Sabtu, 14 Februari 2015

Abdulrachaman Saleh Air Show

Ramai-ramai Berebut Pose Pesawat di Abdulrachaman Saleh Malang Seorang model berfoto di depan pesawat pada Abdulrachaman Saleh Air Show, Sabtu (14/2/2015).

Ahmad Faris terlihat senang ketika berpose di depan pesawat tempur Super Tucano. Ia berkacak pinggang di depan pesawat terbang itu ketika kedua orangtuanya mengabadikan dengan kamera ponsel.

“Saya sebenarnya pingin foto di atas pesawat, duduk di situ (sambil menunjuk cockpit pesawat Super Tucano) tapi malu,” kata Faris yang pagi itu bergembira karena diajak kedua orangtuanya ke acara Abdulrachaman Saleh Air Show, Sabtu (14/2/2015).

Usai berpose, ia mengamati bentuk pesawat dan beberapa peluru dan rudal yang dipajang di depan pesawat.

Sejurus kemudian, Faris mengajak orangtuanya menuju ke tempat pesawat Hercules.

“Saya senang dengan pesawat yang besar karena bisa ngangkut banyak orang,” ujar bocah yang bercita-cita sebagai pilot itu.

Koko, ayah Faris mengatakan, ia sengaja membawa anaknya datang ke acara itu karena tahu ketertarikan anaknya pada pesawat terbang sangat besar.

“Saya sudah tahu ada acara ini dari radio, terus tadi ada tetangga yang anaknya ke sini, jadi setelah anak saya pulang sekolah langsung istri dan anak saya saja ajak ke mari, biar anak saya senang,” kata pria yang tinggal di Sumber Pasir, Kecamatan Pakis itu.

Sejak dibuka pukul 08.00, acara Air Show yang digelar di terminal Angkut Lanud Abdulrachaman Saleh, diserbu pengunjung.
Warga Malang Serbu Abdulrachman Saleh Air ShowAbdulrachman Saleh Air Show di Kabupaten Malang, yang berlangsung pada Sabtu (14/2/2015).

Ribuan warga Malang menyerbu Abdulrachman Saleh Air Show yang berlangsung di Lanud Abdulrachman Saleh, Sabtu (14/2/2015).

Pengunjung terus mengalir, sejak acara dibuka pukul 08.00 WIB.

Tak terkecuali pengunjung anak-anak yang mayoritas masih berpakaian sekolah.

Tanpa menghiraukan panas matahari, mereka berebut mendekati enam pesawat terbang TNI AU yang dipajang di landasan angkut Lanud Abdulrachman Saleh.

Mereka juga berebut memasuki badan pesawat Hercules.

Menariknya, tidak hanya anak-anak yang berebut masuk ke pesawat, pengunjung dewasa juga banyak yang mencoba masuk ke pesawat untuk berfoto ria.

Kordinator Static Show di Abdulrachaman Saleh Air Show, Mayor Penerbang Ivy Safatillah, mengaku senang acara ini mampu menyedot banyak pengunjung.

"Kami senang melihat antusias warga ini. Semoga kecintaan pada kedirgantaraan tetap terjaga," kata Ivy, Sabtu (14/2/2015).(Dyan Rekohadi)

  SuryaMalang  

Skuadron Tempur dan VIP akan Bertambah

TNI AU ingin menambah sejumlah skuadron tempurnya untuk memperkuat keamanan Republik Indonesia. Tak hanya skuadron tempur, beberapa skuadron lain seperti skuadron angkut dan helikopter juga akan diperkuat.

"Nanti kuartal ketiga sampai tahun 2024, TNI AU akan menambahkan skuadron tempur bertambah menjadi 11 skuadron. Skuadron angkut berat dan angkut ringan bertambah menjadi 6 skuadron. Skuadron heli akan bertambah menjadi 4 skuadron, skuadron intai di mana sebelumnya hanya 1 skuadron bertambah menjadi 2 skuadron," ucap Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto saat peluncuran buku kumpulan foto skuadron TNI AU di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (14/2/2015).

Selain itu, Hadi juga menyebutkan Skuadron VIP akan ditambah juga. Nantinya skuadron itu akan menjadi 2 skuadron.

"Kemudian VIP akan bertambah menjadi 2 skuadron," ucapnya.

Kemudian Hadi juga mengatakan TNI AU akan mengadakan pembaharuan beberapa unit pesawat. Hadi ingin pesawat tempur TNI AU mengikuti perkembangan zaman yaitu generasi 4,5.

