Sabtu, 30 Oktober 2021

Indonesia dan China Suarakan Keprihatinan soal Kapal Selam Nuklir AUKUS

 ♖ ⚓Kapal selam tempur bertenaga nuklir kelas Virginia milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Indonesia dan China prihatin soal kesepakatan akuisisi kapal selam nuklir aliansi AUKUS. Foto/Military.com ⚓️

Indonesia dan China menyuarakan keprihatinan baru dan serius atas kesepakatan kapal selam nuklir aliansi Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia atau AUKUS. Keprihatinan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan rekannya Wang Yi di sela-sela pertemuan Kelompok 20 (G-20) di Roma, Sabtu (30/10/2021).

Kedua Menlu menegaskan kembali keprihatinan mereka atas risiko proliferasi nuklir yang disebabkan oleh perjanjian kerjasama akuisisi kapal selam bertenaga nuklir tiga negara AUKUS.

Dalam pertemuan tersebut, Wang juga memuji hubungan China-Indonesia. Dia mengatakan bahwa hubungan bilateral berkembang dengan lancar di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, Xi Jinping dan Joko Widodo.

"Hubungan tersebut ditandai dengan saling percaya yang semakin dalam, peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan di tengah tantangan serta peningkatan kerja sama investasi di berbagai bidang. Upaya kedua belah pihak dalam bersama-sama memerangi pandemi COVID-19 telah terbukti membuahkan hasil," kata Wang, seperti dikutip Xinhua.

Menurut Wang, China bersedia melanjutkan komunikasi strategis, mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan dan bekerja sama dengan Indonesia untuk menang melawan pandemi COVID-19.

Retno mengaku senang dengan kerja sama yang bermanfaat dan pragmatis dengan China. Indonesia, kata Retno, mengapresiasi kerja sama China dalam bidang vaksin COVID-19 yang mendukung upaya antipandemi Indonesia.

Retno mengatakan Indonesia bersedia bekerja sama dengan China dan mendorong kerja sama di berbagai bidang sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Kedua belah pihak juga bertukar pandangan tentang kerja sama G-20.

Wang mengatakan bahwa China mendukung Indonesia menjadi tuan rumah KTT G-20 tahun depan dan bersedia bekerja sama dengan Indonesia dan pihak lain untuk membantu KTT agar lebih memperhatikan tuntutan yang sah dari pasar negara berkembang dan negara berkembang.

Retno menambahkan bahwa Indonesia bersedia bekerja sama dengan China untuk mempromosikan G-20 untuk lebih menjaga kepentingan bersama pasar negara berkembang dan negara berkembang. Tujuannya adalah untuk lebih memperhatikan masalah yang sah dari negara-negara kecil dan menengah, dan untuk mengatasi tantangan global dengan cara yang lebih efektif.

Lebih lanjut, kedua belah pihak membahas kerja sama antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Keduanya sepakat untuk mempercepat persiapan KTT menandai peringatan 30 tahun pembentukan Hubungan Dialog China-ASEAN bulan depan.

Menggambarkan hubungan China-ASEAN sebagai hubungan yang paling dinamis dan efektif dengan prospek yang menjanjikan, Wang meminta kedua belah pihak untuk mengimplementasikan hasil pertemuan para pemimpin China-ASEAN yang baru saja berakhir dan menjadikan peringatan 30 tahun hubungan dialog sebagai kesempatan untuk merangkum pengalaman sukses sambil melihat ke masa depan dalam upaya untuk mempromosikan kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN. (min)

  ⚓️
Sindonews  

Kronologi Polsek Ditembaki dan Ambulans Dibakar di Intan Jaya

 💂https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/09/24/44a715e6-3f2a-4a3e-adea-d48af6e53b2a_169.jpeg?w=650Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). (ANTARA FOTO/Marius Wonyewun)

Polisi menyebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan serangkaian aksi penembakan dan pembakaran terhadap bangunan ataupun kendaraan di kawasan Bandara Bilorai, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Jumat (29/10).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan semula KKB menembaki Polsek Sugapa pada pukul 15.38 WIT.

"Aksi penembakan ke Polsek Sugapa dari arah Tower Telkomsel sehingga personel membalas tembakan dan terjadi kontak tembak," kata Kamal kepada wartawan, Sabtu (30/10).

Bersamaan dengan kontak senjata itu, polisi yang bertugas mendapat informasi bahwa mereka turut melakukan pembakaran terhadap rumah salah seorang warga bernama Rian.

Rentetan aksi itu berlangsung secara beriringan. Sekitar pukul 16.15 WIT, mereka turut menembaki Pos Satgas 521 di sekitar Perumahan Sekretaris Daerah Kabupaten Intan Jaya.

Selang beberapa menit kemudian, penyerangan meluas ke beberapa titik lain. KKB, kata polisi, juga membakar gudang, ambulans, hingga mobil tangki air di kawasan Bandara Bilorai, Kabupaten Intan Jaya.

