Kapal Canggih Untuk Survei Bawah LautKRI Rigel 933 ( G. Cailler, BLE Alain)□
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut bakal memiliki kapal berteknologi canggih yang mampu melakukan survei bawah laut. Teknologi pada kapal itu sanggup mencitrakan apa pun yang berada di bawah laut hingga kedalaman seribu meter.
Kapal itu diberi nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel dengan nomor lambung 933. KRI Rigel sedang dalam proses pembangunan oleh galangan kapal OCEA di Les Sables d‘Olonne, Perancis. Indonesia memesan dua unit dan akan dikirim ke Indonesia pada September 2015.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, meresmikan pemberian nama KRI Rigel 933 pada kapal jenis survei hydro-oceanography itu di dermaga Les Sables d‘Olonne pada Kamis waktu setempat, 11 Maret 2015. Menteri juga mengibarkan bendera Merah Putih pada tiang kapal sebagai tanda telah resmi menjadi kekuatan TNI.
Menteri Ryamizard didampingi Duta Besar Indonesia untuk Perancis Hotmangaraja Panjaitan dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi.
Hadir juga Atase Pertahanan RI di Paris Age Wiraksono dan Atase Darat RI di Paris Jaka Tandang dan Atase Pertahanan Perancis untuk Indonesia Sylvain L.
KRI Rigel adalah kapal survei dan pemetaan berteknologi canggih dengan bobot 515 ton, berdimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter.
Kapal itu berjenis MPRV (multipurpose research vessel). Dilengkapi peralatan termutakhir survei hydro-oceanography. Kapal itu juga dilengkapi peralatan AUV (autonomous underwater vehicle) yang berfungsi melakukan pencitraan bawah laut hingga kedalaman seribu meter dan mengirimkan kembali sinyal data secara periodik ke kapal utama.
Di samping itu, kapal itu dilengkapi ROV (remotely operated vehicle), robot bawah air dengan kamera bawah air yang mampu mengambil material bawah laut di kedalaman hingga seribu meter sebagai bahan penelitian.
Pembangunan dua unit kapal itu merupakan kontrak pengadaan kapal antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan galangan kapal OCEA Perancis. Pembangunan kapal dimulai sejak Oktober 2013 dan dijadwalkan rampung pada September 2015.
Kehadiran kapal itu dalam armada TNI Angkatan Laut diharapkan dapat melaksanakan tugas pemetaan lebih baik mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.
⚓️ Vivanews
Sabtu, 14 Maret 2015
Personel TNI Latih Tentara Brunei Raih Peringkat Kedua dalam BISAM ke - 11
Kasal Brunei mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang telah diberikan personel TNI dalam ajang Brunei International Skill Arms Meet (BISAM) ke-11 yang diselenggarakan pada 15 Januari - 2 Februari 2015 di Brunei Darussalam sehingga tentara Brunei berhasil meraih peringkat kedua.
Sedangkan peringkat pertama dan juara umum diraih TNI yang kembali menunjukkan kemampuannya dalam lomba tembak internasional antar tentara dalam BISAM ke-11.
Hal tersebut diungkapkan KASAL Brunei Darussalam Laksamana Dato Seri Pahlawan Abdul Aziz bin Moh. Tamit saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Ryamizard Ryacudu yang didampingi Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Jumat (6/3), di kantor Kemhan Jakarta.
Selain itu kunjungan ini dimaksudkan juga untuk memperkenalkan diri (introductory visit) atas pengangkatan dirinya sebagai Kasal Brunei yang baru.
Senada dengan Kasal Brunei, atas nama pemerintah Indonesia Menhan RI juga mengucapakan terima kasih kepada Kasal Brunei atas kunjungan ini dan berharap persahabatan yang telah dijalin selama ini dapat dilanjutkan lebih erat lagi.
⚓️ DMC
Sedangkan peringkat pertama dan juara umum diraih TNI yang kembali menunjukkan kemampuannya dalam lomba tembak internasional antar tentara dalam BISAM ke-11.
Hal tersebut diungkapkan KASAL Brunei Darussalam Laksamana Dato Seri Pahlawan Abdul Aziz bin Moh. Tamit saat melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Ryamizard Ryacudu yang didampingi Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Jumat (6/3), di kantor Kemhan Jakarta.
Selain itu kunjungan ini dimaksudkan juga untuk memperkenalkan diri (introductory visit) atas pengangkatan dirinya sebagai Kasal Brunei yang baru.
Senada dengan Kasal Brunei, atas nama pemerintah Indonesia Menhan RI juga mengucapakan terima kasih kepada Kasal Brunei atas kunjungan ini dan berharap persahabatan yang telah dijalin selama ini dapat dilanjutkan lebih erat lagi.
⚓️ DMC
Produsen Senjata Swedia Ingin Berinvestasi di Indonesia
SAAB AB □
Produsen alat pertahanan dan keamanan asal Swedia, Saab AB, membidik kerja sama dengan korporasi Indonesia untuk merealisasi rencananya membangun industri sistem pertahanan. Saab juga berniat menggandeng perguruan tinggi untuk menjajaki kerja sama penelitian dan pengembangan produk berbasis teknologi tinggi.
"Kami tak ingin seperti penjual lain yang datang, pergi, lalu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian," kata Lennart Sindahl, Deputi Chief Executive Officer Saab AB, pada Kamis lalu waktu setempat. Ia mengatakan Saab ingin mengembangkan industri ini bersama-sama dengan perusahaan Indonesia.
Saab AB memang sedang menawarkan pesawat tempur buatannya, yakni Gripen C, Gripen D, dan kelak Gripen NG, kepada Indonesia. Tawaran ini disampaikan menyusul rencana TNI Angkatan Udara mengganti skuadron tempur F-5 Tiger yang uzur. Dalam rencana pengadaan ini, Saab (Gripen) disebut-sebut bersaing dengan Sukhoi (SU-35) dan Lockheed Martin (F-16).
�–rjan Borgefalk, Vice President Industrial Cooperation Saab AB untuk wilayah Asia-Pasifik, mengaku telah bertemu dengan banyak pihak di Indonesia untuk menjalin peluang kemitraan. Salah satunya dengan Infoglobal, perusahaan avionik yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, untuk menjajaki kemitraan di bidang pengembangan simulator pesawat tempur.
Saab juga telah menggandeng PT Len Industri, perusahaan pelat merah di bidang elektronika dan teknologi informasi, untuk membangun jaringan keamanan nasional. Adapun untuk keperluan riset, Saab telah berkomunikasi dengan Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Menurut �–rjan, kerja sama dengan korporasi dan perguruan tinggi dilakukan untuk memastikan adanya alih teknologi. Dia mengklaim program inilah yang membedakan paket penjualan Gripen dan produk lainnya. Saab, katanya, siap melakukan transfer teknologi di semua lini produksi.
Dia mencontohkan kolaborasi Saab dengan perusahaan galangan kapal di Banyuwangi, PT Lundin Industry Invest. Berbekal teknologi Saab dan kapasitas Lundin, kerja sama kedua perusahaan ini pada tahun lalu telah melahirkan kapal cepat rudal antiradar trimaran (tiga lambung).
Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Dewa Made Juni Sastrawan, menuturkan, salah satu bentuk kerja sama yang ditawarkan Saab adalah produksi komposit untuk komponen pesawat terbang. "Sekali kita menguasainya, teknologi tersebut bisa diaplikasikan untuk produk lain," kata dia.
⚓️ Tempo
Produsen alat pertahanan dan keamanan asal Swedia, Saab AB, membidik kerja sama dengan korporasi Indonesia untuk merealisasi rencananya membangun industri sistem pertahanan. Saab juga berniat menggandeng perguruan tinggi untuk menjajaki kerja sama penelitian dan pengembangan produk berbasis teknologi tinggi.
"Kami tak ingin seperti penjual lain yang datang, pergi, lalu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian," kata Lennart Sindahl, Deputi Chief Executive Officer Saab AB, pada Kamis lalu waktu setempat. Ia mengatakan Saab ingin mengembangkan industri ini bersama-sama dengan perusahaan Indonesia.
Saab AB memang sedang menawarkan pesawat tempur buatannya, yakni Gripen C, Gripen D, dan kelak Gripen NG, kepada Indonesia. Tawaran ini disampaikan menyusul rencana TNI Angkatan Udara mengganti skuadron tempur F-5 Tiger yang uzur. Dalam rencana pengadaan ini, Saab (Gripen) disebut-sebut bersaing dengan Sukhoi (SU-35) dan Lockheed Martin (F-16).
�–rjan Borgefalk, Vice President Industrial Cooperation Saab AB untuk wilayah Asia-Pasifik, mengaku telah bertemu dengan banyak pihak di Indonesia untuk menjalin peluang kemitraan. Salah satunya dengan Infoglobal, perusahaan avionik yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, untuk menjajaki kemitraan di bidang pengembangan simulator pesawat tempur.
Saab juga telah menggandeng PT Len Industri, perusahaan pelat merah di bidang elektronika dan teknologi informasi, untuk membangun jaringan keamanan nasional. Adapun untuk keperluan riset, Saab telah berkomunikasi dengan Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Menurut �–rjan, kerja sama dengan korporasi dan perguruan tinggi dilakukan untuk memastikan adanya alih teknologi. Dia mengklaim program inilah yang membedakan paket penjualan Gripen dan produk lainnya. Saab, katanya, siap melakukan transfer teknologi di semua lini produksi.
Dia mencontohkan kolaborasi Saab dengan perusahaan galangan kapal di Banyuwangi, PT Lundin Industry Invest. Berbekal teknologi Saab dan kapasitas Lundin, kerja sama kedua perusahaan ini pada tahun lalu telah melahirkan kapal cepat rudal antiradar trimaran (tiga lambung).
Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Dewa Made Juni Sastrawan, menuturkan, salah satu bentuk kerja sama yang ditawarkan Saab adalah produksi komposit untuk komponen pesawat terbang. "Sekali kita menguasainya, teknologi tersebut bisa diaplikasikan untuk produk lain," kata dia.
⚓️ Tempo
Saab Tawarkan Paket Kekuatan Udara Lengkap Pengganti F-5
Pesawat tempur Saab JAS39 Gripen D berkursi tandem. □
Menghadapi persaingan yang makin keras terkait program penggantian pesawat tempur F-5E Tiger II milik TNI Angkatan Udara, pabrikan pertahanan asal Swedia, Saab, memutuskan bertempur habis-habisan dengan menawarkan sebuah "paket kekuatan udara lengkap".
