Sabtu, 21 Mei 2022

Helikopter C-725 Caracal TNI AU Latih Kemampuan Tembak Roket

 Di AWR Salatri Helikopter tempur C725 [TNI AU] 

Para penerbang helikopter C-725 Caracal TNI AU Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor, melatih kemampuan menembakkan roket RD-702 MOD4. Latihan dilaksanakan di Air Weapon Range (AWR) Salatri, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (19/5/2022).

Para penerbang berlatih menembakan roket pada ketinggian 500 dan 1000 feets dengan Dive Profle, Cruise, dan Hover profile pada sasaran yang telah disiapkan.

Selain rocketing, penerbang juga berlatih menembak sasaran menggunakan senjata mesin kaliber 7,6 mm yang terpasang pada helikopter.

Helikopter C-725 Caracal TNI AU dengan roket [TNI AU]

Danwing 4 Lanud Atang Sendjaya Kolonel Pnb Agni Prayogo selaku Direktur Latihan yang turut meninjau latihan mengatakan, latihan hari pertama berupa kegiatan ground school yang diikuti seluruh peserta. Selanjutnya pada hari kedua, dilakukan penembakan menggunakan roket dan peluru 7,6 mm.

"Pada kegiatan ground school seluruh peserta sekaligus menerima mission planing dan pembekalan terkait pelaksanaan latihan," ujar Danwing 4.

Direncanakan latihan penembakan roket dan peluru kaliber 7,6 mm yang bertajuk advanced rocketing ini akan berlangsung hingga 21 Mei 2022. Setelah itu peserta akan melanjutkan latihan dengan materi Combat Search and Rescue (CSAR) hingga 26 Mei 2022 mendatang.

  ⍟
TNI AU  

TNI AD Ikut Latihan Militer dengan Australia dan Marinir AS

 Pertama Kali di Northern Territory https://scontent.fcgk29-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/281845876_4768455286596110_2928895737715092519_n.jpg?_nc_cat=111&ccb=1-7&_nc_sid=730e14&_nc_ohc=DobfV7IJzvoAX-ZP4A3&_nc_ht=scontent.fcgk29-1.fna&oh=00_AT_YdnHa0cKYPgo2xOESwPnNKx811UTury10vOzNCt5MgQ&oe=628D9949(U.S. Marine Corps photo by Cpl. Cameron Hermanet)

Di sebuah pulau tidak bernama yang dilanda badai topan tropis, prajurit TNI AD bergabung dengan tentara Australia dan Amerika Serikat dalam latihan militer bagi misi kemanusiaan.

Lebih dari 600 kilometer dari Darwin, di sebuah komunitas terpencil di Nhulunbuy,East Arnhem Land, 130 personel militer dari ketiga negara tersebut pekan ini mengadakan latihan militer bersama.

Ceritanya adalah mereka sedang terlibat membantu sebuah negara bernama Belesia yang sedang dilanda Badai Tropis Sophia.

Tentara dari ketiga negara, Indonesia, Australia dan AS diturunkan untuk membantu komunitas yang tidak memiliki persediaan air bersih, jalan yang terputus,landasan pacu yang tidak bisa digunakan dan warga yang mengungsi, sebagai bagian dari latihan yang diberi nama Crocodile Response.

"Dalam latihan, badai melanda, dan terjadi kerusakan berat di mana-mana," kata Mayor Tim Murphy dari Angkatan Darat Australia.

"Banyak terjadi kerusakan pada sistem layanan rumah sakit, kerusakan pada pasokan air ke komunitas, kerusakan rumah dan berbagai prasarana, ini menjadi masalah besar bagi masyarakat setempat, sehingga kami diterjunkan untuk menolong mereka."

Inilah latihan militer tahunan untuk membantu misi kemanusiaan yang biasanya dilakukan oleh Marinir AS yang berbasis di Darwin dan Angkatan Darat Australia.

Menggunakan sebuah kamp tambang yang sudah tidak digunakan lagi di Semenanjung Gove, skenario yang dibuat untuk latihan militer ini dibuat senyata mungkin. Belesia memiliki pemerintahan, mata uang dan masalah sosial seperti sebuah negara nyata.

