Sabtu, 06 Juni 2015
Marinir Thailand sambut baik rencana latihan bersama
Pendaratan BMP3F [ipenk|666]★
Delegasi dari "Royal Thai Marines Corps" (Korps Marinir Thailand) menyambut baik rencana latihan bersama dengan Korps Marinir TNI AL.
Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Surabaya, Sabtu, melaporkan delegasi Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Latihan Sea Garuda 18AB-15 langsung melaksanakan rapat tentang rencana latihan bersama.
Dalam rapat bersama di Ruang Rapat RTMC Division Base Sattahip, Thailand (5/6) itu, delegasi Korps Marinir TNI AL yang dipimpin Letkol Mar Raja Erjan Girsang mengawali dengan pemutaran video profil RTMC dan latihan bersama RTMC dengan beberapa Negara.
Selain itu, delegasi Korps Marinir TNI AL yang berjumlah lima orang tersebut juga mendapatkan penjelasan dari Deputy Comanding General Of Marine Division RTMC Capt Chawalil Charlil tentang organisasi dan sejarah berdirinya RTMC.
Setelah penjelasan dari Deputy Comanding General Of Marine Division RTMC itu usai, acara dilanjutkan dengan pemutaran video profil Korps Marinir TNI AL yang dirangkai dengan penjelasan tentang organisasi Korps Marinir oleh Ketua Delegasi Letkol Mar Raja Erjan Girsang.
Perwakilan dari RTMC yang terdiri dari perwira Staff Operasi dan perwira tiap-tiap satuan tempur RTMC yang hadir pada kegiatan tersebut menaruh respek setelah melihat video profil serta penjelasan tentang organisasi dan persenjataan Korps Marinir TNI AL.
Bahkan, mereka juga mengaku sudah banyak mendengar keberhasilan Marinir Indonesia dalam berbagai even penugasan, baik di level nasional maupun internasional.
Pada kesempatan lain, RTMC Division Commander Rear Admiral Kar-Harn Ped-me-Sit dengan senang hati menerima kunjungan delegasi Marinir Indonesia dan menyambut baik rencana latihan yang digagas oleh Marinir Indonesia itu.
Selanjutnya, pertemuan tersebut membahas rencana latihan yang akan dilaksanakan pada latihan Sea Garuda berikutnya yang kemungkinan akan dilaksanakan di Indonesia.
Dalam perencanaan latihan tersebut membahas beberapa bentuk latihan meliputi latihan Operasi Amfibi terbatas gabungan, dan CPX (Comand Post exercise) tentang operasi Amphibi setingkat Batalyon.
Selain itu, FTX (Field Training Exercise) yang meliputi Pendaratan Amfibi Terbatas, Militery Operation on Urban Terrain, Counter Insurgency, Beach Survey, Fire Support, Snipper, Jungle Survival, Humanitarian Assistance dan Medical Assistance.
Dalam beberapa hari dilaksanakan juga Way Ahead conference yang bertujuan untuk lebih mengembangkan kerja sama di masa yang akan datang.
Way Ahead Conference itu meliputi Expert exchange, Officer visit dan Officer Student Exchange.
Kedua pihak berharap latihan bersama tersebut dapat mempererat kerja sama militer, khususnya Korps Marinir kedua negara dalam rangka mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan/regional.
Delegasi dari "Royal Thai Marines Corps" (Korps Marinir Thailand) menyambut baik rencana latihan bersama dengan Korps Marinir TNI AL.
Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Surabaya, Sabtu, melaporkan delegasi Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Latihan Sea Garuda 18AB-15 langsung melaksanakan rapat tentang rencana latihan bersama.
Dalam rapat bersama di Ruang Rapat RTMC Division Base Sattahip, Thailand (5/6) itu, delegasi Korps Marinir TNI AL yang dipimpin Letkol Mar Raja Erjan Girsang mengawali dengan pemutaran video profil RTMC dan latihan bersama RTMC dengan beberapa Negara.
Selain itu, delegasi Korps Marinir TNI AL yang berjumlah lima orang tersebut juga mendapatkan penjelasan dari Deputy Comanding General Of Marine Division RTMC Capt Chawalil Charlil tentang organisasi dan sejarah berdirinya RTMC.
Setelah penjelasan dari Deputy Comanding General Of Marine Division RTMC itu usai, acara dilanjutkan dengan pemutaran video profil Korps Marinir TNI AL yang dirangkai dengan penjelasan tentang organisasi Korps Marinir oleh Ketua Delegasi Letkol Mar Raja Erjan Girsang.
Perwakilan dari RTMC yang terdiri dari perwira Staff Operasi dan perwira tiap-tiap satuan tempur RTMC yang hadir pada kegiatan tersebut menaruh respek setelah melihat video profil serta penjelasan tentang organisasi dan persenjataan Korps Marinir TNI AL.
Bahkan, mereka juga mengaku sudah banyak mendengar keberhasilan Marinir Indonesia dalam berbagai even penugasan, baik di level nasional maupun internasional.
Pada kesempatan lain, RTMC Division Commander Rear Admiral Kar-Harn Ped-me-Sit dengan senang hati menerima kunjungan delegasi Marinir Indonesia dan menyambut baik rencana latihan yang digagas oleh Marinir Indonesia itu.
