Sabtu, 18 Juli 2020

Produksi Massal Ban Tanpa Udara TNI Tunggu Restu Prabowo

Ban tanpa udara buatan TNI AD. [Dok. Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD]

Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) TNI AD mengakui punya keinginan melanjutkan pengembangan ban tanpa udara hingga ke tahap produksi massal. Namun hal itu dikatakan mesti mendapat persetujuan dari pimpinan TNI AD atau Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang saat ini dikepalai Prabowo Subianto.

Komandan Poltekad Kodiklat TNI AD Brigadir Jenderal Nugraha Gumilar menjelaskan batas karya siswa-siswi di Poltekad hanya sampai tahap penelitian, termasuk pada pengembangan ban tanpa udara yang sudah diuji coba pada tahun ini.

"Kami sifatnya penelitian dan ide dasar. Pengembangan selanjutnya ini milik AD, harus seizin Kasad (Kepala Satuan AD) atau Kemenhan," kata Nugraha melalui telepon, Kamis (16/7).

Hak paten ban tanpa udara itu diklaim atas nama TNI AD sehingga untuk masuk ke jalur produksi, misalnya bekerja sama dengan pihak ketiga, hanya bisa dilakukan atas restu pimpinan jajaran TNI AD.

"Jadi kami tidak bisa memutuskan," ucap dia.

Lebih lanjut Nugraha bilang urusan produksi ban tanpa udara seharusnya diserahkan kepada pihak lain yang punya keahlian dan teknologi canggih. Jika ada semacam kerja sama dengan pihak lain, Poltekad dikatakan cuma menyediakan formulasi pembuatan ban.

"Itu dari kami dan kami tidak berani memberikannya [formula] tanpa seizin Kasad," ungkap dia.

Ban tanpa udara racikan prajurit TNI AD saat ini masih dalam uji coba sebagai tahap penyempurnaan. Ban itu dibuat dengan struktur unik, seperti sarang lebah, yang berfungsi sebagai penyangga atau peredam.

Nugraha mengungkap pengembangan dilakukan memakai teknologi, peralatan, dan bahan sederhana. Struktur sarang lebah itu dibuat dari karet mentah yang diolah dengan senyawa kimia.

Kemudian olahan itu dicetak lalu disambung ke bagian tapak ban menggunakan sistem vulkanisir.

Pengujian ban sudah dilakukan pada pikap kabin ganda sambil di area perkotaan di Batu, Jawa Timur selama hampir dua jam dengan kecepatan 40-50 km per jam.

Ban ini tak akan bocor saat menggilas paku atau benda tajam lain, bahkan tidak rusak seketika saat ditembak senjata api. Ban tanpa udara ini diklaim mampu menahan beban dua sampai empat ton.

49 Produk Riset Prioritas Sampai 2024

Diantara yang masuk produk prioritas antara lain bahan bakar nabati dan drone. Program N219 [PTDI]

Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 menargetkan 49 produk riset dan inovasi yang meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. Sebanyak 12 di antaranya masuk katagori barang 'urgent' (mendesak).

"Karena memang harus bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat hari ini maupun sampai lima tahun ke depan," kata Menristek Bambang dalam acara penyerahan simbolis dana prioritas riset nasional kepada Lembaga Penerima Insentif yang ditayangkan secara virtual di Jakarta, Jumat (17/7).

Dari 49 produk target tersebut, 12 produk target yang mendesak untuk diperoleh antara lain bahan bakar nabati (green fuel), drone atau Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) kombatan. Selanjutnya, garam industri, pangan termasuk padi dan jagung, obat modern asli Indonesia (OMAI) dan stem cell, baterai lithium untuk kendaraan listrik, satelit, kapal datar, serta pesawat N219 amfibi.

Bambang menuturkan bahan bakar nabati atau green fuel diharapkan bisa menggantikan bahan bakar minyak (BBM) impor yang harganya fluktuatif.

"Kita ingin mengurangi ketergantungan kita terhadap impor BBM yang harganya naik turun. Hari ini mungkin harganya sangat rendah tetapi kita tidak tahu nantinya pandemi sudah berakhir kondisi ekonomi global sudah kembali normal maka harga minyak bisa melonjak tinggi dan akhirnya menimbulkan tekanan pada neraca perdagangan maupun pada neraca transaksi berjalan kita," ujar Bambang.

Menristek Bambang menuturkan PUNA MALE kombatan merupakan produk drone pertama Indonesia untuk keperluan militer. "Tentunya ini penting tidak hanya mengurangi ketergantungan impor alutsista (alat utama sistem pertahanan) kita tetapi juga penting untuk menjaga tentunya wilayah Nusantara dan ketahanan nasional," ujarnya.

