Sabtu, 26 April 2014

[World News] Ukraine Helicopter Attacked, Exploded at Airfield

Helicopter explodes at Kramatorsk airfield in eastern Ukraine moeldokoKramatorsk ★ Self-defence troops have confirmed they attacked a Ukrainian military helicopter at an airfield in eastern Ukrainian city of Kramatorsk. A plume of smoke can be seen rising over the area in a number of online videos.

Our people approached the airfield, shot a rocket-propelled grenade (RPG) in the direction of the helicopter. There was an explosion. [Kiev] militants started shooting and we [protesters] retreated,” a representative from the Kramatorsk self-defence troops told RIA Novosti.

А video posted online shows a loud explosion at the site where a plume of smoke is seen. The smoke was swiftly followed by another explosion. Witnesses say fire was also seen in the area of the blast.

The blowing up of the helicopter has also been confirmed by Ukraine’s Security Service, the SBU.

Earlier, reports from Kramatorsk.info, said several explosions took place at about 11am local time (09:00 GMT). The explosions were followed by a fire and smoke, the news portal added.

An Mi-8 helicopter has exploded at Kramatorsk airfield, with no victims reported. The pilot managed to jump [from the plane],” Dmitry Tyimchyuk, the head of the Center for War-Political Investigations told Kramatorsk.info news. “The preliminary theory is that the helicopter caught fire during a warm-up before a flight."

Earlier, the representatives of the Kramatorsk Interior Ministry said anti-government protesters were behind the explosions. The ministry didn’t report any victims.

However, local residents say that at least three people died in the explosions. They say the blast took place when the Ukrainian military was arming the helicopter.

According to SBU General Vasily Krutov, the helicopter was targeted by a sniper, who shot the fuel tank. He added that the pilot was injured in the incident.

  Galaticconection  

Enam Pesawat Tempur F-16 Latihan di Aceh

Kegiatan ini diberi nama Operasi Pertahanan Udara (Hanud) Tangkis Sergap-14 moeldokoPesawat tempur F-16 Fighting Falcon mendarat di Bandara Lanud Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Kamis (24/4/2014). Sebanyak 6 unit F-16 dari Skuadron Udara 3 Iswahyudi tersebut berada di Aceh hingga Jumat (2/5/2014) dalam rangka latihan di wilayah perbatasan Selat Malaka untuk pengamanan Zona Ekonomi Exlusive (ZEE). SERAMBI/M ANSHAR

Banda Aceh
★ Enam pesawat tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara, mulai pagi ini, Jumat (25/4), akan terbang mengitari langit Banda Aceh dan sekitarnya. Pesawat tempur yang dikemudikan pilot-pilot andalan TNI AU itu akan melakukan latihan dalam kegiatan yang diberi nama Operasi Pertahanan Udara (Hanud) Tangkis Sergap-14.

Komandan Landasan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda (SIM), Kolonel Pnb Basuki Rochmat dalam siaran pers yang diterima Serambi dari Penerangan dan Perpustakaan Lanud SIM tadi malam menyebutkan, pesawat F-16 tersebut tiba dan mendarat dengan mulus di Pangkalan Udara SIM, siang kemarin.

Selanjutnya, pesawat temput tersebut akan melaksanakan Operasi Hanud Tangkis Sergap-14 di Wilayah Kosek Hanudnas III Medan, termasuk di Aceh. Operasi Hanud dan Tangkis Sergap tersebut direncanakan mulai 24 April sampai 2 Mei 2014, dengan melibatkan enam unit pesawat F-16.

Menurut Kolonel Pnb Basuki Rochmat, Operasi Hanud Tangkis Sergap-14 ini menindaklanjuti Surat Telegram Asops Kasau NR T/600/2014 tentang Dukungan Latihan Operasi Hanud.

“Lanud Sultan Iskandar Muda mendapat satu kehormatan sebagai tempat latihan Operasi Hanud Tangkis Sergap-14 di Aceh. Kami selalu siap mendukung operasi udara, demi keutuhan NKRI,” demikian rilis yang ditanda tangani Kaurpustak Lanud SIM, Kapten Sus Mirza SFilI.(saf/rel)

  Serambi Aceh  

Indonesia Akan Membangun Fasilitas Desain Kapal Perang

Tujuan dari pendirian fasilitas itu adalah untuk menjadi pusat desain kapal perang bagi Indonesia Surabaya ★ Indonesia akan segera mendirikan fasilitas desain kapal perang di Surabaya. Lokasinya sangat mungkin akan bertempat di salah satu perguruan tinggi negeri di kota yang menjadi basis utama kekuatan laut Indonesia. Tujuan dari pendirian fasilitas itu adalah untuk menjadi pusat desain kapal perang bagi Indonesia, apapun jenis kapal perang itu. Pusat desain tersebut nantinya akan menyerahkan hasil desain kepada galangan kapal yang diserahi oleh pemerintah untuk membangun suatu kelas kapal perang.

Eksistensi pusat desain kapal perang memang suatu keharusan bagi Indonesia. Selama ini desain kapal perang sepenuhnya diserahkan kepada produsen kapal perang berdasarkan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh pengguna akhir. Namun demikian, ada hal yang harus diperhatikan dengan pembangunan fasilitas tersebut.

