Sabtu, 31 Desember 2022

MEF TNI AU

 Inikah MEF Revisi Terakhir TNI AU ? 
Lembaga Kajian Pertahanan Strategis (KERIS) pada tanggal 30 November 2022 lalu melakukan posting delapan infographic dari yang disebutnya "Cita-cita TNI AU". Jumlah halaman yang tercantum adalah acak dari 40 hingga 53, yang diperkirakan merupakan bagian penting dari rencana postur pertahanan TNI AU. Dalam postingannya selama ini Lembaga KERIS dikenal akurat dengan materi yang masuk kategori "published" (terpublikasi) entah dalam media massa, media sosial dari instansinya, dari seminar dan sejenisnya atau dari materi di depan parlemen yang bersifat terbuka.

Minimum Essential Force (MEF) atau Kekuatan Pokok Minimum (KPM) merupakan  proses untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia yang ditargetkan selesai pada tahun 2024. Konsep MEF 2024 telah mengalami tujuh kali revisi sejak dirilis sebagai Renbangkuat TNI pada tahun 2004 dan kemudian disyahkan dalam RPJMN sebagai MEF atau KPM pada tahun 2009.

  1. Pesawat Tempur Sergap (TS) 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQGOtBRlp9lcoSD1SyiFqAVFEE1gYlB54Gt9a4mNpwfJF35fllfRjgJVy_ywRFRuV5csM0kZsVVCeMrUwKLSLwhv6J69qx2_6kpNInHZbqBbjbZXkeiBZJ0tM3N11lWI57I_JXSvmN8sVJHGq2PKlZYUqsUIUpVONDyX7HM3Ufh6JciaychHzdQjr4/s960/AU-7.jpg Dalam kerangka MEF 2024 Pesawat Tempur Strategis yang digunakan adalah F-16 A/B/C/D, Su-27/30, Hawk 100/200, Rafale, dan F-15EX. 

Mengingat skadron tempur TNI AU terdiri dari minimal 12 pesawat (awal F-16A/B Skadron Udara 3) dan maksimal 16 pesawat (awal Su-27/30 Skadron Udara 11) maka komposisi 11 skadron udara pesawat Tempur Strategis TNI AU hingga tahun 2024 akan menjadi :

- Su-27/30 (1 skadron)
- Hawk 100/200 (2 skadron)
- F-16 Falcon A/B/C/D (2 skadron)
- Rafale (3 skadron)
- F-15IDN (3 skadron)

Dapat ditebak bahwa 3 skadron pesawat KF-21 (IFX) akan mengantikan Hawk 100/200 serta Su-27/30 setelah tahun 2024.

Penggelaran 11 Skadron TS akan tersebar di 11 pangkalan induk yaitu :

- Lanud Soewondo, Medan (SWO)
- Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru (RSN)
- Lanud Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang (RHF)
- Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLM)
- Lanud Iswahjudi, Madiun (IWJ)
- Lanud Supadio, Pontianak (SPO)
- Lanud Dhomber, Balikpapan (BPP)
- Lanud Sam Ratulangi, Manado (SRI)
- Lanud Sultan Hasanudin, Makassar (HND)
- Lanud El Tari, Kupang (ELI)
- Lanud Manuhua, Biak Numfor (MNA)

Satu celah di Tenggara yaitu Lanud Saumlaki di Tanimbar, provinsi Maluku kemungkinan akan diwujudkan setelah tahun 2024.


  2. Pesawat Penindak LSLA (Low Speed, Low Altitude
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0dZZ7m4ukD5eO63vZfWfxBn4VV6qVo6u-bOHy9naUOJfQKCWm4FNZre9Abn8x5Pp56F_Ofd0oQdFzXoiFcx8PQbgLdDbQ3Nl0M2OHjuu2YQldWxm3l8pkTEIBnDRK5Wdo4zzLnmDXP1Ck8el8VhTiGVDyKUw71W6r1LogJ7GJyewMluqrpC2B9cHr/w400-h223/AU-8.jpgDiperlukan minimal 3 skadron pesawat penindak LSLA yang dilengkapi dengan persenjataan, datalink, perlindungan diri, dan senjata, untuk melindungi objek vital/VVIP dari ancaman udara di daerah tertentu.

Pesawat Penindak LSLA yang digunakan adalah sekelas EMB-314 Super Tucano atau helikopter tempur EC-725 Caracal.

Menariknya disini pesawat Super Tucano sebagai pesawat Tempur Taktis (TT) masuk dalam kategori pesawat LSLA sedangkan T-50 yang merupakan pesawat Tempur Latih (TL) tidak dimasukkan sebagai Pesawat Tempur Sergap (TS) maupun Pesawat LSLA, sedangkan helikopter berat-sedang EC-725 Caracal masuk sebagai unsur pesawat penindak LSLA. Dapat dipahami bahwa helikopter Caracal beberapa kali terlihat berlatih penembakan roket.

