KRI Dewaruci [TNI AL]
Di hari pertama pelayaran KRI Dewaruci menuju detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M.A.P., membuka sarasehan atau diskusi interaktif dengan tema, "KRI Dewaruci Menuju 100 Tahun", bertempat di Geladak KRI Dewaruci, Selasa, (15/08/2017).
Mengawali sambutannya, Laksamana berbintang dua tersebut mengucapkan selamat datang kepada perwakilan lichting Akademi Angkatan Laut (AAL) mulai dari Angkatan 10 s.d. 56 dan 60-61 yang hadir disini berkumpul bersama dalam rangka melakanakan upacara bendera 17-an di Laut. Selain itu Pangarmatim pada pertemuan sarasehan yang juga dihadiri oleh 20 Perwira Tinggi TNI AL baik yang aktif maupun purnawirawan serta pem berbincang-bincang membahas masa depan KRI Dewaruci menuju 100 tahun.
Pangarmatim mengungkapkan kenapa kita mempertahanakan KRI Dewaruci hingga 100 tahun kedepan, tentunya kita tidak boleh melupakan sejarah. KRI Dewaruci ini telah melahirkan ratusan Laksamana yang menjadi pemimpin TNI AL bahkan menjadi pemimpin negeri ini seperti Menteri dan Panglima TNI.
Menurut Pangarmatim yang kedua bahwa, KRI Dewaruci telah memberikan kontribusi positif terhadap bangsa Indonesia khususnya saat KRI Dewaruci bertugas keliling dunia dalam misi Diplomasi. Oleh karena itu, kita harus mempertahankan kapal ini dapat di lihat sekarang hadir mantan Komandan, Palaksa dan crew yang pernah melakukan pelayaran dan pelatihan di KRI Dewaruci ini. Sehingga pertemuan yang bersejerarah menjadi satu suara dan sumbangsih pemikiran untuk bahan saran dan masukan kepada pimpinan TNI AL sesuai dengan kebijakan Presiden RI terkait poros maritim dunia.
Dengan adanya kapal latih KRI Dewaruci ini, bisa kita kembangkan kedepan untuk pelatihan-pelatihan generasi muda bahkan calon pemimpin bangsa dapat kita latih disini. "Karena kalau tidak pernah merasakan berada di laut mungkin tidak ada pandangan tentang laut. Laut merupakan tantangan kita masa depan, inti sumber daya alam kita berada di laut", ucapnya.
Menutup sambutannya Laksda TNI Darwanto mengatakan, keberadaan para mantan Komandan Dewaruci dan masyarakat pemerhati dunia kemaritiman diharapkan bersama-sama bersinergi menjaga dan merawat KRI Dewaruci tetap baik sehingga kedepan dapat dimanfaatkan untuk menjadi contoh sejarah bahwa kapal latih ini yang dibuat sejak tahun 1953 mampu menjadi kebanggaan tidak hanya di Indonesia namun di mancanegara.
Selanjutnya dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan salah satu pertemuan menarik yaitu dalam pelayaran ini terdapat Laksda TNI (Purn) Warsono H.P yang merupakan komandan KRI Dewaruci di tahun 1982 - 1985 pernah berlayar muhibah ke Osaka Jepang dan Guam dan pada waktu itu, Laksda TNI Darwanto merupakan Taruna yang mengikuti pelayaran ke negara tersebut.
♖ TNI AL
Di hari pertama pelayaran KRI Dewaruci menuju detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M.A.P., membuka sarasehan atau diskusi interaktif dengan tema, "KRI Dewaruci Menuju 100 Tahun", bertempat di Geladak KRI Dewaruci, Selasa, (15/08/2017).
Mengawali sambutannya, Laksamana berbintang dua tersebut mengucapkan selamat datang kepada perwakilan lichting Akademi Angkatan Laut (AAL) mulai dari Angkatan 10 s.d. 56 dan 60-61 yang hadir disini berkumpul bersama dalam rangka melakanakan upacara bendera 17-an di Laut. Selain itu Pangarmatim pada pertemuan sarasehan yang juga dihadiri oleh 20 Perwira Tinggi TNI AL baik yang aktif maupun purnawirawan serta pem berbincang-bincang membahas masa depan KRI Dewaruci menuju 100 tahun.
Pangarmatim mengungkapkan kenapa kita mempertahanakan KRI Dewaruci hingga 100 tahun kedepan, tentunya kita tidak boleh melupakan sejarah. KRI Dewaruci ini telah melahirkan ratusan Laksamana yang menjadi pemimpin TNI AL bahkan menjadi pemimpin negeri ini seperti Menteri dan Panglima TNI.
Menurut Pangarmatim yang kedua bahwa, KRI Dewaruci telah memberikan kontribusi positif terhadap bangsa Indonesia khususnya saat KRI Dewaruci bertugas keliling dunia dalam misi Diplomasi. Oleh karena itu, kita harus mempertahankan kapal ini dapat di lihat sekarang hadir mantan Komandan, Palaksa dan crew yang pernah melakukan pelayaran dan pelatihan di KRI Dewaruci ini. Sehingga pertemuan yang bersejerarah menjadi satu suara dan sumbangsih pemikiran untuk bahan saran dan masukan kepada pimpinan TNI AL sesuai dengan kebijakan Presiden RI terkait poros maritim dunia.
Dengan adanya kapal latih KRI Dewaruci ini, bisa kita kembangkan kedepan untuk pelatihan-pelatihan generasi muda bahkan calon pemimpin bangsa dapat kita latih disini. "Karena kalau tidak pernah merasakan berada di laut mungkin tidak ada pandangan tentang laut. Laut merupakan tantangan kita masa depan, inti sumber daya alam kita berada di laut", ucapnya.
Menutup sambutannya Laksda TNI Darwanto mengatakan, keberadaan para mantan Komandan Dewaruci dan masyarakat pemerhati dunia kemaritiman diharapkan bersama-sama bersinergi menjaga dan merawat KRI Dewaruci tetap baik sehingga kedepan dapat dimanfaatkan untuk menjadi contoh sejarah bahwa kapal latih ini yang dibuat sejak tahun 1953 mampu menjadi kebanggaan tidak hanya di Indonesia namun di mancanegara.
Selanjutnya dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan salah satu pertemuan menarik yaitu dalam pelayaran ini terdapat Laksda TNI (Purn) Warsono H.P yang merupakan komandan KRI Dewaruci di tahun 1982 - 1985 pernah berlayar muhibah ke Osaka Jepang dan Guam dan pada waktu itu, Laksda TNI Darwanto merupakan Taruna yang mengikuti pelayaran ke negara tersebut.
♖ TNI AL