Sabtu, 18 Agustus 2012

Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL Kibarkan Merah Putih di Lebanon


Satgas Konga  XXIII-F/UNIFIL Kibarkan Merah Putih di LebanonMemperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-67 tahun 2012, personel Satuan Tugas Batalyon Mekanis Konga XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Komandan Satgas(Wadansatgas) Konga XXIII-F/UNIFIL (Indobatt) Letkol Mar FJH. Pardosi bertempat di Markas Indobatt UN Posn 7-1, Ashid al Qusayr, Lebanon Selatan, Jumat (17/8/2012).(Foto Puspen TNI)

Memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-67 tahun 2012, personel Satuan Tugas Batalyon Mekanis Konga XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Komandan Satgas(Wadansatgas) Konga XXIII-F/UNIFIL (Indobatt) Letkol Mar FJH. Pardosi bertempat di Markas Indobatt UN Posn 7-1, Ashid al Qusayr, Lebanon Selatan, Jumat (17/8/2012). 

Dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, rangkaian kegiatan diisi dengan pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Irup dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih, pembacaan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembacaan amanat Panglima TNI, sebagai rasa syukur kegiatan upacara ditutup dengan doa, walaupun suasana bulan suci Ramadhan Upacara tetap dilaksanakan dengan khidmat. 

Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan Wadansatgas Indobatt, mengatakan bahwa perayaan hari kemerdekaan merupakan salah satu upaya untuk mengingat dan mempelajari semua perjalanan keberhasilan dan kegagalan masa lalu suatu bangsa untuk menjadi lebih baik, untuk itu Panglima berpesan kepada parjurit dan PNS TNI ikut serta mewujudkan soliditas dan solidaritas nasional dengan berupaya menjaga dan meningkatkan soliditas, maupun solidaritas internal di lingkungan prajurit dan PNS TNI, maupun di lingkungan eksternal dengan segenap komponen bangsa yang lain. 

Selanjutnya, Wadansatgas mengajak kepada personel Indobatt untuk menjadikan moment upacara kemerdekaan Republik Indonesia ini untuk merekatkan rasa persatuan dan kesatuan serta kebersamaan antar personel Satgas dalam rangka mendukung suksesnya pelaksanaan tugas misi perdamaian UNIFIL di Lebanon.

Lebih lanjut dikatakan, momentum keberhasilan yang sudah dicapai selama massa penugasan berjalan agar dipelihara “Sisa massa penugasan kurang lebih tiga bulan, jangan membuat kita terlena, tetap jaga kewaspadaan dan tetap pelihara kekompakan kita hingga akhir massa penugasan nanti,” harapnya. 

Pada kesempatan ini pula atas nama Komandan Satgas, Wadansatgasmenyampaikan terima kasih kepada seluruh personel Satgas dalam rentang massa penugasan kurang lebih 9 bulan yang sudah dilalui ini, tidak ada kecelakaan atau “zero accident” yang terjadi terhadap personel Satgas dalam melaksanakan tugasnya. 

Kegiatan upacara yang diikuti oleh perwakilan personel Kompi dan perwira staf yang berada di area dalam Kompoun 7-1 ini merupakan acara penutup dari rangkaian kegiatan peringatan yang dilaksanakan oleh personel Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL di daerah penugasan Lebanon, sebelumnya telah dilaksanakan berbagai macam kegiatan perlombaan internal Kompi jajaran Indobatt, termasuk di Markas Satgas. 

Untuk mengenang dan mendoakan para pahlawan yang telah gugur, malam sebelum tanggal 17 dilaksanakan renungan suci yang dilaksanakan tepat pukul 00.00 LT. 

Usai pelaksanaan upacara sebagai wujud rasa kebersamaan telah melewati 9 bulan massa penugasan dengan lancar dan aman, Wadansatgas beserta seluruh peserta upacara melaksanakan foto bersama dengan ekspresi ala Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL, melempar baret ke atas.
(Tribunnews)

Lima Pesawat F 16 Bentuk Formasi Double V di Atas Istana

Pesawat tempur F 16 siap lepas landas dari Lanud Halim Perdana Kusumah, Jumat (17/8/2012) untuk melakukan atraksi di atas istana, Jakarta(Foto DOK)

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-67 agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini selesai upacara pengibaran bendera merah putih akan diwarnai dengan atraksi dari pesawat  tempur  Sukhoi dan F-16 di atas Istana Merdeka, Jakarta.

"Atraksi penampilan pesawat tempur milik TNI AU di atas Istana merupakan bentuk kehormatan dan penghargaan bagi TNI Angkatan Udara," kata Marsekal Pertama TNI Angkatan Udara Adang Supriyadi, Komandan Landasan Udara Halim Perdanakusuma

Adang menjelaskan, pesawat-pesawat tempur ini akan terbang membentuk formasi dengan call sign ''Garuda Flight''. Menurut dia, ini merupakan atraksi kedua dari TNI Angkatan Udara dari tahun lalu.

TNI Angkatan Udara, lanjut Adang, akan menurunkan lima pesawat F-16 dan membentuk formasi ''Double V'' Garuda Elemen 1 di langit Jakarta.

Formasi ini dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 3 “Dragon F-16” Letnan Kolonel Penerbang Ali Sudibyo. Sedangkan Komandan Skadron Udara 11 “Thunder Sukhoi” Letnan Kolonel Penerbang M. Untung Suropati memimpin formasi Garuda Elemen 2.

"Mereka akan terbang dengan kecepatan 420 knot pada ketinggian 1.500 kaki," ujar Adang.

Untuk menjamin keselamatan penerbangan, TNI Angkatan Udara juga menurunkan Helikopter NAS 332 Super-Puma.
(Tribunnews)

Uganda Tertarik Helikopter dan Panser Indonesia

ENTEBBE, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Uganda Crispus Kiyonga tertarik dengan produk helikopter dan panser buatan Indonesia.

Ketertarikannya itu diungkapkan Kiyonga dalam pertemuannya dengan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di Ruang VIP Bandar Udara Entebbe, Uganda, Jumat (17/8/2012).

Wartawan Kompas Subur Tjahjono melaporkan dari Entebbe, Sjafrie didampingi Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono. Sjafrie dan Adik menjelaskan produk PT Pindad yaitu senjata serbu SS-2 dan panser Anoa.

"Kami juga memproduksi helikopter di PT Dirgantara Indonesia," ujar Sjafrie.

"Kami perlu di-briefing terlebih dahulu dengan produk itu," ujar Kiyonga.Kiyonya juga diberi miniatur senjata SS-2 dan panser Anoa pada akhir pertemuan.
(Kompas)

Kepala BIN Yakin Segera Terbongkar Pelaku Penembakan di Solo

KEPALA Badan Intelijen Negara, Marciano Norman meyakini bahwa pelaku penembakan di Solo akan terbongkar dalam waktu tidak terlalu lama. "Penembakan di Solo sedang diikuti perkembangannya. Kita yakin dalam waktu tidak terlalu lama akan terbongkar pelakunya," kata Kepala BIN Marciano Norman usai Peringatan HUT RI Ke-67 di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8).

Sebagaimana diketahui, Jumat dini hari tadi terjadi kasus penembakan Pospam 5 di Jalan Brigjen Sudiarto Gemblegan, Solo, oleh orang tidak dikenal.

Penembakan tersebut melukai dua petugas jaga, yakni Bripka Endro Margiyanto dan Brigradir Kukuh Budiyanto. Petugas menemukan sebanyak sembilan selongsong peluru dan enam proyektil di depan Pospam tersebut.

Selain itu, peritiwa tersebut mengakibatkan tiga lubang di dinding depan Pospam, terkena tembakan, sedangkan di sebelah kiri juga terdapat tiga lubang tembakan. Tembakan juga mengenai kursi plastik.

Menurut Marciano, aparat kepolisian pasti sudah mendapatkan informasi mengenai pelaku penembakan. "Saya yakin itu segera terbongkar," katanya.

Terkait insiden itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto menyatakan tidak akan berkomentar sebelum mengetahui penyebabnya.

"Saya belum tahu penyebabnya, siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Saya akan komentar kalau saya sudah tahu," kata Djoko Suyanto di Istana Merdeka, Jumat.