"Berlawanan dengan apa yang ditawarkan Sukhoi, kami menawarkan paket kekuatan udara lengkap, tidak hanya pesawat. Sukhoi hanya menawarkan pesawat," kata Peter Carlqvist, Wakil Presiden Saab dan Kepala Saab Indonesia, kepada para wartawan Indonesia, termasuk Kompas, di Stockholm, Swedia, Kamis (12/3).
Carlqvist mengaku telah mendengar bahwa TNI AU masih menginginkan pesawat tempur Sukhoi Su-35 karena ingin memiliki kemampuan daya angkut persenjataan yang besar dan daya jelajah yang tinggi. "Kami juga mendengar bahwa mereka juga akan gembira memiliki Gripen, tetapi itu terserah Kementerian Pertahanan dan Presiden (Indonesia) untuk memutuskan," katanya.
Menurut dia, paket terbaru yang ditawarkan Saab saat ini meliputi jet tempur JAS39 Gripen, sistem peringatan dini dan kendali udara (AEW&C) Erieye, sistem tautan data taktis (tactical data link) yang bisa diintegrasikan dengan aset tempur matra lain, ditambah pusat perawatan pesawat dan pusat operasi penerbangan taktis (operation tactical flight center) untuk para pilot. "Karena ini bukan cuma soal pilot bisa lepas landas dan mendarat dengan pesawat itu. Mereka juga perlu tahu apa saja senjata dan sensor yang mereka bawa di pesawat," ujar Carlqvist yang mengatakan, pilot akan dilatih melakukan operasi taktis, tidak sekadar bisa menerbangkan Gripen.
Paket itu juga meliputi berbagai pilihan senjata, termasuk rudal Meteor dan RBS-15. Terkait rudal RBS-15, Saab bahkan sudah menawarkan proses perakitan dilakukan di PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
Selain itu, demikian kata Carlqvist, Gripen menawarkan biaya operasi yang jauh lebih murah, yakni 4.700 dollar AS per jam, dibandingkan Sukhoi Su-30 yang mencapai 40.000 dollar AS-49.000 dollar AS per jam. Ia juga mengklaim bahwa biaya operasi Gripen hanya seperempat dibandingkan biaya operasi pesawat Eurofighter Typhoon yang juga menjadi salah satu kandidat pengganti F-5 TNI AU.
Persaingan para calon pengganti Si Macan Terbang pun makin panas.Sistem Radar Terbang Erieye Bisa Dipasang di Pesawat Buatan PT DIPrototipe C295 AWACS □
Perusahaan sistem pertahanan Swedia, Saab Group, menjelaskan, secara prinsip sistem peringatan dini dan kendali terbang (airborne early warning and control/AEW&C) Erieye buatannya bisa dipasang di pesawat-pesawat jarak menengah buatan PT Dirgantara Indonesia, seperti CN-235 dan CN-295.
Selama ini, sistem radar canggih AESA (active electronically scanned array) tersebut dipasang di atas platform tiga pesawat sipil, Saab 340 dan Saab 2000 yang bermesin turboprop serta Embraer E145 yang bermesin jet (turbofan).
Erieye berbasis Saab 340, misalnya, dipakai Angkatan Udara (AU) Swedia, Thailand, dan Pakistan. Sementara Erieye berbasis Embraer E145 dipakai AU Brasil dan Meksiko.
Lars Ekstrom, mantan perwira AU Swedia yang kini menjadi pejabat di bagian Pengembangan Bisnis Sistem Pengawasan Udara Saab, Senin (9/3), mengatakan, secara prinsip radar Erieye yang berbentuk seperti papan yang dipasang di atas badan pesawat tersebut bisa dipasang di platform CN-235 atau CN-295.
"Kami bersedia memasangnya di platform-platform baru, termasuk pesawat CN-235 atau CN-295," ujar Ekstrom kepada enam wartawan Indonesia, termasuk Kompas, di Gothenburg, Swedia.
Akan tetapi, Wakil Presiden dan Kepala Bagian Sistem Pengawasan Udara Saab Lars Tossman mengingatkan, proses pemasangan radar sistem Erieye di platform pesawat baru bukanlah proses yang bisa mudah dan cepat dilakukan. Bentuk radar yang besar dan dipasang di atas badan pesawat akan mempengaruhi aerodinamika pesawat dan perlu dilakukan modifikasi desain sayap vertikal pesawat.
"Dan, itu membutuhkan tambahan dana hingga ratusan juta dollar AS, belum ditambah proses sertifikasi kelaikan udaranya yang bisa memakan waktu dan biaya lagi," papar Ekstrom.
Sistem AEW&C Erieye saat ini menjadi sistem peringatan dini udara yang paling laris di luar produk buatan AS. Sistem ini serupa dengan sistem AEW&C semacam E-2 Hawkeye yang digunakan, antara lain, oleh AS, Jepang, dan Singapura; atau Boeing E7A Wedgetail yang dipakai Australia.
⚓️ Kompas
Menghadapi persaingan yang makin keras terkait program penggantian pesawat tempur F-5E Tiger II milik TNI Angkatan Udara, pabrikan pertahanan asal Swedia, Saab, memutuskan bertempur habis-habisan dengan menawarkan sebuah "paket kekuatan udara lengkap".
"Berlawanan dengan apa yang ditawarkan Sukhoi, kami menawarkan paket kekuatan udara lengkap, tidak hanya pesawat. Sukhoi hanya menawarkan pesawat," kata Peter Carlqvist, Wakil Presiden Saab dan Kepala Saab Indonesia, kepada para wartawan Indonesia, termasuk Kompas, di Stockholm, Swedia, Kamis (12/3).
Carlqvist mengaku telah mendengar bahwa TNI AU masih menginginkan pesawat tempur Sukhoi Su-35 karena ingin memiliki kemampuan daya angkut persenjataan yang besar dan daya jelajah yang tinggi. "Kami juga mendengar bahwa mereka juga akan gembira memiliki Gripen, tetapi itu terserah Kementerian Pertahanan dan Presiden (Indonesia) untuk memutuskan," katanya.
Menurut dia, paket terbaru yang ditawarkan Saab saat ini meliputi jet tempur JAS39 Gripen, sistem peringatan dini dan kendali udara (AEW&C) Erieye, sistem tautan data taktis (tactical data link) yang bisa diintegrasikan dengan aset tempur matra lain, ditambah pusat perawatan pesawat dan pusat operasi penerbangan taktis (operation tactical flight center) untuk para pilot. "Karena ini bukan cuma soal pilot bisa lepas landas dan mendarat dengan pesawat itu. Mereka juga perlu tahu apa saja senjata dan sensor yang mereka bawa di pesawat," ujar Carlqvist yang mengatakan, pilot akan dilatih melakukan operasi taktis, tidak sekadar bisa menerbangkan Gripen.
Paket itu juga meliputi berbagai pilihan senjata, termasuk rudal Meteor dan RBS-15. Terkait rudal RBS-15, Saab bahkan sudah menawarkan proses perakitan dilakukan di PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
Selain itu, demikian kata Carlqvist, Gripen menawarkan biaya operasi yang jauh lebih murah, yakni 4.700 dollar AS per jam, dibandingkan Sukhoi Su-30 yang mencapai 40.000 dollar AS-49.000 dollar AS per jam. Ia juga mengklaim bahwa biaya operasi Gripen hanya seperempat dibandingkan biaya operasi pesawat Eurofighter Typhoon yang juga menjadi salah satu kandidat pengganti F-5 TNI AU.
Persaingan para calon pengganti Si Macan Terbang pun makin panas.Sistem Radar Terbang Erieye Bisa Dipasang di Pesawat Buatan PT DIPrototipe C295 AWACS □
Perusahaan sistem pertahanan Swedia, Saab Group, menjelaskan, secara prinsip sistem peringatan dini dan kendali terbang (airborne early warning and control/AEW&C) Erieye buatannya bisa dipasang di pesawat-pesawat jarak menengah buatan PT Dirgantara Indonesia, seperti CN-235 dan CN-295.
Selama ini, sistem radar canggih AESA (active electronically scanned array) tersebut dipasang di atas platform tiga pesawat sipil, Saab 340 dan Saab 2000 yang bermesin turboprop serta Embraer E145 yang bermesin jet (turbofan).
Erieye berbasis Saab 340, misalnya, dipakai Angkatan Udara (AU) Swedia, Thailand, dan Pakistan. Sementara Erieye berbasis Embraer E145 dipakai AU Brasil dan Meksiko.
Lars Ekstrom, mantan perwira AU Swedia yang kini menjadi pejabat di bagian Pengembangan Bisnis Sistem Pengawasan Udara Saab, Senin (9/3), mengatakan, secara prinsip radar Erieye yang berbentuk seperti papan yang dipasang di atas badan pesawat tersebut bisa dipasang di platform CN-235 atau CN-295.
"Kami bersedia memasangnya di platform-platform baru, termasuk pesawat CN-235 atau CN-295," ujar Ekstrom kepada enam wartawan Indonesia, termasuk Kompas, di Gothenburg, Swedia.
Akan tetapi, Wakil Presiden dan Kepala Bagian Sistem Pengawasan Udara Saab Lars Tossman mengingatkan, proses pemasangan radar sistem Erieye di platform pesawat baru bukanlah proses yang bisa mudah dan cepat dilakukan. Bentuk radar yang besar dan dipasang di atas badan pesawat akan mempengaruhi aerodinamika pesawat dan perlu dilakukan modifikasi desain sayap vertikal pesawat.
"Dan, itu membutuhkan tambahan dana hingga ratusan juta dollar AS, belum ditambah proses sertifikasi kelaikan udaranya yang bisa memakan waktu dan biaya lagi," papar Ekstrom.
Sistem AEW&C Erieye saat ini menjadi sistem peringatan dini udara yang paling laris di luar produk buatan AS. Sistem ini serupa dengan sistem AEW&C semacam E-2 Hawkeye yang digunakan, antara lain, oleh AS, Jepang, dan Singapura; atau Boeing E7A Wedgetail yang dipakai Australia.
⚓️ Kompas
Penampakan KRI Rigel
KRI Rigel 933 [kenyot10/kaskus] □
Tak Terasa kapal perang hidro-oceangraphic terbaru TNI AL akan berlayar menuju ke Indonesia. Dari Formil tampak beberapa foto penampakan KRI Rigel 933 berserta peralatan pendukung dalam menjalani operasi bila nanti diperlukan.
Kapal buatan Perancis ini merupakan kapal terbaru TNI AL dan merupakan kapal modern yang mampu mengendus aroma kapal selam. TNI AL telah memesan 2 unit kapal modern survei buatan Perancis dan direncanakan akan tiba tahun ini.
