Sabtu, 10 April 2021

[Foto] Formasi Sailing Pass Latopsratmin 2021

Sejumlah kapal unsur dari Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) 2021 membentuk formasi tabir di Perairan Timur Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Sabtu (10/4/2021).

Latihan tersebut merupakan formasi kapal-kapal untuk melindungi badan utama dari serangan dan ancaman dari musuh.


  Sindonews 



TNI AU Gelar Patkor Malindo-21 Bersama AU Malaysia

✈️ F-16 TNI AU dan Hawk 108 TUDM Patroli Udara Bersama✈️ Patkor Malindo-21 [TNI AU]

Dua Pesawat tempur F-16 dari Skadud 16 Wing 6 Lanud Roesmin Nurjadin mewakili TNI Angkatan Udara dengan dua pesawat Hawk-108 dari Skadron 15 yang mewakili Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) gelar patroli udara terkoordinasi Malindo-21 di atas wilayah udara perairan Selat Malaka, Rabu (7/4/21).

Dengan menggunakan 2 pesawat tempur F-16 C/D dengan Callsign Rydder Flight, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Andi “Elanus” Kustoro awaki pesawat tempur F-16 langsung sebagai backseater dan pilot in command adalah Komandan Skadud 16 Wing 6 Letkol Pnb Andri “Harpy” Setyawan, S.T., MMOAS., sedangkan pesawat Wingman diawaki oleh Lettu Pnb Didik Firmansyah.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsm TNI Andi Kustoro mengatakan, bahwa Patkor Malindo adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam jangka Waktu 1 tahun sekali, hal ini diselenggarakan atas kerjasama antara TNI-AU dengan Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) di atas wilayah udara perairan selat malaka.

Paktor Malindo-21 diadakan sebagai bentuk Komitmen Angkatan Udara 2 negara dalam merekatkan hubungan baik yang telah terjalin sejak dulu dan membangun kerjasama yang baik serta solid dan membangun rasa saling menghargai dan menjaga wilayah selat malaka,” ungkap Andi Kustoro.

Lebih lanjut Marsma Andi Kustoro mengatakan, sebagai kawasan strategis bagi masing-masing negara, Patkor Malindo-21 juga diharapkan hadir sebagai momentum untuk menciptakan hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia yang lebih baik dalam cakupan aspek kehidupan yang lebih luas.

Salah satu tugas TNI Angkatan Udara adalah, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi. Oleh karena itu maka menjadi kewajiban TNI AU untuk melindungi udaranya dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan wilayah NKRI,” ujar Andi Kustoro.

Selanjutnya Marsma Andi Kustoro mengatakan, Patkor Malindo ini akan terus digelar dan ditingkatkan, meskipun dibatasi akibat dampak Covid-19, kita berharap agar Covid-19 ini cepat berakhir, dan dapat beraktifitas kembali seperti sedia kala.

  ✈️ TNI AU  

[Video] Pinhantanas

  Kumpulan alutsista produk dalam negeri 
https://uploads-ssl.webflow.com/5bedbf9cb116276f7727256f/5e437b2984dde8772c6138af_pinhantanas_website-p-800.png[Pinhantanas]

P
inhantanas merupakan perkumpulan industri pertahanan swasta nasional Indonesia.

Mempunyai visi mewujudkan kemandirian pemenuhan kebutuhan pengguna di bidang Alpalhankam, Jasa Pemeliharaan & Perawatan, dalam rangka membangun kekuatan pertahanan dan keamanan yang tangguh.

Dengan misi memajukan Industri pertahanan yang kuat dan berdaya saing, dengan penguasaan teknologi pertahanan secara mandiri, mengurangi ketergantungan terhadap produk asing, membantu pertumbuhan ekonomi & penyerapan tenaga kerja, membangun SDM teknologi pertahanan yang profesional menjadi sumber devisa negara.

Berikut video alutsista produk dalam negeri yang masuk dalam Pinhantanas :


  ★ Garuda Militer  

Penembakan 2 Rudal C-705 Sukses

Bukti Kesiapan Prajurit dan Alutsista TNI AL https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIaqdUcipRVWwZ4Hi0-WXSo1QScAy-_cIYZwrZcvSDJGF39aZX9Qo6nC7o08Y-cF2ghBoeFVr-03YSWvdUsa6JDQyUIJ9JjZ5c9roNJ8lGCRD758Rn4NfYHsXyRqBvwscnpd0Vb4_yb9Ze/s790/KRI_641_Menembakkan_rudal_C-705+di+perairan+Natuna_12.pngKRI Clurit 641 tembakan rudal C705 di Natuna [TNI AL]

Penembakan rudal C-705 oleh KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 yang tepat mengenai eks KRI Balikpapan merupakan bukti profesionalisme prajurit dan kesiapan Alutsista TNI Angkatan Laut (AL).

Hal itu disampaikan dengan rasa bangga oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, saat menyaksikan melalui layar monitor di KRI I Gusti Ngurah Rai-332 bagaimana kapal yang menjadi sasaran tembak perlahan-lahan tenggelam akibat hantaman rudal di perairan Natuna, Kamis, 8 April 2021 kemarin.