Penggelaran 3 skadron LSLA akan tersebar di :

- Lanud Abdulrachman Saleh (ABD), Malang
- Lanud Atang Sanjaya (ATS), Bogor
- Lanud Silas Papare (SPR), Jayapura

  3. Radar 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmmr1beYURtZiMYHM3XDera1siugmeszTJOiimaSGQ19JD1cG5v893dAKM8HIiLrnF6Cro-hUu4xKZhsoQ98JYBxctbT9Z1RabLxasWcssPuFeUHknZwrxUBdvU6QAN-2gw5dKO5xzJgVO78fYuer1qvWOw07sqN-hJP9fNPCUbMgDMpyaQAhvpQgP/s960/AU-5.jpggTerdapat penambahan dari rencana sebelumnya, kali ini sistem deteksinya akan cukup lengkap dengan 4 radar OTHT, 34 radar aktif, 13 radar pasif, 5 radar ketinggian rendah dan 6 pesawat AEW&C. Kelima sistem radar tersebut adalah :

- 4 radar Over The Horizon

Mampu mengcover hingga 1.700nm (kemampuan cover seluruh wilayah dan di luar wilayah NKRI)

- 34 Radar Aktif

Mampu mengcover hingga 240nm (seluruh NKRI)

- 13 Radar Pasif

Kemampuan deteksi 400km di wilayah terluar

- 5 MLAAD-SR (Mobile Low Altitude Air Defence-Surveillance Radar)

Kemampuan deteksi 30km pada obyek ketinggian rendah di area obyek vital/VVIP

- 6 Pesawat AEW&C

Mampu melakukan deteksi dan identifikasi serta melakukan fungsi command & control dalam perang udara.

  4. Meriam PSU dan Rudal Pertahanan Udara 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfmPRV7XDm28uBETSZv1bbarUkqC8B8YRnCrvR26ecCg_KwMtrWv6NkD970IZDwc34EG9VELroLTwKFinQaD1B783VYtL416nHEw4hhuNr9ao1ZmZQDI_1pDBxW__pa5tBd52oBtwzMHeVMC6vv9oRsUX9Pr16etQKzGRUT3iU5aeh2NWSMqRkosho/s960/AU-6.jpgMeliputi penggelaran Meriam Penangkis Serangan Udara (PSU), Rudal Jarak Pendek (SHORAD), Rudal Jarak Menengah (MERAD), dan Rudal Jarak Jauh (LORAD).

- PSU dan Rudal Jarak Pendek (SHORAD)

Diperlukan 13 detasemen hanud dengan jarak jangkau 20km sebagai hanud titik untuk melindungi obyek vital dan instalasi militer yang terdiri dari :

*Detasemen Hanud Eksisting : HLM Jakarta, HND Makassar, SPO Pontianak, ADI Yogyakarta

*Pembentukan Detasemen Hanud Baru : Madiun, Pekanbaru, Medan, Ranai, IKN, Kupang, Saumlaki, Manado dan Biak.

- Rudal Hanud Jarak Menengah (MERAD)

Diperlukan 12 satuan rudal dengan jarak jangkau 20km-100km sebagai hanud terminal, dengan proyeksi penggelaran :

-Ranai-Jakarta-Pekanbaru-Pontianak
-IKN-Biak-Medan-Madiun
-Manado-Saumlaki-Makassar-Kupang.

- Rudal Hanud Jarak Jauh (LORAD)

Diperlukan 12 satuan rudal dengan jarak jangkau di atas 100km sebagai hanud area, dengan proyeksi penggelaran :

-Aceh-Pekanbaru-Ranai-Pontianak
-Tarakan-Rumpin Jabar-Lombok-Kupang
-Manado-Saumlaki-Biak-Merauke.

Meskipun minus penggelaran Pasukan Khas/Kopasgat, skadron udara helikopter, skadron angkut, skadron UAV/UCAV, skadron intai, skadron tanker dan rudal-udara namun info yang disajikan sudah dapat memperlihatkan postur TNI AU ke depan, pertanyaan kemudian timbul : apakah ini adalah bagian dari MEF TNI AU Revisi terakhir ?

  ★ Defense Studies  

Jumat, 30 Desember 2022

Kapal Pemburu Ranjau Pesanan Indonesia Tiba Tahun Depan

Kapal perang pemburu ranjau Mine Counter-Measure Vessel (MCMV) tipe MHV-60 pesanan TNI AL di Galangan Abeking & Rasmussen, Jerman.(Dispenal)

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, bakal ada tambahan alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk Angkatan Laut.

Yudo memastikan kapal perang pemburu ranjau buatan Jerman segera tiba di Indonesia pada 2023.

