Lebanon ★ Pasukan TNI Kontingen Garuda yang tergabung dalam Satgas Indobatt XXIII-H/UNIFIL dibawah pimpinan Komandan Satgas Letkol Inf M.Asmi kembali menerima penghargaan. Kali ini penghargaan diperoleh dari South Litani Sector Lebanese Armed Forces kepada 20 prajurit tim patroli Satgas Indobatt yang berasal dari Kompi Alpha.
"Penghargaan yang kita terima hari ini tidak dapat dibandingkan dengan nilai apapun. Kita harus merasa bangga dengan penghargaan yang kita terima ini bahwa segala kinerja, profesionalisme dan kontribusi kita dalam mempertahankan perdamaian dan keamanan di Lebanon Selatan tidak sia-sia," tutur Komandan Satgas Indobatt XXIII-H/UNIFIL, Letkol M.Asmi dalam sambutannya pada saat acara penerimaan penghargaan yang diselenggarakan di Lapangan Soekarno, Markas Indobatt UN Position7-1 Adchit El Qusayr, Rabu (4/6).
Turut hadir dalam acara penerimaan penghargaan tersebut adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon Bapak Drs. Dimas Samodra Rum, MBA, Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Adipati Karnawijaya, Dansatgas SEMPU Letkol Cpm Andri Gunawan, Komandan Batalyon Nepal Letkol Sushil, dan tamu undangan dari kontingen negara lain seperti Indiabatt, Spainbatt dan masih banyak lagi.
Adapun para prajurit satgas Indobatt dari Kompi Alpha pimpinan Komandan Kompi Kapten Inf Ading Priyotantoko yang mendapatkan penghargaan dari Brigjen Charbel Abou Khalil selaku South Litani Sector Commander of The Lebanese Armed Forces adalah terdiri dari Tim Patroli-1 (Lettu Inf M.A. Maulana, Sertu Ricardo, Serda Purwanto, Praka Adi Susanto, Kopda Kasim, Praka Tulus, Praka Aziz Yodi, Praka Jarmanto, Praka Andri Atmoko, Praka Mangara Panjaitan) dan Tim Patroli-1 (Lettu Asep Saroi, Sertu Aceng, Sertu M.Ali, Serda Wawan, Pratu nurdin, Praka Fauzan, Praka Romadlon, Praka Sunggono, Kopda Adi Wibowo, Kopda Tarjani).
Kedua puluh peacekeeper Indobatt yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di kancah Internasional, khususnya di UNIFIL (United Nation Interim Forces In Lebanon) diberikan penghargaan oleh South Litani Sector of Lebanese Armed Forces Commander atas prestasi mereka saat melaksanakan patroli di wilayah TP 36 El Aadeisse yang berada diantara technical fence dan garis blue line pada tanggal 18 Januari 2014 lalu, mereka menemukan dua kotak misterius (two suspicious objects) yang kemudian diketahui bahwa kedua benda tersebut merupakan spying device.
"Penemuan two suspicious objects tersebut merupakan salah satu bukti keseriusan, profesionalisme dan dedikasi para prajurit Indobatt dalam melaksanakan setiap tugasnya. Dan oleh sebab itu, mereka berhak mendapatkan penghargaan ini," tutur Kolonel Ahmad Assir yang mewakili Brigjen Abou Khalil dalam acara penyerahan penghargaan kepada para prajurit Indobatt.
Jayapura ★ Anggota Satgas TNI yang bertugas di Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua berhasil melumpuhkan (tewaskan) salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan merebut 2 pucuk senjata api.
Kependam XVII/Cenderawasih Letkol Rikas Hidayatullah kepada detikcom mengungkapkan, Sabtu (7/6/2014) pagi anggota TNI yang sedang berpatroli di sekitar Tinggi Nambut, Puncak jaya, Papua berhasil melumpuhkan salah satu anggota separatis bersenjata OPM yang selama ini mengganggu di wilayah Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua.
"Ya.. Tadi pagi anggota kita yang ada di Tinggi Nambut berhasil melumpuhkan satu anggota OPM dan berhasil mengambil 2 pucuk senjata api dari kelompok tersebut," ujarnya, Sabtu (7/6/2014).
Kelompok sipil bersenjata OPM tersebut merupakan kelompok TPN/OPM yang selalu mengganggu keamanan di wilayah Puncak Jaya, bahkan mereka melakukan penembakan ke pihak keamanan yang bertugas di Tinggi Nambut.