KSAL yang didampingi para Pangkotama TNI AL serta pejabat TNI AL lainnya menyaksikan proses penembakan dari layar monitor di anjungan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 yang dijadikan sebagai kapal markas Latihan. Dari monitor tersebut terlihat jelas rudal meluncur dan manghancurkan sasaran yang berjarak lebih kurang 70 km.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUb1j7XoCLidmZNwPspytQ2X7LNFWo-nE7OET0CUqrIuBADL0DyNETB25s9gjRqQI5S4VoG8Ineo1u2T0fp_2llWVFJofRVgtlgnu72h78ewX1-8QqydBwBnI2QfIgg-kYBnuU-b1McVUZ/s700/KRI_642_Menembakkan_rudal_C-705+di+perairan+Natuna.jpgKRI Kujang 642 tembakan rudal C705 di Natuna [TNI AL]

Penembakan rudal ini merupakan salah satu serial Latihan Pra Armada Jaya Tahun 2021 yang digelar TNI AL dengan mengerahkan sejumlah Alutsista seperti kapal perang, pesawat udara dan kendaraan tempur marinir dengan daerah latihan di Jakarta, Laut Jawa, Laut Natuna Utara dan Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Latihan yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 15 April 2021 ini adalah persiapan awal sebelum melaksanakan Latihan Armada Jaya yang merupakan latihan puncak TNI AL.

Latihan matra TNI AL yang digelar ini terdiri dari latihan operasi laut gabungan (Opslagab) diperankan oleh Koarmada II Surabaya, latihan operasi gabungan amfibi (Opsgabfib) dilaksanakan oleh Koarmada I Jakarta, latihan pasukan pendarat Korps Marinir (Pasrat Kormar) dilaksanakan oleh Kormar, latihan operasi pendaratan administrasi (Opsratmin) dilaksanakan oleh Kolinlamil dan latihan operasi pertahanan pantai (Opshantai) dilaksanakan oleh Koarmada I dalam hal ini Lantamal IV Tanjung Pinang.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigfXjJHqGqdvGF84eOOQiNGCU4Hj63RLH2m5pn9H4wJXy-_fM1Mpb1HSyblq8twdrovjiu__jPTWE7rQs1CvQXztmtZ8VzYT4CGl7cbq6wSQpM-7ASiaZYuJpvEUvawtPrjTERdZN2COFu/w320-h180/Target+sasaran+adalah+sebuah+kapal+Eks+KRI+Balikpapan+dengan+jarak++lebih+kurang+70+km..jpggTarget sasaran adalah sebuah kapal Eks KRI Balikpapan dengan jarak lebih kurang 70 km. [TNI AL]

Latihan ini bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit TNI AL serta kesiapsiagaan peralatan tempur atau Alutsista TNI AL di lapangan.

Alutsista yang dilibatkan dalam latihan ini yakni antara lain kapal perang meliputi; Latopslagab menggunakan kapal perang yakni; KRI R.E. Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Fatahillah-361, KRI Clurit-641, KRI Kujang-642, KRI Nanggala-401, KRI Aluguro-405, KRI Diponegoro- 365, KRI Bung Tomo-357, KRI Teuku Umar-385, KRI Patimura-371, KRI Tjiptadi-381, KRI Pulau Rangsang-727, KRI Sutedi Senaputra–378, KRI Imam Bonjol-383, KRI Sembilang–850.-Sedangkan Latopsratmin meliputi; KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Lampung-540, KRI Teluk Amboina dan KRI Halasan-630.

Sementara itu Latopsfib menggunakan kapal perang yakni; KRI Teluk Cirebon-543, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sorong-536, KRI Pulau Raas-726, KRI Bung Tomo-357 KRI Teuku Umar-385, KRI Patimura-371, KRI Imam Bonjol-383, KRI John Lie-358 dan KRI Tjiptadi-381 dan Latopshantai meliputi KRI Barakuda-814, KRI Krait-827, KRI Sigurot-864. Selain itu juga dikerahkan 5 pesawat udara, 10 kendaraan tempur yang terdiri dari BTR-50 6 unit dan BMP-3F sebanyak 4 unit. (cip)

 
sindonews  

Ketika 7 Orang Anggota Pasukan Langit Kostrad Hadapi Ratusan KKB

https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2021/04/08/606e78fd4d570-viva-militer-anggota-yonif-para-raider-501-bajra-yudha_663_372.jpgIlustrasi Kostrad [youtube]

Salah satu satuan elite milik Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) yang kenyang dengan pengalaman tempur, adalah Batalyon Infanteri Lintas Udara 501/Bajra Yudha (Yonif Linud 501/BY). Ada sebuah kisah menegangkan saat sembilan anggota Yonif Linud 501/BY dikepung ratusan pemberontak.

Dirangkum VIVA Militer dari berbagai sumber, sembilan orang anggota satuan elite yang kini bernama Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha (Yonif PR 501/BY), untuk menjemput dan mengawal Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) kala itu, Jenderal TNI Leonardus Benyamin Moerdani.

Saat itu, perintah datang dari Wakil Komandan Yonif (Wadanyon) Linud 501/BY, Mayor Inf Wibisono, kepada Sersan Dua (Serda) Trilis, 9 Maret 1984.

Setelah perintah datang, Serda Trilis membawa delapan orang lainnya untuk ikut bersamanya menjemput Benny Moerdani. Trilis beserta anak buahnya menaiki empat kendaraan, untuk menjemput Moerdani di Distrik Viqueque.

Bukan perkara mudah untuk mencapai Distrik Viqueque. Sebab, Trilis dan delapan pasukan Yonif Linud 501/BY harus melewati hutan belantara dan jalan tanah. Belum lagi, ancaman dari anggota kelompok pemberontak Front Revolusi Kemerdekaan Rakyat Timor-Leste (Fretilin).

