✈️ Tak Ada Korban Jiwa✈️ Polisi memastikan tak ada korban jiwa akibat insiden tertembaknya Pesawat Susi Air di Puncak Jaya (Foto: Dok. Istimewa)
Pesawat Susi Air yang ditembak di bagian roda di Distrik Lumo, Kabupaten Puncak Jaya, mendarat dengan selamat. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
"Pesawatnya mendarat dengan baik, tidak ada korban," ujar Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar saat dihubungi detikcom, Jumat (16/6/2017).
Pesawat tertembak hari Jumat (16/6) sekitar pukul 09.20 WIT saat terbang dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia. Pesawat itu mengangkut aparat kepolisian yang mengawal pemungutan suara ulang (PSU).
"Itu kejadiannya dari Lumo menuju Mulia, pesawat mengangkut personel kepolisian usai pemungutan suara ulang (PSU)," imbuh Boy.
Pesawat saat itu menjemput personel polisi di Distrik Lumo. Jarak dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia sekitar 10 menit dengan pesawat.
"Jadi, mereka dijemput dari Lumo yang penerbangannya sekitar 10 sampai 15 menit dari Mulia," tutup Boy.
(dkp/ams)
Polisi Kejar Penembak Pesawat Susi Air
Pesawat Susi Air diduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Polisi langsung mengejar pelaku.
"Kita lakukan pengejaran karena diduga apakah ditembak saat landing. Tapi dicari nggak ditemukan apa-apa," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal saat dihubungi, Jumat (16/6/2017).
Polisi belum menemukan proyektil di bagian pesawat Susi Air yang ditembak. Polisi masih mendalami sudut tembakan di pesawat.
"Apakah kita lakukan tembak dari sini, atau di sini, lagi diverifikasi diukur sejauh mana. Kan harus diukur sama pihak bandara, penembakan sejauh ini berapa derajat," terang Kamal.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air ditembak pada hari Jumat (16/6) sekitar pukul 09.20 WIT saat terbang dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia. Tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut.
Pesawat mengangkut 7 orang dengan rincian 2 warga sipil dan 5 polisi yang mengawal pemungutan suara ulang (PSU). Terdapat 2 bekas tembakan di pesawat yaitu di ban dan punggung pesawat.
(dkp/tor)
Terdengar 3 Kali Tembakan
Bekas tembakan di bodi pesawat Susi Air.Bekas tembakan di bodi pesawat Susi Air. [Foto: Dok. Istimewa]
Pesawat Susi Air ditembak dalam perjalanan dari Distrik Lumo ke Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua. Polisi menyebut terdengar tiga kali tembakan dari peristiwa tersebut.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, pesawat jenis pilatus PK-BKV itu mengalami crash landing pecah ban di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada pukul 09.20 WIT, Jumat (16/6). Pesawat tersebut membawa 8 penumpang, 5 di antaranya adalah polisi yang baru saja bertugas operasi pengamanan (pam) Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Distrik Lumo yang akan kembali ke Mulia.
Selain itu ada juga 2 orang warga sipil dan satu pilot, seorang warga negara Australia atas nama Steven. Pesawat awalnya terbang dari Mulia ke Distrik Lumo pukul 08.50 WIT.
"Pukul 09.20 WIT, Pesawat kembali landing di Bandara Mulia tetapi pada saat landing dengan jarak kurang lebih 300 m dari apron, pilot mematikan mesin pesawat karena mengalami kempes di ban sebelah kanan," ungkap Rikwanto dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (16/6/2017).
Pesawat pun akhirnya dievakuasi oleh aparat keamanan dibantu oleh masyarakat. Pesawat didorong hingga menuju tempat parkir. Lalu polisi melakukan pengecekan terhadap kondisi pesawat dan ditemukan 2 lubang di bodi pesawat yang diindikasikan akibat tembakan. Satu di pelek ban roda sebelah kanan, dan satu lubang lainnya di badan pesawat bagian bawah depan.
"Menurut keterangan anggota pam yang ikut terbang dari Distrik Lumo bahwa mereka mendengar 3 kali tembakan dari arah ujung lapangan terbang sebelah sungai pada saat pesawat take off," jelas Rikwanto.
Menurut keterangan pihak kepolisian, di daerah Distrik Lumo terdapat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendison Enumbi. Belum ada informasi apakah penembakan terhadap pesawat Susi Air tersebut terkait dengan KKB itu.
"Dimungkinkan yang bersangkutan mengetahui keberadaan anggota Polri yang hendak kembali ke Mulia setelah selesai melaksanakan pengamanan PSU," terangnya.
Peristiwa ini tidak menyebabkan ada korban luka atau meninggal. Namun aktivitas penerbangan di Mulia sempat terganggu.
"Terganggu selama kurang lebih 45 menit. Pukul 10.05 WIT penerbangan kembali normal," sebut Rikwanto.