Selanjutnya, pertemuan tersebut membahas rencana latihan yang akan dilaksanakan pada latihan Sea Garuda berikutnya yang kemungkinan akan dilaksanakan di Indonesia.
Dalam perencanaan latihan tersebut membahas beberapa bentuk latihan meliputi latihan Operasi Amfibi terbatas gabungan, dan CPX (Comand Post exercise) tentang operasi Amphibi setingkat Batalyon.
Selain itu, FTX (Field Training Exercise) yang meliputi Pendaratan Amfibi Terbatas, Militery Operation on Urban Terrain, Counter Insurgency, Beach Survey, Fire Support, Snipper, Jungle Survival, Humanitarian Assistance dan Medical Assistance.
Dalam beberapa hari dilaksanakan juga Way Ahead conference yang bertujuan untuk lebih mengembangkan kerja sama di masa yang akan datang.
Way Ahead Conference itu meliputi Expert exchange, Officer visit dan Officer Student Exchange.
Kedua pihak berharap latihan bersama tersebut dapat mempererat kerja sama militer, khususnya Korps Marinir kedua negara dalam rangka mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan/regional.
♞ antara
[Video] Latihan Jalak Sakti 2015
Berikut ini video latihan Jalak Sakti 2015 di Bitung Setelah Falcon bersama Hawk TNI AU berhasil bombardir di wilayah Bitung, ratusan pasukan Paskhas diterjunkan ke wilayah operasi untuk memukul musuh sampai aman terkendali.
Demikian skenario latihan dan dapat disaksikan melalui video dibawah.
Berikut ini video latihan Jalak Sakti 2015 persembahan netTv :
Demikian skenario latihan dan dapat disaksikan melalui video dibawah.
Berikut ini video latihan Jalak Sakti 2015 persembahan netTv :
♞ Garuda Militer
Pasukan Garuda TNI Belah Belantara Afrika
Empat tim melakukan survei proyek rintisan PBB di Afrika. Pasukan Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-A/Minusca rintis pembangunan jalan, jembatan dan bandara di Afrika yang menjadi akses pasukan perdamaian PBB, Jumat 5 Juni 2015.★
Pasukan Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-A/Minusca (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic) membelah belantara Afrika.
Pasukan yang tengah melaksanakan tugas misi PBB di Central African Republic (CAR), Afrika di bawah pimpinan Letkol Czi Alfius Navirinda K, selaku Dansatgas.
Mereka menyiapkan titik lokasi pembangunan perkantoran Minusca, pergudangan, jalur utama logistik dari Kamerun menuju CAR, termasuk menyiapkan kedatangan kontingen lain melalui pembangunan transit camp dan penggunaan cargo truck untuk penempatan kontingen.
Dansatgas Konga XXXVII-A/Minusca mengatakan, dalam melakukan survei jalan dan jembatan di Pama Bridge serta bandara di wilayah Bouar, Bossangoa dan Berbereti, empat tim dari pasukan Garuda akan bergerak dari masing masing wilayah regional Minusca.
"Hasil survei akan dijadikan dasar bagi Minusca untuk membangun jalur utama bagi misi baik dalam penyaluran bantuan juga sebagai alur penyebaran pasukan-pasukan perdamaian yang akan melakukan tugas perdamaian di daerah-daerah tersebut,” kata Letkol Czi Alfius Navirinda K. mengutip siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat 5 Juni 2015.
Empat tim itu yakni, tim pertama yang dipimpin Lettu Czi Wirawan dengan rute Barbereti-Nola, tim kedua dipimpin oleh Lettu Kav Yusriadi dengan rute Bossembele-Bossangoa-Bossemptele-Bouzoum-Poua, tim ketiga dipimpin oleh Lettu Czi Falix dengan rute ke Boar-Bocaranga, dan tim keempat Lettu Czi Dipo Hijrah dengan rute Mbaikii-Boda-Mongoumba.
Satgas Kizi TNI yang bertanggung jawab pada pekerjaan di sektor barat, termasuk Ibu Kota Bangui mulai melakukan pelebaran sektor pekerjaan dengan menempatkan pasukan sebanyak 1 tim horizontal dan 1 tim vertikal di region Bouar dan region Barberati. Dua region ini berjarak masing-masing 467 dan 441 km dari Ibu Kota Bangui, tempat Satgas berada.
Sebagai pasukan zeni, satgas bertugas merencanakan dan membangun main supply Road, termasuk penyiapan bandara di daerah yang menjadi area penanganan PBB. Pekerjaan survei jalan, jembatan, dan bandara pun dilakukan sejak pekan pertama juni.
Melalui perjalanan darat selama beberapa hari dipandu pasukan infanteri ex-Misca dari Congo, Camerun, serta Burundi; empat tim pasukan Garuda sukses melakukan survey. Sedangkan di sektor Bangui-Mbaiki yang merupakan daerah rawan gejolak, pasukan Garuda diperkuat Ranpur (Kendaraan Tempur) Anoa V2 karya anak negeri. (ase)
Pasukan Garuda Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-A/Minusca (Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic) membelah belantara Afrika.