Benar saja, pada 10 Maret 194 sekitar pukul 04.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA) sembilan orang anggota Yonif Linud 501/BY itu dikepung ratusan milisi Fretilin. Tanpa basa-basi, para anggota pemberontak itu pun langsung menembaki kendaraan berikut sembilan orang prajurit TNI itu.

Serda Trilis tewas akibat terkena tembakan. Mengerahui pimpinannya tewas, delapan orang prajurit TNI lainnya pun turun dari kendaraan dan membalas tembakan milisi Fretilin. Sayang, beberapa saat kemudian Prajurit Satu (Pratu) Imam juga tewas.

Tujuh orang anggota Yonif Linud 501/BY yang tersisa, tetap mencoba bertahan. Di sisi lain, anggota Fretilin yang unggul jumlah meneriakkan perintah untuk menghabisi para prajurit TNI yang tersisa.

Ratusan anggota Fretilin semakin bergerak maju hingga jarak dengan pasukan Yonif Linud 501BY tinggal berjarak 10 meter. Siapa sangka, saat maut hendak mendatangi ketujuh prajurit TNI Angkatan Darat itu, tembakan mortir meledak dan menewaskan beberapa anggota Fretilin.

Ternyata, tembakan mortir itu datang dari helikopter milik Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang datang dari udara. Seketika ratusan anggota Fretilin jadi sasaran empuk tembakan udara helikopter Korps Marinir. Ratusan anggota Fretilin tercerai berai dan lari tunggang langgang masuk hutan.

Pada akhirnya, ketujuh orang anggota Yonif Linud 501/BY berhasil selamat dari kepungan anggota Fretilin. Ketujuh prajurit dan jenazah dua orang anggota Yonif Linud 501/BY kemudian dievakuasai ke Kalikai.

 ♖ Vivanews  

Jumat, 09 April 2021

Bendera Merah Putih Terpampang pada Prototipe Jet Tempur KF-21 Boramae

Kerja Sama Korea - Indonesia https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAM3XLCHRibK0ri1GKHsdPv55lhThoJ6O3uUwNhyomV-vVRegkaVnIPN4pjSiqqWlWKgYFMwdQLYifH9MxHxe03rg6szuGjfCiHQUNBJ0w4KxXm78han5es0Bjt2zmKl2eGhgt9dTqShgk/s1800/KF-21_Boramae_%2528%25EB%25B3%25B4%25EB%259D%25BC%25EB%25A7%25A4_Hawk_Elang%2529_KAI%2529_8564_n.jpgPeluncuran protipe jet tempur Korea Indonesia KF-21 Boramae (KAI)

Akhirnya bendera Merah Putih terpampang bersama bendera Korea Selatan di badan prototipe jet tempur bersama KF-21 Boramae.

Prototipe jet tempur KF-21 Boramae merupakan kelanjutan proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X) yang diteken Korea - Indonesia sejak 2010.

Peluncuran prototipe jet tempur KF-21 Boramae dihadiri Menhan Prabowo Subianto.

Bahkan Presiden Jokowi juga menyampaikan kata sambutan lewat video yang diputar dalam acara peluncuran di pabrik Korea Aerospace Industries (KAI) Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan, Jumat, 9 April 2021.

Prototipe jet tempur KF-21 Boramae berwarna abu-abu ini mirip desain jet siluman.

Sebanyak 8 prototipe jet tempur KF-21 Boramae (6 diuji terbang 2 digunakan ground testing) akan menjalani serangkaian tes hingga produksi massal dimulai pada tahun 2026.

"Peluncuran prototipe adalah langkah besar dalam proses pengembangan karena itu berarti kami memasuki fase pengujian kemampuan pesawat tempur setelah benar-benar membangun apa yang awalnya hanya gambar," kata badan pengadaan senjata itu dalam rilisnya.

Dengan muatan maksimum 7.700 kilogram, KF-21 Boramae memiliki 10 pod untuk rudal udara-ke-udara dan senjata lainnya, yang mampu terbang pada kecepatan 2.200 kilometer per jam dengan jangkauan terbang 2.900 km.

Uji penerbangan perdana dijadwalkan pada 2022, dengan seluruh pengembangan akan selesai pada 2026.

''Dibangun dengan platform generasi 4,5 ini, Korea Selatan akan mampu membangun versi yang lebih maju di masa mendatang," kata Profesor Bang Hyo-Choong dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST).

Sekitar 65 persen komponen jet tempur KF-21 Boramae dibuat di Korea, termasuk radar active electronically scanned array (AESA), yang jauh lebih maju daripada radar mode pasif.

https://cdn-2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/kf-21-boramae-6.jpgJika sudah beroperasi penuh, Korea Selatan akan menjadi negara ke-13 di dunia yang telah mengembangkan pesawat tempurnya sendiri.

Sebelumnya Indonesia sempat kecewa dengan porsi kepemilikan dalam proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X) hingga sempat menarik diri.

Indonesia menanggung 20 persen dari total biaya KF-X/IF-X senilai 8.8 triliun won atau 7.9 miliar dolar AS.

Dalam kesepakatan awal, Indonesia mendapat satu prototipe bersama transfer teknologi; dan memproduksi sekitar 48 unit diproduksi PT Dirgantara Indonesia.

Namun Indonesia menghentikan pembayaran setelah menginvestasikan 227.2 miliar won atau hampir Rp 3 triliun.

Atau Indonesia masih berutang sekitar 600 miliar won atau Rp 7.8 triliun.

