Sabtu, 09 Mei 2015

Dokumen Australia: RI Berencana Membom Timor Leste Pakai Napalm

imageEfek dari bom napalm yang pernah mengguncang Vietnam. Indonesia dituding pernah ingin gunakan bom itu di Timor Leste. (Istimewa)

Media Australia mengusik Indonesia lagi dengan pengungkapan dokumen rahasia Australia tentang konflik di Timor Lesta pada masa lalu. Dokumen itu menyebut militer Indonesia berencana membom Timor Leste dengan bom napalm.

Pemerintah Australia dan Amerika Serikat (AS), lanjut dokumen itu, tahu rencana itu namun mereka tidak protes. Dokumen rahasia itu ditemukan seorang peneliti Australia, Professor Clinton Fernandes dari Akademi Angkatan Pertahanan Australia.

Bom napalm adalah salah satu senjata terlarang yang biasa disebut sebagai senjata pembakar. Penelitian itu, diklaim Fernandes telah berjalan lama untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan Pemerintah Australia tentang kejahatan perang Indonesia di Timor Leste (yang kala itu Timor Timur).

Salah satu dokumen yang ditemukan Fernandes di National Archives of Australia adalah dokumen September 1983. Dokumen itu berisi surat dari Konsul Australia di Bali, Malcolm Mann yang ditujukan kepada konselor Kedubes Australia di Jakarta Dennis Richardson. Isinya, perihal percakapannya dengan Konsul AS di Surabaya, Jay McNaughton.

“Amerika telah mengatakan kepada Mann bahwa ia telah melihat laporan-laporan intelijen bahwa, orang Indonesia siap menggunakan (bom) napalm untuk tank dan pesawat F5,” bunyi dokumen rahasia itu, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu (9/5/2015).

Masih menurut dokumen itu, McNaughton menjelaskan bahwa para ahli Amerika telah diminta untuk membantu memasangkan bom napalm pada tank-tank Indonesia karena orang Indonesia mengalami kesulitan.
Jawaban RI soal Rencana Membom Timor Leste dengan Napalm. imageDokumen rahasia Australia yang mengungkap rencana Indonesia untuk membom Timor Leste dengan bom napalm di masa lalu. (Sydney Morning Herald)

Tuduhan rencana Indonesia untuk membom Timor Leste dengan bom napalm di masa lalu sejatinya pernah dijawab Pemerintah Indonesia tahun 2006. Indonesia kala itu membantah tuduhan tersebut.

Sebuah dokumen rahasia Australia membeberkan rencana Indonesia untuk membom Timor Leste dengan bom terlarang jenis napalm di masa lalu. Dokumen rahasia itu diterbitkan media Australia hari ini (9/5/2015). Dokumen rahasia itu ditemukan peneliti Australia, Professor Clinton Fernandes dari Akademi Angkatan Pertahanan Australia.

Pada tahun 2006, publikasi itu pernah muncul dari laporan PBB yang disponsori Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor. Namun, pada tahun itu Menteri Pertahanan Indonesia, Juwono Sudarsono menegaskan bahwa serangan bom napalm di Timor Leste "tidak pernah terjadi".

”Bagaimana bisa kita telah menggunakan napalm untuk melawan Timor Leste? Waktu itu kami bahkan tidak memiliki kapasitas untuk mengimpornya, apalagi membuat napalm,” kata Juwono Sudarsono kala itu, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu (9/5/2015).

Meski sudah dibantah, seorang saksi yang dikutip oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, Lucas da Costa Xavier, bercerita; "Pohon-pohon dan rumput terbakar ketika bom menghantam mereka. Banyak warga sipil tewas akibat minum air yang terkontaminasi dengan pecahan peluru dari bom yang dijatuhkan dari pesawat, dan banyak yang meninggal karena luka bakar. Saat itu adalah musim kemarau, sehingga rumput terbakar dengan mudah.”

Fernandes mengatakan dokumen rahasia dari Departemen Luar Negeri Australia itu signifikan. "Karena mereka adalah bukti kuat yang pertama dari (dampak) napalm, dari catatan resmi, dan bukan hanya kesaksian korban,” katanya.

“Dokumen-dokumen menunjukkan bahwa Timor Timur (sekarang Timor Leste) dan kelompok kecil aktivis internasional yang mendukung mereka mengatakan yang sebenarnya,” ujar Fernandes.

Menurutnya, pemerintah Australia yang kala itu didominasi dari Partai Buruh pada tahun 1983 tahu bahwa militer Indonesia melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk membakar orang hidup dengan napalm, tetapi mereka bungkam dan melakukan apa-apa. (mas)

  sindonews  

Kemenhan Tunjuk ITS sebagai Pusat Desain Kapal Perang

Lima kapal selam akan dilanjutkan dengan membangun tiga kapal selam sisanya di PT PAL imagePemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah menunjuk ITS Surabaya menjadi Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Perang.

"Kita sudah memiliki Pusat Desain Kapal Nasional, lalu Kemenhan meningkatkan statusnya menjadi Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Perang," kata Dekan FTK ITS Prof Eko Budi Djatmiko di Surabaya, Sabtu (9/5/2015).