"Ada kapal penyapu ranjau, yang dari Jerman, itu akan datang juga," kata Yudo usai acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) di Lapangan Trisila Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).

Selain itu, Yudo mengatakan, TNI AL juga akan memiliki kapal bantu rumah sakit (BRS) KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 siap beroperasi.

KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 (PAL Indonesia)

"Nanti AL (angkatan laut) ada kapal rumah sakit KRI Radjiman akan jadi," kata Yudo.

Untuk diketahui, Kapal Rumah Sakit KRI Dokter Radjiman Wedyodiningrat-992 segera diserahterimakan dan siap beroperasi. Hal ini ditandai dengan suksesnya rangkaian uji yang telah dilalui, salah satunya yakni uji pelayaran atau Sea Acceptance Test (SAT).

Iropslat Itjenal Laksma TNI Nursyawal Embun mengatakan, giat commodore inspection telah dilakukan dan dapat disimpulkan KRI Dokter Radjiman Wedyodiningrat-992 siap dioperasikan.

"Kapal bantu rumah sakit (BRS) dr Radjiman Wedyodiningrat-992 telah memenuhi fungsi asasi sebagai kapal rumah sakit," kata Nursyawal dalam siaran pers PT PAL Indonesia, Jumat (30/12/2022).

 ⚓️ 
Okezone  

TNI AD Uji Demonstrasi Nano UAV Black Hornet

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVbxdPZhy7oC1z6NPxZYyrAnIJCGjaI2JVIHHEoYUJYYuXv6UBVm1AhRRmX61Jcqe-B03mvF-H9Dq-SKfhGM8VyHo_XKQflHVeLP6XGRxL6J1QzaRkkRmXZ-_SVJy__yfwiDJpcRFg5veeJBiVTOT_Z42gQMccESKHEiYkaNCtraDCUZhhwhtxrhta/w400-h263/321667084_492228326234611_2434834116513571147_n.jpgBlack Hornet, nano UAV milik TNI AD (YonHubAD)

Y
onhub Pushubad mendapat kunjungan kehormatan dari pejabat Mabesad dan Pushubad pada Kamis, 22 Desember 2022.

Didalam kunjungannya ke Batalyon Perhubungan, para pejabat Mabesad dan Pushubad beserta jajaran mendapat paparan dan uji demonstrasi dari Nano UAV Black Hornet yang di operasionalkan langsung oleh personel Yonhub Pushubad.

Sebelum di uji demonstrasikan, terlebih dahulu di paparkan sekilas tentang Nano UAV Black Hornet. Hasil tangkapan kamera dari Nano UAV Black Hornet pun ditampilkan secara jelas melalui layar TV, sehingga pergerakan dan arah dari Nano UAV Black Hornet dapat terlihat di layar TV tersebut.

  ★ YonHubAD  

Kamis, 29 Desember 2022

Prabowo Serahkan Dua Unit Pesawat Falcon

Perkuat Skadron Udara 17 TNI AU Pesawat Falcon di hanggar TNI AU  [antara]

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan dua unit pesawat Falcon 7X dan 8X kepada TNI Angkatan Udara (AU). Kedua pesawat tersebut akan memperkokoh kekuatan TNI AU khususnya Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Acara penyerahan pesawat tersebut diawali dengan penghormatan khusus, berupa water salute untuk pesawat Falcon 7X, sebagai simbol ucapan selamat datang di Lanud Halim Perdanakusuma. Kemudian, Prabowo meninjau langsung kabin pesawat Falcon 8X ditemani oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Prabowo menyebut keberadaan dua pesawat ini cukup signifikan untuk mempermudah mobilitas para pimpinan dalam menjalankan tugas mereka.

"Hari ini kita berbangga, ada kekuatan tambahan untuk TNI AU. Dua pesawat yang kita sebut pesawat Kodal (Komando Pengendalian) ini diperuntukkan bagi unsur pimpinan sehingga mereka dapat dengan cepat bergerak dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo mengungkapkan pentingnya pertahanan yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatan kekuatan TNI, tidak terkecuali TNI AU.

Kita memerlukan TNI yang kuat. Kita memerlukan Angkatan Udara yang kuat karena negara kita sangat besar. Negara kita seluas Eropa. Eropa itu 27 negara. Kita satu negara. Jadi, kita sangat butuh pertahanan udara yang sangat kuat,” jelasnya.

Jadi, saya sebagai Menteri Pertahanan diberi tugas oleh Presiden RI untuk merencanakan dan membangun kekuatan TNI,” tegas Prabowo.