"Kelompok itu yang sering melakukan penyerangan terhadap anggota kita maupun Polri disana," kata dia. Anggota TNI Yonif 751 Tembak Mati Komandan OPM
Anggota TNI dari Batalyon Infantri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Trikora yang bertugas di Tingginambut Puncak Jaya berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka (OPM), di Papua, Sabtu (7/6/2014).
Kontak tembak tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 pagi, dimana pada saat kejadian prajurit TNI sedang berpatroli di wilayah sekitar Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.
Dalam kontak tembak tersebut, prajurit TNI berhasil melumpuhkan salah satu komandan gerakan pengacau keamanan (a.n. Timika Wonda), yang selama ini mengganggu di wilayah Tingginambut serta berhasil merebut 2 pucuk senjata api laras panjang.
Kelompok sipil bersenjata OPM di Papua merupakan kelompok Tentara Pembebasan Nasional - Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) yang selalu mengganggu keamanan di wilayah Puncak Jaya, dan sering melakukan penembakan ke pihak keamanan serta penyerangan ke pihak anggota TNI maupun Polri yang sedang bertugas di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.
Liaoning (google)
Washington ★ Belanja militer Cina lebih dari US $ 145 miiar pada tahun lalu karena modernisasi terhadap pesawat tanpa awak (drone), kapal perang, jet, rudal dan senjata cyber, kata Departemen Pertahanan AS, Kamis 5 Juni 2014. Taksiran Pentagon ini lebih tinggi dari penghitungan resmi yang dikeluarkan Beijing.
Perkiraan Pentagon, menggunakan harga dan nilai tukar tahun 2013, 21 persen di atas nilai yang resmi diumumkan oleh Cina, yang sebesar US$ 119,5 miliar.
Soal anggaran dan perkembangan terbaru dari pertahanan Cina ini disampaikan Pentagon dalam laporan tahunannya kepada Kongeres AS. Laporan itu juga mengakui bahwa memperkirakan pengeluaran Cina tak mudah arena "kurangnya transparansi".
Laporan itu muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menuduh Beijing mendestabilisasi kawasan dalam mengejar klaim teritorial.
Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur yang diketahui kaya minyak dan gas, serta menolak klaim serupa atas daerah itu dari tetangganya, yaitu Taiwan, Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina dan Malaysia. Jepang juga memiliki sengketa wilayah dengan Cina atas pulau-pulau di Laut Cina Timur.
Dalam laporan 96 halaman itu dikatakan bahwa Cina mempersiapkan kontingen potensial di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur, dengan menyebut latihan Oktober 2013 lalu bernama "Maneuver 5" di Laut Filipina sebagai salah satu buktinya. Kata Pentagon, itu adalah latihan terbuka terbesar Angkatan Laut Cina sampai saat ini.
Amerika Serikat bulan lalu mendakwa lima perwira militer Cina dan menuduh mereka meretas perusahaan dan mencuri rahasia dagang perusahaan AS. Laporan terbaru ini juga memperbarui peringatan terkait soal tersebut.
"Cina menggunakan... kemampuannya untuk mendukung pengumpulan intelijen terhadap diplomatik, ekonomi, dan pertahanan di sektor basis industri AS yang mendukung program pertahanan nasional AS," kata laporan itu.
Pentagon juga mengutip soal kemajuan teknologi drone Cina dan menunjuk laporan Defense Science Board yang memperingatkan bahwa adanya dorongan Beijing untuk "menggabungkan sumber daya yang tak terbatas dengan kesadaran akan teknologi" yang "memungkinkan Cina sejajar atau bahkan melebihi pengeluaran AS dalam sistem pesawat tak berawak di masa depan."
Laporan itu mencatat bahwa pada September 2013, "kemungkinan" drone Cina tercatat untuk pertama kalinya melakukan pengintaian di atas Laut Cina Timur. Cina juga meluncurkan rincian empat drone yang sedang dikembangkannya pada tahun 2013, termasuk Lijian, drone siluman pertama negara itu.
Kementerian Pertahanan China, dalam sebuah pernyataan di situsnya "menentang" laporan Pentagon itu. "Tahun demi tahun AS mengeluarkan apa yang disebut laporan 'Perkembangan Militer dan Keamanan di China, membuat kritik tak masuk akal atas pertahanan dan pembangunan normal militer Cina dan melebih-lebihkan 'ancaman militer China', yang itu benar-benar salah," katanya.
Cina sedang mengevaluasi laporan itu dan akan memberikan reaksi setelah melihat situasinya.AS Menilai China Gila-gilaan Investasi Alat Perang Lijian drone (google)
Departemen Pertahanan atau Pentagon Amerika Serikat melansir data yang menyebut belanja peralatan milter China gila-gilaan. Menurut Pentagon, anggaran belanja peralatan perang Beijing pada tahun lalu tercatat sebesar USD 145 miliar atau sekitar Rp 1,7 biliun.