Galangan kapal perang seperti PT PAL Indonesia mempunyai pusat desain sendiri, di mana salah satunya adalah mendesain kapal perang yang akan dibangun oleh galangan itu. Agar tidak memunculkan tumpang tindih, sebaiknya harus ada sinergi antara pusat desain milik galangan kapal dengan pusat desain kapal perang yang dimiliki atau di bawah pengawasan Departemen Pertahanan.

Selain itu, keberadaan fasilitas desain kapal perang harus pula mampu mengembangkan filosofi kapal perang Indonesia. Hal itu bersifat sangat penting karena filosofi itulah yang akan menentukan desain kapal perang. Selama ini tak jelas filosofi kapal perang yang dianut oleh Indonesia.

  damn the torpedo  

[World News] Turki Terima Heli Tempur T129 ATAK Pertama Buatan Dalam Negeri

T129 ATAK Raid Helicopter (ARH)T129 ATAK Raid Helicopter (ARH)

Ankara ★
Kementerian Pertahanan Turki menerima helikopter tempur pertama, T129 ATAK Raid Helicopter (ARH), buatan dalam negeri dan telah dioperasikan oleh militer sejak 22 April.

Daily Sabah melaporkan heli ATAK ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian dengan perusahaan lokal Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ).

Program pengadaan heli lokal ini digagas sejak 7 September 2007.

 Ciri ciri umum T129 ARH helicopter : 

- Kru : 2.
- Mesin : 2 mesin LHTEC CTS800-4ATurboshaft, setiap mesinnya mengeluarkan tenaga 1.360 horsepower.
- Berat Maksimum saat lepas landas [WTOF] 5,000 kilograms.

 Kinerja 

- Jangkauan : 556 km.
- Kecepatan : 288 km/jam.

 Persenjataan 

Dapat membawa senjata mesin kaliber 20 mm dengan peluru 500 di depannya, T129 ARH helicopter dapat membawa 76 missiles dengan 4 pods dibawah sayapnya.

  Republika  

[Foto] Chinese, Indonesian marines conduct light arms firing training

The picture shows that the Indonesia special operation members are introducing the use of light arms to their Chinese counterparts. Six special operation members of the Indonesia Navy participating in the multi-national maritime joint exercise codenamed "Maritime Cooperation 2014" boarded the amphibious dock landing ship “Changbaishan” of the Navy of the Chinese People’s Liberation Army (PLAN), and carried out exchanges on light arms fire with Chinese marines off the coast of Qingdao, east China's Shandong province, on the morning of April 23, 2014. (Chinamil.com.cn/Liao Zhiyong)
The officers and men of the two sides are exchanging the methods to use light arms. Six special operation members of the Indonesia Navy participating in the multi-national maritime joint exercise codenamed "Maritime Cooperation 2014" boarded the amphibious dock landing ship “Changbaishan” of the Navy of the Chinese People’s Liberation Army (PLAN), and carried out exchanges on light arms fire with the Chinese marines off the coast of Qingdao, east China's Shandong province, on the morning of April 23, 2014. (Chinamil.com.cn/Liao Zhiyong)
The picture shows a scene of the officers and men of the two sides in light arms firing training. Six special operation members of the Indonesia Navy participating in the multi-national maritime joint exercise codenamed "Maritime Cooperation 2014" boarded the amphibious dock landing ship “Changbaishan” of the Navy of the Chinese People’s Liberation Army (PLAN), and carried out exchanges on light arms fire with Chinese marines off the coast of Qingdao, east China's Shandong province, on the morning of April 23, 2014. (Chinamil.com.cn/Liao Zhiyong)
  Chinamil  

Dua Anggota TNI Tertembak di Jayapura

Satu TNI Tewas dan seorang lagi Luka Papua ★ Seorang prajurit TNI tewas dan satu lainnya terluka dalam kontak tembak saat kelompok sipil bersenjata menyerang Pos Pengamanan Yonif 751 Raiders di Kampung Gurage, Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua, Jumat (25/4/2014).

Informasi yang dihimpun Kompas.com di Mulia, penyerangan terhadap Pos Pengamanan Gurage berlangsung sekitar pukul 13.45 WIT, ketika sekelompok orang yang bersembunyi di semak-semak langsung memberondong tembakan ke arah personel yang berjaga. Sempat terjadi kontak tembak selama beberapa saat, sebelum pelaku penyerangan melarikan diri.

"Info terakhir yang kami terima dari Mulia, Serda Rahman Hakim yang tertembak di bahu akhirnya meninggal dunia saat dievakuasi ke Mulia, sementara Serda Tolang Harahap kondisinya baik," kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Letkol Arh Rikas Hidayatullah.

Rikas mengatakan TNI meningkatkan kesiagaan di Mulia dan mengejar pelaku penembakan. Pelaku, imbuh dia, diduga merupakan kelompok sipil bersenjata yang bersembunyi di Kampung Pilia.
TNI Klaim 3 OPM di Papua Tewas Ditembak Pasukan OPM PaniaiBaku tembak berlangsung antara TNI dengan kelompok OPM Yambi di Puncak Jaya, Papua, Jumat 24 Januari 2014. Pihak TNI mengklaim berhasil menembak mati tiga orang anggota kelompok separatis itu.