Dari Semarang, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Didiek Sutomo Triwidodo usai upacara Hari Ulang Tahun Ke-67 Republik Indonesia tingkat Jawa Tengah, Jumat, mengatakan sudah dibentuk tim gabungan. "Saat ini sedang diselidiki," katanya seperti dilansir Antara, Jumat.

Kapolda Jateng itu menyatakan belum dapat menjelaskan motif penembakan Pospam Lebaran tersebut. Ketika ditanya keterkaitan penembakan tersebut bertujuan untuk mengacaukan peringatan HUT Kemerdekaan RI atau perayaan Idul Fitri 1433 Hijriah, ia juga masih enggan berkomentar.(Jurnas)

 Kronologi penembakan di Solo versi Mabes Polri

Mabes Polri telah memeriksa enam orang saksi terkait penembakan Pos Pengamanan (Pospam) 05 Gemblegan, Serengan, Solo, Jumat (17/8). Kadiv humas Mabes Polri Irjen Anang Iskandar mengatakan, penembakan terjadi sekitar pukul 01.10 WIB yang mengakibatkan dua orang anggota kepolisian mengalami luka tembak dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak kepolisian belum mengetahui pelaku penembakan.

Penembakan dilakukan dari jarak dekat. "Pelaku tidak di kenal menembakan senjata api ke arah petugas. Mereka naik sepeda motor dengan jarak 1 meter di depan pos," ujar Anang melalui pesan singkatnya kepada merdeka.com, Jumat (17/8).

Anang menuturkan, telah memeriksa beberapa orang saksi dan meminta keterangan dari salah satu korban penembakan yakni Bripka Hendro Margiyanto. "Saksi yang sudah diperiksa 6 orang," katanya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi, ciri-ciri pelaku diketahui berpakaian gelap. Pelaku diduga dua orang. Namun, pihak kepolisian belum mendeteksi jenis sepeda motor dan nomor polisi yang digunakan.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian belum mengetahui jenis senjata yang digunakan. Diperkirakan menggunakan peluru jenis luger AP.12. "Senjata belum diketahui," singkatnya.

Mengenai kondisi korban atas nama briptu kukuh, anggota Satlantas Polresta Surakarta, mengalami luka di ibu jari kaki sebelah kiri. Korban berada dalam kondisi sadar dan berada di RS Kasih Ibu. Sedangkan Bripka Endro Margiyanto telah selesai menjalani operasi pengambilan proyektil selama 6 jam di RS Kasih Ibu.

"Bripka Endro masih observasi pasca operasi dan untuk Briptu Kukuh budianto luka ibu jari kaki sebelah kiri (terserempet proyektil ) dan tadi pagi jam 02.30 WIB sudah keluar dari RS dan rawat jalan," jelasnya.

Sebelumnya, Pos pengamanan (pos pam) Mudik 05 Gemblegan, Serengan, Solo, Jateng Jumat (17/8) ditembaki orang tak dikenal pukul 01.40 WIB. Akibatnya dua orang polisi yang sedang piket di pos pam itu mengalami luka-luka pada bagian kaki dan pinggang. Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kustati Solo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com, kejadian bermula ada dua orang pelaku dengan mengenakan baju gelap mengendarai sepeda motor matic putih mendekati pos polisi. Kemudian secara tiba-tiba, dua orang itu melepaskan tembakan setidaknya sebanyak lima kali ke arah Pos Pam arus mudik lebaran yang belum ada sepekan dibangun.
[oer](Merdeka)

 Pelaku Penembakan di Solo Gunakan FN Kaliber 9mm

Wakil Kepala Polisi Komjen Pol Nanan Sukarna mengatakan, jenis senjata yang digunakan pelaku penembakan di Pospam 05 Serengan, Solo, merupakan senjata api jenis FN kaliber 9 mm.

”Berdasarkan hasil olah kejadian perkara, polisi menemukan beberapa selongsong peluru. Jenis senjata yang digunakan pelaku adalah senjata api jenis FN kaliber 9 mm,“ kata Nanan di Lapangan Bhayangkara usai upacara HUT RI ke 67, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/8/2012).

Sementara, dua anggota polisi yang terluka sudah dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Rumah sakit tempat keduanya dirawat mendapatkan penjagaan ketat polisi.

Aksi tembakan membabi buta tersebut dilakukan dua orang dengan menunggangi satu sepeda motor, Jumat (17/8/2012) dini hari. Akibat aksi itu, dua polisi mengalami luka tembak. Briptu Kukuh Budiyanto mengalami luka di kaki kiri dan Bripka Hendro M mengalami luka di pinggang.

Berdasarkan hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi menemukan sembilan selongsong peluru. Selongsong peluru tersebut berserakan di jalan depan pos yang terletak di perempatan Gemblegan, Serengan. Persis di depan pos, ada empat selongsong. Sisanya, selongsong ditemukan di sebelah utara pos (jalan Yos Sudarso).(Inilah)

 Kapolri: Warga Jangan Panik soal Penembakan di Solo

Kapolri Jenderal Timur Pradopo meminta masyarakat tidak panik menyusul terjadinya penembakan terhadap anggota Polri di Pospam 5 Gemblengan,i Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/8/2012) dini hari.

Jenderal polisi ini mengajak masyarakat tidak khawatir atas kejadian tersebut. Khususnya mereka yang tengah melakukan perjalanan mudik.

"Tentunya masyarakat tidak usah khawatir, semua petugas di pos-pos, jalur pantura, jalur selatan, termasuk yang melakukan langkah-langkah kaitan dengan masalah kriminalistas semua siap. Intinya para pemudik, masyarakat tidak perlu risau, dan kita siap untuk melakukan pengamanan mudik ini," tegasnya, di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2012).

Ditegaskan, kasus penembakan yang melukai dua personel Polri itu tengah dalam proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.

Menurut keterangannya, kedua personel Polri itu sudah dalam keadaan selamat. Dan anggotanya sudah bekerja.

"Sekali lagi kasih kesempatan untuk kita melakukan proses penyelidikan lebih lanjut," jelasnya. Adapun motif penembakan tersebut masih dalami tim Polri.

Diberitakan sebelumnya, dua petugas kepolisian terluka akibat ditembak orang tak dikenal yang melintas di depan Pos Pengamanan Lebaran. Dua petugas yang bernama Bripka Hendro Margiyanto mengalami luka di pinggah dan dan Bripka Kukuh Budiyanto mengalami luka ringan di kaki kirinya.(Tribunnews)

Jumat, 17 Agustus 2012

Indonesia dan Tiongkok akan Produksi Rudal Bersama

Indonesia mengadakan pembicaraan dengan Tiongkok mengenai produksi bersama misil anti-kapal C-705.

Rudal C-705
Rencana untuk memproduksi bersama misil itu pertama muncul bulan Juli, pembicaraan yang kemudian dilanjutkan ketika Menteri Luar Negeri Tiongkok Yang Jiechi berkunjung ke Jakarta minggu lalu.

Kementerian Pertahanan Indonesia menegaskan bahwa perjanjian untuk produksi misil itu akan ditandatangani Indonesia dan Tiongkok bulan Maret 2013.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Michael Tene mengatakan, kerjasama itu merupakan bagian dari tujuan yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan militer Indonesia.

“Kami membangun hubungan dekat dengan semua negara sahabat untuk mengembangkan kemampuan pertahanan kami, bukan hanya melalui perbekalan, tetapi juga investasi dan produksi bersama untuk meningkatkan kemampuan kami mengembangkan industri pertahanan dan tentu saja dengan Tiongkok juga, kami punya banyak kerjasama untuk mengembangkan industri di bidang itu,” papar Tene.

Rencana produksi misil bersama itu dikemukakan selagi ketegangan memuncak di Laut Cina Selatan.

Menteri-menteri ASEAN bulan lalu gagal menyepakati tata perilaku multilateral untuk menyelesaikan klaim-klaim teritorial yang tumpang tindih.

Para analis politik mengatakan kegagalan itu mengakibatkan tata perilaku multilateral itu lebih memperkuat posisi Tiongkok untuk mendominasi sengketa bilateral dengan negara-negara yang lebih kecil di kawasan itu.