"Belum tahu jenis apa (pembaharuannya). Cuma kita berharap pesawat generasi 4,5 yang saat ini," ucap Hadi.(dha/mok)

  detik  

Indonesia akan meneken perjanjian pertahanan dengan Jepang

Pesawat US-2 ShinMaywa yang populer diberitakan yang akan dipesan Indonesia [flightglobal]

Departemen Pertahanan mengkonfirmasi bahwa akan segera menandatangani sebuah perjanjian kerja sama pertahanan dengan Jepang.

"Jepang dan Indonesia telah sepakat untuk bekerja sama di bidang pertahanan. Kami masih menunggu penandatanganan Memorandum of Understanding [MoU]," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen Jenderal Djundan Eko Bintoro kepada The Jakarta Post pada hari Jumat.

Djundan mengatakan bahwa kedua negara telah sepakat untuk bekerja sama dalam beberapa bidang termasuk bantuan kemanusiaan, pencegahan bencana dan mitigasi dan pertahanan cyber.

Dalam pencegahan dan mitigasi bencana, di bawah perjanjian yang direncanakan Jepang diharapkan untuk menawarkan Indonesia pesawat amfibi dan teknologi sistem peringatan dini.

Djundan mengatakan bahwa tim dari kedua negara hampir menyelesaikan pada rincian kesepakatan yang direncanakan.

"Rincian dari kerja sama telah disepakati tetapi belum ditandatangani. Kami masih tidak tahu kapan itu akan ditandatangani sebenarnya," kata Djundan tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan bahwa draft MoU antara Indonesia dan Jepang belum ditandatangani karena perombakan kabinet di Jepang dan kondisi politik di Indonesia.

Rancangan itu sendiri sudah siap sejak tahun lalu.

Pekan lalu, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra bertemu dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu untuk membahas rincian kerjasama.

Dalam pertemuan tersebut, Yusron mengatakan kepada Ryamizard bahwa Jepang memiliki undang-undang baru yang akan memungkinkan untuk transfer teknologi dari industri strategis Jepang untuk Indonesia berdasarkan perjanjian kerjasama.

Yusron mengisyaratkan bahwa penandatanganan perjanjian akan dilakukan selama kunjungan mendatang Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Jepang, yang dijadwalkan antara bulan Maret dan April.

"Jika MoU tentang kerja sama pertahanan dapat ditandatangani, itu akan baik untuk pengembangan pertahanan dan perekonomian Indonesia," kata Yusron.

Ia juga berpendapat bahwa kemitraan pertahanan bisa meningkatkan posisi diplomatik Indonesia baik di kawasan dan di tingkat internasional.

Yusron mengatakan bahwa di bawah perjanjian kerja sama pertahanan, Indonesia juga bisa mengimpor persenjataan dan instrumen pertahanan dari Jepang.

"Ini akan menjadi kesempatan besar. Misalnya, pesawat pembuat Indonesia PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dapat melakukan kerja sama bersama dalam penelitian, produksi dan modal. Kerjasama di bidang pertahanan akan memiliki suasana yang sangat baik," kata Yusron, seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Pemerintah Jepang mereda sikapnya pada prinsip-prinsip pengalihan alutsista pada April tahun lalu, yang memungkinkan ekspor senjata dalam keadaan tertentu.

Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang banyak mempertimbangkan strategi pertahanan, Jepang telah memulai perbaikan dari strategi keamanan nasionalnya.

Dalam sebuah langkah bersejarah, setahun terakhir Kabinet menyetujui ekspor peralatan militer dan melakukan kajian hukum yang menyimpulkan Jepang memiliki hak untuk menyebarkan kekuatan militernya di luar negeri untuk melindungi warganya dan membela sekutunya bila diserang.

Pada 2015, Indonesia dan Jepang akan merayakan ulang tahun ke-57 hubungan diplomatik bilateral dan ulang tahun ke-42 hubungan ASEAN-Jepang.

DPR sebelumnya telah menyatakan dukungan untuk kerjasama Kementerian Pertahanan dengan Pakistan dan Timor Timur dengan meratifikasi payung hukum bagi kerja sama tersebut.

