Sabtu, 03 Mei 2014

UE dan Indonesia gagas kerjasama keamanan

Kerjasama antara Uni Eropa dengan Indonesia dalam berbagai bidang keamanan, salah satunya keamanan maritim UE dan Indonesia gagas kerjasama keamananDuta Besar Uni Eropa, Olof Skoog (dua dari kiri) bersama para stafnya saat jumpa pers di Jakarta (Sindonews/Victor Maulana)

Memperingati berdirinya 50 tahun Uni Eropa (UE), mereka akan menggelar acara pekan Uni Eropa di sembilan kota di Indonesia. Acara yang bertujuan memperat hubungan Indonesia dan Uni Eropa tersebut akan digelar 2 hingga 11 Mei mendatang.

Ditemui saat jumpa wartawan pada Kamis (30/4/2014), di Jakarta, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Olof Skoog memberikan penjelasan mengenai acara apa saja yang akan ada dalam pekan UE tersebut. Menurut dia salah satu acara yaitu seminar bertajuk "Hubungan Indonesia-UE, Merangkul Nilai-Nilai Bersama". Dalam seminar itu, UE dan Indonesia akan akan membahas seputar hubungan kerjasama Indonesia dengan UE dalam bidang keamanan.

“Urusan keamanan bukan hanya mengenai hardware saja, masih banyak hal lain yang bisa dilakukan dalam bidang keamanan. Kami akan melakukan pembicaraan untuk membahas kerjasama antara Uni Eropa dengan Indonesia dalam berbagai bidang keamanan, salah satu keamanan maritim,” ungkap Skoog.

“Dengan adanya kerjasama tersebut kelak, maka UE dapat memberikan banyak bantuan dalam bidang keamanan kepada Indonesia, mungkin salah satunya dalam hal penganan untuk masalah pembajakan seperti yang pernah di alami salah satu anak buah kapal asal Indonesia yang kapalnya di bajak oleh perompak Somalia," ujar Skoog.

“Bantuan yang diberikan Uni Eropa merupakan upaya untuk menaikan level kerja sama dengan Indonesia. Mengingat Indonesia menjadikan Uni Eropa sebagai mitra utama dalam hubungan multilateral,” lanjut dia.

Skoog menambahkan, dalam pekan UE, pihaknya akan memberikan beasiswa kepada beberapa pelajar Indonesia yang berprestasi.(esn)

  ★ Sindo  

Prajurit Yonko 466 Paskhas Latihan Rapelling Dengan Helikopter

Latihan ini merupakan lanjutan Latihan Rapelling di Tower Prajurit Batalyon Komando 466 Paskhas melaksanakan kegiatan Latihan Rapelling dengan menggunakan Helikopter, Selasa (29/4).

Latihan ini merupakan lanjutan Latihan Rapelling di Tower sehingga dapat memberikan gambaran kepada seluruh prajurit tentang gerakan dasar, formasi, dan pola tindak yang seragam, sedangkan tujuannya adalah agar setiap personil dapat secara profesional dan mahir melaksanakan tugas khususnya tentang teknik Rapelling dengan mengunakan Helikopter.

Latihan ini sangat bermanfaat khususnya dalam operasi pencarian atau penyelamatan terhadap Survivor. Helikopter yang digunakan pada Latihan ini adalah Helikopter Puma SA 330 dari Skadron Udara 8 HT 3309, yang diterbangkan oleh Kapten Pilot Mayor Pnb Kisworo dan Co Pilot Lettu Pnb Nodi Bayu.

Letkol Psk Wahyu Tunggul selaku Komandan Batalyon Komando 466 Paskhas, mengatakan, kegiatan Latihan Rapelling dengan menggunakan Helikopter ini bertujuan untuk melaksanakan infiltrasi ke daerah sasaran secara cepat dan aman.

Personil yang terlibat pada Latihan ini sejumlah 30 personil. "Pada dasarnya kemahiran dan keterampilan Rapelling dengan mengunakan Helikopter ditentukan oleh kedisiplinan personil dan banyaknya frekuensi dalam Latihan Rapelling dengan mengunakan Helikopter," demikian tegas Koordinator Latihan Kapten Psk Karli Wiyono.

  ★ TNI  

[World News] Untuk lawan Rusia, NATO harus investasi di bidang pertahanan

Sementara anggota NATO yang lebih kecil di Eropa Timur meningkat belanja militernya Washington Rusia berusaha menguji NATO dan sekutu lintas Atlantik harus meningkatkan belanja militer dalam menghadapi tantangan Moskow itu, kata Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, Jumat.

NATO sejauh ini menanggapi campur tangan Rusia di Ukraina dengan "penyelesaian", kata Hagel, tetapi dalam jangka panjang harus memperkirakan bahwa Rusia akan menguji tujuan, stamina, dan komitmen sekutu AS, lapor AFP.