Namun, Kementerian Pertahanan Indonesia menyangkal bahwa rencana untuk memproduksi misil laut berjangkauan 120 kilometer dengan bantuan Tiongkok adalah mengenai pembangunan aliansi yang lebih kuat terkait sengketa maritim itu.

Analis pertahanan Universitas Indonesia Yohannes Sulaiman mengatakan, Indonesia hanya berusaha mendesakkan tawaran terbaiknya yang bisa diperoleh dan tetap tergantung pada Amerika untuk piranti keras militernya.

“Jika hal yang tidak diinginkan terjadi di Papua, Amerika akan melakukan embargo militer dan kita akan kekurangan pasokan. Itulah sebabnya militer berusaha memperluas hubungannya, khususnya dengan Tiongkok, sebagai pemasok lain senjata,” ujar Sulaiman.

Amerika memberlakukan embargo militer enam tahun terhadap Indonesia tahun 1999 terkait isu HAM di Timor Timur.

Sulaiman mengatakan banyak perwira militer dan jenderal Indonesia menyampaikan keprihatianan bahwa tuduhan pelanggaran HAM di Papua Barat yang kaya mineral bisa memicu embarago lainnya.

Pada saat bersamaan, katanya, Indonesia hampir tidak punya strategi besar mengenai bagaimana menanggapi kekuatan regional saat ini yang dimainkan Amerika dan Tiongkok.

Sementara Indonesia mengembangkan hubungan dengan semua pihak yang terkait sengketa Laut Cina Selatan, Amerika minggu ini memperingatkan bahwa ada upaya untuk memecah belah dan menguasai Laut Cina Selatan, dan mengulangi dukungannya atas tata perilaku multilateral di jalur perdagangan global itu.
(VoA)

Anggaran Alutsista TNI Rp 77,73 T dan DPR

 Komisi I DPR: Anggaran alutsista TNI Rp 77,73 T

Komisi I DPR: Anggaran alutsista TNI Rp 77,73 T
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin menyatakan, terjadi peningkatan anggaran yang signifikan dalam proyek pengadaan alutsista TNI. Peningkatan tersebut mencapai Rp 77,73 triliun.

"Terjadi peningkatan untuk anggaran TNI sampai dengan saat ini mencapai Rp 77,73 triliun. Peningkatannya mencapai empat kali lipat, melebihi anggaran untuk Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Hasanuddin kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (17/8).

Untuk itu, dia mengatakan, harus ada kontrol yang ketat dalam proses pengadaan tersebut. Sehingga, beberapa target minimal dalam pengadaan alutsista ini dapat terpenuhi.

"Minimal target utama alutsista tercapai sampai dengan 2014. Sudah cukup banyak anggaran Negara dikeluarkan untuk alutsista," kata Hasanuddin.

Lebih lanjut, kata Hasanuddin, target minimal yang dimaksud merupakan alutsista yang digunakan di medan udara, laut dan darat. "Yang paling mahal itu pesawat tempur, kapal tempur, kapal selam dan tank leopard. Makanya, itu yang harus dipenuhi dulu," terangnya.[bal]

(Merdeka)
 Anggaran Senjata TNI Lebihi Kemendikbud

Anggaran alutsista TNI tembus angka Rp77 triliun

Alutsista TNIWakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, TB Hasanuddin menyatakan, terjadi peningkatan anggaran yang signifikan dalam proyek alat utama sistem persenjataan TNI. Peningkatan tersebut mencapai Rp77,73 triliun.

"Terjadi peningkatan untuk anggaran TNI sampai dengan saat ini mencapai Rp 77,73 triliun. Peningkatannya mencapai empat kali lipat, melebihi anggaran untuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Hasanuddin kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta, Jumat 17 Agustus 2012.

TB Hasanuddin menegaskan bahwa ada pengawasan yang ketat dalam proses pengadaan alutsista. "Minimal target utama alutsista tercapai sampai dengan 2014. Sudah cukup banyak anggaran Negara dikeluarkan untuk alutsista," kata Hasanuddin.

Hasanudin mengharapkan dengan dana yang sangat besar bisa memenuhi kebutuhan laut, udara dan darat. "Yang paling mahal itu pesawat tempur, kapal tempur, kapal selam dan tank leopard. Makanya, itu yang harus dipenuhi dulu. Yang pertama, apakah alutsista yang dibeli sudah sesuai dengan medan di Indonesia. Kedua, pengadaan alutsista ada nilai tambah terhadap produk-produk dalam negeri," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Sebelumnya Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, menegaskan  bahwa pengadaan alutsista mengacu pada rencana pembelian selama lima tahun yang telah disusun dalam master list. Namun rencana tersebut dapat berubah apabila dirasa perlu menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis.

"Untuk 2010-2014 ini kami buat master list, apa yang mau kami beli, agar diketahui anggarannya berapa. Selama dua setengah tahun ini terjadi perubahan perkembangan atau dinamika lingkungan strategis baik regional maupun global," ujar Purnomo dalam jumpa pers di Aula Bhineka Tunggal Ika Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Rabu 15 Agustus 2012.

Oleh karena itu, perencanaan pembelian yang telah disusun tersebut tentu harus disesuaikan lagi dengan strategi pertahanan. "Itu mempengaruhi penyesuaian perencanaan kita," kata Purnomo. (adi)

© VIVA.co.id
 DPR Bakal Lebih Ketat Pelototi Anggaran Pertahanan.

Kenaikan anggaran pertahanan seperti disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menyampaikan nota RAPBN 2013 di DPR, Kamis (16/8) malam mendapat respon positif dari DPR. Terlebih lagi, anggaran Rp 77,7 triliun untuk untuk Kementrian Pertahanan ternyata terbesar dibanding anggaran untuk kementrian lainnya, termasuk Kementrian Pendidikan Nasional.

Meski demikian peningkatan anggaran itu juga harus dibarengi dengan pengawasan ketat. Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR, pengawasan DPR atas anggaran perthanan juga perlu menjangkau hingga tingkat jenis alat utama sistem persenjataan yang akan dibeli.

"Pembelian alutsista harus mendukung perusahaan alutsista dalam negeri. Pengelolaanya harus transparan dan kita minta akuntabilitas angggarannya," kata Hasanuddin di sela-sela peringatan HUT RI ke 67 di Kantor DPP PDIP Jakarta, Jumat (17/8).

Sebelumya Presiden SBY saat menyampaikan nota keuangan RAPBN 2013 di depan DPR, Jumat (16/8) malam menyatakan bahwa terdapat tujuh kementrian yang mendapat alokasi anggaran di atas Rp 20 triliun. Kementrian pertahanan berada di peringkat pertama dengan anggaran Rp 77,7 triliun. Angka itu meningkat dari anggaran tahun 2012 yang dipatok Rp 64,4 triliun.

Hasanuddin menambahkan, penggunaan anggaran pertahanan harus benar-benar transparans. Karenanya, kata politisi PDI Perjuangan itu, pengawasan penggunaan anggaran pertahanan pun harus benar-benar dilakukan.

Sekretaris Militer Kepresidenan di zaman Presiden Megawati itu mencontohkan rencana pembelian Tank Leopard dari Belanda yang awalnya diusulkan harga per unitnya Euro 2,5 juta. Ternyata setelah dikritisi DPR, harganya bisa ditekan menjadi Euro 1 juta.

Karenanya pensiunan TNI dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal itu menegaskan, DPR akan memperketat pengawasan terhadap usulan-usulan pengadaan alutsista termasuk rencana pembelian pesawat tempur dan kapal selam. "Jangan sampai anggaran itu diselewengkan sementara alutsistanya tak cocok dengan kondisi medan di Indonesia," ucapnya.(ara/jpnn)
(jpnn)

Kamis, 16 Agustus 2012

Indonesia Mulai Bersuara di Industri Militer Dunia

Headline
Roket R-Han
Jakarta - Indonesia kini sudah jauh berkembang. Bahkan sudah mulai dilirik sektor industri militer dunia. Bukan sebagai konsumen, melainkan produsen. Benarkah?

Teknologi militer untuk pertahanan dan keamanan tidak lagi didominasi Amerika dan Eropa. Kini Indonesia pun sudah memproduksi persenjataan militer buatan anak bangsa.