Demikian juga, keberadaan garam industri nantinya diharapkan bisa mengurangi ketergantungan impor terhadap garam yang digunakan untuk keperluan industri. Saat ini, kebutuhan garam untuk industri dipenuhi dari impor.

"Dalam skema ini kita mengutamakan penggunaan garam rakyat untuk menggantikan peran garam impor tersebut," tutur Bambang.

Selain itu, Indonesia juga mengembangkan baterai lithium untuk kendaraan listrik. "Karena tentunya kita harus mulai mengarahkan Indonesia menjadi salah satu pemain penting dalam produksi mobil listrik," tuturnya.

Dalam memproduksi mobil listrik, Menristek Bambang menuturkan tentu tidak cukup hanya dengan menjadi integrator atau perakit terakhir tapi penting juga untuk menyuplai lebih banyak suku cadang dari kendaraan listrik, dan salah satu suku cadang yang paling penting adalah baterai.

Dalam bidang kesehatan, selain OMAI, stem cell juga dikembangkan dalam upaya untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada pasien yang sedang menderita sakit.

Kapal datar diharapkan bisa menjadi solusi baik untuk perikanan maupun untuk transportasi. Kapal ini diharapkan bisa diproduksi dengan biaya lebih hemat dalam waktu lebih cepat.

Riset di pangan seperti untuk komoditas padi dan jagung bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, menyehatkan masyarakat dan mengurangi stunting atau kekerdilan.

Riset di bidang sosial humaniora diharapkan dapat membantu mempersiapkan masyarakat agar adaptif terhadap revolusi industri 4.0 dan lebih adaptif terhadap transformasi digital.

Selain menyiapkan masyarakat untuk transformasi digital, riset di bidang sosial humaniora juga harus bisa menggali nilai budaya lokal yang bisa menjadi salah satu kekuatan Indonesia untuk daya saing global.

"COVID-19 ini mengajarkan kepada kita bahwa transformasi digital dan revolusi industri keempat ternyata lebih cepat daripada yang kita perkirakan," tutur Menristek Bambang.

Pesawat N219 amfibi saat ini sedang diupayakan untuk mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Dengan adanya pesawat itu, diharapkan dapat menciptakan dan memperkuat koneksi antar pulau di Indonesia.

"Solusinya N219 yang juga merupakan karya anak bangsa bisa dipakai sebagai pesawat amfibi yang bisa mendarat di perairan tersebut," ujar Menristek Bambang.

  ★ Republika  

Indonesia Jajaki Imbal Dagang dengan Beberapa Negara Tujuan Ekspor

Tingkatkan Ekspor di Masa Pandemi Covid-19 Penjajakan imbal dagang pengadaan pesawat tempur Su-35 dari Rusia, pesawat tempur KF-X/IF-X dari Korea Selatan serta rudal anti kapal (versi SSM) Brahmos dari India [Kompas]

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertahanan tengah menjajaki mekanisme pelaksanaan imbal dagang dengan beberapa negara mitra dagang.

Mendag menjelaskan, beberapa komoditas yang siap diimbaldagangkan antara lain kelapa sawit, karet, permesinan, kopi dan turunannya, kakao dan turunannya, produk tekstil, teh, alas kaki, ikan olahan, furnitur, buah-buahan, kopra, plastik dan turunannya, resin, kertas, serta rempah-rempah.

"Tujuan imbal dagang adalah untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dengan negara mitra dagang, sehingga bisa sama-sama mendatangkan devisa," kata Mendag.

Secara umum dasar hukum pelaksanan imbal dagang adalah Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan; PP Nomor 76 Tahun 2014 tentang Mekanisme Imbal Dagang dalam Pengadaan Alpahnkam dari Luar Negeri; PP Nomor 29 Tahun 2017 tentang Cara Pembayar Bareng dan Cara Penyerahan Barang; Permenhan Nomor 30 Tahun 2015 tentang Imbal Dagang, Kandung Lokal, dan Ofset dalam Pengadaan Alat Peralatan dan Keamanan dari Luar Negeri; serta Permendag Nomor 40 Tahun 2019 tentang Ketentuan Imbal Beli untuk Pengadaan Barang Pemerintah Asal Impor.

Manfaat imbal dagang antara lain adalah untuk mengatasi hambatan dan kendala ekspor di luar negeri serta memperluas wilayah pasar dan memasarkan produk baru, memberikan on top/ additional ekspor, penghematan devisa negara, serta mengatasi kesulitan impor karena keterbatasan devisa. Selain itu juga mempercepat transfer teknologi dan pengetahuan, mendukung upaya menciptakan keseimbangan neraca perdagangan serta pembayaran, serta peningkatkan produksi dan memperluas kesempatan kerja.