Ditemui di sela "Marine Icon 2015" yang diselenggarakan mahasiswa FTK ITS di kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya, 8-10 Mei itu, ia menjelaskan penunjukan tersebut merupakan bagian dari peran ITS mendukung Poros Maritim.

"Untuk mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, banyak dosen ITS ditarik ke pusat untuk membantu dalam mewujudkan kebijakan Presiden Joko Widodo itu," katanya.

Selain penunjukan sebagai pusat desain dan rekayasa kapal perang, ITS juga diminta membantu dalam membangun tol laut dan pembuatan kapal selam di PT PAL yang merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Korea.

"Untuk itu, ITS diminta membantu untuk menyiapkan desain pembangunan galangan kapal selam, karena kerja sama dengan Korea itu sudah ditindaklanjuti dengan membuat dua kapal selam di Korea," katanya.

Tahun berikutnya, kerja sama pembuatan lima kapal selam itu akan dilanjutkan dengan membangun tiga kapal selam sisanya di PT PAL.

"Sejak tahun 1960, ITS sebenarnya sudah mendapat amanah untuk menyiapkan teknologi kemaritiman, namun selalu terkendala dengan kebijakan pemerintah," katanya saat mendampingi Rektor ITS Prof Joni Hermana.

Untuk itu, ITS akan mengambil peran dalam pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia itu dengan menyiapkan desain galangan kapal berukuran besar, sekaligus menyiapkan sumber daya manusia untuk galangan itu.

"Dengan demikian, kita akan segera memiliki kapal jenis fregat yang panjangnya sampai 150 meter, bukan sekadar kapal patroli berukuran besar seperti selama ini," katanya.

Ketua Panitia "Marine Icon 2015" ITS, Nityasa Manuswara, Marine Icon 2015 yang dibuka Rektor ITS Prof Joni Hermana (8/5) itu, juga bukan sekadar lomba, namun untuk menggugah kesadaran dan pemahaman terhadap pentingnya kemaritiman bagi Bangsa Indonesia.

"Kita lihat kenyataan Indonesia adalah negara maritim, tapi masyarakat belum sadar bahwa kita masyarakat maritim. Buktinya, masih banyak masyarakat yang 'concern' ke daratan," katanya.

Lomba dengan tema "Berkarya Bersama Membangun Peradaban Maritim Indonesia" yang digelar di kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya pada Jumat (8/5) hingga Minggu (10/5) itu, mempertandingkan enam jenis lomba dan memperebutkan Piala Menpora.

Sebanyak enam jenis lomba adalah Marine Diesel Assembling (bongkar pasang mesin diesel) bagi siswa SMK, Waterbike Competition (sepeda air), National Maritime Paper and Essay Competition (lomba karya tulis kemaritiman), Pop Pop Boat Race (kapal uap/perahu tok-tok), Marine Photography Contest (lomba foto kemaritiman), dan Dragon Boat Race (lomba dayung/lomba balap perahu naga).

  Kompas  

[Foto] Pegawalan Jet Tempur F-16

imageJet tempur F-16 milik TNI AU mengudara ketika mengawal pesawat Boeing 737 yang membawa rombongan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jendral Pol. Badrodin Haiti, menuju Indonesia Timur di NTT, Kamis (7/5).

Moeldoko dan Badrodin ke daerah itu untuk melihat langsung sejumlah pos yang berbatasan lansung dengan negara tetangga.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

escort (2).jpg

  antara  

[Foto] Yonko 462 Paskhas Rebut Kembali Lanud Roesmin Nurjadin

Tingkatkan Kemampuan Latihan Hardha Marutha III 2015
http://defence.pk/attachments/exercise-6-jpg.219617/
Saat Langit masih gelap dan suasana sepi, terdengar gemuruh pesawat serta derap langkah penuh semangat pasukan dari Batalyon Komando (Yonko) 462 Paskhas yang akan merebut kembali Pangkalan TNI AU (Lanud) Roesmin Nurjadin yang dikuasai oleh musuh, Jum’at (8/5).
http://www.roesminnurjadin.com./tinymcpuk-0.3/gambar/Image/6/7/op3u%20(1).JPG
Dengan lokasi yang strategis di wilayah Sumatra, Lanud Roesmin Nurjadin yang dapat digunakan sebagai pangkalan bagi pesawat-pesawat tempur merupakan sasaran strategis yang akan dikuasai oleh negara Predator yang akan melakukan invasinya ke negara Indonesia. Namun dengan kekuatan dan kemampuan prajurit Yonko 462 Paskhas Lanud Roesmin dapat direbut kembali melalui Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U) yang telah dilaksanakan.
http://www.roesminnurjadin.com./tinymcpuk-0.3/gambar/Image/6/7/DSC_0083.JPG
Menggunakan pesawat Hercules C-130 A-1323 dari Skadron Udara 31 Halim Perdanakusuma, satu tim Dalpur (Pengendali Tempur) diterjunkan untuk melaksanakan infiltrasi serta mempersiapkan Dropping Zone (DZ) untuk penerjunan Tim Satpur dan melaksanakan pengendalian tempur untuk mengarahkan pesawat tempur pada pelaksanaan penembakan sasaran.
http://defence.pk/attachments/exercise-2-jpg.219613/
Berikutnya tim Satpur diterjunkan guna melaksanakan perebutan cepat terhadap sasaran-sasaran yang dikuasai musuh yang dilanjutkan tim Pengendali Pangkalan (Dallan) yang melaksanakan Pengendalian Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin secara terbatas. Setelah Lanud dapat dikuasai, para prajurit Yonko pun melaksanakan Pertahanan Pangkalan sembari menunggu perintah lebih lanjut dari komando atas.
http://www.roesminnurjadin.com./tinymcpuk-0.3/gambar/Image/6/7/op3u%20(2).JPG
Itulah seklumit cerita skenario latihan OP3U yang dilaksanakan oleh seluruh prajurit Yonko 462 Paskhas sebagai bagian dari rangkaian Latihan Hardha Maruta III 2015 yang digelar sejak 6 Mei lalu.
http://defence.pk/attachments/exercise-3-jpg.219614/
Latihan Hardha Maruta merupakan latihan yang dilaksanakan untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional satuan jajaran di Wing III Paskhas sehingga diharapkan mampu dalam menghadapi operasi yang sewaktu-waktu dilaksanakan.