Anggaran sebesar itu untuk memodernisasi gudang drone (pesawat nirawak), kapal perang, pesawat jet tempur, rudal dan senjata cyber. Pentagon bahkan memprediksi pada tahun ini, anggaran belanja alutsista China jauh lebih besar dari tahun lalu.
Laporan itu muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, berkomentar keras yang membuat China marah. Hagel dalam komentarnya menuduh China melakukan destabilisasi wilayah Laut China Selatan dengan mengklaim seluruh wilayah laut tersebut. Padahal wilayah itu juga diklaim Taiwan, Brunei, Vietnam, Filipina dan Malaysia.
Dalam laporan setebal 96 halaman, Pentagon mengatakan China adalah menempatkan penekanan untuk mempersiapkan kontinjensi potensial di Laut China Selatan dan Laut China Timur. Pentagon mengklaim masih melihat Angkatan Laut China masih bermanuver di wilayah sengketa.
AS juga menyoroti bidang cyber China, di mana bulan lalu perwira China dituduh melakukan hacking terhadap fasilitas nuklir AS. ”China menggunakan kemampuannya untuk mendukung aksi intelijen mereka terhadap diplomatik, ekonomi, dan pertahanan AS,” bunyi laporan itu, seperti dikutip Reuters, Jumat (6/6/2014).
Dalam pengembangan pesawat nirawak, Pentagon juga menilai China telah melebihi AS dalam pengeluaran belanja untuk memodernisasi peralatan pesawat nirawaknya. Sementara itu, China hingga kini belum merespons laporan Pentagon itu.(mas)
Pembebasan MV Sinar Kudus
All hands,
Sejak 2009 Angkatan Laut Indonesia telah beroperasi di Laut Mediterania secara rutin di bawah bendera UNIFIL. Operasi itu adalah untuk menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB di Lebanon. Setiap tahun terdapat satu kapal perang Indonesia di perairan Laut Tengah, di mana terdapat jeda kekosongan dua sampai empat bulan karena Angkatan Laut Indonesia tak mampu menyebarkan kapal perang pengganti sebelum kapal perang yang digantikan berada di Indonesia. Hal itu karena tidak semua kapal perang Indonesia memenuhi standar PBB, sehingga harus menunggu proses kanibalisasi beberapa peralatan dari kapal perang yang digantikan dengan kapal perang yang menggantikan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Laut Tengah juga semakin meningkat nilainya dari kacamatta kepentingan nasional Indonesia. Hanya saja peningkatan itu tak banyak dipahami di Indonesia sendiri oleh pihak-pihak terkait.
Meningkatnya investasi energi Indonesia di beberapa negara sekitar Laut Tengah adalah faktor pendorong utama peningkatan demikian. Sejumlah perusahaan energi Indonesia telah beroperasi, bahkan memiliki ladang minyak dan gas, di beberapa negeri Muslim di sekitar Laut Mediterania.
Kehadiran entitas Indonesia itu berarti adanya tanggungjawab melekat pada pemerintah Indonesia untuk mampu mengamankan warga dan investasi Indonesia di sana. Apalagi investasi itu dilakukan di negara-negara yang dikenal tak stabil dari aspek keamanan. Apabila terjadi kekacauan, dibutuhkan langkah-langkah pengamanan kepentingan Indonesia di negeri-negeri tersebut, termasuk evakuasi WNI. Selain itu, jalur pasokan energi dari ladang minyak di sekitar Laut Tengah di mana perusahaan energi Indonesia berinvestasi ke Indonesia juga harus diamankan.
Sebagai ilustrasi, Cina pernah mengevakuasi ribuan warganya dari Libya pada 2011 ketika terjadi pergolakan untuk menjatuhkan rezim Moammar Khadafy. Dalam evakuasi itu, salah satu sumberdaya yang dikerahkan adalah kapal perang PLAN yang tengah menggelar operasi keamanan maritim di sekitar perairan Somalia. Operasi evakuasi non kombatan itu adalah salah satu yang terbesar yang pernah digelar Cina di luar negeri selama ini.
Saat MV Sinar Kudus dibajak pada Maret-April 2011, kekuatan laut Indonesia tak bisa dengan segera menyebarkan kapal perang untuk merespon. Penyebabnya kapal perang Indonesia yang beroperasi di Laut Mediterania berada di bawah komando dan kendali UNIFIL dan sesuai perjanjian antara Indonesia dan PBB, tak boleh ada penarikan mendadak kapal perang yang tengah disebarkan untuk mendukung misi PBB.