Bahkan satu pucuk senjata api mereka juga berhasil disita. Namun, anggota TNI juga ada yang tewas tertembak.

"Di pihak TNI, satu prajurit atas nama Pratu Sugianto tewas," ujar juru bicara Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Infantri Lismer Lumban Siantar, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

Jenazah prajurit TNI itu, ia melanjutkan, sudah dievakuasi pada saat kontak senjata berlangsung. "Begitu dievakuasi dari TKP, jenazah Pratu Sugianto langsung diterbangkan menuju kampung halamannya di Sulawesi Tengah," kata Lismer.

Mengenai tiga anggota OPM yang diklaim tewas, Lismer mengatakan, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan para prajurit di lapangan guna mengetahui keberadaan jasad mereka. "Kami masih pantau perkembangan diatas," kata Lismer.

Pihak OPM, melalui salah satu anggotanya yang enggan menyebutkan nama, menyebut cuma ada satu anggota yang tewas dalam kontak senjata dengan TNI. "Dari inventarisir yang kami lakukan, ada satu anggota kami yang tewas saat baku tembak dengan TNI. Namanya Yendenak Tenlenggen," kata dia.

Namun, kelompoknya masih mendata lebih lanjut. "Masih kami data, termasuk jika ada senjata yang dirampas dari kami. Besok baru kami infokan lagi," ujar dia.(ren)
Kronologi penembakan prajurit TNI di Papua
Dua anggota Yonif 751 VJS, Kodam XVII/Cendrawasih Serda Rokimad Tolang dan Serda Rahman Hakim yang sedang berjaga di Pos Satgas Pamrahwan Yonif 751, Distrik Gurage, Kabupaten Puncak Jaya, Papua ditembak gerakan pengacau keamanan (GPK) pimpinan Enggaranggo Wonda, Jumat 25 April 2014.

 Berikut adalah kronologi penembakan 


Pukul 07.00 WIT anggota Pos Gurage sebanyak 10 orang dipimpin Serda Rahman Hakim melaksanakan kegiatan Patroli ke arah perkampungan dan ketinggian sebelah utara di depan Pos.

Pukul 11.00 WIT selesai melaksanakan patroli anggota persiapan melaksanakan ibadah salat Jum'at di Pos.

Pukul 13.30 WIT setelah selesai melaksanakan salat Jum'at, Serda Rahman Hakim memerintahkan anggotanya utk melaksanakan pembersihan sektor dan perlengkapan perorangan di dalam Pos.

Pukul 13.45 WIT tiba dari ketinggian belakang pos sebelah kanan muncul tembakan rentetan dari jarak sekitar 250-300 meter mengarah ke bangunan pos. Selanjutnya anggota masuk box steling dan membalas tembakan ke arah asal tembakan.

Setelah anggota membalas tembakan tiba-tiba dari dua titik lainnya tepatnya dari arah ketinggian belakang pos dan ketinggian sebelah kiri pos muncul tembakan dari kelompok GPK lainnya. Kontak tembak terjadi selama kurang lebih 15 menit.

Selanjutnya setelah tembakan berhenti, Sertu Harahap sebagai Danpos melaksanakan pengecekan terhadap anggotanya.

Didapati Wadanpos Serda Rahman Hakim terkena tembakan di bahu depan sebelah kiri dengan proyektil tertanam didalam tubuh, dan Serda Rokimad Tolang terkenan tembakan rekloset di pelipis sebelah kiri dengan posisi keduanya tengkurap di dalam pos.

Pukul 13.50 WIT Pakotis Rem 173/PVB Mayor Inf Roly setelah mendapat laporan dengan menggunakan HT, selanjutnya langsung menyiapkan pasukan untuk melaksanakan bantuan perkuatan dan evakusi korban ke RSUD Mulia. Selain itu Kasdim 1714/PJ Mayor Inf Anang Sofyan melaksanakan koordinasi ke Pemda untuk menyiapkan pesawat terbang guna evakuasi korban ke Jayapura.

Pukul 14.05 WIT pasukan gabungan TNI/Polri berjumlah 50 orang dibawah pimpinan Kapolres, Kasdim, Danpakotis langsung berangkat menuju ke Pos Gurage dengan menggunakan tujuh mobil strada dan satu ambulans beserta 2 orang dokter dari RSUD Mulia dr Zaki dan dr Samuel.

Pukul 15.15 WIT rombongan tim bantuan dan evakuasi tiba di Pos Gurage dan langsung mengevakuasi kedua korban menuju ke RSUD Mulia. Serda Rahman Hakim meninggal dunia di Pos Gurage akibat luka tembak.

Pukul 15.30 WIT tim evakusi bergerak menuju Kota Mulia dengan menggunakan 3 mobil strada dan 1 ambulans yang membawa korban dibawah pimpinan Kasdim 1714/PJ langsung berangkat menuju ke RSUD Mulia.

Pukul 15.45 WIT tiba di tanjakan Jalan Ujung Kp Sanoba sekitar 5 km dari Pos Gurage mobil rombongan mendapatkan tembakan oleh kelompok GPK dari arah ketinggian sebelah kanan dengan jarak sekitar 80 meter (medan semak tidak terlihat) selanjutnya anggota yang ada duduk dibak belakang mobil langsung membalas tembakan.