Sistem simulasi bernama Decisive Action Training Environment (DATE) diadopsi oleh Angkatan Darat Australia dari Amerika Serikat di tahun 2018. Lingkungan latihan ini dibuat untuk menyerupai keadaan di Timur Tengah dan kawasan Pasifik.

"Latihan ini seperti kejadian nyata, kami sengaja menggunakan pengalaman yang kami dapatkan dari berbagai bencana di kawasan untuk membuat simulasi nyata bagi para tentara," kata Mayor Tim Murphy.

"Antara kebakaran hutan 2019, pandemi, membantu para lansia, bantuan banjir dan juga berbagai bencana di kawasan regional, kami mendapat banyak pengalaman," katanya.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2022/05/20/tentara-indonesia-ikut-latihan-militer-dengan-australia-dan-marinir-as-pertama-kalinya-di-northern-territory.jpeg?w=700&q=90 (ABC News: Michael Franchi)

Untuk pertama kalinya latihan militer di tahun 2022 ini melibatkan 40 prajurit TNI AD Indonesia.

Kolonel Marcus Constable dari Angkatan Darat Australia mengatakan latihan bersama ini memberikan kesempatan kepada Indonesia, Australia dan Amerika Serikat untuk lebih memahami kemampuan masing-masing negara.

"Kami sudah memiliki kemitraan strategis dengan Indonesia dan ada kesempatan juga dengan mitra aliansi AS untuk mengadakan latihan guna membangun pemahaman dan tingkat percaya diri," kata Kolonel Constable.

Angkatan Darat Indonesia secara teratur sudah bergabung dengan baik Australia dan Amerika Serikat mengadakan latihan militer di seluruh dunia.

Namun ini untuk pertama kalinya ketiga negara terlibat latihan militer di Northern Territory,hal yang menurut Komandan Marinir AS di sana merupakan hal yang penting.

"Kami mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan mitra dari Indonesia di Camp Pendleton, dan nantinya bila diterjunkan bersama tentara Australia dan Indonesia dalam lingkungan seperti ini merupakan hal yang penting," kata Kolonel Christopher Steele.

Marinir Amerika Serikat sudah ditempatkan di Darwin setiap musim kering sejak tahun 2012, dengan jumlah mereka terus bertambah dari dulu sekitar 200 orang menjadi 2000 orang di tahun 2022.

Tahun ini 250 tentara Angkatan Darat AS juga ditempatkan di Darwin, dengan kehadiran AS di kawasan Indo-Pasifik semakin tinggi.

Latihan Exercise Crocodile Response menguji kemampuan tentara yang terlibat dalam mengecek kerusakan, memperbaiki landasan pacu dan membuat air yang layak diminum yang diproses dari air laut.

Meski ada perbedaan di sana sini soal bahasa dan gaya militer, mereka yang terlibat mengatakan mereka bisa bekerja sama dengan baik.

Tantangan terbesar menurut Sersan Joshua Gordon dari Marinir AS malah datang dari lingkungan yang berbahaya ketika mereka ditugaskan untuk mendapatkan air minum bersih dari laut di kawasan tersebut.

"Kami harus menempatkan marinir untuk bersiaga memantau buaya, memastikan tidak ada buaya, ubur-ubur beracun, dan binatang lain di air," katanya.

"Lautnya indah sekali dan seperti menawarkan kita untuk bermain di dalamnya, namun di mana-mana ada tanda mengatakan 'hati-hati dengan buaya."

Persiapan bagi latihan Crocodile Response di tahun 2023 sudah mulai dilakukan, dengan Marinir AS, Angkatan Bersenjata Australia dan TNI mempersiapkan diri bagi latihan lain di masa depan. (nvc/nvc)

 ♖
detik  

TNI AL Ujicoba UAV Scan Eagle

✈ Disaksikan Danpuspenerbal [Dok Dispenal]

Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan menyaksikan uji coba peluncuran drone Scan Eagle pada Kamis (19/5). Uji coba tersebut diselenggarakan di Apron skadron 100 wing udara 2 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

Berbicara mengenai spesifikasi Drone Scan Eagle, drone tersebut dapat terbang di atas 15.000 kaki atau 4.572 meter dan dapat digunakan di medan perang dengan misi yang diperpanjang hingga 20 jam. Drone tersebut memiliki bobot maksimum take off atau lepas landas yaitu 22 kilogram dan digerakkan dengan mesin piston model pusher yang memiliki daya 15 hp.