Berikut penampakan kapal perang hidro-oceangraphic terbaru TNI AL diposkan kenyot10 berserta kaskuser lainnya:
Tak Terasa kapal perang hidro-oceangraphic terbaru TNI AL akan berlayar menuju ke Indonesia. Dari Formil tampak beberapa foto penampakan KRI Rigel 933 berserta peralatan pendukung dalam menjalani operasi bila nanti diperlukan.
Kapal buatan Perancis ini merupakan kapal terbaru TNI AL dan merupakan kapal modern yang mampu mengendus aroma kapal selam. TNI AL telah memesan 2 unit kapal modern survei buatan Perancis dan direncanakan akan tiba tahun ini.
Berikut penampakan kapal perang hidro-oceangraphic terbaru TNI AL diposkan kenyot10 berserta kaskuser lainnya:
ROV (Remotely Operated Vehicle) |
AUV (Autonomous Underwater Vehicle) |
TNI AU Segera Pensiunkan Pesawat F5
F5 Tiger TNI AU □
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) akan segera mempensiunkan pesawat tempur F5. Meski belum bisa dipastikan waktunya, namun pemensiunan pesawat tempur supersonik ringan buatan Amerika Serikat tersebut berarti menyusul pemensiunan pesawat tempur lainnya Hawk MK-53 yang resmi ditarik dari operasional sejak hari ini.
“Usia pesawat F5 milik kami itu seumuran dengan Hawk yang resmi di grounded per hari ini,” jelas Kelapa Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Agus Supriatna sesuai acara penerbangan terakhir Hawk MK-53 di Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Kamis (12/3) siang.
Menurut Agus, saat ini pihaknya tinggal menunggu ‘ketuk palu’ dari Pemerintah untuk segera mendatangkan pesawat pengganti bagi F5. Sebab, dari sisi usia, F5 Tiger yang merupakan buatan Northrop tersebut sudah cukup lama digunakan TNI AU, yakni 35 tahun sejak pertama kali digunakan 21 April 1980. “Kami tunggu siapnya pemerintah kapan. Anggaran juga sudah kami ajukan ke pemerintah,” imbuh dia.
Menurut Agus, pemensiunan pesawat erat kaitannya dengan program peremajaan. Pihak TNI AU sendiri selalu mengkaji setiap 20 tahun sebelum diputuskan peremajaan sebuah pesawat. Lamanya usia pesawat tempur yang dimiliki AU, diakui KASAU, tidak terlepas dari sistem penggunaan dan pemeliharaan yang cukup baik dilakukan AU.
“Setiap 20 tahun itu selalu kami kaji karena efektifitas membeli sebuah pesawat itu sampai berusia 20 tahun. Untuk pesawat tempur dari generasi ketiga yang peremajaannya ke generasi keempat. Lalu generasi keempat diremajakan ke pesawat generasi 4,5,” papar Agus.
Pesawat Hawk MK-53 sendiri resmi pensiun setelah mengabdi pada negara sekitar 35 tahun. Pesawat buatan Inggris tersebut akan digantikan oleh T50i Golden Eagle yang merupakan buatan Korean Aerospace Industries (KAI). Pesawat itu sudah ada di Indonesia sejak pertengahan 2014 lalu dan ditempatkan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun.
“Pesawat T50i sudah datang sejak tahun lalu berjumlah 16 unit. Cukup untuk satu skadron menggantikan Hawk ini,” tandas KASAU.
⚓️ suaramerdeka
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) akan segera mempensiunkan pesawat tempur F5. Meski belum bisa dipastikan waktunya, namun pemensiunan pesawat tempur supersonik ringan buatan Amerika Serikat tersebut berarti menyusul pemensiunan pesawat tempur lainnya Hawk MK-53 yang resmi ditarik dari operasional sejak hari ini.
“Usia pesawat F5 milik kami itu seumuran dengan Hawk yang resmi di grounded per hari ini,” jelas Kelapa Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Agus Supriatna sesuai acara penerbangan terakhir Hawk MK-53 di Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Kamis (12/3) siang.
Menurut Agus, saat ini pihaknya tinggal menunggu ‘ketuk palu’ dari Pemerintah untuk segera mendatangkan pesawat pengganti bagi F5. Sebab, dari sisi usia, F5 Tiger yang merupakan buatan Northrop tersebut sudah cukup lama digunakan TNI AU, yakni 35 tahun sejak pertama kali digunakan 21 April 1980. “Kami tunggu siapnya pemerintah kapan. Anggaran juga sudah kami ajukan ke pemerintah,” imbuh dia.
Menurut Agus, pemensiunan pesawat erat kaitannya dengan program peremajaan. Pihak TNI AU sendiri selalu mengkaji setiap 20 tahun sebelum diputuskan peremajaan sebuah pesawat. Lamanya usia pesawat tempur yang dimiliki AU, diakui KASAU, tidak terlepas dari sistem penggunaan dan pemeliharaan yang cukup baik dilakukan AU.
“Setiap 20 tahun itu selalu kami kaji karena efektifitas membeli sebuah pesawat itu sampai berusia 20 tahun. Untuk pesawat tempur dari generasi ketiga yang peremajaannya ke generasi keempat. Lalu generasi keempat diremajakan ke pesawat generasi 4,5,” papar Agus.
Pesawat Hawk MK-53 sendiri resmi pensiun setelah mengabdi pada negara sekitar 35 tahun. Pesawat buatan Inggris tersebut akan digantikan oleh T50i Golden Eagle yang merupakan buatan Korean Aerospace Industries (KAI). Pesawat itu sudah ada di Indonesia sejak pertengahan 2014 lalu dan ditempatkan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun.
“Pesawat T50i sudah datang sejak tahun lalu berjumlah 16 unit. Cukup untuk satu skadron menggantikan Hawk ini,” tandas KASAU.
⚓️ suaramerdeka
Kepada Jokowi, Eks Presiden Brasil Tulis Surat Mohon Ampunan
Wartawan berdiri di seberang Pulau Nusakambangan, tempat pelaksanaan eksekusi mati di Cilacap, 7 Maret 2015. Duo Bali Nine dan sejumlah terpidana mati telah berada di pulau ini. REUTERS/Darren Whiteside□
Pemerintah Presiden Jokowi segera mengeksekusi mati sejumlah warna negara asing dan warga negera Indonesia akibat terlibat narkoba. Rencana eksekusi mati ini mendapatkan reaksi keras dunia. Berikut ini adalah salah satunya, seperti tercantum dalam surat dari komisi global kebijakan narkoba. Surat ditulis dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesia:
Menghadapi hukuman mati di Indonesia.
Saya benar-benar prihatin atas keadaan orang-orang yang sekarang sedang menunggu dieksekusi oleh regu tembak di tahanan Indonesia di Pulau Nusakambangan setelah mereka terbukti bersalah atas pelanggaran narkoba.
Karena adanya proses banding berjalan yang sepertinya telah membuat jadwal eksekusi ditunda untuk sementara, saya dan anggota komisi global kebijakan narkoba lainnya bersedia untuk datang ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan untuk berbicara dan mendiskusikan penelitian kami dengan Presiden Indonesia. Penelitian selama beberapa tahun telah menunjukkan bahwa memperlakukan masalah narkoba sebagai masalah kesehatan dan bukan sebagai masalah pidana dapat memperbaiki masalah narkoba Indonesia secara drastis, sebagaimana telah terbukti di negara lain seperti Portugal.
Sebagaimana telah saya tulis baru-baru ini, hukuman mati adalah sebuah bentuk hukuman yang barbar dan tidak manusiawi yang sudah sejak lama terbukti tidak menghasilkan apa pun dalam hal memberi rasa takut melakukan tindak pidana atau mencegah tindakan pidana. Penting sekali bagi kita untuk tetap menyuarakan aspirasi bagi orang-orang yang menghadapi hukuman mati.
Dalam kapasitas kami sebagai anggota komisi narkoba global, saya bersama mantan presiden Fernando Henrique Cardoso (Brazil) dan Ruth Dreifuss (Swiss) telah menuliskan sebuah surat kepada Presiden Indonesia Widodo untuk memohon pengampunan para pidana yang dijatuhi hukuman mati. Anda dapat membaca surat yang kami tuliskan secara lengkap di bawah ini.
Kepada Yang Terhormat Presiden Widodo,
Sebagai anggota komisi global dalam kebijakan narkoba, yang melibatkan sepuluh mantan kepala negara dan pemerintahan, serta ahli-ahli dalam kebijakan narkoba, HAM, penegakan hukum, dan kesehatan masyarakat, kami menuliskan surat ini untuk meminta pengampunan atas dua warga Australia, yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, seorang warga Brazil yaitu Rodrigo Gularte, seorang warga Prancis yaitu Serge Atlaoui, seorang warga Ghana yaitu Martin Anderson alias Belo, seorang warga Nigeria yaitu Raheem Agbaje Salami, dan empat orang warga Indonesia yaitu Iyen bin Azwar, Harus bin Ajis, Sargawi alias Ali bin Sanusi, dan Zainal Abidin yang sedang menunggu saat eksekusi oleh pemerintah Indonesia sehubungan dengan hukuman yang dijatuhkan kepada mereka karena melakukan pelanggaran narkoba.
Kami tidak berniat untuk ikut membahas rincian yudisial kasus-kasus tersebut. Kami juga tidak menyatakan bahwa nama-nama di atas tidak melakukan tindakan pidana sehubungan dengan hukuman yang dijatuhkan atas mereka, dan kami juga tidak menyatakan bahwa mereka tidak perlu ditahan atas pelanggaran mereka.
Akan tetapi, kami benar-benar merasa bahwa hukuman mati adalah sebuah bentuk hukuman yang tidak manusiawi yang telah terbukti berkali-kali gagal digunakan sebagai sarana pemberi rasa takut melakukan tindak pidana. Negara-negara yang masih menjalankan eksekusi atas pelanggaran narkoba belum dapat melihat adanya perbedaan antara permintaan dan penawaran. Perdagangan narkoba masih tetap tidak terpengaruh oleh adanya ancaman hukuman mati.
Tambahan lagi, hukuman mati mencabut adanya kesempatan pengampunan bagi pidana yang bertobat. Setahu kami ada beberapa terdakwa yang kebanyakan masih baru menginjak dewasa ketika terbukti bersalah, yang telah menyatakan rasa penyesalan yang mendalam atas pelanggaran mereka, dan berniat untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan penuh tujuan.