(elz/fjp)
Kronologi Penembakan Pesawat Susi Air
Pesawat Susi Air jenis Pilatus bernomor sayap PK-BVC ditembak orang tak dikenal (OTK) saat mengudara di atas langit Puncak Jaya, Papua. Ada Terdengar tiga kali suara tembakan.
"Bahwa benar terjadi dalam istilah penerbangan namanya crash landing akibat pecahnya ban pesawat Susi Air, jenis pilatus, PK-BVC di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada detikcom melalui sambungan telepon, Jumat (16/6/2017).
Pesawat berpenumpang 8 orang yakni 5 personel Brimob, 2 warga sipil dan seorang pilot WNA semula berangkat dari Distrik Lumo. Pesawat ini membawa kotak suara hasil pemungutan suara ulang.
Berikut kronologi perjalanan Susi Air PK-BVC hingga akhirnya ditembak OTK:
- Pukul 08.50 WIT
Pesawat terbang dari Bandara Mulia, Puncak Jaya menuju Distrik Lumo
- Pukul 09.20 WIT
Pesawat dari Distrik Lumo tiba kembali di Bandara Mulia. Saat itu pilot menyadari terjadi kempes ban sebelah kanan pesawat dan memutuskan untuk mematikan mesin saat mendarat. Jarak antara pesawat dan apron sekitar 300 meter.
- Pukul 10.04 WIT
Pesawat berhasil dipindahkan dari titik berhentinya ke apron.
- Pukul 10.17 WIT
Pesawat selesai dicek polisi dan didapati hasil dua lubang bekas tembakan di bagian roda kanan pesawat dan badan pesawat bagian bawah depan.
"Penerbangan di Bandara Mulia sempat terganggu selama sekitar 45 menit, tapi setelah itu kembali normal," ujar Setyo. (aud/fdn)
✈️ Super Tucano EMB 314, Casa 212 dan Hercules C-130Skadron Teknik 022 berhasil menyelesaikan perawatan pesawat yang bermarkas di Lanud Abd Saleh yaitu pesawat jenis hercules dengan nomer A-1316, Super Tucano EMB 314 E, TT-3116 dan Casa 212 No Pesawat A-2111.
”Setelah hampir dua bulan tepatnya tanggal 15 Juni 2017, Skatek 022 telah berhasil melakukan pengerjaan P.I (Phase Inspection) pesawat tempur Super Tucano EMB 314, Casa 212 dan Hercules C-130” kata Komandan Skatek 022 Letkol Tek Sidik Dhani B,N, S.T., M.M., M.AP . Kita selalu berusaha keras untuk mengupayakan kesiapan pesawat yang dipercayakan oleh TNI AU kepada Lanud Abd Saleh tegasnya.
Untuk pertama kali akan melaksanakan Test Flight Pesawat C-130 dengan No Pesawat 1316 dengan Pilot Letkol Pnb Subhan Co-Pilot Kapten Pnb Hendrik dengan PKU/123/IV/2017, Casa 212 No Pesawat A-2111 dengan pilot Letkol Pnb Wisnu dan Co-pilot Awan K PKU/153/V/2017, Super Tucano EMB 314 E dengan pilot Mayor Pnb Sufriyadi dan Jmu Sertu Citra dengan PKU/157/V2017, Kamis(15/6) 3 Pesawat yang berbeda melaksanakan Test Flight secara bersamaan di Apron Skadron Teknik 022, Kamis(15/6).
Pesawat Tucano EMB 314 Embraier merupakan pesawat tempur ringan buatan Brasil dengan nomor Registrasi TT-3116 masuk ke Skatek 022 untuk pemeliharaan P.I (Phase Inspection)/300 jam pada tanggal 31 Mei 2017 telah masuk perawatan, Casa 212 buatan PT DI (Dirgantara Indonesia) Nomor Register A-2111 masuk Skatek 022 untuk melaksanakan P.I (Phase Inspection)/600 jam tanggal 3 Mei 2017 dan Pesawat C-130 Hercules buatan Locheed Amerika Serikat melaksanakan perawatan THI (Thousand Hours Inspection)/1000 jam tanggal 28 April 2017, telah melaksanakan perawaannya tingkat sedang.
Menurut keterangan Mayor Tek Dzulkifli Effendi Alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2003 telah dilaksanakan test flight dengan 3 jenis pesawat yang berbeda. “Kita sengaja melaksanakan pengerjaan hingga siang malam guna mencapai ketutuhan organisasi” kata Kasi Pemeliharaan lagi.
✈️ Korupsi Helikopter AW 101✈️ Helikopter AW 101 [Liam Daniels]
Pusat Polisi Militer TNI (POM TNI) berencana memeriksa mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (Purnawirawan) Agus Supriatna terkait kasus korupsi proyek pengadaan Helikopter Angkut AgustaWestlan (AW) 101 di TNI AU tahun 2016-2017.