Selain itu, kecepatan terbang dari Scan Eagle di kisaran 111 km/jam dengan kecepatan maksimum 148 km/jam. Sedangkan, batas ketinggian terbang mencapai 5.950 meter. Selain itu, pesawat udara tanpa awak (PUTA) Scan Eagle merupakan pesawat yang mampu melaksanakan fungsi ISR (intelligent, surveillance and reconnaissance) merupakan salah satu unsur PUTA skadron 700 wing udara 2 Puspenerbal.

Skadron udara 700 merupakan satuan yang berkemampuan khusus guna melayani operasional pesawat udara tanpa awak (PUTA). Dahulunya, Scan Eagle diterima oleh Filipina dan Malaysia melalui program hibah Maritime Security Initiative.

Nantinya, Indonesia akan mendapat 14 unit Scan Eagle dan harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 10 miliar untuk mengintegrasikan serta memastikan data dari peralatan ini dengan Alutsista yang lain. Proyek ini akan dihibahkan kepada PT LEN yang tugasnya melakukan integrasi sistem pada drone.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pernah meresmikan dua skadron baru, yaitu skadron udara 100 anti kapal selam (AKS) dan skadron udara 700 pesawat udara tanpa awak (PUTA). Pada HUT Penerbangan TNI AL ke-65 memperlihatkan Drone intai Scan Eagle pada Juni 2021

 
Indonesia Defense  

[Global] Thales dan Kongsberg Menghadirkan StrikeMaster

  Indo Pasific 2022 Ranpur Bushmaster mengusung rudal NSW [istimewa]

K
ongsberg memamerkan sistem pertahanan pantai StrikeMaster selama INDO PACIFIC 2022, pameran maritim internasional yang diadakan minggu lalu di Sydney, Australia.

Seperti yang ditampilkan di INDO PACIFIC 2022 StrikeMaster terdiri dari dua Naval Strike Missiles (NSM) blok 1A, yang juga sedang dibeli oleh Angkatan Laut Australia, dipasang di atas varian Bushmaster “Ute” (truk pickup) yang dibuat oleh Thales Australia.

Kedua rudal masing-masing ditempatkan dalam modul mandiri, yang identik dengan versi berbasis kapal, seperti yang akan dipasang di kapal kelas Hobart dan Anzac Angkatan Laut. Hal ini memungkinkan skala ekonomi dalam pengadaan standar, rudal anti-kapal Australia jarak menengah, baik untuk Angkatan Darat dan Angkatan Laut.

Pengaturannya juga mirip dengan sistem NMESIS Korps Marinir AS, meskipun yang terakhir adalah versi JLTV tak berawak.

Command and Control (C2) untuk sistem Strikemaster akan disediakan oleh Fire Direction Center (FDC), yang sudah diproduksi untuk Kemampuan Pertahanan Udara Berbasis Darat Jarak Pendek NASAMS Angkatan Darat. Hanya perubahan perangkat lunak yang diperlukan untuk memfasilitasi misi anti-kapal yang baru.

Sebuah radar opsional, yang dapat dibangun oleh teknologi CEA perusahaan Australia, juga dapat diintegrasikan ke dalam sistem yang lebih luas.

  Garuda Militer  

Jumat, 20 Mei 2022

KSAD Dudung Resmikan Batalyon Arhanud dan Armed Baru

Di Kupang Alutsista Yonarmed 20/155 GS/BY berjumlah 36 unit terdiri dari 18 unit Meriam Caesar 155 dan 17 unit kendaraan Taktis Komodo dan satu kendaraan logistik [Yonarmed 20/155] ★

K
epala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meresmikan dua satuan baru, yaitu Batalyon Artileri Pertahanan Udara 9/Angkasa Widya Jayanta (Yon Arhanud 9/AWJ) dan Batalyon Artileri Medan 20/155 GS/Bhadika Yudha (Yon Armed 20/155 GS/BY).