Pemimpin Pentagon itu mengatakan kepada hadirin di organisasi pakar Wilson Center di Washington bahwa sekutu saat ini menghadapi saat-saat yang menentukan terkait sikap keras Rusia di Ukraina dan tidak mampu untuk mundur.

"Generasi mendatang akan mencatat apakah ... saat-saat tantangan ini, kita memanggil kemauan untuk berinvestasi dalam sekutu kita," katanya memperingatkan.

"Kita tidak harus menyia-nyiakan kesempatan ini atau mundur dari tantangan ini. Kita akan dihakimi dengan keras oleh sejarah ... jika kita melakukan itu," katanya.

Para pejabat AS dan para pemimpin tinggi selama bertahun-tahun menyuarakan keprihatinannya bahwa mitra Eropa telah gagal untuk melakukan investasi yang diperlukan dalam pertahanan dan memungkinkan kekuatan militer mereka terkikis.

Untuk memecahkan apa yang disebutnya "kebuntuan fiskal", Hagel menyeru kepada antara lain menteri keuangan dan pejabat anggaran senior dalam sebuah pertemuan para menteri pertahanan NATO terkait belanja militer.

"Ini akan memungkinkan mereka untuk menerima penjelasan rinci dari para pemimpin militer sekutu akan tantangan yang kita hadapi," katanya.

"Pemimpin di seluruh pemerintah kita harus memahami konsekuensi dari kecenderingan saat ini terkait mengurangi belanja pertahanan," katanya.

Sementara anggota NATO yang lebih kecil di Eropa Timur meningkat belanja militer, Hagel mengatakan, negara-negara anggota yang lebih besar harus melakukan hal yang sama, terutama karena ekonomi transatlantik tumbuh lebih kuat.

Amerika Serikat menyumbang hampir tiga perempat dari anggaran pertahanan di antara semua negara anggota NATO.

Terlepas dari Amerika Serikat, hanya Estonia, Yunani dan Inggris memiliki anggaran pertahanan setidaknya dua persen dari PDB, persyaratan NATO yang gagal dipenuhi para anggotanya.

  ★ Antara  

Indonesian Navy to acquire 16 ASW helicopters

The Indonesian Navy has chosen the AS565 Panther helicopter for its ASW requirement. Source: IHS/Patrick Allen

The Indonesian Navy (Tentera Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL) is to acquire 16 AS565 Panther anti-submarine warfare (ASW) helicopters from Airbus Helicopters, it announced on 28 April.

"The contract is in the final stages of being approved by the defence ministry. However, we are not able to give a timeline as to when the helicopters will be delivered", said Vice Admiral Untong Suropati, the TNI-AL's head of communications. He added that the aim is to embark the aircraft on vessels such as the SIGMA 10514-class guided-missile corvettes.

According to the TNI-AL, the decision to purchase the AS565 was made at the recommendation of aircraft manufacturer PT Dirgantara Indonesia (PTDI), which will be involved in the production of the aircraft. PTDI has previously worked with Airbus on the manufacture of CN235 medium transport aircraft.

A PTDI spokesperson told IHS Jane's on 2 May that the company will be working with Airbus Helicopters in manufacturing the airframes and dipping sonar equipment. PTDI and Airbus Helicopters may produce all 16 aircraft in Bandung. Details for any joint production arrangements will be finalised once the contract has been confirmed by TNI-AL.

 Comment 
The navy's ASW helicopter requirement is one element of Jakarta's ongoing programme to develop what it calls a 'Minimum Essential Force' (MEF), which also includes the development of a defence industrial base through transfer of technology (ToT), joint production and joint development.

Divided into three phases - 2010-2014, 2015-2019, and 2020-2024 - the navy's procurements include the ASW helicopter; the phased mid-life modernisation of two corvettes for an estimated USD100 million; two hydrographic and oceanographic research ships (USD100 million); a new sail training ship (USD80 million); and two CN 235 maritime patrol aircraft (USD60 million).

The naval air arm is organised into two wings: Udara 1 at Juanda (the main training base) and Udara 2 at Tanjung Pinang. The most modern helicopters in service are four Bell 412 EP helicopters delivered in 2012. In 2011 the navy said that the Kaman SH-2G Super Seasprite was a contender for the helicopter requirement; this was likely due to the availability of SH-2Gs that were ordered and then cancelled by Australia - these aircraft have since been purchased by New Zealand.

The requirement for ASW helicopters reflects the increase in subsurface fleets in Southeast Asia. Singapore is expanding its submarine fleet from four to six boats with the procurement of two Type 218SGs from ThyssenKrupp Marine Systems, while Vietnam recently received the first two of six 'Kilo'-class boats from Russia. Indonesia itself is purchasing three Chang Bogo-class diesel-electric attack submarines from South Korea, while China's ongoing naval build-up includes attack and ballistic missile submarines.