Ini lantaran saat proses pembelian heli tersebut, Agus masih menjabat sebagai KSAU dan diduga pensiunan jenderal itu mengetahui proses pembelian heli pabrikan Inggris-Italia itu.
"Nanti kalau memang diperlukan (keterangannya) pasti kita mintain keterangan," ujar Komandan Puspom TNI Mayor Jenderal Dodik Wijanarko, Jumat (16/6/2017) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Dodik menuturkan dalam penyidikan kasus ini pihaknya telah memeriksa 28 saksi, namun ia tidak menjelaskan detail siapa saja saksi-saksi yang diperiksa.
Dikonfirmasi kapan pihaknya akan memeriksa Agus? Dodik belum bisa memastikan.
Apabila sudah dijadwalkan, pihaknya akan menginformasikan pemeriksaan tersebut.
Terakhir Dodik memastikan penyidikan kasus pembelian heli yang merugikan negara hingga Rp224 miliar ini tidak hanya berhenti pada empat tersangka yang sudah dijerat dari pihak TNI serta satu dari pihak swasta yang ditangani KPK.
"Jangan khawatir, ini tidak berhenti sampai di sini, masih sangat mungkin muncul tersangka baru," katanya.
Untuk diketahui empat tersangka dari militer ialah Wakil Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Pertama Fachri Adamy (FA) dalam kapasitas sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) atau Kepala Staf Pengadaan TNI AU (Kadisadaau) 2016-2017, Letnan Kolonel (Letkol) TNI AU (Adm) berinisial WW selaku Pejabat Pemegang Kas, Pembantu Letnan Dua (Pelda) berinsial SS selaku staf Pekas dan Kolonel FTS, selaku Kepala Unit Layanan Pengadaan.
Sementara satu tersangka baru dari unsur sipil yang ditetapkan KPK adalah Direktur PT Diratama Jaya Mandiri, Irfan Kurnia Saleh (IKS).
✈️ Siaga di Langit Kaltara✈️ STAND BY: Tiga unit pesawat tempur TNI jenis Sukhoi, tipe SU 30, akan stand by selama 1 bulan di Tarakan. [JOHANNY/RADAR TARAKAN]
Tiga unit pesawat tempur TNI jenis Sukhoi, tipe SU 30, kembali stand by di Tarakan. Ketiga Suhkoi ini tiba di Tarakan pada Jumat (16/6), pukul 10.10 Wita dan parkir di Apron Lanud Tarakan, Kalimantan Utara.
Komandan Lanud Tarakan, Kolonel Pnb Didik Krisyanto mengatakan, 3 unit pesawat Sukhoi SU-27/30 milik TNI Angkatan Udara (AU) yang terangkai dalam 1 flight ini akan dilibatkan dalam rangka launching Maritime Command Center (MCC) yang di dalamnya melibatkan tiga Negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Selain terlibat dalam peresmian MCC ini, tiga unit pesawat Sukhoi tersebut akan stand by selama 1 bulan di Tarakan dalam upaya antisipasi akibat terjadinya pergolakan di Marawi, Filipina. (*/jhn/ddq)
Pantau Jalur-Jalur Tikus saat Beroperasi
MENGEJAR SUKHOI: Tiga pesawat Sukhoi SU-27/30 landing di Lanud Tarakan. Tiga pesawat Sukhoi tersebut akan terlibat dalam acara launching MCC yang diikuti tiga negara sekaligus. Indonesia, Malaysia dan Filipina. Tampak salah satu petugas darat usai memandu pesawat Sukhoi dan berlari mengikuti Sukhoi menuju apron parkir pesawat, Jumat (16/6). [JOHANNY SILITONGA/RADAR TARAKAN]
Pesawat tempur militer buatan Rusia sebanyak 3 unit, kemarin landing di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara). Rencananya ketiga pesawat Sukhoi SU-27/30 akan dilibatkan pada launching Maritime Command Center (MCC) pada Senin 19 Juni.
Kepala Pangkalan Udara Tarakan Kolonel Pnb Didik Kristyanto mengatakan, saat ini kedatangan 3 unit pesawat Sukhoi SU-27/30 dalam rangkaian 1 flight. Yang mana launching MCC tersebut melibatkan 3 negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
“Nantinya akan ditambahkan juga dalam launching MMC tersebut 1 flight pesawat maritim,” tuturnya.
Hal tersebut sesuai dengan komitmen awal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) yang akan mengelar rangkaian 1 flight Sukhoi di Pangkalan Udara Tarakan, dalam operasi yang akan dilaksanakan selama kegiatan pengamanan perairan Sulu, Filipina.
“Jenis pesawat Sukhoi tersebut dikomandani Letkol Pnb David Ali Hamzah selaku Komandan Skadron Udara 11 Wing 5 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar,” ungkapnya.