Di penghujung Maret 2012 lalu, sebanyak 50 roket R-Han 122 diluncurkan di Pusat Latihan Tempur TNI Angkatan Darat Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.

Wakil Menteri Pertahanan dan Keamanan Sjafrie Sjamsoeddin, Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Riset Kementerian Ristek Iptek Teguh Rahardjo, Wakil Gubernur Sumatra Selatan Eddy Yusuf, Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal Nugroho Widyotomo, dan Komandan Kodiklat TNI-AD Letnan Jenderal Gatot Numantyo ikut hadir dalam peristiwa bersejarah itu karena untuk pertama kalinya diluncurkan roket militer buatan Indonesia.

Peluncuran roket berlangsung mulus. Roket R-Han 122 ini merupakan pengembangan roket sebelumnyam D-230 tipe RX 1210 yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi, yang memiliki kecepatan maksimum 1,8 mach.

Perjalanan lahirnya roket militer R-Han 122 ini pun cukup panjang. Berawal pada 2007 saat Kementerian Riset dan Teknologi membentuk Tim D230 untuk mengembangkan roket berdiameter 122 mm dengan jarak jangkau 20 kilometer.

Prototipe roket D-230 ini dibeli Kementerian Pertahanan dan Keamanan untuk memperkuat program seribu roket. Maka pemerintah membentuk Konsorsium Roket Nasional dengan ketua konsorsium PT Dirgantara Indonesia (DI), sebagai wadah memasuki bisnis massal.

Ketua Program Roket Nasional Sonny R Ibrahim menjelaskan rencana pembuatan roket secara massal sudah ada sejak 2005. Namun, baru dikembangkan roket D-230 pada 2007 hingga terbentuk konsorsium tersebut.

Dalam konsorsium itu beranggotakan sejumlah industri strategis yang mengerjakan bermacam komponen roket.

"Kami ditunjuk sebagai ketua konsorsium. Kami tinggal meminta kepada perusahaan-perusahaan itu untuk membuat ini itu untuk komponen roket. Kemudian dirancang di PT DI," jelas Sonny.

Disebutkannya di dalam konsorsium terdapat PT Pindad yang mengembangkan launcher dan firing system dengan menggunakan platform GAZ, Nissan, dan Perkasa yang sudah dimodifikasi dengan laras 16/ warhead dan mobil launcher (hulu ledak).

Kemudian PT Dahana menyediakan propellant. PT Krakatau Steel mengembangkan material tabung dan struktur roket. PT Dirgantara Indonesia membuat desain dan menguji jarak terbang. Pendukung lainnya seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut mendukung dengan menyediakan alat penentu posisi jatuh roket.

ITB menyediakan sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar saat roket tiba di sasaran. Sejumlah perguruan tinggi lainnya, yakni UGM, ITS, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Suryadharma, ikut terlibat di dalam pengembangan roket tersebut. Nama D-230 kemudian diganti menjadi R-Han 122 karena sudah dibeli Kementerian Pertahanan.

Sistem isolasi termal untuk membuat roket militer tidaklah mudah. Para periset beberapa kali melakukan uji coba hingga menemukan kesempurnaan pada roket R-Han 122 itu.

Dijelaskan Sonny, pada 2003 para periset menggunakan material kritis dengan ketebalan baja 1,2 mm, tetapi produk justru cepat jebol. "Tahun itu tahun jebol karena roket-roket yang diuji rusak atau jebol."

Kemudian para peneliti mulai memperbaiki sistem isolasi termal. Saat roket meluncur sempurna dibutuhkan suhu 3.000 derajat Celcius. Pembakaran dengan menghasilkan suhu tinggi bisa berakibat fatal apabila sistem isolasi termal tidak bekerja dengan baik. Karena itu, di ruang isolasi termal diberi karet atau polimer yang bisa menghambat panas.

Untuk material roket, dipilih bahan yang ringan, yakni aluminium, karena bisa menghambat panas. Perubahan-perubahan itu ternyata menghasilkan roket yang tidak pernah rusak saat diujicobakan.

"Karena termalnya bekerja cukup baik, roket itu bisa terbang tepat sasaran dan tidak pernah rusak selama uji roket," imbuh Sonny.

R-Han 122 berfungsi sebagai senjata berdaya ledak optimal dengan sasaran darat dan jarak tembak sampai 15 km.

Sebelumnya PT Pindad telah memproduksi panser yang merupakan hasil pengembangan riset dari BPPT sejak 2003. PT Pindad meneruskan hasil riset BPPT khususnya untuk panser Angkut Personel Sedang (APS). PT Pindad dan BPPT akhirnya mengembangkan riset APS-1 sampai ke APS-3. Pada APS-3 ini punya kemampuan bermanuver di darat, perairan dangkal dan danau.

Pengembangan riset tersebut akhirnya menghasilkan varian 4X4 dan disempurnakan untuk diaplikasikan kemampuan amfibinya pada varian 6x6. Ujicoba panser APS-3 ini dilakukan awal 2007 dan pada 10 Agustus 2008 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Kementerian Pertahanan memberi nama APS3-ANOA. Sejak itu Pindad memproduksi 10 panser pertama APS-3 ANOA. Dalam perkembangannya, Pindad terus mengeluarkan seri-seri terbaru APS-3 ANOA ini.

Selain varian kombatan, ANOA juga memiliki varian lain seperti untuk angkut medis, logistik, armored recovery vehicle (penderek ranpur yang sedang mogok) dan varian mortir.

Saat ini Kementerian Pertahanan telah memesan 100 panser ANOA yang ternyata disukai negara-negara tetangga. Salah satunya Malaysia yang sudah berminat membeli sejumlah panser ANOA dari PT Pindad.

Dan tak kalah penting, panser buatan Indonesia ini juga dipakai untuk kelengkapan persenjataan Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon. [mor]

Westerling Akui Pembantaian di Sulawesi Selatan

Screenshot siaran NCRV (detikcom)
Den Haag Kapten Raymond Westerling dari Korps Speciale Troepen (Korps Pasukan Khusus, red) mengakui bahwa dia bertanggung jawab atas pembantaian warga di Sulawesi Selatan.

Pengakuan tersebut disampaikan Westerling dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan oleh NCRV dalam programa Altijd Wat (Ada Aja, red), Rabu (15/8/2012).

"Saya bertanggung jawab dan bukan pasukan yang berada di bawah komando saya. Saya mengambil tanggung jawab secara pribadi atas tindakan itu," ujar Westerling.

Wawancara tersebut sebenarnya dilakukan pada 1969 oleh wartawan Joep Buttinghausen dan kameraman Hans van der Busken. Namun sebelumnya tidak ada satu stasiun televisi pun yang mau atau berani menyiarkannya, mengingat materi wawancara sangat sensitif terutama di kalangan veteran Belanda.

Westerling saat itu diwawancarai, menyusul pengakuan prajurit Joop Hueting melalui harian De Volkskrant dan programa Achter het Nieuws (Di Balik Berita, red) mengenai kejahatan-kejahatan perang yang dilakukan militer Belanda di Indonesia.

Berita pengakuan prajurit Hueting tersebut saat itu bak ledakan bom yang mengguncang dan meletupkan amarah di kalangan veteran Belanda. Bahkan para wartawan yang terlibat dalam publikasi tersebut harus mendapat pengawalan polisi, karena nyawa mereka terancam, tulis De Volkskrant.

Disebutkan, Westerling adalah pahlawan di kalangan veteran Belanda. Dia adalah komandan Korps Speciale Troepen (KST) yang dikirim ke Sulawesi Selatan untuk menumpas apa yang disebut Belanda sebabai kekerasan revolusi.

Tiga bulan setelah operasi militer Westerling keamanan dan ketertiban berhasil dipulihkan, menewaskan 3.500 warga (angka versi Belanda, red). Sebagian besar mereka dibantai melalui eksekusi di tempat. Otoritas Belanda akhirnya mengambil tindakan ketika anak buah Westerling juga menembak mati para tawanan.

