Sabtu, 14 Oktober 2017

Gatot Nurmantyo Resmikan Satuan Siber TNI

Sebagai bagian dari Institusi TNI, Satuan Siber (Satsiber) TNI dituntut untuk mampu menjamin terwujudnya ketahanan Siber TNI dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI.

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada peresmian Satuan Siber TNI, di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (13/10/2017).

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa perkembangan teknologi informasi merupakan tantangan yang harus mampu diantisipasi, sehingga sumber daya informasi di lingkungan TNI dapat terlindungi dari gangguan dan penyalahgunaan, maupun pemanfaatan oleh pihak-pihak lain.

Saya menyambut baik atas dibentuknya Satuan Siber TNI di tengah marak dan berkembangnya segala bentuk ancaman berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi, sehingga hal ini diharapkan mampu menjadi alternatif dalam memunculkan solusinya,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Lebih lanjut Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menuturkan bahwa beragam perubahan sebagai akibat perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi mengharuskan TNI untuk memiliki kemampuan pertahanan Siber guna peningkatkan daya tangkal dan pencegahan terjadinya perang atau serangan Siber terhadap TNI dan Pertahanan Siber Nasional.

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Indonesia sebagai salah satu negara yang terdampak akibat serangan yang disebut sebagai ‘Teroris Siber’ belum lama ini, perlu untuk memperkuat pertahanan Siber.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menekankan kepada Satuan Siber TNI agar mampu menjamin terwujudnya ketahanan Siber TNI dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TNI. “Jaga sumber daya informasi TNI agar terlindung dari gangguan dan penyalahgunaan atau pemanfaatan oleh pihak-pihak lain,” tegasnya.

Berikan perlindungan terhadap data dan informasi strategis dari ancaman dan gangguan, serta mampu membangun kapasitas pertahanan Siber TNI yang berupa kemampuan penangkalan, penindakan dan pemulihan,” pungkas Panglima TNI.

  Poskota  

Vietnam Pertimbangkan Impor Produk Pertahanan Indonesia

Lini produksi panser Anoa 6x6 di PT Pindad [Pindad] ★

Vietnam mempertimbangkan untuk mengimpor sejumlah produk pertahanan yang diproduksi Indonesia.

Hal itu menjadi salah satu topik bahasan dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, dengan Menteri Pertahanan Vietnam Ngô Xuân Lch, di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Oktober 2017.

Wiranto menyampaikan, Indonesia dan Vietnam sendiri menjalin kerja sama di bidang pertahanan sejak 2010, yang memungkinkan adanya pertukaran produk-produk pertahanan, termasuk alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Ada keinginan Vietnam untuk terus meningkatkan hubungan pertahanan bersama, terutama yang mengenai industri pertahanan juga. Mereka juga berkeinginan melihat produksi Indonesia apa yang bisa dipakai oleh Vietnam," ujar Wiranto.

Menurut Wiranto, delegasi Kementerian Pertahanan Vietnam selanjutnya akan melakukan pertemuan juga dengan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut tentang hal ini.

"Saya mendorong supaya ada paling tidak produk-produk antarnegara yang bisa kita kombinasikan, kita pertukarkan," ujar Wiranto.

Lebih lanjut, Wiranto menyampaikan, ia juga meminta delegasi Kementerian Pertahanan Vietnam untuk mengoptimalkan kunjungan mereka ke Indonesia dengan menemui juga pejabat-pejabat Indonesia yang terkait pertahanan dan keamanan.

Wiranto menyampaikan harapannya supaya kerja sama pertahanan yang baik antara dua negara, bisa berkontribusi positif terhadap upaya penjagaan keamanan di kawasan Asia Tenggara.

"Agar ada satu pemahaman yang sama bahwa Vietnam dan Indonesia mempunyai kepentingan yang sama untuk mempertahankan keamanan kawasan ini, terutama menyangkut negara-negara ASEAN," ujar Wiranto.

  Viva  

Jumat, 13 Oktober 2017

Gunakan Biodiesel, Kendaraan Tempur TNI Berisiko Mogok

Ilustrasi APC Anoa ★

Program Mandatori Biodiesel 20% (B20) atau kewajiban pemakaian minyak diesel (solar) dengan campuran bahan bakar nabati sebesar 20% kembali menemui kendala. Kali ini, kendala terjadi pada kendaraan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).

Sebelumnya, kebijakan penggunaan bahan bakar minyak yang dicampurkan dengan minyak nabati tersebut sulit diterapkan pada kendaraan yang menggunakan mesin lama. Hal itu pernah dikeluhkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan industri pertambangan yang menggunakan kendaraan berat.

Penerapan B20 kendalanya masih di alat berat, ada keberatan pada kendaraan alutsista dan lokomotif untuk mencampur 20% biodiesel pada bahan bakar solarnya,” kata Anggota DEN, Syamsir Abduh, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/10).

Dia pun mengungkapkan, apabila program B20 tetap diterapkan pada kendaraan alutsista, dikhawatirkan kinerja mesin menjadi tidak maksimal sehingga dapat menyebabkan mogok. Sebab saat menggunakan biodiesel, mesin pada alutsista itu bisa berkerak.

Padahal alutsista kan tidak boleh mogok karena untuk tempur. Kami akan mengkaji lagi karena mesin yang ada di alutsista lebih kompleks,” ucapnya.

Syamsir menjelaskan, program B20 ditargetkan berjalan efektif di tahun 2020 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun dia membeberkan, penerapan efektif kebijakan B20 memiliki kemungkinan untuk diundur.

Tapi kami masih berharap B20 bisa berjalan tetap di 2020,” harapnya.

  Kumparan  

Kamis, 12 Oktober 2017

Rusia Adalah Mitra dan Partner Strategis RI dalam Mendukung Operasional TNI

Indonesia menilai bahwa Rusia adalah mitra strategis untuk peningkatan kemampuan pertahanan dan mendukung kesiapan operasional satuan TNI. Hal ini terlihat pada kepercayaan TNI untuk menggunakan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamahan (Alpalhankam) produk Rusia untuk memperkuat satuan TNI baik matra darat, laut maupun udara.

