Sabtu, 28 September 2019

Delegasi Filipina Kunjungi Pindad

Tertarik Medium TankMedium tank Harimau buatan Pindad [Pindad]

Delegasi Filipina yang dipimpin oleh Commanding General of Philippines Army, Letjen Macairog S. Alberto, AFP melaksanakan kunjungan ke PT Pindad (Persero) dalam rangka meninjau secara langsung Medium Tank Harimau, berbagai produk lainnya serta fasilitas produksi yang dimiliki PT Pindad (27/9). Acara tersebut juga dihadiri oleh Philippines Presidential Advisers on Military Affairs, Letjen Arthur I. Tabaquero (Retd.), Dirjen Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan, Direktur Utama, Abraham Mose, jajaran Direksi dan Komisaris Pindad.

"Kami mengucapkan selamat datang kepada seluruh Delegasi Terhormat Filipina serta Dirjen Pothan Republik Indonesia. Hari ini kita akan menyaksikan secara langsung Harimau Medium Tank sebagai tindak lanjut dari pertemuan dan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. Kami harap anda dapat mendapatkan pengalaman menyeluruh mengenai produk andalan kami" jelas Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose dalam sambutannya.

Bondan Tiara Sofyan optimis dengan kemampuan Pindad sebagai industri pertahanan terkuat dan mampu mengembangkan inovasi dan kemampuannnya. "Kami dari Kementerian Pertahanan percaya terhadap kemampuan Pindad dan mendukung penuh Pindad untuk berinovasi dalam bidang pertahanan serta penyediaan alutsista". Bondan juga mengungkapkan rasa bangga atas relasi baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Filipina serta mengharapkan kerja sama yang lebih baik ke depannya.

Delegasi Filipina mengapresiasi sambutan hangat dari jajaran Pindad. Macairog S. Alberto menyampaikan ketertarikan terhadap berbagai produk terutama kendaraan tempur yang diproduksi oleh Pindad, baik yang beroda ban maupun roda rantai. Disebutkan pula dalam paparan Abraham Mose, bahwa berbagai kendaraan tempur telah lolos dalam berbagai pengujian hingga memenuhi seluruh persyaratan dan kebutuhan Kendaraan Tempur untuk Militer Filipina. "Kami tertarik dengan produk kendaraan tempur terutama Harimau. Kedepannya kami akan mendiskusikan dengan lebih lanjut mengenai potensi kerja sama terkait dengan pengadaan hingga pengembangan kompetensi Harimau" jelas Alberto. Delegasi militer Filipina juga mengakui ketertarikan terhadap salah satu produk industrial andalan PT Pindad, yaitu Excava Amphibious.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan plant tour dan meninjau langsung berbagai produk, fasilitas produksi serta proses produksi kendaraan khusus. Kunjungan ke fasilitas produksi divisi kendaraan khusus direspon secara antusias oleh Delegasi Filipina terutama pada saat menyaksikan parade berbagai ranpur dan rantis buatan Pindad meliputi : Komodo, Anoa, Panser 8x8 dan Medium Tank Harimau. Perwakilan Delegasi Filipina juga mencoba langsung mengemudikan Medium Tank Harimau.

Selanjutnya, Delegasi Filipina meninjau berbagai produk senjata dan diakhiri dengan kegiatan menembak dengan berbagai senjata buatan Pindad, yaitu senapan SS2 V4, Pistol Mag4 dan Pistol G2.

   Pindad  

Inggris Jajaki Kerja Sama Misi Perdamaian dengan Indonesia

Kepala PMPP Brigjen Victor bersama Menteri Muda Urusan Pertahanan Inggris (Courtesy Call UK Minister of State of The Ministry of Defence), H E Baroness Goldie DL di Markas PMPP, Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (27/9/2019). ( Foto: Beritasatu Photo / Vento Saudale )

Inggris menjajaki kerja sama dengan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, dalam bidang pertahanan dan misi perdamaian dunia.

