Sabtu, 29 April 2017

Kisah Mengerikan Eks Pilot Pesawat Tempur F-5

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPPqWcMeR7_y82A49nOYEriJjrFfSVzp35DpjamcYkDCLRBWuoOoa88RbzQzvPahhciGVjxlJQK1IqOCT5736u2QnOJBkzuicbIVCXaQsTDDXaGBFPao70mIK4uJTH5yMRdw0BTL5kxIg/s1600/TS-0508+dan+TS-0516+F-5+E+dan+F-5+F.jpgF5 Tiger TNI AU [indoflyer]

P
esawat tempur milik TNI Angkatan Udara jenis F-5 E/F Tiger II sudah masuk museum beberapa waktu lalu. Alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Northrop Co. USA itu resmi menjadi milik Indonesia sejak 1980, sehingga kini sepantasnya beristirahat.

Namun perjalanan pesawat yang saat itu menggantikan keberadaan armada F 86 Avon Sabre di Skuadron Udara 14 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur tersebut tidak pernah dilupakan oleh para penerbangnya. Salah satunya mantan pilot bernama Zeky Ambadar.

Laki-laki kelahiran 1948 itu merupakan salah satu pilot muda yang pertama kali mengoperasikan Pesawat F-5 E/F Tiger II. Zeky sebenarnya bukan penerbang TNI AU yang saat itu terpilih untuk mengikuti pendidikan di Amerika Serikat. Dia, yang masih berpangkat kapten harus menggantikan Kapten Pnb Lambert Silooy yang tidak bisa berangkat karena alasan kesehatan.

Zeky pun berangkat bersama dengan dua perwira lainnya, Komandan Skuadron Udara 14 Mayor Pnb Holki Basah Kartadibrata dan Perwira Operasi Skuadron Udara 14 Mayor Pnb Budihardjo Surono.

Ketiganya menjalani pendidikan di Skuadron 225th Tactical Fighting Training Squadron yang menggunakan pesawat F-5 B dan F-5 E/F mulai 27 Januari sampai dengan akhir Mei 1980.

Setelah mendapat pelatihan, ketiga orang itu menjadi instruktur bagi penerbang muda di Skuadron Udara 14 Lanud Iswahyudi. Para penerbang TNI AU yang berhasil menerbangkan pesawat F-5 kemudian mendapat sebutan "Eagle".

"Pengalaman sekolah di Amerika Serikat, ternyata penerbang kita tidak kalah dengan negara lain," ujar Zeky, beberapa waktu lalu.

Ia pun bangga bisa membawa pesawat baru di usianya yang relatif muda saat itu, 32 tahun.

 Nyaris Hancur di Awan Kumulonimbus 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvw3JIkRijnkzK_rifHtkHdO2aVK2KIZjj9V0evLNqFM_wxep_ynXgOegcnndyrSwnt0QFObbuDsdJ9-xOv4m-JQTpz7Wuh211t-QH7bnfSzU58BrHgX8anhIasYOHj2tkMO5QazaAxKRa/s1600/094633400_1493382671-IMG_20170425_104636.jpgKini pesawat tempur canggih di jamannya itu sudah dipensiunkan TNI AU dan masuk museum. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Lebih jauh ia mengungkapkan sebuah peristiwa yang tidak pernah dilupakannya sampai kapan pun. Sekitar Agustus atau September 1980 tepatnya peristiwa itu terjadi.

Kala itu ia bersama dengan empat "Eagle" lainnya mendapat tugas menerbangkan F-5 E/F Tiger II dari Madiun ke Medan dalam rangka operasi Elang Malindo. Penerbangan dari Madiun ke Jakarta berlangsung lancar.

Namun, saat perjalanan dari Jakarta ke Medan, muncul awan komulonimbus di langit Palembang, Sumatera Selatan. Ketika itu mereka terbang di atas ketinggian lebih dari 30.000 kaki. "Eagles" saling kontak dan memutuskan untuk melakukan afterburner dengan harapan pesawat bergerak naik.

"Tapi, apa yang terjadi, saat afterburner ternyata pesawat turun dan masuk ke awan kumulonimbus," kata Zeky. Setelah itu satu persatu Eagle hilang kontak. Mereka berpencar, berjuang keluar dari awan yang bisa merobek bodi pesawat itu.

"Kami melakukan prosedur keluar kiri dan keluar kanan," tutur dia.

Untungnya, kelima "Eagle" selamat dan satu per satu mendarat di Medan. Setibanya di darat, Zeky berusaha mencari tahu penyebab F-5 tidak bisa afterburner. Ternyata, memang spesifikasi jenis pesawat tempur yang dikemudikannya itu tidak bisa afterburner jika ketinggian sudah mencapai lebih dari 30.000 kaki.

F-5 E/F Tiger II yang mendapat julukan Sang Macan memang kerap dilibatkan dalam berbagai kegiatan operasi dan latihan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Antara lain Operasi Panah di wilayah Aceh pada 1990-1992, Operasi Elang Sakti XXI pengamanan perbatasan NTT pada 1999, Operasi Garuda Jaya, dan Operasi Oscar pengamanan wilayah perairan.

Pada 28 April 2016, armada F-5 E/F Tiger II melaksanakan penerbangan terakhir di Indonesia lewat misi Simulated Surface Attack (Phoenix Flight) dengan TS-0216 yang diterbangkan Phoenix 1 Letkol Pnb Abdul Haris dan Phoenix 2 Mayor Pnb I Kadek Suta Arimbawa yang menerbangkan TS-0512.

Kini, masyarakat bisa melihat monumen pesawat tempur itu di Markas Komando Pertahanan Udara Nasional (Makohanudnas) Jakarta dan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.