Baik Westerling maupun wartawan Buttinghausen yang melakukan wawancara tersebut sama-sama telah meninggal dunia pada 1987. Hasil karya Buttinghausen berisi pengakuan Westerling tersebut dapat menjadi materi pendukung bagi para ahli waris korban Westerling untuk melakukan gugatan.

Hercules Dipilih Karena Sistem Penunjangnya Sudah Ada

Boeing C-17 Globemaster
“Kami juga melihat armada yang sudah ada. Operator di Indonesia sudah terbiasa dengan Hercules dan sudah cocok dengan kondisi di Indonesia, ini juga menjadi pertimbangan kami.”

Kementerian Pertahanan menyatakan ketersediaan sistem dan peralatan pendukung adalah salah satu alasan mengapa Indonesia menyetujui hibah empat pesawat angkut militer Hercules C-130 dari Australia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya Eris Herryanto, mengatakan walaupun ada pilihan lain pesawat serupa seperti Boeing C-17 dengan spesifikasi yang juga bagus, namun dalam pemilihan pembelian alat utama sistem pertahanan (Alutsista), yang dipertimbangkan tidak semata-mata spesifikasi.

“Kami juga melihat armada yang sudah ada. Operator di Indonesia sudah terbiasa dengan Hercules dan sudah cocok dengan kondisi di Indonesia, ini juga menjadi pertimbangan kami,” ujar Eris dalam jumpa pers di Kemenhan, Rabu (15/8).

Selain itu, yang menjadi pertimbangan adalah karena bila membeli pesawat tipe lain, maka harus juga ikut membeli sistem dan peralatan penunjang yang baru untuk menyesuaikan dengan jenis pesawat baru itu.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan bila membeli pesawat transportasi militer yang baru, maka biaya yang akan dikeluarkan akan bisa tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan meremajakan pesawat yang lama.

“Selain itu, keuntungannya buat kita adalah pesawat yang diremajakan itu akan masih bisa terbang untuk 20 tahun lagi dengan biaya sepertiga dari biaya yang harus dikeluarkan untuk beli pesawat baru. Memang pesawat baru akan punya masa terbang hingga 40 tahun namun kita juga ada pertimbangan teknologi akan banyak berubah dalam waktu 20 tahun,” ujar Purnomo.

Pemberian hibah empat pesawat Hercules ini ditetapkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard, ketika SBY dan rombongan melakukan lawatan kerja ke Darwin, Australia pada awal Juli lalu.

Dengan penambahan unit pesawat Hercules ini, Purnomo mengatakan bahwa pesawat transport TNI AU untuk kegiatan operasi militer selain perang akan semakin besar armadanya.

“Kita perlu pesawat banyak karena wilayah kita yang luas,” ujar Purnomo.

Dijadwalkan hingga semester pertama 2014, Indonesia akan sudah menerima 45 pengiriman berbagai pesanan Alutsista bergerak sebagai bagian dari pencapaian target untuk memenuhi 30 persen kekuatan esensial minimum pertahanan negara yang sudah ditetapkan hingga 2024.
(Berita Satu)

Menhan: AS tawari hibah F-16

F-16 A/B TNI AU (Foto Formil Kaskus)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Amerika Serikat kembali menawari hibah pesawat tempur F-16 saat Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto berkunjung ke negara itu pekan lalu.

"Mereka (AS) positif untuk menambah hibah lagi," kata Menhan kepada wartawan di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu.

Pengiriman 24 pesawat F-16 bekas pakai yang sebelumnya telah direncanakan akan dihibahkan ke Indonesia, hingga kini belum terealisasikan.

Purnomo mengatakan, tawaran dari pemerintah AS itu akan dibicarakan kembali. Jika disetujui, maka akan sangat berpengaruh pada peningkatan kekuatan dirgantara karena jumlah skadron tempur TNI Angkatan Udara bisa naik hingga tiga kali lipat dari yang ada sekarang.

"Hibah ini akan mempercepat pencapaian program kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) TNI," ujarnya.

Ia mengaku tidak khawatir akan kemungkinan terjadinya halangan dalam proses realisasinya karena dimungkinkan situasi politik di Amerika Serikat berubah, jika Presiden Barack Obama gagal terpilih pada pemilihan mendatang karena rencana hibah tersebut telah melalui persetujuan parlemen setempat.

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kemhan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah pesawat yang akan dihibahkan kembali oleh Amerika itu, namun pesawat yang akan dihibahkan itu memiliki spesifikasi yang sama dengan 24 unit F-16 yang lebih dulu dihibahkan.

Pesawat F-16 itu akan di `up grade` kemampuannya menjadi setara pesawat tempur F-16 Blok 52. Dengan up grade tersebut, maka pesawat akan mampu terbang dalam kurun waktu sekitar 15-20 tahun lagi.

Diperkirakan hingga 2014 nanti ada sekitar 45 alutsista bergerak, termasuk pesawat tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia.

Terkait penambahan jumlah pesawat tempur dan pesawat angkut yang akan dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Udara Marsda TNI JFP Sitompul mengatakan, TNI AU sudah melakukan rekruitmen penerbang setiap tahunnya sekitar 30 orang.

"Dengan rekruitmen yang berjalan tersebut, diprediksi penambahan puluhan pesawat akan tetap bisa diawaki," ujarnya.(S037)

Kemhan prioritaskan sarana pengamanan perbatasan

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan pembangunan sarana dan prasarana di perbatasan dalam upaya pengamanan perbatasan menjadi prioritas, seperti instalasi listrik, air bersih, pos penjagaan dan alat komunikasi.

"Kemhan telah melakukan beberapa pembangunan sarana dan prasarana di perbatasan. Dari kementerian pertahanan ada dan dari Mabes TNI ada sendiri programnya," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Rabu.

Ia mengaku, sudah membagikan 600 solar cell untuk pengamanan perbatasan (pamtas) di pulau-pulau terluar, terkecil, dan pamtas di darat. Solar cell ini dukungan dari Kementerian ESDM.

"Memang tidak seperti panel surya, tapi itu cukup membantu kegiatan yang butuh penerangan," kata Purnomo.

Selain itu, sudah dibangun dua sarana air bersih masing-masing di Miangas dan Dana Rote. Sekarang ini sudah direncanakan untuk membangun di 10 pulau lagi, kerja sama dengan Kementerian PDT.

Jika 10 sarana itu terwujud, maka genap 12 pulau terluar memiliki sarana air bersih. Untuk pamtas darat, dilakukan survei geologi kerja sama dengan Kementerian ESDM untuk potensi air sumur bor," ucapnya.

Sementara untuk pos perbatasan, Kementerian Pertahanan memprioritaskan pembangunan di wilayah Kodam Tanjung Pura dan Kodam Udayana. Sedangkan untuk alat komunikasi, sekarang ini sedang diproduksi.

"Keempat sarana dan prasana tersebut akan diupayakan selesai pada 2014," kata Menhan.

Asrenum Panglima TNI Laksamana Muda TNI Among Margono menuturkan, perbatasan menjadi program prioritas Mabes TNI, dimana Indonesia memiliki tiga wilayah perbatasan di darat, yakni di Kalimantan (berbatasan dengan Malaysia), Papua (berbatasan dengan PNG), dan Timor (berbatasan dengan Timor Leste).

"Pembangun pos penjagaan menjadi prioritas untuk diwujudkan karena akan digunakan sepanjang tahun, oleh karenanya pembangunannya dilakukan secara permanen. Mabes TNI juga akan melengkapi hal-hal yang masih kurang," katanya.

Mabes TNI punya program menerangi seluruh pos perbatasan, meski dengan anggaran terbatas karena jumlah pos sangat banyak. Sementara ini yang baru terealisasi untuk pos penjagaan di Kalimantan. Tahun depan rencananya di Papua dan selanjutnya di Timor, tambah Among Margono.(S037/I007)

Rabu, 15 Agustus 2012

Menhan: Pembelian Alutista Sesuai Rencana

MBT Leopard 2A6
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan pengadaan alutsista sesuai pada rencana pembelian selama lima tahun yang telah disusun dalam master list. Tetapi rencana tersebut dapat berubah bila diperlukan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis.