  roesminnurjadin  

[World] Malaysia sedang mencari MBT baru

MBT PT-91M Pendekar [klsreview]

R
encana pembentukan resimen lapis baja Malaysia kedua telah diumumkan beberapa tahun lalu. Informasi tentang kemungkinan pembelian batch lain dari MBT PT-91M Pendekar cukup mengejutkan. Terutama mengingat adanya masalah dengan pengiriman tepat waktu dan operasi awal MBT maupun komentar negatif dari perwakilan anonim tentara Malaysia.

Angkatan Darat Malaysia berniat untuk membentuk resimen lapis baja kedua. Malaysia tidak mengecualikan pembelian batch lain dari MBT PT-91M.

Komandan Tentera Darat Malaysia, Jenderal Raja Mohamed Affandi Raja Mohamed Noor, menegaskan kepada media tentang rencana untuk membuat Lapis Baja Resimen lain. Unit baru akan melengkapi kesatuan lapis baja yang ada.

Bumar-Labedy telah mengirimkan Malaysia dalam beberapa tahun terakhir 48 PT-91M dengan kendaraan pendukung lainnya, termasuk 6 CTM-4 (CTM-91M), 3 MID-M (MID-91M) dan 5 PMC-91M. Kendaraan militer yang terakhir dikembangkan dalam kerjasama dengan Jerman KMW.

Pembentukan resimen lapis baja Malaysia kedua akan memerlukan pembelian tambahan MBT. Jenderal Raja Affandi mengakui bahwa pasukan darat mempertimbangkan pembelian lain MBT PT-91M Pendekar. Dengan kontrak bahwa produser Polandia akan menyediakan modifikasi yang diperlukan oleh Angkatan Darat Malaysia.

Sebuah alternatif lain selain tank Polandia mungkin MBT Rusia T-90S, yang telah dijual dipasaran beberapa tahun terakhir. Juga MBT dari Ukraina T-84m Braid.

Beberapa komentator menyatakan bahwa Malaysia bisa memilih opsi MBT Altay dari Turki. Karena Malaysia sudah pengalaman dengan pengoperasian kendaraan tempur Turki lainnya, termasuk ACV 300.

Pembentukan Lapis Baja Resimen kedua akan memungkinkan Malaysia untuk membuat brigade lapis baja yang baru. (Altair)

  Garuda Militer  

[World] Jet Tempur Rusia Kebal Rudal Pertahanan Udara

https://img.okezone.com/content/2015/05/06/18/1145434/jet-tempur-rusia-kebal-rudal-pertahanan-udara-som4UGkE1J.jpgJet tempur TU-160 milik Rusia (Sputnik) ☆

Rusia diketahui memiliki jet tempur yang kebal terhadap rudal pertahanan udara, jet tempur itu berjenis TU-160. Hal itu diungkapkan Badan Teknologi Radio Elektronik Rusia (KRET).

KRET telah mengembangkan teknologi sistem radio elektronik canggih untuk pertempuran, dan disematkan pada jet tempur TU-160. Dengan adanya teknologi tersebut, jet tempur TU-160 akan sangat efektif dalam menangkal rudal-rudal anti-pesawat.

Dengan adanya teknologi yang dikembangkan KRET, Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia, Sergey Shoigu, telah mengunjungi Asosiasi Produksi Pesawat Kazan, dan Tupolev Design Bureau, untuk melanjutkan proses produksi jet tempur TU-160.

“Jet tempur TU-160 tidak ada bandingannya diantara pesawat supersonik lainnya, jika disematkan teknologi radio elektronik dari KRET,” ujar Menhan Shoigu, seperti dikutip Sputnik, Rabu (6/5/2015).