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sakti Wahyu Trenggono, yang kini menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, menyebutkan Indonesia tak mendapatkan keuntungan signifikan dari kerja sama KF-X/IF-X.

"Gini, KFX itu kan pesawat tempur. Kita ngirim engineer ke Korea. Kita mesti spending US$ 2 miliar, lalu ujungnya kita dapat satu prototipe," ujar Trenggono seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Celakanya Indonesia tidak memiliki kepemilikan penuh dari 1 prototipe yang diberikan pada kita.

Trenggono menyebutkan hanya 15% saja ownership pemerintah.

https://cdn-2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/kf-21-boramae-5.jpgSementara itu mayoritas kepemilikan berada di tangan Korea Selatan, yakni sembilan teknologi yang tidak diberikan kepada Indonesia.

Selain itu juga ada ketentuan mengenai batas usia para engineer tanah air yang dikirimkan ke Korsel.

Padahal pengiriman tersebut diharapkan pemerintah Indonesia bisa ada transfer teknologi.

Tapi akhirnya kedua negara sepakat melanjutkan proyek ini setelah Menhan Prabowo bertemu Menhan Korea Suh Wook dan Presiden Korea Moon Jae-in, Kamis, 8 April 2021.

Media Korea Selatan melansir pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Selatan sesuai pertemuan Menhan Prabowo Subianto dan Menhan Suh Wook, yang bernada optimistis soal masa depan proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X).

Sedangkan siaran pers Kemenhan tidak sedikit pun menyinggung nasib proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X), yang sempat ditinggalkan Indonesia.

Kantor berita Yonhap melansir kedua menhan menyatakan proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X) melambangkan kepercayaan antara kedua negara.

Menhan Prabowo Subianto dan Menhan Suh Wook sepakat untuk memastikan kerja sama industri pertahanan berlanjut seperti proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X).

Kedua menhan juga setuju untuk mengadakan pertemuan dua-plus-dua pejabat senior Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan tahun ini dan untuk meluncurkan saluran dialog tingkat wakil menteri dalam waktu dekat untuk meningkatkan komunikasi strategis.

Selain bertemu Menhan Korea, Prabowo juga disambut Presiden Korea Moon Jae-in, Kamis, 8 April 2021.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA117L6y4APWCGxF4GmVKN7kMfdkJlCnqZo5naz8kksloXE3dcMUABwJ_DnpK44L7Iavoa-TMKdvnzsfqiQk8p4SEOK8Ja_47htK_ulnOIF9nTHf-nVNSeXS9gP7yzzr4ab_9qwgae7dqD/s751/KF21_RKAF.png"Proyek bersama Korea Selatan-Indonesia untuk mengembangkan jet tempur generasi mendatang secara simbolis menunjukkan tingkat kepercayaan dan kerja sama yang tinggi antara kedua negara bersama dengan proyek kerja sama di kapal selam," kata Presiden Moon di awal pembicaraan seperti dilansir Yonhap.

Presiden Moon menggambarkan kunjungan Prabowo tersebut sebagai representasi "komitmen kuat" Indonesia untuk kerjasama industri pertahanan yang sukses.

Presiden Moon mengungkapkan harapan untuk memproduksi jet tempur secara massal, mentransfer teknologi, dan memasuki pasar luar negeri bersama-sama.

Presiden Moon menambahkan Korea Selatan banyak menjalin hubungan dengan Indonesia, sebagai "perwakilan negara Asia," dan menunjukkan bahwa keduanya telah menjalin "kemitraan strategis khusus."

Sekadar diketahui, Indonesia juga bekerja sama membangun kapal selam dengan Daweoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

Dua kapal selam dibuat di Korea yakni KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadeli-404.

Sedangkan KRI Alugoro-405 dibangun di PAL Indonesia Surabaya.

Selain itu, Indonesia juga membeli pesawat terbang latih turboprop KT-1B Wong Bee, pesawat tempur ringan latih lanjut/multi peran jet T-50i Golden Eagle dari Korea.

Sedangkan rilis Kemenhan yang dibagikan ke media, tidak disinggung spesifik kelanjutan proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X).

Hanya disebutkan Prabowo bertemu Suh Wook dalam rangka kunjungan ke Negeri Ginseng guna meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang pertahanan.

"Dalam acara yang berlangsung sangat hangat ini, kedua negara sepakat mempererat kerjasama militer yang selama ini sudah berjalan dengan baik," demikian keterangan tertulis Kementerian Pertahanan RI terkait pertemuan Prabowo dan Suh Wook, Kamis (8/4/2021). (Yonhap)

 ♖
Tribunnews 

[Video] Ujicoba RCWS Dengan Anoa

  Produksi Respati Solusi Rekatama 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw7GSISKHtulOR-i_k7Mi17ERhEFMugaavn23ALSoKfwTfCgFlaavOa-B_A4p3Dx3ATQVktYLHg_elJMl3Yf-jK1J9urcY5iIkTuQBMsNF7tRZglDCiHh28qYMujjeXkz5UTP69UQXIf-6/s256/Respati+RCWS.icoRCWS Nasional [Respati]

S
etelah menguji pada rantis Turangga, kembali Respati berkerjasama dengan Pusat Kesenjataan Infantri (Pussenif Kodiklatad) mengujicoba RCWS pada ranpur Anoa.

RCWS nasional merupakan First Article yang dikembangkan melalui program Bangtekindhan Pothan Kemhan bersama dengan PT. Respati Solusi Rekatama sebagai lanjutan dari Litbanghan TNI AD.