Hal tersebut terungkap dalam agenda kunjungan Menteri Muda Urusan Pertahanan Inggris (Courtesy Call UK Minister of State of The Ministry of Defence), HE Baroness Goldie DL di Markas PMPP, Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (27/9/2019).

Dalam kesempatan itu, Goldie mengaku senang bisa mengenal pusat latihan pemeliharaan perdamaian di Bogor. Meski waktu kunjungan relatif singkat, Goldie mendapat penjelasan baik dari Kepala PMPP Brigjen TNI Victor Hasudungan Simatupang.

Kami dijelaskan secara rinci, apa yang paling penting dilakukan di pusat latihan di Indonesia dalam setiap misi pemeliharaan perdamaian dan UK (United Kingdom) sangat sekali bisa bekerja sama dengan Indonesia,” kata HE Baroness Goldie DL.

Sementara Kepala PMPP Brigjen Victor menyebut pada tahun ini akan ada kerja sama dalam bidang pelatihan perdamaian di Inggris, khusus untuk anggota perempuan.

Latihan ini khusus perempuan. Secara garis besar latihan bersama, selain teknis kedirgantaraan, juga dokter serta kebutuhan negosiator yang akan diterjunkan dalam setiap misi nantinya,” kata Brigjen TNI Victor Hasudungan Simatupang.

Pertemuan tadi, lanjut Victor, juga diterangkan bagaimana cara pelatihan tentara perdamaian Indonesia yang diterjunkan dalam setiap misi-misi perdamaian. Inggris juga merasa tertarik bekerja sama terkait pengembangan alat utama sistem senjata (alusista).

Untuk merealisasi rencana ke depan, kami akan kolaborsi dengan Kemhan, Kemlu, Mabes TNI dan Kantor Pertahanan UK di Indonesia,” tandas Victor Hasudungan Simatupang.

   Berita Satu  

Filipina Lirik Alutsista Buatan Dalam Negeri

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_IUUN8NnHrJifyFp6xTDJph0WcRH197uh_cImkXGIWkX6t8N_34FRDH4OkDRn3GCIZdGS1iJ2Xow4hwcFNxF2i5Avo0bJPZE2rWAXwjUUG4nQqXD8QlfRgIDcdAID_tgGsLPiNO4jVayw/s400/14714537_ILSV%252C+20+units+initial+order.jpgILSV (Indonesia Light Strike Vehicle)

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) mengapresiasi kemajuan industri pertahanan dalam negeri. Indonesia mulai memasok alutsista ke sejumlah negara di ASEAN dan Afrika.

Kasubdit Promosi dan Kerja Sama Kemhan, Kolonel Iskandar mengungkapkan, industri pertahanan dalam negeri mulai memberikan kemajuan. Terbukti, sejumlah pasar di luar negeri mulai melirik produk alutsista Indonesia, salah satunya Filipina.

Sekarang kita saksikan bahwa KSAD Filipina beserta penasihat Presidennya datang untuk melihat dan membeli produk industri dalam negeri,” kata Iskandar, Kamis (26/09/2019).

Pada kesempatan itu, Iskandar mendampingi kedatangan Commanding General of thr Philipina Army, Lt Gen Macairog Sabiniani Alberto, dan Presidential Advicer Military Affari (PAMA), Lt Gen Arthur Ibanez Tabaquero di PT Ridho Agung Mitra Abadi dan PT Jala Berikat Nusantara Perkasa, Jakarta.

Dalam kunjungan Macairong dan rombongan, rencananya Filipina akan membeli sejumlah alutsista dari Indonesia melalui PT Ridho Agung Mitra Abadi dan PT Jala Berikat Nusantara Perkasa.

Selain mobil ILSV Armored Vichicle dan ILSV VVIP, negara revolusi hijau itu juga memesan sejumlah jaket atau rompi, dan helm anti peluru.