Jet tempur TU-160 termasuk ke dalam kategori pesawat supersonik yang mampu membawa misil penghancur untuk strategi serangan udara. Jet itu pertama kali dirancang oleh Tupolev Design Bureau pada awal 1980.

Sebagaimana diberitakan, Pemerintah Rusia memang kerap kali memamerkan peralatan militer dan juga alutsista mereka. Setelah memperkenalkan Tank Armata T-14, Rusia kembali memperkenalkan alutsista terbarunya, yakni jet tempur Sukhoi T-50.

Pesawat itu diklaim memiliki kemampuan yang sama dengan pesawat F-35 dan F-22 buatan Amerika Serikat (AS). (hmr)

  Okezone  

2 Anggota Kopassus Gagalkan Begal yang Beraksi di Bekasi

Aksi dua orang prajurit Kopassus bernama Eko, anggota Denma Kopassus dan Pratu Ali, anggota Satuan 81 Kopassus ini patut diancungi jempol.

Dengan gagah berani mereka menangkap dua orang pelaku begal yang menjambret tas seorang wanita di Jalan Raya Kecapi RT 003/015 Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, tak jauh dari depan rusunawa Mabes TNI.

"Peristiwa terjadi pada Rabu (6/5) sekitar pukul 17.30 WIB. Dua orang pelaku begal bernama Ryan Maulana (19) dan Rizal (19), merampas tas seorang wanita bernama Daisy Yuliani Siregar," ujar Kepala Penerangan Kopassus Mayor Achmad Munir dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (7/5/2015).

Menurut Munir, kejadian bermula saat korban sedang berjalan dengan maksud untuk membeli gorengan. Saat korban ingin membayar, tiba-tiba 2 orang pelaku yang menggunakan sepeda motor Mio langsung merampas tas milik korban.

"Korban yang terkejut langsung mengejar pelaku. Namun disaat bersamaan melintas kendaraan dinas TNI AD yang berisi saudara Eko dan Ali yang langsung turun dari mobil dan berlari mengejar pelaku. Kedua pelaku ini berhasil dikejar dan diamankan saudara Eko dan Ali," jelas Munir.

Begitu diamankan, kata Munir, kedua prajurit ini langsung membawa para pelaku ke Mapolsek Pondok Gede, beserta barang bukti.

"Selain pelaku, saudara Eko dan Ali juga mengamankan barang bukti berupa 1 buah tas yang berisi 2 unit Hp, uang tunai sebesar Rp 1,5 juta dan sepeda motor milik pelaku juga. Total kerugian sekitar Rp 2,5 juta," tutupnya.

  ♔ detik  

Jumat, 08 Mei 2015

[World] Menenggelamkan Mistral Pilihan Paling Murah Prancis

Prancis tetap menemui jalan buntu di salah satu teka-teki militer yang paling rumit dalam sejarah modern, yakni terkait pembatalan pengiriman kapal perang kelas Mistral ke Rusia. Sebelumnya pada bulan April, Presiden Francois Hollande mengusulkan bahwa Prancis mungkin membatalkan kontrak dengan Rusia dan mengembalikan uang untuk operator helikopter kelas Mistral, tanpa mengucapkan sepatah kata tentang apa yang akan terjadi pada kapal.

Eksportir yang dikelola negara senjata Rusia Rosoboronexport dan pembuat kapal DCNS Perancis menandatangani kesepakatan $ 1,5 miliar untuk dua kapal kelas Mistral pada Juni 2011 Rusia membayar uang muka pada bulan Februari 2011. Penyerahan kapal pertama, bernama Vladivostok, dijadwalkan untuk November 2014. Kapal kedua, Sevastopol, seharusnya tiba pada awal 2015. Namun, pengiriman belum terjadi. Paris menahan pengiriman karena dugaan campur tangan Moskow dalam krisis Ukraina. Sementara itu, perawatan dan pemeliharaan biaya untuk dua kapal, yang berlabuh di pelabuhan Perancis, akan dikenakan biaya € 5 juta per bulan.

Le Figaro sebuah media di Prancis Selasa 5 Mei 2015 membuat tulisan tentang daftar pilihan yang bisa dipilih negara sebagai akibat mereka tidak memberikan operator helikopter ini.

 1. Menenggelamkan 

Ternyata menenggelamkan kapal perang kelas Mistral adalah pilihan yang paling murah bagi negara. Surat kabar itu sampai pada kesimpulan ini setelah menganalisis pilihan terbaik yang tersedia untuk Perancis jika pejabat negara memilih untuk mengakhiri kontrak dengan Rusia. Pilihan untuk menenggelamkan kapal adalah yang termurah, tetapi itu akan menjadi hal yang sangat mengejutkan bagi pembuat kapal dari galangan kapal Saint-Nazaire, di mana kapal-kapal yang telah dibuat.

 2. Memberikan ke Angkatan Laut 

Sebuah opsi untuk menyerahkan dua kapal perang Angkatan Laut Perancis juga tidak mungkin. Sebelumnya pada bulan April, harian Prancis l’Opini menulis bahwa marinir Perancis tidak ingin dua Mistrals tambahan karena mereka sudah memiliki tiga kapal kelas Mistral dan tidak perlu tambahan apalagi sampai dua kapal.

