Sejauh ini, Indonesia baru memiliki 21 sensor siber.BSSN [wikipedia] ●
Ancaman kemanan siber di Indonesia dinilai sudah dalam posisi darurat. Tercatat sebanyak 225,9 juta serangan siber dalam kurun 2018 hingga sekarang menyerang sistem data warga maupun instansi di Indonesia. Meski tertinggal dari negara tetangga soal keamanan siber, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berencana memasang sensor siber di 34 provinsi.
“Sejauh ini, Indonesia baru memiliki 21 sensor siber. Kalau sudah dipasang di 34 provinsi, mungkin jumlahnya bisa mencapai 50 sensor,” kata Kepala BSSN Djoko Setiadi kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (9/2).
Dia menjelaskan, sebagai negara dengan teritorial dan akses internet yang masif, Indonesia belum mampu memasang sensor siber dengan jumlah yang banyak. Alasannya, kata dia, BSSN terkendala sumber daya manusia dan sumber anggaran. Sebagai informasi, satu sensor siber yang ada di Indonesia harganya berkisar Rp 4 juta.
Sebagai lembaga yang berfungsi mengamankan keamanan data nasional, dana yang dimiliki masih minim yakni Rp 2,2 triliun. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat menganggarkan Rp 260 triliun untuk lembaga keamanan sibernya.
“Dengan anggaran sebesar itu saja, sistem keamanan Amerika masih bisa diretas. Bagaimana dengan Indonesia,” kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Pratama Persadha, kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (9/2).
Pratama mengapresiasi langkah BSSN untuk memasang sensor siber di 34 provinsi di Indonesia, namun begitu dia berharap pemerintah dapat menambahkan anggaran BSSN dalam menjalankan fungsinya. Dia juga mengimbau pada pemerintah untuk tidak terlalu mengeluarkan energi terlalu besar pada urusan penyebaran hoaks. Menurut dia, meski hoaks merupakan permasalahan yang harus diberantas, tapi hal itu hanyalah bagian kecil dari permasalahan keamanan siber.
“Permasalahan utamanya ada di sektor perbankan, bisnis, maritim, militer, politik, hingga transportasi. Kalau hanya sekadar memberantas hoaks, itu hanya remah-remahnya saja. Lebih baik fokus ke yang besar dulu, hulunya,” kata dia.
Sebagai negara dengan luas terotori dan akses internet yang luas, Indonesia tertinggal jauh dari Taiwan. Negara ‘mungil' asal Asia itu bahkan memiliki enam ribu sensor siber agar dapat menghalau kejahatan siber di negaranya.
Produk Mayora Sangat Diminati Rusia Foto Sukhoi dan Torabika ☆
Dalam lima tahun belakangan, produk kopi Mayora lewat merek Torabika telah berhasil diterima dengan baik di pasar Rusia.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva menjelaskan, dengan makin kuatnya Mayora di pasar Rusia diharapkan akan ada kerjasama positif dalam perdagangan Indonesia dan Rusia.
Bahkan dirinya menginginkan agar Mayora bangun pabrik di Rusia. "Dengan pabrik itu akan beri kesempatan baik bagi Mayora untuk menjangkau pasar Rusia dan juga negara Eurasia," kata Vorobieva, Rabu (6/2).
Vorobieva juga mengungkapkan kedua negara tidak dalam kondisi perang dagang. Sehingga diharapkan kerjasama kedua negara diperkuat khususnya di bidang ekonomi.
Dirinya bahkan secara terbuka mengungkapkan produk CPO dari Indonesia pun sejatinya diterima dengan baik di negaranya.
"Kami harap kedepan Indonesia juga akan beli produk high tech asal Rusia dan juga bisa mengambil produk pertanian seperti gandum," jelasnya.
Sementara, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menjelaskan sejatinya Indonesia tak hanya ingin dikenal sebagai eksportir komoditas CPO maupun tambang saja.
Melainkan juga ingin dikenal dengan eksportir produk bernilai tambah seperti produk makanan atau minuman seperti Mayora.
Mengenai potensi pembangunan pabrik, Enggar juga berharap Mayora kedepan dapat mewujudkan rencana pembangunan pabrik di Rusia.
Hal ini juga menurutnya tanda agar hubungan Indonesia dan Rusia tak hanya sekedar politik dan bilateral tetapi juga ekonomi. Seperti kemauan Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Saya tentu akan dorong Mayora untuk bangun pabrik di Rusia. Seperti halnya saya minta Sukhoi untuk bangun pabrik di Indonesia," kata Enggar, Kamis (6/2).