Melanjutkan keterangannya, Iskandar memastikan, pemerintah akan terus mendukung upaya penguatan industri pertahanan dalam negeri.

 ♖ Sindonews  

Jumat, 27 September 2019

Alutsista Baru Yonzipur 9 Kostrad

M3 Amphibious Ponthonhttps://lancerdefense.files.wordpress.com/2019/09/yonzipur-9-kostrad-terima-tiga-unit-m3-26092019-ig-penkostrad-1.jpg?w=672&h=372&crop=1Yonzipur 9 Kostrad patut bangga dengan datangnya tiga unit alutsista kebanggan Korps Zeni Angkatan Darat, yaitu M3 Amphibious Ponthon. M3 Amphibious Ponthon merupakan alutsista baru milik Korps Zeni TNI AD yang berasal dari Jerman.

M3 Amphibious Ponthon, memiliki bobot 68 ton sehingga dalam pergerakannya memerlukan dukungan khusus untuk mobilitasnya. Alutsista ini diangkut menggunakan trailer dalam pergerakannya.

Yonzipur 9 Kostrad Terima Tiga Unit M3 (26092019 IG penkostrad) 3M3 Amphibious Ponthon tiba di Indonesia pada hari Senin 23 September 2019, kemudian diarahkan ke Direktorat Zeni TNI AD untuk melaksanakan pengecekan administrasi secara terpusat. Kemudian alutsista tersebut bergerak menuju Pindad dan kemudian sampai di Batalyon Zipur 9 Kostrad.

Sebelum dimasukan ke garasi khusus yang sudah disediakan oleh Yonzipur 9 Kostrad, M3 Amphibious Ponton diuji coba terlebih dahulu seluruh fungsinya, seperti transmisi, mesin dan sebagainya.

M3 Amphibious Ponthon diharapkan bisa menjadi alutsista baru andalan Korps Zeni TNI AD yang mampu mendukung gerak maju pasukan kawan dalam keadaan apapun.

 ♖ IG Penkostrad  

Panglima TNI Resmikan Kogabwilhan

https://lancerdefense.files.wordpress.com/2019/09/panglima-tni-resmikan-kogabwilhan.jpg?w=672&h=372&crop=1Panglima TNI Resmikan Kogabwilhan (TNI AU)

Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C) Hadi Tjahjanto meresmikan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI I, II, dan III, di taxyway Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (27/09/2019).

Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan, pembentukan Kogabwilhan TNI merupakan salah satu upaya pembangunan kekuatan TNI sebagai daya tangkal (detterence effect) terhadap berbagai potensi ancaman.

Kehadiran ancaman yang dapat mengganggu kepentingan nasional tersebut perlu diantisipasi dan dicermati guna menyusun pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan, dan gelar kekuatan TNI di masa mendatang sehingga dapat bersifat adaptif,” ujar Panglima TNI.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, Kogabwilhan TNI juga merupakan representasi konsep kemampuan interoperabilitas TNI yang saat ini menjadi kebijakan prioritas bagi pimpinan TNI.

Ancaman dan tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia di masa mendatang akan terus berevolusi, sehingga membutuhkan keterpaduan kekuatan matra darat, laut, dan udara dalam merespon ancaman tersebut,” tegas Panglima TNI.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI juga melantik Panglima Kogabwilhan I Laksamana Muda TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Panglima Kogabwilhan II Marsekal Muda TNI Fadjar Prasetyo, S.E., MPP, dan Panglima Kogabwilhan III Mayor Jenderal TNI Ganip Warsito, S.E., M.M.

Sedangkan untuk kedudukan Makogabwilhan I berada di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Makogabwilhan II di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Makogabwilhan III di Sorong, Papua.