Dua satuan ini berada di bawah naungan Kodam IX/Udayana yang bermarkas di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (19/5/2022).

Syukur Alhamdulillah, berkat kerja keras kita semua, serta bantuan dan kerja sama berbagai pihak, kini Yon Armed 20/155 GS/BY dan Yon Arhanud 9/AWJ telah terwujud, dan siap operasional menjalankan tupok (tugas pokok) dan fungsinya,” ujar Dudung saat meresmikan dua satuan baru tersebut, Kamis (19/5/2023).

Ia mengatakan, kedua satuan baru ini bernilai strategis. Selain untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), kedua satuan ini diharapkan dapat membantu akselerasi pembangunan dan perekonomian wilayah setempat, termasuk dalam upaya menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.

Keberadaan satuan tempur sangat dibutuhkan di wilayah NTT ini. Berkaitan dengan tugas masing-masing dari satuan baru ini, maka harus diawaki dengan personel dengan kinerja dan integritas pribadi yang tinggi, serta kemampuan koordinasi dan sinkronisasi yang baik,” kata Dudung.

Selain itu, Dudung meminta komandan batalyon baru ini agar bertanggung jawab penuh terhadap anggota, termasuk pemenuhan personel dan materiil satuan.

Sementara itu, kepada semua prajurit batalyon, Dudung mengucapkan selamat bertugas.

Para prajurit batalyon, kembangkan karakter dan kepribadian Sapta Marga, sehingga dapat menjadi contoh yang baik, dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat,” ucap Dudung.

Selepas memimpin langsung upacara peresmian satuan baru, Dudung melanjutkan kegiatan dengan meninjau asrama dan bangunan di Yon Arhanud 9/AWJ yang bermarkas di Kelurahan Camplong, Kecamatan Fatuleu, Kupang.

Setelah itu, Dudung beserta rombongan bergerak ke Markas Yon Armed 20/155 GS/BY di Oelamasi, Kupang, untuk meninjau pangkalan serta memberikan pengarahan kepada prajurit.

  Kompas  

[Global] Korea Selatan Perkenalkan AAGW

♞ SPAAG BaruAAGW 30mm SPAAG [Hanwha Defense, ROKA]

Senapan anti-pesawat beroda (Anti-Aircraft Gun, Wheeled - AAGW) 30mm adalah salah satu aset terbaru yang diperkenalkan ke Angkatan Darat Republik Korea.

Dikembangkan oleh Hanwha Defense, AAGW dimaksudkan untuk menggantikan KM163 Vulcan Air Defense Systems (VADS) yang sudah tua dalam peran pertahanan udara ketinggian rendah. Ini dirancang untuk memberikan payung pertahanan udara terhadap drone kecil dan pesawat terbang rendah ke Divisi Infanteri dan Brigade ROKA. K30 Biho SPAAG memenuhi peran yang sama di unit infanteri mekanik ROKA.

Rencana awal adalah memproduksi hingga 750 AAGW, sehingga jumlah total SPAAG menjadi 900. AAGW memulai produksi serial pada Juni 2020 dan mulai beroperasi pada Desember 2021.

AAGW menggunakan platform 8x8 pengangkut personel lapis baja K808 dan turret senjata anti-pesawat self-propelled K30 Biho. Ini dipersenjatai dengan meriam 30mm kembar yang sama dengan K30 Biho SPAAG dengan jangkauan tembak 3km (dibandingkan dengan jangkauan VADS 1,8km). MANPADS Chiron (Shingung) tidak terintegrasi, kemungkinan akan mengurangi biaya akuisisi.

TPS-880K radar pertahanan udara (ROKA)

AAGW dilengkapi dengan sistem penargetan elektro-optik (EOTS) dan penglihatan penembak siang & malam, yang memungkinkan operator melacak dan menembak target secara otomatis atau manual. EOTS-nya memiliki jangkauan pelacakan 7km dan memiliki fungsi pencarian & lacak inframerah 360' (IRST). Selain itu, AAGW terintegrasi ke sistem komando dan kontrol pertahanan udara yang lebih besar (ADC2A) dan menerima informasi dari radar pertahanan udara lokal TPS-880K. Beberapa AAGW dihubungkan dengan radar TPS-880K melalui datalink ADC2A untuk membentuk baterai tunggal.