Setelah launching pesawat tersbeut akan berada di Kaltara selama sebulan dalam rangka operasi pengamanan dan antisipasi terhadap ekses atau akibat terjadinya pergolakan di Filipina khususnya di wilayah Marawi Filipina.
“Pengamanan perairan untuk mengantisipasi kemungkinan gerakan ISIS yang masuk ke wilayah Tarakan,” ujarnya.
3 unit pesawat Sukhoi tersebut, merupakan jenis pesawat pemukul yang akan segera bergerak ketika ditemukan adanya ancaman-ancaman di wilayah perairan negara Indonesia khususnya wilayah Kaltara. Termasuk juga akan bergerak apabila diketahui terdapat ancaman-ancaman yang menggunakan wahana udara lainnya.
“Ini komitmen kami semenjak awal,” tuturnya.
Pihaknya tidak dapat melakukan pengamanan tanpa melibatkan unsur terkait lainnya. Unsur-unsur yang dilibatkan dalam upaya pengamanan perairan, udara, dan wilayah Indonesia serta bentuk antisipasinya berasal dari TNI AL dengan KRI yang ada serta dari TNI AU dengan rangkaian 1 flight Sukhoi dan TNI AD.
“Ada juga pesawat udara dari TNI AL” tuturnya.
Pasukan yang dipersiapkan dari TNI AD yakni Batalyon Infanteri Raider 613/Raja Alam serta satgas juga dipersiapkan. Sementara dari TNI AL yang juga telah datang dan telah merapat di Pangkalan Angkatan laut 13 Tarakan yaitu KRI Pulau Rupat, KRI Teluk Ratai dan KRI Soeharso.
“Sudah merapat semua ke Tarakan,” ujarnya.
Hingga saat ini pihaknya belum melihat dan menemukan adanya indikasi-indikasi kerawanan akibat pergerakan ISIS ke wilayah Indonesia. Namun pihaknya tetap waspada dan jeli dalam mengintai pintu masuk melalui udara terhadap semua jalur-jalur “tikus”, dengan melakukan pemantauan secara rutin menggunakan pesawat patroli maritim.
“Apabila ditemukan indikasinya, maka kami akan berkoordinasi dengan TNI AL dan TNI AD bahwa ada suatu kerawanan yang mengancam masuk ke Indonesia,” jelasnya.
Selanjutnya pihaknya akan melaporkan kepada pimpinan, dalam hal ini Pangkosek maupun Pangkoop untuk menggerakan pesawat penindak apabila kerawanan tersebut makin meluas atau tidak bisa diantispasi atau dihadapi. “Untuk itu pesawat-pesawat pemukul ini didekatkan ke Pangkalan operasi Tarakan,” pungkasnya. (*/jhn/nri)
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi diyakini tewas akibat serangan udara Rusia. [Foto/Istimewa] ☆
Rusia mengatakan mereka yakin salah satu serangan udaranya kemungkinan telah membunuh pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Kematian komandan militan tersebut telah dikabarkan beberapa kali sebelumnya.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan di Facebook bahwa pihaknya sedang memeriksa informasi yang berkaitan dengan serangan tersebut. Rusia mengatakan serangan tersebut menargetkan sebuah pertemuan tokoh-tokoh senior ISIS dekat benteng kelompok itu di Raqqa, Suriah, pada 28 Mei.
Dikatakan sekitar 30 komandan lapangan dan 300 gerilyawan tewas oleh serangan jet tempur Su-35 dan Su-34. Baghdadi kemungkinan hadir dalam pertemuan tersebut.
"Menurut informasi yang sedang diperiksa melalui berbagai saluran pemimpin ISIS hadir dalam konferensi tersebut dan dihancurkan oleh serangan tersebut," pernyataan Kementerian Pertahan Rusia yang dimuat di Facebook seperti dikutip dari NBC News, Jumat (16/6/2017).
Militer Rusia mengatakan telah mengatakan kepada Amerika Serikat (AS) tentang serangan tersebut yang mungkin telah membunuh pemimpin ISIS. "Mitra kami, AS, telah diberi tahu sebelumnya tentang waktu dan lokasi serangan udara Rusia melalui saluran komunikasi," demikian pernyataan itu. (ian)
AS Skeptis
Militer Rusia mengklaim bahwa pasukannya telah membunuh pemimpin Islamic State (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi dalam serangan udara di Suriah bulan lalu. Namun, Amerika Serikat (AS) dan Irak skeptis dengan tewasnya pentolan ISIS itu.
Al-Baghdadi yang memproklamirkan ISIS di sebuah masjid di Mosul tahun 2014 kerap dilaporkan terluka parah maupun tewas oleh sebuah serangan, baik di Irak maupun di Suriah. Jika klaim militer Rusia ini terbukti benar, maka itu akan menjadi salah satu pukulan terbesar bagi ISIS yang sedang berusaha mempertahankan wilayah yang mereka duduki.