  Liputan 6  

PT Pindad Kejar Persaingan Produk Militer Dunia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjluuo_JVMeM2ENoVyMMzh0q5rzVl-aXZuXS6W7u4KtyiI6E9Rf6Nfg0OnP4zvpIoIxPngNYNPCGkE-6FiIDEnIezSRJsSy-cwdK6kmyn38WYe0_HjGANWl-FijAkYSxytRmTlSJ5hDdRNM/s1600/69EAOk+med+tank+FNSS.jpgIlustrasi terbaru penampakan medium tank FNSS

I
ndustri pertahanan PT Pindad (persero) sedang mengembangkan produksi medium tank, bekerjasama dengan perusahaan asal Turki, FNSS. Kendaraan ini diproyeksikan memiliki daya gempur yang luas, tahan terhadap senjata balistik, dan anti ancaman ranjau. Tank ini diharapkan bisa mengejar persaingan produk militer dunia.

Gambaran tersebut dilontarkan Direktur Utama PT Pindad, Abraham Morse, saat HUT PT Pindad di Jalan Kuaracondong, Bandung, Sabtu, 29 April 2017.

Disebutkan, pengembangan produksi tank kelas medium tersebut, merupalan salah satu peningkatan kemampuan produksi kendaraan lapis baja. Apalagi, PT Pindad selalu mengikuti dan menyesuaikan perkembangan kebutuhan zaman, termasuk produksi kendaraan lapis baja, yang kini dikembangkan pada produk tank kelas medium.

Soal produksi tank kelas medium tersebut, katanya, PT Pindad juga turut serta dalam tujuh program prioritas kementerian pemerintah.

Inovasi produk terus dikembangkan, di mana sejumlah produk kendaraan lapis baja produksi PT Pindad sudah mendapat kepercayaan dari organisasi dan ajang internasional, seperti Perserikatan Bangsa Bangsa untuk mendukung misi perdamaian di Afrika, di Libanon, UNAMID di Sudan, dan MINUSCA.

Gambaran itu, katanya, menjadi prestasi khusus bagi PT Pindad karena kualitas produk-produknya sudah dapat disejajarkan dengan kelas dunia lainnya.

Sudah lebih dari 40 unit kendaraan tempur buatan PT Pindad yang mendukung pasukan Garuda Indonesia dalam mempertahankan perdamaian dunia
.

  Pikiran Rakyat  

[Dunia] Kapal Intelijen Rusia Tenggelam di Laut Hitam Turki

[AP Photo/Efrem Lukatsky]

SEBUAH kapal intelijen milik angkatan laut Rusia tenggelam di Laut Hitam wilayah Turki pada Kamis (27/4) setelah bertabrakan dengan sebuah kapal pengangkut ternak, kata sejumlah pejabat Turki.

Seluruh 78 personel kapal angkatan laut Rusia, Liman, itu sudah dievakuasi. Para awak yang diselamatkan dari Liman berada dalam keadaan sehat setelah kapal itu bertabrakan dengan kapal berbendera Togo, Youzarsif H, kata Menteri Transportasi Turki Ahmed Arslan.

Insiden terjadi di tengah kabut tebal serta jarak pandang yang hanya 29 kilometer dari Desa Kilyos di pantai Laut Hitam di utara Istanbul.

Pihak berwenang Turki mengerahkan sebuah kapal penarik dan tiga kapal penyelamat cepat, ungkap lembaga penanggung jawab keamanan pantai.

Para penasihat Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menyatakan kesedihan atas insiden yang dialami oleh mitra Rusianya, menurut beberapa sumber di kantor perdana menteri.

Hubungan antara Turki dan Rusia telah mengalami ketegangan akibat sengketa politik menyangkut perang saudara di Suriah. Di negara itu, Moskow dan Ankara mendukung kelompok-kelompok berbeda.

Kapal-kapal perang Rusia secara berkala melewati Selat Bosporus, yang membagi Istanbul, dalam perjalanan dari Laut Hitam menuju pantai Laut Tengah Suriah.

Juru bicara Hammami Livestock, yaitu perusahaan pemilik Youzarsif H, mengatakan, tidak ada korban jiwa di kapal tersebut.

"Bagi kami, tabrakan itu tidak keras," katanya kepada Reuters di Lebanon.

Ia menambahkan dirinya tidak memiliki informasi soal penyebab tabrakan.

"Kami belum tahu seberapa besar kerugian yang kami alami, tapi puji Tuhan tidak ada korban jiwa, baik di pihak kami maupun pihak kapal mereka (angkatan laut Rusia)," ujarnya.

Menurut juru bicara, kapal pengangkut ternak itu sedang meluncur menuju pelabuhan Laut Merah, Aqaba, dari Rumania. Youzarsif H dibuat pada 1977 dan memiliki kapasitas untuk mengangkut beban seberat 2.418 ton, menurut data pelayaran Thomson. Selat Bosporus, yang memotong Istanbul, merupakan salah satu jalur pelayaran paling penting di dunia untuk mengangkut minyak dan butir gandum. Jalur air sepanjang 17 mil (sekitar 27,3 kilometer) itu menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Tengah. (OL-2)

  ⚓ Media Indonesia  

Pesanan TNI AL Menjadi Alat Promosi

Dengan beberapa tambahan teknologi di dalamnyaTeknisi memotong plat baja untuk pembuatan Kapal Landing Platform Dock (LPD) pesanan TNI Angkatan Laut di PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/4/2017). Pesanan kapal dengan panjang sekitar 124 Meter dan lebar 21 Meter tersebut untuk memperkuat dan mendukung armada Republik Indonesia. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali memesan kapal perang ke PT PAL Indonesia. Kapal yang dipesan jenis Landing Platform Dock (LPD) dengan beberapa tambahan teknologi di dalamnya.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh mengatakan pesanan TNI AL itu merupakan lanjutan dari kontrak kerja Nomor KTR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. Kontrak itu dilanjutkan dengan prosesi pemotongan pelat pertama kapal atau first steel cutting di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga oleh Laksamana Muda TNI Mulyadi.