Namun demikian sejalan dengan peraturan yang diamanatkan Undang–undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang industri pertahanan bahwa kita juga harus mendapat manfaat atas pembelian tersebut khususnya pada pengembangan teknologi pertahanan dalam bentuk offset atau imbal dagang sehingga dapat digunakan untuk memperkuat dan memberdayakan Industri Pertahanan dalam negeri menuju kemandirian. Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (PLT) Sekjen Kemhan Dr. I Wayan Midhio, M.Phil saat memimpin Rapat Persiapan The 13th Indonesia – Russia Intergovernmental Commission on Military Technical Cooperation (MTC) Meeting 2017 yang diselenggarakan Ditjen Pothan Kemhan, Rabu (11/10), di kantor Ditjen Pohan Kemhan.

Lebih lanjut PLT Sekjen Kemhan yang juga merupakan Rektor UNHAN mengatakan TNI sebagai user diperbolehkan membeli Alpalhankam dari luar negeri apabila belum mampu diproduksi di dalam negeri dengan penerapan imbal dagang, kandungan lokal dan offset minimal 85%. Diharapkan kedepannya Indonesia tidak hanya membeli Alpalhankam dari Rusia saja tetapi juga dapat melakukan kerjasama berupa joint development maupun joint production untuk mengembangkan alat perlengkapan pertahanan dan keamanan Indonesia.

PLT Sekjen Kemhan berharap dengan semakin meningkatnya dukungan antara Indonesia dan Rusia di bidang industri pertahanan, pihak Rusia dapat mendukung dengan memberikan Transfer of Technology (ToT) yang melibatkan industri lokal dalam pemeliharaan melalui program offset kepada pihak Indonesia. Hal ini akan memberi nilai tambah dan manfaat yang signifikan dalam upaya meningkatkan teknologi industri pertahanan Indonesia khususnya yang dibeli dari Rusia.

Sementara itu delegasi Rusia yang dipimpin Mikhail Petukhov menyampaikan bahwa pihak Rusia sepenuhnya mendukung program yang diajukan pihak Indonesia. Pihak Rusia menggarisbawahi bahwa Rusia telah mempersiapkan diri untuk mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan di bidang industri dan teknologi. Diharapkan kerjasama kedua negara akan mencapai hasil yang diharapkan.

Rangkaian Rapat MTC yang diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 10-11 Oktober 2017, diakhiri dengan penandatanganan draft Protocol MTC-13. Penandatanganan draft ini selain disaksikan Sekretaris Dirjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Sunaryo, juga disaksikan perwakilan industri pertahanan kedua negara, Kementerian Luar Negeri RI dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

  Kemhan  

Kerjasama dengan PT Pindad Masih Belum Resmi

Dubes Republik Ceko Untuk Indonesia Ivan Hotek (dhimas) ★

Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Ivan Hotek angkat bicara terkait jajakan kerjasama dengan PT Pindad (Persero).

Ivan mengatakan bahwa untuk saat ini jajakan kerjasama itu belum bisa dikatakan resmi atau dalam kajian. Ivan menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara kuliah tamu di Universitas Raden Rahmat (Unira) Malang, Selasa (10/10).

Sekarang belum sepenuhnya resmi. Kalau akan resmi, kamu bisa tanya saya. Belum diumumkan, tapi ini (kerjasama) adalah hal yang umum. Kerja sama antar negara dan perusahaan,” kata Ivan Hotek.

Ivan juga belum bisa memastikan kapan akan dilaksanakan perjanjian kerjasama tersebut.

Kamu tidak tahu kapan diumumkan, saya yakin kita harus menunggu sampai tiba saatnya untuk diumumkan secara resmi,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose mengatakan jika untuk menyiasati terbatasnya kapasitas produksi MKK (Munisi Kaliber Kecil) di PT Pindad, maka pihaknya akan menggandeng beberapa negara untuk bekerjsama. Namun, kerjasama tersebut masih dalam tahap pengkajian.

Kita masih memerlukan kerjasama, berupa strategy partnership yang sedang kita kaji, apa kita mau berjalan dengan Ceko, atau Kanada, atau dengan vendor yang lain misalnya dari China,” ucap Abraham Mose.

Diharapkan dengan adanya kerjasama tersebut, kapasitas produksi MKK PT Pindad yang saat ini masih 165 juta butir per tahun, dapat dinaikkan kapasitas produksinya menjadi 275 juta butir per tahun pada 2019 mendatang.

  Malang Today  

Indonesia Siap Ekspor Pesawat dan Alutsista ke Laos

CN235 MPA TNI AL ★

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia siap membantu Laos dalam hal perdagangan atau keamanan. Jokowi pun menyebut Indonesia siap mengekspor pesawat atau alat utama sistem senjata (alutsista) ke Laos.

Dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Laos Thongloun Sisoulith, Jokowi menyebut kerja sama diprioritaskan di berbagai hal. Khusus untuk bidang pertahanan, Jokowi secara terbuka menawarkan alutsista buatan dalam negeri pada Laos.

Perdana Menteri Thongloun dan saya telah memfokuskan diskusi untuk memperkuat kerjasama beberapa bidang prioritas, yaitu perdagangan, investasi, pertahanan dan keamanan, serta sosial dan budaya,” kata Jokowi usai pertemuan bilateral itu, di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10/2017).

Industri strategis Indonesia juga siap menyediakan produk-produk yang berkualitas seperti pesawat dan alat utama sistem pertahanan sesuai yang diperlukan Laos,” ujar Jokowi. menambahkan.

Sementara itu, dalam pertemuan tadi ada pula delegasi bisnis dari Laos. Jokowi mengapresiasi keikutsertaan delegasi bisnis Laos.

Indonesia dan Laos juga sama-sama memerangi penyalahgunaan narkoba. Nota kesepahaman dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) telah diteken oleh Kepala BNN Budi Waseso. Ada pula kerja sama sosial dan budaya hingga pendidikan yang dijajaki.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi Mohamad Nuh juga menandatangani nota kesepahaman di bidangnya.