Sebuah kompi pertahanan udara tunggal yang terdiri dari AAGW 30mm hanya membutuhkan 18 personel dibandingkan dengan 48 personel yang dibutuhkan untuk satu kompi KM163 VADS. Sasis beroda AAGW memungkinkan kompi pertahanan udara memiliki mobilitas dan fleksibilitas taktis yang lebih besar dibandingkan dengan sistem lama. Sekitar 95% komponen yang digunakan dalam AAGW dikembangkan dan diproduksi secara lokal di Korea Selatan. (Jane's)
 

  Defense Studies  

Kamis, 19 Mei 2022

KSAL Minta Komandan Batalyon dan Kapal Perang Asah Kemampuan Tempur

Laksamana Yudo menekankan jajarannya lebih meningkatkan operasi di wilayah laut NKRI Ilustrasi PKR 10514 bersama Sukhoi TNI [TNI AU] ⚓️

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meminta kepada komandan pangkalan angkatan laut (lanal), batalyon, dan kapal perang (KRI) mengasah kemampuan naluri tempur. Yudo melakukan pengarahan rutin kepada para komandan satuan jajaran TNI AL dan komandan KRI melalui video conference pada Rabu (18/5/2022).

"Terutama saat di KRI, naluri operasional serta naluri patroli ketika menghadapi sesuatu atau melihat sesuatu hal yang mencurigakan, sehingga dengan cepat dapat dicerna untuk menghasilkan keputusan," kata Yudo dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Yudo menekankan jajarannya untuk lebih meningkatkan operasi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama wilayah kelautan. Menurut dia, sangat penting melaksanakan peningkatan operasi di wilayah laut NKRI karena rentan terhadap pelanggaran hukum.

Sehingga para komandan harus menguasai dan memahami area operasi masing-masing. "Kuasai wilayah kerja serta pahami area operasi sesuai dengan tanggung jawabnya untuk mengawasi daerah yang rentan atau vital sehingga para pimpinan dan komandan satuan mengetahui daerah yang sering menjadi penyelundupan," kata Yudo.

Eks Pangkogabwilhan I tersebut menekankan kepada para komandan satuan dan KRI agar tidak boleh ragu dan takut saat mengambil keputusan jika terjadi pelanggaran di laut maupun satuannya. Yudo menjelaskan, para pimpinan harus memahami hukum.

Sehingga dapat dengan cepat mengambil keputusan dengan bijak tanpa harus menunggu dari pimpinan atas jika terjadi pelanggaran di sekitar wilayah kerja maupun daerah operasi dengan melaksanakan koordinasi kepada pihak terkait. "Sehingga permasalahan yang ada akan cepat untuk ditangani," kata Yudo yang didampingi Wakil KSAL Laksdya Ahmadi Heri Purwono.

  ⚓️ Republika  

Kemhan Ambil Sejumlah Kebijakan

 Dukung Program P3DN 
https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/logo-kementerian-pertahanan-kemenhan-yang-baru-diresmikan-prabowo_220121165536-165.jpg[Kemhan]

M
endukung Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dicanangkan pemerintah untuk memberdayakan industri dalam negeri, memperkuat struktur industri dalam negeri serta mengoptimalkan produk dalam negeri pada pengadaan barang/jasa pemerintah, Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengambil sejumlah kebijakan.

Hal itu dikatakan Irjen Kemhan Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana dalam sambutannnya, saat membuka Entry Meeting atau Taklimat Awal Reviu Tim BPKP atas Pelaksanaan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada UO Kemhan di Kemhan, Jakarta, Rabu (18/5).

Sejumlah kebijakan yang diambil oleh Kemhan diantaranya, pembuatan komitmen pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri pada kegiatan pengadaan barang/jasa, kemudian merumuskan kebijakan atau Peraturan Menhan sebagai dasar pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri, serta melakukan identifikasi potensi anggaran belanja barang dan modal untuk belanja produk dalam negeri.