Pasukan yang tengah melaksanakan tugas misi PBB di Central African Republic (CAR), Afrika di bawah pimpinan Letkol Czi Alfius Navirinda K, selaku Dansatgas.
Mereka menyiapkan titik lokasi pembangunan perkantoran Minusca, pergudangan, jalur utama logistik dari Kamerun menuju CAR, termasuk menyiapkan kedatangan kontingen lain melalui pembangunan transit camp dan penggunaan cargo truck untuk penempatan kontingen.
Dansatgas Konga XXXVII-A/Minusca mengatakan, dalam melakukan survei jalan dan jembatan di Pama Bridge serta bandara di wilayah Bouar, Bossangoa dan Berbereti, empat tim dari pasukan Garuda akan bergerak dari masing masing wilayah regional Minusca.
"Hasil survei akan dijadikan dasar bagi Minusca untuk membangun jalur utama bagi misi baik dalam penyaluran bantuan juga sebagai alur penyebaran pasukan-pasukan perdamaian yang akan melakukan tugas perdamaian di daerah-daerah tersebut,” kata Letkol Czi Alfius Navirinda K. mengutip siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat 5 Juni 2015.
Empat tim itu yakni, tim pertama yang dipimpin Lettu Czi Wirawan dengan rute Barbereti-Nola, tim kedua dipimpin oleh Lettu Kav Yusriadi dengan rute Bossembele-Bossangoa-Bossemptele-Bouzoum-Poua, tim ketiga dipimpin oleh Lettu Czi Falix dengan rute ke Boar-Bocaranga, dan tim keempat Lettu Czi Dipo Hijrah dengan rute Mbaikii-Boda-Mongoumba.
Satgas Kizi TNI yang bertanggung jawab pada pekerjaan di sektor barat, termasuk Ibu Kota Bangui mulai melakukan pelebaran sektor pekerjaan dengan menempatkan pasukan sebanyak 1 tim horizontal dan 1 tim vertikal di region Bouar dan region Barberati. Dua region ini berjarak masing-masing 467 dan 441 km dari Ibu Kota Bangui, tempat Satgas berada.
Sebagai pasukan zeni, satgas bertugas merencanakan dan membangun main supply Road, termasuk penyiapan bandara di daerah yang menjadi area penanganan PBB. Pekerjaan survei jalan, jembatan, dan bandara pun dilakukan sejak pekan pertama juni.
Melalui perjalanan darat selama beberapa hari dipandu pasukan infanteri ex-Misca dari Congo, Camerun, serta Burundi; empat tim pasukan Garuda sukses melakukan survey. Sedangkan di sektor Bangui-Mbaiki yang merupakan daerah rawan gejolak, pasukan Garuda diperkuat Ranpur (Kendaraan Tempur) Anoa V2 karya anak negeri. (ase)
♞ Vivanews
★ PAL sudah 25% garap kapal perang Filipina
Pemotongan plat pertama kapal SSV pesanan kedua Steel Cutting SSV #2 Philippines [Tribunnews]★
Proses pembuatan dua kapal perang oleh PT PAL Indonesia yang merupakan pesanan dari negara Filipina telah mencapai 25 % dari seluruh bentuk kapal jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV).
Direktur PT PAL Indonesia Firmansyah Arifin, Jumat mengatakan saat ini untuk kapal ke-1 memasuki tahap prosesi peletakan lunas atau "Keel Laying", dan untuk kapal ke-2 memasuki proses pemotongan plat pertama "First Steel Cutting" yang dilakukan di Bengkel Assembly, Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia.
"Apa yang kita kerjakan saat ini sudah mencapai 25%, dan untuk peralatan impor yang kita butuhkan sudah ada 80 %. InsyaAllah prosesnya akan tepat waktu dan November 2015 akan kita luncurkan," ucapnya di Surabaya, Jatim.
Arifin optimistis pengerjaan kapal senilai 90 juta dolar AS itu akan tepat waktu, dan pada Mei 2016 sudah bisa diserahkan atau dikirim ke Filipina.
Kapal perang SSV merupakan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertama yang berhasil dieskpor ke luar negeri oleh Indonesia.
Kapal tersebut didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter dan mampu mengangkut 500 pasukan serta bobot hingga 10.300 ton, yang dapat melaju selama 30 hari dengan jarak 9.360 mill laut dengan kecepatan maksimal 16 knot.
Selain itu, kapal buatan anak negeri ini juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU), serta tank hingga truk militer.
Proses pembuatan dua kapal perang oleh PT PAL Indonesia yang merupakan pesanan dari negara Filipina telah mencapai 25 % dari seluruh bentuk kapal jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV).
Direktur PT PAL Indonesia Firmansyah Arifin, Jumat mengatakan saat ini untuk kapal ke-1 memasuki tahap prosesi peletakan lunas atau "Keel Laying", dan untuk kapal ke-2 memasuki proses pemotongan plat pertama "First Steel Cutting" yang dilakukan di Bengkel Assembly, Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia.
"Apa yang kita kerjakan saat ini sudah mencapai 25%, dan untuk peralatan impor yang kita butuhkan sudah ada 80 %. InsyaAllah prosesnya akan tepat waktu dan November 2015 akan kita luncurkan," ucapnya di Surabaya, Jatim.