Pukul 15.55 WIT sekitar 1 km sebelum Pos Puncak Senyum mobil evakuasi tidak dapat melanjutkan perjalanan karena kondisi jalan rusak berat berlumpur setelah diguyur hujan

Pukul 17.15 WIT 1 unit mobil strada berhasil melewati jalan yang rusak berat, selanjutnya korban yang masih hidup Serda Rokimat Tolang beserta kedua dokter langsung berangkat menuju ke RSUD Mulia.

Pukul 18.05 WIT tim tiba di RSUD Mulia selanjutnya dilakukan tindakan medis terhadap.(sms)

 Video Liputan 6 Pasca Baku Tembak di Papua dari Youtube :  


  Kompas | Vivanews | Sindo 

Batalyon Komando 465 Paskhas Brajamusti Latihan Tingkat Batalyon

Pontianak ★ Batalyon Komando 465 Paskhas Brajamusti melaksanakan Latihan Tingkat Batalyon, dimana Latihan ini adalah merupakan lanjutan dari latihan tingkat perorangan dan kelompok Pontianak, Rabu (23/04).

Komandan Batalyon Komando 465 Paskhas Letkol Psk Soleh, S.Pd., M.M, secara resmi membuka Latihan Tingkat Batalyon, dan dalam sambutannya menekankan kepada para Pelatih dan Kolat agar melaksanakan dengan serius sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh para Bintara Pelatih di tiap-tiap Kompi dan pemberi materi.

Komandan Batalyon Komando 465 Paskhas juga menekankan agar Latihan dilaksanakan dengan semangat dan dedikasi yang tinggi serta mengutamakan safety (keamanan). Parjurit Batalyon Komando 465 Paskhas dapat menjaga sikap dan kesopanan dengan masyarakat sehingga dapat memberikan empati dan perhatian dari masyarakat agar dengan adanya Latihan ini diharapkan masyarakat akan merasa lebih dekat, aman, dan terlindungi oleh TNI.

Latihan akan dilaksanakan selama 6 hari, dengan medan dan tempat Latihan dilaksanakan di sekitar Desa Rasau Jaya Umum yang memiliki karateristik daerah yang berawa dan semak belukar yang cukup tinggi dan padat.

  TNI  

[World News] Tentara Bayaran di Teluk Persia

Dilain pihak UAE tergantung pada prajurit yang direkrut secara normal (volunteer) dan sebagian besar bayaran (mercenaries) untuk melengkapi jumlah 70 000 prajurit http://cdn.ar.com/images/stories/2011/03/shamsara20110322100311623.jpgSalah satu dari banyak rahasia di Teluk Persia adalah berapa banyak mantan prajurit Pakistan yang menjadi tentara dan polisi disana. Kebutuhan yang besar akan prajurit bayaran Pakistan karena tidak cukupnya kesanggupan dan keinginan orang lokal untuk mengisi kebutuhan tersebut. Solusi lainnya adalah GCC (Gulf Cooperation Council atau Majelis kerjasama negara Teluk, yang terdiri dari negara negara kaya minyak di Teluk) membentuk pasukan gabungan dan berkoordinasi dengan semua negara negara terkait. Kesulitannya adalah jumlah dari semua prajurit yang dapat disumbang sebagai pasukan darurat GCC tidak lebih dari 100.000 prajurit.

Negara~negara GCC terutama khawatir akan ancaman Iran pada perdagangan minyak. Negara~negara GCC tidak hanya mendapatkan penghasilan dari 16 juta barel/hari, dan hampir semuanya melewati Selat Hormuz, begitu pula dengan kapal-kapal yang datang membawa bahan makanan dan barang-barang yang dibutuhkan harus melewati selat yang sempit itu. Lebih dari satu dekade, GCC sudah mempunyai rencana dalam mengatasi ancaman Iran ini. Kuncinya adalah berkoordinasi angkatan laut dan udara antar negara, dan bekerja sama erat dengan negara sekutu (terutama Amerika). Persenjataan negara GCC lebih modern dan lengkap dibanding Iran. Ditambah milik Amerika, dan negara lain yang mempunyai armada di Teluk, Iran menghadapi musuh yang sangat tangguh. Walaupun Iran selalu lebih jago perang dibanding negara negara Arab, negara GCC memberikan pelatihan lebih kepada pasukannya, yang mana membuat gap tidak terlalu jauh. Hampir semua pelatihan dilakukan oleh orang-orang Pakistan. Negara~negara Arab sadar bahwa Pakistan adalah tetangga Iran, dan negara yang mempunyai senjata nuklir. Walaupun Pakistan dan Iran umumnya mempunyai hubungan yang baik, negara-negara Arab ini harus memastikan bahwa Pakistan adalah sekutu bila Iran menjadi agresif.