Ratifikasi ini memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan pelatihan militer bersama, pertukaran informasi intelijen dan perdagangan senjata dengan kedua negara.[Thejakartapost]

  Garuda Militer  

Deretan jet tempur paling canggih yang dibeli TNI AU dari Rusia

Sukhoi su-35. ©wallpho.com

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berencana membeli pesawat untuk menggantikan F-5 Tiger yang mulai uzur. Sebagai gantinya, Indonesia mengincar F-16 Block 52+ Fighting Falcon, Eurofighter Typhoon, dan Swedish JAS 39 Gripen fighters. Tak ketinggalan, Sukhoi Su-35 masuk daftar belanja yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Meski belum memastikan pembelian tersebut, namun pemerintah Rusia ternyata menyambut baik rencana pembelian tersebut. Bahkan berharap besar agar pesawat andalan negeri tersebut bisa menjadi salah satu kekuatan TNI AU dalam mengamankan wilayahnya dari serangan musuh.

Hubungan antara Indonesia dan Rusia sebenarnya sudah terjalin dengan baik, bahkan sejak masa Presiden Soekarno. Berkat ikatan persahabatan yang cukup erat, Indonesia sempat menjadi macan Asia berkat teknologi canggih yang dimilik TNI AU.

Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda, Indonesia mendapatkan hibah pesawat pembom modern dari Rusia. Pesawat ini merupakan satu-satunya yang dimiliki sebuah negara di kawasan Asia Tenggara saat itu.

Namun, kudeta terhadap pemerintah yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) membuat hubungan Indonesia dan Uni Soviet memburuk. Bahkan, Presiden Soeharto saat itu lebih memilih produk barat, sedangkan pesawat canggih asal Rusia tidak lagi dipakai hingga benar-benar dipensiunkan dari tugasnya.

Kini, Indonesia telah menjajaki pembelian alutsista baru setelah sempat diembargo pemerintah AS sejak 1998 lalu. Hasilnya, Indonesia kini memiliki 2 jenis jet tempur yang menjadi andalan dalam mengamankan wilayah udaranya dari pesawat-pesawat asing yang masuk secara ilegal.

Seperti apa kekuatan jet tempur canggih yang pernah dibeli TNI AU dari Rusia? Berikut rangkumannya:
1. 4 Jet tempur MiG MiG 15 [google]

Kedigjayaan udara sangat terasa ketika Indonesia resmi menerima pengakuan kedaulatan dari Belanda. Uni Soviet yang saat itu menjadi musuh negara-negara Barat, secara terang-terangan menghibahkan sejumlah peralatan tempur modernnya kepada Indonesia.

Pesawat tempur yang diterima bukan sembarangan, bahkan termasuk modern ketika itu. Tiga pesawat yang diberikan secara cuma-cuma itu merupakan buatan Mikoyan-Gurevich, yakni MiG-15, MiG-17, MiG-19 dan MiG-21.

Secara spesifikasi, keempat pesawat ini tak memiliki kekuatan yang begitu jauh. Apalagi, keempatnya merupakan hasil perbaikan dari versi sebelumnya.

MiG-15 misalnya, pesawat ini memiliki panjang 10,07 meter dan lebar sayap 10,08 meter. Pesawat ini memiliki bobot kosong 3.630 kg dilengkapi mesin Klimov VK-1 sehingga mampu melesat dengan kecepatan maksimal 1.059 km per jam, dan menempuh jarak hingga 1.240 km.
MiG 19 [irwan.net]

Tak kalah dengan pendahulunya, MiG-21 memiliki panjang 14,5 meter dan lebar sayap 7.154 meter ini memiliki bobot bersih 8.825 kg.

Pesawat ini dilengkapi sebuah mesin Tumansky R25-300 yang membuatnya melesat hingga 2.175 km per jam dengan jarak tempuh 1.210 km.
MiG-21 [wikimedia]

Dari ketiga pesawat, masih ada satu pesawat yang tak kalah canggihnya, yakni Lavochkin La-11. Pesawat ini memiliki panjang lebih kecil dibanding empat pesawat MiG yang diterima Indonesia, yakni 8,62 meter dan lebar sayap 9,80 meter. Pesawat ini memiliki bobot kosong 2.770 kg.

Pesawat ini dilengkapi mesin Shvetsov ASh-82FN yang dilengkapi pendingin udara serta fuel injection. Kecepatan yang mampu dicapai pesawat jenis hanya hanya 674 km per jam, namun bisa melesat hingga 2.235 km sejak lepas landas.
2. 3 Jenis pesawat bomber tercanggih Tu-16 AURI

Di era orde lama, Indonesia tak hanya mendapat pesawat tempur saja, tapi juga pesawat jenis bomber canggih. Pesawat ini sudah menjalani berbagai medan tempur, salah satunya saat menghadapi para pemberontak.