Sebagai alutsista yang memperkokoh kekuatan Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat ini nantinya berfungsi untuk melayani penerbangan VIP/VVIP. Dua pesawat tersebut memiliki sejumlah keunggulan di antaranya daya tahan (endurance) yang lebih lama, daya jelajah yang lebih jauh, serta kemampuannya untuk mendarat di landasan yang pendek.

Pesawat Falcon dapat mengangkut maksimal 14 penumpang, ditambah dengan tiga kru pesawat seperti pilot, kopilot, serta pramugari.

TNI AU telah melakukan sejumlah persiapan sebelum hadirnya pesawat ini dengan mengirim empat pilot, empat teknisi, hingga pramugari untuk menempuh pendidikan dan pelatihan di Prancis. Masa pelatihan pun beragam, empat bulan bagi para pilot dan teknisi pesawat Falcon. Sementara pramugari harus menempuh pelatihan di Prancis selama dua minggu. (cip)

  Panglima TNI Agendakan Tinjau Jet Falcon 
Pesawat Dassault Falcon 7X dengan nomor registrasi F-HJCP (Scramble)

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan meninjau langsung pesawat jet berjenis Falcon 7x dan Falcon 8x. Dua jenis pesawat jet dari Prancis yang baru saja tiba di Indonesia itu telah diresmikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Rabu (28/12/2022).

"Saya akan meninjau nanti, jadi saya belum tahu real-nya," kata Laksamana Yudo Margono saat ditemui usai admiral inspection TNI AL di Dermaga Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu, (28/12/2022).

Lebih lanjut, Yudo mengaku telah mendapat laporan dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo terkait kedatangan dua pesawat tersebut.

"Tadi baru dilapori KSAU bahwa itu pesawat angkut kalau tidak salah. Pesawat angkut terbatas ya, nanti saya tanya," ucapnya.

Untuk diketahui, TNI Angkatan Udara (AU) kedatangan dua pesawat jet Dassault jenis Falcon 7X dan Falcon 8X buatan Prancis. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, pesawat tersebut akan digunakan para pimpinan TNI.

"Dua pesawat yang kami sebut pesawat kodal, komando pengendalian ini, diperuntukkan untuk unsur pimpinan (TNI)," katanya di Hanggar Skadron Udara 17, Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Rabu (28/12/2022).

Peruntukkan dua pesawat tersebut, kata Prabowo, agar para pimpinan TNI dapat bergerak dengan cepat dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya.

"Agar dapat dengan cepat bergerak untuk melaksanakan fungsi kepemimpinannya mendukung markas besar TNI dan markas besar tiga angkatan," katanya.

"Jadi, pimpinan TNI, pimpinan angkatan, bisa lebih memiliki kecepatan bergerak," sambungnya.

Dua pesawat itu juta, kata Prabowo, akan menjadi kekuatan tambahan bagi TNI AU . "Hari ini kita berbangga, ada perkuatan tambahan untuk TNI AU," ucapnya. (muh)

  sindonews  

Ancaman Maritim Indonesia di 2023 Masih Seputar Konflik LCS hingga Narkoba

Ilustrasi Bakamla

Badan Keamanan Laut (Bakamla) memprediksi ancaman yang bakal berpotensi mencuat di laut Indonesia pada 2023 belum bergeser dari tahun ini. Menurut Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia, ancaman 2023 salah satunya dari konflik Laut China Selatan (LCS) hingga sindikat penyelundupan narkoba.

"Potensi isu keamanan maritim tahun 2023 antara lain konflik LCS berpotensi untuk mengalami peningkatan eskalasi. Penyelundupan narkoba internasional masih tinggi berasal dari jaringan golden triangle (as-teng) dan golden crescent (timteng)," ujar Aan di Mabes Bakamla RI, Kamis (29/12/2022).

Bakamla juga turut menyoroti perdagangan ganja dari Aceh ke Thailand seiring dilegalkannya ganja di negara tersebut. Terlebih, juga ada ancaman mengenai perampokan yang perlu diamati sejak dini.

Aan mengatakan dalam pelaksanaan patroli, Bakamla berupaya semaksimal mungkin untuk hadir di wilayah perbatasan. Salah satunya, dengan melakukan diplomasi maritim dalam bentuk shadowing kapal pemerintah asing, dan penangkapan Kapal Ikan Asing (KIA).

Adapun pada 2023 nanti, lanjut Aan, pihaknya bakal menjalankan hasil Asean Coast Guard Forum (ACGF). Forum itu melibatkan negara-negara di Asia Tenggara.

"Saya sebagai ketua atau chairman, saya mulai mengatur anggota ACGF mau ngapain aja, salah satunya kunjungan kapal-kapal saya ke Malaysia, Singapura, Filipina dan Vietnam. Kemudian saling tukar perwira," tutur Aan.