Dan saya menyambut baik para pelajar dari Laos yang akan menempuh pendidikan di Indonesia,” kata Jokowi.

  Detik  

Vietnam Ingin Melihat Produk Industri Pertahanan Indonesia

Kerjasama di bidang industri pertahanan dan keamanan di kawasan ASEANMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Ngô Xuân L?ch di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2017).(KOMPAS.com/Kristian Erdianto) ★

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Ngo Xuan Lich di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2017).

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit itu, keduanya membahas peningkatan kerja sama di bidang industri pertahanan dan keamanan di kawasan ASEAN.

Wiranto mengatakan, pihak Vietnam tertarik untuk melihat seluruh produk industri pertahanan di Indonesia dan menjalin kerja sama dalam bentuk barter produk.

"Tadi telah disampaikan bahwa ada keinginan Vietnam untuk terus meningkatkan hubungan pertahanan bersama terutama yang mengenai industri pertahanan. Mereka juga berkeinginan melihat produksi Indonesia apa yang bisa dipakai oleh Vietnam," ujar Wiranto usai pertemuan.

"Mereka akan melakukan peninjauan dan akan membicarakan. Saya mendorong supaya ada paling tidak produk-produk antarnegara yang bisa kita kombinasikan, kita pertukarkan," tambahnya.

Selain itu, Ngo Xuan Lich juga menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama yang lebih intens terkait keamanan kawasan ASEAN.

Menurut Wiranto, Indonesia dan Vietnam memiliki perhatian yang sama terhadap keamanan kawasan.

Wiranto menyarankan Ngo Xuan Lich bertemu dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.

"Saya menyarankan untuk melakukan pertemuan yang lebih intens selama beliau di sini dengan Menteri Pertahanan, dengan kepala BIN dan sebagainya, agar ada satu pemahaman yang sama bahwa Vietnam dan Indonesia mempunyai kepentingan yang sama untuk mempertahankan keamanan kawasan ini terutama ASEAN," kata Wiranto.

Pertemuan antara Wiranto dan Ngo Xuan Lich tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman kedua negara pada Agustus lalu.

Presiden Joko Widodo sebelumnya membahas tiga topik utama dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Tiga isu utama yang dibahas yaitu peningkatan kerja sama di bidang maritim dan perikanan, bidang perdagangan dan investasi, serta isu-isu kawasan.

  Kompas  

Rabu, 11 Oktober 2017

Boeing Awarded $11M Contract for Post-Production Support Services of Indonesian Eight AH-64E Apache

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSJgFTduhetO1utjyPXGumvXjZGKvYPRANA4RZmFfJRPKNhGPw0dGS2pqhygG7IPM_4l44DLR9J9qtXUowkR502E13A4V2sLoKfREDmJ1XNDljh8Cds1AJUx4MZwJsu_9VrgxVjdv_LXRn/s1600/18513271_Indonesian+Army+Aviation+new+AH-64E+Guardian+Attack+Helicopter.+Credit+to+Wayan+Agus.jpgApache TNI AD [Wayan Agus]

The Boeing Co., Mesa Arizona, has been awarded a $10,684,058 hybrid (cost, cost-plus-fixed-fee, and firm-fixed-price) foreign military sales (Indonesia) contract for post-production support services of eight AH-64E Apache attack helicopters.

One bid was solicited with one bid received. Work will be performed in Mesa, Arizona, with an estimated completion date of Oct. 31, 2019.

Fiscal 2010 other procurement (Army) funds in the amount of $10,684,058 were obligated at the time of the award. U.S. Army Contracting Command, Redstone Arsenal, Alabama, is the contracting activity (W58RGZ-17-C-0043).


  ★ US DoD  

Pindad Bidik Ekspor Amunisi ke Asia Tenggara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9TQ0tVVNKyHFasuopw04Rls0uPIUroOzwwnRhQREzYX0ZxKAgXpt2R0JfffU6zxjrCxI_HR7UBAQep7yraQsd5YnTkCvJBNLeXbaUgdZjT8-Hhi0DoxG3pFyb7BbR_2Trm5yePbvDvUpe/s400/banner-3x1.jpgProduk amunisi Pindad [Pindad]

PT Pindad (Persero) mengaku masih melakukan penjajakan terkait program ekspor produknya. Ekspor munisi kaliber kecil (mkk) dan munisi kaliber besar (mkb) dari pihaknya kemungkinan akan dilakukan di kawasan Asia Tenggara.

"Kita ada beberapa penjajakan di kawasan ASEAN terkait ekspor amunisi senjata. Dan mengenai ekspor ini, kita pasti akan melakukan sesuai dengan aturan perizinan yang telah ditetapkan pemerintah, baik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) maupun Panglima TNI," kata Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose saat ditemui wartawan di Turen, Kabupaten Malang, Senin (9/10).

Abraham menyebutkan, pihaknya sebelumnya berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan ini diharapakan dapat meningkat sekitar Rp 2,7 triliun di tahun ini, kemudian meningkat menjadi Rp 2,9 triliun pada 2018.

PT Pindad baru saja meletakkan batu pertama pembangunan pabrik amunisi di Turen Kabupaten Malang. Pabrik ini kemungkinan akan mulai beroperasi sekitar akhir 2018 atau awal 2019. Dengan adanya pabrik ini, PT Pindad berharap dapat meningkatkan jumlah produksi munisi kaliber kecil.


  ★ Republika  

[Dunia] Istana Kerajaan Saudi di Jeddah Diserang

2 Penjaga Ditembak MatiIstana Al-Salam, Arab Saudi yang berada di Jeddah diserang pria bersenjata pada Sabtu (7/10/2017). Dua penjaga istana ditembak mati. [Foto/Arab News] ★

Seorang pria bersenjata menyerang istana Kerajaan Arab Saudi di Jeddah. Pelaku menembak mati dua penjaga istana saat mencoba masuk melalui gerbang istana.

Tiga penjaga lainnya terluka akibat serangan pria bersenjata tersebut. Serangan digagalkan oleh pasukan kerajaan dengan menembak mati pelaku serangan.