Ada tiga jenis pesawat bomber yang diterima Indonesia, yakni Tupolev Tu-2, Tu-16 dan Ilyushin Il-28. Dibanding Tu-16 dan Ilyushin Il-28, kemampuan tempur Tu-2 sudah terlihat saat berlangsungnya perang dunia kedua.

Secara spesifikasi, Tu-2 yang memuat 4 orang kru ini dibuat pada 1941-1948. Pesawat berbobot kosong 7.601 kg ini dilengkapi 2 mesin Shvetsov ASh-82 dengan kecepatan 528 km per jam. Kemampuan menjelajah pesawat ini hanya mampu mencapai 2.020 km. Namun, pesawat ini mampu membawa bom seberat 9,000 kg.

Tu-16 ini memuat 7 orang kru mulai diperkenalkan pada 1954 dan berhenti diproduksi tahun 1993. Pesawat berbobot kosong 37.200 kg ini dilengkapi 2 mesin Mikulin AM-3 M-500 dan mampu melesat hingga 1.050 km per jam, serta mampu menjelajah sampai 7.200 km.
IL-28 AURI [indomiliter]

Selain Tupolev, Indonesia juga menerima pesawat pembom dari pabrikan Ilyushin, yakni Il-28.

Pesawat yang memuat 3 kru ini mulai diproduksi pada 1948 dan berhenti berdinas era 1980-an.

Pesawat berbobot 12.890 kg ini dipasang 2 mesin Klimov VK-1A turbojets dan mampu melesat hingga 902 km per jam, dengan kemampuan jelajah hingga 2.180 km. Pesawat ini bisa membawa bom seberat 3.000 kg.
3. 2 Jenis helikopter Mi-4 AURI [indomiliter]

Selain pesawat, Indonesia juga menerima sejumlah helikopter angkut dari Uni Soviet. Ada dua jenis heli yang diterima TNI AU ketika itu, yakni Mil Mi-4 dan Mi-6. Kedua heli ini merupakan kendaraan angkut paling modern yang dimiliki Indonesia.

Pembuatan Mi-4 dilakukan sebagai respon terhadap H-19 Chickasaw buatan AS yang dipakai selama berlangsungnya Perang Korea. Heli yang dibuat pada 1951 sampai 1979 ini pertama kali diperkenalkan kepada dunia saat berlangsungnya Soviet Aviation Day yang digelar di Tushino.

Secara karakteristik, Mi-4 ini bisa membawa 16 orang tentara atau mengantarkan kargo seberat 1.600 kg ke tempat tujuan. Untuk tenaganya, heli ini dilengkapi sebuah mesin Shvetsov ASh-82V radial engine sehingga mampu terbang dengan kecepatan 185 km per jam dan menempuh jarak sampai 500 km.
Mi-6 AURI [irwan.net]

Berbeda dengan Mi-4, Mi-6 merupakan heli angkut berat. Jika di era modern, maka heli ini setara dengan Eurocopter AS 332 Super Puma milik TNI AU. Mi-6 diproduksi pada 1960 sampai 1981.

Pada eranya, heli ini dijuluki sebagai pesawat terbesar karena mampu memuat kargo hingga 12.000 kg.

Dengan 2 unit mesin jenis Soloviev D-25V turboshaft heli ini memiliki kecepatan maksimal 300 km per jam hingga membuatnya disebut-sebut heli tercepat di dunia. Karena ukurannya yang besar, Mi-6 bisa menampung 90 penumpang atau 70 pasukan terjun payung.
4. Pesawat angkut personel Tak kalah pentingnya, Indonesia juga mendapatkan dua jenis pesawat angkut personel. Kedua pesawat itu adalah Antonov An-12 dan Ilyushin Il-14.

Khusus Antonov An-12, pesawat yang diproduksi 1957 hingga 1973 tidak jauh berbeda dengan Lockheed C-130 Hercules buatan Amerika Serikat. Namun, pesawat buatan Uni Soviet itu memiliki box pertahanan di bagian ekornya.

An-12 ini mempekerjakan lima orang kru yang terdiri dari 2 pilot, teknisi, navigator dan operator radio. Pesawat ini mampu menampung hingga 60 orang penumpang, termasuk kendaraan tempur jenis BMD-1.
An-12 [indomiliter]

Pesawat berbobot kosong 28.000 kg itu dilengkapi 4 unit mesin Ivchenko AI-20L atau bisa juga dipasang mesin 4 mesin AI-20M turboprops. Kecepatan maksimal pesawat ini mencapai 777 km per jam dan mampu menempuh jarak hingga 5.700 km (full tank) atau 3.600 km jika seluruh badan pesawat terisi penuh.