"Saya juga bekerja sama dengan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime), ada tujuh negara yang pelatihan di Indonesia. Jadi, Bakamla membuat semacam short course atau kursus singkat untuk melatih teman-teman coast guard di negara Asean lain," tandasnya. (muh)


  ★
sindonews  

[Video] Proyek Drone Elang Hitam Berlanjut, Fokus Teknologi Kunci "Mission System"

✈ Liputan Kompas ✈ Elang Hitam drone [Lembaga KERIS]

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa proyek PUNA (pesawat udara nirawak) atau drone Elang Hitam masih jalan terus. Namun, proyek pengembangan bukan lagi untuk kombatan, tetapi untuk tujuan sipil.

Sebelumnya, BRIN dikabarkan menghentikan proyek pengembangan drone Elang Hitam pada tahun ini. Namun, Laksana menampik hal tersebut dan hanya mengalihkan proyek yang sebelumnya.

  Berikut video dari Youtube : 


  Youtube  

PTDI Kembali Kirim Pesawat NC212i Keempat untuk TNI AU

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFPoukYuCAxCmS4H3Snn0XvwHYD4R3XxM1m-bAgcqETHgT3tge8gVZOx7R93LotTn-1kNUDx6x6pDTdHxWuXycngX25Lgu28GUHv4Iz5zQSX6jXtgByGJXN4o6sDcRx-kHvxvv4THSqsjQybkxEBiQge3vZMewgmSu1EhW67pNgLunAWZoZ0PGcnzz/s700/k865g4yg.jpgNC212i TNI AU [PTDI] 🛩
PT
Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali kirimkan Pesawat NC212i untuk TNI AU. Pesawat NC212i yang dikirimkan kali ini merupakan pesawat keempat dari kontrak pengadaan sebanyak sembilan unit oleh Kementerian Pertahanan RI untuk end user TNI AU.

Pesawat NC212i keempat ini telah berhasil lepas landas dari Hanggar Delivery Center PTDI, Bandung menuju Skadron Udara 4, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Rabu (28/12/2022).

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, pesawat dengan tail number AX-2130 ini dikirim dengan konfigurasi Troop Transport yang diterbangkan oleh Mayor Pnb Deharday Nugraha sebagai Pilot In Command Ferry dan Lettu Pnb Faizal Fibriyan sebagai Copilot.

"Sebelumnya pesawat ini memperoleh Flight Acceptance Certificate pada tanggal 27 Desember 2022. Adapun ketiga pesawat NC212i pertama dari kontrak tersebut telah dikirimkan pada tanggal 26 Januari 2021, 26 Oktober 2021 dan 31 Desember 2021, dimana satu di antaranya dikirim dengan konfigurasi Rain Making," kata Gita dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar.

Gita mengungkapkan masih ada lima pesawat yang akan disiapkan sebagai penambah alat utama sistem pertahanan (Autsista) TNI AU.

"Alhamdulillah atas kerja sama semua pihak, hari ini dapat berbuah hasil kita bisa mengirimkan pesawat keempat NC212i untuk TNI AU dari total pesanan Kemhan sebanyak 9 unit, dengan 4 unit konfigurasi Troop Transport, 4 unit konfigurasi Rain Making dan 1 unit konfigurasi Navigation Training," ungkapnya.

Menurut Gita, PTDI terus berkomitmen dalam menjaga readiness pesawat dan menjaga customer satisfaction.

"Atas nama PTDI, saya ucapkan terima kasih kepada Kemhan dan TNI AU atas kepercayaan yang diberikan, semoga ferry flight ini berjalan lancar dan selamat sampai tujuan, sehingga kemudian pesawat ini dapat berkontribusi maksimal dalam mendukung operasi TNI AU," jelas Gita.

Seperti diketahui, Pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.

Sejak tahun 2014, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i dan hingga saat ini terhitung sebanyak 120 unit pesawat NC212 series yang telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai customer, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 604 unit populasi pesawat NC212 series di dunia.

  detik  

Rabu, 28 Desember 2022

[Video] Korvet Bekas China ?

⚓ Dipublikasikan sobat militerIndonesia berencana mengImpor Korvet bekas Lagi setelah rencana mengimpor korvet kelas Pohang bekas Korea Selatan, Indonesia nampaknya akan kembali mengimpor korvet bekas dari negara lain.

 Berikut video dari Youtube :



  ⚓ Youtube  

Indonesia Kedatangan Pesawat Jet Falcon 7X dan 8X

 Prabowo : Kekuatan Tambahan untuk TNI AU 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrP34vqllfVuM-AHk7nLiaGMgnbT8aM3g_q68ApdP_VQdbylsVI11hIO4OGokn0qldVhMj0Y5xJCRmQvQIOxy8fwWRYgwiyiKuCHn3qRqcnU1hdiTBJ8llHNOQjuW5Y0lkYfrXmm4FhoTDZejyYJlkjefZyGp0nJI7N6KtqxuHIzln73k6WsEWS73JyA/s2048/Dassault%20Falcon%207X_4963981_n.jpgPesawat Jet Falcon dengan logo TNI AU (Lembaga KERIS)

TNI
Angkatan Udara (AU) kedatangan dua pesawat jet Dassault, dari Perancis, berjenis Falcon 7x dan Falcon 8x.