Arifin optimistis pengerjaan kapal senilai 90 juta dolar AS itu akan tepat waktu, dan pada Mei 2016 sudah bisa diserahkan atau dikirim ke Filipina.
Kapal perang SSV merupakan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertama yang berhasil dieskpor ke luar negeri oleh Indonesia.
Kapal tersebut didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter dan mampu mengangkut 500 pasukan serta bobot hingga 10.300 ton, yang dapat melaju selama 30 hari dengan jarak 9.360 mill laut dengan kecepatan maksimal 16 knot.
Selain itu, kapal buatan anak negeri ini juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU), serta tank hingga truk militer.
★ antara
[World] Rudal Balistik 500 km Korea Selatan
Korea Selatan diizinkan mempunyai rudal balistik sejauh 800 km Korea Selatan uji rudal balistik baru 500 km diluncurkan pada 3 Juni 2015
Korea Selatan melakukan uji tembak pertama kalinya rudal balistik pada hari Rabu sebagai antisipasi ancaman rudal nuklir Korea Utara. Rudal baru yang dikembangkan dengan bantuan Amerika Serikat ini memiliki jangkauan lebih dari 500 kilometer dan mampu menjangkau hampir semua wilayah dari tetangga komunisnya.
Kora Selatan mengembangkan aset penting pertahanan mereka untuk antispasi ancaman dari Korea Utara, ungkap juru bicara Cheong Wa Dae Min Kyung-wook kepada wartawan.
Percobaan ini sebagai balasan atas peluncuran rudal dari kapal selam yang diberitakan Korea Utara.
Pada bulan Oktober 2012, Seoul dan Washington telah mengubah kesepakatan atas rudal Korea Selatan dan menginzinkan untuk memiliki rudal balistik dengan jangkauan 800 kilometer. [Armyrecognition]
Korea Selatan melakukan uji tembak pertama kalinya rudal balistik pada hari Rabu sebagai antisipasi ancaman rudal nuklir Korea Utara. Rudal baru yang dikembangkan dengan bantuan Amerika Serikat ini memiliki jangkauan lebih dari 500 kilometer dan mampu menjangkau hampir semua wilayah dari tetangga komunisnya.
Kora Selatan mengembangkan aset penting pertahanan mereka untuk antispasi ancaman dari Korea Utara, ungkap juru bicara Cheong Wa Dae Min Kyung-wook kepada wartawan.
Percobaan ini sebagai balasan atas peluncuran rudal dari kapal selam yang diberitakan Korea Utara.
Pada bulan Oktober 2012, Seoul dan Washington telah mengubah kesepakatan atas rudal Korea Selatan dan menginzinkan untuk memiliki rudal balistik dengan jangkauan 800 kilometer. [Armyrecognition]
♘ Garuda Militer
Label:
Rudal
[World] India dan Tiongkok Tertarik Miliki Tank Armata Rusia
T-14 Armata
Mitra setia Rusia dalam kerja sama militer-teknis telah menunjukan ketertarikan terhadap perangkat militer lapis baja terbaru Rusia yang dipamerkan dalam Parade Hari Kemenangan (9/5) lalu di Moskow, terutama kendaraan tempur infanteri dan tank Armata, demikian disampaikan Ajudan Kepresidenan Rusia Vladimir Kozhin pada surat kabar Izvestia.
“Mitra setia kami, yakni Tiongkok, India, dan Asia Tenggara, telah menunjukan ketertarikan terhadap kendaraan-kendaraan baru kami,” kata Kozhin.
Namun, perangkat militer yang dipamerkan pada Parade Hari Kemenangan tersebut akan dipasok ke Angkatan Bersenjata Rusia terlebih dahulu, dan ekspor baru bisa dilakukan setelah itu.
Saat ini, para pembeli kendaraan militer Rusia cukup puas dengan produk Rusia yang telah dikirimkan di bawah kontrak yang ada, demikian dilaporkan Izvestia.
Mitra setia Rusia dalam kerja sama militer-teknis telah menunjukan ketertarikan terhadap perangkat militer lapis baja terbaru Rusia yang dipamerkan dalam Parade Hari Kemenangan (9/5) lalu di Moskow, terutama kendaraan tempur infanteri dan tank Armata, demikian disampaikan Ajudan Kepresidenan Rusia Vladimir Kozhin pada surat kabar Izvestia.
“Mitra setia kami, yakni Tiongkok, India, dan Asia Tenggara, telah menunjukan ketertarikan terhadap kendaraan-kendaraan baru kami,” kata Kozhin.
Namun, perangkat militer yang dipamerkan pada Parade Hari Kemenangan tersebut akan dipasok ke Angkatan Bersenjata Rusia terlebih dahulu, dan ekspor baru bisa dilakukan setelah itu.
Saat ini, para pembeli kendaraan militer Rusia cukup puas dengan produk Rusia yang telah dikirimkan di bawah kontrak yang ada, demikian dilaporkan Izvestia.
♘ RBTH
[World] Persaingan antara China dan AS dalam membangun Kapal Mobile Landing Platform
Gambar Citra satelit Mobile Landing Platforms (MLP) China [Google Earth/Airbus DS CNES 2015)]★
Citra satelit yang muncul bulan lalu menunjukkan China tengah mengembangkan sebuah kapal semi-submersible. Mereka adu cepat dengan Amerika Serikat untuk penyelesaian konsep kapal ini.