Kontak senjata yang diikuti aksi pembakaran bangunan itu berlangsung selama dua jam. Pada pukul 17.50 WIT, kondisi mulai kondusif dan personel gabungan TNI-Polri kembali ke Polsek Sugapa.

"Personel menuju ke TKP pembakaran, saat tiba di Bandara Bilorai, personel mendapat gangguan tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Setelah terjadi kontak tembak personel melakukan pembersihan di lokasi pembakaran," jelas Kamal.

Berdasarkan catatan kepolisian, kerugian materiil dalam serangkaian aksi tersebut meliputi satu bangunan rumah, gudang, mobil tangki air dan ambulans yang terbakar.

Polisi pun tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang diduga bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Dalam insiden itu, kata Kamal, tidak ada korban jiwa dari unsur aparat ataupun masyarakat sipil di Sugapa.

"Saat ini personel Gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran dan patroli untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," tandasnya.

KKB merupakan sebutan aparat untuk separatis Papua, yang menyatakan Papua sedang dalam situasi perang. Mereka menginduk pada organisasi Tentara Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan saat ini telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.

Total ada 19 kelompok yang diperangi pemerintah. Pemerintah menggunakan Undang-undang nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebagai landasan hukum.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat mengingatkan kepada jajaran Polri dan TNI untuk waspada terhadap ancaman keamanan dari KKB jelang akhir tahun. (mjo/pmg)

  Ribuan Warga Papua Mengungsi 

Polisi mengatakan ribuan orang mengungsi ke sejumlah titik di Papua, setelah rentetan kontak senjata pecah pada Jumat (29/10). Aparat dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saling tembak di kawasan Bandara Bilorai, Kabupaten Intan Jaya.

"Total keseluruhan masyarakat akibat gangguan Kamtibmas yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berjumlah 5.859 jiwa," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Sabtu (30/10).

Ia merincikan, 160 orang saat ini mengungsi ke Polsek Sugapa. Kemudian, 20 orang lainnya berada di Koramil Sugapa.

Tak hanya di markas aparat, pengungsi juga mendatangi sejumlah gereja. Tercatat, 2.405 orang menetap sementara di Gereja ST Misael, lalu 3.000 orang lainnya di Gereja Katolik Agapa. Kemudian, 124 orang di Gereja GKII Antiokhia, dan 150 lainnya di Gereja Katolik Baitapa.

Aparat menyatakan para pengungsi tersebut belum dapat kembali ke rumah masing-masing. Mereka hanya mengambil keperluan seadanya untuk kemudian kembali mengungsi.

"Selanjutnya kembali mengamankan diri di Polsek Sugapa dan Koramil serta beberapa Gereja," jelasnya. Lihat Juga :

Namun demikian, Kamal mengklaim bahwa situasi keamanan di sekitar kawasan Intan Jaya saat ini sudah berangsur kondusif.

Aparat gabungan TNI-Polri, kata dia, masih menduduki Bandara Bilorai untuk melakukan pengamanan dan pembersihan.

"Hingga saat ini situasi di wilayah Sugapa masih aman kondusif dan tidak terdapat aksi gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," tandasnya.

Kawasan Intan Jaya dalam dua hari terakhir sedang memanas. Rentetan kontak senjata terjadi secara beruntun.

Pada 29 Oktober, kontak senjata yang diikuti aksi pembakaran bangunan itu berlangsung alot sekitar dua jam lamanya. Pada pukul 17.50 WIT, kondisi baru kondusif dan personel gabungan TNI-Polri kembali ke Polsek Sugapa.

Berdasarkan catatan kepolisian, kerugian materiil dalam serangkaian aksi tersebut meliputi satu bangunan rumah, gudang, mobil tangki air dan ambulans yang terbakar.

Polisi pun tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang diduga bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.

Sebelum itu pun, kontak tembak juga pecah di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Selasa (26/10). Seorang bayi bawah lima tahun (balita) meninggal dunia karena terkena peluru.

"Pada saat terjadinya kontak tembak, dua anak sedang dengan orang tuanya beraktivitas di sekitar rumah, sehingga menjadi sasaran Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kamal kepada wartawan, Rabu (27/10). (mjo/pmg)

 ♖ CNN  

[Video] Gelar dan Distribusi Kendaraan Dinas TNI Angkatan Darat Pengadaan Tahun Anggaran 2020-2021

Diposkan TNI AD Markas Besar Angkatan Darat mengadakan acara gelar kendaraan dinas TNI Angkatan Darat pengadaan Tahun Anggaran 2020/2021. Pada kegiatan tersebut Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa menghadirkan jajaran Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, pejabat TNI AD, penerima kendaraan dinas serta seluruh mitra yang terlibat.

Adapun jumlah kendaraan yang akan digelar sebanyak 353 unit yang terdiri dari sepeda motor 235 unit, kendaraan administratif 6 unit, kendaraan taktis 55 unit dan kendaraan khusus 57 unit.