Selain itu, Le Figaro mencatat, “Vladivostok” dan “Sevastopol” [nama dua Mistrals] telah dibuat agar sesuai dengan kebutuhan Rusia dan untuk mengembalikan ke standar Prancis juga butuh biaya jutaan euro.

 3. Menjual untuk Negara lain 

Surat kabar itu juga membahas pilihan untuk menemukan pelanggan baru untuk kapal ini termasuk dengan Kanada atau Mesir yang disebut sebagai pembeli potensial. Tetapi kembali akan menemui masalah karena beberapa waktu lalu Rusia mengatakan bahwa teknologi yang ada di kapal mistral sebagian adalah milik Rusia. Sehingga untuk mengubah atau mengganti teknologi itu juga bukan perkara gampang dan murah. [Sputnik]

  ♔ jejaktapak  

[World] Vietnam juga reklamasi di wilayah sengketa Laut China Selatan

Foto Udara reklamasi Vietnam di LCS [Reuters]

Diam-diam Vietnam juga menjalankan dua proyek reklamasi besar di wilayah sengketa Laut China Selatan--meski skala dan kecepatannya masih belum menandingi pekerjaan sama yang dilakukan China.

Ini informasi terkini dari foto satelit sebagaimana dinyatakan Center for Strategic and International Studies (CSIS), di Washington, Kamis.

Foto-foto itu menunjukkan ada perluasan pulau di wilayah West London Reef, Kepulauan Spratly, dengan beberapa bangunan di atasnya.

Mira Rapp-Hooper dari CSIS mengatakan bahwa proyek yang dijalankan dijalankan Vietnam itu mencakup pembangunan instalasi militer dan diduga telah dimulai sebelum China melakukan reklamasi di Kepulauan Spratly pada tahun lalu.

Foto-foto yang diproduksi oleh perusahaan DigitalGlobe itu diambil antara 2010 sampai 30 April tahun ini.

"Dalam satu tempat, Vietnam telah membangun pulau besar baru yang sebelumnya masih berada di bawah permukaan air. Sementara di tempat kedua, mereka menggunakan teknik reklamasi untuk memperluas pulau yang sudah ada," kata Rapp-Hooper.

Pemerintah Vietnam tidak menanggapi temuan baru CSIS itu dan menyatakan Vietnam mempunyai hak legal dan bukti sejarah yang cukup untuk mengklaim kepemilikan atas sebagian Kepulauan Spratly.

Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan, Vietnam, Filipina, dan sejumla negara lain telah menjalankan proyek reklamasi di atas wilayah laut yang dimiliki China.

"Kami sangat prihatin dan dengan tegas menentang aktivitas ilegal ini. Kami meminta negara-negara terkait untuk menghentikan aktivitas yang mencederai kedaulatan dan hak China itu," kata Hua kepada sejumlah wartawan.

Sebelumnya, proyek reklamasi besar-besaran China di atas wilayah sengketa telah memicu reaksi keras dari sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara dan juga Amerika Serikat. Pembangunan pulau baru--yang diduga bertujuan militer--tersebut dinilai mengancam kebebasan berlayar di area lalu-lintas perdagangan bernilai lima trilyun dolar AS setiap tahun.

Sebagaimana diketahui Beijing mengklaim 90 persen wilayah Laut China Selatan yang diduga mempunyai kandungan energi besar. Negara tersebut kini tengah bersengketa dengan Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia.

"Foto-foto ini memang menunjukkan bahwa tuduhan China benar. Namun di sisi lain, proyek sama yang dijalankan Tiongkok di wilayah sengketa jauh lebih besar dari Vietnam," kata Rapp-Hooper.

Menurut keterangan Rapp-Hooper, Vietnam telah mereklamasi sekitar 65.000 meter persegi tanah di West London Reef dan 21.000 meter persegi di San Cay.

Angka tersebut jauh lebih kecil dari reklamasi yang dilakukan China, yaitu 900.000 meter persegi di kawasan Fiery Cross yang juga berada di area Kepulauan Spratly.

Lebih dari itu, Rapp-Hooper mengatakan bahwa sejak Maret 2014, China telah mereklamasi di tujuh tempat yang tersebar di Kepulauan Spratly.

  ♔ antara  

Jaga Perairan Timur Indonesia, TNI AL Butuh 150 Kapal Perang

Untuk menjaga kedaulatan perairan di wilayah timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) setiap hari mengerahkan sekitar 30 kapal perang Indonesia atau KRI.

Sayangnya, 30 kapal perang yang dioperasikan itu masih belum cukup mengawasi seluruh perairan di wilayah Timur Indonesia. Karenanya, harus dilakukan penambahan kapal perang demi penegakkan kedaulatan NKRI di wilayah perairan.

"Sesuai dengan rencana strategi TNI AL, idealnya dibutuhkan 150 kapal dalam kondisi siap dan standby. Namun, kondisi sekarang tidak banyak yang siap karena kondisi kapal yang sudah tua tetapi masih layak operasi," kata Panglima Armada Timur, Laksamana Muda TNI Darwanto di Jayapura, Papua, Jumat (8/5) siang diatas kapal KRI dr Soeharso 990.