Dengan skema imbal dagang, komoditi ekspor Indonesia dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional agar bisa semakin bergerak dan tumbuh,” pungkas Mendag.

  ★ Kemendag  

TNI AL Evaluasi Menyeluruh Kondisi Kapal Perang Sudah Tua

KRI Teluk Jakarta-541 [seputar kapal]

Markas Besar TNI Angkatan Laut melakukan evaluasi menyeluruh terhadap armada kapal perang yang dimiliki. Terutama kapal-kapal yang kondisi dan umurnya sudah cukup tua hingga memerlukan penanganan tertentu.

"Evaluasi itu kami lakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono kepada pers usai memimpin upacara Prasetya Perwira 323 orang siswa lulusan Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktupa) di Kodiklatal, Surabaya, Jumat (17/7).

Pernyataan orang nomor satu di jajaran TNI AL itu menanggapi peristiwa tenggelamnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Jakarta-541 di perairan timur laut Pulau Kangean, Jawa Timur, pada Selasa (14/7) lalu.

Laksamana Yudo Margono menyebut KRI Teluk Jakarta-541 sangat laik layar dan sudah melewati prosedur tetap TNI AL sebelum melakukan pelayaran. Bahkan, kapal perang jenis Frosch buatan Jerman tahun 1973 dan masuk jajaran TNI AL pada 1993 itu sudah naik dok pada April 2020.

"Itu sudah persyaratan standar sebelum berlayar, termasuk kapal itu melaksanakan L1 dan L2 (latihan 1 dan 2). Jadi, semua sisi teknis dan kesiapan sudah terpenuhi," paparnya.

Namun demikian, lanjut Laksamana Yudo Margono, kapal perang itu mendapat musibah dihantam ombak besar saat berada di perairan timur laut Pulau Kangean hingga mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam. Sebanyak 55 anak buah kapal berhasil menyelamatkan diri.

"Dari sisi umur, kapal itu memang sudah cukup tua dan ada kemungkinan-kemungkinan yang timbul. Tetapi, saya tidak membela diri dan itu murni musibah yang tidak bisa dihindari," ujarnya menambahkan.

Untuk itu, demi menghindari peristiwa serupa terulang, Laksamana Yudo Margono telah menginstruksikan jajarannya melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh kapal perang (KRI) dari kelas sejenis dan jenis lainnya yang saat ini dimiliki dan dioperasionalkan TNI AL.

KRI Teluk Jakarta-541 yang sedang melaksanakan operasi dukungan laut pergeseran logistik ke wilayah timur mengalami kebocoran yang mengakibatkan tenggelam pada kedalaman sekitar 90 meter di perairan timur laut Pulau Kangean, Jatim.

Kadispenal TNI AL Laksamana Pertama TNI M Zaenal mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/7) pagi sekitar pukul 09.00 WIB ketika gelombang laut di sekitar lokasi saat kejadian cukup tinggi antar 2,5 sampai dengan 4 meter. Seluruh anak buah kapal KRI Teluk Jakarta-541 yang berjumlah 55 orang dalam keadaan selamat.

"54 ABK diselamatkan oleh KM Tanto Sejahtera yang sedang berlayar di posisi 5 NM dari lokasi kejadian, satu ABK lainnya ditolong oleh KM Dobonsolo," tutur Kadispenal.

  ★ MSN  

Hashim Buka-bukaan Prabowo Pernah Batalkan Kontrak Alutsista

Totalnya Sampai 50 Triliun Ilustrasi PKR 10514 [GM]

Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo buka-bukaan soal kepemimpinan sang kakak Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan.

Hashim menyatakan tak lama setelah dilantik, Prabowo sudah buat gebrakan. Ketua Umum Partai Gerindra itu membatalkan sejumlah kontrak pengadaan Alutsista yang di mark up alias dinaikkan.

Hitung-hintungan Hashim total proyek yang ditolak Prabowo mencapai lebih dari Rp 50 triliun. Itupun hasil perhitungan kurs dolar saat dua bulan Prabowo dilantik jadi Menhan.

Hal itu diketahui Hashim saat Prabowo berkunjung ke kediamannya di Bali pada awal tahun baru 2020.

Saat itu, kata Hashim, Prabowo bercerita jika dirinya telah membatalkan kontrak-kontrak sebesar Rp 50 trilun.