Sedangkan Ilyushin Il-14 ini hanya dioperasikan empat orang kru dan mampu menampung hingga 32 orang penumpang. Pesawat berbobot kosong 12.600 kg itu dilengkapi 2 unit mesin Shvetsov ASh-82T 14 berpendingin udara berbentuk silinder.

Kecepatan maksimal pesawat ini mencapai 417 km per jam dan mampu menempuh jarak hingga 1.305 km.
5. 2 Jet tempur terbaru era modern Beautifully Deadly [RAAF]

Setelah era reformasi bergulir, Indonesia mulai melirik Rusia untuk membeli peralatan tempur canggih dari negara tersebut. Pembelian ini dilakukan karena Indonesia tengah menjalani hukuman embargo yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat, alhasil alutsista yang dimiliki TNI AU kebanyakan mulai usang, bahkan terpaksa dikanibal dengan pesawat lainnya.

Pembelian pesawat ini berlangsung di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan sistem barter, Indonesia menawarkan produk-produk lokalnya untuk melunasi harga Sukhoi yang sangat tinggi. Cara ini dinilai lebih efektif, mengingat Indonesia tengah memulihkan diri pasca krisis ekonomi sejak 1998 lalu.

Terdapat dua jenis pesawat yang dibeli Indonesia, yakni Su-27 dan Su-30. Pesawat ini dikenal oleh negara-negara Barat dengan nama Flanker-A.

Bicara soal kemampuan, Su-27 terpasang radar jenis Phazotron N001 Myech yang berelasi dengan Pulse-Doppler yang bisa mencari, mengunci hingga menembak jatuh pesawat musuh. Jet tempur ini juga memiliki sistem OLS-27 yang mampu mendeteksi lawannya sejauh 100 km.
Su 30 Mk2 TNI AU [Jeff Prananda]

Secara spesifikasi, pesawat ini memiliki bobot kosong 16.380 kg. Sebagai penggerak, terdapat 2 unit mesin Saturn/Lyulka AL-31F turbofans ditambah tangki yang mampu memuat bahan bakar hingga 9.400 kg.

Kecepatan maksimal yang dicapai pesawat ini mencapai 2.500 km per jam dan menempuh jarak sampai 3.530 km. Terdapat 5 pesawat jenis Su-27SK/SKM yang dimilik Indonesia saat ini.

Sedangkan Su-30 dilengkapi dua mesin Saturn AL-31F afterburning yang membuatnya mampu melesat hingga 1.350 km per jam.

Dengan kapasitas tangki sebesar 5.270 kg, pesawat ini bisa menjalani 4,5 jam pertempuran udara dengan jarak tempuh 3.000 km. TNI AU memiliki 11 jenis Su-30MK/MK2 yang mulai berdinas sejak September 2013 lalu.

  Merdeka  

Tank Scorpion Segera Perkuat Alutsista Yonkav Kodam XII/TPR

Satu Batalyon Tank Scorpion tahun akan memperkuat Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Kodam XII Tanjungpura. Konsekuensinya tahun ini pembangunan Markas Komando (Mako) Yon Kaveleri di Peniti Kabupaten Pontianak dilanjutkan.

Pangdam XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Toto Rinanto menjelaskan, Tank Scoorpion yang akan memperkuat Alutsista Yonkav Kodam XII TPR ini merupakan Tank Scorpion yang selama ini memperkuat Yonkav Kostrad.

“Pengalihan Tank Scorpion Yonkav Kostrad ke Yonkav Kodam XII Tanjungpura ini, karena disesuaikan dengan struktur tanah dan jalan di Kalbar yang lebih cocok dengan Tank ringan Scorpion dengan berat 8 ton, tidak seperti Main Battle Tank (MBT) atau Tank Tempur Utama Leopard yang merupakan Tank kelas berat.” Tegas Pangdam XII/ TPR Mayjend TNI Toto Rinanto, Kamis (12/02/2015).

Meskipun tank Scorpion tergolong tank ringan dan laras meriamnya hanya berdiamater 76mm sedangkan laras meriam Leopard mencapai 120mm, namun tetap sangat dibutuhkan untuk memperkuat wilayah Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia.

  RRI  

Panser Anoa Memperkuat Kodam VI/MLW

Dua buah Panser Anoa 2 buatan Pindad Jumat pagi, 13 Februari 2015 tiba di Makodam VI/Mlw Balikpapan untuk menambah dan memperkuat satuan tempur jajaran Kodam VI/Mlw. Panser ini rencananya akan dialokasikan ke Batalyon 611/Awl Samarinda.