Saya pastikan bahwa kendaraan pengadaan tahun sekarang memiliki teknologi dan desain terbaru yang disesuaikan dengan kebutuhan TNI Angkatan Darat dan ini semua bisa berhasil berkat kerja sama seluruh pihak baik DPR RI, TNI AD dan seluruh mitra,” jelas Kasad.

Meutya Hafid selaku Ketua Komisi I DPR RI menjelaskan bahwa apresiasi tertinggi diberikan kepada Kepala Staf Angkatan Darat beserta jajaran untuk usaha memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam mendukung tugas pokok TNI AD.

Aspirasi dan kritik yang kami sampaikan tidak semata-mata sebatas ide namun berdasarkan hasil temuan kami di lapangan sehingga menyakinkan kita harus benar-benar mengganti dengan teknologi yang terbaru,” tegas Meutya.

Setiap kendaraan dinas hasil pengadaan tahun 2020/2021 memiliki desain dan teknologi termutakhir, dimana setiap detail yang diberikan oleh mitra tidak pernah lepas dari arahan dan petunjuk Jenderal TNI Andika Perkasa guna memberikan kualitas terbaik bagi setiap satuan.


  Youtube  

Jumat, 29 Oktober 2021

[Video] Batalyon Tim Pertempuran Kodam I/Bukit Barisan

   Diposkan Kodam I/ Bukit Barisan


  Youtube  

Penampakan Replenishment At Sea TNI AL

⚓️ Latopsfib 2021 Pada Latihan Operasi Amfibi 2021 (Latopsfib 2021), dua KRI TNI AL melaksanakan latihan Replenishment At Sea (RAS).

KRI Bontang 907 dan KRI I Gusti Ngurah Rai 332 melakukan pengisian ulang bahan bakar minyak di laut.

  Berikut penampakannya dari Koarmada I : 





  ⚓️ Garuda MIliter  

Kamis, 28 Oktober 2021

Australia and Indonesia Conduct Combined Maritime Patrol

 AUSINDO CORPAT 2021 https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj2gVKfCiJZRwjVAovWkaMw8p1rYiiKhPNU51zWE_ft_KGpjntuncqD42z8n6uCfKoh6GcTgO7M4_3vcnNMXzM9SxO6x8aKqRnMGlamTJu7JJ_Gn7lNHmBsia_dFMV9dSsiqkNyojbblq0JhZ0XvLW7rXfE2fWDV6NvyaDeFlo6sFZaTo3dwTwy4WCR=w400-h268KRI Sura, HMAS Ararat and KRI Kerapu sail together in a coordinated maritime security patrol as part of AUSINDO CORPAT 2021 (AusDoD)

The Royal Australian Navy (RAN) and the Indonesian Navy (TNI-AL) have completed a coordinated maritime patrol to enhance security along our shared maritime border as part of AUSINDO CORPAT 2021.

The five-day patrol conducted by Armidale Class Patrol Boat HMAS Ararat and TNI-AL vessels KRI Kerapu and KRI Sura was the eleventh iteration of AUSINDO CORPAT and reflected the enduring defence partnership between Australia and Indonesia.

AUSINDO CORPAT took place in the waters between Australia and Indonesia, with a specific focus on the deterrence of illegal fishing.

Commander of the Australian Fleet, Rear Admiral Mark Hammond, said the coordinated patrol demonstrated Australia’s enduring commitment to the Indo-Pacific region.

Indonesia is an essential partner for Australia. We share security challenges and a firm commitment to a rules-based maritime order, underpinned by adherence to international law,” Rear Admiral Hammond said.

AUSINDO CORPAT tested and proved our shared mariner skills, techniques and procedures and refined our ability to work together in cooperative maritime surveillance, security and interdiction.

By working together, we improve regional maritime security and promote a stable, inclusive and resilient region based on international law.

The coordinated patrol was conducted in a contactless manner to help prevent the spread of COVID-19.

  Aus DoD  

KRI Sorong-911 Secara Resmi Pensiun dari Dinas Aktif TNI AL

Kapal Tanker KRI Sorong 911 (GlobalSecurity)

Dengan memohon Ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa, KRI Sorong dengan Nomor Lambung 911, secara resmi saya nyatakan selesai dari Dinas Aktif TNI AL, demikian sepenggal kalimat yang disampaikan dengan rasa haru bercampur bangga oleh Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., MAP., M.TR.(Han)., pada Upacara Pelepasan KRI Sorong-911 dari Dinas aktif TNI AL dengan ditandai penurunan Bendera Ular-ular Perang dan penurunan Bendera Merah Putih dari atas KRI Sorong-911 yang dilaksanakan di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya pada Rabu (27/10).

KRI Sorong-911 merupakan jenis kapal bantu cair minyak yang dibuat digalangan Trogir Shipyard, Yugoslavia pada tahun 1964 dengan panjang 112 m dan lebar 15,4 m. Memiliki kapasitas bahan bakar sebanyak 3.000 Ton yang digunakan untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh TNI AL. KRI Sorong-911 diambil dari sebuah nama kota di Papua yang merupakan pintu gerbang dan masuk ke Papua melalui arah barat dan merupakan kota penting pada waktu perebutan Irian Jaya karena letaknya strategis dan mempunyai minyak yang cukup besar.