Negara-negara Arab mempunyai sejarah yang panjang dengan Iran, dan pihak luar lain yang tidak bersahabat. Solusinya adalah selalu mencari persatuan dan bersekutu dengan pihak luar. Di abad 19, raja-raja di pinggiran pantai (negara yang tergantung pada perdagangan, mutiara, dan perikanan) bersekutu dengan Inggris, untuk perlindungan dari Turki (yang menduduki apa yang sekarang bernama negara Irak), Iran (selalu menjadi ancaman bagi negara negara Arab), dan suku-suku didalam wilayah Arabia. Inggris tertarik dalam menghancurkan perompak (yang sering beroperasi di negara negara emirat), dan menghentikan ekspansi Turki. Di tahun 1971, 7 dari emirat-emirat ini membentuk federasi yaitu UAE. Langsung timbul perselisihan dengan Arab Saudi mengenai dimana letak perbatasan air dan daratan. Hingga saat ini perselisihan ini belum juga tuntas. Arab Saudi menganggap diri mereka sebagai pemimpin di wilayah Arabia, tapi hampir semua orang di Yaman, Kuwait, Oman dan UAE tidak sependapat dengan ini. UAE adalah pemimpin organisasi Majelis, dan selalu berselisih dengan Arab Saudi tentang kepemimpinan. Akan tetapi bila mengenai ancaman dari luar, terutama dari Iran, tidak banyak perselisihan, dan lebih banyak bisa diajak kerjasama. Masih tanda tanya apakah ini cukup untuk melawan Iran, dan hanya perang yang bisa menjawab pertanyaan ini.

Kesulitan terbesar GCC bukanlah membeli persenjataan, melainkan mendapatkan orang lokal atau asing untuk mengoperasikan persenjataan tersebut. Memang memalukan bahwa fakta hampir di berbagai wilayah Arabia yang mempunyai prajurit yang efektif, terutama di negara-negara pantai, umumnya bukanlah orang lokal melainkan tentara asing bayaran. Pakistan sudah lama (bahkan hampir satu abad) menjadi sumber pasukan bayaran bagi banyak negara Arab di Teluk Persia. Orang-orang Pakistan adalah pemeluk Islam Sunni yang setia dan efektif. Banyak yang belajar berbahasa Arab, dan berdomisili untuk menjadi warga permanen. Banyak keluarga-keluarga Arab di Teluk Persia mempunyai darah Pakistan bila dirunut. Bahrain, dimana pemimpin Sunni mempunyai masalah bertahun tahun dengan mayoritas Shia mempunyai 10 000 pasukan veteran Pakistan di angkatan darat dan kepolisian. 20 persen dari personil angkatan udara Bahrain berdarah Pakistan. Arab Saudi juga memperkerjakan Pakistan seperti negara-negara GCC. Dipercaya lebih dari 10 persen dar 500 000 prajurit, polisi dan pihak keamanan negara-negara GCC adalah orang Pakistan, dan jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

Dilain tempat, UAE (Uni Emirat Arab) mengadopsi perekrutan konskripsi dalam mengusahakan memelihara jumlah kekuatan militer dan membentuk kekuatan cadangan bagi warga yang terlatih. Pendek kata, UAE hendak mengurangi ketergantungan pada tentara bayaran. Sebagian dari hal ini karena fakta dilapangan menunjukkan ada 1,5 juta Pakistan bekerja di negara-negara Teluk sebagai expatriate, dan mereka ini tidak dipekerjakan dengan baik. Ada kekhawatiran dari para pejabat negara bahwa tentara bayaran Pakistan akan menjadi masalah bila para pekerja Pakistan menginginkan perlakuan yang lebih baik.

Wajib militer adalah sesuatu yang jarang di wilayah Arabia, tetapi ancaman Iran yang semakin besar menyebabkan ide radikal ini menjadi masuk akal. Ide besar dibalik wajib militer yang dilakukan UAE adalah membuat semua pria umur 18-30 tahun menjadi terlatih, dan bisa bertempur bila dipanggil sewaktu keadaan perang. UAE ingin mengikuti sistim Israel. UAE hanya menugaskan para wajib militer berseragam untuk jangka waktu 9-24 bulan, dan itu semua dihabiskan untuk pelatihan. Lulusan universitas akan dididik lebih lama dan bertugas sebagai perwira atau tenaga ahli. Sesudah itu, semua menjadi prajurit cadangan, dan diorganisasikan menjadi sebuah unit yang berlatih rutin. Dalam hal ini berlangsung selama 20 tahun. Rencananya seperti itu, dan bila ini terlaksana, maka UAE akan bisa memobilisasi dan mempunyai 270 000 prajurit terlatih dalam beberapa hari.

Dilain pihak UAE tergantung pada prajurit yang direkrut secara normal (volunteer) dan sebagian besar bayaran (mercenaries) untuk melengkapi jumlah 70 000 prajurit. Untuk memelihara pasukan ini saja dibutuhkan beberapa inovasi tambahan. Sebagai contoh, ditahun 2011 UAE membentuk satu batalyon (800 prajurit) terdiri dari orang-orang Barat veteran perang. Pasukan ini direkrut dari personil yang mempunyai pengalaman perang dan dilatih sebagai pasukan anti teroris dan pasukan reaksi cepat. Pasukan ini adalah sebagian kecil dari banyaknya orang asing yang bertugas di angkatan bersenjata UAE. Merekrut tentara bayaran asing, meyakinkan penguasa bahwa mereka dilindungi oleh pasukan yang terlatih dan bisa diandalkan, yang mana sudah merupakan kebiasaan didaerah tersebut. Sebenarnya, ditempat lain juga banyak terjadi, seperti di Vatikan dimana para penjaga orang-orang Swis yang bertugas lebih dari 500 tahun dinilai lebih mumpuni dibanding orang lokal.