Tidak ada konfirmasi independen soal laporan kematian al-Baghdadi. Selain AS, beberapa pejabat keamanan Irak dan Eropa skeptis dengan laporan kematian pemimpin kelompok teror itu.
”Kematiannya telah sering dilaporkan sehingga Anda harus berhati-hati sampai sebuah pernyataan Daesh secara formal muncul,” kata seorang pejabat keamanan Eropa yang berbicara dalam kondisi anonim. Daesh adalah akronim Arab untuk ISIS.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis belum bisa percaya dengan klaim Rusia. ”Kami tidak memiliki informasi untuk menguatkan laporan tersebut,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (17/6/2017).
Pada hari Jumat, Kementerian Pertahanan Rusia melalui akun Facebook-nya mengatakan bahwa mereka telah memeriksa informasi soal serangan yang menewaskan al-Baghdadi.
”Pada tanggal 28 Mei, setelah pesawat tak berawak digunakan untuk mengonfirmasi informasi mengenai tempat dan waktu pertemuan para pemimpin ISIS, antara pukul 00.35 dan 00.45, angkatan udara Rusia meluncurkan serangan ke titik komando di mana para pemimpin (ISIS) berada,” tulis kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
”Menurut informasi yang sekarang diperiksa melalui berbagai saluran, juga hadir dalam pertemuan tersebut adalah pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, yang dieliminasi sebagai hasil serangan,” lanjut kementerian tersebut.
Para pejabat intelijen Irak mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki informasi apapun dengan pihak berwenang Irak untuk mengindikasikan bahwa Baghdadi terbunuh. Irak memeriksa laporan tersebut dan akan mengumumkan kematiannya jika mendapat konfirmasi yang tepat.
Hoshiyar Zebari, mantan menteri luar negeri Irak yang kini menjadi penasihat senior pemerintah daerah otonomi Kurdi, juga mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada konfirmasi tentang kematian Baghdadi. (mas)
Raytheon has been awarded a more than $ 82-million contract to produce AIM-9X Sidewinder air-to-air missiles and supporting equipment for the US Navy as well as for Poland, Romania, Belgium and Indonesia, the Department of Defense announced in a press release.
"Raytheon Co., Missile Systems, Tucson, Arizona, is being awarded $82,818,665 to a previously awarded contract for procurement of 180 AIM-9X Block II all-up-round tactical full-rate production Lot 17 missiles for the Air Force (52); Navy (8); and the governments of Poland (93); Indonesia (14); Romania (10); and Belgium (3)," the release stated on Wednesday.
Under the terms of the contract, Raytheon must also provide supporting equipment to include missile containers, air training missiles, guidance units and spare parts, the release added.
The provision of the missiles to the four nations is part of a US sanctioned foreign military sale.
The Sidewinder is an infrared-tracking, short-range air-to-air missile. The missile is carried by US Air Force F-15, F-16 and US Navy F-18 aircraft, and is also use by the air forces of 18 foreign nations
KPK Tetapkan Bos PT Diratama Jaya MandiriHelikopter Agusta Westland (AW) 101 terparkir dengan dipasangi garis polisi di Hanggar Skadron Teknik 021 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 9 Februari 2017. ☆
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Presiden Direktur PT Diratama Jaya Mandiri, Irfan Kurnia Saleh tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan helikopter AugustaWestland (AW)-101, Jumat (16/6).
Penetapan ini merupakan koordinasi KPK dengan Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom TNI) yang telah menetapkan tiga anggota TNI AU sebagai tersangka. Tiga tersangka tersebut yakni, Marsekal Pertama TNI berinisial FA selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Letnan Kolonel WW selaku pemegang kas dan Pembantu Letnan Dua SS.
"KPK telah menemukan bukti permulaan yang cukup adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan helikopter angkut AW-101 di TNI AU tahun 2016-2017. Terkait hal tersebut, KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan IKS (Irfan Kurnia Saleh) sebagai tersangka," kata Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/6).
Dikatakan Basaria, Irfan sebagai bos PT Diratama Jaya Mandiri diduga telah menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dalam pengadaan helikopter AW-101 di TNI AU tahun anggaran 2016-2017.
Dijelaskan Basaria, pada April 2016, TNI AU mengadakan satu unit helikopter angkut AW-101 dengan menggunakan metode pemilihan khusus atau proses lelang yang harus diikuti oleh dua perusahaan peserta lelang. Irfan mengikutsertakan dua perusahaan miliknya, yakni PT Diratama Jaya Mandiri dan PT Karya Cipta Gemilang dalam proses lelang ini.