Pada tahun 1965, KRI Sorong-911 diresmikan sebagai Kapal Perang Indonesia untuk memperkuat Armada RI dalam menjaga keutuhan wilayah Kesatuan Republik Indonesia. Sejak diresmikan pada tanggal 10 Mei 1965, maka statusnya resmi menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dimana pembinaanya dibawah jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Komando Armada RI Kawasan Timur.

Dalam pengabdiannya KRI Sorong-911 telah sukses melaksanakan beberapa operasi diantaranya, pada tahun 1965 KRI Sorong-911 melaksanakan operasi Dwi Warna, Operasi Irian Barat tahun 1965 – Operasi Gunung Merapi tahun 1973 – Operasi Seroja Timor Timur tahun 1978 – Operasi Philindo pada tahun 1979, Operasi Tameng Hiu Tahun 2010 serta Operasi Kanal Cidkaya tahun 2017.

Dalam sambutannya Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., MAP., M.TR.(Han)., mengatakan, “KRI Sorong-911 telah memasuki masa Purna Bhakti di TNI AL, dengan menjadi salah satu unsur Satuan Kapal Bantu Koarmada II. KRI Sorong-911 telah memberikan banyak kontribusi dalam memperkuat Armada RI dalam menjaga keutuhan NKRI diantaranya yaitu Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam mendukung tugas TNI AL Bangsa dan Negara Republik Indonesia,“ ungkapnya.

Keberadaan KRI Sorong-911 telah banyak memberikan andil terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas TNI AL. Namun kita menyadari bahwa berdasarkan pertimbangan strategis, teknis dan ekonomis KRI ini dirasakan sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan, secara strategis KRI ini tidak mampu lagi untuk menjawab tantangan yang berkembang pada saat ini, yang diperlukan dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan, akan menjadi semakin tinggi dan sangat tidak sebanding dengan hasil operasi yang diharapkan, serta risiko-risiko yang akan dihadapi,“ lanjut Pangkoarmada II.

Harus kita akui, bahwa semua prestasi yang telah dicapai KRI Sorong-911,hanya dapat dicapai melalui kerja keras, dedikasi, loyalitas, tanggung jawab serta profesionalisme seluruh ABK. Kinerja ABK KRI tersebut merupakan hasil pembinaan Panjang sejak kapal ini pertama kali masuk jajaran TNI AL hingga saat ini. Sehingga sampai diusia yang ke 56 tahun KRI Sorong-911 mampu mendukung tugas-tugas operasi TNI AL, 56 tahun bukanlah waktu yang singkat, untuk itu kepada seluruh mantan Komandan, mantan Prajurit, maupun para prajurit yang saat ini masih bertugas di KRI Sorong-911 tersebut, atas nama pemimpin TNI AL dan seluruh jajaran, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, pengabdian KRI Sorong-911 akan tercatat dalam sejarah panjang TNI AL yang akan terus maju dan berkembang,“ pungkas Pangkoarmada II.
 

  Koarmada II  

2 Heli Serbu Kembali Perkuat Skadron 11

 Helikopter Bell Selesai OverhaulPenerbad

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Skadron-11/Serbu Lanumad Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. Di sana, eks Danjen Kopassus ini menyaksikan langsung penyerahan Helikopter Bell 412 EP HA-5179 dan HA-5185 yang telah selesai overhaul atau diperbaiki.

Prabowo menekankan di tengah upaya Kementerian Pertahanan memenuhi kebutuhan alutsista TNI, pihaknya juga memperhatikan pemeliharaan alutsista TNI yang optimal. Menurut dia, hal itu dalam rangka meningkatkan kesiapan operasional TNI dan mewujudkan zero accident.

Rakyat kita menginginkan alutsista agar dapat digunakan dan dirawat sebaik-baiknya,” kata Prabowo dalam keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).

Prabowo pun menegaskan komitmen kementerian yang dipimpinnya dalam mendukung perawatan alutsista TNI. Hal ini diwujudkan dengan terus memaksimalkan penggunaan anggaran pertahanan untuk baik pengadaan maupun perawatan alutsista.

Overhaul dua unit Helikopter Bell 412 ini dilaksanakan oleh PT Black Diamond Heliaero yang selanjutnya diserahkan kepada Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Danpuspenerbad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso. Sekadar informasi, proses overhaul berlangsung selama 40 bulan yang bertujuan untuk perawatan sesuai dengan maintenance manual yang ada dari manufaktur helikopter. (cip)
 

  🚁
sindonews  

South Korea, Indonesia Move Closer to KF-21 Agreement

DAPA has said South Korea and Indonesia are “narrowing the gap” on an agreement on Jakarta's payments on the programme to develop the KF-21 fighter aircraft, seen here at the launch of the platform's first prototype.
Ilustrasi KFX/IFX

South Korea and Indonesia are edging closer to an agreement about Jakarta's financial commitment to the programme to develop the KF-21 Boramae multirole fighter aircraft, the Defense Acquisition Program Administration (DAPA) in Seoul told Janes.

