KRI Usman Harun [BS/supermarine] ♔
Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI I. G. Putu Wija Mahadi, S.H., menerima laporan persiapan pelaksanaan Latihan Perang Laut bersama dengan Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy) bertempat di ruang rapat Waasops Kasal di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (22/9).
Latihan bilateral antara TNI Angkatan Laut dengan Royal Australian Navy (RAN) ini terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2011 dan kembali dilaksanakan lagi pada tahun 2015 ini dengan fokus kegiatan dalam bidang Militery Operation Other Than War (MOOTW).
Pelaksanaan latihan bersama kali ini diberi nama New Horizon Exercise 2015 yang dilaksanakan selama empat hari di wilayah perairan Indonesia dalam tiga kegiatan yaitu Harbour Phase, Sea Phase dan Post Exercise Phase.
Menurut Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta selaku Komandan Satgas dan juga Komandan KRI Usman Harun mengatakan, pada latihan ini TNI Angkatan Laut melibatkan 2 KRI, yaitu KRI Usman Harun 359 dan KRI Diponegoro 365, satu Heli BO 105 serta Pesud CN 235 MPA, sementara dari pihak Royal Australian Navy (RAN) mengerahkan dua Kapal perang HMAS Arunta (FFGHM) dan HMAS Sirius (AOR) serta satu heli RAN Seahawk.
Yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan latihan bersama tersebut dimana melibatkan 313 prajurit TNI Angkatan Laut, bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan pemahaman melalui pelatihan di pangkalan (dalam bentuk interaksi sosial), meningkatkan kemampuan tempur, saling pengertian dan kerja sama melalui program latihan terstruktur di pangkalan serta meningkatkan kemampuan dalam keterampilan kepelautan, keterampilan aksi peperangan dan komunikasi.
Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI I. G. Putu Wija Mahadi, S.H., menegaskan bahwa agar unsur yang terlibat dipersiapkan dengan baik dan seluruh personel yang terlibat dalam latihan ini agar tetap diperhatikan faktor keamanan personel dan material.
“KRI dan Pesud yang terlibat dalam latihan dengan kedua negara dipersiapkan dan baik dan faktor keamanan personel dan material diperhatikan”.
Selain latihan dengan Angkatan Laut Australia, juga TNI Angkatan Laut akan melaksanakan latihan bersama dengan Tentara Laut Diraja Brunei. Dalam Latihan ini Letkol Laut (P) Lukman Harish bertindak selaku Komandan Satgas yang saat ini menjabat Komandan KRI Keris 624.
Latihan TNI Angkatan Laut dengan Tentara Laut Diraja Brunei ini dilaksanakan di Surabaya selama 6 (enam) hari yang diberi nama latihan “Helang Laut 16A/15”. Dan dalam latihan ini akan dilaksanakan kegiatan simulasi perang elektronika yang seluruhnya dilaksanakan di darat.
Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI I. G. Putu Wija Mahadi, S.H., menerima laporan persiapan pelaksanaan Latihan Perang Laut bersama dengan Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy) bertempat di ruang rapat Waasops Kasal di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (22/9).
Latihan bilateral antara TNI Angkatan Laut dengan Royal Australian Navy (RAN) ini terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2011 dan kembali dilaksanakan lagi pada tahun 2015 ini dengan fokus kegiatan dalam bidang Militery Operation Other Than War (MOOTW).
Pelaksanaan latihan bersama kali ini diberi nama New Horizon Exercise 2015 yang dilaksanakan selama empat hari di wilayah perairan Indonesia dalam tiga kegiatan yaitu Harbour Phase, Sea Phase dan Post Exercise Phase.
Menurut Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta selaku Komandan Satgas dan juga Komandan KRI Usman Harun mengatakan, pada latihan ini TNI Angkatan Laut melibatkan 2 KRI, yaitu KRI Usman Harun 359 dan KRI Diponegoro 365, satu Heli BO 105 serta Pesud CN 235 MPA, sementara dari pihak Royal Australian Navy (RAN) mengerahkan dua Kapal perang HMAS Arunta (FFGHM) dan HMAS Sirius (AOR) serta satu heli RAN Seahawk.
Yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan latihan bersama tersebut dimana melibatkan 313 prajurit TNI Angkatan Laut, bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan pemahaman melalui pelatihan di pangkalan (dalam bentuk interaksi sosial), meningkatkan kemampuan tempur, saling pengertian dan kerja sama melalui program latihan terstruktur di pangkalan serta meningkatkan kemampuan dalam keterampilan kepelautan, keterampilan aksi peperangan dan komunikasi.
Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI I. G. Putu Wija Mahadi, S.H., menegaskan bahwa agar unsur yang terlibat dipersiapkan dengan baik dan seluruh personel yang terlibat dalam latihan ini agar tetap diperhatikan faktor keamanan personel dan material.
“KRI dan Pesud yang terlibat dalam latihan dengan kedua negara dipersiapkan dan baik dan faktor keamanan personel dan material diperhatikan”.
Selain latihan dengan Angkatan Laut Australia, juga TNI Angkatan Laut akan melaksanakan latihan bersama dengan Tentara Laut Diraja Brunei. Dalam Latihan ini Letkol Laut (P) Lukman Harish bertindak selaku Komandan Satgas yang saat ini menjabat Komandan KRI Keris 624.
Latihan TNI Angkatan Laut dengan Tentara Laut Diraja Brunei ini dilaksanakan di Surabaya selama 6 (enam) hari yang diberi nama latihan “Helang Laut 16A/15”. Dan dalam latihan ini akan dilaksanakan kegiatan simulasi perang elektronika yang seluruhnya dilaksanakan di darat.
♔ JMOL