  ★ IHS Jane's  

[World News] Helikopter Tempur Black Hawk Dikendalikan Remote Control

Inovasi terbaru di dunia teknologi dan penerbangan http://img.okeinfo.net/dynamic/content/2014/04/29/56/977765/Xo9yOGh98T.jpg?w=400Black Hawk yang dikendalikan remote control (foto: Ubergizmo)

Washington
Tim peneliti dari Amerika Serikat sedang merancang inovasi terbaru di dunia teknologi dan penerbangan, yaitu helikopter yang dikendalikan dengan remote control. Tak tanggung-tanggung, helikopter remote control tersebut adalah jenis Black Hawk.

Teknologi sekarang ini tengah menyoroti pesawat tanpa awak bernama Drone yang dapat dikendalikan remote control. Drone yang memiliki ukuran setengah sepeda motor itu juga sudah digunakan untuk misi peperangan. Namun karena bentuknya yang kecil, Drone hanya digunakan untuk mengirim paket barang.

Sedangkan helikopter berjenis Black Hawk adalah helikopter pengangkut pasukan tentara yang sering digunakan dalam misi peperangan. Sayangnya, Black Hawk yang diharuskan melayang diam di udara saat menurunkan pasukan kerap jadi santapan emas para musuh dengan senjata rocket launcher.

Karena itulah, teknologi remote control Black Hawk, atau yang disebut Optionally Piloted Black Hawk (OPBH), dirancang untuk menghindari gugurnya pilot apabila terkena seranga roket musuh.

Helikopter Black Hawk dengan remote control tak memiliki beda dengan Black Hawk konvensional. Sama-sama bisa mengangkut pasukan, hanya saja pergerakannya dikendalikan oleh pilot yang berada di tanah. Pilot OPBH sama halnya seperti sedang bermain helikopter remote control mainan.

Sedangkan untuk menghindari berbagai masalah dari OPBH tersebut, misalnya seperti kehabisan baterai atau pengiriman sinyal remote control dengan helikopter tak berjalan baik, tim membuat sistem pemantau khusus OPBH. Sistem bernama Matrix itu akan memantau segala pergerakan serta mesin helikopter, dan memiliki kendali untuk mengambil tindakan sendiri sesuai perintah manusia atau otomatis.(amr)

  ★ Okezone  

[World News] French Warship Deliveries to Russia Not Affected by Sanctions

United Nations  The delivery of two French warships to Russia will not be affected by the current EU sanctions imposed in light of the situation in Ukraine, French Permanent Representative to the UN Gerard Araud told RIA Novosti Wednesday.

"At the moment they are not affected by the sanctions," he said, adding that the sanctions are only target individuals.

"Of course, if there are new sanctions, they should be respected, but so far sanctions do not affect the deliveries," Araud confirmed.

In 2011, Russia and France signed a contract worth 1.2 billion euros for the construction of two Mistral-class helicopter carriers for the Russian Navy. The first ship, the Vladivostok, built at the STX shipyard in Saint-Nazaire, is due to be delivered by the end of the year and the second, the Sevastopol, is scheduled to be handed over next year.

The ships, to be commissioned into Russia's Pacific Fleet, are capable of each carrying 16 helicopters, four landing craft, 70 armored vehicles, and 450 soldiers.

  ★ ria.ru  

Rencana Pembuatan Stasiun Luar Angkasa Indonesia

Ilustrasi stasiun luar angkasaIlustrasi stasiun luar angkasa

Lapan sebagai induk dari pusat teknologi luar angkasa telah lama bermimpi memberikan hadiah besar kepada bangsa Indonesia dengan berbagai hasil riset dan penemuannya. Berbagai hal telah diraih untuk dipersembahkan kepada bangsa dan negara. Beberapa hal telah dapat kita lihat dan diuji coba, seperti contoh: Lapan Surveillance UAV 02 (LSU 02), Satelit Lapan A1 (Lapan Tubsat), roket rx 1220, rx 350, rx 550 dan berbagai satelit lainnya yang mampu memberikan sumbangsih besar dalam dunia teknologi bangsa Indonesia.

Setelah berbagai riset dan penelitian dilakukan, tidak salah kiranya jika bangsa Indonesia ingin selangkah lebih maju bermimpi memiliki “stasiun luar angkasa republik Indonesia”

Sesuai dengan undang undang nomor 21 tahun 2013 tentang keantariksaan.

Hal ini mendapat persetujuan dari TNI dan KeMenham, karena nantinya dapat digunakan sebagai sarana pertahanan negara Indonesia dari LUAR angkasa. Proyek “stasiun luar angkasa Republik Indonesia” dibantu beberapa negara seperti jepang, jerman, china, sehingga “stasiun luar angkasa republik Indonesia” mirip dengan ISS.