Batalyon UAE direkrut dari para personil yang mendapatkan latihan sesuai dengan standar Barat, yang artinya mereka bukan berasal dari negara-negara Barat. Veteran prajurit Gurkha Inggris sangat diterima sebagai pasukan khusus. Veteran Kolumbia yang berpengalaman dalam memerangi narkoba dan pemberontak juga direkrut dan akhirnya menjadi bagian paling besar di batalyon tersebut. Unit ini disatukan dalam bahasa Inggris, begitu pula dengan pelatihan dan pengalaman. Lain dari itu mereka sebenarnya adalah pasukan multi nasional.

Angkatan bersenjata UAE tidak besar, sekitar 70 000 prajurit, dan sebagian besar (jumlah pasti dirahasiakan, tapi dipercaya sekitar 1/3 dari total) adalah orang asing yang mempunyai kewarganegaraan UAE. Kebanyakan 8 juta dari warga yang berdomisili di UAE bukanlah warganegara atau orang Arab. Hanya 16 persen dari populasi adalah warganegara UAE, dan hanya 10 persen dari populasi dalah orang Arab. Mayoritas (80 persen) adalah orang asing, yang kebanyakan dari Asia Selatan (Pakistan, Bangladesh dan India). Sisanya dari Barat, Afrika, dan Iran.

Masalahnya adalah kekayaan dari minyak selama lebih dari 60 tahun ini, merubah cara pandang dan kebiasaan dari warganya. Warganegara Arab asal UAE menjadi sangat pemilih dalam hal mencari pekerjaan. Pekerjaan yang paling banyak tersedia, apalagi untuk yang tidak berpendidikan, tidak menarik bagi mereka. Jadi hampir kebanyakan warga UAE memilih bekerja sebagai pegawai pemerintah, dimana pekerjaan mudah, bayaran bagus, titel jabatan membanggakan, dan kehidupan yang menjemukan. Pemilik-pemilik usaha umumnya adalah warga UAE, tapi karyawan sudah dipastikan warga asing. Umumnya mereka adalah lelaki, yang mengakibatkan jumlah pria disana 70 persen dari populasi. Tingkat pengangguran warga sekitar 23 persen, tetapi hanya sepersepuluh yang sebenarnya sedang mencari pekerjaan. Suatu survey mengindikasikan bahwa mereka memilih sebagai pengangguran. Subsidi bagi pengangguran sangat besar, jadi banyak yang tidak tertarik untuk bekerja, apalagi bergabung menjadi prajurit. Peraturan wajib militer ini akan merubah ini semua.

Walaupun ribuan pesawat, helicopter, kendaraan lapis baja dan sistim canggih lainnya sudah dibeli UAE dalam dekade terakhir ini terlihat mengagumkan, hasil nyata dari semua persenjataan ini tergantung pada siapa yang mengoperasikannya. Dalam hal ini, UAE menghadapi kesulitan serius. Dan umumnya sangat sulit di UAE untuk bisa mendiskusikan hal ini.

Contoh dari semua ini banyak terlihat setiap hari oleh ribuan teknisi dan pelatih Barat yang dibayar untuk menjaga pengoperasian peralatan canggih. Para pelatih Barat juga tidak lepas dari perekrutan. Itulah mengapa banyak orang asing diterima, dengan janji untuk menjadi warganegara. Standar untuk perekrutan orang asing lebih tinggi, tetapi loyalitasnya diragukan. Ditahap ini “batalyon bayaran” terbentuk. Untuk mendapatkan prajurit terlatih untuk misi-misi operasi khusus (seperti kasus penyanderaan atau operasi anti terror), dan beberapa prajurit terlatih juga dapat diandalkan untuk melindungi keluarga kerajaan. Para prajurit ini memang ada karena uang, dan secara sejarah selalu ada. Dalam kata lain, ketika dibeli, mereka memang untuk dibeli. Itulah kenapa orang Swis terkenal sebagai pasukan bayaran. Swis adalah negara netral pada awal abad 19, dan artinya tidak ada lagi tentara bayaran (resminya, dengan pengecualian untuk Vatikan). Dan bila diperbolehkan, UAE juga mungkin akan merekrut para penjaga Swis.

Semua negara negara Arab di teluk Persia sadar akan hal ini, apalagi mereka yang pernah belajar di Barat, atau pernah tinggal disana. Tapi minoritas ini tahu bahwa yang mereka hadapi adalah kultur yang susah untuk dirubah. Beberapa mencari jalan untuk merubah paradigma ini. Sebagai contoh, keluarga kerajaan Saudi membentuk Nasional Guard ditahun 1939, sebagai pasukan khusus, pasukan suku, yang saat ini jumlahnya hampir sebesar pasukan angkatan darat, dan dianggap lebih efektif dan dapat diandalkan daripada pasukan lainnya. Hal ini dikarenakan prajurit Nasional Guard mentaati aturan kepemimpinan tradisional, dan mempunyai hubungan pribadi dengan Raja. Hanya orang-orang dari suku tertentu yang diketahui setia kepada keluarga Saudi dapat bergabung, dan mereka diharapkan membuat keluarga dan suku mereka bangga. Saddam Hussein, dan para pemimpin Arab lainnya, juga membentuk pasukan seperti ini. Saddam dengan pasukan Republican Guard. Di UAE, mereka merekrut tentara bayaran asing, yang tahu tugas mereka adalah untuk menjamin bahwa tuan mereka terlindungi.