Dua buah Panser Anoa 2 bermesin Renault 7200 CC. dengan bahan bakar solar ini dapat mengangkut satu Regu Personil dengan kecepatan maksimal rata-rata 90 kilometer perjam adalah bantuan dari Mabes TNI AD.

Panser Anoa 2 tersebut sempat dijalankan oleh Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono S.I.P. sendiri dan berputar di depan Makodam VI/Mlw Balikpapan usai Pangdam melaksanakan Senam Aerobik bersama dengan para Prajurit dan PNS di depan Makodam VI/Mlw.

Dalam mengemudikan Panser Anoa tersebut, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono terlihat sangat menguasai dan tidak ragu-ragu menjalankannya disaksikan oleh para Perwira Staf Ahli, para Asisten dan Kabalak Kodam VI/Mlw serta sejumlah prajurit yang telah mengikuti Senam Aerobik. “ Saya berani menjalankan Panser Anoa ini karena dulu saya pernah kursus“, kata Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono.

Usai mencoba mengemudikan Panser Anoa tersebut, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Benny Indrta Pujihastono, Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Lodewyk Pusung bersama para Asisten dan Kabalak Kodam VI/Mlw melaksanakan latihan menembak Pistol di lapangan tembak pistol samping Makodam VI/Mlw.

Latihan menembak pistol ini berlangsung seru karena ternyata Pangdam, Kasdam, Asops Kasdam VI/Mlw serta sejumlah pejabat Makodam VI/Mlw bersaing ketat dalam mengumpulkan nilai terbanyak.

  Kodam  

Batalyon infantri latihan pengamanan perbatasan Indonesia-Timor Leste

ilustrasi - pelepasan pasukan pengamanan perbatasan (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Prajurit Batalyon 725 Woroagi Korem 143 Haluoleo Provinsi Sulawesi Tenggara menjalani latihan sebagai persiapan menyambut penugasan pengamanan di wilayah perbatasan negara Indonesia dan Timor Leste.

Komandan Batalyon 725 Woroagi Mayor (Inf) Nurman Syahreda di Kendari, Jumat, mengatakan prajurit yang dipersiapkan untuk pengamanan perbatasan sebanyak 350 orang.

"Pergeseran prajurit untuk mengamankan wilayah perbatasan dua negara (Indonesia dan Timor Leste) yang dulunya bersaudara berdasarkan perintah Mabes TNI Angkatan Darat," kata Nurman.

Setengah prajurit Batalyon Woroagi yang menjalani latihan maksimal tersebut akan dikirim ke perbatasan Indonesia-Timor Leste pada Agustus 2015.

"Prajurit Batalyon Woroagi sebanyak 650 orang. Artinya separuh dari prajurit yang ada akan bertugas di luar daerah namun tidak masalah dengan keamanan dalam wilayah Sultra," katanya.

Prajurit Batalyon 725 Woroagi sebanyak 650 orang dibagi dalam tiga kompi, yakni kompi A di Boro Boro, Kabupaten Konawe Selatan, kompi B Pomalaa, Kabupaten Kolaka dan kompi C Kaisabu, Kabupaten Buton.

Latihan fisik dan senjata bagi prajurit TNI Angkatan Darat rutin digelar namun menghadapi penugasan pengamanan wilayah antarnegara makin ditingkatkan.

"Ya, prajurit militer harus siap fisik dan mental untuk berlatih dan ditugaskan menjaga kedaulatan negara atau mengemban tugas perdamaian dari Perserikatan Bangsa Bangsa," kata Nurman.

  Antara  

Pesawat tempur Hawk dikerahkan pantau titik panas di Riau

Hawk TNI AU

Guna menindaklanjuti adanya laporan titik panas dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pesawat tempur dari Skuadron Hawk 12 Pangkalan Udara (Lanud Roesmin Nurjadin) Pekanbaru melakukan identifikasi terhadap titik panas (hotspot) di lapangan.

"Itu dilakukan sejak Senin lalu pesawat tempur Hawk ikut melakukan pemantauan dari udara dan mengambil dokumentasi foto dan video ketika melintasi lokasi kebakaran lahan," ujar Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb M Khairil Lubis, kepada merdeka.com, Jumat (13/2).

Menurut Danlanud, proses itu dilakukan bersamaan dengan para pilot Hawk melakukan latihan rutin. Hasil dari dokumentasi tersebut digunakan bersama untuk menentukan strategi pemadaman kebakaran di Posko Siaga Darurat Kebakaran Riau di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

"Selain itu, kami juga sudah menyiagakan satu helikopter untuk membantu proses pemadaman api," katanya.

Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan, bantuan dari pilot Skuadron Hawk 12 sangat membantu kerja pemerintah menanggulangi kebakaran agar tidak meluas. Serta hasil pencitraan satelit terhadap titik panas memang harus segera diverifikasi dengan cepat.

"Karena belum tentu hotspot itu merupakan kebakaran, sebab atap seng yang lebar bisa juga terbaca oleh satelit sebagai titik panas. Karena itu harus dicek kelapangan," ujar dia.

Bahkan, pemantauan dari udara juga penting karena lokasi kebakaran bisa saja terjadi jauh di tengah hutan yang tidak memiliki sarana infrastruktur jalan yang memadai.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan hasil citra satelit Terra dan Aqua pada 13 Februari pukul 05.00 WIB menunjukkan ada 72 titik panas (hotspot) di Sumatera. Jumlah hotspot paling banyak berada di Riau, yakni mencapai 65 titik.

"Titik panas paling banyak di Kabupaten Bengkalis ada 43 titik, Indragiri Hilir sembilan titik, Siak enam titik, Pelalawan empat titik, Kepulauan Meranti dua titik, dan satu titik di Rokan Hilir," katanya.[hhw]

  Merdeka 

TNI AD Bentuk Dua Satuan Raider

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI M. Munir secara resmi membuka Latihan Pembentukan Satuan Raider Yonif 752/Vira Yudha Sakti dan Yonif 753/Arga Vira Tama TA. 2015 dalam sebuah upacara yang digelar di Lapangan Pusdikpassus Batujajar Bandung, Kamis (12/2).

Dihadapan lebih dari 800 prajurit peserta latihan, Wakasad menyampaikan sambutan Kepala Staf TNI Angkatan Darat terkait perencanaan TNI AD di tahun 2015 dalam melaksanakan peningkatan kemampuan satuan TNI AD dengan mengadakan latihan Raider untuk 12 Batalyon Infanteri (Yonif). Rencananya, dari 12 Yonif tersebut, 9 Yonif akan dilatih oleh Kopassus, sementara 3 lainnya dilatih oleh Kostrad.

Kasad juga menyampaikan bahwa tujuan latihan Raider ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Yonif menjadi prajurit yang memiliki kualifikasi Raider, yaitu prajurit yang memiliki kemampuan untuk bergerak di segala bentuk medan maupun cuaca dengan mengutamakan unsur pendadakan melalui operasi Raid. Adapun tiga kemampuan yang harus dikuasai oleh prajurit Raider meliputi kemampuan sebagai pasukan anti teror, kemampuan gerilya, dan kemampuan kontra gerilya untuk mengatasi pemberontakan atau gerakan separatis.

Untuk “teknik dan taktik militer khusus yang harus dikuasai oleh pasukan Raider antara lain keterampilan dan kemampuan operasi Raid, Mobilitas Udara (Mobud) dan teknik pertempuran jarak dekat. Dengan demikian pasukan Raider dituntut mampu bergerak secara cepat, rahasia dan senyap guna mendekati, merebut dan menghancurkan sasaran,” tegas Kasad.

Sementara, kepada para pelatih, Kasad meminta untuk mengutamakan faktor keamanan dan menghindari kecelakaan dengan memberikan target Zero Accident. Lama latihan direncanakan selama 3 bulan.(Dispenad)

  TNI AD  

TNI Butuh Aster AL dan AU

Panglima TNI, Moeldoko mengatakan, pihaknya terus berusaha meningkatkan kinerjanya menuju profil yang lebih baik. Salah satu cara yang akan ditempuh ialah membentuk Asisten Teritorial Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

"Ke depan, internal TNI tidak hanya ada Asisten di Angkatan Darat. Asisten Teritorial Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga sedang dalam persiapan untuk didirikan. Tujuannya untuk peningkatkan kinerjanya TNI," kata Moeldoko, Kamis (12/2).

Menurut Moeldoko, komando teritorial sebagai jembatan yang selalu dekat dengan rakyat. Oleh karena itu, kehadiran aparat komando teritorial di tengah masyarakat diibaratkan sebagai air yang dapat mendinginkan dan menenangkan.

”Komando teritorial laut dan udara kesemuanya akan berjalan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) masing-masing”, tegas Moeldoko.