"Pasar dalam negeri merupakan salah satu potensi besar dan panjang untuk terus digali, ditambah pasar baru luar negeri," ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan pengembangan teknologi kapal terbaik untuk dalam negeri, diharapkan berkembang secara berkelanjutan ke luar negeri. Budiman mengaku, dengan pemenuhan pasar dalam negeri khususnya TNI AL bisa menjadi salah satu alat promosi sekaligus meyakinkan pasar luar negeri.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw6jRBL0amKQsH___dYWpx35bEf9XH6oTm2TSHS4uCVa8-39P8rPPdsehgAwOKiMpH5Wv52wHDbonq4yMVS3l4ujs2d0_GuwMxRbm2jdPKwWWd4Sw64k5daWTuu0poYyWcWNLvXWlzVYN4/s1600/BRP_Tarlac_Philippine_Navy.jpgBRP 601 Tarlac, pesanan Filipina [Pacific Sentinel]

"Sehingga kami bersama-sama dengan TNI AL bisa meyakinkan pasar luar negeri, salah satunya yang potensi adalah Malaysia dan negara-negara di Afrika," tuturnya.

Sementara untuk kapal yang dipesan TNI AL kali ini memiliki panjang kurang dari produksi LPD sebelumnya, namun mempunyai keunggulan kapasitas pengangkutan yang lebih besar. Total panjang kapal sekitar 124 meter, dan memiliki lebar 21 meter, dengan kecanggihan mampu mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personel, dan mampu berlayar selama 15 hari dengan kecepatan mencapai maksimal 16 knot.

Digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 Hourse Power (HP), dan bobot penuh sebesar 7.200 ton, serta dapat menjangkau jarak sepanjang 10.000 mil laut. Selain itu, juga mampu menampung tiga Helikopter standby, dan dilengkapi kekuatan medis, serta dapat menjalankan operasi kemanusian (non-militer).

Kapal juga mampu membawa serta empat kapal, terdiri dari dua jenis kapal pengangkut pasukan batalyon dan dua kapal pengangkut pasukan patroli militer. Pada saat terjadi musibah dan bencana, kapal juga mampu menjalankan misi kemanusiaan baik secara evakuasi, pencarian, penyelamatan bahkan fungsi administrasi pemerintahan yang bergerak.

Untuk target penyelesaian pengerjaan kapal diperkirakan selama 23 bulan, dan diharapkan mampu membantu dalam tugas kemiliteran dan non-kemiliteran TNI AL.
 

  antara  

[Dunia] Korea “Jual” Kapal Perang ke Filipina Seharga 100 dolar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkluU1kDEc8gbOGZRj-h45x1sWTZO3L844ex2Iqog-5WyrWS00FrgUicFaosMJEZ1rNrrIEJ44KVh6CQ_ILg8oQ425z4S9op55Tf_WLqs1SJ2eIHVAoXjxfnMglmfLhBNP8TZuYmpNj9w/s1600/namacha_621.jpgIlustrasi Pohang class [MaxDefense Philippines]

Korea Selatan mencatat rekor unik dalam “penjualan” kapal perangnya ke negara lain.

Korea Selatan akan menyerahkan kapal perang anti-kapal selam tua kelas Pohang kepada Filipina pada tahun ini dengan imbalan hanya 100 dolar Amerika Serikat (satu juta rupiah lebih), kata kementerian pertahanan Filipina, Kamis (27/4/2017).

Kapal tersebut akan meningkatkan kemampuan negara kepulauan itu meronda wilayah luas perbatasan lautnya.

Di luar Amerika Serikat, bekas penjajah dan sekutu lama keamanannya, Korea Selatan menjadi sumber terbesar perangkat keras tentara Filipina, mulai dari pesawat tempur dan kapal ronda hingga kendaraan lapis baja serta truk tentara.

Manila menerima dua pesawat tempur ringan FA-50 dari Seoul pada Rabu dan dua lagi akan dikirimkan pada bulan depan untuk melengkapinya menjadi 12 pesawat, dengan kesepakatan 18 miliar peso.

Filipina menyatakan minatnya mendapatkan enam pesawat serupa.

Kami berharap mendapatkan kapal tersebut dalam tahun ini,” kata juru bicara pertahanan Arsenio Andolong tentang kapal perang tersebut.

Pembayaran akan berupa sumbangan. Kami akan membayar 100 dolar AS, tapi kapal pengawal itu akan tetap mengalami Perbaikan,” katanya.

Dia mengatakan tidak tahu berapa banyak Filipina harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki dan memulihkan kapal perang tersebut.

Andolong mengatakan, Filipina dapat memperoleh hingga tiga kapal perang serupa, karena Seoul mengganti dengan kapal lebih baru dan lebih cepat.

Itu mungkin kapal tua tapi pasti akan meningkatkan kemampuan kami meronda perairan kami dan melawan terorisme,” tambahnya.

Korea Selatan menyumbangkan banyak perangkat keras militer kepada Filipina dan menyatakan terima kasih atas peran Manila dalam Perang Korea pada 1950-1953.

  Bisnis  

Jumat, 28 April 2017

Atraksi Sukhoi di HUT Sulawesi Tenggara Diganggu Drone

Ilustrasi atraksi Sukhoi [def.pk]

Perayaan Hari Ulang Tahun Sulawesi Teranggara ke-53 dimeriahkan dengan atraksi tiga pesawat tempur sukhoi 30 MK2 di di tugu persatuan MTQ Kota Kendari, Kamis 27 April 2017. Aksi pesawat sukhoi tersebut sempat diganggu oleh drone yang berada di sekitar lokasi atraksi. Atraksi pun sempat ditunda selama 20 menit.