 Tugas Kogabwilhan TNI

Kogabwilhan TNI sendiri dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden nomor 27 tahun 2019 tentang pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan TNI yang bertugas sebagai penindak awal apabila terjadi konflik di wilayahnya baik untuk Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan sebagai kekuatan penangkal bila terjadi ancaman dari luar sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E, M.M, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Ketua DPR RI, Gubernur Kepri, Gubernur Kalimantan Timur, dan para pejabat utama TNI serta kementerian dan lembaga.

 ♖ TNI AU  

Siapa Pun Gagalkan Pelantikan Presiden Terpilih, Hadapi TNI!

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmQth-OL7RMserWdnfW8E0AjDDTdubx6jg3OCRkHvsTLaSdUqSyNb35ri4oT9ki2wWkml-qc9poVj3rh72kOHW-A9ktfw1XlyPJnokeEQugM01FGFuslowgWFN9esL7Ro-5ayMDpUNpSI1/s1600/JKW_20190228_WA0006_scaled.jpgPanglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta siapa pun dapat menyampaikan aspirasi di negara demokrasi ini. Namun penyampaian aspirasi itu disebut Hadi harus sesuai dengan konstitusi.

"Saya Panglima TNI ingin menegaskan bahwa tugas TNI adalah menjaga keutuhan dan keselamatan bangsa sehingga demokrasi dan konstitusi dapat ditegakkan," ucap Hadi di Skuadron 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (27/9/2019).

Namun Hadi memastikan TNI berada di garis terdepan apabila ada yang ingin menjegal pelantikan presiden-wakil presiden terpilih. Hadi menyampaikan presiden-wakil presiden terpilih telah sah melalui proses pemilu.

"Siapa pun yang melakukan tindakan anarkis, inkonstitusional, cara-cara yang kurang baik, termasuk ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wapres terpilih hasil pemilu, akan berhadapan dengan TNI," tegas Hadi.

Terkait kondisi Ibu Kota Jakarta yang marak akan demonstrasi belakang ini, Hadi memastikan TNI mendukung pengamanan Polri. Prajurit TNI dikatakan Hadi ditempatkan di beberapa titik di sekitar gedung DPR/MPR.

"Seperti yang saya sampaikan, tugas TNI mendukung, memberikan perbantuan kepada Polri, dalam tugas keamanan dan ketertiban masyarakat. Di mana saja kita akan dukung Polri, seperti kejadian di gedung DPR/MPR seperti saya jelaskan TNI menggelar kekuatan di enam titik, untuk mengamankan gedung DPR/MPR," ujar Hadi.

"Di antaranya di Pintu Utama, Pejompongan, Slipi, Palmerah, dan Pintu Belakang dan Lapangan Tembak. Semua kita gelar kekuatan di situ, serta kekuatan di dalam. Di daerah juga seperti itu, kita dukung, supaya keamanan dan ketertiban masyarakat terjaga," imbuhnya. (dhn/dhn)

 ♖ detik  

Kamis, 26 September 2019

TNI Usulkan Bentuk Kodam Khusus

Untuk Pengamanan Ibu Kota Baruhttps://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/48/Insignia_of_the_Indonesian_National_Armed_Forces.svg/200px-Insignia_of_the_Indonesian_National_Armed_Forces.svg.pngTNI mengusulkan pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) khusus untuk pengamanan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Selain itu, TNI mengusulkan adanya penguatan di sejumlah Kodam yang berdekatan dengan Kaltim.

"Untuk Angkatan Darat (AD), diusulkan Kodam khusus pengamanan ibu kota, serta penambahan gelar kekuatan, baik Kodam VI Mulawarman di wilayah Kalimantan Selatan maupun Kodam XII Tanjungpura di Kalimantan Tengah," kata Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Joni Supriyanto dalam rapat pansus ibu kota, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Joni menjelaskan, untuk Angkatan Laut (AL) ada beberapa satuan yang perlu penguatan, yakni Pangkalan AL (Lanal) di Sambas dan Lanal di Ketapang, Kalbar. Selain itu, untuk Angkatan Udara (AU) perlu penambahan kekuatan.