Mendengar hal itu, Hashim sempat kaget. Namun saat ditelusuri kontrak tersebut telah di mark up sampai 1250 persen.

"Kontrak-kontra Alutsista, kontrak senjata di Kemenhan senilai 3,4 miliar dolar. Dia (Prabowo) bilang ke saya, saya tidak mau terlibat korupsi, ini kontrak korup," ujar Hasim di Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Hashim menambahkan setelah membatalkan sejumlah kontrak tersebut, Prabowo mengembalikan anggaran ke Kementerian Keuangan.

Ternyata, sambung Hasim, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga kaget Prabowo mengembalikan anggaran hingga puluhan triliun.

Menurut Hashim jika dirinya ingin memperkaya keluarga, bisa saja ia meminta jatah dari hasil mark up tersebut.

Uang yang didapat, sambung Hashim, pastinya tidak sebanding dengan hasil ekspor benih lobster benur yang dilakukan PT Bima Sakti Mutiara.

PT, Bima Sakti Mutiara merupakan salah satu perusahaan yang mendapat jatah ekspor benih lobster dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Adapun Direktur Utama PT Bima Sakti Mutiara adalah Rahayu Saraswati yang tak lain putri Hashim Djojohadikusumo.

"Kalau Prabowo dan saya mau jahat 5 persen dari Rp 50 triliun itu Rp 2,5 triliun. Rp 2,5 tiliun itu berapa benur yang anak saya harus ekspor untuk dapat uang itu. Prabowo low profile, dia bilang saya tidak mau terlibat korupsi," ujar Hashim.

  ★ Kompas  

KRI Sultan Hasanuddin-366 Laksanakan Pemeliharaan di Pelabuhan Beirutt

KRI Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan pemeliharaan dan perawatan dalam rangka Short Maintenance Period (SMP) saat sandar di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (14/7). [Dispen Koarmada II]

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366 dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II, yang tergabung dalam misi perdamaian yakni Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVII-L/UNIFIL tahun 2019, melaksanakan pemeliharaan dan perawatan dalam rangka _Short Maintenance Period atau (SMP) saat sandar di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (14/7).

Short Maintenance Period
merupakan agenda rutin yang sudah dijadwalkan oleh MTF UNIFIL dalam rangka memelihara kesiapan kapal atau unsur yang tergabung dalam MTF UNIFIL.

Tujuannya adalah mempersiapkan kapal sebaik-baiknya agar kapal bisa melaksanakan operasi MTF semaksimal mungkin,” ungkap Dansatgas MTF Letkol Laut (P) Ludfy.

Boleh dikatakan SMP adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan kapal dengan skala sedang, sementara kegiatan pemeliharaan harian merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh prajurit KRI Sultan Hasanuddin di bawah koordinasi Perwira Pelaksana (Palaksa).

Pemeliharaan dan perawatan yang dilaksanakan secara rutin dan terukur dapat menjadikan kapal yang akan selalu siap dalam melaksanakan berbagai macam operasi,” ujar Ludfy.

Ludfy menambahkan, jika pemeliharaan dan perawatan kapal ini akan dilaksanakan selama 7 hari, dengan agenda kegiatan diantaranya perawatan lambung kapal, perawatan haluan, pemeliharaan dan perbaikan Diesel Generator (DG), perawatan sistem pendingin DG, perawatan MPK, perawatan CPP, pemeliharaan sensor permukaan serta juga pemeliharaan dan perawatan heli AS 365 N3+ HR-3601 yang onboard di KRI Sultan Hasanuddin.

Pada bagian lain, Ludfy juga mengatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan imbauan Pangkoarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto, yakni agar para prajurit pengawak kapal perang wajib untuk menjaga dan memelihara secara optimal kondisi kapal secara keseluruhan.

Dengan demikian KRI selalu dalam keadaan siap dan prima untuk digunakan dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) TNI AL.(jpnn)

  ★ JPNN  

Jumat, 17 Juli 2020

Indonesian Army Awards Contract to Scytalys

For its Interoperability Command and Control System https://armyrecognition.com/images/stories/news/2020/july/Indonesian_Army_awards_contract_to_Scytalys_for_its_Interoperability_Command_and_Control_System.pngInteroperability Command & Control System [Scytalys]

Scytalys announced it has received a 49$ M contract award from the Indonesian Ministry of Defence, through an open competitive tender, for the provision of the Indonesian Armed Forces’ Interoperability Command & Control System.

