakan 2 Saab 340 segera digantikan oleh 2 GlobalEye untuk misi ini, hanya Italia (2 Gulstream G550 AEW), Yunani (4 E-99 Embraer), Inggris Raya (3 E-7 Wedgetail akan dikirim) dan Prancis (4 E-3F Sentry) memiliki Awacs, negara-negara Eropa lainnya yang bertumpu pada 14 E-3 Sentry yang diimplementasikan dalam kerangka kerja NATO untuk memantau langit udara.
NATO menyebarkan 14 E-3 Sentry untuk memantau langit Eropa, Selain Amerika Serikat, Prancis adalah satu-satunya negara NATO yang memiliki E-3 Sentry sendiri.
Sistem GlobalEye terdiri dari radar Erieye ER untuk pengawasan udara, radar aperture sintetis Seaspray 7500E untuk pengawasan maritim, serta sensor elektro-optik dan inframerah yang mampu memantau ruang dalam radius 450 km pada 30.000 kaki, dan hingga 550 km jika pesawat terbang pada ketinggian 35.000 kaki. Sistem dipasang pada jet bisnis Bombardier CS6000 yang mampu memberikan pengawasan selama 11 jam dengan kecepatan jelajah Mach 0.85, dan dilengkapi dengan rangkaian komunikasi yang kuat, termasuk satelit, untuk mengoordinasikan perangkat yang memastikan pertahanan langit atau angkatan laut.
Tetap saja, keputusan Polandia itu mengejutkan. Memang, terlepas dari Swedia, yang harus memastikan pengawasan wilayah udaranya sendiri (dan tetangganya Finlandia), negara yang tidak dilindungi oleh NATO, dan Yunani, yang mengantisipasi kemungkinan konfrontasi dengan Turki, anggota NATO, angkatan udara lain yang menerapkannya memiliki kebutuhan khusus dalam hal proyeksi kekuatan dan/atau pencegahan yang membenarkan kemampuan otonom. Dengan demikian, bahkan Luftwaffe, yang memiliki hampir 160 pesawat tempur, tidak menganggap perlu untuk melengkapi dirinya dengan pesawat Awacs, mengandalkan NATO untuk kemampuan ini.
Karena tidak memiliki kekuatan pencegah independen atau kemampuan proyeksi kekuatan atau ambisi, dan menjadi anggota NATO, akuisisi pesawat ini oleh Warsawa tampaknya menjadi sebuah anomali, seperti halnya dengan akuisisi 2 satelit observasi diumumkan pada Desember 2022, kecuali untuk mempertimbangkan bahwa otoritas Polandia hanya memiliki kepercayaan relatif pada NATO untuk memastikan perlindungannya sendiri jika perlu, yang, omong-omong, akan membenarkan upaya pertahanan kolosal yang harus dilakukan negara itu di tahun-tahun mendatang.
Memang benar bahwa berdasarkan sejarahnya, tetapi juga mengingat dukungan Eropa yang diberikan kepada Ukraina sejak awal konflik (Polandia telah mengirimkan lebih dari setengah tank dan sebagian besar pesawat tempur yang dikirim ke Kyiv sejauh ini), memang benar. Dapat dimengerti bahwa otoritas Polandia, dan lebih umum opini publiknya, bermaksud untuk tidak lagi bergantung pada janji sekutu mereka untuk menghadapi ancaman Rusia. Ini juga bisa menjadi perhitungan sederhana dari politik dalam negeri yang bertujuan untuk menyanjung serat nasionalis negara. Kecuali, tentu saja, subjeknya kurang diputuskan, dan didasarkan pada beberapa faktor yang membuat negara tersebut mempertimbangkan, seperti Prancis, bahwa ia harus dapat memastikan pertahanannya sendiri untuk menjamin keamanannya.
🚀 Rudal balistik Tayfun diproduksi dalam negeri dan diuji coba di kota Rize di Laut Hitam Ilustrasi peluncuran rudal balistik Tayfun di kota Rize, utara Turkiye. (Anadolu Agency)
Poduser rudal Turkiye Roketsan pada Selasa berhasil menguji rudal balistik jarak pendek Tayfun (Typhoon) di kota Rize, wilayah Laut Hitam negara itu.
Ismail Demir, kepala Kepresidenan Pertahanan Turkiye, mengucapkan selamat kepada tim yang terlibat dalam proyek tersebut.
Rudal Tayfun adalah rudal balistik produksi dalam negeri yang mencapai target terjauh sejauh ini.
Roketsan sebelumnya menguji rudal tersebut pada Oktober 2022 dan mencapai target dengan jarak 560 kilometer.