Enggar menjelaskan produk Mayora Group akan dimasukkan dalam daftar komoditas imbal dagang (counter trade) dengan Sukhoi buatan Rusia.
Sebab, selama ini produk Mayora sudah banyak dikirim ke Rusia. Begitupula, Indonesia banyak membeli pesawat tempur Sukhoi.
Mengenai kelanjutan, Kemdag masih menunggu tindak lanjut dari kementerian terkait, salah satunya Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Jika memungkinkan, Kemendag akan memasukkan produk Mayora dalam daftar komoditas untuk imbal dagang ini.
"Kita masih tunggu perkembangan lebih lanjut untuk counter trade itu. Kita tunggu dari kementerian lain lain. Kalau jadi, kita selipin produk Mayora.
Presiden Direktur PT Mayora Indah Tbk, Andre Sukendra Atmadja menjelaskan untuk bisa membangun pabrik tentunya harus ada skala ekonomis yang harus dicapai.
Menurutnya perusahaan masih mempelajari pembangunan fasilitas produksi di Rusia.
"Skala ekonomisnya tentu harus bisa mendapatkan US$ 100 juta dalam setahun baru feasible membangun pabrik," kata Andre, Rabu (6/2).
Adapun tahun 2019 ditargetkan akan ada 2.000 kontainer produk Mayora yang di kirim ke Rusia. Jumlah kontainer tersebut setara US$ 40 juta.
Mayora Group didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang.
Saat ini Mayora Group memiliki 29 pabrik. Ada 24 pabrik di Indonesia dan lima pabrik di luar negeri.(*)
Menteri Pertahanan RI Rymizard Ryacudu melakukan pembicaraan bilateral dengan Menteri Pertahanan Rusia General of the Army Sergei Shoigu, Rabu, (06/ 02). (Kemhan) ☆
Sebagai bentuk penguatan hubungan diplomatik antara Republik Indonesia (RI) dan Federasi Rusia, Menteri Pertahanan RI Rymizard Ryacudu melakukan pembicaraan bilateral dengan Menteri Pertahanan Rusia General of the Army Sergei Shoigu, Rabu, (06/ 02).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kemhan Rusia, kedua Menhan memandang positif terhadap kerjasama pertahanan bilateral yang sudah terjalin antara dua negara.
Dikatakan Menhan RI, Rusia selama ini menjadi negara partner diplomatik dalam berbagai bidang, baik dalam pengadaan alutsista, peningkatan kapasitas dan kapabilitas personel militer Indonesia. Selain itu juga pemerintah Rusia mendukung upaya Indonesia dalam berperan serta menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.
Selaras dengan konsep diplomasi pertahanan yang diusung Indonesia, Menhan RI yakin bahwa Indonesia-Rusia memiliki pengaruh dan kapabilitas yang besar dalam mengambil peran guna menjaga stabilitas keamanan kawasan, yang selanjutnya berdampak pada perdamaian dan ketertiban dunia. Hal mendasar lainnya dari komponen diplomasi pertahanan Indonesia bahwa selama ini Indonesia tetap mengedepankan konsep strategi pertahanan yaitu tanpa memiliki musuh dari negara manapun.
Kunjungan bilateral ini menunjukan komitmen Indonesia dengan membangun persahabatan dan keterhubungan dengan semua negara termasuk di dalamnya Rusia. Rusia merupakan salah satu dari empat negara poros diplomasi pertahanan Indonesia selain Amerika, China dan ASEAN.
Kepada Menhan Rusia, Menhan RI menegaskan bahwa perkembangan saat ini, musuh utama Indonesia berupa ancaman nyata yaitu teroris dan bencana alam, namun saat ini yang utama adalah teroris. Sebagai musuh bersama dunia saat ini, berbagai bentuk kebijakan penanggulangan terorisme telah diupayakan oleh pemerintah Indonesia melalui Kemhan.
Untuk itulah sebagai landasan peningkatan kemitraan strategi kedua negara, Menhan RI mengupayakan adanya bentuk peningkatan kerjasama dengan pihak Rusia di berbagai bidang, baik yang telah berlangsung hingga saat ini maupun yang selanjutnya akan dilaksanakan. Peningkatan kerjasama tersebut seperti pertukaran informasi, latihan bersama, saling kunjung antar pejabat, serta peningkatan dialog keamanan tahunan antar kedua negara.