"Pada tahun 2010-2014 kami telah buat master list, apa yang mau kami beli, agar diketahui anggarannya berapa. Selama dua setengah tahun ini terjadi perubahan perkembangan atau dinamika lingkungan strategis, baik regional maupun global," ungkapnya, di Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Menurut Menhan, perencanaan untuk pembelian yang telah disusun, wajib disesuaikan lagi dengan strategi pertahanan. "Semuanya itu berpengaruh pada penyesuaian perencanaan kita. Dan dinamika keadaan terkadang membuat kita harus mengubah rencana kita agar disesuaikan untuk mencapai tujuan," katanya.

Menhan menjelaskan, master list disusun berdasarkan rangkaian sidang kabinet baik yang bersifat paripurna maupun terbatas. Dan ada tujuh kali sidang kabinet yang menjadi dasar master list tersebut.

"Dalam master list tersebut tidak disebut isinya membeli Leopard atau Sukhoi dan lain-lain. Tapi hanya disebutkan contohnya pembelian main battle tank. Main battle tank tersebut banyak ragamnya. Jelasnya nanti diatur oleh tingkatan yang dibawah," tandasnya.

Purnomo menambahkan bahwa jajaran TNI selaku pengguna yang akan mengusulkan kepada Kementerian Pertahanan melalui Sekjen Kemenhan dan dibahas bersama Komite Tingkat Tinggi (High Level Committee) yang diketuai Wamenhan serta tim khusus yang terdiri dari BPKP dan LKPP (Lembaga Kajian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Master list yang disusun oleh Kemenhan pun harus mendapat persetujuan dari Bappenas.
(Kompas)

 Menhan : Indonesia Bisa Lagi Jadi Macan Asia

Menhan Purnomo Yusgiantoro beberkan soal proses Alutsista.

Menhan meninjau kapal selam milik TNI
Menhan saat meninjau Kapal Selam
Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, menegaskan  bahwa pengadaan alutsista mengacu pada rencana pembelian selama lima tahun yang telah disusun dalam master list. Namun rencana tersebut dapat berubah apabila dirasa perlu menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis.

"Untuk 2010-2014 ini kami buat master list, apa yang mau kami beli, agar diketahui anggarannya berapa. Selama dua setengah tahun ini terjadi perubahan perkembangan atau dinamika lingkungan strategis baik regional maupun global," ujar Purnomo dalam jumpa pers di Aula Bhineka Tunggal Ika Kementerian Pertahanan RI, JAkarta, Rabu 15 Agustus 2012.

Oleh karena itu, perencanaan pembelian yang telah disusun tersebut tentu harus disesuaikan lagi dengan strategi pertahanan. "Itu mempengaruhi penyesuaian perencanaan kita," kata Purnomo.

"Dinamika keadaan terkadang membuat kita harus mengubah rencana kita untuk disesuaikan agar bisa mencapai tujuan," kata Purnomo.

Tujuan pengadaan alutsista, Purnomo menerangkan, sudah dirumuskan dalam buku biru (blue book) yang isinya mencakup minimum essential forces (MEF). Master list disusun berdasarkan rangkaian sidang kabinet baik yang bersifat paripurna maupun terbatas. Purnomo menyebutkan ada tujuh kali sidang kabinet yang menjadi landasan perumusan master list tersebut.

"Master list itu isinya memang tidak disebutkan membeli Leopard atau Sukhoi dan lain-lain. Hanya disebutkan di situ misalnya pembelian main battle tank. Main battle tank ini banyak ragamnya. Untuk implementasinya nanti ditentukan oleh tingkatan yang dibawah," kata Purnomo.

Purnomo menjelaskan bahwa jajaran TNI selaku user atau pengguna yang akan mengusulkan kepada Kementerian Pertahanan melalui Sekjen Kemenhan dan dibahas bersama Komite Tingkat Tinggi (High Level Committee) yang diketuai Wamenhan serta tim khusus yang terdiri dari BPKP dan LKPP (Lembaga Kajian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).

Master list yang disusun oleh Kemenhan pun harus mendapat persetujuan dari Bappenas. Purnomo menjelaskan, persetujuan terhadap master list Kemenhan tersebut diwujudkan dalam bentuk blue book yang diterbitkan oleh Bappenas pada 28 Oktober 2011. Setelah itu mesti mendapat persetujuan lagi dari Kementerian Keuangan dalam bentuk green book. Kemenkeu baru menerbitkan green book pada 20 Desember 2012.

"Green book ini isinya tentang penetapan sumber pembiayaan," kata Purnomo.

Oleh karena itu, menurut Purnomo, memahami rencana pembelian alutsista sebaiknya mencermati blue book dan memahami perkembangannya pada green book. "Jangan hanya lihat blue book-nya, tapi lihat juga yang sudah diupgrade atau direvisi yang ada dan diterbitkan dalam bentuk green book," kata Purnomo.

Apalagi, lanjut Purnomo, apa yang sudah disusun dalam green book tersebut pun masih bisa berubah lagi apabila terjadi keharusan menyesuaikan dinamika atau perkembangan di tengah jalan. Tentunya perubahan itu dibahas bersama dengan DPR. Perubahan tersebut boleh dilakukan selama tetap mengikuti prinsip dan masih sesuai dengan anggaran yang ada.

"Penambahan pengadaan alutsista dengan prinsip mempercepat pencapaian MEF dan tidak menambah alokasi anggaran," kata Purnomo.

Target pencapaian MEF tersebut, lanjut Purnomo, diagendakan selesai pada tahun 2014. Purnomo yakin bahwa pencapaian tersebut akan dapat dipenuhi, saat ini pemerintah telah berhasil memenuhi 30 persen dari target yang sudah ditetapkan.

"Saya ditanya oleh presiden, apakah Indonesia bisa jadi macan Asia lagi? Saya jawab bisa, apalagi dengan kita bisa mempercepat MEF ini. Bisa terwujud alutista yang lebih banyak dengan jumlah anggaran yang tetap," kata Purnomo.
(Vivanews)

TNI AL Akan Beli 11 Helikopter Antikapal Selam

Seasprite
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berencana mendatangkan 11 unit helikopter antikapal selam untuk lebih memperkuat alat utama persenjataan serta mengisi kekosongan alat yang tidak tercover oleh kapal-kapal TNI.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan juga telah melakukan pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME) yang dilakukan bersama Kementerian Pertahanan.

"Helikopter antikapal selam kita punya tahun 1960-an dan pensiun tahun 1970 nantinya kita akan beli 11 helikopter antikapal selam, karena ini sangat dibutuhkan oleh kita," ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Marsetio, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Agusta EH 101 dan Seasprite

Dijelaskan Marsetio, pihaknya masih akan membahas dengan Kementerian Pertahanan ihwal pembelian 11 helikopter antikapal selam ini, terutama mengenai helikopter yang didatangakan. Apakah jenis Seasprite atau Agusta.

"Tahun 2015 akan hadir helikopter tersebut, karena saat ini kita baru punya dua kapal selam dan akan datang lagi tiga," pungkasnya. 
(Okezone)

Laporan Sukhoi Belum Ditindaklanjuti, Koalisi LSM Sambangi KPK

Naiknya anggaran pertahanan di Kemenhan tidak disertai dengan transparansi dan akuntabilitas.

JAKARTA, Jaringnews.com - Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Reformasi Sektor Keamanan kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menanyakan status laporan dugaan ketidakwajaran harga dalam pembelian 6 jet tempur Sukhoi SU-30MK2.

"Kami meminta KPK untuk melakukan asistensi dan pengawasan yang lebih memadai dalam setiap pengadaan alutsista serta menindaklanjuti laporan masyarakat secara serius terkait dugaan ketidakwajaran harga dalam pembelian Sukhoi," ujar sang juru bicara, Wahyudi Jafar, di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (15/8).

Koalisi yang terdiri dari berbagai LSM semisal ICW, KontraS dan Imparsial tersebut menilai banyak kejanggalan yang terjadi di Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Purnomo Yusgiantoro, khususnya sehubungan dengan pembelian jet termpur tersebut.

Wahyudi mengungkapkan, naiknya anggaran pertahanan di Kemenhan tidak disertai dengan transparansi dan akuntabilitas. Tidak hanya itu, Kemenhan dinilai terlalu arogan. Ini terbukti dari beberapa kontrak pembelian alutsista justru dilakukan secara sepihak Kemenhan tanpa melalui persetujuan Komisi I DPR terlebih dahulu.