The system, which Scytalys undertakes to implement and deliver within a 3-year time frame, includes the following elements:

• Design and development of the Indonesian National Data Link system
• Design and development of a centralized state-of-the-art C4ISR system and related new facilities, synthesizing the Common Operational Picture and increasing Situational Awareness
• Integration of Command Centers from all branches (Army, Navy and Air Force) to the C4ISR system
• Design and development of an integrated remote Surveillance and Monitoring system, further enhancing the Situational Awareness and Interoperability.

The program will establish the National Interoperability Framework for the Indonesian Armed Forces and will pave the way in realizing their Network Centric Operations requirements and objectives, so much needed in modern warfare. This will in turn prove to be a Force Multiplier for the Indonesian Armed Forces, reinforcing their capabilities and effectiveness.

We greatly value this contract award, which we consider of strategic importance, as it will enable the Indonesian Armed Forces to acquire the necessary National Data Link, C4ISR systems, technologies and facilities in order to build their Interoperability Framework and conduct their inter and intra-service Network Centric Operations into the future. Scytalys is committed to delivering a turnkey solution that will fully satisfy the Indonesian MoD’s requirements”, said Dimitris Karantzavelos, CEO of Scytalys.

This success has been preceded by other contracts awards for Scytalys in the Far East, not only in Indonesia but also in S. Korea and Japan. The company is poised to take advantage of the global trend in multiplying the value-added of different defense assets by linking them together” said Nick Papatsas, Member of the Board of Scytalys, representing EFA Group, the main owner of Scytalys. “We believe that Scytalys will repeat the success of THEON Sensors, our other global leader company in night vision and thermal imaging systems”, Mr. Papatsas added.

Scytalys S.A. (ex. Interoperability Systems International Hellas) specializes in the design, development, integration, installation, testing, and follow-on support of Tactical Data Links and Interoperability solutions, Mission and Command & Control systems and Mission and ISR solutions.

 ♖ Army Recognition  

KF-X Project on Track

But concerns grow about Indonesian involvement https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5wMWip6IzWqdBDXyMQWL2gRYNaQBrmXJdPrU0EtgIHCBF_PbilYnKpJTUEPuoO8O8Vjaj5WLguKAVl-KWirP9PVfmMj_K3xyuoPg8-qNI2JJWh5fGdIP2hA0alAnkxFb99tJByQTZULQ/s1600/AS+Ingkar+Untuk+Membantu+Pengembangan+Pesawat+Siluman+KFX+IFX.JPGKFX/IFX

Technicians from Indonesian aerospace firm PT Dirgantara Indonesia (PTDI) will soon be rejoining counterparts from Korea Aerospace Industries (KAI) to undertake work on developing the Korean Fighter eXperimental (KF-X) multirole fighter aircraft, Janes has learnt.

PTDI technicians on the KF-X project – known as KF-X/IF-X in Indonesia – returned to Indonesia from South Korea in March when the Covid-19 epidemic was at its peak in the Northeast Asian country. An industry source has confirmed to Janes that these technicians are now “currently preparing to redeploy”.

Janes understands that at the end of 2019 the total number of PTDI technicians on the KF-X project in South Korea was about 100, with their work mainly focused on aircraft design and manufacturing processes. Their redeployment will be framed against requirements for social distancing and other Covid-19-related guidelines.

The move to re-engage PTDI technicians on the project comes against a background of progress on the development of KF-X prototypes but also continuing delays in efforts to reach a compromise on the scope of Indonesian financial participation in the programme. Another factor that could have an impact on Indonesia’s involvement are some concerns in Jakarta about the strategic value of its involvement.

KAI has confirmed that assembly of the first KF-X prototype is scheduled to be finalised in the second half of 2020, with a view to rolling out the aircraft in April 2021. The schedules confirm that the KF-X programme has not been affected by Covid-19 and is on track to start mass production in the mid-2020s.

 ♖ Jane's  

[Video] Maung, Kendaraan Militer Produksi Dalam Negeri

Liputan CNN Usai menjajal Maung, kendaraan taktis garapan PT Pindad Persero di sirkuit Sentul Bogor pada Minggu 12 Juli 2020, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memesan maung 4 kali 4 mencapai 500 unit.


  Youtube  

Kamis, 16 Juli 2020

Rencana Prabowo Garap Alutsista Made in RI

Selain Maung Ujicoba rantis Maung 4x4 produksi Pindad [Daniel Zebedeus} 

Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto memamerkan peralatan perang berupa kendaraan taktis (rantis) buatan PT Pindad (Persero), kemarin. Rantis tersebut diberi nama Maung. Ke depan, Prabowo mengaku terus mendorong pengembangan alutsista buatan dalam negeri.