Berkaca pada preseden itu, Indonesia perlu mengkaji tentang suatu gugus tugas kapal perang di sekitar Laut Tengah. Meskipun saat ini belum terlihat mendesak, sebaiknya hal itu tak dianggap remeh. Situasi geopolitik di Asia Barat Daya alias Timur Tengah tak dapat sepenuhnya diperkirakan.
Pohang class corvettes, length 88,3m displacement 1200 ton (photo : Militaryphotos)
Manila ★ The South Korean government will be donating a corvette to the Philippines before the end of 2014, Department of National Defense spokesperson Dr. Peter Paul Galvez said on Thursday.
He added that the corvette will be one of South Korea's "Pohang" class and there is a big possibility that the ship will be handed to the Philippine Navy with all its weapons and sensor system intact.
The "Pohang" class corvette is a general purpose vessel operated by the Republic of Korean Navy.
They have served in a coastal defense role during the late Cold War and post Cold War period.
A total of 24 "Pohang" class vessels were built, all constructed in South Korea. Twenty-one vessels remain in service.
A "Pohang" class corvette weighs around 1,200 long tons and has a length of 289 feet and 8 inches.
It has a beam of 32 feet and 10 inches and a draft of nine feet and six inches.
The ship is powered by CODOG (combined diesel and gas propulsion system). "Pohang" corvettes have a maximum speed of 32 knots and a cruising speed of 15 knots.
It has a range of 4,000 nautical miles and a crew of 95 officers and enlisted personnel.
Sensors and processing systems include one AN/SQS-58 hull-mounted sonar.
The ships are armed with Harpoon and Exocet anti-ship missiles, a 76mm Oto Melara automatic cannon, a Breda 40mm twin cannons and two Mark 32 triple torpedo tubes (with 6 Mark 46 torpedoes) and 12 Mark 9 depth charges.
Announcement that South Korea will be giving a "Pohang" class corvette to the Philippines came in the wake of reports that the former will be also donating an LCU (landing craft utility) to the Navy.
TNI AL mampu menggelar operasi laut hingga melampaui wilayah kedaulatan negara dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, pembebasan MV Sinar Kudus di perairan Somalia dan pengiriman Maritime Task Force ke Lebanon.
TNI AL juga berhasil menggelar beberapa kegiatan berskala besar seperti Internasional Maritime Security Symposium dan Multilateral Naval Exercise Komodo.
Keberhasilan tersebut mendapatkan apresiasi dan pengakuan pemimpin angkatan laut di dunia, dibuktikan dengan kehadiran kapal perang mereka dalam berbagai even yang diselenggarakan TNI AL.
Hal ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio saat serah terima jabatan Komando Utama Operasi yang dimiliki TNI AL, yaitu Koarmatim, Koarmabar, Kolinlamil, dan Puspenerbal di dermaga ujung Koarmatim, Jumat (23/5).
Laksamana TNI Marsetio mengatakan, dari keberhasilan yang dicapai TNI AL, Chief of Naval Operation US Navy, First Sea Lord Royal Navy, Kasal Belanda, Kasal Australia, dan beberapa panglima armada Angkatan Laut negara sahabat menyebut TNI AL sebagai World Class Navy.
"Penilaian ini bukan sekadar basa-basi, namun merupakan wujud penghargaan terhadap peran TNI AL selama ini. Kita tentu bangga dengan penilaian ini, namun kita harus menyikapinya dengan bijak dan cerdas dengan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas TNI Angkatan Laut," kata Marsetio.
Dia menambahkan, upaya mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas sebagai angkatan laut kelas dunia diimplementasikan dalam paradigma baru TNI AL kelas dunia yang menuntut adanya kepemimpinan angkatan laut kuat atau strong naval leadership.
Paradigma baru ini merupakan instrumen pendukung dalam pencapaian visi dan misi TNI AL yang andal dan disegani serta berkelas dunia.
"Instrumen tersebut hendaknya dipedomani dalam menentukan arah kebijakan pembangunan TNI Angkatan Laut yang meliputi pembangunan sumber daya manusia, alutsista, organisasi dan metode, serta kemampuan operasinya," ujarnya.
Menurut Kasal, satu diantara strategi implementasi paradigma baru tersebut adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan operasi dan latihan.
Barometer, sambungnya, terletak pada kemampuan menghadirkan unsur-unsur laut atau naval presence didukung kesiapan operasional alutsista, terutama kemampuan daya tempur atau combat capability, komando dan pengendalian, serta ketahanlamaan operasi.