A DAPA spokesperson said that the two countries remain in talks over Indonesia's payments on the project but that the agency is confident that an agreement can be reached soon. The spokesperson also indicated that once the agreement is in place, Indonesia's position in the KF-21 programme could expand.

The Republic of Korea and Indonesia are narrowing the gap between each other's position with regards to repayments through a number of negotiations,” said the DAPA spokesperson. “DAPA is very positive that the payment issue will be resolved.”

In 2015 the two countries agreed to invest KRW 8.8 trillion (USD 7.5 billion) to develop the KF-21, with Indonesia paying 20% of development costs in return for access to technologies and know-how. Under this accord, payments were scheduled to be made by Indonesia through to 2028, but Jakarta ceased these imbursements in March 2020.

Negotiations since then have been aimed at finalising a new repayment structure that Indonesia is willing to adhere to. Pointing to a commitment to the programme, Indonesia sent more than 30 engineers to rejoin the KF-21 programme in August 2021 and their number is expected to grow to approximately 100 by the end of the year. The engineers had ceased work on the programme in 2020 due to the Covid-19 pandemic.

  ★ Jane's  

Rabu, 27 Oktober 2021

Kapal Perang Terbesar Australia Berlabuh di Jakarta

 HMAS Canberra Kapal induk yang merupakan armada terbesar Angkatan Laut Australia, HMAS Canberra, tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada hari ini, Senin (25/10). (Reuters/Willy Kurniawan)

K
apal induk yang merupakan armada terbesar Angkatan Laut Australia, HMAS Canberra, tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada hari ini, Senin (25/10).

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, HMAS Canberra diiringi dua kapal saat memasuki pelabuhan tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. Kedatangan kapal juga disambut marching band dari pasukan Angkatan Laut Indonesia.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny William, bahwa kunjungan kapal HMAS Canberra ini merupakan bagian dari agenda Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2021. Menurutnya, IPE 2021 digelar untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.

"HMAS Canberra di Jakarta untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, bantuan kemanusiaan," ujarnya saat menyampaikan sambutannya.

Menurutnya, Indonesia dan Australia sudah memiliki hubungan diplomasi yang kuat, salah satunya terlihat saat Canberra mengirim bantuan ketika KRI Nanggala tenggelam.

Senada dengan William, Atase Angkatan Laut Australia untuk Indonesia, Rod Griffith, mengungkapkan bahwa kehadiran kapal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kerja sama seluruh angkatan bersenjata kedua negara.

"Umumya, IPE 21 meningkatkan kerja sama bukan Angkatan Laut saja, tapi semua angkatan bersenjata dari dua negara," katanya.

Selain itu, Griffith juga mengatakan bahwa Indonesia dan Australia akan menggelar pelatihan kapal perang bersama di Surabaya pada 29 Oktober-3 November mendatang.

Indonesia merupakan negara terakhir yang dikunjungi HMAS Canberra. Sebelumnya, awak kapal sudah ke negara di Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina, Singapura, dan Kamboja.

HMAS Canberra merupakan kapal landing helicopter dock (LHD) dan aset Pemulihan Bencana dan Kemanusiaan yang paling mumpuni di AL Australia. Kapal ini memiliki berat 27 ribu ton dengan panjang 230 meter.

Kapal ini dirancang untuk memberikan bantuan medis dan kemanusiaan selama keadaan darurat di kawasan. Di HMAS Canberra terdapat satu rumah sakit berkapasitas 40 tempat tidur, ruang operasi, dek penerbangan yang mencapai 200 meter, dan kapasitas penyimpanan hingga 7 ribu ton kargo.

Pada 2019, kapal ini juga pernah mengunjungi Indonesia dengan tujuan yang sama, meningkatkan kerja sama kawasan. Saat itu, awak media berkesempatan masuk dan berkeliling di dalam kapal. Kali ini, lantaran pandemi Covid-19 masih merebak, safari kapal hanya dilakukan virtual. (isa/has)

  Beri Bantuan untuk Keluarga Korban KRI Nanggala 
Pasukan Angkatan Laut Australia memberikan bantuan untuk para anggota keluarga korban kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam, akhir April lalu.

Bantuan itu diberikan saat kunjungan kapal perang HMAS Canberra ke Jakarta, Senin (25/10). Hal ini merupakan wujud salah satu misi kemanusiaan kapal itu.

"Kami mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian doa dan donasi dari komite kapal selam Australia. Bantuan ini akan kami sampaikan kepada yang berhak yaitu ahli waris KRI Nanggala, mudah-mudahan bermanfaat," ujar Kolonel Angkatan Laut Lusiani, dalam upacara penyambutan HMAS Canberra di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (25/10).

Lusiani juga menyampaikan harapannya agar hubungan antara Indonesia dan Australia dapat terjalin dengan lebih baik.

"Dan kami mengharapkan, mudah-mudahan hubungan antar negara bisa lebih baik dan lebih erat," imbuhnya.