Sebuah drone warna hitam mengudara di sekitar menara tugu MTQ menjelang atraksi. Protokoler TNI Angkatan Udara meminta pemilik drone untuk menurunkannya. “Jika drone tersebut masih berkeliaran di udara lokasi pesawat melintas, maka akan merusak sistem informasi pesawat yang dapat berakibat fatal bahkan mengakibatkan kecelakaan,” kata seorang petugas protokoler TNI AU, Kamis 27 April 2017.

Alih-alih di turunkan, kamera drone tersebut malah mengudara makin tinggi dan enggan menuruti perintah protokoler. Alhasil pihak keamanan pun di buat naik pitam, atas ulah si pemilik drone yang tidak diketahui identitasnya tersebut. “Anggota semua cepat berpencar, cari pemiliki drone itu. Kalau dapat bawa ke sini ke atas podium, cepat anggota cari orang itu,” kesal Kepala Satuan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sultra, Bustam.

Tidak hanya Satpol PP yang di buat kesal dengan aksi jahil tersebut, sejumlah masyarakat yang berada di lokasi juga di buat marah dengan kejadian tersebut. Bahkan salah satu warga, Aidil berteriak meminta TNI untuk menembak drone tersebut. “Tembak saja itu drone pak, tembak saja di suruh turun tapi tidak mau. Tembak saja itu pak, tembak,” serunya.

Setelah 20 menit berlalu, akhirnya drone tersebut perlahan-lahan meninggalkan lokasi yang akan di lintasi oleh pesawat sukhoi yang akan melakukan atraksi udara. Atraksi udara peringatan HUT Sultra menampilkan tiga pesawat tempur yang berhome base di Skadron Udara XI Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin.

Tiga pesawat menampilkan Thunder Flight yang merupakan aktraksi individual pass, manuver tersebut merupakan wujud profesionalisme dan kepiawaian para penerbang Skadron Udara XI dalam menggunakan pesawat Sukhoi sebagai alat utama sistem senjata terbaru yang di miliki oleh TNI AU.

Perayaan HUT Sultra dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) TNI Jenderal Mulyono juga menjadi inspektur upacara pada HUT Sultra serta dihadiri gubenrur dan wakil gubenrur Sultra Nur Alam dan Saleh Lasata serta seluruh Muspida bumi Anoa. Perayaan HUT Sultra ke -53 menjadi perayaan terakhir kepemimpinan Nur Alam dan Saleh Lasata setelah memimpin Sultra selama dua periode. Masa Jabatan keduanya berkahir pada Maret 2018 mendatang.

  Tempo  

LPD Ketiga Pesanan TNI Mulai di Bangun

[Imam Wahyudinata]

TNI AL kembali memesan kapal Landing Platform Deck (LPD) ke PT PAL. Kapal LPD ke-3 yang dipesan TNI AL ini direncanakan akan digarap dan selesai dalam waktu 23 bulan. "Terima kasih kepada TNI AL yang telah mempercayakan pembuatan kapalnya ke kami," ujar Dirut PT PAL Budiman Saleh dalam sambutannya pada acara Ceremony of First Steel Cutting Kapal Landing Platform Dock (W000298) di bengkel fabrikasi divisi kapal niaga PT PAL Surabaya, Jumat (28/4/2017).

Untuk pembuatan kapal LPD, kata Budiman, PT PAL memang telah mempunyai pengalaman. Sebelumnya PT PAL telah menerima dan menyelesaikan pesanan kapal LPD juga dari TNI AL yakni KRI Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh 593.

Kapal LPD ketiga pesanan TNI AL ini dipesan TNI AL melalui kontrak dengan nomor TR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. First Steel Cutting atau pemotongan plat pertama ini, kata Budiman, maju dua bulan lebih awal. Kapal ini direncanakan selesai dalam waktu 23 bulan.

"Ini adalah penyemangat bagi kami untuk menyelesaikan lebih cepat. Dan kami menyambut untuk pesanan selanjutnya," tandas Budiman.

Asisten Logistik KASAL Laksamana Muda TNI Mulyadi yang melakukan first steel cutting mengatakan bahwa pemilihan PT PAL untuk menggarap kapal LPD berkaca pada kebehasilan PT PAL dalam melakukan penggarapan kapal sejenis sebelumnya. Selain itu, TNI AL juga mendorong kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan industri nasional.

"Kemampuan PT PAL harus kita pelihara. Agar tak tergantung negara lain, (pesanan) harus kita beri terus. Kalau tak ada order, maka kemampuan akan menurun," ujar Mulyadi.

Pembangunan kapal LPD menurut Mulyadi juga masuk dalam rencana strategis jangka panjang dalam rangka pemenuhan kekuatan persenjataan. Selain untuk kepentingan militer, LPD juga bisa digunakan untuk membantu masyarakat seperti menyalurkan bantuan dan misi kemanusiaan.

Mengenai first steel cutting yang maju dua bulan lebih awal, Mulyadi mengapresiasinya. Yang penting kapal juga harus selesai dua bulan lebih awal dari target 23 bulan yang ditentukan.

"Start-nya maju dua bulan, mudah-mudahan finish-nya dua bulan juga sebelum delivery. Saya guyoni, kalau terlambat saya denda, tapi kalau nggak ya Alhamdulillah, tapi nggak ada pertambahan nilai," gurau Mulyadi.

Mengenai kasus KPK yang menjerat dirut PT PAL sebelumnya, Mulyadi mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan TNI AL. Itu hanyalah sedikit ujian untuk PT PAL agar terus berbenah.

"Itu nggak ada hubungannya dengan AL. Itu sedikit tersandung. Organisasi harus tetap jalan. Dirutnya juga sudah ada yang baru," tandas Mulyadi.