Dikenal sebagai Mobile Landing Platforms (MLP), mirip kapal serbu amfibi yang sebagian besar badannya ada di bawah air. Jika dilihat dari permukaan kapal seperti kapal transportasi biasa dengan sebagian besar badan kapal tidak terlihat karena di bawah permukaan air.
Kemampuan perendaman membuat mereka ideal untuk memuat transportasi seperti persenjataan berat. MLP dimaksudkan untuk bertindak sebagai perantara antara kapal militer yang lebih besar dengan kapal pendarat kecil.
Angkatan Laut AS telah mulai membangun kapal ini pada tahun 2010. Meski pengujian sudah sukses tetapi MLP belum terlihat masuk layanan. (via Sina.com)★
Namun ternyata Pentagon bukan satu-satunya yang tertarik pada teknologi ini. Foto yang bocor dimuat di Jaringan Militer Sina yang berbasis di Beijing pekan lalu menunjukkan bahwa Angkatan Laut China juga tengah membangun Platform ini.
Menurut foto, kapal dengan panjang sekitar 180 meter dan lebar 33 meter, dengan berat sekitar 5.000 ton. Secara signifikan lebih kecil dari Military Sealift Command’s Montford Point milik AS yang memiliki panjang 240 meter panjang dan lebar 50 meter. Kapal ini sedang dibangun di galangan kapal Wenchong di Guangzhou.
China sepertinya juga membangun kapal dukungan logistik baru dengan kapasitas roll-on, roll-off (ro-ro). Kapal-kapal ini membuat mudah untuk transportasi kendaraan roda, yang kemudian dapat dengan cepat dikerahkan dari laut. Adu cepat teknologi ini kemungkinan terkait dengan semakin tegangnya hubungan antara dua negara tersebut. [Sputnik]
Citra satelit yang muncul bulan lalu menunjukkan China tengah mengembangkan sebuah kapal semi-submersible. Mereka adu cepat dengan Amerika Serikat untuk penyelesaian konsep kapal ini.
Dikenal sebagai Mobile Landing Platforms (MLP), mirip kapal serbu amfibi yang sebagian besar badannya ada di bawah air. Jika dilihat dari permukaan kapal seperti kapal transportasi biasa dengan sebagian besar badan kapal tidak terlihat karena di bawah permukaan air.
Kemampuan perendaman membuat mereka ideal untuk memuat transportasi seperti persenjataan berat. MLP dimaksudkan untuk bertindak sebagai perantara antara kapal militer yang lebih besar dengan kapal pendarat kecil.
Angkatan Laut AS telah mulai membangun kapal ini pada tahun 2010. Meski pengujian sudah sukses tetapi MLP belum terlihat masuk layanan. (via Sina.com)★
Namun ternyata Pentagon bukan satu-satunya yang tertarik pada teknologi ini. Foto yang bocor dimuat di Jaringan Militer Sina yang berbasis di Beijing pekan lalu menunjukkan bahwa Angkatan Laut China juga tengah membangun Platform ini.
Menurut foto, kapal dengan panjang sekitar 180 meter dan lebar 33 meter, dengan berat sekitar 5.000 ton. Secara signifikan lebih kecil dari Military Sealift Command’s Montford Point milik AS yang memiliki panjang 240 meter panjang dan lebar 50 meter. Kapal ini sedang dibangun di galangan kapal Wenchong di Guangzhou.
China sepertinya juga membangun kapal dukungan logistik baru dengan kapasitas roll-on, roll-off (ro-ro). Kapal-kapal ini membuat mudah untuk transportasi kendaraan roda, yang kemudian dapat dengan cepat dikerahkan dari laut. Adu cepat teknologi ini kemungkinan terkait dengan semakin tegangnya hubungan antara dua negara tersebut. [Sputnik]
★ Garuda Militer
Jumat, 05 Juni 2015
[World] Two Russian Military Fighter Jets Crash
Crash in under 3 hours Russian Military Fighter Jets [airliners]★
Two different types of Russian military jets crashed during training flights within hours of each other, news agency RIA Novosti reported, citing law enforcement and Defense Ministry officials.
The first plane, a MiG-29 fighter jet, crashed near its base in Astrakhan on Thursday. The pilot ejected safely, but the plane “exploded, caught fire and was destroyed,” RIA quoted an unidentified government source as saying.
Two and a half hours later, a Su-34 fighter-bomber aircraft in Voronezh flipped over while landing. The crew survived, and the plane did not catch fire or explode, RIA reported, but the aircraft sustained heavy damage.
According to sources quoted by the agency, the plane veered off the runway shortly after landing and then turned over. A Defense Ministry source said the plane didn't deploy its drag chute — a small parachute deployed by heavier aircraft such as the Su-34 to slow down after touching the runway.
The MiG-29 (NATO reporting name: Fulcrum) is an air superiority fighter first fielded by the Soviet Union in 1983. It has seen a number of upgrades over the past two decades and is comparable to the U.S. F-15 Eagle and F-16 Fighting Falcon.