Serangan yang gagal ini terjadi pada hari Sabtu, namun baru dikonfirmasi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melalui kantor berita negara, SPA, Minggu (8/10/2017).

Menurut kementerian tersebut, pelaku serangan diidentifikasi bernama Mansour al-Amri, 28, seorang warga Saudi.

Serangan dimulai di sebuah pos pemeriksaan di dekat gerbang barat Istana Al-Salam atau Peace Palace di Jeddah. Istana itu merupakan tempat keluarga kerajaan melakukan bisnis resmi selama musim panas.

Raja Saudi Salman berada di Rusia saat serangan terjadi. Dia dan rombongannya melakukan kunjungan bersejarah empat hari ke Rusia.

Pernyataan kementerian tersebut tidak menjelaskan posisi keberadaan putra Raja Salman, Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Namun, laporan media setempat baru-baru ini menyatakan bahwa Pangeran Mohammed ditempatkan di Jeddah.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi seperti dikutip Reuters, telah mengeluarkan sebuah peringatan keamanan bagi warga Amerika di Jeddah tak lama setelah serangan terjadi.

Karena kemungkinan aktivitas polisi yang sedang berlangsung, warga Amerika disarankan untuk berhati-hati saat bepergian melalui daerah tersebut,” kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan yang disiarkan melalui Twitter. (mas)

  Sindonews  

Selasa, 10 Oktober 2017

TNI Berencana Perkuat Pertahanan Udara di Wilayah Timur

Rencana penempatan skadron udara tempur TNI AU [IMF] ★

TNI berencana meningkatkan pertahanan Negara di wilayah Indonesia Timur. Termasuk penempatan markas alat utama sistem senjata (Alutsista) pertahanan udara dan darat di Timika, Papua.

Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsekal Muda (Marsda) TNI Yadi Indrayadi Sutanandika mengatakan, pertahanan udara di seluruh wilayah NKRI harus tercover untuk mengawasi berbagai ancaman kedaulatan Negara.

"Antisipasi dari kemungkinan ancaman yang datang, termasuk kemungkinan adanya pelanggaran kedaulatan Negara di udara bisa termonitor, dan martabat kita jangan sampai dikecilkan," tegas Yadi Indrayadi di Timika, Minggu (8/10).

Saat ini TNI AU sudah memiliki empat satuan radar di kawasan Indonesia timur, yaitu satuan radar 242 Biak, satuan radar 244 Merauke, satuan radar 243 Timika, dan satuan radar 245 Saumlaki Maluku Tenggara Barat.

Penempatan alutsista pertahanan udara, kata Yadi, harus didukung berbagai fasilitas, diantaranya gudang amunisi, gudang bom, gudang roket, peluru kendali, alat transportasi, dan sebagainya.

"Apabila nanti memang secara lengkap diperlukan, maka fasilitas itu yang perlu dibangun. Kita juga harus bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Pertamina maupun kegiatan usaha masyarakat di sekitarnya," jelas Yadi.

Jenderal bintang dua ini menambahkan, bahwa kekuatan TNI dalam menjaga kedaulatan Negara menggunakan sistem pertahanan rakyat semesta. Semua elemen masyarakat adalah kekuatan TNI dengan moto "bersama rakyat TNI kuat".

"Siapa saja bisa mendukung dalam pelaksanaan operasi prajurit TNI. Termasuk wartawan adalah kekuatan terdepan dalam perang informasi untuk kedaulatan Negara," pungkasnya.

 Satuan Arhanud TNI AD 

Sebelumnya, TNI AD berencana akan membangun Satuan Detasemen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) di Timika pada 2018 mendatang. Kemudian, TNI AU berencana menempatkan pesawat tempur di Pangkalan Udara Utama Biak.

Komandan Kodim 1710 Mimika, Letnan Kolonel (Inf) Windarto, mengatakan pembangunan markas artileri penghancur sasaran di udara tersebut merupakan program Mabes TNI untuk memperkuat pertahanan negara di seluruh wilayah Indonesia.

Satuan Detasemen Arhanud ini untuk membantu kekuatan pertahanan. Untuk Papua rencananya akan dibangun di Timika, Biak, dan Merauke,” kata Windarto pada bulan Mei lalu.

Selain itu, perkuatan pertahanan Negara yang diprogramkan mulai tahun 2017-2021 ini juga meliputi peningkatan satuan kewilayaan maupun satuan tempur dengan membangun pangkalan baru di seluruh wilayah titik rawan.

 Divisi III Kostrad 

Mabes TNI Angkatan Darat tahun ini membangun Markas Brigade Infanteri (Brigif) Kostrad di Desa Motilango, Kecamatan Anggrek, Provinsi Gorontalo, yang diharapkan menjadi embrio dari Divisi III Kostrad di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Tidak itu saja, perkuatan pertahanan juga dilakukan dengan meningkatkan kekuatan seluruh satuan yang ada. Seperti peningkatan detasemen menjadi batalyon, kemudian batalyon menjadi brigade, yang nantinya akan diikuti penambahan jumlah pasukan.

Begitupun Kodim sebagai satuan teritorial juga ada (penambahan pasukan). Itu program dari tahun 2017 sampai 2021 dilakukan secara bertahap,” kata Windarto.

Windarto menambahkan, saat ini banyak negara lain menginginkan Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu potensi ancaman, yaitu penambahan pasukan Amerika di sejumlah kawasan perbatasan kepulauan Indonesia, seperti di Natuna, Filipina, hingga Timur-Timur.

Inilah harus kita waspadai. TNI sekarang mulai mengorganisir kekuatan dalam arti melihat posisi mana yang menjadi titik rawan, sehingga disitu akan dibuat pangkalan baru,” pungkasnya.

  Seputar Papua  

PT Pindad Targetkan Produksi 275 Juta Butir Amunisi

Peletakkan batu pertama perluasan pabrik amunisi - MTVNPeletakkan batu pertama perluasan pabrik amunisi. (MTVN) ★

Perusahaan produsen senjata dalam negeri, PT Pindad (Persero), melakukan perluasan pabrik yang berlokasi di Malang. Dengan perluasan pabrik itu PT Pindad menargetkan produksi 275 juta butir amunisi pertahun.