Padahal, sebelum proses lelang ini, Irfan sudah menandatangani kontrak dengan AW sebagai produsen helikopter angkut dengn nilai kontrak USD 39,3 juta atau sekitar Rp 514 miliar. Sementara saat ditunjuk sebagai pemenang lelang pada Juli 2016, Irfan mewakili PT DJM menandatangani kontrak dengan TNI AU senilai Rp 738 miliar.
"Akibatnya, keuangan negara diduga dirugikan sekitar Rp 224 miliar," kata Basaria.
Atas tindak pidana yang diduga dilakukannya, Irfan disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Puspom TNI Tetapkan Kepala Unit Pengadaan TNI AU Tersangka Korupsi
Tak hanya KPK, Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom TNI) yang turut mengusut kasus ini juga menetapkan tersangka baru.
Danpuspom TNI, Mayjen TNI Dodik Wijanarko menyatakan tersangka baru dari unsur militer tersebut adalah Kolonel KAL selaku Kepala Unit Layanan Pengadaan TNI AU.
"Maka hari ini kami ingin menyampaikan satu orang dari TNI atas nama Kolonel KAL terhadap pengadaan barang dan jasa heli AW-101," kata Dodik dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/6).
Dengan penetapan ini, terdapat empat anggota TNI AU yang sudah menyandang status tersangka. Sebelumnya dalam kasus ini, Puspom TNI telah menyematkan status tersangka terhadap Marsekal Pertama TNI berinisial FA selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Letnan Kolonel WW selaku pemegang kas, dan Pembantu Letnan Dua SS.
Dodik memastikan, pihaknya berkoordinasi dengan KPK akan terus mengembangkan dan mengusut kasus ini. Untuk itu, tak menutup kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan heli semasa TNI AU dipimpin oleh Marsekal TNI Agus Supriatna tersebut. Agus Supriatna kini sudah pensiun.
"Karena masih terus berbagai penyidikan dan penyelidikan, tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dari TNI," tegasnya.
Gandeng Investor Eropa TimurAmunisi PT Pindad ☆
PT Pindad (Persero) akan meningkatkan kapasitas pabrik amunisinya yang ada di Turen, Malang. Peningkatan kapasitas ini dalam rangka meningkatkan peran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan amunisi dalam negeri dan memperluas pasar ke dunia.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan peningkatan kapasitas ini juga sudah menjadi bagian dari rencana perusahaan dalam jangka menengah.
“Ini kita akan mulai pada 2018 dan untuk melaksanakan itu kita datangkan investor dari luar negeri, tepatnya dari negara di Eropa Timur,” kata Abraham, Jumat (16/6/2017).
Dia mengaku dengan menggandeng investor luar negeri ini merupakan bentuk loncatan bagi perusahaan dalam mewujudkan cita-cita menjadi perusahaan terkemuka di Asia pada 2023.
Dipilihnya peningkatan kapasitas produksi amunisi lantaran saat ini Pindad belum mampu memenuhi semua kebutuhan amunisi TNI yang notabene menjadi pelanggan tetapnya.
Abraham menjelaskan, kebutuhan amunisi TNI sendiri setiap tahun mencapai 600 juta butir peluru. Namun kapasitas Pindad sendiri setiap tahunnya hanya mampu memproduksi 160 juta butir peluru.
“Makanya kita akan tingkatkan produksinya. Nanti akan menjadi 290 juta butir peluru per tahunnya. Itu pun masih defisit,” kata dia.
Untuk investasinya sendiri, Abraham mengungkapkan akan memakan biaya mencapai Rp 400 miliar. Pindad tetap menjadi yang dominan, yaitu tetap di atas 50 persen.
Antisipasi ISISKRI Torani 860 TNI AL ☆
Komisi I DPR sepakat menambah anggaran TNI untuk mengatasi ancaman terorisme di Indonesia. Penambahan anggaran ini berkaitan dengan ancaman ISIS yang semakin mengkhawatirkan khususnya setelah adanya teror sel ISIS di Marawi.
“Kita ingin dalam rangka Marawi ini kita tadi sepakat Komisi I untuk TNI mengajukan tambahan anggaran, antisipasi itu,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/4).
Usulan tersebut dibahas dalam rapat anggaran antara Komisi I bersama Menteri Pertahanan dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hari ini. Namun, total anggarannya belum dibahas lebih mendalam.
“Saat rapat tadi belum diusulkan soal berapa anggarannya hanya kita minta karena tadi dalam rangka Marawi itu TNI itu memindahkan kegiatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, anggaran itu nantinya akan digunakan TNI untuk pengamanan serta antisipasi masuknya ISIS dari Marawi. Anggaran misalnya dialokasikan untuk kegiatan operasi dan intelijen.