The incident was the third loss of a MiG-29 aircraft in the last year. Last summer, another MiG-29 based in Astrakhan crashed, and its pilot was killed. In December, a sea-based MiG-29KUB also went down. One of the plane's pilots survived, while the other died in the hospital, according to RIA.
The Su-34 (NATO reporting name: Fullback) is one of Russia's newest aircraft, having only entered service last year. It is classified as a strike aircraft, adept for tactical bombing missions and providing support to ground troops.
Russia is halfway through a 20 trillion ruble ($360 billion), decade-long rearmament and modernization program that will end in 2020.
Accidents are frequent in military aviation, especially during training flights. The U.S. has suffered at least four crashes of military aircraft in 2015, resulting a handful of deaths and dozens of injuries.
Two different types of Russian military jets crashed during training flights within hours of each other, news agency RIA Novosti reported, citing law enforcement and Defense Ministry officials.
The first plane, a MiG-29 fighter jet, crashed near its base in Astrakhan on Thursday. The pilot ejected safely, but the plane “exploded, caught fire and was destroyed,” RIA quoted an unidentified government source as saying.
Two and a half hours later, a Su-34 fighter-bomber aircraft in Voronezh flipped over while landing. The crew survived, and the plane did not catch fire or explode, RIA reported, but the aircraft sustained heavy damage.
According to sources quoted by the agency, the plane veered off the runway shortly after landing and then turned over. A Defense Ministry source said the plane didn't deploy its drag chute — a small parachute deployed by heavier aircraft such as the Su-34 to slow down after touching the runway.
The MiG-29 (NATO reporting name: Fulcrum) is an air superiority fighter first fielded by the Soviet Union in 1983. It has seen a number of upgrades over the past two decades and is comparable to the U.S. F-15 Eagle and F-16 Fighting Falcon.
The incident was the third loss of a MiG-29 aircraft in the last year. Last summer, another MiG-29 based in Astrakhan crashed, and its pilot was killed. In December, a sea-based MiG-29KUB also went down. One of the plane's pilots survived, while the other died in the hospital, according to RIA.
The Su-34 (NATO reporting name: Fullback) is one of Russia's newest aircraft, having only entered service last year. It is classified as a strike aircraft, adept for tactical bombing missions and providing support to ground troops.
Russia is halfway through a 20 trillion ruble ($360 billion), decade-long rearmament and modernization program that will end in 2020.
Accidents are frequent in military aviation, especially during training flights. The U.S. has suffered at least four crashes of military aircraft in 2015, resulting a handful of deaths and dozens of injuries.
[World] Malaysia’s Defence Sees an Upgrade
AV-8 Gempita 8x8 [Panggilan Pertiwi]★
Malaysia will soon see a number of military and defence upgrades especially along the Sabah border, according to Minister of Defence Hishammuddin Hussein.
At a press conference today, Hishammuddin announced that he and officers from the Ministry of Defence had detailed the ministry’s direction for the next five years and said it would include items detailed in the 11th Malaysia Plan in regard to the nation’s safety.
According to him, the ministry would uphold the nation’s defensive portfolio with a focus on four major aspects i.e:
★ Increasing the preparedness of the Malaysian Armed Forces’ physical assets and facilities;
★ Increasing its capability to face non-traditional threats in Sabah;
★ Improving the welfare of members and veterans of the Armed Forces;
★ And strengthening the commercial and innovative sector of the defence industry.
“Sabah has always been a flashpoint that we need to address. We cannot let our guard down – we need constant monitoring,” said Hishammuddin. Mark V Special Operation Craft (SOC) boats [US Navy]★
“Our (mobile) offshore bases will be leaving tomorrow and will be in position soon,” he added, saying that such bases were already at Sabah.
This was said in regard to the Ministry’s initiatives already in play to strengthen defences around Sabah, among which would be the formation of two forward sea bases, the mobilisation of 12 high-speed Mark V Special Operation Craft (SOC) boats, and 12 8×8 GEMPITA Shielded Vehicles placed in Kukusan Camp, Tawau in January, among others. Three battalions of standard infantry will also be placed around Sabah, specifically in Lahad Datu, Lok Kawi, and Labuan.
The navy will also be constructing the infrastructure necessary for refits of its Scorpene submarines, which are slated for completion at the end of the year.
“These initiatives to increase the level of Sabah’s defence will be upheld in the 11th Malaysia Plan,” said Hishammuddin.
Malaysia will soon see a number of military and defence upgrades especially along the Sabah border, according to Minister of Defence Hishammuddin Hussein.
At a press conference today, Hishammuddin announced that he and officers from the Ministry of Defence had detailed the ministry’s direction for the next five years and said it would include items detailed in the 11th Malaysia Plan in regard to the nation’s safety.
According to him, the ministry would uphold the nation’s defensive portfolio with a focus on four major aspects i.e:
★ Increasing the preparedness of the Malaysian Armed Forces’ physical assets and facilities;
★ Increasing its capability to face non-traditional threats in Sabah;
★ Improving the welfare of members and veterans of the Armed Forces;
★ And strengthening the commercial and innovative sector of the defence industry.