Didesain dan dibuat sepenuhnya oleh tenaga dalam negeri.

Berikut video dari Youtube :


  ★
Garuda Militer  

Melihat Aksi Helikopter TNI AL Mendarat di KRI Teluk Bintuni-520 yang Berlayar

Di perairan JawaHelikopter TNI AL Mendarat di KRI Teluk Bintuni-520 di perairan Jawa, Kamis (8/4/2021). [Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda]

Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Irvansyah melakukan pengecekan pasukan di KRI Teluk Bintuni-520 di perairan Jawa, Kamis (8/4/2021).

Pantauan Tribunnews, sejumlah prajurit TNI tampak bersiapan di anjungan belakang kapal.

Persiapan dimulai dengan menyiapkan landasan untuk Helikopter Skuadron Udara 400 mendarat di atas KRI.

Hal itu dimulai dari pemasangan jaring tali di landasan, menyiapkan tali pengikat hingga kru yang bertugas memandu Heli untuk turun.

Penerjunan Helikopter di atas KRI yang berlayar di laut merupakan hal yang luar biasa.

Pasalnya, biasanya Helikopter hanya mendarat di atas daratan.

Namun, kali ini mendarat di atas Kapal yang sedang berlayar.

Helikopter HU 4206 mendarat di KRI Teluk Bintuni-520 di perairan Jawa, Kamis (8/4/2021).

Pemandangan menakjubkan terlihat saat Helikopter mulai terlihat di atas langit laut Jawa.

Tak lama, Helikopter yang membawa Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irvansyah itu mulai mendekati KRI Teluk Bintuni.

Terdengar dari pengeras suara yang mengatakan "Persiapan Heli,".

Saat pendaratan, Helikopter berjenis Bell ini terlihat tanpa hambatan.

Panglima Irvansyah pun tampak disambut oleh Komandan KRI Teluk Bintuni-520 Letkol Laut (P) Andrik Irwanto.

Pendaratan berjalan mulus meski KRI Teluk Bintuni tetap melaju. (antara)

Rombongan pun langsung menuju anjungan depan untuk melihat prajurit TNI AL mengemudikan Kapal berjenis Landing Ship Tank (LST) itu.

Panglima tampak dengan seksama mengecek anggotanya saat mengoperasikan KRI.

Pengecekan KRI Teluk Bintuni yang dilakukan oleh Panglima Kolinlamil ini guna melihat kesiapan dalam Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopratmin) TNI AL tahun 2021.

Latopratmin tahun 2021 ini di gelar di Dabo Singkep, Kepulauan Riau mulai 8-14 April 2021.

Ada pun kekuatan yang dilibatkan pada latihan ini adalah sebagai berikut:

1. Total personil yang terlibat dalam latihan yakni 784 orang.
2. Total alusista yang terlibat 7 Kapal dan 1 Helikopter.
3. 4 unsur Kolinlamil sebagai unsur ST angkut: KRI TBN-520, KRI TLP-540, KRI ABN-503, KRI MTW-949
4. 1 unsur Koarmada 1 sebagai unsur ST Lindung: KRI HLS-630.
5. 1 unsur Puspenerbal: 1 Hali Bell (HU-4206).
6. Kormar sebagai Satggasrat: 1 KI Pasmar-1 (100 orang).
7. 2 unsur instansi lain (Komcad/Komduk ST Lindung): KN Alugoro (KPLP) Kapal Patroli 28 M, BC-8004 (Bea Cukai), Kapal Patroli 28 M.
 

  Tribunnews  

[Video] Dua Kapal Perang TNI AL Berhasil Menembakan Rudal C-705

Menenggelamkan Target di Natuna https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkLwSkmRso2qWSVlV-lqT2I1PES3Xd7kcsGX42zUeIdGg9l1Kwc4m40ZAiNZ1GVlQbRauvFC80mDaZsZpByoqYL-YKqVv0LwzM9K9q0ik98XEWuP1UT8i7Ejdd4kjuqOnWaKemHMPzzzBq/s480/KCR_Tembak+rudal_C705_+003.jpggKCR 40 TNI AL tembakan rudal C705 [TNI AL]

Dua Kapal perang TNI Angkatan Laut (TNI AL) KRI Clurit-641 dan KRI Kujang 642 berhasil menembakan peluru kendali (rudal) C-705 dan Hit on target atau mengenai sasaran yang menyebabkan taget tenggelam.Target sasaran adalah sebuah kapal Eks KRI Balikpapan dengan jarak lebih kurang 70 km. Penembakan rudal di perairan Natuna ini merupakan rangkaian latihan yang digelar TNI AL Pra Armada Jaya, Kamis (8/4).

KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 merupakan Kapal Cepar Rudal (KCR) Type 40 yang tergabung dalam Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada I. Kapal ini merupakan kapal pemukul reaksi cepat dimana dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat pula. Sementara itu, rudal C-705 merupakan salah satu senjata strategis yang dimiliki TNI AL yang dipasang di kapal-kapal jenis KCR.

TNI AL pada Latihan Pra Armada Jaya ini mengerahkan sejumlah alutsista seperti kapal perang, pesawat udara dan kendaraan tempur marinir dengan daerah latihan di Jakarta, Laut Jawa, Laut Natuna Utara dan Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigfXjJHqGqdvGF84eOOQiNGCU4Hj63RLH2m5pn9H4wJXy-_fM1Mpb1HSyblq8twdrovjiu__jPTWE7rQs1CvQXztmtZ8VzYT4CGl7cbq6wSQpM-7ASiaZYuJpvEUvawtPrjTERdZN2COFu/s854/Target+sasaran+adalah+sebuah+kapal+Eks+KRI+Balikpapan+dengan+jarak++lebih+kurang+70+km..jpgTarget sasaran adalah sebuah kapal Eks KRI Balikpapan dengan jarak lebih kurang 70 km.