Kupang ★ Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-Timor Leste Yonif 742/SWY Letkol Inf Fransiskus Ari Susetio, mengatakan, akan menambah personel di pintu utama perbatasan MotaAin di Kabupaten Belu, untuk pengamanan perlombaan pacuan kuda internasional.
Letkol Fransiskus Susetio mengatakan, pergeseran pasukan ke pintu utama perbatasan itu sangat beralasan untuk menjaga kondisi keamanan saat pelaksanaan pacuan kuda internasional yang digelar Pemerintah Timor Leste di Subdistrik Batugade, Distrik Bobonaro, dekat pintu utama MotaAin, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, mulai Minggu (8/6) hingga Sabtu (14/6).
"Penambahan personel akan kita lakukan dari markas komando (Mako) di Atambua ke MotaAin," kata Letkol Fransiskus.
Dia mengatakan, dari aspek kondisi keamanan saat ini, masih sangat tenang dan terkendali baik. Namun demikian, kewaspadaan TNI di pintu perbatasan harus selalu ada, agar tidak kecolongan dengan sejumlah aksi dan kegiatan yang melanggar peraturan perundangan negara Indonesia.
Kewaspadaan terus akan dilakukan oleh TNI di pintu batas, berkaitan dengan kemungkinan akan terjadinya aksi pemindahan barang secara ilegal alias penyelundupan, baik dari Indonesia ke Timor Leste maupun sebaliknya.
"Kita yakin akan ada arus masuk keluar orang melalui pintu MotaAin pada kegiatan itu, dan karena itu kita tidak mau ada yang ambil kesempatan untuk lakukan sejumlah aksi pelanggaran hukum seperti penyelundupan," katanya.
Dia mengaku, telah terjadi komunikasi antardua komandan pasukan perbatasan, dalam kerangka menjaga kondisi keamanan di wilayah masing-masing.
Indonesia diundang
Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Taolin Ludovikus, mengatakan, Pemerintah Timor Leste, menggelar lomba pacuan kuda internasional, di Subdistrik Batugade, Distrik Bobonaro, selama sepekan.
"Lomba internasional yang mulai digelar pada Minggu 8 Juni hingga Sabtu 14 Juni 2014 itu, akan memperebutkan Piala Presiden Timor Leste," kata Taolin Ludovikus dari Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, Sabtu.
Dia mengaku, mengetahui kegiatan olah raga berkuda dari negara tetangga yang masih bersaudara darah itu, karena ikut diundang untuk berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan internasional itu.
"Kami diundang untuk ikut dalam ajang perlombaan internasional itu. Kami sedang mempersiapkannya," kata Ludovikus.
Menurut Ludovikus, perlombaan internasional itu, juga sebagai ajang untuk memperingati hari ulang tahun berdirinya Timor Leste, berpisah dari Indonesia, ke-15 yang jatuh pada 20 Mei 2014 silam.
Mantan Wakil Bupati Belu itu menjelaskan, keterlibatan Indonesia dalam ajang perlombaan itu, untuk tetap menjaga hubungan komunikasi yang sejajar antardua daerah, yang masih memiliki hubungan darah dari garis keturunan yang sama itu.
Hal ini, lanjut dia, demi tetap menjaga hubungan yang harmonis dua bangsa, demi tetap terjaminnya, keamanan dan ketertiban antarbangsa, terutama masyarakat dua negara di batas negara itu.
"Saya kira tidak ada masalahnya jika kita ikut terlibat dan berpartisipasi di dalam perlombaan itu, karena biarpun beda negara, warganya masih satu nenek moyang. Kita ingin agar hubungan ini selalu terjalin dengan baik," katanya.
Menurut Ludovikus, perlombaan yang akan memperebutkan berbagai kelas di antaranya kelas tradisional ABC, kelas nasional C, kelas nasional B, kelas nasional A, kelas internasional E, kelas internasional D, kelas internasional C, kelas internasional B, kelas internasional A sprint serta kelas internasional terbuka itu, akan dibuka langsung oleh Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak.
Pada 20 Mei 1999, Timor-Timur diakui secara internasional sebagai negara yang terpisah dari Indonesia dengan nama Timor Leste, atas sokongan PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB mengurangi misinya secara drastis.
Semenjak berpisah sebagai bagian dari NKRI, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa Portugis sebagai bahasa resmi dan mengubah nama resminya dari Timor Leste menjadi Republica Democratica de Timor Leste dan mengadopsi mata uang dolar AS sebagai mata uang resmi.(KR-YHS/A011)
Halaman muka akun Twitter resmi Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA.(Twitter/CIA)
Washington ★ Lembaga mata-mata Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), melangkah dari belakang ke bagian depan media sosial dengan membuat akun Facebook dan Twitter sebagai bagian dari upaya untuk menunjukkan keterlibatannya dengan publik.