“Sabah has always been a flashpoint that we need to address. We cannot let our guard down – we need constant monitoring,” said Hishammuddin. Mark V Special Operation Craft (SOC) boats [US Navy]★
“Our (mobile) offshore bases will be leaving tomorrow and will be in position soon,” he added, saying that such bases were already at Sabah.
This was said in regard to the Ministry’s initiatives already in play to strengthen defences around Sabah, among which would be the formation of two forward sea bases, the mobilisation of 12 high-speed Mark V Special Operation Craft (SOC) boats, and 12 8×8 GEMPITA Shielded Vehicles placed in Kukusan Camp, Tawau in January, among others. Three battalions of standard infantry will also be placed around Sabah, specifically in Lahad Datu, Lok Kawi, and Labuan.
The navy will also be constructing the infrastructure necessary for refits of its Scorpene submarines, which are slated for completion at the end of the year.
“These initiatives to increase the level of Sabah’s defence will be upheld in the 11th Malaysia Plan,” said Hishammuddin.
TNI Angkatan Udara Uji Rencana Operasi di Pandanwangi
Latihan Sikatan Daya TNI AU Sukhoi bersama Falcon [Ani Yudhoyono]★
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menggelar Latihan Sikatan Daya TNI AU di pesisir pantai selatan Jawa, tepatnya di Lapangan Tembak Udara milik Pangkalan Udara Abd Rachman Saleh di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2015. Ratusan personel dan berbagai jenis pesawat tempur terlibat dalam latihan tempur ini.
Pesawat yang diterbangkan dari Lapangan Udara Iswahyudi, Madiun, ke lokasi itu antara lain F-16, F-5, dan T-50. Pesawat dari Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, antara lain Hercules, Cassa, serta Super Tucano. Sedangkan dari Lanud Hassanudin, Makassar, antara lain Boeing 737 serta Shukoi.
"Latihan Sikatan Daya ini merupakan latihan puncak dari komando operasi, baik Koops I maupun Koops II," kata Panglima Komando Operasi (Koops) AU II Makassar Marsekal Muda Barhim di tempat latihan di Lumajang.
Barhim menjelaskan, latihan untuk menguji doktrin atau rencana operasi yang dibuat Koops terhadap satu wilayah yang dimungkinkan kontinjensi. "Wilayah tidak kami sebutkan. Ini rahasia, karena akan bersinggungan dengan negara tetangga," ucap Barhim.
Yang jelas, ujar Barhim, kegiatan ini untuk menguji rencana operasi yang telah dibuat. "Apakah bisa dilaksanakan atau tidak. Kalau tidak, kami akan revisi rencana tersebut dan menjadikannya perintah operasi kalau terjadi hal yang perlu dilakukan," tuturnya.
Latihan ini dimulai dari latihan perorangan, satuan, serta antarsatuan yang melibatkan pangkalan-pangkalan operasi di Makassar, Madiun, dan Malang. Latihan dipimpin Letnan Kolonel Penerbang Eko Dono Indarto selaku Asisten Operasi AU II Makassar dan dihadiri Panglima Divisi 2 Komando Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Bambang H.Genting Rumah Warga Terkena Serpihan Bom Pesawat TNI Ilustrasi bombardir pesawat TNI AU★
Latihan tempur menguji doktrin atau rencana operasi TNI Angkatan Udara di Lapangan Tembak Udara di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Kamis 4 Juni 2015, ikut melukai target bukan sasaran. Atap genting sebuah rumah warga di kecamatan tetangga dikabarkan berlubang terkena serpihan bom.
Kerugian material ini dialami Sami, 50 tahun, petani warga Dusun Tunjungsari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Kunir. Atap genteng rumahnya terkena serpihan bom dan ada lubang. Namun kerusakan genteng tersebut langsung diperbaiki dan diganti oleh pihak TNI AU.
Selain genting rumah warga, seorang personel berpangkat Serda juga mengalami luka ringan pada bagian dada karena terkena serpihan bom. TEMPO sempat menyaksikan sendiri luka di bagian dada kanan yang dialami seorang anggota Paskhas Malang itu saat dilakukan perawatan dalam mobil ambulans TNI Angkatan Udara di depan Pos Air Shooting Range Pandanwangi.
Pantauan TEMPO, seluruh rangkaian kegiatan selesai dalam keadaan aman dan lancar. Panglima Komando Operasi AU II Makassar, Marsekal Muda TNI Barhim, mengatakan semua target masuk tepat sasaran. "Alhamdulillah. Bisa dilihat sendiri hasilnya. Saya tidak perlu berkomentar," katanya.
Dia meminta kepada anak buahnya mempertahankan atau kalau bisa lebih lebih maju lagi daripada pencapaian hari ini. "Karena bagaimanapun tugas ke depan semakin berat," katanya.
Ihwal target Koops AU II, kata Barhim, adalah menjadikan kekuatan ini akan semakin mempunyai daya tempur yang semakin bagus. "Kapabilitasnya harus ditingkatkan, bagaimanapun tanpa dipersiapkan mulai awal, khususnya sumber daya manusianya, kami akan ketinggalan," ujarnya sambil menambahkan, secanggih apapun alat yang miliki, orang yang mengawaki yang menentukan.