 Guna dan Tujuannya adalah : 

1. Sebagai pusat penginderaan jarak jauh;
2. Pusat pengujian cuaca dan deteksi dini bencana alam;
3. Pusat operasi riset militer: kendali uav,rudal pinter, rudal balistik, sistem anti serangan udara;
4. Pusat kendali sistem radar, sains antariksa dan citra bumi dan atmosphers.

Negara yang membantu untuk point 1 dan 3 : rusia, china, jerman. Negara yang membantu point 2 dan 4 : jepang

 Target dan pemantapan : 

1. Riset dan uji coba awal baik roket dan modul pendukung;
2. Pelatihan calon astronot Indonesia;
3. Seleksi titik penempatan stasiun ruang angkasa;
4. Merumuskan dan memantapkan rencana;
5. Pembuatan space shuttle stasiun ruang angkasa bekerja sama dengan iss/eropa;
6. Peluncuran perdana ditargetkan 2030-2035 oleh putra putri bangsa Indonesia.

Beberapa riset telah dilakukan UNTUK mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA, baik design dan teknologi roketnya, terutama roket pendorong.

 Bidang Teknologi Motor Roket 

Bidang Teknologi Motor Roket mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi motor roket, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Teknologi Motor Roket menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana kegiatan Bidang Teknologi Motor Roket;
b. Pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Motor Roket Padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
c. Pelaksanaan kegiatan Perancangan, Asembling dan Pengujian motor roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
d. Pelaksanaan kegiatan Simulasi dan anlisis dinamika fluida Sistem propulsi Roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
e. Pelaksanaan kegiatan pengkajian sistem kontrol pada enjin roket cair dan serta propulsi maju serta pengujiannya;
f. Pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan analisis untuk peningkatan performa motor roket padat, roket cair dan Propulsi Maju;
g. Pelaksanaan kegiatan pelayan pengujian dan informasi data performa system propulsi roket padat, Roket cair dan Propulsi Maju;
h. Evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program

Bidang Teknologi motor roket terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang Teknik Mesin, Teknik kimia, Teknik fisika, Teknik elektro, aerodinamika, dinamika fluida, fisika, matematika terapan, termodinamika, Teknologi Material, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :

a. Kelompok Penelitian Motor Roket Padat;
b. Kelompok Penelitian Enjin Roket Cair;
c. Kelompok Penelitian Propulsi Maju;
d. Kelompok Penelitian Kontrol roket Cair dan propulsi maju;
e. Kelompok Penelitian Komputasi dan Dinamika Fluida;
f. Kelompok Penelitian Data Akusisi Uji Motor Roket.

 Riset Propelan dan Aerodinamika 

Bidang Propelan terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang struktur mekanika, mesin, kimia, fisika, aerodinamika, fisika nuklir, matematika, termodinamika, bahan, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :

a. Kelompok Penelitian Komposisi Dasar Propelan Padat;
b. Kelompok Penelitian Proses Pembuatan Propelan;
c. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Propelan;
d. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Liner-Inhibitor;
e. Kelompok Penelitian dan Pengembangan Bahan Pyroteknik;
f. Kelompok Penelitian Uji Mutu Propelan Padat;
g. Kelompok Penelitian Pembuatan Bahan Baku Propelan.

 Kerja sama dengan negara luar 

Kerjasama dengan jepang: diwakili JAMSS (Japan Manned Space System) kita belajar :
1) Pressurized Module (PM),
2) Exposed Facility (EF),
3) Experiment Logistics Module-Pressurized Section (ELM-PS),
4) Experiment Logistics Module-Exposed Section (ELM-ES),
5) Japanese Experiment Module Remote Manipulator System (JEMRMS),
6) Inter-orbit Communication System (ICS).

Sementara Lapan diwakili Pusteksat menjelaskan tentang program pengembangan satelit yang sudah dilakukan sejak peluncuruan satelit LAPAN-TUBSAT tahun 2007 hingga rencana pengembangan satelit di tahun 2025.dalam rangka mewujudkan peluncuran perdana 2030-2035.

 Pusat peluncuran : 

“Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai.

 Kerja sama dengan TNI/Kemenhan 

Lapan memiliki cita-cita untuk dapat meluncurkan roket pengorbit satelit dan membantu pemenuhan kebutuhan persenjataan TNI. Dalam hal ini Tni menginginkan suatu sistem kendali satelit yang dapat meraba, mendengar, dan merasakan serta melacak baik dengan suara, panas bumi, dan titik panas, semua ancaman serangan militer. Sistem anti serangan rudal dan anti balistic misile untuk itu beberapa model satelit hasil riset telah diuji coba dan dapat diterapkan pada stasiun luar angkasa RI.