Kami sangat menghargai hukum Indonesia dan menghargai adanya tanggung-jawab Bapak sebagai presiden untuk menjaga agar negara dan penduduk Indonesia aman dari pidana dan bahaya. Akan tetapi, sebagai advokat reformasi kebijakan-narkoba-berdasarkan-bukti, kami telah meneliti berbagai pendekatan yang berbeda dari berbagai negara secara sangat mendalam. Penelitian kami menemukan bahwa memperlakukan narkoba sebagai masalah kesehatan dan bukan sebagai masalah pidana dapat membantu menurunkan angka kematian karena narkoba, membatasi penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS atau Hepatitis, menurunkan angka pidana terkait narkoba, dan memberi kesempatan bagi orang-orang yang bergumul dalam kecanduan untuk dapat menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa dan bangsa lagi.
Apabila memang hal ini dapat membantu, kami dengan senang hati dapat datang ke Indonesia untuk membahas hal ini dengan Bapak Presiden dan administrasi Bapak.
Bapak Presiden, kami berharap Bapak akan mempertimbangkan permohonan kami untuk mengampuni orang-orang yang namanya kami sebut di atas dari hukuman mati yang tidak dapat diubah lagi ini. Pemberian grasi merupakan sebuah tindakan yang manusiawi dan adil adanya, dan merupakan langkah pertama menuju reformasi yang bijaksana yang dapat menjadi percontohan baik bagi seluruh wilayah Asia.
Dengan ini kami menyampaikan rasa penghargaan kami yang sedalam-dalamnya.
Dengan hormat,
Sir Richard Branson
Pendiri Virgin Group
Anggota Komisi, Komisi Global Kebijakan Narkoba
Fernando Henrique Cardoso
Mantan Presiden Brazil
Ketua, Komisi Global Kebijakan Narkoba
Ruth Dreifuss
Mantan Presiden Swiss dan Menteri Dalam Negeri
Anggota Komisi, Komisi Global Kebijakan Narkoba
⚓️ Tempo
Pemerintah Presiden Jokowi segera mengeksekusi mati sejumlah warna negara asing dan warga negera Indonesia akibat terlibat narkoba. Rencana eksekusi mati ini mendapatkan reaksi keras dunia. Berikut ini adalah salah satunya, seperti tercantum dalam surat dari komisi global kebijakan narkoba. Surat ditulis dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesia:
Menghadapi hukuman mati di Indonesia.
Saya benar-benar prihatin atas keadaan orang-orang yang sekarang sedang menunggu dieksekusi oleh regu tembak di tahanan Indonesia di Pulau Nusakambangan setelah mereka terbukti bersalah atas pelanggaran narkoba.
Karena adanya proses banding berjalan yang sepertinya telah membuat jadwal eksekusi ditunda untuk sementara, saya dan anggota komisi global kebijakan narkoba lainnya bersedia untuk datang ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan untuk berbicara dan mendiskusikan penelitian kami dengan Presiden Indonesia. Penelitian selama beberapa tahun telah menunjukkan bahwa memperlakukan masalah narkoba sebagai masalah kesehatan dan bukan sebagai masalah pidana dapat memperbaiki masalah narkoba Indonesia secara drastis, sebagaimana telah terbukti di negara lain seperti Portugal.
Sebagaimana telah saya tulis baru-baru ini, hukuman mati adalah sebuah bentuk hukuman yang barbar dan tidak manusiawi yang sudah sejak lama terbukti tidak menghasilkan apa pun dalam hal memberi rasa takut melakukan tindak pidana atau mencegah tindakan pidana. Penting sekali bagi kita untuk tetap menyuarakan aspirasi bagi orang-orang yang menghadapi hukuman mati.
Dalam kapasitas kami sebagai anggota komisi narkoba global, saya bersama mantan presiden Fernando Henrique Cardoso (Brazil) dan Ruth Dreifuss (Swiss) telah menuliskan sebuah surat kepada Presiden Indonesia Widodo untuk memohon pengampunan para pidana yang dijatuhi hukuman mati. Anda dapat membaca surat yang kami tuliskan secara lengkap di bawah ini.
Kepada Yang Terhormat Presiden Widodo,
Sebagai anggota komisi global dalam kebijakan narkoba, yang melibatkan sepuluh mantan kepala negara dan pemerintahan, serta ahli-ahli dalam kebijakan narkoba, HAM, penegakan hukum, dan kesehatan masyarakat, kami menuliskan surat ini untuk meminta pengampunan atas dua warga Australia, yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, seorang warga Brazil yaitu Rodrigo Gularte, seorang warga Prancis yaitu Serge Atlaoui, seorang warga Ghana yaitu Martin Anderson alias Belo, seorang warga Nigeria yaitu Raheem Agbaje Salami, dan empat orang warga Indonesia yaitu Iyen bin Azwar, Harus bin Ajis, Sargawi alias Ali bin Sanusi, dan Zainal Abidin yang sedang menunggu saat eksekusi oleh pemerintah Indonesia sehubungan dengan hukuman yang dijatuhkan kepada mereka karena melakukan pelanggaran narkoba.
Kami tidak berniat untuk ikut membahas rincian yudisial kasus-kasus tersebut. Kami juga tidak menyatakan bahwa nama-nama di atas tidak melakukan tindakan pidana sehubungan dengan hukuman yang dijatuhkan atas mereka, dan kami juga tidak menyatakan bahwa mereka tidak perlu ditahan atas pelanggaran mereka.
Akan tetapi, kami benar-benar merasa bahwa hukuman mati adalah sebuah bentuk hukuman yang tidak manusiawi yang telah terbukti berkali-kali gagal digunakan sebagai sarana pemberi rasa takut melakukan tindak pidana. Negara-negara yang masih menjalankan eksekusi atas pelanggaran narkoba belum dapat melihat adanya perbedaan antara permintaan dan penawaran. Perdagangan narkoba masih tetap tidak terpengaruh oleh adanya ancaman hukuman mati.
Tambahan lagi, hukuman mati mencabut adanya kesempatan pengampunan bagi pidana yang bertobat. Setahu kami ada beberapa terdakwa yang kebanyakan masih baru menginjak dewasa ketika terbukti bersalah, yang telah menyatakan rasa penyesalan yang mendalam atas pelanggaran mereka, dan berniat untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan penuh tujuan.
Kami sangat menghargai hukum Indonesia dan menghargai adanya tanggung-jawab Bapak sebagai presiden untuk menjaga agar negara dan penduduk Indonesia aman dari pidana dan bahaya. Akan tetapi, sebagai advokat reformasi kebijakan-narkoba-berdasarkan-bukti, kami telah meneliti berbagai pendekatan yang berbeda dari berbagai negara secara sangat mendalam. Penelitian kami menemukan bahwa memperlakukan narkoba sebagai masalah kesehatan dan bukan sebagai masalah pidana dapat membantu menurunkan angka kematian karena narkoba, membatasi penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS atau Hepatitis, menurunkan angka pidana terkait narkoba, dan memberi kesempatan bagi orang-orang yang bergumul dalam kecanduan untuk dapat menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa dan bangsa lagi.
Apabila memang hal ini dapat membantu, kami dengan senang hati dapat datang ke Indonesia untuk membahas hal ini dengan Bapak Presiden dan administrasi Bapak.
Bapak Presiden, kami berharap Bapak akan mempertimbangkan permohonan kami untuk mengampuni orang-orang yang namanya kami sebut di atas dari hukuman mati yang tidak dapat diubah lagi ini. Pemberian grasi merupakan sebuah tindakan yang manusiawi dan adil adanya, dan merupakan langkah pertama menuju reformasi yang bijaksana yang dapat menjadi percontohan baik bagi seluruh wilayah Asia.
Dengan ini kami menyampaikan rasa penghargaan kami yang sedalam-dalamnya.
Dengan hormat,
Sir Richard Branson
Pendiri Virgin Group
Anggota Komisi, Komisi Global Kebijakan Narkoba
Fernando Henrique Cardoso
Mantan Presiden Brazil
Ketua, Komisi Global Kebijakan Narkoba
Ruth Dreifuss
Mantan Presiden Swiss dan Menteri Dalam Negeri
Anggota Komisi, Komisi Global Kebijakan Narkoba
⚓️ Tempo
Indonesia Mendapatkan Lisensi Produksi 3 Jenis Senjata dari China
Peluncur roket laras banyak Type 90B MLRS [Militaryphotos]
Indonesia akan mendapatkan teknologi produksi tiga senjata dari China termasuk Type 90B, meriam otomatis 30mm dan RCWS jenis UW-1.
Jurnal Kanwa (Kanada) melaporkan bahwa China North Industries Corporation (Norinco) telah memberikan lisensi produksi atas teknologi tiga senjata China kepada IndoMesin dari Indonesia, termasuk peluncur roket berlaras 40 dengan kaliber 122 mm Type 90B, sistem senjata remote control weapon station UW-1 dan meriam laut (naval gun) kaliber 30mm.
Senjata-senjata ini akan diproduksi di Indonesia dan akan melengkapi Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Dalam tahap awal Indonesia hanya bertanggung jawab untuk perakitan, sedangkan semua komponen dipasok oleh Norinco, di waktu kemudian Indonesia akan memproduksi sendiri. Namun senjata ini hanya diperbolehkan untuk digunakan oleh militer Indonesia, dan tidak diperbolehkan untuk ekspor.UW-1 Remote Control Weapon Station (RCWS) buatan Norinco [China Defense Mashup]
Dalam beberapa tahun terakhir, kerjasama militer - kerjasama teknis antara Indonesia dan China semakin menguat. Indonesia bukan hanya membeli sistem persenjataan China namun juga membeli teknologi produksi. Contohnya adalah dalam hal pengadaan rudal jelajah anti-kapal C-705, Indonesia membeli 18 set rudal dari China dan kemudian meminta lisensi produksi.
Peluncur roket Type 90B dirancang dari peluncur roket Type 81 yang telah ditingkatkan kemampuannya, berasal dari duplikasi China atas peluncur roket BM-21 Grad buatan Uni Soviet. Tipe 90B ditempatkan pada platform chasis kendaraan 6x6 roda ban jenis Beifang Benchi 2629. Roket dengan 40 laras ukuran 122 mm ini dapat mencapai jarak pada kisaran 20-40 km tergantung pada jenis roketnya.Meriam 6 barrel 30mm jenis NG-18 buatan Norinco [Kaskus Militer]
Perbedaan utama antara Tipe 90B dibandingkan dengan peluncur roket generasi sebelumnya terletak pada tambahan kendaraan pengintai artileri (artillery reconnaissance vehicles) yang secara signifikan meningkatkan ketepatan daya tembak MLRS ini.