Darwanto mengatakan, kekuatan kapal perang yang digelar di wilayah perairan Timur Indonesia bertujuan untuk menjaga keamanan laut dari akitivitas ilegal, semisal illegal fishing, illegal mining dan ancaman terhadap kapal-kapal asing yang masuk tanpa ijin ke wilayah NKRI.

Meski kapal perang yang dikerahkan belum sesuai kebutuhan, kata Darwanto, angka pelanggaran di perairan sudah mengalami penurunan sejak dikeluarkanya moratorium perizinan kapal oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Karena disinyalir banyak yang melakukan tindakan ilegal, sehingga dengan adanya moratorium itu sendiri, pemerintah bisa mengetahui pelaku-pelaku illegal fishing itu," ujarnya.

  ♔ Beritasatu  

Lantamal XII Sorong Akan Diresmikan Tahun Ini

Ilustrasi Lantamal

Pembangunan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XII di Wilayah Sorong, Papua Barat diharapkan tahun 2015 ini sudah bisa diresmikan. Hal ini dikatakan Panglima Armada Timur Laksamana Muda TNI Darwanto di Kapal KRI Dokter Suharso 990, Jumat ( 8/5) siang.

Dikatakan, membentuk sebuah organisasi tidak mudah dan cepat, karena membutuhkan sarana dan prasarana lengkap, serta penempatan personilnya. Pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana menjadi faktor keterlambatan peresmian Markas Komando Lantamal XII yang sudah terencana sejak tahun 2006 silam.

"Sekarang sudah dalam perencanaan. Kalau untuk pembentukan itu kan perlu fasilitas dulu. Kalau fasilitas sebagian sudah ada, begitu juga dengan Keputusan Presiden sudah ada, jadi tinggal peresmian dan mudah-mudahan tahun ini sudah bisa diresmikan,” kata Darwanto saat meninjau pelaksanaan pengobatan massal di atas KRI Dr Soeharso 990 yang bersandar di Pelabuhan Jayapura.

Dia mengatakan, pihak TNI AL sendiri masih menganalisa wilayah tugas yang akan dikomando Lantamal XII, sehingga tidak terjadi over lapping mengingat wilayah Papua sendiri sudah ada dua Pangakalan Utama TNI AL yakni Lantamal X di Jayapura dan Lantamal XI di wilayah Merauke.

"Untuk wilayah sedang dianalisa, namun sebenarnya di laut itu tidak ada pembagian karena kita hanya mengikuti wlayah di daerahnya saja," ujarnya.

  ♔ Beritasatu  

Istri Dubes Indonesia di Pakistan Dikabarkan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Helikopter militer Pakistan membawa jenazah korban kecelakaan helikopter di Gilgit, Baltistan, Pakistan, Jumat (8/5/2015). Kecelakaan ini juga menewaskan istri duta besar Indonesia untuk Pakistan.

Helikopter militer Pakistan yang membawa sejumlah diplomat asing menuju ke tempat acara peluncuran suatu proyek di Gilgit, Baltistan, Pakistan, jatuh dan menewaskan enam korban jiwa. Menurut keterangan dari militer Pakistan, korban tewas dalam kecelakaan itu termasuk duta besar Norwegia dan Filipina, serta istri duta besar Malaysia dan Indonesia.

Ada pun Perdana Menteri Nawaz Sharif menuju Gilgit, yang merupakan daerah pegunungan di utara, dengan pesawat yang berbeda. Rencananya, PM Sharif akan meluncurkan dua proyek di tempat tersebut. Nawaz Sharif segera kembali ke Islamabad setelah kecelakaan terjadi.

Juru bicara militer Asim Bajwa menulis di akun Twitter bahwa empat warga asing dan dua pilot meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Ia mengatakan bahwa duta besar Polandia dan Belanda mengalami cedera dalam musibah tersebut.

Media mengatakan terdapat 11 warga asing dan enam warga Pakistan menumpang helikopter Mi-17 yang jatuh di atas sekolah di Gilgit dan kemudian terbakar.
Kemenlu Pastikan Istri Dubes Indonesia di Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Heli Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengonfirmasi bahwa istri Duta Besar RI untuk Pakistan Nyonya Heri Listyawati menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di Pakistan, Jumat (8/5/2015). Kecelakaan itu terjadi pada pukul 11.45 waktu setempat.

"Iya, kabar itu benar," kata Jubir Arrmanatha di Jakarta.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Pakistan Burhan Muhammad yang juga menjadi salah satu penumpang helikopter dikabarkan selamat. Namun, Burhan Muhammad mengalami luka-luka.

Saat ini, Arrmanatha mengatakan, pihaknya tengah melakukan komunikasi intensif dengan KBRI di Islamabad untuk mengetahui detail kecelakaan helikopter tersebut.