"Ini mencakup pembuatan purwarupa KFX bersama Korea Selatan, pembelian 100 tank Leopard dan pembelian tiga unit kapal selam dari Korsel," beber Wahyudi.

Harusnya, tambah Wahyudi, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) disusun pemerintah untuk dibahas dan disepakati bersama dengan DPR. "Dan itu adalah amanat UU No. 27 Tahun 2009 pasal 155 ayat 2 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, namun telah dilanggar," pungkasnya.(Nvl / Nky)

F-16 hibah dari AS akan lipat gandakan kekuatan pesawat tempur

Jakarta Indonesia akan mendapatkan tambahan pesawat tempur F-16 dari Amerika nanti. Dengan begitu jumlah pesawat temput miilik Indonesia akan bertambah tiga kali lipat dari jumlah sekarang.

"Akan ada tambahan hibah F-16 dari AS, nanti akan di-upgrading dan sekarang masih dalam proses. Yang jelas kalau sudah jadi kekuatannya nanti bisa kekuatannya bisa tiga kali lipat dari yang sekarang," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Purnomo tidak bisa menjelaskan berapa total F-16 yang akan diterima dari pemerintah Amerika Serikat. "Sesuai kode etik militer, kita tidak boleh menyebut berapa jumlah pesawat tempur kita," sambung Purnomo.

Diharapkannya, pesawat tersebut dapat diselsaikan proses hibahnya pada tahun 2014 nanti. Ia berharap dengan adanya modernisasi alutsista, Indonesia dapat menjadi macan Asia.

"Karena kita akan terus lakukan modernisasi alutsista, dan kita berharap Indonesia bisa menjadi macan Asia," tutup Purnomo.

PM Irak Kagumi Panser Anoa

Panser Anoa Pindad (Foto Formil Kaskus)
Baghdad: Perdana Menteri Irak Nouri Al Maliki kagum dengan Panser Anoa buatan PT Pindad. Karenanya, Al Maliki meminta Kementerian Pertahanan Irak untuk mendalami kerja sama militer antara Indonesia dan Irak.

Saat menerima Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Baghdad, Irak, Selasa (14/8), PM Irak sangat mendukung ide untuk meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara.

Sjafrie menjelaskan bahwa Indonesia dan Irak bisa bekerja sama setidaknya di dalam dua bidang. Pertama, peningkatan capacity building melalui pertukaran perwira di antara kedua negara dan kedua melalui penguatan kerja sama peralatan militer.

Wamenhan yang didampingi Dubes Irak Safzen Noerdin, Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen Puguh Santoso, serta Dirut PT Pindad Adik Sudarsono menjelaskan bahwa PT Pindad bukan hanya mampu membuat senjata, tetapi juga kendaraan lapis baja. Selain senjata laras panjang dan laras pendek, panser buatan Pindad telah diekspor ke banyak negara.

PM Irak yang menerima cendera mata berupa senjata laras panjang SS tampak antusias melihat senjata buatan Pindad tersebut. Ia kemudian meminta pejabat yang mendampinginya untuk menindaklanjuti kemungkinan kerja sama itu dengan berkunjung langsung ke Indonesia.

Saat kemudian melanjutkan kunjungan ke Kementerian Pertahanan Irak, Sjafrie memamerkan semua peralatan dan pendukung militer yang diproduksi Indonesia. Kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Irak Jenderal Hafedz Saad, Wamenhan memperlihatkan mulai dari baju militer, topi baja, sepatu, makanan untuk tentara, hingga senjata laras panjang buatan Pindad.

Seperti halnya PM Irak, Hafedz tertarik dengan produk-produk buatan Indonesia. Ia memerintahkan beberapa direktur jenderal di Kemhan Irak untuk melakukan komunikasi dengan Dirut Pindad.

Sjafrie berharap kerja sama juga dilakukan di bidang personel militer. Wamenhan mengatakan pengalaman perang yang dijalani tentara Irak dan juga penanganan terorisme bisa menjadi bekal yang bermanfaat bagi tentara Indonesia.

"Saya kira baik kerja sama militer di antara Indonesia dan Irak kita tingkatkan. Kami juga ingin belajar pada Indonesia yang banyak berhasil dalam menangani terorisme," kata Hafedz.

Sjafrie juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Universitas Pertahanan untuk Studi Militer (DUFMS) yang dimiliki Irak. Wamenhan diterima langsung dan mendapat penjelasan dari Rektor DUFMS Letjen Jasim.

Uniknya, DUFMS di Irak adalah mereka menangani mulai dari akademi militer, sekolah staf komando, hingga lembaga ketahanan nasional. Bahkan sekarang ini DUFMS membuka akademi untuk prinsip-prinsip dan etika kemiliteran.(MI/DNI)
(MetroTvnews)

TNI Akan Gelar Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat di Natuna

Jakarta - Pada 27 Agustus hingga 31 September 2012 mendatang TNI akan melaksanakan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Pulau Natuna, Sumatera Utara. Latihan ini akan melibatkan 2500 personel TNI.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVk9FqeMv6xIoj0_MHJuUF1MNkA1UjS5wr0z2r7T02OQclgncUBfk0ttlnvDb9VQQdUNjrRfhVOouP6dWhTnC2QxW5YKREcIkAEQYgN067BdDYeSqK8GcsN4ln3bKOHXHMMqEbdpatul0/s280/latgab-PPRC-TNI.jpg"Latihan PPRC nanti di Natuna. Gabungan dari TNI angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Nanti akan ada sekitar 2500 personil," jelas Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Iskandar Sitompul di sela-sela acara buka bersama wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/8/2012).

Iskandar menjelaskan bahwa latihan ini adalah program rutin tahunan TNI untuk melatih para personelnya. Ini adalah latihan gabungan TNI angkatan darat (AD), angkutan laut (AL) dan angkutan udara (AU).

"Tujuan kita latihan. Melatih para personel TNI. Itu memang program tahunan kita, dan nanti akhir semuanya adalah latihan gabungan. Melibatkan angkatan darat, laut, dan udara," lanjut Iskandar

Iskandar menambahkan bahwa akan ada 4 KRI dari angkatan laut, 1 pesawat maritim dan 4 pesawat penerjun dari angkatan udara.

Ia juga ingin menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena TNI terus disiapkan untuk menjaga kedaulatan negara salah satunya dengan program latihan ini.

"Misalkan ada katakanlah, ada orang yang ingin mengganggu kedaulatan kita. Pasukan-pasukan yang kita siapkan ada. Jadi terus berlatih kok TNI kita ini. Jadi tidak perlu khawatir masyarakat kita, TNI kita latihan terus," tutupnya
(Detik)

Combat Boat Type X-38 Catamaran perkuat Lanal Sibolga

Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Sibolga di bawah Lantamal II Padang menerima satu unit kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) jenis Combat Cat X-38 Combat dari Dinas Material dan Perbekalan Koarmabar, Senin (13/8).

http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/08/15/4644033_20120815042019.jpg
Kapal diangkut menggunakan KRI Sibolga-536 dan diterima Danlanal Letkol (P) Ivan Gatot Prijanto, SE., di dermaga Pelabuhan Sambas, Sibolga disaksikan Wakil Bupati Tapanuli Tengah, Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Kepala Polisi Resort (Kapolres) serta Kepala Pengadilan Sibolga.

Kapal jenis Combat Cat X-38 Combat diproduksi PT. Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki spesifikasi bottom dua buah lunas dengan dua mesin Marine Diesel VGT 400 PK bertenaga 220 HP buatan Swedia serta dilengkapi dengan alat navigasi dan komunikasi modern.

Kapal memiliki kecepatan jelajah maksimal 40 knot dilengkapi juga dengan senapan mesin jenis M 240 Kaliber 7,62 atau M 60 Kaliber 7,62 dan dapat diganti peluncur Granat Kaliber 40 mm. Kapal cepat yang diawaki empat personel tersebut mampu mengangkut hingga dua puluh orang dengan persenjataan lengkap.

http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/08/15/4644033_20120815042054.jpg

http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/08/15/4644033_20120815042022.jpg

http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/08/15/4644033_20120815042113.jpg
(Foto NorthSeaBoats)
Danlanal Sibolga pada kesempatan tersebut mengatakan, kehadiran Combat Cat X-38 Combat di Lanal Sibolga diharapkan mampu menambah kekuatan unsur dalam meningkatkan keamanan, pengawasan serta penegakan hukum di laut secara maksimal di wilayah kerja Lanal Sibolga.