 Uji coba berkala 

Beberapa model roket Lapan yang telah di produksi oleh Pusat Teknologi Roket diantaranya adalah RX 320 yang merupakan jenis roket pengorbit satelit. Roket ini berhasil di uji statik pada 2 Juli 2013 di Instalasi Uji Statik Roket milik Lapan di Rumpin Bogor. Roket yang mempunyai daya dorong maksimum 6 Ton tersebut dirancang dengan tujuan untuk mendukung program pembuatan Roket Pengorbit Satelit (RPS) secara mandiri. Rencananya, RPS terdiri dari empat tingkat kombinasi dari dua jenis roket, yaitu RX-420 dan RX-320. Kegiatan uji statik roket RX 320 ini mempunyai tujuan untuk menguji validasi sistem propulsi dan menguji validasi kekuatan struktur motor roket dimana nantinya dapat dipilih jenis roket yang akan menjadi pengantar dalam mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA.(by Telik Sandi).


  ★ JKGR  

Sersan Mengko pertama kali kibarkan Bendera Merah Putih di Irian

52 Tahun Infiltrasi PGT (2)

Presiden Soekarno berteriak marah di Yogyakarta 19 Desember 1961. Dia menggelorakan Tri Komando Rakyat untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda.

"Karena Belanda masih tetap mau melanjutkan kolonialisme di tanah air kita Irian Barat, dengan memecah belah bangsa dan tanah air Indonesia, maka kami yang perintahkan kepada rakyat Indonesia, juga yang berada di daerah irian Barat, untuk melaksanakan TRI Komando Rakyat sebagai berikut:

1. Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda kolonial.
2. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa."

Langkah selanjutnya, pada 11 Januari Soekarno menunjuk Brigjen Soeharto sebagai Panglima Mandala. Pangkat Soeharto dinaikkan jadi Mayor Jenderal.

Dimulailah operasi untuk merebut Irian Barat melalui operasi militer. Salah satu operasi infiltrasi adalah Operasi Serigala yang diterjunkan di Terminabuan.

Operasi tersebut dikisahkan dalam buku 52 Tahun Infiltrasi PGT di Irian Barat, Bertahan dan Diburu di Belantara Irian. Buku Terbitan Majalah Angkasa ini ditulis Beny Adrian dan diluncurkan di Jakarta, Jumat (25/4) lalu di Jakarta.

81 orang Pasukan gabungan diterbangkan dengan hercules dari Laha, Ambon 19 Mei 1962, pukul 01.00 dini hari. Ada 54 anggota Pasukan Gerak Tjepat (PGT) Angkatan Udara dalam tim itu pimpinan Letnan Muda Udara I Suhadi.

Tepat pukul 02.30, mereka sudah melompat di atas Irian Barat.

Namun di tengah kegelapan malam mereka menyadari rupanya mereka mendarat tepat di atas seng asrama Belanda di Terminabuan. Tak seperti rekan-rekan mereka yang lebih dulu diterjunkan dan mendarat di atas pohon, kini mereka malah mendarat di jantung kekuatan musuh.

Pendaratan dini hari itu mengejutkan kedua pihak. Pasukan PGT kaget karena mendarat di markas Belanda. Pasukan Belanda yang sedang tertidur lelap, terbangun dan terkaget-kaget.

Dalam keadaan tak siap, kedua pihak terlibat pertempuran sengit. Saat itu Belanda rupanya tak bisa mengira berapa kekuatan pasukan musuh. Mereka memilih melarikan diri ke arah lapangan terbang yang berada beberapa kilometer.

Sementara itu, pasukan PGT pun bergerak memasuki hutan saat hari mulai terang. Sesuai garis besar operasi, mereka tak disarankan melakukan serangan langsung atau vuurcontact. Mengingat kekuatan tak seimbang, pasukan lebih diutamakan melakukan misi gerilya.

Benar saja, Komando Belanda di Biak murka mendengar kabar di Terminabuan. Mereka memerintahkan agar asrama itu segera direbut dan pasukan payung Indonesia dikejar. Mereka tak mau kemenangan psikologis itu dirasakan terlalu lama pasukan Indonesia.

Belanda mengerahkan dua kapal perang, dua kompi marinir dan pesawat pemburu Neptune serta Fairey Firefly FR.4. Operasi pembersihan digelar memburu para gerilyawan Indonesia masuk hutan.

Menghadapi kekuatan yang tak seimbang, anggota tim ini hanya bisa berusaha agar tak tertangkap. Kekurangan makanan serta penduduk yang dibina Belanda makin menyulitkan mereka. Sebagian pasukan tewas tertembak, sementara sisanya ditangkap Belanda dalam kondisi sangat lemah.

Namun yang membanggakan, pasukan inilah yang pertama kali mengibarkan bendera merah putih di Irian Barat tanggal 21 Mei 1962.