Sedangkan UW-1 Remote Control Weapon Station (RCWS) dapat diintegrasikan dengan senjata mesin ringan otomatis kaliber 14,5 mm atau 12,7 mm yang dilengkapi dengan peralatan surveilance modern termasuk kamera CCD warna dan alat bidik berpemandu inframerah.
Nama meriam otomatis 30 mm masih belum diketahui, namun menurut pejabat Indonesia senjata ini dapat menembak dengan kecepatan 320 putaran/menit, jangkauan maksimum 4.000 meter, dan dipasang pada kapal patroli kecil. Selain itu, informasi ini juga menyebutkan bahwa Indonesia sedang melakukan negosiasi untuk membeli teknologi meriam 76 mm dari China.(Kien Thuc)
Indonesia akan mendapatkan teknologi produksi tiga senjata dari China termasuk Type 90B, meriam otomatis 30mm dan RCWS jenis UW-1.
Jurnal Kanwa (Kanada) melaporkan bahwa China North Industries Corporation (Norinco) telah memberikan lisensi produksi atas teknologi tiga senjata China kepada IndoMesin dari Indonesia, termasuk peluncur roket berlaras 40 dengan kaliber 122 mm Type 90B, sistem senjata remote control weapon station UW-1 dan meriam laut (naval gun) kaliber 30mm.
Senjata-senjata ini akan diproduksi di Indonesia dan akan melengkapi Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Dalam tahap awal Indonesia hanya bertanggung jawab untuk perakitan, sedangkan semua komponen dipasok oleh Norinco, di waktu kemudian Indonesia akan memproduksi sendiri. Namun senjata ini hanya diperbolehkan untuk digunakan oleh militer Indonesia, dan tidak diperbolehkan untuk ekspor.UW-1 Remote Control Weapon Station (RCWS) buatan Norinco [China Defense Mashup]
Dalam beberapa tahun terakhir, kerjasama militer - kerjasama teknis antara Indonesia dan China semakin menguat. Indonesia bukan hanya membeli sistem persenjataan China namun juga membeli teknologi produksi. Contohnya adalah dalam hal pengadaan rudal jelajah anti-kapal C-705, Indonesia membeli 18 set rudal dari China dan kemudian meminta lisensi produksi.
Peluncur roket Type 90B dirancang dari peluncur roket Type 81 yang telah ditingkatkan kemampuannya, berasal dari duplikasi China atas peluncur roket BM-21 Grad buatan Uni Soviet. Tipe 90B ditempatkan pada platform chasis kendaraan 6x6 roda ban jenis Beifang Benchi 2629. Roket dengan 40 laras ukuran 122 mm ini dapat mencapai jarak pada kisaran 20-40 km tergantung pada jenis roketnya.Meriam 6 barrel 30mm jenis NG-18 buatan Norinco [Kaskus Militer]
Perbedaan utama antara Tipe 90B dibandingkan dengan peluncur roket generasi sebelumnya terletak pada tambahan kendaraan pengintai artileri (artillery reconnaissance vehicles) yang secara signifikan meningkatkan ketepatan daya tembak MLRS ini.
Sedangkan UW-1 Remote Control Weapon Station (RCWS) dapat diintegrasikan dengan senjata mesin ringan otomatis kaliber 14,5 mm atau 12,7 mm yang dilengkapi dengan peralatan surveilance modern termasuk kamera CCD warna dan alat bidik berpemandu inframerah.
Nama meriam otomatis 30 mm masih belum diketahui, namun menurut pejabat Indonesia senjata ini dapat menembak dengan kecepatan 320 putaran/menit, jangkauan maksimum 4.000 meter, dan dipasang pada kapal patroli kecil. Selain itu, informasi ini juga menyebutkan bahwa Indonesia sedang melakukan negosiasi untuk membeli teknologi meriam 76 mm dari China.(Kien Thuc)
[World] Sembilan Pertanyaan Penting Terkait Patroli Tempur Rusia di Dekat Perbatasan NATO
Sejak akhir 2014 lalu, Barat telah menyadari peningkatan aktivitas pesawat jarak jauh Rusia di atas perairan netral internasional, termasuk di dekat perbatasan negara-negara NATO. Rusia bahkan dituduh melanggar peraturan ruang udara internasional. RBTH mencoba memahami makna patroli yang dilakukan pesawat tempur jarak jauh Rusia, mengapa kegiatan tersebut diperlukan dan seberapa berbahayakah hal itu bagi negara lain. Mengapa Rusia memerlukan patroli termpur dan seberapa berbahayakah hal itu bagi negara lain? Foto: MoD/Crown Copyright
Apa yang dilakukan pesawat Rusia di dekat perbatasan negara lain?
Dalam bahasa militer, hal ini disebut patroli tempur. Praktisnya, Rusia sedang mendemonstrasikan 'kekuatan' militernya di ruang udara internasional. Dalam kegiatan tersebut, pesawat Rusia melakukan berbagai aktivitas seperti layaknya pesawat tempur, termasuk melakukan pengisian ulang bahan bakar di udara, menggunakan sistem pengintai radio-elektronik, mempraktikkan serangan tempur, dan lain-lain.
Mengapa pesawat Rusia melakukan patroli tempur?
Untuk pesawat pengangkut misil strategis yang merupakan komponen utama aviasi jarak jauh, penerbangan semacam ini diperlukan untuk mempersiapkan kru pesawat dan agar pesawat tempur selalu waspada. Secara umum, patroli ini bertujuan memperkuat pertahanan nasional negara.
Pesawat apa saja yang melakukan misi patroli tempur?
Pesawat Tu-160, yakni pesawat pengangkut bom dan misil strategis terbesar di dunia yang memiliki sayap geometris dan pesawat turboprop Tu-95MS, yang merupakan pesawat pembawa bom dan misil strategis yang pernah menjadi pesawat baling-baling tercepat di dunia. Kadang mereka juga didampingi oleh pesawat tanker Il-78 dan pesawat pencegat MiG-31.
Pesawat-pesawat tersebut diterbangkan di daerah mana?
Pesawat melakukan misi patroli tempur di atas perairan netral, yakni di area Laut Norwegia, Laut Barents, dan Samudra Atlantik, begitu pula Laut Hitam dan Samudra Pasifik. Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, semua penerbangan yang dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia mematuhi Regulasi Ruang Udara Internasional terkait perairan netral, tanpa melanggar batas wilayah negara lain.
Jenis senjata apa saja yang dibawa oleh pesawat yang melakukan misi patroli tempur tersebut?
Mengutip pernyataan Peter Deinekina, komandan aviasi jarak jauh Uni Soviet, pesawat yang melakukan misi patroli tempur biasanya tidak membawa senjata nuklir, namun mereka memiliki misil strategis.
Apakah pesawat-pesawat ini menyalakan instrumen identifikasi mereka saat melakukan misi patroli tempur?
Kepala Komandan Angkatan Udara Rusia Viktor Bondarev menyebutkan, pesawat militer yang melakukan misi ini tidak menyalakan instrumen ICAO atau transponder. Menurut Bondarev, pesawat tempur mematikan transponder saat melakukan penerbangan militer agar tak terlihat, karena jika menyalakan transponder, maka pesawat akan segera terlihat oleh semua radar.
Apakah pesawat militer yang transpondernya dimatikan berbahaya bagi pesawat sipil?
Menurut militer Rusia, hal ini tidak berbahaya karena rute pesawat militer dan sipil tak pernah bersinggungan. Pada Desember lalu Swedia menuduh pesawat militer Rusia hampir bertabrakan dengan pesawat sipil di wilayah mereka. Namun Kementerian Pertahanan Rusia telah menjelaskan bahwa kecelakaan udara antara pesawat tempur dan pesawat sipil tak mungkin terjadi karena jarak antara pesawat mencapai lebih dari 70 kilometer.
Bagaimana reaksi negara lain terkait misi patroli tempur yang dilakukan oleh pesawat militer Rusia?
Reaksi negara Barat tentu tidak netral, tapi sejauh ini mereka hanya mengeluarkan pernyataan pedas di media. Secara praktis, setelah mengidentifikasi 'pesawat asing', pesawat pencegat terbang dan mendampingi pesawat kami selama beberapa waktu. Media kerap menulis mengenai 'penangkapan' pesawat Rusia, tapi penangkapan tentu memicu serangkaian tindakan perlawanan, dan jika itu terjadi pasti pesawat Rusia melakukan upaya untuk memusnahkan potensi ancaman. Dalam kasus ini, kehadiran pesawat Rusia biasanya hanya diatasi dengan sekedar iringan pesawat tempur.
Akankah Rusia berhenti melakukan patroli udara setelah menerima komplain dari negara-negara NATO?
Pada Minggu (1/3), Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu telah mengumumkan bahwa Rusia akan memperluas zona patroli tempur pesawat jarak jauh. "Kami tidak berencana menghentikan praktik ini," kata Shoigu.
Apa yang dilakukan pesawat Rusia di dekat perbatasan negara lain?
Dalam bahasa militer, hal ini disebut patroli tempur. Praktisnya, Rusia sedang mendemonstrasikan 'kekuatan' militernya di ruang udara internasional. Dalam kegiatan tersebut, pesawat Rusia melakukan berbagai aktivitas seperti layaknya pesawat tempur, termasuk melakukan pengisian ulang bahan bakar di udara, menggunakan sistem pengintai radio-elektronik, mempraktikkan serangan tempur, dan lain-lain.
Mengapa pesawat Rusia melakukan patroli tempur?
Untuk pesawat pengangkut misil strategis yang merupakan komponen utama aviasi jarak jauh, penerbangan semacam ini diperlukan untuk mempersiapkan kru pesawat dan agar pesawat tempur selalu waspada. Secara umum, patroli ini bertujuan memperkuat pertahanan nasional negara.
Pesawat apa saja yang melakukan misi patroli tempur?
Pesawat Tu-160, yakni pesawat pengangkut bom dan misil strategis terbesar di dunia yang memiliki sayap geometris dan pesawat turboprop Tu-95MS, yang merupakan pesawat pembawa bom dan misil strategis yang pernah menjadi pesawat baling-baling tercepat di dunia. Kadang mereka juga didampingi oleh pesawat tanker Il-78 dan pesawat pencegat MiG-31.
Pesawat-pesawat tersebut diterbangkan di daerah mana?
Pesawat melakukan misi patroli tempur di atas perairan netral, yakni di area Laut Norwegia, Laut Barents, dan Samudra Atlantik, begitu pula Laut Hitam dan Samudra Pasifik. Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, semua penerbangan yang dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia mematuhi Regulasi Ruang Udara Internasional terkait perairan netral, tanpa melanggar batas wilayah negara lain.