Pada kesempatan tersebut Menhan Rusia juga mengundang pihak Indonesia untuk mengikuti beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di Rusia antara lain, Konferensi Keamanan Internasional, Army Forum, Army Games, dan Parade Angkatan Laut.
N219 PTDI ☆
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyambangi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Dia menyampaikan tujuan kedatangannya ke Kantor Luhut Binsar Pandjaitan tersebut untuk membahas percepatan proyek pesawat N-219. "Itu saja membahas percepatan N219," kata dia, saat ditemui di Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Menurut dia, dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai kebutuhan anggaran untuk proyek tersebut, baik untuk test flight maupun perluasan pabrik pesawat N-219.
"Baik dari anggaran untuk tes terbangnya maupun nanti pengembangan pabriknya. Itu yang kita bahas tadi," ungkap dia.
Adapun untuk test flight, dikatakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 50 miliar. Namun kebutuhan anggaran untuk perluasan pabrik masih belum disebutkan.
"2019 ini tambahan anggaran untuk test flight sama satu lagi upaya mencari investasi untuk perluasan kapasitas pabrik di N219 sendiri. Kalau yang test 50 miliar. Kalau yang pengembangan ada lah hitungan berapa ratus miliar. Nanti kita cari," tandasnya.
PT DI Targetkan 500 Pesawat N219 Terjual dalam Sepuluh Tahun
PT Dirgantara Indonesia (Persero) yakin mampu menjual pesawat N219 Nurtanio ke luar negeri. Meski pesawat ini produk asli karya anak bangsa, dipastikan kualitasnya tidak kalah jika dibandingkan pesawat di kelasnya, bahkan diklaim lebih efisien.
Direktur Utama PT DI Elfien Guntoro mengatakan, saat ini N219 Nurtanio masih dalam proses sertifikasi. Pengujian jam terbang dan ketahanannya masih terus dilakukan. Proses ini diharapkan selesai pada tahun ini.
"Harapan tahun depan kita sudah mulai produksi, kalau tidak ada hambatan. Kan ini pesawat masih prototype jadi semua masih harus diuji," papar Elfien di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (25/9/2019).
Meski masih proses sertifikasi, Elfien mengaku PT DI saat ini sudah mengantongi komitmen pembelian N219 Nurtanio sebanyak 110 pesawat. Mayoritas komitmen itu didapatkan dari perusahaan dalam negeri dan pemerintah daerah (pemda).
"Kalau mau lihat pasar dalam negeri, dari market riset kami kebutuhan sekitar 10 tahun ke depan 235 pesawat dan untuk luar negeri sekitar 300 pesawat jadi hampir 500 pesawat yang bisa diisi N219," tegas Elfien.
N219 merupakan pesawat dengan kapasitas 19 seat dengan bermesin baling baling (propeller) dengan jenis Hartzell 4-Blade Metal Propeller. Dengan jenis ini maka pesawat mampu mendarat di landasan (runway) yang hanya memiliki panjang 600 meter.
"Dengan begitu, maka memang pesawat ini diperuntukkan menjangkau wilayah terpencil di Indonesia," kata Deputi Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, N219 ini juga didukung dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP.
Ilustrasi CN295 TNI AU ☆
Komandan Pangkalan Udara Manuhua Biak, Papua Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengungkapkan Skuadron Udara 27 Biak segera diresmikan KSAU Marsekal Yuyu Sutisna dijadwalkan pada Mei 2019.
"Fasilitas sarana penunjang Skuadron 27 yang berada di wilayah operasi Lanud Manuhua Biak sudah siap dioperasikan," kata Danlanud Manuhua Marsma Fajar Adriyanto, di Biak, Selasa.
Ia menyebutkan untuk mendukung operasional Skuadron 27 dioperasikan di Biak akan ditambah sebanyak 100 personel TNI Angkatan Udara.
Marsma Fajar mengakui kehadiran Skuadron 27 pesawat CN 235 di Kabupaten Biak Numfor diharapkan dapat mendukung kelancaran angkutan udara untuk menunjang pelayanan tugas operasi udara di wilayah Papua dan Papua Barat.
Sedangkan keberadaan Skuadron 27 dengan pesawat CN 235, menurut Masrma Fajar, untuk membantu pemerintah serta dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat di tanah Papua.