Komandan Pangkalan Utama Militer III Jakarta, Brigjen TNI Umar Faoruq, mengungkapkan bahwa donasi yang diberikan untuk keluarga korban berupa materi.

"Untuk sumbangan atau donasi yah diberikan ini, tentu bentuknya materi yang bisa diberikan kepada ahi waris yang membutuhkan," katanya.

Namun, Farouq tak menjelaskan lebih rinci nominal total bantuan yang akan diterima keluarga korban KRI Nanggala 402. Ia hanya mengatakan bantuan itu juga bagian dari kerja sama antar kedua negara.

"Menjadi tanda kerja sama antar kedua negara untuk meringankan dan mengurangi beban duka korban," paparnya.

Bantuan dari pasukan asing untuk para korban KRI Nanggala merupakan kali kedua. Sebelumnya, Inggris juga memberikan bantuan yang berasal dari masyarakat negara itu dan pasukan Angkatan Laut sebesar £ 53 ribu atau sekitar Rp 1 miliar.

Bantuan itu diberikan saat kapal HMS Richmond berkunjung ke Indonesia 9 Oktober lalu.

Kunjungan kapal perang Australia di Indonesia merupakan serangkaian kegiatan Indo-Pacific Endevour (IPE) 2021, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kerjasama di kawasan.

Sebelum berlabuh di Indonesia, HMAS Canberra sudah malang melintang di sejumlah negara Asia Tenggara. Diantaranya, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Malaysia, Timor Leste, Singapura, dan Indonesia. (isa/bac)

  Australia Beri Gelar Penghormatan ke Panglima TNI 
Australia mengungkap alasan mereka memberikan gelar bintang penghormatan ke Panglima Tentara Nasional Indonesia, Marsekal Hadi Tjahjanto. (Arsip Puspen TNI)

Australia mengungkap alasan mereka memberikan gelar bintang penghormatan ke Panglima Tentara Nasional Indonesia, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, mengatakan bahwa bintang Order of Australia itu merupakan bentuk penghargaan atas pencapaian Hadi dalam mendukung koordinasi dan kolaborasi antara angkatan bersenjata Australia dan Indonesia.

"Penghargaan ini menyoroti pendekatan Marsekal TNI Tjahjanto melalui pengabdian dan dedikasinya yang luar biasa untuk memperkuat hubungan pertahanan antara Australia dan Indonesia, khususnya dalam mendukung Kemitraan Strategis Komprehensif bilateral," ujar Williams dalam pernyataan resminya, Selasa (26/10).

Menurut Williams, panglima TNI itu mendukung berbagai kerja sama, seperti operasi gabungan dan kelancaran dialog strategis terbuka.

"(Dialog itu) tentang isu-isu yang menjadi kepentingan bersama dan meningkatkan interoperabilitas antara kedua angkatan bersenjata kita," ucapnya.

Pemberiaan penghargaan itu juga merupakan bentuk pengakuan sebagai teman dan mitra Australia pada saat dibutuhkan.

TNI dan personel Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pernah terlibat dalam Operasi Bushfire Assist guna membantu operasi pemulihan dan mendukung warga Australia yang terkena dampak kebakaran hutan di New South Wales pada Februari 2020 lalu.

"Marsekal TNI Tjahjanto telah berperan penting dalam membangun kepercayaan dan memperkuat ikatan profesional antara tentara, pelaut, dan penerbang, dan perempuan di angkatan bersenjata kami," tutur Williams. Williams kemudian membahas saat Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia-Australia (IKAHAN) merayakan hari jadinya yang ke-10, Hadi menjadi contoh luar biasa bagi militer.

Menurut Williams, Hadi dapat menunjukkan betapa penting memperkuat hubungan antaranggota, terutama dengan negara tetangga dekat seperti Indonesia dan Australia.

Order of Australia merupakan penghargaan untuk menghormati individu yang telah menunjukkan jasa atau pencapaian luar biasa.

Jumlah penghargaan yang diberikan setiap tahunnya sangat terbatas. Australia juga jarang menganugerahkan Order of Australia kepada orang asing. (isa/has)

  ★
CNN  

[Video] Sertifikasi Pelepas Padshoe Tank Leopard PT Ansa Solusitama Indonesia

 Diposkan PT Ansa Solusitama IndonesiaSertifikasi Program Litbanghan Hasil Kerjasama PT Ansa Solusitama Indonesia dengan Pusat Peralatan TNI AD TA 2020 di sertifikasi oleh Dislitbang TNI AD Tahun 2021

Prototipe Alat Pembuka Pad Shoe Tank Leopard dan Sejenisnya dengan Sistem Hidrolik Pneumatik ini berasal dari dalam negeri sebagai hasil dari kegiatan Litbanghan pada kegiatan rancang bangun, sedangkan yang berasal dari luar negeri sedapat mungkin dari negara asal bahan materiel dan telah memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Memiliki nilai ekonomis yang tinggi baik dalam rangka pengadaan maupun selama penggunaan.