Latihan yang akan berlangsung dari tanggal 5 hingga 15 April 2021 ini adalah persiapan awal sebelum melaksanakan Latihan Armada Jaya yang merupakan latihan puncak TNI AL. Latihan matra TNI AL yang digelar ini terdiri dari latihan operasi laut gabungan (Opslagab) diperankan oleh Koarmada II Surabaya, latihan operasi gabungan amfibi (Opsgabfib) dilaksanakan oleh Koarmada I Jakarta, latihan pasukan pendarat Korps Marinir (Pasrat Kormar) dilaksanakan oleh Kormar, latihan operasi pendaratan administrasi (Opsratmin) dilaksanakan oleh Kolinlamil dan latihan operasi pertahanan pantai (Opshantai) dilaksanakan oleh Koarmada I dalam hal ini Lantamal IV Tanjung Pinang.

Latihan ini bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit TNI AL serta kesiapsiagaan peralatan tempur atau Alutsista TNI AL di lapangan. Alutsista yang dilibatkan dalam latihan ini yakni antara lain kapal perang meliputi; Latopslagab menggunakan kapal perang yakni; KRI R.E. Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Fatahillah-361, KRI Clurit-641, KRI Kujang-642, KRI Nanggala-401, KRI Aluguro-405, KRI Diponegoro- 365, KRI Bung Tomo-357, KRI Teuku Umar-385, KRI Patimura-371, KRI Tjiptadi-381, KRI Pulau Rangsang-727, KRI Sutedi Senaputra–378, KRI Imam Bonjol-383, KRI Sembilang–850. Sedangkan latopsratmin meliputi; KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Lampung-540, KRI Teluk Amboina dan KRI Halasan-630.

Sementara itu Latopsfib menggunakan kapal perang yakni; KRI Teluk Cirebon-543, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sorong-536, KRI Pulau Raas-726, KRI Bung Tomo-357 KRI Teuku Umar-385, KRI Patimura-371, KRI Imam Bonjol-383, KRI Jhon Lie-358 dan KRI Tjiptadi-381 dan Latopshantai meliputi KRI Barakuda-814, KRI Kerait-827, KRI Sigurot-864. Selain itu juga dikerahkan 5 pesawat udara, 10 kendaraan tempur yang terdiri dari BTR-50 6 unit dan BMP-3F sebanyak 4 unit.

Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.


 
TNI AL  

[Video] Dislitbangad Rancang Bangun Prototipe Sensor Tembak Counter Sniper

 Kerjasama dengan Ansa Solusitama Indonesia 
https://tniad.mil.id/konten/unggahan/2021/04/whatsapp-image-2021-04-07-at-11.53-.43-1--1273x720.jpegPresentasi prototipe Sensor Counter Sniper [TNI AD]

I
novasi terus dilakukan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) dengan melakukan pengembangan terhadap materiel berupa alat utama sistem senjata untuk mendukung pelaksanaan tugas Prajurit TNI di lapangan, salah satunya adalah rancang bangun prototipe sensor tembak counter sniper.

Kesiapan rancang bangun prototipe sensor tembak counter sniper itu, dipaparkan pihak Mitra Direktur PT. Ansa Solusitama Indonesia Aji Wijanarko kepada Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M, di Pok Liti Dislitbangad, Bandung, Senin (5/4/2021).

Dalam paparannya, Aji Wijanarko menyampaikan bahwa rancang bangun prototipe sensor tembak counter sniper merupakan program lanjutan dari program TA. 2020 yaitu rancang bangun sensor arah tembak sebagai alat bantu penembakan RCWS. Di mana program tahap I telah selesai dilaksanakan dengan hasil yang cukup baik, dan pada program tahap dua yang akan dilaksanakan, alat akan ditingkatkan kemampuannya antara lain dari segi penentuan jarak sumber tembakan dan penentuan kaliber sumber tembakan.

Kedua item tersebut berguna dalam mendukung tugas operasi prajurit di lapangan. Selain itu, program ini juga merupakan penyempurnaan dan perbaikan atas beberapa permasalahan yang timbul pada tahap satu seperti pergerakan dan pemberhentian RCWS yang lebih cepat,” katanya.

Lebih lanjut Aji Wijanarko mengatakan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki pihaknya dan Dislitbangad mempunyai kemampuan yang lebih, tapi sumber daya alat masih minim dan kurang, namun hal ini tidak menjadi kendala untuk mengembangkan secara inovasi PT. Ansa Solusitama dengan Dislitbangad dalam rancang bangun prototipe sensor tembak counter sniper tersebut.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY9Dq1kOcShUQN2CdQpAose-Vo7_sC7fvqJw89SgtJePIl6eg-1egjh2iaunyYexg5AapkXxW9VC-Gfoay1NtpkvRVRDjikkldDhcO4M3clV3M-1iap7bKUKJwcAm0ZE14NsY5Ae-aPQ6v/s602/Gun_Shot_Detection_ASI.jpgPenampakan Gun Shot Detection dibelakang rantis [@]

Sementara itu, Kadislitbangad Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M., menyampaikan bahwa Dislitbangad dalam bidang penelitian dan pengembangan bidang materiel menyelenggarakan kegiatan yang berkenaan dengan pengujian, percobaan, rekayasa, pengembangan alat utama sistem senjata yang terdiri dari senjata dan optik, munisi dan bahan peledak, kendaraan dan alat angkut, alkom, sisdaljat serta alat utama sistem senjata lain, perlengkapan perorangan, perlengkapan satuan dan perlengkapan khusus serta bekal makanan, dan bahan pelumas.