"Ada tiga pesawat CN 235 yang sudah siap dioperasikan, ya untuk idealnya Skuadron 27 harus punya sekitar 12 pesawat," katanya lagi.
Pembangunan fasilitas hanggar Skuadron udara 27 di Pangkalan Udara Manuhua Biak dilakukan sejak bulan Oktober 2018 berlokasi di STAB Baling-baling.
➶ Di Subang PT Dahana [@okerosgana]
PT Dahana (Persero), kedepan akan memiliki 3 Pabrik baru, untuk fasilitas produksi bomb baru dikawasan Energetic Material Center (EMC) PT Dahana Cibogo Subang, Rabu (30/1/2019). Ketiga pabrik bomb baru itu yakni, pabrik Emulsifier, Fuze Bomb, dan Element Detonator.
Peresmian sekaligus peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru itu dilakukan oleh Deputi Bidang Pertambangan, Industry Strategis, dan Media Kementerian BUMN, F. Harry Sampurno, sedangkan dilokasi yang sama Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI, sekaligus Komisaris Utama PT Dahana (Persero) Hadiyan Sumintaatmadja meresmikan sarana dan prasarana Pabrik Spherical Powder.
Terkait peletakan batu pertama pembangunan pabrik bomb baru itu, Direktur Utama PT Dahana (Persero), Budi Antono menyatakan, dengan adanya pembangunan fasilitas produksi baru di Dahana ini, merupakan salah satu wujud Dahana mendorong kemandirian bahan peledak Nasional, dalam memenuhi kebutuhan militer dan komersil.
"Ketiga pabrik bomb baru yang hari ini kita resmikan ini, sebagai penunjang, produksi bahan peledak komersil dan militer, tentunya fasilitas yang kita bangun di Kawasan EMC Dahana ini, untuk menunjang pengembangan teknologi dalam bisnis bahan peledak, dalam menuju kemandirian bahan peledak Nasional," terang Budi kepada Wartawan di Subang, Rabu (30/1/2019).
Dalam kesempatan itu, Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa yang ikut hadir dalam peresmian tiga pabrik bomb baru di Kawasan EMC PT Dahana itu menyebutkan, bahwa PT Dahana (Persero) merupakan salah satu Perusahaan terbesar di Jawa Barat, dari sekian banyak perusahaan besar lainnya, bahkan PT Dahana masuk dalam katagori perusahaan terbesar di Indonesia.
"PT. Dahana ini merupakan salah satu Perusahaan yang Kita banggakan, yang mampu menciptakan produk inovatif untuk bangsa Indonesia," ujar Iwa.
Menurutnya, peresmian dan peletakan batu pertama tiga pabrik bomb baru ini, merupakan hal yang sangat penting untuk memperkuat pertahanan dan keamanan serta keutuhan NKRI kedepannya.
"Saya berharap, kemampuan PT Dahana dalam memproduksi bahan peledak untuk menjaga kedaulatan NKRI, dan secara pribadi mendukung upaya yang dilakukan PT Dahana, untuk mengutamakan pertahanan dan keamanan NKRI," tegas Sekda.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono menyerahkan bantuan CSR kepada Siswa dan siswi berprestasi, sekaligus menyerahkan bantuan sosial.
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, dan Unsur Pimpinan daerah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), beberapa Kementerian terkait, pejabat BUMN, dan para tamu undangan lainnya.
The Polonez Multiple Launch Rocket System is a Belarusian 300 mm rocket artillery system of a launcher unit comprising 8 rockets packaged in two four-rocket pods mounted on a MZKT-7930 vehicle [belsat] ★
The Indonesian Ministry of Defence (MoD) has said it is preparing a defence co-operation agreement with Belarus that will facilitate joint research, development, and manufacturing activities.
The accord was approved by a defence committee under the Indonesian House of Representatives (DPR) on 28 January and will now be sent to a DPR plenary session for final approval.
The MoD said the accord, which will also provide a framework for defence trade between the countries, has already been agreed in principle but requires government ratification to become law.
The MoD added that the proposed agreement will widen the scope of existing collaboration that is supported by a defence industry accord signed by Indonesia and Belarus in March 2013.