Spesifikasi kapal LPD yang dipesan TNI AL adalah sebagai berikut, panjang 124 meter, lebar 21 meter, kecepatan maksimal 16 knot, bobot penuh 7.200 ton, digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 HP, mampu mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personel, mampu menampung 3 helikopter, mampu membawa 4 kapal yakni 2 jenis kapal pengangkut Pasukan dan batalyon dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer.

  detik  

Perang Elektronika Itu Ibarat “Ilmu Setan”

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkBlh0YkBq6UwjbkEjxRmmpTP9FXqoHVUPPSOfp3YdPfCwimXtvIUqV-J6FeF77_H4a4F0OkmAXO9C5efEZRbEzwwtKQMkkGiUsSjWEt3TsLv9bays5lZwppT6NeBBffEjJbozpJeRSGE/s1600/1989865.jpgC295 AEW  [Planespotters]

Bicara tentang perang elektronika (electronic warfare) itu ibarat ilmu setan, tidak ada wujudnya namun bisa langsung dirasakan dampaknya. Dengan basis teknologi elektromagnet, implementasi peperangan elektonik dapat diwujudkan dalam banyak hal, bahkan ke sesuatu yang belum dibayangkan sebelumnya. Ketika sebuah rudal jelajah berhasil menerjang ke jantung pertahanan lawan, bukan berarti prosesnya instant, unit electronic warfare di laut dan udara harus berjibaku untuk ‘membutakan’ kemampuan deteksi radar musuh, dan masih banyak aktivitas lain yang terkait kerja intelijen.

Perang elektronik yang diumpamakan sebagai ilmu setan dituturkan langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Elekronika (Kadiskomlek) TNI AU Marsma TNI Wishnu Sukardjo saat menjadi pembicara dalam seminar “Achieving Defence Superiority Through Electronic Warfare Technology” di Gedung BBPT, Jakarta (27/4/2017). Meski peran electronic warfare tak bisa dikesampingkan, bahkan menjadi unsur dominan dalam setiap babak pertempuran, tapi ironis pengembangan unsur perang elekronik (pernika) belum menjadi prioritas utama di lingkup TNI. Kesan bahwa pernika adalah sesuatu yang mahal, terlebih bicara komponen (hardware) yang masih berpangku pada produk impor.

Salah satu turunan dari elemen pernika adalah pengadaan radar pertahanan udara untuk Kohanudnas. “Dari empat unit radar baru yang tempo hari dicanangkan, saat ini baru dua unit yang berhasil direalisasi,” ujar Wishnu. Perwira tinggi bintang satu ini juga menyorot pentingnya kehadiran pesawat intai berkemampuan AEW (Active Early Warning) yang sudah lebih dulu dimiliki Thailand dan Singapura. “Kami telah memberikan spesifikasi teknis standar yang dibutuhkan kepada pemangku kebijakan, tapi semuanya ya kembali ke pemilik anggaran,” tambah Wishnu yang menganalogikan pernika di Indonesia ibarat “Daun Salam” dalam masakan, hanya dicemplungkan sebentar, setelah itu dibuang.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYlFwBFeLL8avSenMaRQ9qHwNufQBJozHSxFpi37QR40TzhP6lxryUCJAbLKfRjfF14UkGTW7Swb5d2h_w2QJyvHZTtx4lu2sUDkZmXiSbi75wgMefS9VgXWBOeF3DpHKB0RSCOZBJEjKx/s1600/len.jpgGuna menyiasati tingginya biaya implementasi pernika, TNI beberapa tahun belakangan telah bekerjasama dengan BUMN Strategis untuk mewujudkan kemandirian pada electronic warfare. Satu contoh berhasil ditunjukkan PT Len yang berhasil meluncurkan tools IFF (Identification Friend or Foe) untuk kebutuhan pesawat udara TNI AU dan kapal perang TNI AL. Dalam tataran mitra perusahaan swasta, PT Hariff Daya Tunggal Engineering bersama Litbang TNI AD juga berhasil menghadikan model Battlefield Management System yang digunakan satuan kavaleri dan infanteri.

Karena adaptasi dan kemajuan teknologi pernika berasal dari luar negeri, maka guna mewujudkan kemandiran pernika mutlak membutuhkan ToT (Transfer of Technology). Diantara mitra pemasok alutsista TNI, Saab dari Swedia lewat diskusi menawarkan solusi jangka panjang untuk membangun electronic warfare yang terpadu, berkesinambungan dan dukungan penuh pada industri lokal. Geoff Van Hees, Director Marketing & Sales Saab Asia Pacific yang ikut berbicara dalam seminar menyebut bahwa sebelum bicara detail tentang solusi pernika yang akan ditawarkan, lebih tepat bila negara telah merumuskan arah dan kebijakan strategis mengenai electronic warfare yang akan dibangun. (Haryo Adjie)

  Indo Militer  

TNI Siapkan Satuan Tugas Zeni ke Afrika Tengah

http://channel-indonesia.com/wp-content/uploads/2016/10/IMG_4769.jpgPrajurit Konga XXXVII-C/Minusca di Afrika Tengah (Chanel Indonesia)

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XXXVII-D/Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic (Minusca) sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian dunia PBB.

"Hal itu untuk menggantikan Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-C/Minusca yang akan berakhir masa tugasnya," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Brigadir Jenderal TNI Ahmad Marzuki, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.

Marzuki mengatakan para prajurit satuan tugas itu disiapkan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI dengan silabus yang memenuhi standar penugasan.

"Personel Satgas harus memahami karakterisitik wilayah Afrika yang tentu saja berbeda dengan negara kita, baik dari sudut geografis, demografis maupun kondisi sosial budayanya," katanya.

Semua materi yang diberikan kepada peserta PDT, kata Marzuki, merupakan bekal persiapan yang dirancang sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan prosedur operasi standar dan aturan pelibatan.

  ⚓ antara  

Kamis, 27 April 2017

Panglima TNI Tinjau Skadron Tempur Lanud Roesmin Nurjadin

✬ Lanud akan ditingkatkan https://www.beritalima.com/wp-content/uploads/2017/04/IMG_7287.jpgKunjungan Panglima di Skadron 16 [Berita Lima]

Panglima Tentara Nasional Indoesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau Skadron 16 dan Skadron 12 di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Koordinator Staf Ahli Panglima TNI Mayjen TNI Nurendi M.Si (Han) dan Asops Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyck Pusung tiba di Lanud Roesmin Nurjadin menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI Angkatan Udara (AU).