Berdasarkan keterangan dari Direktorat Asia Pasifik dan Afrika yang diterima Antara, rombongan berangkat ke daerah utara Pakistan atas undangan Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Rombongan yang terdiri dari 32 duta besar negara asing beserta pasangan, dan 25 orang lainnya, diberangkatkan menggunakan empat helikopter.

Satu helikopter berpenumpang 17 orang, yakni 11 warga asing, termasuk Dubes RI Burhan Muhammad dan Nyonya Heri Listyawati, serta 6 warga Pakistan, mengalami kecelakaan pada pukul 11.45 waktu setempat.

Dalam helikopter tersebut, dikabarkan enam orang meninggal, yakni istri Dubes RI, istri Dubes Malaysia, Dubes Filipina, Dubes Norwegia, serta dua pilot.

Berdasarkan keterangan dari Atase Pertahanan Pakistan untuk Indonesia Kolonel Muhammad Shahid Siddeeq, lokasi jatuhnya pesawat berada di pedalaman. Namun, lokasi jatuh itu bukan wilayah konflik.

  ♔ Kompas  

Indonesia Beli Alutsista dari AS Rp 611 Miliar

Indonesia, Irak, dan Malaysia telah mengajukan pembelian amunisi dan dua jenis rudal dari Amerika Serikat. Total dari pembelian alat perang oleh tiga negara itu sekitar US$ 431 juta atau setara Rp 5,6 triliun.

Seperti yang dilansir UPI.com pada 7 Mei 2015, ketiga negara itu memesan amunisi mortir daya ledak tinggi, AIM-9X-2 rudal Sidewinder, dan rudal AIM-120C7 AMRAAM melalui program Foreign Military Sales.

Badan Kerja Sama Pertahanan Keamanan AS yang mengelola program Foreign Military Sales (FMS) menyatakan kepada Kongres bahwa penjualan itu untuk melayani kepentingan keamanan nasional AS. Pemesanan oleh tiga negara tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS.

Irak, lembaga itu menyatakan, secara khusus memesan satu paket berisi 5.000 amunisi mortir peledak 81 milimeter, 684 ribu amunisi M203 40 milimeter peledak tinggi, 532 ribu amunisi MK19 40 milimeter, dan 40 ribu bahan peledak 155 milimeter.

Total semua amunisi senilai US$ 363 juta (Rp 4,7 triliun). Juga termasuk permintaan amunisi kecil untuk senjata, suku cadang dan perbaikan, dukungan peralatan, publikasi dan dokumentasi teknis, pelatihan personel, serta peralatan pelatihan.

"Penjualan ini juga mengusulkan amunisi tambahan yang sangat penting dalam memberikan kemampuan daya tempur lanjutan bagi Irak dalam memerangi pemberontakan ekstremis terorganisasi di Irak," demikian pernyataan lembaga tersebut.

Terakhir, Irak pada Desember 2014 memesan 175 tank Abrams dan Humve, serta senapan mesin dan peluncur granat.

Indonesia telah memesan 30 AIM-9X-2 rudal Sidewinder dan sistem terkait agar mampu mengalahkan ancaman terhadap stabilitas regional dan dalam negeri. Sidewinder adalah rudal dari Raytheon lintas udara yang menggunakan homing inframerah sebagai kontrolnya.

Selain 30 rudal operasional, permintaan Indonesia terhadap FMS juga termasuk AIM-9X-2 rudal captive pelatihan udara, Blok II unit bimbingan rudal taktis, dan rudal udara pelatihan dummy. Kontainer, set tes dan dukungan peralatan, suku cadang dan perbaikan, pelatihan personel dan pelatihan peralatan, serta logistik senilai US$ 47 juta atau sekitar Rp 611 miliar.

Malaysia memesan peralatan militer senilai US$ 21 juta atau setara Rp 273 miliar. Permintaan Malaysia adalah untuk sepuluh unit AIM-120C7 Air-to-Air Missiles, atau AMRAAM, ditambah suku cadang dan aksesori yang akan memastikan kemampuan berkelanjutan pesawat F/A-18D.

  ♔ Tempo  

Prajurit TNI Bantu Pembangunan Barak di Afrika

Pembangunan Barak di Afrika [beritaekspres]

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic (Minusca ) dipercaya lembaga PBB dan Pemerintahan Transisi Central African Republic (CAR) membantu pembangunan fasilitas-fasilitas rumah dan barak bagi para prajurit pasukan perdamaian yang sedang melaksanakan misi PBB di CAR, Afrika.

Selama ini, prajurit terutama yang berasal dari negara Africa Union dan beberapa negara lainnya menggunakan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, kantor pemerintahan yang memang untuk sementara tidak berfungsi dikarenakan kondisi yang tidak layak. Bahkan beberapa kontingen masih tinggal dengan menggunakan tenda seperti kontingen Gabon dan Mesir.

Dansatgas Kizi TNI Konga Minusca Letkol Czi Alfius Navirinda K saat meninjau lokasi mengatakan, prajurit TNI mulai membantu dari menyiapkan lahan, dilanjutkan asistensi teknis pendirian Prefab (akomodasi) bagi kontingen Mesir, Serbia, Rwanda, Kamp FPU Senegal, Kamp Srilanka Aviation. Saat ini sedang menyelesaikan prefab untuk kontingen Gabon dengan menggunakan bahan bangunan sistem bongkar pasang yang berlokasi di Ibu Kota CAR, Bangui.