“Misalnya kapal Patroli di Laut Jawa, kan ada situasi dia dialihkan, dialihkan ke Laut Sulawesi misalnya. Ini dalam rangka patroli khusus Marawi ini. Nah, kita ingin mencegah dampak itu dengan penambahan kegiatan operasi, intelijen dan lain-lain,” pungkasnya.
Pada Bulan OktoberHelikopter Apache n Mi35 [US Army] ☆
Peringatan hari ulang tahun TNI ke-72 pada Oktober nanti akan kembali diadakan di Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten. Di lokasi yang sama, pada 2015, juga diadakan perhelatan tahunan tersebut dengan pertunjukan alutsista.
Kabar akan diadakannya peringatan HUT TNI di Cilegon disampaikan oleh Komandan Korem 064/Maulana Yusuf Kolonel Czi Ito Hediarto. Ia mengatakan, dalam peringatan nanti, akan dihadirkan alutsista sampai pembelian terakhir pada 2017. Diharapkan, tidak hanya masyarakat Banten yang datang, tapi juga dari sekitar Jabodetabek.
“Nanti masyarakat Banten dan Jabodetabek yang mau melihat alutsista akan dihadirkan,” kata Ito kepada wartawan di Kota Serang, Rabu (14/6/2017).
Pada tahun ini, akan ada 18 ribu prajurit yang berpartisipasi. Jumlah ini lebih besar dibanding pada 2015, yang hanya 13 ribu prajurit. Selain itu, akan ada rangkaian kegiatan sampai sebelum puncak peringatan, seperti bakti sosial, pengobatan massal, lintasan sejarah, sampai pertunjukan pencak silat massal. Menurut Ito, pemilihan Banten sebagai lokasi peringatan karena dekat dengan Jakarta.
“Menurut hemat saya, Banten dekat dengan Jakarta. Karena akses jalan tol, sehingga alutsista sampai ke sana semuanya, karena alutsistanya banyak. Di sana juga ada laut, ada pulau, bukit-bukit, dan kelihatan pas,” ujarnya.
Untuk teknis alutsista apa saja yang akan dipertunjukkan, Ito tidak bisa merinci hal tersebut. Itu menjadi kewenangan Mabes TNI. Namun ia berharap alutsista terbaru sampai pembelian pada Agustus 2017 dapat ditampilkan di tengah-tengah masyarakat.
Sejumlah Korban TerlukaBeberapa terluka menyusul sebuah insiden yang melibatkan sebuah tank di sebuah basis pelatihan militer (US Army). ★
Sejumlah orang dilaporkan terluka menyusul sebuah insiden yang melibatkan sebuah tank di sebuah basis pelatihan militer.
Kementerian Pertahanan Inggris menyampaikan pemberitahuan tentang insiden di Castlemartin Ranges di Pembrokeshire, Wales, selepas pukul 15.30 waktu setempat, menurut seorang jurubicara.
Sebuah pemberitahuan soal latihan penembakan di Castlemartin pada situs web pemerintah menunjukkan bahwa penembakan langsung akan dilakukan pada Senin sampai Jumat.
Pemberitahuan tersebut mengatakan ruas jalan dari Bosherston menuju ke Kapel St Govan dan jalan setapak dari St Govan’s Head ke Broadhaven akan ditutup setiap hari.
Juga ditambahkan bahwa latihan penembakan malam akan digelar pada Selasa dan Kamis.
"Kami mengetahui sebuah insiden di Castlemartin Ranges. Ini masih diselidiki dan oleh karena itu tidak pantas untuk berkomentar lebih jauh," kata juru bicara Kemenhan Inggris seperti dilansir Metro.co.uk, Kamis 15 Juni 2017.
Menurut situs web Visit Pembrokeshire, sebagian besar semenanjung Castlemartin diambil alih oleh armada tank Royal Armored Corps (RAC) pada akhir 1930an dan dikembangkan lebih lanjut selama masa Perang Dingin.
Sekarang itulah satu-satunya jajaran Angkatan Darat Inggris yang tersedia untuk unit lapis baja guna latihan penembakan di lapangan.
Seorang juru bicara Polisi Dyfed-Powys mengatakan: "Polisi Dyfed-Powys dipanggil ke sebuah insiden di jajaran Korps Lapis Baja MoD di basis Castlemartin pada pukul 15.30 hari ini. Semuanya sedang diselidiki dan kabar terbaru lebih lanjut akan diberikan bila memungkinkan."
Seorang tentara berusia 21 tahun meninggal di Castlemartin pada 2012 setelah tertembak di kepala saat bersantai di tempat yang aman di luar jangkauan latihan. (FJR)
♞ Metrotv
Senilai Rp 159 TriliunQatar sepakat memborong 36 pesawat jet tempur AS senilai lebih dari Rp 159 triliun pada Rabu (14/6/2017). [REUTERS/Hamad I Mohammed]
Qatar menandatangani kesepakatan pembelian 36 pesawat jet tempur F-15 dari Amerika Serikat (AS) senilai USD12 miliar atau lebih dari Rp 159 triliun. Kesepakatan untuk memborong puluhan jet tempur Washington ini terjadi di tengah ketegangan antara Qatar dengan Arab Saudi dan koalisinya.