Sersan Udara Mengko memerintahkan anggotanya berkumpul di kampung Wersar. Dia memerintahkan anak buahnya menebang pohon setinggi empat meter. Mengko kemudian membuka ranselnya dan mengeluarkan bendera merah putih.

Di tengah pertempuran dan belantara Irian Barat itulah merah putih berkibar pertama kalinya.[ian]


  ♞ Merdeka  

Jumat, 02 Mei 2014

Tahun ini, TNI Rampas 28 Pucuk Senjata OPM

Atas keberhasilan ini, 23 prajurit TNI diberikan kenaikan pangkat luar biasa http://i1.ytimg.com/vi/cG8ktIUSFhw/0.jpgJayapura  Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebu, mengklaim selama empat bulan terakhir di tahun 2014 ini, prajuritnya berhasil merampas sebanyak 28 pucuk senjata milik Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM).

"Di antaranya, jenis mouser, M-16, Pistol FN-46, airsoft gun, senjata rakitan, AK-47, dan SS-1," katanya, saat memimpin upacara kenaikan pangkat luar biasa bagi 23 prajurit TNI di Aula Makodam XVII/Cenderawasih, Polimak, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 2 Mei 2014.

Perampasan senjata ini terjadi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Mimika. Atas keberhasilan ini, 23 prajurit TNI diberikan kenaikan pangkat luar biasa.

Para prajurit itu berasal dari beberapa kesatuan. Tiga orang berasal dari Yonif 753/AVT, sembilan dari Yonif 754/ENK, dan anggota Yonif 751/Raider 12 orang. "Dari 23 ini, satu di antaranya meninggal saat bertugas bernama Praka Anumerta Sugiarto," ia menuturkan.

Kenaikan pangkat luar biasa juga diberikan bagi satu prajurit di Kostrad, satu prajurit di Kodam XVI/Pattimura, dan empat prajurit di Kodam XII/Tanjungpura. Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan jenis Amonium Nitrate seberat 900 kilogram di perbatasan RI-Malaysia, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Dia mengungkapkan prajurit TNI di Papua, paling banyak mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari seluruh prajurit TNI yang ada di Indonesia. Meski berprestasi, dia berharap prajuritnya tak berpuas diri. "Sebab banyak tantangan di depan," katanya.

  Tempo  

Next govt must continue to militarily strengthen, says minister

You cannot have soft power without the backing of effective hard power https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQFdRrh1aOAiTbhyYiQoLaRUJnseG4qIiyFLZZKOnn8Caojzx2bbQJakarta Defense Minister Purnomo Yusgiantoro said on Friday that he hoped President Susilo Bambang Yudhoyono’s successor would continue to bolster the Indonesian Military’s (TNI) weapon systems in accordance with the Minimum Essential Force (MEF) framework.

“The development of our defense under President Yudhoyono’s leadership has been very strong. I think this deserves people’s appreciation and the program should be continued by the next government,” Purnomo told The Jakarta Post.

The minister added that the successor of Yudhoyono, who will end his second tenure in office in October, should also continue to strengthen Indonesia’s position as a regional power and increase the country’s leverage globally.

“You cannot have soft power without the backing of effective hard power,” Purnomo said.

The MEF is a multi-year concept to develop the TNI’s posture since 2010. Since then, the government has continued to modernize the military’s weaponry in accordance with the economic situation.

Indonesia is targeting the purchase of 128 military aircraft and 12 submarines by 2024.

During the opening of the 2014 National Development Planning Conference (Musrenbangnas) in Jakarta on Wednesday, Yudhoyono applauded the implementation of MEF programs.

The President also said Indonesia would continue to participate in UN peacekeeping forces, with a target of being one of the world’s top ten contributors of troops to the UN.

  The Jakarta Post  

Prajurit Brigif-1 Marinir Laksanakan Lintas Medan

Bertujuan membina fisik juga sebagai sarana berlatih bagi para komandan regu, komandan peleton hingga komandan kompi dalam mengendalikan dan memanuverkan pasukan Malang Mengakhiri seluruh rangkaian Latihan LSD II Darat Triwulan II tahun 2014, prajurit Brigif-1 Marinir melaksanakan lintas medan dengan finish di lapangan sepak bola Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Purboyo, Malang, Jawa Timur, Kamis (01/05/2014).

Lintas medan (Limed) yang dipimpin langsung oleh Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto tersebut dengan start dibagi dua tempat yaitu di desa Tulungrejo untuk prajurit Yonif-5 Marinir dan di desa Srigonco untuk prajurit Yonif-1 Marinir, sedangkan finishnya berada di lapangan apel Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Purboyo, Malang, Jawa Timur.