"Kami tak bisa mengkonfirmasi atau membantah bahwa ini adalah tweet pertama kami," kata CIA dalam debutnya di Twitter pada Jumat (6/6).
Badan intelijen itu kemudian dengan cepat mengonfirmasi lewat siaran pers bahwa tweet itu menandai kehadiran mereka di Twitter dan Facebook.
Dalam waktu dua jam setelahnya, dinas rahasia tersebut telah menerima sekitar dari 90.000 retweet dan CIA mendapat 115.000 pengikut. Saat ini pengikut CIA sudah bertambah menjadi 308.000.
CIA bergabung dengan Twitter dan Facebook untuk membantu lembaga agar bisa lebih langsung terlibat dengan masyarakat dan menyediakan informasi mengenai misi, sejarah dan perkembangan lain CIA, kata Direktur CIA John Brennan dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Xinhua.
Dinas rahasia Amerika Serikat sebelumnya sudah memiliki akun di beberapa jejaring sosial seperti YouTube dan Flickr. CIA juga telah lama mengikuti perkembangan media sosial.
Open Source Center milik lembaga itu memantau jutaan tweet dan update Facebook setiap hari serta melacak informasi yang disiarkan masyarakat tentang mereka di media sosial tersebut.
Semua informasi itu kemudian akan diterjemahkan dari bahasa aslinya ke Bahasa Inggris dan diperiksa-silang dengan sumber lain informasi sebagai bahan rujukan CIA.
One of six F-22 Raptors lands at RMAF Butterworth on 6 June to take part in the bilateral 'Cope Taufan 2014' exercise between the US Air Force and Royal Malaysian Air Force. Source: Dzirhan Mahadzir
Six US Air Force (USAF) F-22 Raptor air-superiority fighters arrived in Malaysia at RMAF Butterworth airbase on 6 June to take part in the bilateral Exercise 'Cope Taufan 2014'.
The participation of the F-22 in its first exercise in a Southeast Asian country follows discussions in 2013. The United States is keen to engage with Royal Malaysian Air Force (RMAF) Sukhoi Su-30MKMs, which in the past carried out air combat exercises with US Navy carrier-based fighters whenever a carrier transited through Malaysian waters.
The six F-22s are a composite detachment from the 19th and 199th fighter squadrons, both from the 154th Fighter Wing based at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii, and arrived from Andersen Air Force Base in Guam. They will be joined by Boeing F-15Cs of the 131st Fighter Squadron, 104th Fighter Wing, Barnes Air National Guard Base, Massachusetts.
Both types will engage in air-to-air combat exercises with the RMAF's Su-30MKMs of No 11 Squadron, Mikoyan MiG-29s of No 17 Squadron, Boeing F/A-18Ds of No 18 Squadron and BAE Systems Hawks of No 6 and 15 squadrons. The latter scenario would involve two Hawks against one USAF fighter.
'Cope Taufan 2014' will also include a number of logistics exercises involving USAF transport squadrons: C-130s of 36th Airlift Squadron, 374th Airlift Wing from Yokota Air Base, Japan, and C-17s from the 517th Airlift Squadron, 3rd Wing, Joint Base Elmendorf-Richardson, Alaska; and 535th Airlift Squadron, 15th Wing and 204th Airlift Squadron, 154th Wing, both of which are based at Joint Base Pearl Harbor-Hickam. The RMAF will be represented by C-130s from No 20 Squadron.
'Cope Taufan 2014' takes place from 9 to 20 June with USAF units staging out of RMAF Butterworth for the fighter units and RMAF Subang and RMAF Kuantan for the USAF transport and special operations units. The exercise has also folded in the 'Teak Mint' exercise conducted with RMAF and USAF special operations units and the 'Balance Mint' exercise between USAF special operations and the Malaysian Army Gerakhas Special Forces.
Kapal Latih Zheng He Tiongkok datang ke Surabaya
Kapal Perang Angkatan Laut Tiongkok (PLAN) yang terdiri dari Kapal Latih Samudera, Zheng He 81 dan Guided Missile Frigate Weifang 550 (Type 054A) berkunjung selama 4 hari ke Indonesia. Kapal ini membawa 170 Taruna, untuk mengunjungi Markas Armatim serta ke Akademi Angkatan Laut.
Perwakilan Angkatan Laut dari kedua negara, melakukan “Forum of Junior Officers”, untuk saling mengunjungi kapal perang, latihan militer, serta sejumlah kegiatan lainnya. Kapal Zheng He 81 dan Weifang 550 juga membuka sesi untuk dikunjungi oleh masyarakat (open ship).