"Kemudian TNI AU. Selain satuan yang sudah tergelar, di Pulau Kalimantan diperlukan beberapa penambahan gelar kekuatan lainnya, yaitu Lanud Tipe A, skuadron tempur, skuadron angkut, skuadron teknik, skuadron pengamanan ibu kota, resimen pertahanan udara, detasemen pertahanan udara, rumah sakit, dan rumah dinas," terang Joni.

Joni menuturkan bahwa pemindahan ibu kota juga akan diiringi dengan pemindahan Markas Besar (Mabes) TNI. Dia menyebut jumlah personel TNI yang akan disiapkan untuk pengamanan ibu kota mencapai 5.000 orang.

"Adapun jumlah personel yang mengikuti pemindahan Mabes TNI ke ibu kota baru sekitar 5.737 orang," jelasnya.

 ♖ detik  

Selasa, 24 September 2019

LAPAN Luncurkan Dadali

Drone pengangkut manusia Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menaiki Dadali, drone untuk mengangkut manusia.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin meresmikan peluncuran Dadali, suatu pesawat tanpa awak (drone) untuk pengangkut manusia (urban transporter).

"Ini adalah salah satu karya bangsa yang perlu kita apresiasi, dan LAPAN mendorong industri kedirgantaraan salah satunya drone Dadali," kata Thomas saat membuka peluncuran drone Dadali di sela-sela acara AeroSummit 2019, Jakarta Selatan, Selasa (24/9).

Drone untuk pengangkut manusia ini dilengkapi 16 baling-baling, dengan diameter tiap baling 80 cm di mana luasan area yang dipakai untuk tempat pendaratan sekitar 3,5  x3,5 meter.

Dadali dapat bermanuver hingga ketinggian 40 meter di atas permukaan air laut. Karena bersifat tanpa awak, sehingga hanya perlu menentukan tujuan lokasi maka Dadali akan bergerak sendirinya sampai ke lokasi.

Drone pengangkut manusia itu dapat menampung beban hingga 120 kilogram, yang mana 50 kilogramnya merupakan beban barang bawaan di luar berat badan penumpang. Drone ini dapat mengangkut satu penumpang karena memiliki satu tempat duduk.

"Drone ini akan menjadi pengangkut barang antar pulau dengan medan yang sulit dan tidak terjangkau kendaraan. Drone ini jadi solusi," ungkap Thomas, demikian Antara. (Fan/Sik)

  Elshinta  

Senin, 23 September 2019

PT DI Akan Bentuk JV Untuk Produksi Pesawat N219

✈ N219  [PTDI]

PT Dirgantara Indonesia mulai tahun 2019 akan segera memproduksi pesawat N219.

Menurut Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Elfien Goentoro dalam proyek N219 ini PT DI akan bekerja sama joint venture dengan perusahaan lain, dimana dibutuhkan dana USD 119 juta untuk memproduksi sekitar 36 pesawat per tahun.

Sehingga melalui pesawat N219 ini, diharapkan PT DI dapat mewujudkan mimpi BJ Habibie agar Indonesia dapat membuat dan mengkomersialkan pesawat karya anak bangsa.

BUMN pabrikan pesawat dalam negeri, PT Dirgantara Indonesia (Persero) akan memproduksi pesawat N219 mulai tahun depan. Targetnya, pesawat tersebut dapat mengisi 25% pasar dunia atau setara 532 unit hingga 11 tahun ke depan.

Bahkan beberapa pihak dari dalam dan luar negeri sudah menyampaikan minat pembelian dan kerja sama produksi dengan PTDI.

 Penjualan 2019 

Dalam 2 tahun ini PT Dirgantara Indonesia (Persero) telah melakukan transformasi di bidang bisnis dan SDM serta penyelesaian pesanan dimana untuk 2019 perusahaan dapat mengirim 9 pesawat.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Elfien Goentoro juga menyampaikan bahwa perusahaan juga fokus untuk dapat meningkatkan efisiensi dan perubahan bisnis sistem sehingga di akhir 2019 target penjualan dapat mencapai Rp 4 triliun.