Dalam keterangan pers yang diterima SP, Kamis (8/5) menyebutkan ada dua peleton pasukan Indonesia sedang melakukan pekerjaan di daerah-daerah terpencil. Satu Peleton di Distrik Bouar yang berjarak 467 Km dari Bangui dan satu Peleton sedang membangun UN Regional Office Losberger seluas 150x150 meter persegi.

“Tugas dan tantangan yang diberikan Misi UN di Afrika Tengah kepada Satgas Kizi TNI Konga Minusca hingga saat ini dapat dilaksanakan dengan baik dan aman sesuai dengan harapan,” kata Navirinda.

Ia menambahkan Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab untuk mengharumkan nama baik Indonesia di kancah Internasional. "Berkarya penuh semangat tanpa mengabaikan kewaspadaan serta faktor keselamatan,” tambahnya.

  ♔ Beritasatu  

Menhan Diundang Jadi Pembicara, RI-Rusia Perluas Kerjasama

Mereka menawarkan Sukhoi dengan format G to G (government to government) Sukhoi Indonesia [Jeff Prananda]

Indonesia dan Rusia sepakat memperluas kerjasama di bidang pertahanan. Kerjasama kali ini memiliki prospek menggunakan mata uang nasional dan penggunaan sistem barter dalam transaksi antara Indonesia dan Rusia.

Menurut Kapuskom Publik Kemhan Brigjen Djundan Eko Bintoro, perluasan kerjasama tersebut disepakati saat Menhan Ryamizard Ryacudu diundang oleh Kementerian Pertahanan Federasi Rusia pada 16-17 April lalu. Pada kesempatan itu, Ryamizard juga diminta menjadi pembicara dalam Moscow Conference on International Security (MCIS) ke-4.

"Sehari sebelum mengadiri MCIS, tepatnya pada 15 April 2015, Pak Ryamizard mengadakan pertemuan bilateral dengan Menhan Rusia Jenderal Sergei K Shoigu," ucap Djundan di restoran di kawasan Thamrin, Jakpus, Kamis (7/5/2015).

Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa prakarsa dan kesepakatan bersama untuk memperluas kerjasama bilateral bidang pertahanan, di mana sebagian telah dilaksanakan. Antara lain kerjasama pertukaran informasi dan peningkatan kerjasama di bidang dan pendidikan khususnya jenjang S2 dan S3.

"Kedua pihak sepakat untuk membentuk working group di bidang teknik militer pada Sidang Komisi Bersama ke-11 tahun 2016 dan mendorong agar MoU kerjasama bidang militer dapat diselesaikan dalam waktu dekat," kata Djundan.

"Bentuk working groupnya apa nanti saya perlu tanyakan dulu ke TNI, tapi sebelumnya kami juga beberapa kali menggelar latihan gabungan, seperti di Batam tahun lalu," sambung Jenderal Bintang 1 itu.

Tak hanya dengan Menhan Rusia, Ryamizard pun secara terpisah juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis V. Selain itu juga dengan CEO Rosoboronexport, Isaikin.

"Membahas mengenai kerjasama di bidang penyediaan alutsista. Mereka menawarkan, salah satunya Sukhoi," tukas Djundan.

Pada pertemuan itu muncul prospek menggunakan mata uang nasional dan penggunaan sistem barter. CEO Rosoboronexport, kata Djundan, menyampaikan sinyal positif bahwa pihak Rusia melalui Rosoboronexport siap memberikan peluang kepada Indonesia untuk membeli alutsista dengan format G to G (government to government).

"Mereka bersedia memenuhi opsi-opsi yang diinginkan pemerintah Indonesia dalam proses pengadaan alutsista. Jadi ada imbal dagang (barter) melibatkan kementerian lain, Kalau enggak salah Kemendag. Jadi kita beli alutsista ke mereka, nah syaratnya mereka harus beli apa yang menjadi unggulan kita, misalnya Kelapa Sawit," jelas Djundan.

"Coba tanya ke Kemendag, katanya mereka punya 200 item yang bisa dijual. Kita bisa jual produk unggulan ke mereka. Seperti itu kesepakatannya, tapi masih digodok lagi," imbuhnya.

Saat berada di Rusia dan bertemu sejumlah pejabatnya, Menhan Ryamizard juga berkesempatan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menhan Iran Brigjen Hossein Dehghan yang saat itu sedang berada di Rusia. Pertemuan itu disebut Djundan berkaitan dengan pembahasan peningkatan kerjasama militer meliputi pertukaran informasi, pendidikan, latihan bersama, serta pengadaan alutsista guna mendukung pengembangan kemandirian industei pertahanan Indonesia.

"Kerjasama yang baik antara Indonesia dengan Iran di bidang pertahanan diharapkan dapat dijadikan contoh untuk pengembangan kerjasama di bidang lainnya," pungkas Djundan.

  ♔ detik  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...