Diseluruh wilayah ini, pasukan bersenjata (darat, laut dan udara) dianggap adalah hanya pekerjaan pemerintah yang diurus oleh birokrasi pemerintah lainnya. Standar mereka rendah karena mereka tidak mempunyai hubungan keluarga atau kesukuan. Hanya di negara-negara Barat, orang memberikan komitmen kepada bukan saudara/suku. Oleh karena itu, UAE mengimpor salah satu kultur Barat; profesionalisme, diandalkan, prajurit Barat dengan personil lokal. Mereka akan selalu merekrut tentara asing.

Di terjemahkan oleh Audacious (Kaskuser)

  Strategypage  

[World News] Truk Ini Bisa Terbang di Ketinggian 3 Ribu Meter

Kendaraan ini bernama Black Knight Transformer California   Departemen Amerika Serikat (AS) tak mau ketinggalan untuk mengembangkan sebuah kendaraan yang akan mengemban misi militer.

Dilansir Carscoops, Jumat (18/4/2014), Pentagon menugaskan sebuah proyek kepada perusahaan dirgantara yang berbasis di El Segunda, California, untuk membuat kendaraan truck vertical tekeoff and landing atau disingkat (VTOL).

Perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam penelitian dan pengembangan untuk teknologi kendaraan militer dan sipil generasi terbaru itu berhasil melahirkan kendaraan bernama Black Knight Transformer, yang memiliki bentuk persegi panjang dengan beroda empat serta kaca kabin menyerupai piramid.

Truk yang memiliki empat baling-baling di kedua sisinya itu mampu membawa beban maksimum sebesar 2.000 kg. Di darat, Black Knight Transformer bisa melaju dengan kecepatan maksium 112 km per jam.

Menyoal kemampuan di udara, truk ini bisa terbang di ketinggian 10.000 kaki atau setara 3.050 meter. Tidak ada informasi terkait spek mesin dan daya jelajah dari Black Knight Transformer saat di udara.

Di samping itu, perusahaan juga menggarap Black Knight Transformer mini dengan kemampuan yang disesuaikan.(nurmayanti)

  ★ Liputan 6  

Jumat, 25 April 2014

Integrated Armed Forces Diklat Utama Negara Maju

Tersangka Pembunuh 2 TNI AL di Thailand Berkurang  Jakarta Integrated Armed Forces merupakan suatu hal yang menarik dan tepat, karena joint pattern merupakan suatu isu pelatihan dan pendidikan utama bagi negara maju, bahkan pasukan khususnyapun digabungkan dalam suatu tim operasi gabungan.

Demikian sepenggal sambutan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dalam acara penyerahan Jabatan Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E. selaku Kasum TNI (dalam rangka pensiun) kepada Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Jumat (25/4/2014). Penyerahan jabatan tersebut didasarkan pada surat perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1011/IV/2014 tanggal 23 April 2014.

Pemanfaatan elite sipil dalam rencana kampanye maupun rencana kontijensi pada operasi gabungan sudah dilakukan dalam rangka joint civil-affairs, joint civil-military operation dan joint military operations. Menurut Panglima TNI, konsep kerjasama ini didefinisikan sebagai meta gabungan, yang bukan hanya gabungan antar angkatan saja.

Inilah kiranya basis pemikiran TNI yang harus diekspresikan pada pemerintahan baru nanti, mulai dari tataran konsep hingga implementasinya. Keberadaan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) harus menjadi basis pembagian kompartemen strategis yang cukup logis, sebagai kriteria untuk pembagian komando gabungan, dengan asumsi bahwa dua atau lebih komando gabungan akan menerima beban tugas yang besar terhadap axis ancaman terdekat, baik di tingkat nasional maupun regional.

Dalam kaitan tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa TNI harus melakukan rasionalisasi gelar kekuatan secara jelas. Berhitung sederhana, bila ancaman simetrik sementara belum ada, atau masih berada pada tataran most likely no symmetric’s threat, maka fokus area strategi TNI harus diarahkan pada empat small scale conflict atau boleh saja disebut medium scale conflict, empat titik seperti Aceh, Maluku, Papua dan Poso. “Hal ini sangat masuk akal, mengingat ancaman asimetrik dan skala konflik dari terendah sampai menengah melekat dalam perusuh di keempat wilayah tersebut”, ujar Jenderal Moeldoko.

Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain : Wakasad Letjen TNI M. Munir, Wakasal Laksdya TNI Hari Bowo, Wakasau Marsdya TNI Sunaryo, Irjen TNI Letjen TNI Geerhan Lantara, Dansesko TNI Marsdya TNI Ismono Wijayanto dan para Asisten Panglima TNI serta Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya.