  CNBC  

Minggu, 22 September 2019

[Dunia] Alasan Sistem Pertahanan Canggih Kilang Minyak Arab Saudi Bisa Ditembus Drone

Sisa-sisa rudal yang dikatakan pemerintah Arab Saudi digunakan untuk menyerang fasilitas minyak Saudi Aramco. [REUTER]

Banyak pertanyaan tentang bagaimana Arab Saudi, pembelanja pertahanan ketiga tertinggi di dunia dan pemilik fasilitas minyak terbesar di dunia, bisa menjadi korban serangan drone dan rudal yang memusnahkan setengah dari produksi minyak mentahnya dalam satu hari.

Saudi pada tahun 2018 menghabiskan sekitar US$ 67,6 miliar untuk senjata – ketiga setelah AS dan Cina.

 Target Seperti Pohon Natal 

Secara sederhana, pertahanan kerajaan dirancang untuk berbagai jenis ancaman. Drone terbang rendah dan relatif murah serta rudal jelajah yang konon telah digunakan dalam serangan hari Sabtu adalah tantangan yang cukup baru, dan pada kenyataannya banyak negara tidak siap untuk melawan. Di sisi lain, kilang minyak besar adalah sasaran empuk.

Aset minyak Saudi rentan karena alasan sederhana bahwa ketika terbang di atasnya di malam hari, mereka menonjol dengan latar belakang gurun seperti sebuah pohon Natal,” ujar Michael Rubin, mantan pejabat Pentagon dan pakar Timur Tengah di American Enterprise Institute, kepada CNBC baru-baru ini.

Ini berarti bahwa musuh tidak memerlukan drone berpemandu GPS berteknologi tinggi, meskipun mereka mungkin memilikinya, tetapi juga dapat menggunakan drone teknologi yang relatif lebih rendah.

Dua puluh lima drone dan rudal digunakan dalam serangan Sabtu terhadap fasilitas raksasa minyak negara Saudi Aramco Abqaiq dan Khurais, kata kementerian pertahanan Saudi.

Sementara serangan itu diklaim oleh pemberontak Houthi Yaman, sebagaimana dilaporkan Digital Trends, pejabat Saudi dan AS mengatakan Iran bertanggung jawab. Namun, tuduhan itu dibantah Teheran.

Dave DesRoches, seorang profesor dan anggota militer senior di National Defense University di Washington, DC, mengatakan kepada CNBC, “Jika sebuah serangan adalah ancaman yang berbeda dari yang dirancang oleh sistem – yaitu rudal jelajah ketinggian rendah dan bukan sebuah rudal balistik berketinggian tinggi – maka sistem tidak akan mencegatnya.”

Juru bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Kolonel Turki bin Saleh Al Maliki, saat memaparkan bukti bahwa Iran pelaku serangan di Aramco. (AFP)

 Pertahanan Udara Arab Saudi Saat Ini ‘Tidak Relevan’ 
Gambar yang diambil dari video di media sosial, yang menunjukkan kebakaran di pabrik minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi.[REUTERS/Arabnews]Arab Saudi menawarkan gudang peralatan pertahanan udara yang canggih dan mahal. Mereka memiliki sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika, meriam pertahanan udara Skyguard buatan Jerman, sistem anti-pesawat mobile Shahine Prancis, dan mereka akan segera memiliki pencegat THAAD (terminal high altitude area defense) dari Lockheed Martin yang sangat canggih.

Tetapi ini pada dasarnya tidak penting, kata Jack Watling, seorang ahli perang darat di Royal United Services Institute yang menjadi penasih militer Teluk.