Jenis senjata apa saja yang dibawa oleh pesawat yang melakukan misi patroli tempur tersebut?
Mengutip pernyataan Peter Deinekina, komandan aviasi jarak jauh Uni Soviet, pesawat yang melakukan misi patroli tempur biasanya tidak membawa senjata nuklir, namun mereka memiliki misil strategis.
Apakah pesawat-pesawat ini menyalakan instrumen identifikasi mereka saat melakukan misi patroli tempur?
Kepala Komandan Angkatan Udara Rusia Viktor Bondarev menyebutkan, pesawat militer yang melakukan misi ini tidak menyalakan instrumen ICAO atau transponder. Menurut Bondarev, pesawat tempur mematikan transponder saat melakukan penerbangan militer agar tak terlihat, karena jika menyalakan transponder, maka pesawat akan segera terlihat oleh semua radar.
Apakah pesawat militer yang transpondernya dimatikan berbahaya bagi pesawat sipil?
Menurut militer Rusia, hal ini tidak berbahaya karena rute pesawat militer dan sipil tak pernah bersinggungan. Pada Desember lalu Swedia menuduh pesawat militer Rusia hampir bertabrakan dengan pesawat sipil di wilayah mereka. Namun Kementerian Pertahanan Rusia telah menjelaskan bahwa kecelakaan udara antara pesawat tempur dan pesawat sipil tak mungkin terjadi karena jarak antara pesawat mencapai lebih dari 70 kilometer.
Bagaimana reaksi negara lain terkait misi patroli tempur yang dilakukan oleh pesawat militer Rusia?
Reaksi negara Barat tentu tidak netral, tapi sejauh ini mereka hanya mengeluarkan pernyataan pedas di media. Secara praktis, setelah mengidentifikasi 'pesawat asing', pesawat pencegat terbang dan mendampingi pesawat kami selama beberapa waktu. Media kerap menulis mengenai 'penangkapan' pesawat Rusia, tapi penangkapan tentu memicu serangkaian tindakan perlawanan, dan jika itu terjadi pasti pesawat Rusia melakukan upaya untuk memusnahkan potensi ancaman. Dalam kasus ini, kehadiran pesawat Rusia biasanya hanya diatasi dengan sekedar iringan pesawat tempur.
Akankah Rusia berhenti melakukan patroli udara setelah menerima komplain dari negara-negara NATO?
Pada Minggu (1/3), Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu telah mengumumkan bahwa Rusia akan memperluas zona patroli tempur pesawat jarak jauh. "Kami tidak berencana menghentikan praktik ini," kata Shoigu.
[World] China Bangun Panser Ala Barat
VN12
Kendaraan tempur invanteri lapis baja baru China VN12 memiliki desain yang mirip dengan kendaraan lapis baja Barat. Hal ini mengingkari kebiasaan yang selalu berkiblat ke Rusia.
Kanwa Defense Review, majalah militer berbahasa China yang berbasis di Kanada menyebutkan dirancang awalnya didasarkan pada BMP-3 Soviet, VN12 adalah versi ekspor ZBD-97 China. Kendaraan terlihat sangat berbeda dari ZBD-97, yang diproduksi untuk dalam negeri. Hal ini diperkirakan untuk menarik pasar luar negeri yang biasanya style Rusia tidak populer di kalangan pembeli asing, menurut laporan tersebut sebagaimana dikutip Want China Times Rabu 11 Maret 2015.
Untuk menarik lebih banyak konsumen di luar negeri, China North Industries Corporation yang berbasis di Beijing sebagia produsen kendaraan ini menyesuaikan tampilan yang lebih mirip gaya Barat.
VN12 pertama kali ditampilkan di Eurosatory 2014 diadakan di Paris pada bulan Juni lalu. Kendaraan ini memiliki mobilitas tinggi, daya tembak yang kuat, armor modern dan peralatan perang informasi yang canggih. Kendaraan ini dirancang untuk membawa tujuh tentara dan dapat menawarkan dukungan senjata dengan dua orang turret. Menara ini dilengkapi dengan meriam otomatis 30mm.
Selain itu, kendaraan ini dilengkapi dengan senapan mesin koaksial 7.62mm dan dua peluncur untuk rudal dipandu Red Arrow 73d anti-tank di setiap sisi turret. China North Industries Corporation mengatakan bahwa sistem senjata dapat menghancurkan target bergerak bergerak atau stasioner seperti tank, kendaraan lapis baja, struktur beton dan sasaran dalam semua kondisi cuaca. Enam tambahan pembuang granat asap yang dipasang di depan di setiap sisi turret.
Dilengkapi dengan mesin daya tinggi, VN12 menyediakan mobilitas unggul dan powerpack terpisahkan- untuk memudahkan perawatan. Kendaraan ini juga dapat digunakan untuk melakukan serangan amfibi.
China memiliki tradisi mengembangkan platform senjata berdasarkan sistem Soviet atau Rusia, namun VN12 menunjukkan bahwa hal itu juga dapat menciptakan senjata seperti model Barat, menurut laporan tersebut.
Kendaraan tempur invanteri lapis baja baru China VN12 memiliki desain yang mirip dengan kendaraan lapis baja Barat. Hal ini mengingkari kebiasaan yang selalu berkiblat ke Rusia.
Kanwa Defense Review, majalah militer berbahasa China yang berbasis di Kanada menyebutkan dirancang awalnya didasarkan pada BMP-3 Soviet, VN12 adalah versi ekspor ZBD-97 China. Kendaraan terlihat sangat berbeda dari ZBD-97, yang diproduksi untuk dalam negeri. Hal ini diperkirakan untuk menarik pasar luar negeri yang biasanya style Rusia tidak populer di kalangan pembeli asing, menurut laporan tersebut sebagaimana dikutip Want China Times Rabu 11 Maret 2015.
Untuk menarik lebih banyak konsumen di luar negeri, China North Industries Corporation yang berbasis di Beijing sebagia produsen kendaraan ini menyesuaikan tampilan yang lebih mirip gaya Barat.
VN12 pertama kali ditampilkan di Eurosatory 2014 diadakan di Paris pada bulan Juni lalu. Kendaraan ini memiliki mobilitas tinggi, daya tembak yang kuat, armor modern dan peralatan perang informasi yang canggih. Kendaraan ini dirancang untuk membawa tujuh tentara dan dapat menawarkan dukungan senjata dengan dua orang turret. Menara ini dilengkapi dengan meriam otomatis 30mm.
Selain itu, kendaraan ini dilengkapi dengan senapan mesin koaksial 7.62mm dan dua peluncur untuk rudal dipandu Red Arrow 73d anti-tank di setiap sisi turret. China North Industries Corporation mengatakan bahwa sistem senjata dapat menghancurkan target bergerak bergerak atau stasioner seperti tank, kendaraan lapis baja, struktur beton dan sasaran dalam semua kondisi cuaca. Enam tambahan pembuang granat asap yang dipasang di depan di setiap sisi turret.
Dilengkapi dengan mesin daya tinggi, VN12 menyediakan mobilitas unggul dan powerpack terpisahkan- untuk memudahkan perawatan. Kendaraan ini juga dapat digunakan untuk melakukan serangan amfibi.
China memiliki tradisi mengembangkan platform senjata berdasarkan sistem Soviet atau Rusia, namun VN12 menunjukkan bahwa hal itu juga dapat menciptakan senjata seperti model Barat, menurut laporan tersebut.
Kemenlu Pastikan 16 WNI yang Ditahan di Turki Bukan WNI yang Hilang
Perbatasan Turki dan Suriah ♔
Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan bahwa 16 orang WNI yang ditangkap otoritas Turki di perbatasan dengan Suriah bukan 16 WNI yang hilang' di negara tersebut setelah memisahkan diri dari kelompok wisatanya.
"Mereka dari kelompok yang berbeda," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, kepada BBC Indonesia, Jumat (13/3/2015) pagi.
"Mereka berangkat ke Turki secara independen, tidak menggunakan biro perjalanan," tambah Muhammad Iqbal.
Menurut Iqbal, ke-16 WNI tersebut bertujuan masuk ke Suriah melalui perbatasan Turki, tetapi belum diketahui secara pasti apakah mereka akan bergabung dengan ISIS.
"Dari pengakuan salah seorang di antaranya, mereka memang mau ke Turki. Kita masih mendalami sejauh mana keterkaitan mereka dengan ISIS," kata Iqbal.
Informasi yang diperoleh Kemenlu menyebutkan, mereka terdiri satu pria dewasa, empat perempuan dewasa serta 11 anak-anak. Mereka berasal dari tiga keluarga.
Dari ke-16 orang itu, ungkap Iqbal, hanya lima orang yang memiliki paspor. "Mereka dikenai pasal melanggar Undang-undang Keimigrasian Turki," kata Iqbal.
Kemenlu dan otoritas terkait masih mendalami jati diri dan latar belakang 16 WNI yang menurut pemerintah Turki ditangkap di Kota Gaziantep yang terletak di dekat perbatasan Turki-Suriah.
Sebelumnya, sebanyak 16 WNI lainnya dinyatakan 'hilang' di Turki setelah memisahkan diri dari rombongan wisata pada 25 Februari lalu.
Pemerintah Indonesia mengatakan, mereka diduga kuat bertujuan menyeberang ke Suriah melalui perbatasan Turki untuk bergabung dengan ISIS. Tetapi ini dibantah oleh keluarga 16 WNI yang hilang tersebut.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyebutkan, sejumlah WNI pendukung ISIS telah menggunakan Turki sebagai pintu masuk untuk menuju Suriah.
Sampai Desember 2014 lalu, otoritas Indonesia telah menggagalkan setidaknya dua kasus upaya sejumlah WNI untuk bergabung dengan ISIS di Suriah, namun menurut BNPT tidak semua terdeteksi.
Di pertengahan 2014,BNPT telah mewacanakan untuk mencabut status WNIterhadap mereka yang berangkat dan bergabung dengan ISIS di Suriah, tetapi usulan ini tidak berlanjut.
Indonesia secara resmi telah menolak ideologi yang diusung kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, alias ISIS dan melarang pengembangan ideologinya di Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan bahwa 16 orang WNI yang ditangkap otoritas Turki di perbatasan dengan Suriah bukan 16 WNI yang hilang' di negara tersebut setelah memisahkan diri dari kelompok wisatanya.
"Mereka dari kelompok yang berbeda," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, kepada BBC Indonesia, Jumat (13/3/2015) pagi.