Jadi Prototipe Alat Pembuka Pad Shoe Tank Leopard dan Sejenisnya dengan Sistem Hidrolik Pneumatik dirancang dan dibuat serta ditambahkan dengan ide-ide kreatif akan menjadi lebih bermanfaat dan berdaya guna. Memiliki teknologi yang tinggi/maju. Prototipe Alat Pembuka Pad Shoe Tank Leopard dan Sejenisnya dengan Sistem Hidrolik Pneumatik harus merupakan produk terbaru dengan menggunakan teknologi yang terbaru dan tidak ketinggalan jaman.

Mudah dalam dukungan dan pengadaan material. Prototipe Alat Pembuka Pad Shoe Tank Leopard dan Sejenisnya dengan Sistem Hidrolik Pneumatik dalam proses pengadaan materiel harus dapat terpenuhi sampai dengan habis masa pakainya (Life of Time). Memiliki usia pakai yang relatif lama. Prototipe Alat Pembuka Pad Shoe Tank Leopard dan Sejenisnya dengan Sistem Hidrolik Pneumatik harus dapat digunakan dengan usia yang relatif lama,
” tutur Sekretaris Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Sesdislitbangad) selaku Dalwasgiat Kolonel Arm Robertson Ismail, S,I.P., M.Si., M.M.

  Berikut videonya : 


  Youtube  

Menilai Kelayakan Perdagangan Pertahanan Indonesia-Rusia

 Opini Alman Helvas Ali https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/01/29/0a46b971-2d9f-4c61-ab4c-fbcb37d3bbe6_169.jpeg?w=715&q=90Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat kunjungan kerja ke Rusia tahun 2020 [Dokumentasi Kementerian Pertahanan Rusia

Setelah terputus pascapergolakan politik Indonesia pada tahun 1965, perdagangan pertahanan Indonesia dan Rusia kembali terjalin pada 2003. Ini setelah Indonesia membeli dua unit Sukhoi Su-27SK dan dua buah Su-30MK di masa Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Rencana akuisisi Su-27 telah dimulai pada 1996 saat Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Ginandjar Kartasasmita berkunjung ke Rusia untuk menjajaki rencana pengadaan burung besi itu atas perintah Presiden ke-2 RI Soeharto. Namun krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1997 yang memicu kejatuhan Orde Baru menggagalkan rencana tersebut. Perdagangan pertahanan antara kedua negara sejak 2003 terus berlangsung dengan lancar hingga era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Akan tetapi sejak Presiden ke-7 RI Joko Widodo memerintah, perdagangan pertahanan kedua negara mengalami hambatan. Hal demikian tidak lepas dari invasi Rusia ke Crimea pada Februari 2014 yang memicu lahirnya Counter America's Adversaries Through Sanction Act (CAATSA) oleh Kongres Amerika Serikat (AS) pada Juli 2017. Indonesia terdampak langsung CAATSA karena hingga 2019 Kementerian Pertahanan telah menandatangani setidaknya tiga kontrak akuisisi senjata dari Rusia dengan menggunakan Pinjaman Luar Negeri (PLN) yang sampai sekarang belum dapat dieksekusi. Bahkan berdasarkan data Kementerian Keuangan pada Januari 2021, terdapat empat kegiatan pengadaan senjata dari Rusia yang belum diaktifkan karena CAATSA.

Mengacu pada data yang penulis miliki, nilai total ketiga kontrak pembelian senjata mencapai US$ 1,7 miliar yang mencakup pesawat tempur Su-35, tank amfibi BMP-3F dan kendaraan pendarat amfibi BT-3F. Nilai itu belum termasuk satu kegiatan pengadaan lainnya apabila mengacu pada data Kementerian Keuangan yang telah disebutkan. Kegagalan eksekusi kontrak akuisisi senjata dari Rusia disebabkan oleh beberapa hal seperti mundurnya calon lender dan keengganan Kementerian Keuangan untuk meneruskan program-program tersebut karena ancaman CAATSA. Mundurnya calon lender dari institusi keuangan Barat membuat loan agreement tidak dapat ditandatangani, sedangkan keengganan Lapangan Banteng dapat dipahami karena sanksi CAATSA mengancam individu-individu yang terlibat dalam kontrak dan bukan pada entitas negara.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaMliqPtIITrEUp4YPsYB51on_rSUQ7JsBHkp6VDzTcGX3WBMmO0GBoA4clvTrVjxuaw_FfB6nPm8WbA4DkHnbK6pi1sCxwskiLgNLj5GruNtaeGiH920E1zXHVupn3Zd7zs4TwfGwGhh1/w320-h254/KRI_Tombak-+629_%2540tombak_629_n.jpgKRI TOK 629 [instagram @tombak_629] ⚓

Moskow telah menawarkan alternatif pembiayaan kepada Jakarta untuk memenuhi kebutuhan PLN bagi rencana pembelian senjata berikut mekanisme pengaturan keuangan yang kompleks yang tidak menggunakan rute perbankan internasional. Polanya mirip dengan yang dilakukan oleh India sejak 2018 untuk mengeksekusi pembelian sejumlah senjata dari Rusia pascapenerapan CAATSA di mana pembayarannya melibatkan Rupee dan Rubel. Namun, pengambil kebijakan di Indonesia tidak ingin mengambil risiko terkena sanksi CAATSA sehingga tawaran Rusia tidak mendapatkan respons yang antusias. Hingga kini nasib kegiatan pengadaan dari Rusia yang merupakan bagian dari Minimum Essential Force (MEF) tahap kedua tidak jelas.