Patriot agak tidak relevan,” kata Watling kepada CNBC. “Rekam jejak serangan rudal Patriot dalam bentuk apa pun cukup buruk, mereka sangat jarang mencapai sasaran.”

Masalah lain, katanya, adalah Patriot dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik pada ketinggian tinggi, bukan rudal jelajah dan drone yang digunakan dalam serangan hari Sabtu.

Ini adalah rudal jelajah yang terbang rendah. Mereka datang jauh di bawah zona bidik untuk Patriot. Jadi Anda tidak akan mencoba untuk memukul mereka dengan Patriot.

Dalam peran utamanya menembak jatuh pesawat, Watling mencatat, sistem ini memang melakukan “dengan sangat baik.”

Kecuali bahwa tidak ada sistem yang dirancang untuk mencegat rudal jelajah, dan terhadap target seukuran pesawat, radar Shahine dan Skyguard memiliki jangkauan deteksi 20 km. Terhadap target yang lebih kecil, seperti drone atau rudal jelajah, jangkauan deteksi (& waktu peringatan) lebih pendek.

Foto-foto udara yang ditemukan pada platform sumber terbuka menunjukkan tiga baterai Skyguard ditempatkan di sekitar fasilitas minyak Abqaiq yang ditargetkan, yang merupakan senjata anti-pesawat kaliber besar dengan penembakan lambat, serta baterai Shahine buatan Prancis dari tahun 1980-an.

Meskipun dimaksudkan untuk melindungi fasilitas-fasilitas ini, Skyguard juga tidak banyak digunakan. Watling mengatakan: “Baterai di sekitar situs pertama-tama bukan sistem yang tepat untuk rudal jelajah, dan tidak ada bukti bahwa Saudi telah dilatih menggunakan peralatan mereka.”

 Saudi Mayoritas Lalai 
Damage shown on oil and gas infrastructure at Abqaiq in Saudi ArabiaPersonel militer mereka mungkin juga tidak memenuhi tugas itu, menurut Watling dan beberapa ahli lain yang berbicara kepada CNBC secara anonim.

Saudi memiliki banyak peralatan pertahanan udara yang canggih. Mengingat operasi di Yaman, sangat kecil kemungkinan prajurit mereka tahu cara menggunakannya,” kata Watling. Dia menambahkan bahwa pasukan kerajaan memiliki “kesiapan yang rendah, kompetensi rendah, dan sebagian besar lalai.

Jadi, jika Anda seorang komandan baterai yang melindungi ladang minyak yang Anda tidak pernah percaya akan diserang, seberapa hati-hati Anda mengawasi radar Anda? Saya akan terkejut jika mereka bahkan menyalakan radar mereka.

Bahkan mereka yang memiliki pengetahuan teknis, Watling menambahkan, “tidak mungkin cukup perhatian terhadap kendaraan udara tak berawak kecil atau rudal terbang rendah di radar mereka … dan cukup cepat untuk mengkoordinasikan tindakan pencegahan.

Dalam pertahanan militer Saudi, infrastruktur minyak di kerajaan berada di bawah Kementerian Dalam Negeri (MOI), bukan militer, kata Becca Wasser, seorang analis keamanan dan pakar permainan perang di RAND Corp di Washington, D.C.

Sebagian besar penjualan senjata A.S. ke KSA, khususnya di pertahanan udara, ke militer,” tulisnya di Twitter, Senin. “MOI, setahu saya, tidak cocok untuk peran ini karena mereka cenderung fokus pada ancaman domestik.”

Untuk mencapai titik pertahanan yang bisa melawan serangan di masa depan seperti hari Sabtu, Saudi membutuhkan sistem pertahanan udara jarak pendek yang lebih baik dan radar pencarian dan lintasan tingkat rendah, kata para ahli. “Yang lebih penting,” tambah Watling RUSI, “mereka akan membutuhkan tentara yang kompeten dalam menggunakannya, dan penuh perhatian.

  Tempo  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...