Rombongan kemudian langsung mengunjungi skadron tempur yang diperkuat jet tempur F16 dan Hawk 100/200 tersebut didampingi Panglima Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan Mayjen TNI Soemantri, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Abdul Karim, dan Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain.

Panglima TNI juga menemui lebih dari 1.000 prajurit TNI di hanggar Charlie Lanud Roesmin Nurjadin. Usai memberikan pengarahan, Panglima sempat melakukan pertemuan singkat secara tertutup di Gedung Arjuna Lanud Roesmin Nurjadin sebelum melanjutkan perjalanan ke Lanud Supadio, Pontianak.

Marsekal Pertama Henri Alfiandi mengatakan Panglima TNI menginginkan agar fasilitas pendukung Lanud Roesmin Nurjadin dapat ditingkatkan, antara lain ruang istirahat bagi prajurit penerbang skadron 16 dan 12.

"Beliau terkesan normal, tapi perlu ditingkatkan. Artinya, bukan kurang, tapi perlu ditingkatkan, khususnya tempat istirahat," ujarnya.

Selain itu, menurut dia, Panglima TNI juga mengatakan akan melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Lanud Roesmin Nurjadin, karena selaras dengan Nawacita dari Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), salah satunya adalah mewujudkan poros maritim.

Dalam pengarahannya kepada ribuan prajurit TNI di Hanggar Charlie, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menekankan pentingnya menjaga nama baik TNI agar selalu dicintai masyarakat.

Panglima TNI juga menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya kepada prajurit TNI atas dedikasi dan loyalitas untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Pengarahan kepada seluruh prajurit TNI, yang intinya adalah rasa terima kasih karena telah bekerja begitu hebat menjaga kedaulatan NKRI, karena ke depan tantangan akan lebih kompleks," demikian Marsekal Pertama Henri Alfiandi.

 Skadron Udara 12 dan 16 siaga 24 jam 

Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyinggung situasi memanasnya semenanjung Korea, saat berkunjung ke Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis, (27/4/2017).

"Jelas ada (hubungan dengan memanasnya semenanjung Korea). Karena beliau juga menyinggung," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru.

Danlanud menjelaskan itu saat ditanya wartawan terkait salah satu poin kunjungan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ke Lanud Roesmin Nurjadin hari ini.

Selain ke Lanud Roesmin Nurjadin, Panglima juga dijadwalkan mengunjungi Lanud Supadio Pontianak, Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dan Lanud Iswahyudi Madiun. Seluruh rangkaian kunjungan itu rencananya dilakukan hari ini.

Henri mengatakan Panglima menginginkan agar seluruh prajurit TNI untuk selalu siap terkait ketegangan antara Washington dan Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir.

"Kalau dikaitkan (situasi semenanjung Korea) tentu pasti. Mudah-mudahan kita juga tidak ingin ada konflik besar, karena ini menyangkut ekonomi kita juga," ujarnya.

Khusus di Lanud Roesmin Nurjadin, Panglima menginginkan agar seluruh penerbang pesawat tempur Skadron Udara 12 dan 16 siaga 24 jam.

Salah satunya dengan meningkatkan fasilitas penunjang bagi penerbang berupa ruang istirahat, sehingga prajurit merasa nyaman untuk "standy scramble alert". Selain itu, Panglima juga mendorong penambahan panjang landasan pacu Lanud Roesmin Nurjadin sehingga pesawat tempur dapat beroperasi secara maksimal.

Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya pangkalan militer yang dilengkapi dengan dua Skadron Udara di Pulau Sumatera, yakni Skadron 16 dan 12. Hingga kini, F16 Fighting Falcon dan Hawk 100/200 masih menjadi tulang punggung TNI AU sebagai pengawal Ibu Pertiwi.

  ⚓ antara  

Kasau Sampaikan Pandangan Kebijakan TNI AU Pada Rakornas PPAU

✬ Pada pembangunan Renstra Tahun 2015-2019 akan ada penambahan beberapa alutsista diantaranya 8 Pesawat Pengganti F5, 4 Pesawat Angkut Berat, 4 Pesawat Multi Purpose, 2 Pesawat Jet Multirole, 2 Pesawat AEW&C serta penambahan beberapa radar. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvy4ER7P2phiMBLrJI7kd21Mq_KGqeM38FPcqhAuCzJ0thLbXjylldjgYbCpX44BeZs7ubwAmnQl8jR9UW1zIq6DUmnATs5O7SaTRKRiEHaI4R81KHCl5IsAAksK6gjZYHwBErZJyaaB41/s1600/6929559_su+the+national.jpgSukhoi TNI AU [The National]

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S,IP memberikan penyampaian pandangan tentang Pembangunan dan Kebijakan TNI AU ke depan kepada peserta Rapat Koordinasi Nasional Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara (PPAU) di Gedung Sabang Merauke Akademi Angkatan Udara, Selasa (25/4).

Kegiatan penyampaian pandangan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat PPAU Marsekal Purn Djoko Suyanto beserta seluruh pengurus pusat dan Rakornas PPAU yang berjumlah 200 orang, para Asisten Kasau, para Pejabat Mabesau, Pejabat AAU dan Lanud Adisutjipto, para siswa Sekbang serta Taruna Taruni AAU.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqx20Wqsq0Kxw8xfrLck2ljBjMXD9R8PuoH-yqy40TLYjUqv791uiAiRHRxf0TgaKQ0Hj80LvdWKaDO9IHD-go5SyDmDLoD9zVsPRdQ2Og0TCCFCoxFfKkCx53IWD9bGwNp4QWBryejJU/s1600/C295AEW.jpgC295 AEW [google]

Dalam Penyampaian Pandangan tersebut Kasau menyampaikan bahwa membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan adalah pertama tama, dan tahap utamanya adalah membangun jiwa. Mencermati hal tersebut, jiwa prajurit penjaga dirgantara bukan hanya pintar tapi harus dilandasi dengan jiwa ksatria, militan, loyal dan professional, yang dirangkum sebagai jiwa Airmanship.