Akan tetapi pada MEF tahap kedua pula Indonesia berhasil mengecoh CAATSA dalam eksekusi kontrak pengadaan dua unit meriam A-220M kaliber 57 mm yang sekarang telah terpasang pada dua KCR 60 buatan PT PAL Indonesia. Pencapaian tersebut membuat Rusia tetap melirik pasar meriam 57 mm di Indonesia dan berani bersaing dengan BAE Systems yang telah hadir di Indonesia sekitar 40 tahun dengan meriam Bofors 57 mm. Tentu saja menjadi pertanyaan apakah Indonesia masih akan berani berbelanja A-220M ke Rusia pada tahun-tahun mendatang, baik menggunakan skema PLN maupun Rupiah Murni. Boleh dikatakan kasus pengadaan A-220M sulit untuk terulang lagi di masa depan.

Pada MEF tahap ketiga yang akan berlangsung hingga 2024, Indonesia sejauh ini telah mencadangkan US$ 163,8 juta untuk berbelanja senjata ke Rusia. Nilai tersebut tercantum dalam Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 26 April 2021, di mana kegiatan itu memang spesifik mengacu pada senjata buatan Rusia dan tidak bisa digantikan oleh senjata buatan Barat. Namun apakah PSP tersebut dapat dieksekusi oleh Kementerian Pertahanan sebelum 30 April 2022 masih menjadi pertanyaan besar. Selain PSP, dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah 2020-2024, terdapat rencana kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait langsung dengan Rusia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIrTedL_MfmnveCzy0QeETUpKN-m3xAARmj-asqSBetQriiLle0-J9XhtymxB1ViA6H7-ttc7x8BNGZvRjmvYCY55-WMru46aod63yUmKz6dYPeWrx_jQRaR1zXnAX50nFMjJA6yjCwD1x/w400-h266/G-aksi-prajurit-tni-al-saat-latihan-pendaratan-operasi-amfibi-di-pantai-todak-edu.jpgBMP 3F Marinir [Antara]

Di sisi lain, masih terdapat minat dari pihak-pihak swasta di Indonesia untuk mengimpor senjata dari Rusia, termasuk program pengadaan yang telah mendapatkan PSP dari Kementerian Keuangan. Pihak-pihak tersebut paham dengan CAATSA, namun nampaknya masih mempunyai keyakinan dapat mengecohnya melalui mekanisme yang rumit dan melibatkan pihak-pihak ketiga. Dengan kata lain, beberapa pebisnis senjata di negeri ini masih melihat kegiatan perdagangan pertahanan Indonesia dan Rusia menguntungkan secara ekonomis walaupun risiko politiknya juga besar. Apakah mekanisme rumit tersebut dapat diimplementasikan sangat tergantung pada para pemegang kebijakan di Indonesia dan Rusia yang notabene adalah cabang kekuasaan eksekutif.

Berpatokan pada MEF tahap kedua, dapat dipastikan Kemenkeu kecil kemungkinan akan mengeksekusi kegiatan belanja senjata buatan Rusia pada MEF tahap ketiga meskipun Kemenhan dapat menandatangani kontrak senilai US$ 163,8 juta dengan Rusia. Risiko bagi para pejabat Kemenkeu terlalu besar untuk meloloskan kegiatan itu daripada keuntungan yang akan diterima dalam perdagangan pertahanan Indonesia dan Rusia. Para eksekutif industri pertahanan nasional seperti BUMN pun berpotensi terkena sanksi CAATSA apabila terdapat program offset yang harus dilepas oleh Rusia selaku penjual senjata.

Sedangkan dari sisi Rusia, terlaksananya perdagangan pertahanan dengan Indonesia akan tergantung pada sikap Indonesia sendiri. Sikap Indonesia ditentukan oleh Kemenkeu sebagai otoritas tunggal keuangan negara dan bukan oleh pihak-pihak swasta selaku pelaku perdagangan pertahanan. Keberhasilan Rusia menjual beberapa senjata ke Turki dan India menunjukkan Moskow memiliki keyakinan CAATSA dapat diterobos dengan mekanisme-mekanisme tertentu. Stall-nya implementasi kontrak Su-35 dapat dijadikan acuan sejauh mana Indonesia berani menerobos CAATSA karena risiko melanjutkan perdagangan pertahanan dengan Rusia terlalu besar dibandingkan dengan keuntungan yang akan diterima. (miq/miq)

  💂 CNBC  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...