Kedatangan dua pesawat diresmikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Bandara Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2022).

"Hari ini kita berbangga, ada perkuatan tambahan untuk TNI AU, dua pesawat yang kita sebut pesawat kodal, komando pengendalian," ujar Prabowo.

Prabowo menuturkan, dua pesawat itu diperuntukkan bagi pimpinan TNI.

"Ini diperuntukkan unsur pimpinan (agar) dapat dengan cepat bergerak untuk melaksanakan fungsinya," kata Prabowo.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghyLYHqwvTNLjtHnB6Y-PY77MCTNNWovwXM8aWb_4poN3s-zzrFvPGjnjs2eyJ2jQbGwyDoJAY5CbETUyYI6TW_l0m-LicdMLHxWHjN96HojFzcELmcbzxxX-XKTSk0-DTKC-0TdEnBIjX5kcxfvleb9AwjuZcjHL1_XNemzT3h2DRIrdIa40K0khm/w400-h266/318133480_5322628507845449_1786677736407354907_n%20(1).jpgPesawat Falcon 8X dengan nomor registrasi F-HSRI (Lembaga KERIS)

Dalam pernyataannya, Prabowo menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat luas, sehingga memerlukan pertahanan udara yang kuat.

"Kita memerlukan TNI yang kuat, kita memerlukan AU yang kuat, karena negara kita sangat sangat besar. Negara kita seluas Eropa. Eropa itu 27 negara, kita satu negara. Jadi kita sangat butuh pertahanan udara yang sangat kuat," ujar Prabowo.

Dilansir dari Kompas.id, Falcon 7X dan Falcon 8x merupakan pesawat buatan Dassault Aviation, di Bordeaux-Merignac, Perancis.

Falcon 7X dibuat tahun 2005 dan diklaim sebagai Falcon paling laris dan jet pribadi pertama di dunia dengan teknologi digital. Kesuksesan Falcon 7X diikuti dengan kemunculan Falcon 8X pada 2015.

  Berikut video liputan CNN :  


Pemerintah Indonesia membeli 2 unit pesawat jet dari Perancis, yakni Falcon 8X.

Pesawat jet ini akan menjadi komando pengendalian.

Jet Falcon 8X diperuntukkan mengangkut pimpinan TNI berbagai angkatan, juga presiden dan wapres serta pejabat level menteri.

Pesawat 8X terbaru dari pabrik Dassault akan tiba di Indonesia pada kuartal ke-4 2023.

Untuk sementara, Dassault meminjamkan pesawat 8X dan 7X.

  ★ Kompas  

Prabowo Cek Persenjataan di Dua KCR Indonesia

⚓ Kunjungi PT PAL KRI Kerambit dan KRI Halasan di Surabaya, Jawa Timur. (PAL Indonesia)

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengunjungi PT PAL Indonesia di Surabaya, Selasa (26/12/2022). Disambut dengan tiupan khas peluit pelaut, Prabowo memasuki divisi kapal perang.

Didampingi direksi dan komisaris PT PAL Indonesia, Prabowo melakukan inspeksi kapal cepat rudal (KCR) KRI Kerambit-627 dan KRI Halasan-630.

Memasuki ruang pengendalian pusat informasi tempur atau combat information center (CIC) di salah satu KCR, Prabowo menyimak penjelasan Letkol Laut (P) Anton, mengenai fungsi CIC sebagai tactical center serta proses command and control yang dilaksanakan semasa operasi atau peperangan.

CSA KRI Kerambit. (PAL Indonesia)

Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga bertanya mengenai integrasi sistem senjata yang saat ini terpasang pada KCR itu. "Senjatanya apa?" tanya Prabowo.

"Sekarang yang terpasang adalah meriam Bofors 57mm MK.3," jawab Anton.

Kapal KCR masuk dalam kategori offshore patrol vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak secara cepat, serta sesuai fungsinya yaitu pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut Indonesia. (maf)
 

  💂 sindonews  

Bakamla RI Luncurkan Kapal Patroli Tercepat di Indonesia

Untuk Zona Maritim Tengah (Bakamla)

Bakamla RI secara resmi mendapatkan perkuatan Satu unit Kapal High Speed Craft (HSC) baru karya putra bangsa.