"Mereka berangkat ke Turki secara independen, tidak menggunakan biro perjalanan," tambah Muhammad Iqbal.
Menurut Iqbal, ke-16 WNI tersebut bertujuan masuk ke Suriah melalui perbatasan Turki, tetapi belum diketahui secara pasti apakah mereka akan bergabung dengan ISIS.
"Dari pengakuan salah seorang di antaranya, mereka memang mau ke Turki. Kita masih mendalami sejauh mana keterkaitan mereka dengan ISIS," kata Iqbal.
Informasi yang diperoleh Kemenlu menyebutkan, mereka terdiri satu pria dewasa, empat perempuan dewasa serta 11 anak-anak. Mereka berasal dari tiga keluarga.
Dari ke-16 orang itu, ungkap Iqbal, hanya lima orang yang memiliki paspor. "Mereka dikenai pasal melanggar Undang-undang Keimigrasian Turki," kata Iqbal.
Kemenlu dan otoritas terkait masih mendalami jati diri dan latar belakang 16 WNI yang menurut pemerintah Turki ditangkap di Kota Gaziantep yang terletak di dekat perbatasan Turki-Suriah.
Sebelumnya, sebanyak 16 WNI lainnya dinyatakan 'hilang' di Turki setelah memisahkan diri dari rombongan wisata pada 25 Februari lalu.
Pemerintah Indonesia mengatakan, mereka diduga kuat bertujuan menyeberang ke Suriah melalui perbatasan Turki untuk bergabung dengan ISIS. Tetapi ini dibantah oleh keluarga 16 WNI yang hilang tersebut.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyebutkan, sejumlah WNI pendukung ISIS telah menggunakan Turki sebagai pintu masuk untuk menuju Suriah.
Sampai Desember 2014 lalu, otoritas Indonesia telah menggagalkan setidaknya dua kasus upaya sejumlah WNI untuk bergabung dengan ISIS di Suriah, namun menurut BNPT tidak semua terdeteksi.
Di pertengahan 2014,BNPT telah mewacanakan untuk mencabut status WNIterhadap mereka yang berangkat dan bergabung dengan ISIS di Suriah, tetapi usulan ini tidak berlanjut.
Indonesia secara resmi telah menolak ideologi yang diusung kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, alias ISIS dan melarang pengembangan ideologinya di Indonesia.
♔ Kompas
Jumat, 13 Maret 2015
RI to join maritime defense show
The Indonesian Navy has confirmed its participation in maritime defense show 2015 IMDEX ASIA and has prepared its two warships for the exhibition . Navy spokesperson Commodore Manahan Simorangkir said the Navy would benefit from attending the event . It would create strong relationships with international navies throughout the world . IMDEX Asia, one of the largest international maritime defense shows in the Asia Pacific, will take place in Singapore on May 19-21. As many as 15 countries, including Germany, New Zealand, Philippines, UK, Vietnam, Peru, have confirmed their participation in the show // Voi.JP
Bandung Mayor Prepares Souvenirs for KAA Participants
Bandung Mayor Ridwan Kamil has prepared souvenirs for 109 heads of states that will visit Bandung to attend the 60th Asia Africa Conference (KAA) on April 24 . Ridwan said that gemstones are unique jewelries from Indonesia. Ridwan also plans to provide Bandung's special delicacies, tour, traditional clothes and headbands for all heads of states . Brochures will also be given along with the gemstones to attract investments . Ridwan has decided to take advantage of the KAA commemoration in an attempt to promote investment opportunities in several development projects in Bandung, including the monorail, sky walk and waste management projects . The Governor also said the heads of states can read about investment opportunities in Bandung while waiting for flights in the airport // Voi.TI
Bandung Mayor Prepares Souvenirs for KAA Participants
Bandung Mayor Ridwan Kamil has prepared souvenirs for 109 heads of states that will visit Bandung to attend the 60th Asia Africa Conference (KAA) on April 24 . Ridwan said that gemstones are unique jewelries from Indonesia. Ridwan also plans to provide Bandung's special delicacies, tour, traditional clothes and headbands for all heads of states . Brochures will also be given along with the gemstones to attract investments . Ridwan has decided to take advantage of the KAA commemoration in an attempt to promote investment opportunities in several development projects in Bandung, including the monorail, sky walk and waste management projects . The Governor also said the heads of states can read about investment opportunities in Bandung while waiting for flights in the airport // Voi.TI
♔ voi
Fiji military to learn from Indonesia's army
A former senior Fiji military figure, Jone Baledrokadroka, says there is much that the Royal Fiji Military Forces can learn from Indonesia's army. The comment comes as the two countries have agreed to forge closer military co-operation.
The Foreign Ministers from both countries recently agreed to have greater cooperation in relation to United Nations peacekeeping forces of both countries.
As part of this, Fiji peacekeepers are to undergo training at a centre in Indonesia.
Mr Baledrokadroka says Indonesia's military has extensive peacekeeping experience and that training with them is a natural progression.
"Indonesia has got quite a large military and Fiji is looking at trying to use these Indonesian military facilities, especially in peacekeeping. And other training of course, to do with... in nation-building and rural development, those sort of areas."
The Foreign Ministers from both countries recently agreed to have greater cooperation in relation to United Nations peacekeeping forces of both countries.
As part of this, Fiji peacekeepers are to undergo training at a centre in Indonesia.
Mr Baledrokadroka says Indonesia's military has extensive peacekeeping experience and that training with them is a natural progression.
"Indonesia has got quite a large military and Fiji is looking at trying to use these Indonesian military facilities, especially in peacekeeping. And other training of course, to do with... in nation-building and rural development, those sort of areas."
♔ radionz
Kerjasama Dephan RI dengan Kemenhan Jepang Sedang Digodok
Kantor Departemen Pertahanan Jepang (MOD) di Tokyo♔
Kesepakatan bersama antara Kementerian Pertahanan Jepang (MOD) dengan kementerian pertahanan Indonesia sedang digodok secara aktif saat ini.
Bahkan Jepang memberikan prioritas pertama kepada Indonesia di samping kesepakatan dengan pihak negara Asean lainnya yang juga akan disiapkan Jepang.
"Jepang sangat memperhatikan Indonesia. Kesepakatan bersama Jepang-Indonesia sedang disiapkan dengan aktif dan berjalan terus dengan baik saat ini, namun bentuknya bukan MOU, hanya Memorandum," papar seorang pejabat MOD khusus kepada Tribunnews.com pagi ini (12/3/2015).
Memorandum tersebut menurutnya adalah yang pertama di antara negara-negara di Asean karena Jepang memang sangat melihat pentingnya kerjasama pertahanan dengan Indonesia, tambahnya lagi.
"Kapan selesai Memorandum tersebut kami belum bisa mengungkapkan tetapi saat ini sedang berjalan dengan baik dan aktif digodok bersama, moga-moga saja bisa tercapai dengan baik baik kedua negara pada akhirnya," ungkap sumber itu lagi.
Pembicaraan kesepakatan untuk kerjasama pertahanan kedua negara ini memang telah dilakukan sejak tahun lalu. Namun karena perubahan kabinet di Jepang dan perubahan kabinet di Indonesia, tertunda hingga saat ini.
Peluang untuk kerjasama kedua negara di bidang industri pertahanan kini terbuka lebar bagi kedua negara, terutama Indonesia yang berharap adanya bantuan kerjasama dari Jepang mengenai industri pertahanan di bumi nusantara ini.
Pihak Jepang tampaknya juga mempertimbangkan hal tersbeut, "Pada awalnya kita buat Memorandum ini saja lah dulu, nantinya apa yang akan dikerjakan juga bisa dibicarakan belakangan karena Memorandum ini adalah dasar hukum kerjasama kedua negara agar semakin baik lagi," lanjutnya.
Kesepakatan bersama antara Kementerian Pertahanan Jepang (MOD) dengan kementerian pertahanan Indonesia sedang digodok secara aktif saat ini.
Bahkan Jepang memberikan prioritas pertama kepada Indonesia di samping kesepakatan dengan pihak negara Asean lainnya yang juga akan disiapkan Jepang.
"Jepang sangat memperhatikan Indonesia. Kesepakatan bersama Jepang-Indonesia sedang disiapkan dengan aktif dan berjalan terus dengan baik saat ini, namun bentuknya bukan MOU, hanya Memorandum," papar seorang pejabat MOD khusus kepada Tribunnews.com pagi ini (12/3/2015).
Memorandum tersebut menurutnya adalah yang pertama di antara negara-negara di Asean karena Jepang memang sangat melihat pentingnya kerjasama pertahanan dengan Indonesia, tambahnya lagi.
"Kapan selesai Memorandum tersebut kami belum bisa mengungkapkan tetapi saat ini sedang berjalan dengan baik dan aktif digodok bersama, moga-moga saja bisa tercapai dengan baik baik kedua negara pada akhirnya," ungkap sumber itu lagi.
Pembicaraan kesepakatan untuk kerjasama pertahanan kedua negara ini memang telah dilakukan sejak tahun lalu. Namun karena perubahan kabinet di Jepang dan perubahan kabinet di Indonesia, tertunda hingga saat ini.
Peluang untuk kerjasama kedua negara di bidang industri pertahanan kini terbuka lebar bagi kedua negara, terutama Indonesia yang berharap adanya bantuan kerjasama dari Jepang mengenai industri pertahanan di bumi nusantara ini.
Pihak Jepang tampaknya juga mempertimbangkan hal tersbeut, "Pada awalnya kita buat Memorandum ini saja lah dulu, nantinya apa yang akan dikerjakan juga bisa dibicarakan belakangan karena Memorandum ini adalah dasar hukum kerjasama kedua negara agar semakin baik lagi," lanjutnya.
Su-35 Jaga Langit Indonesia
Satu Skuadron Sukhoi Su-35 Jaga Langit Indonesia Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan membeli satu skuadron pesawat tempur buantan Rusia, Sukhoi Su-35. Pesawat tempur generasi kelima itu akan menggantikan pesawat F-5 yang dinilai sudah tidak layak terbang.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya membenarkan pesawat tempur Su-35 sudah masuk dalam rencana pembelian. Jumlah pesawat yang dibeli sebanyak 16 unit pesawat atau satu skuadron berikut persenjataannya.
“Iya benar, itu memang sudah masuk dalam rencana strategi (renstra) pembelian dan sudah sesuai dengan kebutuhan kita,” ujar Tantowi, Kamis 13 Maret 2015.