Seperti diberitakan, berbagai jenis pesawat tempur yang diberangkatkan dari tiga lapangan udara yakni Lapangan Udara Abd Rachman Saleh (Malang), Lapangan Udara Iswahyudi (Madiun) serta Lapangan Udara Hasanudin (Makassar) terlibat dalam latihan tempur ini. Pesawat yang diterbangkan dari Lanud Iswahyudi antara lain F 16, F 5 dan T 50. Pesawat dari Lanud Abd Saleh antara lain Hercules, Cassa serta Super Tucano. Sedangkan dari Lanud Hassanudin antara lain Boeing 737 serta Shukoi.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menggelar Latihan Sikatan Daya TNI AU di pesisir pantai selatan Jawa, tepatnya di Lapangan Tembak Udara milik Pangkalan Udara Abd Rachman Saleh di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2015. Ratusan personel dan berbagai jenis pesawat tempur terlibat dalam latihan tempur ini.
Pesawat yang diterbangkan dari Lapangan Udara Iswahyudi, Madiun, ke lokasi itu antara lain F-16, F-5, dan T-50. Pesawat dari Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, antara lain Hercules, Cassa, serta Super Tucano. Sedangkan dari Lanud Hassanudin, Makassar, antara lain Boeing 737 serta Shukoi.
"Latihan Sikatan Daya ini merupakan latihan puncak dari komando operasi, baik Koops I maupun Koops II," kata Panglima Komando Operasi (Koops) AU II Makassar Marsekal Muda Barhim di tempat latihan di Lumajang.
Barhim menjelaskan, latihan untuk menguji doktrin atau rencana operasi yang dibuat Koops terhadap satu wilayah yang dimungkinkan kontinjensi. "Wilayah tidak kami sebutkan. Ini rahasia, karena akan bersinggungan dengan negara tetangga," ucap Barhim.
Yang jelas, ujar Barhim, kegiatan ini untuk menguji rencana operasi yang telah dibuat. "Apakah bisa dilaksanakan atau tidak. Kalau tidak, kami akan revisi rencana tersebut dan menjadikannya perintah operasi kalau terjadi hal yang perlu dilakukan," tuturnya.
Latihan ini dimulai dari latihan perorangan, satuan, serta antarsatuan yang melibatkan pangkalan-pangkalan operasi di Makassar, Madiun, dan Malang. Latihan dipimpin Letnan Kolonel Penerbang Eko Dono Indarto selaku Asisten Operasi AU II Makassar dan dihadiri Panglima Divisi 2 Komando Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Bambang H.Genting Rumah Warga Terkena Serpihan Bom Pesawat TNI Ilustrasi bombardir pesawat TNI AU★
Latihan tempur menguji doktrin atau rencana operasi TNI Angkatan Udara di Lapangan Tembak Udara di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Kamis 4 Juni 2015, ikut melukai target bukan sasaran. Atap genting sebuah rumah warga di kecamatan tetangga dikabarkan berlubang terkena serpihan bom.
Kerugian material ini dialami Sami, 50 tahun, petani warga Dusun Tunjungsari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Kunir. Atap genteng rumahnya terkena serpihan bom dan ada lubang. Namun kerusakan genteng tersebut langsung diperbaiki dan diganti oleh pihak TNI AU.
Selain genting rumah warga, seorang personel berpangkat Serda juga mengalami luka ringan pada bagian dada karena terkena serpihan bom. TEMPO sempat menyaksikan sendiri luka di bagian dada kanan yang dialami seorang anggota Paskhas Malang itu saat dilakukan perawatan dalam mobil ambulans TNI Angkatan Udara di depan Pos Air Shooting Range Pandanwangi.
Pantauan TEMPO, seluruh rangkaian kegiatan selesai dalam keadaan aman dan lancar. Panglima Komando Operasi AU II Makassar, Marsekal Muda TNI Barhim, mengatakan semua target masuk tepat sasaran. "Alhamdulillah. Bisa dilihat sendiri hasilnya. Saya tidak perlu berkomentar," katanya.
Dia meminta kepada anak buahnya mempertahankan atau kalau bisa lebih lebih maju lagi daripada pencapaian hari ini. "Karena bagaimanapun tugas ke depan semakin berat," katanya.
Ihwal target Koops AU II, kata Barhim, adalah menjadikan kekuatan ini akan semakin mempunyai daya tempur yang semakin bagus. "Kapabilitasnya harus ditingkatkan, bagaimanapun tanpa dipersiapkan mulai awal, khususnya sumber daya manusianya, kami akan ketinggalan," ujarnya sambil menambahkan, secanggih apapun alat yang miliki, orang yang mengawaki yang menentukan.
Seperti diberitakan, berbagai jenis pesawat tempur yang diberangkatkan dari tiga lapangan udara yakni Lapangan Udara Abd Rachman Saleh (Malang), Lapangan Udara Iswahyudi (Madiun) serta Lapangan Udara Hasanudin (Makassar) terlibat dalam latihan tempur ini. Pesawat yang diterbangkan dari Lanud Iswahyudi antara lain F 16, F 5 dan T 50. Pesawat dari Lanud Abd Saleh antara lain Hercules, Cassa serta Super Tucano. Sedangkan dari Lanud Hassanudin antara lain Boeing 737 serta Shukoi.
Langganan:
Postingan (Atom)