Peresmian kapal HSC yang bernomor lambung HSC 32-03 ditandai dengan penekanan sirene dan pengguntingan pita dalam suatu rangkaian acara peresmian yang dipimpin langsung oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia di Dermaga PT Palindo Marine Shipyard, Batam, Provinsi Kepri, Jumat (16/12/22).

Adapun spesifikasi Kapal HSC tersebut memiliki panjang 14.30 meter, lebar 3.3 meter, bahan badan kapal alumunium, mesin 3 x 425 HP, kecepatan hingga mencapai 65 knots dan akomodasi 6 orang.

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dalam sambutannya mengatakan kapal HSC ini merupakan kapal ketiga dimiliki Bakamla RI, dan sangat diandalkan dalam penegakan hukum khususnya di wilayah perbatasan yang memiliki potensi ancaman penyelundupan.

Menurutnya, karakteristik penyelundupan di perbatasan saat ini bergerak dengan menggunakan kapal berkecepatan tinggi sehingga untuk menghadapinya diperlukan aset patroli yang memiliki kecepatan tinggi pula. "Dengan hadirnya kapal HSC 32-03 diharapkan mampu meningkatkan daya gentar terhadap pelaku kejahatan penyelundupan yang secara tidak langsung akan menekan niat dan mereduksi aktivitas penyelundupan",ungkap Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia.

Mengakhiri sambutannya, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia mengatakan, kita patut bersyukur karena keberhasilan dari PT Palindo dalam membangun HSC ini yang merupakan wujud kemampuan industri maritim dalam negeri terhadap keamanan maritim nasional. "Saya berharap kedepan Bakamla dapat mengadakan HSC lebih banyak lagi dengan penambahan mesin 4 x 425 HP sehingga dapat mencapai kecepatan 70 knots," ujar Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia menutup sambutannya.

Secara simbolik peresmian kapal HSC ditandai dengan pernyataan dari Kepala Bakamla RI yang menyatakan, "Pada hari ini Jumat, tanggal 16 Desember 2022, pukul 09.02 WIB HSC 32-03 saya nyatakan resmi sebagai unsur patroli Bakamla RI dan masuk dalam jajaran unsur patroli Zona Bakamla Tengah". Kemudian dilanjutkan dengan penekanan sirene.

Sebelumnya acara didahului dengan penandatanganan naskah berita acara serah terima kapal dari Dirut PT Palindo Marine Shipyard Harmanto kepada Kepala Biro Sapras Bakamla Laksma Bakamla Supriatno, M.Tr (Han), kemudian penandatanganan naskah berita acara serah terima kapal dari Kepala Biro sarpras Laksma Bakamla Supriatno, M. Tr (Han) kepada Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dan penandatanganan naskah berita acara kapal dari Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia kepada Kepala Zona Bakamla Tengah Laksma Bakamla Hanarko Djodi Pamungkas.

Peresmian kapal HSC juga diwarnai dengan pemotongan pita oleh Kepala Bakamla RI yang dilanjutkan dengan peninjauan kapal serta sea trail kapal HSC 32-03.

Kehadiran Kepala Bakamla RI pada acara peresmian tersebut didampingi Deputi Operasi dan Latihan Laksda Bakamla I Gusti Kompiang Aribawa, Kepala Unit Penindakan Hukum (UPH) Laksma Bakamla Iman Wahyudi, S. IK., M.Si., M.H., Kepala Biro Perencanaan Bakamla Laksma Bakamla Phundi Ruspandi, Direktur Kebijakan Kamla Laksma Bakamla Heru Sriyanta, S. T., Kepala Biro Sarpras Laksma Bakamla Supriatno, Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Hadi Pranoto, dan dihadiri tamu undangan dari Lantamal IV Laksma TNI Kemas M. Ikhwan Madani serta sejumlah pejabat lainnya.

Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dengan latar belakang kapal HSC yang baru saja diresmikan tersebut. (Humas Bakamla RI)

  ★
Bakamla  

Selasa, 27 Desember 2022

Persenjatai PC 40

TNI AL pasang meriam MSI-DS Seahawk 30mm Meriam MSI-DS Seahawk 30mm dipasang pada KRI PC-40 (BTI Defence)

Salah satu kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut untuk menyusun kekuatan tempur TNI AL guna mencapai kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) adalah melalui pemenuhan alutsista PC 40 dengan sistem senjata utama Meriam 30 MM.

Berdasarkan kontrak pengadaan meriam 30 MM KRI PC 40, Kadissenlekal membentuk satgas pemasangan meriam guna mengawal kontrak tersebut. Kegiatan pemasangan meriam dimulai akhir tahun 2021 sampai dengan akhir tahun 2022. Dengan berakhirnya kegiatan satgas tersebut Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksamana Pertama TNI Teguh Prasetyo, S.T., M.Soc.Sc., membubarkan Satuan Tugas Pemasangan Meriam 30 MM KRI PC, Senin (26/11/2022) di Lobby Dissenlekal, Jakarta.