Kepada seluruh satuan kerja (satker), saya harapkan dapat memberikan data dukung yang dibutuhkan tim reviu, agar tim bisa memperoleh kesimpulan yang komprehensif dan tepat”, tegas Irjen Kemhan. (Biro Humas Setjen Kemhan)

  ★ Kemhan  

KRI Kujang 642

Kapal Cepat Rudal TNI AL Produksi Dalam Negeri https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkMYwXT8yiYkl7V1htxF6cu_uaorpFvl3VZygccJBwz6mH_brE9cvfCSPe1c1O9xRyiXydADMZaelf5-TW2wpn39l2Lst_Lrl0wUnLrQmKl0dK5806BNjGrPvhoyNgcmB3Wl5NySRSUbc/s1600/16820277779_1abc79b2c6_bkujang+642+pr1v4t33r.jpgKRI Kujang 642 [TNI AL]

TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI Kujang-642.

Dilansir dari koarmada1.tnial.mil.id, KRI Kujang-642 adalah kapal perang TNI AL jenis kapal cepat berpeluru kendali atau KCR di bawah jajaran Satkat Koarmada I.

KRI Kujang-642 dibangun di PT Palindo Marine Batam, sebagai implementasi kebijakan sistem pertahanan yang mengutamakan industri dalam negeri.

  Kecanggihan KRI Kujang 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGA4-WkhSnF5vkFZMdUM1VDNTZHeWdwK3TUK0dAKiFZ4JBsOdSFDxjgIO9LcQCcWzaqVzq_SOeaJJ3LEAuDQfG1upVi3XkumTb4QCzKOmM79yYsF8A3h_Gx_X6ZE7AHWN8BjGzHipoPfg/s959/WhatsApp+Image+2021-04-09+at+08.39.29.jpegDilansir dari laman kemhan.go.id, kapal perang KCR-40 ini diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada Februari 2012 di Dermaga Batu Ampar, Batam.

Kapal perang tersebut sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri bangsa dan sebagian besar material kapal perang diproduksi di dalam negeri.

Putra-putri terbaik bangsa yang terlibat dalam proses pembangunan KCR ini berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang bekerja di Batam.

KRI Kujang-642 memiliki dimensi panjang 44 meter, lebar 8 meter, dan tinggi 3,4 meter.

Dengan menggunakan sistem propulasi fixed propeller 5 daun, KRI Kujang-642 mampu melaju pada kecepatan 30 knot.

KCR-40 terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel pada bagian lambung kapal.

Baja High Tensile Steel ini merupakan produk dalam negeri yang diperoleh dari PT Krakatau Steel.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhahxVOsxk5PkALdQftP8y6DD-bACe_NvHKwMk7GC8DImTLxGE-0PyFhdMrlTOyWKoLtZVNSgkPfXTPWMmH1KZ2vIhekrkEDvsqQ4hxQqmRkjtUDGPROFGgjEpbmhN_F8gGuL-JSfxgAgc/s1600/kri3pr1v4t33r.jpgSementara itu, pada bagian atasnya, KRI Kujang-642 menggunakan aluminium alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.

KRI Kujang-642 dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control).

Di antaranya meriam kaliber 30 milimeter enam laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan Rudal C-705 buatan China.

Saat itu, KRI Kujang merupakan KCR-40 kedua yang dipesan TNI AL dari PT Palindo Marine Batam.

KCR-40 yang pertama telah lebih dulu diresmikan pada April 2011, dan diberi nama KRI Clurit-641.

Penambahan armada KCR-40 itu diharapkan bisa menambah kekuatan armada TNI AL dalam rangka mengemban tugas-tugasnya menjaga perairan laut Indonesia.

KCR-40 ini ditempatkan di wilayah perairan laut yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari Komando Armada Barat (Koarmabar).

  Kompas  

Rabu, 18 Mei 2022

[Global] Vietnam Tampilkan RCWS Lokal

   Inovasi  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkkYquUrP6B9aH9Org2zRTZp7ky1D3uNXf3XIsyC6KUEgEv1KGx3pz-wuTQITF6CelEF-uDoKMdOw5sqDU8wI0-ppjt5bw2AYtoRBKcZD4clHudtNajdiHQUiFxrvtZU9Klu0yhs36rkOG9cWVZn5WpKlcNRBAVP-O5l8S8qLfUJO42jkoVO5CVYCU/w400-h225/280642168_2194437677381069_1944705407848461128_n.jpgRCWS buatan Vietnam pada kapal perang [QPVN]

V
ietnam terus modernisasi persenjataannya.