Lintas medan dilaksanakan selain bertujuan membina fisik juga sebagai sarana berlatih bagi para komandan regu, komandan peleton hingga komandan kompi dalam mengendalikan dan memanuverkan pasukan.

Dalam latihan yang melibatkan 1.068 prajurit tersebut selain materi lintas medan juga dilatihkan beberapa materi diantaranya GMUK (Gerak Maju Untuk Kontak), serangan, pertahanan, patroli tempur, patroli penyelidik dan menembak.

Materi menembak meliputi Mortir 81, Mortir 60, SMB (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm, GPMG (general purpose machine gun), MGL (multy granade launcher), sniper, pelontar jangkar dan penyembur api.




  Marinir  

[Foto] Panglima sidak ke Marinir

Panglima TNI Pinjam HP Prajurit Lalu Terdengar Sirene Jakarta  Setelah dari markas Kopassus, Panglima TNI Jenderal Moeldoko melanjutkan sidak ke Marinir KKO, Cilandak, Jakarta Selatan. Saat tiba di Kesatrian Hartono, Moeldoko tak mendapati Handie Talkie (HT) hingga kemudian meminjam handphone prajurit Marinir yang jaga di posko itu.

Moeldoko tiba di Kesatrian Hartono, pada Jumat (2/5/2014) beberapa menit menjelang pukul 10.00 WIB. Moeldoko yang tak mendapati ada HT atau interkom dalam pos jaga itu meminjam HP prajurit jaga untuk menghubungi Komandan Kesatrian.

Tak terdengar apa respons komandan yang dihubungi Moeldoko. Yang jelas Moeldoko menjelaskan siapa dirinya dan kemudian memberikan instruksi.

"Ini Panglima TNI, siapkan pasukan kamu. Ini jam 10 kurang 2," demikian kata Moeldoko singkat.

Tak lama kemudian, terdengar sirine meraung-raung pertanda prajurit mesti bersiap di lapangan. Prajurit yang terlihat bermain bola dan melakukan latihan tunggang langgang kembali ke barak untuk bersiap.

Moeldoko jalan ke dalam Kesatrian yang lantas ditemui oleh Komandan Brigade Infanteri Korps Marinir Kolonel Marinir Edy Prakoso didampingi Dan Pasmar II Brigjen Marinir Denny Kurniadi.

Dalam waktu 15 menit sejak Moeldoko memberikan instruksi, sekitar 2.000 prajurit Marinir berseragam lengkap sudah berbaris rapi untuk apel di lapangan Kesatrian. Beberapa prajurit terlihat mengendalikan tank panser untuk apel.

Moeldoko pun memimpin apel dan mengapresiasi kesigapan prajurit. "Kurang dari 20 menit kalian bisa berkumpul dengan baik beserta alutsista. Dengan itu saya bangga," tutur Moeldoko yang mengenakan baret hitam berbintang empat ini.

Dia pun mengingatkan para prajurit yang harus siaga dalam menghadapi Pilpres 9 Juli 2014. Moeldoko meminta Marinir siap di segala tempat dan memelihara alutsista.

"Sebentar lagi kita akan hadapi pilpres. Kita TNI harus siap untuk mengamankan, TNI memiliki kewaspadaan yang sangat tinggi untuk menjaga stabilitas keamanan. Untuk itu jaga dan pelihara kesiapsiagaan dalam situasi apapun. Untuk itu saya sangat senang bangga terhadap kalian dan megucapkan terimakasih. Menghadapi siatuasi tidak hanya saat pemilu. Marinir diproyeksi siap di segala tempat yang ada. Marinir harus memelihara alutsisita dan kesiapsiagaannya. Itulah prajurit Marinir," pesan Moeldoko.

Komandan Korps Marinir Mayjen TNI A Faridz Washington yang tidak ada di tempat datang di tengah-tengah apel. Setelah apel selesai dalam beberapa menit, Moeldoko sempat berdialog pada sekitar 3 prajurit dan para komandannya.

Moeldoko setelah itu masuk ke ruangan untuk makan bersama para prajurit, komandan dan wartawan. Menu prasmanan seperti ayam goreng, tahu dan tempe bacem, serta telor sudah tersedia.
Marinir Minta Parasut, Perahu Karet hingga Tunjangan ke Panglima TNI Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam sidaknya ke Kesatrian Marinir Hartono sempat berbincang dengan beberapa prajurit Marinir. Prajurit Marinir pun meminta beberapa hal, mulai dari parasut, perlengkapan dapur umum hingga tunjangan.

Saat itu Moeldoko meminta saran kepada prajurit usai apel di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014).

"Meminta parasut karena sudah tidak layak," sebut salah satu prajurit Marinir dengan tegas.

"Perahu karet, jumlahnya kurang. Yang ada terpelihara dengan baik. Meminta untuk 1 kompi, sekitar 20 (unit)," kata prajurit yang lain.