Di dalam sambutannya Kadissenlekal menyampaikan bahwa Dissenlekal selaku pembina material sistem kesenjataan TNI AL telah menyelesaikan pemasangan Meriam 30 MM di 5 (lima) KRI yaitu : KRI Surik-645, KRI Pari-849, KRI Sembilang-850, KRI Sidat-851, dan KRI Pollux-935. Guna memelihara kesiapan dan keberlanjutan operasional meriam maka diperlukan perawatan yang berkesinambungan.

Dinamika lapangan dan perkembangan teknologi yang sedemikian cepatnya menuntut TNI AL khususnya Dissenlekal untuk mengupdate teknologi sistem persenjataan terbaru pada KRI yang sudag ada guna menghadapi tantangan ke depan yang semakin berat dan semakin komplek.

  ★ TNI AL  

Target MEF TNI AL 85 Persen pada 2024

[Koarmada III]

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menargetkan, program pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum Angkatan Laut (AL) diharapkan bisa mencapai 85 persen pada 2024 mendatang.

Oleh karena itu, Yudo meminta agar alutsista maupun peralatan tua segera diperbaiki.

"Peralatan alutsista maupun peralatan-peralatan yang sudah tua juga segera di-push," ujar Yudo saat peresmian gedung-gedung TNI AL di Kolat Koarmada I, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022).

"Tentunya nanti dari sisi pemenuhan personel maupun alutsista, (MEF) bisa mencapai 80-85 persen, harapannya di 2024," imbuh Yudo yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Staf AL (KSAL).

Saat ini, lanjut Yudo, pemenuhan MEF TNI AL baru mencapai 60 persen.

"Masih ada waktu dua tahun dan juga kita sudah membangun alutsista yang ada, dan juga menambah personel di satuan pendidikan 1, 2, dan 3. Nanti kemungkinan akan beroperasi satdik 4," ujar Yudo.

Adapun MEF sendiri merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak disiapkan sebagai prasyarat utama terlaksananya efektivitas tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman aktual.

  Rincian Target Tiga Matra 
P8306 Penerbal, Pesawat CN235 MPA Baru TNI AL (Penerbal)

Dalam pemenuhan alutsista MEF tahap III, masing-masing matra mempunyai target pengadaan alutsista guna mendongkrak kekuatan melalui sistem persenjataan.

Dikutip dari Kompas.id, TNI AL menargetkan memiliki 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 unit pesawat udara (pesud), dan 978 unit kendaraan tempur pada 2024.

Sementara TNI AD menargetkan mempunyai 723.564 unit senjata ringan, 1.354 unit meriam/roket/peluru kendali (rudal), 3.758 unit kendaraan tempur, dan 224 unit pesawat terbang.

Sedangkan TNI AU menargetkan bisa memiliki 344 unit pesawat, 32 unit radar, 72 rudal, dan 64 unit penangkis serangan udara.

  Fokus Modernisasi Kapal Patroli dan Pesawat Latih 
KRI Kapak 625 (PAL)

Panglima TNI yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono mengatakan, TNI AL sedang fokus memodernisasi alutsista kapal-kapal patroli dan pesawat latih.

Bahkan setiap tahun, lanjut Yudo, anggaran selalu disiapkan untuk modernisasi alutsista itu.

"Kita tidak mengesampingkan tentang modernisasi alutsista kita. Setiap tahun anggaran, kita selalu membangun alutsista yang sifatnya alutsista kapal-kapal patroli, kemudian pesawat latih, dan juga sea rider," ujar Yudo kepada jajaran saat peresmian gedung-gedung TNI AL di Kolat Koarmada I, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022).

Yudo juga menargetkan, program pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum TNI AL diharapkan bisa mencapai 85 persen pada 2024 mendatang.

Oleh karena itu, Yudo meminta agar alutsista maupun peralatan tua segera diperbaiki.

"Peralatan alutsista maupun peralatan-peralatan yang sudah tua juga segera di-push," kata Yudo.

"Tentunya nanti dari sisi pemenuhan personel maupun alutsista, (MEF) bisa mencapai 80-85 persen, harapannya di 2024," imbuh Yudo.

Saat ini, lanjut Yudo, pemenuhan MEF TNI AL baru mencapai 60 persen.

"Masih ada waktu dua tahun dan juga kita sudah membangun alutsista yang ada, dan juga menambah personel di satuan pendidikan 1, 2, dan 3. Nanti kemungkinan akan beroperasi satdik 4," ujar Yudo.

Adapun MEF sendiri merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak disiapkan sebagai prasyarat utama terlaksananya efektivitas tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman aktual.

 ⚓️ 
Kompas  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...