Dari Viet Defense di tampilkan penampakan screenshoot RCWS (Remote Control Weapon System) lokal, dimana dapat ditambahkan peluru kendali Igla-S.

Sebuah RCWS produksi lokal baru-baru ini terlihat di kapal perang VFRS.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQOKfWAVKPLMBpqo6WA7FIjTHjepELJrZKlEaLioqGzZEemzk7tgnZwqGBJ0O6VDceNgvztC1SKomuGQonY5DAWvOKvhAP2FFQKo_wOftZCkpzYaP1XQcbds5UxKBL8cV1byzPpL06KmNxCei5U5RnIPSsn-5Jt0VGEBYwIfI05UoOlySHKWDmMzOr/w400-h225/280656499_2194437867381050_1429529336019350928_n.jpgRudal Igla juga dapat ditembakan dengan remote control.

RCWS lokal buatan dalam negeri nantinya bisa dilengkapi dengan rudal Igla-S.

Prototipe pertama diluncurkan di media pemerintah pada tahun 2017 dan setelah 5 tahun baru ditampilkan di kapal perang Vietnam.

RCWS dilengkapi dengan senapan mesin NSV 12,7 mm yang dapat dioperasikan secara manual jika sistem elektronik mati.

Menariknya, video yang dipublikasikan QPVN menampilkan prototipe RCWS Igla-S.

  ✪
Garuda Militer  

LEN Siap Memenuhi 13 Radar GCI Pesanan Kemhan

 Kerjasama dengan Thales Radar GCI LEN Kerjasama dengan Thales [BUMN]

Len dan Thales melakukan penandatanganan kerja sama pemenuhan 13 Radar GCI untuk @Kemhan_RI serta penandatanganan dimulainya aktivitas pendefinisian concrete action untuk merealisasikan Head of Agreement dari Strategic Partnership di 7 area potensial.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Dirut Len, Bobby Rasyidin dan SVP Latin America & Asia of Thales International SAS, Guy Bonassi, serta disaksikan Wamen 1 BUMN, Pahala N. Mansury dan Presdir PT Thales Indonesia, Olivier Rabourdin di Prancis (17/5).

Dalam dunia kemiliteran, Radar GCI menjadi salah satu alutsista utama yang fungsinya bisa diibaratkan sebagai “mata” pertahanan.

  ♔
LEN  

KRI Bung Tomo 357

⚓️ Korvet multirole TNI AL KRI Bung Tomo-357 [TNI AL]

TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI Bung Tomo-357.

Dilansir dari laman koarmada1.tnial.mil.id, KRI Bung Tomo-357 merupakan kapal perang multi role patrol corvettes yang dibangun oleh BAE System Marine.

Kapal perang ini awalnya dipesan oleh Pemerintah Brunei Darussalam yang rencananya digunakan oleh Angkatan Laut Brunei dengan penamaan Nakhoda Ragam-class corvettes.

Namun, kapal tersebut akhirnya diakuisisi oleh pemerintah Indonesia dan dinamakan Bung Tomo-class Multirole Light Frigate (MLRF).

Diketahui bersama, nama Bung Tomo merupakan nama pahlawan kemerdekaan Indonesia.

  Spesifikasi KRI Bung Tomo-357 
Secara karakteristik, kapal dengan tipe F2000 corvette tersebut memiliki panjang 89,9 meter dan berat 1.940 ton.

KRI Bung Tomo-357 mampu melaju dengan kecepatan maksimal 30 knot dan jarak tempuh maksimal 5.000 mil.

Untuk persenjataannya, KRI Bung Tomo-357 dibekali dengan meriam 76 milimeter (mm) OTO melara, dan dua menara DS 30B Remsig 30 mm.

Kemudian, terdapat empat rudal Exocet MM 40 Block II, dua tabung peluncur torpedo triple BAE System 324 milimeter dengan torpedo A244S mod 3.