Termasuk juga perlengkapan militer lainnya, yang pembinaannya masuk dalam katagori materiel sesuai kebutuhan dalam rangka mendukung peningkatan kualitas dan kesiapan materiel satuan-satuan Angkatan Darat, seperti yang baru dipaparkan tentang rancang bangun prototipe sensor tembak counter sniper,” ucapnya.

Lebih lanjut Kadislitbangad berharap agar mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran Litbanghan tahun 2021, dilakukan dengan memaksimalkan hasil prototipe yang optimal dengan tujuan untuk kebutuhan satuan di jajaran TNI AD, sehingga mempunyai nilai yang bagus dan bermanfaat.

Jadi bukan hanya sekedar melaksanakan program saja dan menghabiskan anggaran, sedangkan outputnya tidak ada, sehingga hasil rancang bangun ini hanya akan masuk ke gudang dan tidak memberikan manfaat kepada satuan baik TNI maupun TNI AD,” tegasnya.

Selanjutnya ditegaskan Kadislitbangad bahwa penelitian dan pengembangan maupun rekayasa sampai tingkat prototipe dengan menindaklanjuti hasil kegiatan Litbanghan untuk menghasilkan produk jadi yang siap diproduksi secara massal melalui kegiatan pengembangan teknologi industri pertahanan (Bangtekindhan) yaitu proses sertifikasi terhadap prototipe (proses first article) yang dilakukan Dislitbangad dengan PT. Ansa Solusitama Indonesia yang diajukan kepada Ditjen Pothan Kemhan sebagai pembina industri pertahanan.

“Sehingga Dislitbangad mempunyai suatu kebanggaan berupa hasil Litbanghan yang dapat bermanfaat baik bagi TNI maupun TNI AD,” pungkasnya. (Dispenad)


  ★
TNI AD  

11 Prajurit Latihan 7 Bulan untuk Dapatkan Brevet Penyelam

Ditutup Komandan Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal [pelopor wiratama] ⚓️

Komandan Pusat Pendidikan Khusus (Danpusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko M.Tr Opsla secara resmi menutup Pendidikan Brevet Penyelam Angkatan ke-51 Tahun 2021 yang dilaksanakan di Lapangan Indor Sport Laut Jawa Kesatrian Kodikopsla Ujung Surabaya, Rabu, (7/4/2021).

Penutupan Dikbrevet penyelam yang diikuti 11 Prajurit tersebut merupakan puncak dari rangkaian pendidikan yang diselenggarakan di Sekolah Selam (Seselam) yang berada dibawah Pusdiksus Kodikopsla Kodiklatal.

Komandan Pusdiksus Kodikopsla Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko M.Tr Opsla dalam sambutanya menyampaikan bahwa pendidikan Brevet penyelam yang telah dilaksanakan selama 7 bulan bertujuan untuk mencetak kader-kader penyelam TNI Angkatan Laut yang memiliki yang memiliki keahlian khusus di bidang operasional penyelamatan bawah air yang mempunyai kemampuan lebih dari personel angkatan laut pada umumnya. Adapun semua materi yang di dapatkan merupakan materi dasar untuk dikembangkan di satuan tugas nantinya.

Dengan selesainya pendidikan ini Danpusdiksus kodikopsla berharap pada seluruh mantan siswa Pendidikan penyelam agar terus mengasah ilmu yang telah didapatkan guna memaksimalkan kecakapan dan keterampilan agar dapat melaksanakan tugas yang diemban di kesatuan nanti. Selain itu agar tetap memupuk jiwa korsa dan jati diri sebagai prajurit penyelam TNI Angkatan Laut yang bangga akan tugas-tugas pokoknya.

Menurutnya dengan keahlian yang di miliki saat ini diharapkan dapat membantu dalam menunjang kesiapan operasional KRI, serta berkontribusi membantu program pemerintah dalam pembangunan nasional di bidang maritim. Sebelum mengakhiri amanat Danpusdiksus ini menyampaikan beberapa penekanan yang perlu dipahami dan dipedomani bagi para prajurit, antara lain memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memegang teguh Sapta Marga Sumpah Prajurit dan Trisila TNI Angkatan Laut.

Penekanan lainya adalah meningkatkan profesionalitas melalui pemahaman dan penghayatan terhadap tugas dan fungsi organisasi, menciptakan suasana kerja yang kondusif dengan saling menghormati dan saling menghargai antar sesama di lingkungan penugasan yang nantinya untuk menjaga kebersamaan.

Hadir dalam penutupan tersebut para Komandan Sekolah dijajaran Pusdiksus antara lain Komandan Sekopaska, Komandan Senerbal, Komandan Sekolah Kapal Selam dan Komandan Seselam.