Tak hanya Maung, sejumlah alutsista lainnya juga tengah digenjot Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk dikerjakan di tanah air. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono mengungkap rencana tersebut.

"Dari sisi senjata, saya berdua itu bersama pak Menteri Pertahanan sedapat mungkin bagaimana ini di-deploy ke dalam negeri," ujarnya dalam sebuah wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Jumat (10/7/20).

Dia menegaskan bahwa proyek pengadaan alutsista Kemenhan tak hanya terbatas diberikan kepada BUMN. Lebih dari itu, perusahaan swasta juga akan dilibatkan.

"Itu satu sisi adalah BUMN, tapi kan swasta harus hidup. Ada dua kultur BUMN dibandingkan swasta. Swasta itu kalau dia diberikan kesempatan, mereka all out karena dia hidup dari situ," ujarnya.

Ilustrasi CN235 MPA TNI AU {Marchel]

Dengan melibatkan swasta, pihaknya sekaligus ingin mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dikatakan, pertumbuhan tersebut bisa terjadi ketika ada peralihan pengadaan dari yang selama ini pemesanan dilakukan secara impor, menjadi diproduksi di dalam negeri.

"Kebutuhan kebutuhan alutsista yang bisa dikerjakan, misalnya kendaraan tempur, kendaraan angkut, helikopter, kemudian pesawat CN 235 kan sudah bisa dibikin di Indonesia. Nah yang kayak gitu, itu kalau menurut LPEM UI, setiap Rp 1 triliun pinjaman luar negeri yang bisa dideploy ke dalam negeri, 50% saja, setiap Rp 1 triliun yang didorong k esana itu akan berkontribusi pada PDB 0,007%. Jadi kalau misalnya kita Rp 200-300 triliun, itu akan meningkatkan 1 koma sekian persen. Itu orang bekerja semua. Ini salah satu yang kita garap," katanya.

Hanya saja, Trenggono mengakui ada beberapa jenis alutsista yang memang belum mampu diproduksi di dalam negeri. Dia memberi contoh, Indonesia masih sulit mengerjakan pesawat tempur sendiri.

"Yang gak mungkin atau kemungkinan kita sedikit jauh itu adalah pesawat tempur. Sudahlah pesawat tempur kita ketinggalan, karena negara maju juga kan semua konsorsium. Kita nggak usahlah itu. Kedua underwater. Kapal selam. Kan itu teknologi tinggi. Kita sudah cukup ketinggalan," ujar Trenggono.

  CNBC  

Rantis Maung Diharapkan Oktober Selesai

Prabowo Pesan 500 Unit Rantis Maung produksi Pindad [PS} 

Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto buka suara perihal pemesanan 500 unit kendaraan taktis Maung racikan PT Pindad (Persero). Berbicara kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/7/2020), Prabowo berharap order itu segera tuntas.

"Kita berharap Oktober sudah selesai," ujarnya.

Apakah itu berarti tuntasnya pemesanan 500 kendaraan taktis (rantis) Maung berbarengan dengan Hari Ulang Tahun ke-75 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Prabowo mengiyakan. HUT TNI diperingati setiap 5 Oktober.

"Ya Insya Allah," katanya.

Prabowo mengungkapkan pemilihan PT Pindad merupakan bagian dari program pemerintah memberdayakan sekaligus menghidupkan industri pertahanan dalam negeri.

"Kita ingin ciptakan lapangan kerja, kita ingin tingkatkan pendapatan bangsa kita, jadi memang presiden (Presiden Joko Widodo) garisnya industri dalam negeri harus dibangkitkan ya kita dukung sektor pertahanan," ujar Prabowo.


Sebelumnya, Prabowo tampak menunggangi Maung saat berkunjung ke pabrik milik Pindad pekan lalu. Hal itu tampak dari unggahan Prabowo di Instagram pribadinya, Minggu (12/7/2020).

"Saya dan tim dari PT PINDAD mencoba kendaraan Rantis 4X4 yang kami beri nama Maung," tulis Prabowo dalam unggahannya, Minggu (12/7/20).

Ujicoba rantis Maung 4x4 [Daniel Zebedeus]

Sebagai informasi, penamaan Maung diambil dari bahasa Sunda yang berarti harimau. Dalam gambar tersebut, tampak Prabowo membawa sendiri kendali setir Maung.

"Kementerian Pertahanan akan terus mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri, serta mendukung program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh," imbuh Prabowo.

Sebelumnya, Jokowi sempat untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) karya anak bangsa untuk kembali menggeliatkan aktivitas ekonomi nasional. Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara tertutup pada Selasa (7/7/2020). Pernyataan Jokowi dalam rapat diunggah melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, seperti dikutip Kamis (9/7/2020).