Dilandasi Jiwa Ksatria, Militan, Loyal dan Professional, TNI Angkatan Udara Bersama Rakyat Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,“ tegasnya.

https://airbusdefenceandspace.com/wp-content/uploads/2016/12/17.-a330-mrtt-refuelling-f-16.jpgA330 MRTT [Airbusdefenceandspace]

Kasau juga menambahkan bahwa saat ini, wilayah udara bukan lagi lahan kosong yang tidak bermakna, melainkan menjadi bagian wilayah yang sangat menentukan bagi kedaulatan suatu negara, kepentingan nasional dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Pada pembangunan Renstra Tahun 2015-2019 akan ada penambahan beberapa alutsista diantaranya 8 Pesawat Pengganti F5, 4 Pesawat Angkut Berat, 4 Pesawat Multi Purpose, 2 Pesawat Jet Multirole, 2 Pesawat AE W&C serta penambahan beberapa radar.

Bercermin dari hal tersebut, TNI Angkatan Udara perlu ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional dengan mencanangkan tol udara, sehingga penetapan satu harga diseluruh Indonesia bisa terwujud. Itulah makna TNI Angkatan Udara bersama rakyat yang kehadirannya bisa dirasakan secara langsung, baik dalam aspek pertahanan maupun pembangunan untuk kesejahteraan bangsa.

https://img.planespotters.net/photo/317000/original/rf-32767-russia-ministry-of-emergency-situations-emercom-beriev-be-200-chs_PlanespottersNet_317685.jpgBe200 [planespotters]

Selain itu TNI AU juga terus mendukung kebijakan nawacita yaitu mengenai kebijakan Indonesia sebagai poros maritim dunia yaitu Pertama Menghadirkan Kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara . Kedua Membuat pemerintahan dengan tata kelola yang bersih, efektif dan efisien, demokratis dan terpercaya, yang Ketiga Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. Untuk itu Kasau sangat berharap PPAU selaku senior dan sesepuh TNI AU terus membrikan support dan saran untuk kemajuan TNI AU di masa mendatang karena sejatinya Jiwa seorang Tentara dan penjaga Dirgantara akan selalu ada dalam setiap sanubari insan dirgantara, pungkasnya.

Acara Rakornas PPAU akan berlangsung selama 2 hari yaitu tanggal 25-26 April 2017 di AAU, dan diawali dengan kegiatan Gowes dari Purnawirawan AAU sejumlah 20 orang yang ditempuh selama 3 hari sejauh 600 km dari Jakarta ke Jogja dan kegiatan Makan siang Kasau beserta seluruh peserta Rakornas PPAU dan para Pejabat Lanud dan AAU.

  ⚓ TNI AU  

640 Prajurit TN AD Dilantik Jadi Pasukan Raider

Ilustrasi

Sebanyak 640 prajurit TNI Angkatan Darat dilantik sebagai Pasukan Raider Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrasta, Komando Resor Militer 074/Warastrama, Komando Daerah Militer IV/Diponegoro.

Pelantikan tersebut dilakukan Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman saat menutup Latihan Pembentukan Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrasta di Lapangan Kesatriaan Amirul Isnaeni Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono menyampaikan terima kasih kepada Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus beserta jajarannya, khususnya Komandan Pusdiklatpassus dan seluruh penyelenggara latihan, pelatih, serta pendukung atas kerja kerasnya dalam pembentukan Yonif Raider 408/Suhbrasta menjadi Pasukan Raider yang tangguh.

"Pembentukan Yonif Raider 408/Suhbrasta ini merupakan bagian dari program pembentukan seluruh Yonif Infanteri Nonmekanis di jajaran TNI AD menjadi Yonif Raider. Kerja keras kalian dalam melatih, mendidik, dan membina para prajurit ini adalah sumbangsih yang nyata dalam membangun TNI AD yang profesional," katanya.

Sementara kepada 640 mantan peserta latihan, dia mengharapkan kualifikasi Raider yang telah disandang, tidak hanya memberikan kebanggaan dan rasa percaya diri, namun juga menambah profesionalisme sehingga mampu dan berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban di masa depan.

Ia mengatakan lingkungan strategis dan teknologi saat ini berkembang sangat dinamis.

"Hal ini tentunya berdampak pada semakin beratnya ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara di dunia dalam menjaga keamanan dan mempertahankan kedaulatan negaranya masing-masing," katanya.

Sebagai konsekuensinya, kata dia, konsep peperangan juga ikut berkembang.

Oleh karena itu, lanjut dia, TNI AD terus berupaya mengembangkan organisasi, doktrin, alat utama sistem pertahanan (alutsista), dan kemampuan satuan-satuannya.

"Dalam rangka mewujudkan peningkatan kemampuan satuan, selain melalui perencanaan dan pelaksanaan latihan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut yang berlandaskan perkembangan ancaman dan doktrin, TNI AD juga telah merencanakan secara bertahap untuk meningkatkan kualifikasi seluruh Batalyon Infanteri di jajarannya menjadi Satuan Raider yang memiliki berbagai kemampuan bertempur secara khusus, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD," katanya.

Dengan penyematan kualifikasi kemampuan sebagai prajurit Raider itu, kata dia, para prajurit Suhbrasta harus sudah siap untuk melaksanakan tugas-tugas dalam operasi khusus yang meliputi Operasi Raid Penghancuran dan Raid Pembebasan Tawanan, Operasi Mobil Udara, Operasi Lawan Gerilya, serta pertempuran jarak dekat di segala bentuk medan dan cuaca.