Dengan adanya pabrik baru ini kami berharap produksi amunisi kaliber kecil PT Pindad naik menjadi 275 juta butir pertahun,” ujar Direktur utama PT Pindad, Abraham Mose di acara groundbreaking perluasan pabrik munisi PT Pindad, Turen, Malang, Jawa Timur, Senin 9 Oktober 2017.

Abraham mengungkapkan, saat ini PT Pindad baru mampu memproduksi amunisi kaliber kecil sekitar 165 juta butir pertahun. Jumlah itu jauh lebih kecil dari amunisi yang dibutuhkan TNI dan Polri, maupun kebutuhan lain seperti latihan dan olahraga.

Dia menambahkan, ekspansi pabrik amunisi kaliber kecil ini bukan hanya meluaskan bangunan pabrik, tetapi juga pengadaan 40 unit mesin produksi baru. Perluasan pabrik menelan biaya hingga Rp 400 miliar dari total Rp 700 miliar dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah kepada PT Pindad.

Perluasan yang hari ini kita resmikan menggunakan dana PMN yang diberikan pemerintah. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban PT Pindad,” imbuh Abraham.

Perluasan pabrik PT Pindad ditargetkan rampung dan bisa dioperasikan pada awal tahun 2019. Meski kapasitas produksi nantinya bisa ditingkatkan menjadi 275 juta butir amunisi pertahun, kata Abraham, jumlah itu tetap belum bisa memenuhi kebutuhan amunisi bagi TNI, Polri dan kebutuhan lain yang mencapai dua sampai tiga kali lipatnya.

Kebutuhan itu besar sekali, sehingga kita masih perlukan kerja sama berupa strategic partnership dengan beberapa negara lain. Saat ini sedang kita kaji untuk kerja sama dengan Ceko, Kanada, dan Cina. Tapi sekali lagi ini masih dalam tahap kajian,” pungkas Abraham.

  Metro TV  

Medium Tank Buatan Pindad Banyak Dilirik Negara Asing

Tank Medium FNSS-Pindad (Pindad) ★

Medium Tank buatan PT Pindad banyak diminati negara asing.

Sejak diperkenalkan pertama kali pada HUT TNI ke-72 di Cilegon, Banten, sudah ada pemesan sebanyak 100 unit.

"Sudah ada peminat dari luar. Dari dalam saja sudah cukup banyak. Waktu kemarin launching kan pak menteri (Menhan) sempat ngomong kurang lebih awal aja, sudah 100 unit," kata Direktur Utama PT Pindad Persero, Abraham Mose, di Malang, Jawa Timur, Senin (9/10/2017).

Pembuatan Medium Tank merupakan kerjasama antara Republik Indonesia dengan Turki.

"Jadi 50 persennya itu kita membangun sendiri, kemudian Turki membangun sendiri, tapi engineer di Turki bantu membangun," kata Direktur Teknologi dan Suplai PT.Pindad Persero, Ade Bagdja.

Nanti, saat test engineer, Turki akan ikut di Indonesia, sehingga produk tersebut menjadi hasil pengembangan PT Pindad.

"Tetapi begitu kita bicara mass product itu sudah menjadi produk Pindad," ujarnya.

Lanjutnya, selain di Indonesia sudah banyak negara regional lain yang sudah bertanya tentang medium Tank.

"Selain indonesia, negara regional lain juga berminat sudah bertanya itu, karena mereka sudah mendengar pemberitaan hasil produk medium tank kita. Awalnya seratus tapi kebutuhannya jauh lebih banyak," ujar Ade.

Tank Medium FNSS-Pindad (C4Defence)

Meski telah diminati negara lain, ia tak ingin membocorkan lebih lanjut negara-negara mana saja yang sudah melirik medium Tank.

Menurutnya, pemenuhan medium Tank di Indonesia saja belum terpenuhi.

"Iya normalnya menunggu, tapi yang jelas mereka sudah lihat unjuk kerja dari medium tank kita dan mereka sudah melihat niat baik dari pemerintah kita. Kalau sudah gini kalau pesan belakangan ya dapatnya belakangan. Kita kan nanti akan optimalkan," ujar Ade.

Sebelumnya menjual ke luar negeri, Medium Tank harus melewati beberapa fase dalam proses sertifikasi.

Medium tank di akhir 2017 atau awal 2018 akan diuji seluruhnya.

"Uji mobilitas termasuk uji tembak bagus apa tidak. Setelah itu beres baru tahap sertifikasi. Sertifikasi itu sebuah persayaratan kalau sebuah produk bisa digunakan dan bisa dibeli oleh TNI," kata Ade.

Ditambahkannya, medium Tank pertama kali dikembangkan sejak tahun 2014 dan diharapkan pertengahan 2018 sudah melengkapi dokumen sertifikasi.

"Harapannya pertengahan 2018 kita sudah punya semua dokumen. Untuk pemesanan dilakukan 2018 dan deliverynya dilakukan 2019," kata Ade.

Medium Tank merupakan tank berkapasitas 3 orang dengan berat 35 Ton, kecepatan 70 km/jam, memakai teknologi sistem kewaspadaan mandiri, Hunter killer System, battle management System, proteksi level 5.

  Tribunnews  

22 Prajurit TNI Misi Perdamaian PBB Naik Pangkat

Di KongoSebanyak 22 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-N/Monusco (Mission De L Organesation Des Nations Unies Pour La Stabilization en Republique Demokratique du Congo) Misi Perdamaian PBB, mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, terhitung 1 Oktober 2017.

Adapun 22 Prajurit TNI (Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara) Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco yang naik pangkat tersebut, terdiri dari 5 (lima) orang Perwira, 4 (empat) orang Bintara dan 13 orang Tamtama.

Upacara kenaikan pangkat dilaksanakan secara kemiliteran dan dipimpin langsung oleh Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos., beberapa waktu di Base Camp Indo Eng Coy, Bumi Nusantara, Haut-Uele District, Kota Dungu, Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah.

Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos. dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para personel yang mendapatkan kepercayaan kenaikan pangkat, terlebih kenaikan pangkat ini terjadi di daerah tugas. “Para prajurit yang telah dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi harus bangga, karena tidak semua prajurit bisa melaksanakan kenaikan pangkat di dalam daerah penugasan,” ucapnya.

Saya secara pribadi dan mewakili seluruh personel Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat anggota sekalian, semoga dengan kenaikan pangkat ini dapat memotivasi dan meningkatkan kinerja prajurit sebagai seorang peacekeepers,” kata Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos.

Lebih lanjut Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos. mengatakan bahwa kenaikan pangkat merupakan salah satu kehormatan yang diberikan oleh negara kepada prajurit yang berprestasi dalam pengabdiannya kepada TNI. “Dengan adanya kenaikan pangkat ini, para prajurit harus lebih meningkatkan kinerja dan profesionalitas dalam pengabdian kepada Nusa dan Bangsa,” katanya.

Teguhkan tekad dan kembangkan motivasi untuk berprestasi, persembahkan karya terbaik untuk TNI dan Negara, khususnya bagi kemajuan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco,” pungkasnya.

Upacara laporan Korps Kenaikan Pangkat, diakhiri dengan memberikan ucapan selamat kepada 22 prajurit yang mendapat kenaikan pangkat oleh seluruh personel Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco.

Sementara itu terkait Film G 30 S/PKI, Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos. bersama seluruh personel Satgas, beberapa waktu lalu menggelar nonton bersama Film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI) di Base Camp Indo Eng Coy, Bumi Nusantara, Haut-Uele District, Kota Dungu, Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah.

Komandan Satgas Kontingen Garuda XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan nonton bareng Film G 30 S/PKI sesuai arahan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Lebih lanjut Komandan Satgas Kontingen Garuda XX-N/Monusco Letkol Czi Nur Alam sucipto, S.Sos, mengatakan bahwa tujuan kegiatan nonton bersama Film G 30 S/PKI merupakan salah satu cara untuk mengingat sejarah tentang penghianatan PKI terhadap Pancasila. “Pemutaran film ini dapat mengingatkan kembali mengenai pengkhianatan PKI, karena selama ini banyak generasi muda hanya mendengarkan saja mengenai peristiwa G 30 S/ PKI,” katanya.

Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco beranggotakan 175 Prajurit TNI dari ketiga angkatan (150 personel TNI AD, 19 personel TNI AL dan 6 personel TNI AU) sebagian besar berasal dari Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW dan Batalyon Zeni Konstruksi 12/KJ yang berdomisili di Jakarta dan Palembang. Satgas ini dipimpin oleh Letkol Czi Nur Alam Sucipto, S.Sos sebagai Komandan Satgas (abituren Akademi Militer tahun 2000) yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Konstruksi 11/DW, di Matraman, Jakarta Timur.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Pasukan Indonesia ditempatkan di tiga UN Camp, yaitu COB Dungu, TOB Tadu dan TOB Demu. Selain bertugas menjadi pasukan penjaga perdamaian Satgas Kizi TNI Konga XX-N/Monusco juga melaksanakan kegiatan CIMIC (Civil Military Coordination) diantaranya, bantuan pelayanan kesehatan, pemberian bantuan kepada masyarakat, anjangsana, rehabilitasi jembatan/jalan, dan lain-lain. Hal ini bertujuan sebagai sarana diplomasi, sehingga keberadaan personel Satgas Kontingen Garuda dapat diterima oleh masyarakat lokal di Republik Demokratik Kongo.

Perwira Penerangan Konga XX-N/Monusco
Kapten Czi Wira Paramita, S.T.

   Poskota  

Senin, 09 Oktober 2017

Senjata SPR 4 Buatan Pindad

Punya Daya Tembak 1,5 KilometerSenapan runduk SPR4 (TribunNews)

PT Pindad merilis senjata penembak runduk 4 (SPR 4) di Fasilitas Divisi Munisi PT Pindad Persero, Turen, Malang, Jawa Timur, Senin (9/10/2017).

Senapan yang diklaim dapat menembak dalam jarak yang sangat jauh dapat diisi dengan amunisi berkaliber 388 (8,6 mm).

"Senapan ini lahir untuk memenuhi kebutuhan operasional prajurit TNI yang memerlukan senapan dengan daya tembak sejauh 1.5 km," kata Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Mose, Senin (9/10/2017).

Lanjutnya, kehadiran senapan terbaru milik PT Pindad ini melengkapi jajaran senapan penembak runduk sebelumnya yang telah dikembangkan, seperti kaliber 7,62 mm dan SPR 2 kaliber 12,7 mm.

SPR 4 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

★ Berat dengan magasen terisi 11,5 kg ± 0,2 kg.
★ Panjang senjata 1.298 ± 3 mm.
★ Kapasitas magasen 5 butir amunisi.
★ Kode penembakan aman dan tunggal.
★ Alat bidik optical sight.
★ Memiliki sistem kerja bolt action dengan system penguncian putar.

Selain memperkenalkan SPR 4, PT Pindad juga menampilkan SPR 2, SPR 3, dan senjata lainnya, kemudian Medium Tank, Panser Badak, Anoa Amphibious, Pindad Excava 200, serta berbagai Alat Mesin Pertanian (Alsintan)

   Tribunnews  

Minggu, 08 Oktober 2017

Bima Suci Reinkarnasi Roh Dewa Ruci

http://img.antaranews.com/new/2017/09/ori/201709291561.jpgPengunjung memasuki KRI Bima Suci di Pelabuhan Civitavecchia, Italia, Jumat (29/9/2017). (ANTARA/Zabur Karuru) ☆

Udara mendung menyelimuti Kota Vigo di pantai barat laut Spanyol saat KRI Bima Suci meninggalkan galangan kapal Freire Shipyard, yang memproduksi kapal perang latih Republik Indonesia itu dibuat selama 22 bulan.

Diiringi lambaian tangan masyarakat Kota Vigo, dan Duta Besar RI di Spanyol Yuli Mumpuni, serta komandan KRI Dewa Ruci (2010) Letkol Laut (P) Suharto maupun pelaut asal Indonesia yang bekerja di kapal penangkap ikan internasional (pasukan gurita) kapal Bima Suci lepas sauh dari dermaga.