(Dispenarmabar)

Pembentukan Sea and Coast Guard Diduga Molor

Northseaboats 63m Trimaran

KEPALA Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Kalakhar Bakorkamla), Laksdya TNI Bambang Sowarto, mengungkapkan, dirinya belum mengetahui hingga sampai mana proses rencana pembentukan Badan Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard). Menurutnya, hal tersebut bukanlah kewenangan tugasnya.

"Saya belum tahu, karena ini bukan core bussiness saya,"kata Laksdya TNI Bambang Sowarto usai menggelar buka bersama dengan wartawan di kantornya, Senin (13/8).

Sepengetahuan Bambang, keputusan pembentukan Sea and Coast Guard belum diambil. Karenanya, dia enggan menjawab apakah nantinya keberadaan Bakorkamla akan berada di bawah Sea and Coast Guard ataukah di atasnya. "Saya belum tahu,"ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Syahbandar Tanjung Priok Jakarta, Arifin Soenarjo, mengungkapkan, draft Keputusan Presiden (Keppres) pembentukan Sea and Coast Guard telah disetujui dan tinggal ditandatangani Presiden. "Semuanya sudah disetujui, dan diharapkan awal Agustus atau sebelum Lebaran sudah ditandatangani," ujar Arifin.

Keberadaan Sea and Coast Guard ini sudah dinantikan sejak lama mengingat luas laut Indonesia yang membutuhkan pengamanan. Keberadaan Sea and Coast Guard ini juga diharapkan dapat mencegah tumpang tindih penegakan hukum di laut.

Pembentukan Sea and Coast Guard merupakan amanat Undang-Undang (UU) No 17 / 2008 tentang Pelayaran.
(Jurnas)

Bakorkamla akan Tingkatkan Fungsi Koordinasi

KEPALA Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Kalakhar Bakorkamla), Laksdya TNI Bambang Sowarto, mengungkapkan, dirinya belum mengetahui hingga sampai mana proses rencana pembentukan Badan Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard). Menurutnya, hal tersebut bukanlah kewenangan tugasnya.

"Saya belum tahu, karena ini bukan core bussiness saya,"kata Laksdya TNI Bambang Sowarto usai menggelar buka bersama dengan wartawan di kantornya, Senin (13/8).

Sepengetahuan Bambang, keputusan pembentukan Sea and Coast Guard belum diambil. Karenanya, dia enggan menjawab apakah nantinya keberadaan Bakorkamla akan berada di bawah Sea and Coast Guard ataukah di atasnya. "Saya belum tahu,"ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Syahbandar Tanjung Priok Jakarta, Arifin Soenarjo, mengungkapkan, draft Keputusan Presiden (Keppres) pembentukan Sea and Coast Guard telah disetujui dan tinggal ditandatangani Presiden. "Semuanya sudah disetujui, dan diharapkan awal Agustus atau sebelum Lebaran sudah ditandatangani," ujar Arifin.

Keberadaan Sea and Coast Guard ini sudah dinantikan sejak lama mengingat luas laut Indonesia yang membutuhkan pengamanan. Keberadaan Sea and Coast Guard ini juga diharapkan dapat mencegah tumpang tindih penegakan hukum di laut.

Pembentukan Sea and Coast Guard merupakan amanat Undang-Undang (UU) No 17 / 2008 tentang Pelayaran.
(Jurnas)

8 Pesawat Super Tucano Segera Tiba di Tanah Air

Super Tucano TNI AU (Foto TNI AU)
SEBANYAK empat unit pesawat Super Tucano akan tiba di Tanah Air pada tanggal 28 Agustus 2012 mendatang. Selanjutnya, tiga bulan lagi 4 unit pesawat Super Tucano juga tiba di Indonesia sehingga pada tahun 2012 ada delapan unit Pesawat Super Tucano untuk mengisi Skuadron Udara 21 Lanud Abdul Rachman Saleh.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul pada acara buka puasa bersama wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/8).

Menurut Kapuspen TNI, pemenuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI mengacu pada konsep Minimum Essential Forces (MEF) dan Rencana Strategis Pertahanan Jangka Panjang dengan menitikberatkan penggunaan hasil produksi industri strategis dalam negeri.

Pengadaan alutsista TNI dari luar negeri dilakukan apabila industri strategis dalam negeri belum mampu memproduksi peralatan tersebut dan tidak ada unsur politis dari negara produsen.

Iskandar menjelaskan, modernisasi alutsista TNI pada 2010-2014 fokus pada alutsista bergerak seperti pesawat tempur dan kapal selam. Target tersebut bertujuan untuk membangun postur pertahanan negara yang lebih tangguh.

Pada bagian lain, Kapuspen TNI menyatakan pembangunan Pangkalan Militer AS di Darwin, Australia, tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia. AS dan Australia bahkan menjalin kerja sama erat di bidang kemanusiaan. Kedua negara tersebut sudah memberikan klarifikasi bahwa pembangunan pangkalan tidak mengganggu kedaulatan Indonesia.
(Jurnas)

Selasa, 14 Agustus 2012

Foto : Sukhoi Tuntaskan Latma Pitch Black 2012

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN12Va1o9xmuKMO-4PbErWjD1cSQzrpzrURLvLQ1QjR1cNuvfHki9GVuMz8LS7oVcjvRnznP9YVI-RI8FS4TogJtrBJqPQF2TLYlj0HX9g4btLRySKMbuNYzkgFa12p0AKNANw7_U2kKha/s280/20120810raaf8526964_0090.jpg

Direktur Latma Pitch Black Captain Kitcher dan Mayor Palito mewakili TNI AU bertukar cenderamata, setelah TNI AU menyelesaikan Latma dan kembali ke tanah air.

http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/269726_255296061240520_334989615_n.jpg


http://img513.imageshack.us/img513/8417/20120809raaf82052140037.jpg

http://img43.imageshack.us/img43/2417/20120809raaf82052140067.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBXBSFf_3Ek5tmccPjZXPHqY-BQnmq1dfsd7XCPT09DK4H43y4iEyiu9vadZs_70KscEOOQKboRllTVwF7jEBsSoGlLuA64s7nEyhYc1Pe4f4M0BN61vJReihD2X35OmiuJ_uYX4KS_E7W/s280/20120809raaf8205214_0104.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNpf-kC2IhZsesP8XO132gSiD28KE70ETIySMhtR6RbDnAHEJpKlQ9HMWU9zZEzqIZ9FtHCQ4PVD-8lsQz9PKWr2uq1UdbvM5i4yI5lFDGzWqO9kh-gR9hRn4cgTCeU7s4431g-Ilk-DVK/s280/20120809raaf8205214_0069.jpg

Personil TNI AU, RAAF, dan RNZAF peserta Latma Picth Black 2012 befoto bersama di depan Sukhoi Su-27 Flanker TNI AU. Sukhoi mendapatkan perhatian khusus dari RAAF karena pesawat tempur ini pertama kali dikirimkan TNI AU ke luar negeri untuk berlatih bersama dan pertama kalinya RAAF mendapatkan akses menyaksikan langsung Sukhoi TNI AU.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrXzt4fl1b6wrd2ZXFtSthJBd4y3YhyphenhyphensnxenHxSE-04xFpV5miM4gtbdGq6AH0mqoOnfchZHPnNJIea1AFhhesnAoNa7NgRH2HGWhSDqI6MigJyiyuT8vf_AhHFac2Sku2C9Dt6vQ4ekn2/s280/20120809raaf8205214_0111.jpg

http://img402.imageshack.us/img402/8803/20120809raaf82052140051.jpg

http://img204.imageshack.us/img204/1747/20120810raaf85269640086.jpg

http://img526.imageshack.us/img526/5858/20120810raaf85269640095.jpg

(RAAF)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...