KSAD mengatakan tugas-tugas tersebut sejalan dengan peran satuan kalian yang merupakan salah satu satuan pemukul di bawah komando dan pengendalian Korem 074/Warastrama dalam mengawal kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Jawa Tengah khususnya dan Indonesia umumnya.

"Selanjutnya, saya berpesan, agar kemampuan teknik dan taktik Raider yang telah diperoleh senantiasa dipelihara dan ditingkatkan di satuan kalian sesuai dengan tantangan tugas yang terus berkembang. Prajurit Raider memiliki motto yang hebat, yaitu mampu bergerak secara cepat, tepat, dan senyap untuk mendekati, merebut dan menghancurkan sasaran. Tunjukkanlah bahwa itu bukan hanya sekadar motto, buktikan dalam keberhasilan setiap pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepada kalian," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, teruslah belajar dan berlatih agar menjadi prajurit Raider yang profesional, andal, dan tangguh.

"Namun, di balik kehebatan kalian sebagai Pasukan Raider, saya juga berpesan agar kualifikasi Raider yang telah kalian raih melalui perjuangan dan latihan keras ini, tetaplah menjadikan kalian sebagai prajurit yang rendah hati, bijaksana dan tidak arogan. Kenali dirimu dan selalu berupaya untuk memperbaiki kekurangan serta kelemahan yang ada dengan berlatih secara sungguh-sungguh untuk memperoleh kesempurnaan," tegasnya.

Ia mengatakan, program pembentukan satuan Raider tersebut masih akan terus berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.

Oleh karena itu, KSAD meminta agar penyelenggara latihan, pelatih, dan pendukung untuk terus mengevaluasi seluruh program latihan secara objektif dan terbuka untuk memperoleh saran dan masukan yang membangun serta gagasan dan inovasi yang akan sangat bermanfaat bagi kesempurnaan penyelenggaraan latihan berikutnya.

Usai pelantikan, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman beserta tamu undangan berkesempatan mengenakan baret dan wing kualifikasi Raider kepada para prajurit yang baru dilantik.

  ⚓ antara  

TNI AL Siapkan Pelatihan Cawak Tahap II Kapal Latih Bima Suci

KRI Bimasuci (TNI AL) 4KRI Bima Suci [TNI AL]

Usai proses pemasangan peralatan tiang dan layar, Satgas Yekda Kapal Layar Latih (KLL) menyiapkan pelatihan tahap II yang ditujukan untuk seluruh personel calon awak (cawak) KLL Bima Suci. Sebelumnya, 10 Cawak KLL Bima Suci telah mengikuti pelatihan Tahap I yang berlangsung sejak Desember 2016 hingga pertengahan April 2017.

Dalam acara morning brief pada Rabu pagi (26/4), Dansatgas Laksma TNI Sutarmono menyampaikan agar kesiapan kapal harus dibarengi dengan kesiapan personel Satgas dan Cawak untuk bersama-sama menyiapkan pelatihan yang lebih aplikatif, seiring rencana kedatangan 56 Cawak pada tanggal 1 Mei mendatang.

Pelatihan tahap II akan dimulai pada tanggal 4 Mei 2017. Para cawak akan mendapatkan metode pelatihan langsung dari instruktur yang ahli di bidangnya, mulai dari teori, pengenalan alat, dan praktek langsung, termasuk prosedur penanganannya bila terjadi masalah (troubleshooting). Pada umumnya, instruktur tersebut berasal dari tenaga ahli dari setiap pabrik atau perusahaan yang membuat peralatan.

Pelatihan dalam kelas dan praktek di kapal (dermaga) direncanakan 1 Agustus 2017. Instruktur dari galangan Freire akan lebih banyak memberikan materi Pengenalan Umum Sistem Kapal dan Prosedur Penggunaan Alat Keselamatan. Pada bidang Navigasi Operasi, cawak akan menerima pelatihan dari perusahaan Raytheon, Redcai, dan Norispan dengan tujuan memahami dan menggunakan Sistem Navigasi dan Komunikasi. Peralatan navigasi sudah dibuat terintegrasi dengan semua sistem, seperti RADAR, AIS, dan E-chart.

Pada bidang bahari, Detlev Lloel akan melatihkan teori berlayar, praktek menggunakan layar, dan bahkan beberapa personel Detlev Lloel ikut berlayar minimal 2 etape dalam pelayaran perdana Vigo ke Indonesia. Bidang lain, meliputi mesin pokok, diesel generator, propeler, thruster, multimedia, peralatan dapur, dan lain-lain.

Beberapa peralatan canggih yang tidak ditemukan di KRI Dewaruci adalah winch (lir elektrik), peralatan navigasi, peralatan dapur, dan multimedia. Lir elektrik untuk mengembangkan layar dan mengubah arah peruan. Dengan peralatan ini, untuk mengembangkan dan menurunkan layar cukup diawaki oleh 12 orang. Namun, aturan dalam lomba layar tidak memperbolehkan digunakan pada saat lomba.

KLL Bima Suci memiliki 2 kemudi, yaitu kemudi manual di geladak terbuka dan kemudi hidrolik di anjungan. Cawak juga akan dilatih oleh perusahaan Buraglia untuk praktek menggunakan peralatan dapur berstandar hotel bintang lima. Sedangkan multimedia merupakan sarana dokumentasi untuk komunikasi dan pembelajaran yang terhubung secara internal (LAN) ke setiap kamar dan ruang publik dan eksternal untuk pertukaran data dan teleconference.

Di akhir pengarahan, Dansatgas menekankan agar menyiapkan dengan baik rencana dan metode yang telah disiapkan, menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik dengan Staf Freire dan Antonio, koordinator pelatihan yang ditunjuk oleh Galangan Kapal Freire.

  ⚓ TNI AL  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...