Sekitar 20 mahasiswa – mahasiswi Universitas Xin Zhong School dari Mulyosari Senter, 80 Siswa/siswi SMK Kal-2 dan 58 siswa/siswi SMA Barunawati mengikuti acara ini (5/6/2014).
Kedatangan para mahasiswa dan siswa ini, disambut dengan ramah oleh ABK dan Taruna kapal Zhenghe dan kapal Waifang. Acara open ship ini juga dihadiri warga keturunan Tiongkok yang berada di wilayah Surabaya.
Setelah melakukan open ship untuk pelajar dan masyarakat, perwira senior PLAN berkunjung ke TK Hangtuah 10 Juanda dan panti asuhan Laksamana R. Mulyadi Juanda. Setelah itu digelar acara makan malam bersama di Kapal Zhenghe-81 yang dihadiri para pangkotama TNI AL wilayah Surabaya dan seluruh ABK dari kedua Kapal Latih tersebut.
Mereka datang ke Surabaya, untuk melihat Naval base terbesar Indonesia yang juga markas, logistik dan pelatihan, untuk Armada Indonesia Bagian Timur.Frigate Weifang Kapal
Latih Samudera, Zheng He 81 dan Guided Missile Frigate Weifang 550
(Type 054A) bertolak dari India menuju Surabaya, Indonesia
Frigate Weifang beserta belasan kapal perang Tiongkok lainnya, bergabung dengan Armada Angkatan Laut Tiongkok (PLAN), pada tahun 2013.
Tahun 2013 bisa dikatakan penerimaan terbanyak kapal perang yang diproduksi industri dalam negeri Tiongkok, untuk Angkatan Laut mereka, sekaligus batu loncatan suksesnya ujicoba berlayar kapal induk Liaoning.
Kapal perang yang paling banyak diluncurkan Tiongkok pada tahun 2013, adalah frigate guided missile, termasuk frigate Weifang yang berkunjung ke Surabaya.
Bulan Februari 2013, frigate Bengbu tipe 056 resmi beroperasi di jajaran PLAN, untuk mengisi Armada Laut Tiongkok Timur. Selain itu, frigate yang sejenis yakni Datong dan Yingkou, juga diluncurkan mengisi Armada Laut Tiongkok Utara. Sementara frigate Meizhou, Baise dan Shangrao, bergabung dengan Armada Laut Tiongkok Selatan dengan pangkalan di Sanya. Adapun pada 1 Juli 2013, frigate guided missile Huizhou dan Qinzhou, diluncurkan untuk menjaga Hong Kong. Kapal Guided Missile Frigate Weifang 550 (Type 054A)
Frigate tipe 56 merupakan generasi baru frigate guided missile yang seluruhnya secara independen diriset, dibangun, dikembangkan dan dibuat oleh Tiongkok. Frigate ini memiliki rudal pertahanan udara jarak dekat yang lebih canggih, anti kapal selam, serta memiliki kemampuan perang yang komprehensif.
Tiongkok juga membangun frigate guided missile tipe 054A yang memiliki kemampuan fully multi-purpose. Frigate ini diberi nama Weifang dan Yueyang dan bergabung dengan Armada Laut Tiongkok Utara dan Laut Tiongkok Selatan pada tahun 2013. Keberadaan frigate ini meningkatkan sistem peringatan dini jarak jauh dan sistem pertahanan udara Tiongkok.
Masih di tahun yang sama, Tiongkok juga meluncurkan Destroyer type 052C, dengan nama panggilan “Chinese Aegis” untuk mengisi Armada Laut Tiongkok Timur. Kehadiran Destroyer ini meningkatkan sistem anti-udara, anti-kapal selam dari kapal kapal perang Tiongkok.
Tidak itu saja, pada tahun 2013 Tiongkok juga meluncurkan kapal suplai komprehensif Taihu Lake dan Chaohu Lake type 903A yang bergabung di pangkalan Qingdao dan Zhousan pada 18 Juni dan 18 September.
Kapal ini akan bertugas dan diintegrasikan ke dalam Armada maritime mobile taskforce Tiongkok, ketika terjadi perang atau mendampingi frigate maupun destroyer dalam tugas tugas jarak jauh, termasuk misi pasukan perdamaian atau kunjungan persahabatan.