"Menanyakan tunjangan kinerja," pinta prajurit satunya.

Moeldoko lantas merespons tentang tunjangan kinerja ini. "Panglima TNI sudah mendorong terus. Saat ini baru 37 persen. Masalahnya, semua tergantung keuangan negara, kerja keras dan berdoa," jawab Moeldoko.

"Apakah Secabarek (Rekrutmen Sekolah Calon Bintara, red) menggunakan batasan umur," tanya prajurit lain.

"Biasanya ada pembatasan. Umur kamu berapa?" timpal Moeldoko.

"Siap, 39," kata prajurit itu.

"Oh. Masih ada kesempatan. Perutnya kecilin dulu itu kamu. Prinsipnya, siapkan dulu diri kamu," instruksi Moeldoko.

"Kapan batalyon di Batam akan diresmikan?" tanya prajurit Marinir itu.

"Tanggal 10 siap diresmikan. Presiden juga mau datang tapi ditunda. Prinsip batalyon hanya tinggal menunggu kapan diresmikan," tegas Moeldoko.

Sedangkan prajurit Marinir Serda Widodo mengutarakan, "Minta izin untuk mendukung peralatan dapur umum karena kita sering membantu dalam bencana alam".

Sedangkan Dan Pasmar II Brigjen Marinir Denny Kurniadi meminta peralatan berat. Moeldoko mencatat semua permintaan prajurit dan berusaha akan memenuhinya.

"Tidak ada cara lain melengkapi prajurit-prajurit dengan alutista yang baik. Sehingga permintaan kalian saya catat dan sesegera mungkin disiapkan. Saya melihat senyuman kamu dengan bangga. Bahwa pilihan kalian sebagai prajurit adalah pilihan yang paling tepat. Untuk itu siapkan diri untuk menjaga negara," pesan dia.

Moeldoko Sidak, Prajurit Marinir Tunggang Langgang
Saat tiba di Kesatrian Hartono, Moeldoko tak mendapati Handie Talkie (HT) hingga kemudian meminjam handphone prajurit Marinir yang jaga di posko itu untuk menghubungi Komandan Kesatrian.

Prajurit yang terlihat bermain bola dan melakukan latihan tunggang langgang kembali ke barak untuk bersiap.

Moeldoko Sidak, Prajurit Marinir Tunggang Langgang
Tak lama kemudian, terdengar sirine meraung-raung pertanda prajurit mesti bersiap di lapangan. Prajurit yang terlihat bermain bola dan melakukan latihan tunggang langgang kembali ke barak untuk bersiap.

Moeldoko Sidak, Prajurit Marinir Tunggang Langgang
Tampak sejumlah prajurit merapikan diri di tengah lapangan.

Moeldoko Sidak, Prajurit Marinir Tunggang Langgang
Yang lainnya tampak bergegas ke lokasi apel dengan menenteng senjata.

Moeldoko Sidak, Prajurit Marinir Tunggang Langgang
Dalam waktu 15 menit sejak Moeldoko memberikan instruksi, sekitar 2.000 prajurit Marinir berseragam lengkap sudah berbaris rapi untuk apel di lapangan Kesatrian

Moeldoko Sidak, Prajurit Marinir Tunggang Langgang
Beberapa prajurit terlihat mengendalikan tank panser untuk apel.

Beberapa prajurit terlihat mengendalikan tank panser untuk apel.

Moeldoko Sidak, Prajurit Marinir Tunggang Langgang
Moeldoko pun memimpin apel dan mengapresiasi kesigapan prajurit.

.  detik  

[Foto] Kopassus Pamer Alutista Terbaru

Cijantung Jenderal TNI Moeldoko melakukan inspeksi mendadak ke mako Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (2/5/2014). Dalam acara tersebut, Panglima TNI bersama Danjen Kopassus, Agus Sutomo memperlihatkan alutista, kendaraan tempur terbarunya yang bisa digunakan disegala medan.

Kopassus Pamer Alutista Terbaru
Disaat sidak Panglima TNI Moeldoko di perlihatkan kendaraan tempur terbaru milik Kopassus.

Kopassus Pamer Alutista Terbaru
Panglima TNI bersama Danjen Kopassus, Agus Sutomo saat memperlihatkan aluisita kepada Panglima TNI Moeldoko.

Kopassus Pamer Alutista Terbaru
Para personil Kopassus itu juga mempersiapkan segala kendaraan taktis mereka dan digelar di lapangan.

Kopassus Pamer Alutista Terbaru
Kesempatan disaat sidak itu dipergunakan untuk memamerkan kekuatan kendaraan tempur yang dimiliki Kopassus.

Kopassus Pamer Alutista Terbaru
Semua kendaraan yang mereka gunakan saat bertugas disiapkan dan ikut berbaris di lapangan.

  detik  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...