Selain itu, Moeldoko juga menyampaikan hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI). Dalam survey tentang refleksi dan harapan ekonomi politik terhadap kinerja lembaga pemerintah menempatkan TNI menduduki peringkat teratas. (fas/jpnn)

  JPNN  

[World] Akhirnya Mesir Jadi Akuisisi Rafale

Diperkirakan 24 unit akan di pesan Mesir http://www.jejaktapak.com/wp-content/uploads/2015/02/rafale1.jpgRafale

Mesir diberitakan akan membeli 24 jet tempur generasi ke-5 Dassault Rafale dan kapal multi-misi dari Prancis. Kesepakatan itu disaksikan oleh Presiden Perancis François Hollande pada Kamis, 12 Februari 2015.

Presiden Prancis menyatakan bahwa Mesir akan memesan sekitar 24 unit pesawat Rafale untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udaranya.

Kesepakatan dengan nilai 5 miliar Dollar AS direncanakan akan ditandatangani di Mesir pada tanggal 16 Februari.

Pesawat Rafale pertama kali diluncurkan pada tahun 1998. Angkatan Udara Perancis (Armée de l’Air) dan Perancis Naval Aviation (Aeronautique Navale) sampai sekarang memiliki 137 pesawat, dengan 42 unit yang masih dipesan. Rencana produksi akan ditingkatkan menjadi 11 pesawat per tahun. Dassault sampai hari ini masih mengharapkan kontrak dengan India untuk pengadaan 126 unit Rafale.

Angkatan Udara Mesir merupakan pelanggan lama untuk pesawat militer Perancis dan menjadi yang pertama mengoperasikan Rafale di luar Prancis.[berbagai sumber]

  Garuda Militer  

[World] Jenderal legendaris Iran sebut ISIS di ambang akhir hidupnya

Mayor Jenderal Qassem Suleimani, panglima pasukan super elite Iran Brigade Quds, menyatakan ISIS berada di ambang kehancuran (Kantor Berita IRNA)

Seorang jenderal Iran yang sangat berpengaruh dan dikabarkan selalu berada di garis depan melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bahwa ISIS "tengah mendekati akhir hidupnya".

Jenderal Qassem Suleimani yang pernah mengepalai pasukan khusus nan perkasa Brigade Quds, telah menjadi wajah dukungan Iran bagi Irak dan pemerintah Syiah dalam melawan ISIS.

Dia kerap muncul dalam foto pada media sosial di Irak bersama pasukan pro pemerintah, termasuk dengan pejuang Kurdi dan unit milisi Syiah di beberapa medan tempur.

"Dengan mempertimbangkan kekalahan hebat yang dialami Daesh (ISIS) dan kelompok-kelompok teroris lainnya di Irak dan Suriah, kami yakin kelompok-kelompok ini tengah mendekati akhir hidupnya," kata Suleimani seperti dikutip kantor berita Fars. Dia menggunakan akronim bahasa Arab Daesh untuk ISIS.

Pernyataan publiknya yang sangat jarang dia lontarkan itu disampaikan Rabu kemarin di provinsi yang menjadi kampung halamannya, Kerman, dalam rangka memperingati peringatan ke-36 revolusi Islam Iran.

Suleimani juga mengatakan bahwa pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah terus meningkat. "Hari ini kami menyaksikan tanda-tanda revolusi Islam telah diekspor ke seluruh penjuru kawasan, dari Bahrain sampai Irak dan dari Suriah sampai Yaman dan Afrika Utara," kata dia.

"Kaum arogan dan Zionis mengakui, lebih dari yang sudah-sudah, kelemahan mereka sendiri dan kekuatan republik Islam (Iran), menyusul kekalahan beruntun mereka," sambung dia.

Para pejabat Iran kerap menggunakan istilah "arogan" untuk Amerika Serikat dan Barat, sedangkan Zionis ditujukan kepada Israel sebagai sebutan yang mengisyaratkan penolakan Iran untuk mengakui Israel sebagai negara.

ISIS telah menguasai bagian luas wilayah Suriah dan Irak dengan kemudian mendeklarasikan khilafah Islam dan melakukan rangkaian kejahatan kemanusiaan.

Suleimani dilaporkan mendarat di Baghdad beberapa jam setelah ISIS menguasai Mosul pada Juni tahun lalu dan memimpin serangan balasan terhadap ISIS sebagai simbol keterlibatan lebih jauh Iran di Irak.

Brigade Quds --sayap luar negeri dari pasukan elite Iran Garda Revolusi-- menyelenggarakan fungsi keamanan sensitif di luar negeri, termasuk intelijen, operasi khusus dan aksi politik yang terutama demi melindungi kepentingan Republik Islam Iran, demikian AFP.

   Antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...