  ⚓️ Pelopor Wiratama  

[Video] Uji Sertifikasi Robot Training Tembak Reaksi

  Produk PT Ansa Solusitama Indonesia 
https://tniad.mil.id/konten/unggahan/2021/04/whatsapp-image-2021-04-06-at-10.11-.46-.jpegPrototipe robot training reaksi cepat [TNI AD]

P
rogram rancang bangun prototipe robot training tembak reaksi integrated merupakan program lanjutan dari program TA. 2019 yaitu rancang bangun lesan tembak robotik tahap II yang telah selesai dilaksanakan dengan hasil yang cukup baik.

Bermitra dengan Dislitbangad untuk merealisasikan program Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD dalam merekayasa materiel prototipe robot training tembak reaksi integrated secara bertahap, bertingkat dan berlanjut sehingga Dislitbangad mempunyai dua kebanggaan di tahun 2021 yaitu prototipe robot training tembak reaksi integrated dan rancang bangun prototipe sensor tembak counter sniper.

Berikut video dari Youtube :


  ★ Garuda MIliter  

Kamis, 08 April 2021

Korsel Sebut Proyek Jet Tempur RI Lanjut

Ilustrasi KFX/IFX [MBDA]

Kehadiran Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto Djojohadikusumo di Korea Selatan (Korsel) dilaporkan membuahkan hasil. Pada Kamis (8/4/2021), Prabowo dan Menhan Korsel Suh Wook sepakat lanjutkan proyek jet tempur bersama.

Dilansir dari Yonhap, pertemuan kedua menhan berlangsung saat upacara peluncuran prototipe pesawat tempur lokal pertama Korsel yang dijuluki KF-X atau IF-X di Indonesia di Kota Seoul.

Dalam pembicaraan tersebut, kedua menteri sepakat untuk bekerja sama untuk memastikan kerja sama industri pertahanan yang cepat dan akan berlanjut sebagai kerja sama, seperti proyek pengembangan bersama KF-X/IF-X.

"(Proyek pengembangan jet tempur ini) melambangkan kepercayaan yang kuat antara kedua negara," kata Kementerian Pertahanan Korsel dalam sebuah rilis.

Kunjungan Prabowo dilakukan di tengah isu spekulasi bahwa Indonesia mungkin berusaha untuk keluar dari proyek bisnis tersebut.

Sebelumnya, Indonesia telah berjanji untuk menanggung 20% dari biaya pengembangan pesawat tempur baru senilai 8,8 triliun won atau setara Rp 113 triliun (asumsi Rp 12.91/won). Namun, RI telah berhenti melakukan pembayaran setelah menginvestasikan 227,2 miliar won (Rp 2,9 triliun), dan terlambat membayar sekitar 600 miliar won (Rp 7,7 triliun).

KFX nantinya berubah menjadi “KF-21 Boramae" [ROKArmed Forces]

Selama pembicaraan, kedua belah pihak juga setuju untuk mengadakan pertemuan 2+2 (two plus two) antara pejabat senior kementerian luar negeri dan pertahanan tahun ini dan untuk meluncurkan saluran dialog tingkat wakil menteri dalam waktu dekat guna meningkatkan komunikasi strategis.

Mereka juga setuju untuk melanjutkan kerjasama melawan ancaman keamanan non tradisional, seperti virus corona, dan berjanji untuk memperluas pertukaran pendidikan militer.

Sementara itu, dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan RI soal kelanjutan proyek K-FX/I-FX. Namun disebutkan RI melihat banyak peluang kerja sama pertahanan yang perlu dijajaki bersama.

"Kunjungan kehormatan (Courtesy Call) Menhan Prabowo kepada Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook, disambut dengan upacara militer. Dalam acara yang berlangsung sangat hangat ini kedua negara sepakat mempererat kerjasama militer yang selama ini sudah berjalan dengan baik," tulis Kemhan.

"Dalam pertemuan bilateral pertahanan ini kedua belah pihak delegasi berdiskusi dan bertukar pandangan tentang beberapa hal strategis di bidang pertahanan dan keamanan, di antaranya pertukaran pandangan keamanan regional dan kerjasama bilateral." (sef/sef)

  ★ CNBC  

[Video] Pembuatan Mekatronik Mortir 81mm

 Kerjasama BUMS, Pindad dan Kemhan 
https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2018/12/P_20181108_113559.jpgPrototipe Mekatronik 81 mm pada pameran Indo Defence 2018 [indomiliter]

P
ada pameran Indo Defence 2018, ditampilkan 2 prototipe mortir mekatronik produk dalam negeri yang diperlihatkan dalam booth Dislitbangad dan PT Pindad.

Keduanya nampak serupa, hanya ada sedikit perbedaan pada casing dan warna cat, namun kedua mortir mekatronik dimaksud mengusung kaliber 81 mm.

Mengutip indomiliter, mortir mekatronik kreasi PT Pindad berwana hitam dan dipasang pada platform tarik (towed).

Lebih detail mortir mekatronik yang diusung oleh PT Pindad, disebutkan menggunakan gerak dasar hidrolik. Sumber tenaga berasal dari baterai (2 aki) 24 volt 100 Ah, dan masih ditunjang power pack DC 24 volt. Sistem elektroniknya menggunakan microcontroller dan kakulator balistik multi platform.

Dari aspek platform, yang digunakan adalah mortir 81 mm, yang punya bobot sekitar 49 kg dan panjang laras 1560 mm, dapat dicapai jarak tembak maksimum 6.500 meter dan jarak tembak minimum 100 meter.

Dengan berkerjasama dengan perusahaan swasta, PT Ansa Solusitama Indonesia membuat mekatronik mortir kaliber 81 mm kreasi Pindad.

Berikut videonya dari Youtube :


  ★ Garuda Militer  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...