Skadron Udara 16 melaksanakan latihan penembakan maverick di tranining area Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Pelaksanaan latihan tersebut dilakukan terhitung sejak Senin (28/1/2019) hingga (31/1/2019). ☆
Skadron Udara 16 TNI AU melaksanakan latihan penembakan maverick di tranining area Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Pelaksanaan latihan tersebut dilakukan terhitung sejak Senin (28/1/2019) hingga Kamis (31/1/2019).
Para penerbang Skadron Udara 16 melatih beragam teknik penembakan mulai dari pola penembakan dasar (academic), ketinggian rendah (low altitude) maupun sedang (medium altitude).
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T mengatakan, Skadron Udara 16 memiliki tugas penting dalam pelaksanaan Operasi Matra Udara.
Dalam beberapa operasi militer pesawat tempur F-16 mendapatkan tugas untuk menetralisir kekuatan darat melalui udara atau pun melemahkan kekuatan musuh di udara.
“Program latihan profisiensi Maverick menggunakan rudal khusus yang didesain untuk latihan disebut dengan Training Guided Missile (TGM). Rudal ini tidak membawa hulu ledak namun tetap dilengkapi sensor dan penjejak infra merah guna melatihkan manuver akuisisi sasaran,” katanya.
Sementara itu, Komandan Skadron Udara 16 Lanud Rsn Letkol Pnb Bambang Apriyanto menjelaskan, pesawat F-16 C/D Block 52ID yang diawaki oleh crew Skadron Udara 16 dapat menggunakan berbagai metode serangan udara ke darat.
Salah satunya adalah kemampuan pesawat menggotong rudal AGM-65G Maverick.
“Maverick adalah peluru kendali udara ke darat dengan daya ledak yang didesain untuk menghancurkan kendaraan lapis baja, bunker, radar dan sasaran keras dengan dimensi kecil,” terangnya.
“Setelah ditembakkan, Maverick akan secara otomatis meluncur ke sasaran yang sudah dikunci secara visual oleh penerbang.” lanjutnya.
Bambang menambahkan, manuver dari ketinggian tinggi sambil mengitari sasaran (medium altitude from wheel) juga dilatih untuk memberikan fleksibilitas dalam menentukan arah datang serangan.
Untuk latihan tingkat lanjut, penembakan maverick dikombinasikan dengan taktik serangan udara ke darat (surface air tactic) yang menggunakan skenario lebih kompleks dan disertai dengan simulasi ancaman. (*)
Tingkatkan Kapasitas1101 Bakamla [def.pk] ☆
Upaya Bakamla menjadi coast guard bertaraf internasional harus dilengkapi berbagai unsur pendukungnya, baik dari segi sumber daya manusia maupun peralatan.
“Berdasarkan struktur organisasi pada masa damai dan masa perang maka Bakamla harus memiliki standar internasional untuk melengkapi alutsistanya,” kata pengamat pertahanan Susaningtyas NH Kertopati, Kamis (31/ 1).
Menurut Nuning, sapaan akrabnya, Bakamla dapat mengoperasikan kapal-kapal bertonase besar sama dengan TNI AL. Serta mengoperasikan pesawat udara termasuk helikopter dan persenjataan hingga kaliber di atas 76 milimeter.
“Dengan struktur organisasi dan alutsista tersebut maka Bakamla dituntut memiliki SDM yang profesional,” katanya.
Mantan anggota Komisi I DPR itu berpendapat bahwa seluruh institusi yang memiliki kewenangan penegakan hukum di laut dapat diintegrasikan menggunakan identitas Bakamla. Dengan demikian, aset Bakamla dapat memenuhi rasio kebutuhan di laut sekaligus tercapainya efisiensi operasional.
“Sebagai contoh, jika semula kapal Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya memiliki kewenangan terbatas penegakan hukum pelanggaran IUU Fishing, maka setelah menjadi kapal Bakamla dapat memiliki kewenangan untuk penegakan hukum atas perompakan, penyelundupan dan lain-lain,” papar Nuning.
Demikian juga kapal milik Ditjen Bea Cukai yang bertransformasi menjadi Bakamla maka kewenangan juga bertambah dapat melaksanakan penegakan hukum IUU Fishing.
Nuning menambahkan, integrasi tersebut dapat saling melengkapi kebutuhan antar institusi dan menjaga sinergitas.
“Itu sekaligus meningkatkan efektifitas menjaga stabilitas keamanan perairan Indonesia mulai dari laut wilayah hingga ZEE, dan bahkan sampai laut internasional,” jelasnya.