"Saya titip, beli produk dalam negeri. Misalnya di Kemenhan, bisa saja beli di DI, beli di Pindad, beli di PAL, yang bayar di sini ya yang cash, cash, cash APBN. Beli produk dalam negeri. Saya kira pak Menhan lebih mengetahui mengenai ini," kata Jokowi.

Ia menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengerem impor. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan seluruh kementerian dan lembaga mempergunakan belanjanya untuk produk made in Indonesia.

"Saya kira belanja ke luar, rem dulu. Beli belanja yang produk kita, agar apa? Ekonomi kena trigger, bisa memacu growth kita," kata Jokowi.

Jokowi lantas menyinggung sejumlah penyelenggara negara yang mendapatkan jatah alokasi anggaran cukup besar. Selain Kementerian Pertahanan, ada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Perhubungan.

"Sekali lagi, percepat belanja. Belanjanya produk dalam negeri," ujar eks Wali Kota Solo tersebut.

 Prabowo Ternyata Berniat Beli 3.000 Unit Maung Dari Pindad 
Kendaraan taktis Maung buatan PT PindadUsai mencoba kendaraan taktis produksi terbaru dari PT Pindad (Persero) yang bernama Maung pada Minggu (12/7/2020) lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berniat untuk membeli sebanyak 500 unit kendaraan tersebut.

"Total yang diinginkan Pak Prabowo sekitar 3.000 unit tapi untuk tahap pertama beliau memesan 500 unit dulu. Jika kondisi memungkinkan karena Pandemi, Maung akan diikutkan dalam defile Hari TNI 5 Oktober nanti," kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dikutip dari detik, Rabu (15/7/2020).

Abraham mengungkap, kendaraan taktis Maung didesain dan diproduksi oleh Pindad setelah berdiskusi dengan Komandan Pussenif Mayjen TNI Surawahadi pada 2018. Saat itu Surawahadi mengungkap perlunya Pindad membuat kendaraan taktis ringan untuk digunakan dalam pertempuran jarak dekat.

Kendaraan yang mampu bermanuver dengan cepat, gesit, dan memudahkan para prajurit untuk bertindak baik menembak maupun menyergap, lalu pergi.

"Inilah desain optimal yang kami hasilkan, sudah lulus uji litbang internal, litbang Pussenif, juga laboratorium Angkatan Darat. Dengan kemampuan seperti itu pula kendaraan ini dinamai Pak Prabowo Maung," ujar Abraham.

  CNBC  |  Industry 

Helikopter Bell 412 Perkuat Koarmada III

Tingkatkan kemampuan Helikopter Bell 412 Penerbal ujicoba di dek KRI Teluk Bituni 520 [TNI AL} 

Kekuatan Komando Armada (Koarmada) III baik di laut, udara dan darat semakin andal. Dalam rangka meningkatkan kemampuan menegakkan kedaulatan dan hukum di laut serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Koarmada III telah diperkuat Helikopter Bell-412 HU-4207. Helikopter serba guna dengan Pilot Kapten Laut (P) Alfred E. Manuhuru, Co-Pilot Lettu Laut (P) Habibie Achmad R dan crew tiga orang tiba di Sorong, Senin (14/7/2020) setelah on board KRI Teluk Bintuni-520 dari Surabaya.

Helikopter Bell-412 HU-4207 Koarmada III langsung melaksanakan latihan, take off dari geladak heli KRI Teluk Bintuni-520 yang sandar di dermaga umum, Kota Sorong, Selasa (14/7) dan mendarat di Kesatrian Pasukan Marinir (Pasmar) 3 KM 16, Kota Sorong, kemudian take off lagi menuju Mako Koarmada III di Katapop, Salawati, kab. Sorong. Latihan take off dan landing tersebut dilaksanakan beberapa kali dari geladak kapal dan helipad Pasmar 3 dan helipad Mako Koarmada III berjalan dengan baik dan lancar.

Menurut Komandan Satuan Udara Koarmada III Kolonel Laut (P) Maarif, S.H., bahwa penerbangan dari KRI Teluk Bintuni-520 yang sandar di pelabuhan Sorong ke Pasmar 3 hanya ditempuh tiga menit. Kemudian dari Pasmar 3 ke Mako Koarmada III Katapop hanya ditempuh delapan menit. Seluruh rangkain kegiatan penerbangan tersebut berjalan dengan baik.