Menteri Pertahanan Qatar Khalid Al-Attiyah dan Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis menyelesaikan kesepakatan itu pada hari Rabu di Washington. Pentagon telah mengonfirmasi penandatanganan kesepakatan tersebut.
“Penjualan tersebut akan memberi Qatar kemampuan canggih dan meningkatkan kerjasama keamanan dan interoperabilitas antara Amerika Serikat dan Qatar,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (15/6/2017).
Kongres AS pada tahun lalu menyetujui penjualan 72 unit pesawat jet tempur F-15 kepada Qatar dalam sebuah kesepakatan senilai USD 21 miliar. Persetujuan Kongres itu sekaligus menjadi dukungan untuk kesepakatan yang diselesaikan pada hari Rabu.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan beberapa negara koalisi Arab telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar setelah Doha dituduh mendukung dan mendanai kelompok teroris. Namun, Qatar telah membantah tuduhan itu.
Pemutusan hubungan diplomatik oleh Saudi dan koalisinya itu diikuti dengan isolasi terhadap Qata di bidang perdagangan dan transportasi.
Penjualan puluhan pesawat jet tempur F-15 ini menyoroti posisi kompleks yang dimiliki pemerintahan Presiden Donald Trump. Pemerintah Trump dipaksa untuk menyeimbangkan fokusnya dalam memerangi terorisme dan mengatasi persaingan regional di antara sekutu Washington. Saudi dan Qatar adalah dua negara yang sama-sama menjadi sekutu AS.
Qatar menjadi tuan rumah bagi pasukan AS di pangkalan udara al-Udeid yang digunakan untuk menyerang ISIS di Irak dan Suriah.
”Ini membingungkan, dan hal terburuk yang ingin Anda lakukan dalam situasi yang panas dan rumit seperti ini adalah dengan memberikan pesan yang beragam,” kata Paul Sullivan, seorang spesialis Timur Tengah di Universitas Georgetown di Washington, merespons pengumuman Pentagon.
Kementerian Pertahanan Qatar mengatakan kesepakatan tersebut akan menciptakan 60.000 pekerjaan di 42 negara bagian AS sambil mengurangi beban pasukan Washington.
Bukti Dukungan Washington
Amerika Serikat (AS) telah sepakat menjual 36 unit pesawat jet tempur F-15 senilai USD12 miliar atau lebih dari Rp 159 triliun kepada Qatar. Doha mengklaim penjualan puluhan jet tempur ini sebagai bukti dukungan kuat dari Washington.
Qatar sedang terlibat “perang diplomatik” dengan para tetangga Arab-nya, seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir. Negara-negara koalisi Arab itu telah memutuskan hubungan diplomatik atas tuduhan bahwa Doha mendukung dan mendanai kelompok teroris.
Klaim dukungan AS kepada negara kecil di Arab ini disampaikan seorang pejabat pemerintah Qatar, hari Kamis. Pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu mengabaikan tuduhan Presiden Donald Trump yang berulang kali menyebut Doha mendukung terorisme.
Qatar menghadapi boikot ekonomi dan diplomatik yang parah oleh Arab Saudi dan koalisi Arab-nya.sekutunya yang memutusan hubungan diplomatik dengan Doha.
Pada hari Rabu lalu, Menteri Pertahanan AS James Mattis menandatangani kesepakatan penjualan 36 pesawat jet tempur F-15 dengan Menteri Pertahanan Qatar Khalid al-Attiyah. Duta Besar Qatar untuk AS Meshal Hamad al-Thani telah mem-posting foto penandatanganan kesepakatan itu di Twitter.
”Ini tentu saja bukti bahwa institusi AS ada bersama kami tapi kami tidak pernah meragukannya,” kata pejabat pemerintah Qatar di Doha. ”Militer kita seperti saudara. Dukungan AS untuk Qatar berakar kuat dan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan politik,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/6/2017).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam sebuah tur di Teluk yang berusaha membantu mengakhiri krisis Teluk, membela kesepakatan penjualan pesawat AS kepada Qatar.
”Sama seperti negara lain, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, wajar bagi Qatar untuk membeli pesawat terbang atau suku cadang yang diperlukan untuk pertahanannya sendiri,” kata Cavusoglu di Kuwait, yang dilansir Anadolu.
Turki sendiri memilih bersahabat dengan Qatar dan telah mengirim pasokan makanan sejak sanksi diberlakukan negara-negara Arab. Kuwait juga memimpin upaya untuk menengahi perselisihan antara Qatar dengan negara-negara Koalisi Arab tersebut. (mas)
♖ Sindonews