Peristiwa bersejarah itu berlangsung tepat pukul tiga sore waktu setempat, 18 September 2017. KRI Bima Suci termasuk kapal layar latih super cangih bagi para taruna.

Ia penerus KRI Dewa Ruci yang dibuat di galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg, Jerman, pada 1952. Dewa Ruci yang berusia 64 tahun bagaikan prajurit tua memasuki masa pensiun.

Musik drumband yang melantunkan nada lagu “Tanah Air Ku Indonesia” dari geladak kapal dan lambaian tangan para taruna maupun perwira yang berdiri berjajar mengelilingi kapal, KRI Bima Suci pun melego jangkarnya mengarungi lautan menyeberangi Selat Gilbratar.

Berat suasana hati saat itu, dan semua saya tumpahkan dalam bait puisi biar tidak sedih, walaupun akhirnya tidak tahan juga meliat Bima Suci pergi mengarungi Samudra Atlantik,” ujar Suharto, yang tahun 2010 menjadi komandan KRI Dewa Ruci dalam perjalanan ke Eropa.

Ia juga bertugas sebagai Perwira Pendidikan dan Pelatihan (Padiklat) bagi Perwira Pendidikan dan Latihan KRI Bima Suci yang bertanggung menyiapkan materi kurikulum pelatihan, mengatur waktu dan instruktur agar awak kapal dapat menggunakan semua peralatan super cangih hingga mampu berlayar.

Tagetnya bukan sekadar KRI Bima Suci mengarungi samudera mancanegara dan berlabuh ke rumah di Nusantara, namun kapal itu diharapkan hidup lebih dari 100 tahun ke masa depan.

Saya menyiapkan dokumen instruksi yang harus dialihbahasakan ke bahasa Indonesia dari bahasa ibu Spanyol. Punya tantangan tersendiri, karena ini akan menjadi pedoman bagi awak saat ini maupun awak berikutnya atau awak generasi baru kelak,” ujar Letkol Laut (P) Suharto.

Ia juga bertindak sebagai instruktur bidang operasi, meliputi bidang navigasi, komunikasi, kebaharian dan khususnya materi bermanuver menggunakan layar.

Menjadi Komandan KRI Dewaruci bagi saya adalah mujizat sebagai manusia biasa. Memimpin kapal legendaris dengan membawa taruna untuk sebuah pelayaran muhibah dan Kartika Jala Krida sebagai the Little Ambassador, duta bangsa, menjadi kebanggaan tersendiri,” katanya, mengenang masa lalu tugasnya.

Apalagi, Suharto bersama Tim 2010 –begitu ia menyebutnya– menilai telah melibatkan bukan hanya awak kapal dan taruna, tapi juga dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) , masyarakat umum dan wartawan adalah tim yang memiliki hubungan sangat kuat, bahkan sangat terasa hingga saat ini.

Menurut Komandan ke-32 KRI Dewa Ruci itu, silaturahmi Tim 2010 tetap terjalin. Sampai dengan kehadiran KRI Bima Suci sebagai penerus KRI Dewaruci membuat pengalamannya semakin tidak terlupakan secara pribadi.

Lihatlah bagaimana warna KRI Bima Suci saat ini? Bagi mereka yang pernah melihat KRI Dewaruci pada tahun 2010, maka kita akan melihat roh, aura, KRI Dewa Ruci yang sama persis,” ujarnya.

Ia menimpali, “Suatu kebanggaan bagi saya sebagai salah satu personel Satgas adalah dari empat Komandan KRI Dewaruci yang langsung mengawasi pembangunan KRI Bima Suci, “saya lah yang komplit selama 23 bulan.

Sementara itu, Laksamana Pertama TNI Didin Zainal Abidin (Komandan ke-28 Dewa Ruci) hanya bertugas 12 bulan, Laksma TNI Sutarmono (Komandan ke-30) selama 11 bulan, kemudian Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji (Komandan ke-35) selama tujuh bulan berada di Vigo.

Kebanggaan lain yang tidak kalah pentingnya bagi Suharto adalah Komandan KRI Bima Suci pertama kali ini tercatat menjadi perwira pelaksana (Palaksa) KRI Dewa Ruci saat di bawah komandonya.

Bahkan, secara total awak KRI Bima Suci diawaki lebih dari 50 persen personel ketika saya memimpin KRI Dewaruci periode 2009–2011,” ujarnya menambahkan.

Wakil Komandan KRI Bima Suci M. Sati Lubis kepada ANTARA News saat kapalnya berlabuh di Civitavecchia, Roma, Italia, mengemukakan pelabuhan itu menjadi lokasi pertama yang disinggahi setelah lego jangkar di Kota Vigo, Spanyol, dan mulai berfungsi sebagai kapal latih bagi para taruna dilahirkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dilahirkan.

KRI Bima Suci yang menjadi penerus KRI Dewa Ruci, dikemukakannya, memang jauh berbeda dalam hal peralatan, misalnya dalam hal penyulingan air laut yang asin menjadi air tawar.

Bahkan, dari pancuran keran air bisa langsung diminum,” ujarnya. Ia pun mengajak berkeliling KRI Bima Suci saat menambatkan jangkarnya di kota wisata Civitavecchia.

Selama empat hari, 28 September hingga 1 Oktober 2017, KRI Bima Suci membuat takjub wisatawan mancanegara, termasuk mereka yang mengikuti kapal pesiar berbadan besar, di kawasan kota pelabuhan Italia.

Saat KRI Bima Suci bersandar berdampingan dengan kapal tiang panjang yang milik Amerika, kami malah merasa bangga,” ujar Sati Lubis.

Ia menambahkan bahwa alat latih yang ada di Bima Suci termasuk tercangih di dunia dibandingkan dengan kapal tiang panjang sejenis.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Duta Besar RI untuk Italia dan Malta Esti Andayani pun saat acara malam pesta menyambut KRI Bima Suci tidak habis-habisnya memuji kecangihan kapal yang memiliki layar di 26 tiangnya.