Saat disinggung anggaran yang dihabiskan untuk membeli pesawat tersebut, politikus Partai Golkar itu mengaku tidak mengetahui secara rinci.
Menurut Tantowi, pesawat tersebut akan tiba ke Indonesia secara bertahap. “Anggarannya beda dengan pembelian sebelumnya, tapi saya lupa berapa, tapi apa yang disampaikan Panglima TNI itu benar,” tegasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui rencana pembelian Su-35. keputusan pembelian pesawat tempur tersebut melalui proses yang panjang.
“Itu sudah menjadi pilihan bersama antara TNI dengan Kemhan dan sudah menjadi kesepakatan,” ujar Moeldoko usai mengikuti kegiatan TNI Mendengar dengan tema Ketahanan di Bidang Energi dengan Berbagai Permasalahan dan Solusinya di Aula Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2015).Kecanggihan Sukhoi Su-35, Banyak Rudal dan Melampaui Siluman Pemerintah Indonesia telah memutuskan membeli satu skuadron Sukhoi Su-35. Pesawat tempur buatan Rusia itu untuk memperkuat pengamanan wilayah udara Indonesia.
Pesawat bermesin ganda ini dianggap sebagai pesawat generasi ke lima karena kelebihan yang dimilikinya.
Bagaimana tidak, pesawat turunan dari Su-27 ini mampu melakukan manuver yang tidak bisa dilakukan oleh pesawat tempur lainnya yakni, berhenti seketika di udara, mampu terbang cepat di ketinggian dan bisa membawa banyak rudal udara ke udara.
Berdasarkan data yang dihimpun Sindonews, pesawat dengan tempat duduk tunggal ini juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kecepatan supersonik sekitar 1,5 mach yakni dua kali kecepatan suara dan dianggap mampu melampaui pesawat tempur siluman generasi kelima F-22 Raptor buatan Amerika Serikat.
Kelebihan lainnya, pesawat Su-35 ini memiliki sistem pencarian dan pelacakan inframerah termasuk sensor non elektromagnetik untuk pendeteksian jarak jauh. Serta peralatan jamming yang mampu menurunkan kemampuan radar pesawat musuh. Termasuk radar untuk mendeteksi sinyal dari belakang guna menembakkan peluru kendali SARH.
Su-35 juga bisa melesat hingga 2.390 km/jam dan mampu menempuh jarak hingga 4.500 km, sedangkan kecepatan maksimal F-22 mencapai 2.410 km/jam dengan jarak tempuh 2.000 km. Kedua pesawat ini dilengkapi dua buah tangki bahan bakar.
Spesifikasi Sukhoi-35
♔ Kru : 1
♔ Tipe : Pesawat tempur multi-peran
♔ Produsen : Sukhoi
♔ Perancang : Mikhail Simonov
♔ Acuan dasar : Sukhoi (Su-27)
♔ Pengguna : Angkatan Udara Rusia
♔ Panjang : 21,9 m
♔ Lebar sayap : 15,3 m
♔ Tinggi : 5,90 m
♔ Luas sayap : 62,0 m²
♔ Berat kosong : 18.400 kg
♔ Berat terisi : 25.300 kg
♔ Berat maksimum lepas landas : 34.500 kg
♔ Mesin : 2× Saturn 117S dengan turbofan TVC
♔ Dorongan kering : 8.800 kgf (86,3 kN)
♔ Dorongan dengan afterburner : 14.500 kgf masing-masing
♔ Kecepatan maksimum : Mach 2,25 (2.390 km/h) pada ketinggian
♔ Jarak jangkau : 3.600 km ; (1.580 km di atas daratan)
♔ Jarak jangkau feri : 4.500 km dengan tangki bahan bakar tambahan
♔ Batas tertinggi terbang : 18.000 m
♔ Laju panjat : >280 m/s
♔ Beban sayap : 408 kg/m²
♔ Dorongan/berat : 1,1
Persenjataan
1 × 30 mm kanon internal Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dengan 150 putaran
2 × rel ujung sayap untuk peluru kendali udara ke udara R-73 (AA-11 "Archer") atau poda ECM
12 × stasiun rangka dan sayap untuk sampai 8.000 kg artileri, termasuk peluru kendali udara ke udara, peluru kendali udara ke darat, roket, dan bom seperti:
♔ Vympel R-27 : R-27R, R-27ER, R-27T, R-27ET, R-27EP, R-27AE
♔ Vympel R-77 : R-77, dan R-77M1, R-77T yang diajukan
♔ Vympel R-73 : R-73E, R-73M, R-74M
♔ Kh-31 : Kh-31A, Kh-31P (Peluru kendali anti-radiasi)
♔ Kh-35 : Kh-59
♔ Kh-29 : Kh-29T, Kh-29L
♔ Bom terpandu laser KAB-500
♔ Bom terpandu laser KAB-1500
♔ Bom terpandu laser LGB-250
♔ 250 kg bom tak-terpandu FAB-250
♔ 500 kg bom tak-terpandu FAB-500
♔ Roket terpandu laser S-25, roket tak-terpandu S-250
♔ Poda roket tak-terpandu S-8
♔ Poda roket tak-terpandu S-13
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya membenarkan pesawat tempur Su-35 sudah masuk dalam rencana pembelian. Jumlah pesawat yang dibeli sebanyak 16 unit pesawat atau satu skuadron berikut persenjataannya.
“Iya benar, itu memang sudah masuk dalam rencana strategi (renstra) pembelian dan sudah sesuai dengan kebutuhan kita,” ujar Tantowi, Kamis 13 Maret 2015.
Saat disinggung anggaran yang dihabiskan untuk membeli pesawat tersebut, politikus Partai Golkar itu mengaku tidak mengetahui secara rinci.
Menurut Tantowi, pesawat tersebut akan tiba ke Indonesia secara bertahap. “Anggarannya beda dengan pembelian sebelumnya, tapi saya lupa berapa, tapi apa yang disampaikan Panglima TNI itu benar,” tegasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui rencana pembelian Su-35. keputusan pembelian pesawat tempur tersebut melalui proses yang panjang.
“Itu sudah menjadi pilihan bersama antara TNI dengan Kemhan dan sudah menjadi kesepakatan,” ujar Moeldoko usai mengikuti kegiatan TNI Mendengar dengan tema Ketahanan di Bidang Energi dengan Berbagai Permasalahan dan Solusinya di Aula Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2015).Kecanggihan Sukhoi Su-35, Banyak Rudal dan Melampaui Siluman Pemerintah Indonesia telah memutuskan membeli satu skuadron Sukhoi Su-35. Pesawat tempur buatan Rusia itu untuk memperkuat pengamanan wilayah udara Indonesia.
Pesawat bermesin ganda ini dianggap sebagai pesawat generasi ke lima karena kelebihan yang dimilikinya.
Bagaimana tidak, pesawat turunan dari Su-27 ini mampu melakukan manuver yang tidak bisa dilakukan oleh pesawat tempur lainnya yakni, berhenti seketika di udara, mampu terbang cepat di ketinggian dan bisa membawa banyak rudal udara ke udara.
Berdasarkan data yang dihimpun Sindonews, pesawat dengan tempat duduk tunggal ini juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kecepatan supersonik sekitar 1,5 mach yakni dua kali kecepatan suara dan dianggap mampu melampaui pesawat tempur siluman generasi kelima F-22 Raptor buatan Amerika Serikat.
Kelebihan lainnya, pesawat Su-35 ini memiliki sistem pencarian dan pelacakan inframerah termasuk sensor non elektromagnetik untuk pendeteksian jarak jauh. Serta peralatan jamming yang mampu menurunkan kemampuan radar pesawat musuh. Termasuk radar untuk mendeteksi sinyal dari belakang guna menembakkan peluru kendali SARH.
Su-35 juga bisa melesat hingga 2.390 km/jam dan mampu menempuh jarak hingga 4.500 km, sedangkan kecepatan maksimal F-22 mencapai 2.410 km/jam dengan jarak tempuh 2.000 km. Kedua pesawat ini dilengkapi dua buah tangki bahan bakar.
Spesifikasi Sukhoi-35
♔ Kru : 1
♔ Tipe : Pesawat tempur multi-peran
♔ Produsen : Sukhoi
♔ Perancang : Mikhail Simonov
♔ Acuan dasar : Sukhoi (Su-27)
♔ Pengguna : Angkatan Udara Rusia
♔ Panjang : 21,9 m
♔ Lebar sayap : 15,3 m
♔ Tinggi : 5,90 m
♔ Luas sayap : 62,0 m²
♔ Berat kosong : 18.400 kg
♔ Berat terisi : 25.300 kg
♔ Berat maksimum lepas landas : 34.500 kg
♔ Mesin : 2× Saturn 117S dengan turbofan TVC
♔ Dorongan kering : 8.800 kgf (86,3 kN)
♔ Dorongan dengan afterburner : 14.500 kgf masing-masing
♔ Kecepatan maksimum : Mach 2,25 (2.390 km/h) pada ketinggian
♔ Jarak jangkau : 3.600 km ; (1.580 km di atas daratan)
♔ Jarak jangkau feri : 4.500 km dengan tangki bahan bakar tambahan
♔ Batas tertinggi terbang : 18.000 m
♔ Laju panjat : >280 m/s
♔ Beban sayap : 408 kg/m²
♔ Dorongan/berat : 1,1
Persenjataan
1 × 30 mm kanon internal Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dengan 150 putaran
2 × rel ujung sayap untuk peluru kendali udara ke udara R-73 (AA-11 "Archer") atau poda ECM
12 × stasiun rangka dan sayap untuk sampai 8.000 kg artileri, termasuk peluru kendali udara ke udara, peluru kendali udara ke darat, roket, dan bom seperti:
♔ Vympel R-27 : R-27R, R-27ER, R-27T, R-27ET, R-27EP, R-27AE
♔ Vympel R-77 : R-77, dan R-77M1, R-77T yang diajukan
♔ Vympel R-73 : R-73E, R-73M, R-74M
♔ Kh-31 : Kh-31A, Kh-31P (Peluru kendali anti-radiasi)
♔ Kh-35 : Kh-59
♔ Kh-29 : Kh-29T, Kh-29L
♔ Bom terpandu laser KAB-500
♔ Bom terpandu laser KAB-1500
♔ Bom terpandu laser LGB-250
♔ 250 kg bom tak-terpandu FAB-250
♔ 500 kg bom tak-terpandu FAB-500
♔ Roket terpandu laser S-25, roket tak-terpandu S-250
♔ Poda roket tak-terpandu S-8
♔ Poda roket tak-terpandu S-13
Langganan:
Postingan (Atom)