Beberapa penugasan operasi yang telah diemban KRI Bung Tomo-357, yaitu operasi SAR terhadap Air Asia Flight Nomor 8501 yang jatuh di perairan antara pulau Belitung dan Kalimantan.

KRI Bung Tomo-357 juga berkontribusi pada misi perdamaian dunia sebagai Satgas Maritime Task Force (MTF) di bawah bendera Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon.

  ⚓️
Kompas  

Prabowo Optimistis Kerjasama Pertahanan dengan Singapura Meningkat

   Terima Menteri Keuangan Singapura 
https://img.antaranews.com/cache/800x533/2022/05/17/IMG-20220517-WA0034.jpg.webp[antara]

M
enteri Pertahanan, Prabowo Subianto, optimistis kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Singapura dapat terus meningkat di masa yang akan datang.

Ia mengatakan hal itu saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Keuangan Singapura, Lawrence Wong, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, seperti dikutip dalam siaran persnya.

Kerja sama pertahanan yang dimaksud itu di bidang pendidikan serta pelatihan, di antaranya pertukaran perwira staf dan komando pelayanan maupun operasi atau latihan Safkar Indopura.

Kunjungan ini bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara yang sudah terjalin erat.

Ia berharap kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Singapura dapat terus dipertahankan dalam semangat persaudaraan dan prinsip saling menghormati mengingat kedua negara memiliki banyak kesamaan kepentingan antara satu sama lain.

"Indonesia memandang Singapura sebagai negara sahabat dan mitra strategis yang penting, salah satu negara tetangga terdekat yang memiliki arti penting bagi kepentingan nasional maupun kepentingan regional Indonesia," kata dia..

  ★ antara  

Selasa, 17 Mei 2022

[Global] Belgia Pesan Sembilan Caesar NG 155 mm

Penguna kedua diluar Perancis Caesar NG [armyrecognition] ★

K
ementerian Pertahanan Belgia dan Prancis telah menandatangani kontrak senilai 62 juta Euro pada 13 Mei, untuk mengakuisisi sembilan SPH (self-propelled howitzer) Caesar NextGen (NG) buatan Nexter.

Kontrak ini juga mencakup juga sistem komunikasi dan informasi (CIS), peralatan dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mengintegrasikan artileri howitzer ke dalam jaringan yang saling berhubungan.

Termasuk juga peralatan pendukung, dokumentasi, lalu materi pelatihan seperti pemrograman amunisi, perangkat keras independen tambahan, perangkat lunak untuk mengontrol peralatan tembak, dan lainnya.

Caesar NG merupakan varian yang ditingkatkan (upgrade) dari versi Caesar sebelumnya seperti yang digunakan oleh Indonesia (TNI AD).

Namun Caesar NG tetap menggunakan meriam kaliber 155 mm/52 yang sama, berjangkauan tembak hingga 40 km bila menggunakan amunisi standar.

Caesar NG menggunakan truk berpenggerak 6×6 dengan tampilan baru lebih modern yang diproduksi oleh Arquus.

Mengusung mesin diesel baru berdaya 460 hp, jauh lebih kuat dibandingkan mesin lama yang hanya berdaya 260 hp. Kendaraan juga mendapatkan transmisi otomatis baru.

Lapis baja kabin truk Caesar NG pun telah ditingkatkan untuk menawarkan perlindungan lebih baik terhadap tembakan senjata ringan, serpihan munisi artileri dan menghadapi ledakan IED (Improvised Explosive Devices) atau ranjau darat.

Peningkatan baru Caesar NG lainnya mencakup perangkat lunak kontrol penembakan baru, sistem komunikasi radio CONTACT serta sistem gangguan komunikasi BARAGE yang diproduksi oleh perusahaan Prancis, Thales.

Nexter sendiri mulai mengembangkan varian Caesar NG atas permintaan Angkatan Darat Prancis, yang kontraknya di tandatangani Februari 2022 lalu.

Produksi Caesar NG untuk tentara Belgia akan dilakukan secara paralel dengan pesanan tentara Prancis supaya menjaga interoperabilitas dan kerjasama dengan tentara Prancis dan Belgia.

  Airspace Review  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...