Ruangan diskusi bagi taruna berbagi ilmu terasa mewah lantaran dilengkapi sofa layaknya di kapal pesiar lengkap dengan bar. Kamar tidur lengkap dengan kamar mandi serta dapur yang dapat melayani makan pagi-siang maupun malam bagi seluruh awaknya.

Dalam perlayaran selama 10 hari dari Vigo menuju Civitavecchia, KRI Bima Suci tidak mengalami hambatan apapun.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN8l8UX4_nIzgoGscS1bNbzaCa8uYMj2go1F7q_XnP1z_5sRbWwAjFpuyFn99J8xpM09uyCFRnrJcTzTDgn9BPe0KMqVpPX5wBcFQURSb2p7GugtWqYi16lpVfzDARHj9Wn7RGF73JYoFa/s1600/KRI+Bimasuci+%2528choupesqueira%2529.jpgKRI Bimasuci (choupesqueira)

 Simbol sejarah Indonesia-Spanyol 

KRI Bima Suci yang diresmikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi pada 18 September 2017 adalah simbol sejarah hubungan baik Republik Indonesia dan Kerajaan Spanyol.

Dubes RI di Madrid Yuli Mumpuni Widarso, yang ikut mengawal pembangunan KRI Bima Suci, menyampaikan antusiasme masyarakat Vigo saat peluncurannya.

Hal itu, menurut dia, menunjukan bahwa masyarakat Vigo sangat bangga dan merasa memiliki kapal yang dibangun di galangan kapal Freire, galangan kapal terbesar dan tertua di Vigo.

Sebagian besar masyarakat Vigo terlibat secara langsung dalam proses pembangunan KRI Bima Suci, sehingga Yuli mengharapkan seluruh awak, terutama taruna kapal latih militer RI itu hendaknya tetap mengingat simbol bersejarah dari hubungan persahabatan yang sangat kuat antara Indonesia dan Spanyol.

Kiranya hubungan persahabatan yang bersejarah tersebut terus diperkuat dengan mengundang taruna Armada Spanyol untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan di KRI Bima Suci, maupun memasukan Pelabuhan Vigo dalam setiap muhibahnya ke Eropa,” ujar diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI yang pernah bertugas di Prancis dan Aljazair itu.

Ungkapan senada juga disampaikan Walikota Vigo, Abel Caballero, yang menyatakan KRI Bima Suci juga kebanggaan masyarakat Vigo yang selama 22 bulan terakhir mengikuti perkembangan pembangunan kapal yang merupakan kapal layar tiang tinggi terbesar dan termodern yang pernah dibuat di Vigo.

Ia juga menyambut baik harapan Dubes RI bahwa KRI Bima Suci yang lahir di Vigo tidak akan pernah melupakan tempat kelahirannya, dan akan singgah lagi di Vigo dalam misi pelayaran muhibah mengarungi samudera luas dunia.

Bila KRI Dewa Ruci memiliki panjang 58 meter, lebar sembilan (9) meter, tinggi 33 meter, sedangkan KRI Bima Suci panjangnya 111,20 meter, lebar 13,50 dan tinggi 52 meter.

KRI Bima Suci memiliki anjungan latih untuk taruna dilengkapi peralatan simulator navigasi, sehingga taruna dapat berlatih seolah-olah berlayar, walaupun kapal sedang sandar. Peralatan multimedia bersistem teknologi informasi turut melengkapinya.

Bahkan, peralatan multimedia itu dapat menampilkan data yang dibutuhkan tentang pelajaran, ensiklopedia, hingga hiburan menonton film, karaoke, dan visualisasi kebudayaan Indonesia.

Sistem multimedia itu terhubung di semua ruangan, yang bisa dinikmati setiap saat oleh siapapun, termasuk taruna, peralatan navigasi dan elektronika lainnya, menggunakan teknologi terbaru sesuai standar Organisasi Maritim Internasional (IMO).

KRI Bima Suci dilengkapi pula peralatan yang ramah lingkungan berstandar IMO dan Maritime Pollution (Marpol) terhadap limbah minyak, limbah sampah organik/non-organik, maupun polusi udara. Akomodasi personel tersedia untuk 203 orang, termasuk satu kamar bagi tamu sangat-sangat penting (very-very important person/VVIP) atau setingkat Presiden.

Di kapal tersebut juga dilengkapi ruang publik, terdiri atas ruang rekreasi yang dapat difungsikan untuk pesta dalam ruang dan koktil, mampu menampung 37 kursi, dan 100 orang berdiri, serta Salon Komandan sebagai lokasi khusus Komandan KRI Bima Suci menerima tamu penting dan bisa dijadikan tempat rapat terbatas 12 orang.

Ruang perwira, sebagai tempat makan seluruh perwira, dapat difungsikan sebagai tempat rapat berkapasitas 22 tempat duduk. Ruang kelas gabungan memiliki 92 kursi, berfungsi sebagai ruang kelas gabungan, ruang pertemuan, ruang makan taruna, telekonferensi bersistem multimedia. Ruang kelas itu dapat dibagi menjadi tiga kelas kecil dengan kapasitas 60 orang, 16 orang, serta ruang taruna sebagai lokasi rekreasi dalam ruangan.

Selain itu, KRI Bima Suci dilengkapi tempat rekreasi pengasuh/instruktur, rekreasi bintara/tamtama, tempat rekreasi anggota kapal (non-perwira), ruang makan bintara/tamtama.

KRI Bima Suci dilengkapi dengan ruang kesehatan dengan peralatan untuk operasi bedah ringan dan gigi, serta ruang perawatan dan ruang pemulihan, selain ada pula gudang bahan makanan sebanyak empat ruang untuk daging, ikan, sayur dan bahan makanan kering untuk 30 hari di laut.

Peralatan lift untuk memindahkan bahan makanan dan makanan jadi secara vertikal dari gudang di geladak/dek paling bawah ke dapur di geladak tengah hingga ke geladak utama paling atas juga ada di KRI Bima Suci.

  Antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...