Kadispenum Puspen TNI
Kolonel Inf Bernardus Robert

  Poskota  

7 Tahun Buron, Pentolan RMS di Ambon Ditangkap

Tersangka Pembunuh 2 TNI AL di Thailand Berkurang  Aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease saat menggiring sejumlah pendukung RMS ke mobil tahanan untuk dibawa ke Polda Maluku. para pendukung RMS berjumlah 10 ditangkap polisi saat hendak berkonvoi dan merayakan HUT RMS di kawasan Rehoboth Wainitu Ambon, Jumat (25/4/2014) pagi tadi

Ambon
SS salah satu petingi Republik Maluku Selatan (RMS) akhirnya ditangkap polisi di kawasan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Jumat (25/4/2014), setelah buron tujuh tahun.

SS ditangkap bersama sembilan simpatisan RMS lainnya saat hendak merayakan HUT RMS dengan cara berkonvoi sambil mengibarkan bendera RMS di kawasan tersebut.

Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Bintang Juliana mengungkapkan, SS merupakan salah satu pentolan RMS yang menjadi buron Polda Maluku sejak tujuh tahun lalu.

“SS ini merupakan salah satu petinggi di RMS yang termasuk penting. Dia (SS) menjadi buronan Polda Maluku sejak tahun 2007,” ungkap Bintang.

Bintang menjelaskan, SS ditetapkan sebagai buronan setelah dia terlibat dalam aksi pengibaran bendera RMS di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Ambon 2007.

SS, bersama IL, DM, FS, AK, A, PK, MS dan FP dan OL ditangkap setelah polisi mendapatkan sejumlah informasi dari masyarakat terkait akan adanya aktivitas mereka saat HUT RMS.

Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita tujuh helai bendera RMS, dua bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan satu helai bendera Israel.

Hingga kini ke 10 simpatisan RMS itu masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Polisi juga masih terus mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam insiden tersebut.

“Kita terus mengembangkan kasus ini. yang pasti kita sangat mengapresiasi bantuan masyarakat yang terus membantu aparat keamanan,” ujarnya.

  Kompas  

2 TNI Soldiers Shot in Armed Group Attack in Papua

Tersangka Pembunuh 2 TNI AL di Thailand Berkurang  Jayapura Two Indonesian Military officers were injured after yet another exchange of gunfire on Friday between the military and an armed group suspected to be part of the Free Papua Movement in Puncak Jaya district, Papua.

The two soldiers were identified as Polang Harahap and Rahman Hakim, who were shot in the forehead and right shoulder, respectively, after an armed group ambushed a military (TNI) outpost in Gurage village, Puncak Jaya on Friday afternoon. The assailants managed to flee the scene.“

‘[Both injured soldiers] are being evacuated to Mulia Hospital,” Lt. Col. Rikas Hidayatullah, spokesman for the Papua military command, said on Friday. “Other [TNI] members are chasing after the shooters. We don’t know yet if anyone [from the attackers] was injured.

”The village of Gurage  is located near the Tingginambut area, where a faction of Papua’s separatist group, or OPM, led by Goliat Tabuni is known to launch attacks on Indonesian security personnel.

  The Jakarta Globe  

Anggap Saja Ini Latihan

Tersangka Pembunuh 2 TNI AL di Thailand Berkurang  Jakarta Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Andika Perkasa mengatakan, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) batal diterjunkan guna menyelamatkan upaya pembajakan terhadap maskapai penerbangan Virgin Blue Air.

Hal itu menyusul telah diamankannya seorang pelaku yang diduga mabuk dan melakukan upaya “pembajakan," bernama Matt Christoper.

“Pasukan batal diterjunkan, anggap saja tadi latihan penanggulangan teror,” kata Andika kepada wartawan, Jumat (25/4/2014).

Andika menambahkan, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Budiman telah mendapatkan laporan tentang kemungkinan terjadinya pembajakan Virgin Australia di Bandara Ngurah Rai, Bali. Mendapat laporan tersebut, KSAD lalu memerintahkan agar pasukan Kopassus melakukan persiapan yang diperlukan.

“Pasukan sudah disiapkan di (Bandara) Halim. Tapi karena tadi mendapatkan informasi jika yang melakukan orang mabuk dan sudah ditangani maka batal diterjunkan,” tegasnya.(sus)
Pembajak Virgin Blue Ternyata Penumpang Mabuk PT Angkasa Pura memastikan tidak ada pembajakan yang dilakukan terhadap pesawat Virgin Blue rute Brisbane-Denpasar.

“Penumpang sedang mabuk dan menerobos ke kokpit. Jadi bukan pembajakan,” kata GM Angkasa Pura I Trikora saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (25/4/2014).

Trikora belum mengetahui apakah penumpang diamankan di mana. “Saya belum dapat informasinya,” tandasnya.

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara membenarkan adanya informasi tentang pembajakan pesawat Virgin Blue.

Sebelumnya disebutkan pihak Bandara Ngurah Rai menerima informasi dari pilot pesawat yang mengabarkan bahwa pesawat Virgin Blue yang ditumpangi 139 orang dibajak oleh seseorang yang saat itu menggedor-gedor pintu kokpit.(kem)

  Okezone  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...