KRI Teluk Bintuni 520 Landing Ship Tank [TNI AL]

Helikopter tersebut akan mendukung tugas-tugas Koarmada III baik operasi, latihan, dan bantuan kemanusiaan. Dalam kegiatan operasi penegakan kedaulatan dan hukum di laut wilayah kerja Koarmada III, helikopter on board KRI (Kapal Perang RI) sebagai salah satu kepanjangan mata dan telinga KRI.

Selain itu, helikopter juga mendukung latihan Satuan Komando Pasukan Katak dan Pasukan Marinir antara lain fast rope, stabo, heli water jump, free fall, GKK Lintas Heli atau mobil udara, rappelling, dan evakuasi medis udara, dan sejumlah materi latihan lainnya. Selain itu juga dapat dikerahkan untuk melaksanakan bantuan kemanusiaan dan SAR (Search and Resque). Dengan demikian peranan helikopter yang merupakan salah satu komponen Sistem Senjata Armada Terpadu, memiliki tugas pokok sangat penting dalam mendukung keberhasilan tugas Koarmada III.

Helikopter buatan PT. Dirgantara Indonesia dibawah lisence Bell Textron Inc Canada telah memperkuat Satuan Udara Koarmada III yang dapat melesat sejauh 687 km selama empat jam, dengan asumsi kecepatan jelajah hingga 120 knots, endurance dengan tanki cadangan 3,5 jam dengan jarak tempuh hingga kurang lebih 420 NM. Helikopter andalan Koarmada III ini mampu mengangkut 15 orang pasukan dengan rincian, 2 pilot dan co-pilot serta 13 penumpang.

  TNI AL  

Rabu, 15 Juli 2020

Menhan Prabowo Mau Semua Danyon TNI Pakai Rantis Maung Pindad

 Kendaraan taktis Maung produksi Pindad [Pindad]

PT Pindad, perusahaan industri dan manufaktur militer Indonesia, kembali meluncurkan produk terbaru kendaraan taktis (rantis) buatan anak negeri yang telah diberi nama Maung, diambil dari Bahasa Sunda yang artinya Harimau.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, saat melakukan kunjungan PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, sudah menjajal Maung yang merupakan alat transportasi 4x4 yang juga akan digunakan di daerah konflik ini.

Selain menjajal langsung Maung, Menhan Prabowo juga menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan saat ini terus mendukung upaya peningkatan alutsista dalam negeri. Juga mendukung program penelitian dan pengembangannya. Agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh.

Kendaraan taktis Maung buatan PT PindadSementara menurut Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose, yang dihubungi 100KPJ pada Senin pagi, 13 Juli 2020, kendaraan ini adalah jenis rantis ringan. Telah dikembangkan selama 1 tahun terakhir, dengan mengadopsi sejumlah kendaraan yang dimiliki oleh Infanteri TNI AD.

"Kami kembangkan ini selama 1 tahun. Pak Menhan sebelumnya selalu mendorong kami untuk menciptakan alutsista karya anak negeri. Jadi beliu punya keinginan, bagaimana nanti seluruh Komandan Batalyon (Danyon) di TNI AD menggunakan kendaraan ini dan agar seragam," kata Abraham Mose.

Ditambahkan Abraham Mose, sudah dilakukan uji coba yang cukup panjang untuk kendaraan taktis ringan Rantis Maung ini. Bongkar pasang mesin juga dilakukan. Kemudian pada akhirnya diputuskan untuk menggunakan mesin diesel berkapasitas 2.400 cc.

"Beberapa kali uji coba dengan berbagai mesin dengan tim. Akhirnya kita pakai diesel 2.400 cc. Pak Menhan memberi nama Maung," katanya.

Seperti diketahui, PT Pindad sudah mengembangkan teknologi kendaraan bermotor sejak 1993, melalui program Mobil Nasional. Pindad telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi kendaraan khususnya kendaraan tempur untuk memenuhi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.

Produk-produk kendaraan tempur yang dihasilkan seperti Kendaraan Taktis 4x4 Komodo dan Panser 6x6 Anoa yang telah diproduksi lebih dari 300 unit dengan berbagai varian serta ikut dalam misi perdamaian dunia PBB di berbagai Negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.

Penelitian dan pengembangan terus menerus dilakukan untuk mencapai tujuan masa depan untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan teknologi. Produk penelitian dan pengembangan Pindad sebelum Maung adalah produk Medium Tank Harimau yang bekerjasama dengan FNSS (Turki) serta didukung oleh Kementerian Pertahanan RI. Sistem ini dilengkapi senjata Turret 105 mm serta mampu melewati berbagai medan pertempuran.
 


Wawancara Abraham Mose dengan detik

  100KPJ  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...