Tiongkok berhasil membangun kapal perang secara mandiri, sehingga tidak heran tahun 2014 ini, semakin banyak kapal perang mereka, yang berlayar ke Laut Tiongkok Timur maupun Laut Tiongkok Selatan, termasuk kunjungan ke Surabaya, Jawa Timur, seperti yang dilakukan Kapal Latih Samudera, Zheng He dan Guided Missile Frigate Weifang.[chinamil.com]
★ JKGR
Dua jenis senjata andalan buatan PT. Pindad (persero) dalam tujuh tahun terakhir kerap menjadi juara kontes senjata tingkat dunia.
Kedua jenis senjata tersebut yakni senjat laras panjang type SS II dan senjata hand gun Combat.
Senjata laras panjang SS II sendiri kerap menjuarai beberapa kontes seperti ARM ASEAN, BISAM ASEAN plus Brunei dan ASAM tingkat dunia selama tujuh tahun terakhir.
"Tiap tahun kita kerap menjadi juara umum ditingkat dunia dari segi persenjataannya. Untuk yang SS II itu kita juara karena tingkat akurasinya bagus dan juga karena recoil (pantulan kebelakang) itu ringan," ujar Engineering Desain Yaman pada wartawan di ruangan display produk divisi senjata PT. Pindad, Jumat (6/6).
Pembuatan senjata laras panjang jenis SS II sendiri, Yaman mengatakan sejak tahun 2003 pihaknya terus kebanjiran pesanan.
Maka dari itu, setiap harinya divisi senjata PT. Pindad memproduksi sedikitnya 200 pucuk setiap harinya.
"Kemarin ada pesanan dari Brunei, cuma belum ada konfirmasi kembali, katanya alasannya dia ingin tahu kenapa senjata ini sering jadi juara jadi dia ingin memesan," ujarnya.
Sementara, senjata jenis hand gun dengan beratnya 0.90 kg yang bernama Combat G2 pun dalam tiga tahun kebelakang sering menjuarai kontes senjata ASAM tingkat dunia.
"Penilaiannya sama seperti yang SS II dari mulai tingkat akurasi sampai recoil yang ringan," katanya.
Surabaya ★ Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, memastikan semua rangkaian Latihan Gabungan TNI tahun 2014 berlangsung lancar dan sukses sesuai skenario serta nihil korban jiwa di pihak prajurit maupun masyarakat.
"Alhamdulillah semua berjalan sesuai skenario dan zero accident. Kalau ada prajurit yang cedera sedikit saat latihan gabungan, itu biasa. Tapi, kalau korban jiwa saya pastikan nihil," kata Moeldoko, di Surabaya, Jumat.
Latihan Gabungan TNI 2014 menjadi latihan gabungan terbesar sejak latihan serupa pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten.
Kali ini, untuk pertama kalinya peluru-peluru kendali R-27R Vympel Alamo diluncurkan dari pylon Su-27/30MKI Flanker secara nyata kepada sasaran terpilih. Kehadiran peluru kendali canggih ini semakin meningkatkan daya penggertak dan penghancur Flanker di kawasan.
Upacara penutupan Latihan Gabungan TNI 2014 dia pimpin di dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Surabaya, hari ini.
Secara simbolis, penutupan itu ditandai pelepasan tanda peserta, yang melibatkan lebih dari 15.000 personel dari tiga matra TNI.
"Mengoordinasikan lebih dari 15.000 prajurit TNI dari tiga matra dalam latihan perang bukan hal mudah, tetapi kami bersyukur pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai skenario dan prosedur," katanya.
Latihan Gabungan TNI 2014 bertujuan beberapa hal. Secara olahyudha, untuk menguji interoperabilitas antara matra, satuan, dan unit TNI, memadukan berbagai doktrin tempur dan perang yang dianut masing-masing matra.
Juga menunjukkan kepada rakyat kemajuan TNI dari sisi profesionalitas sebagai bentuk pertanggungjawaban pemakaian uang rakyat untuk membeli, mengoperasikan, dan merawat semua sistem arsenal yang dibeli TNI.
Berangkat dari kesuksesan nihil korban itu, Moeldoko berharap latihan gabungan TNI tahun berikutnya bisa berjalan lebih baik dengan jumlah personel lebih banyak. Intinya, pelibatan unsur personel dan arsenal akan makin banyak dan rumit.
"Hasil latgab ini akan dievaluasi, mana yang kurang dan perlu diperbaiki, sehingga pada latgab berikutnya pelaksanaannya akan lebih baik dan maksimal," ujarnya.
Saat memberikan amanat pada upacara penutupan, Moeldoko menyatakan, pemerintah puas dan bangga dengan capaian semua prajurit TNI pada Latihan Gabungan TNI 2014 ini.
"Yang kalian lakukan itu untuk menciptakan kedamaian di masyarakat dan negara. Tidak hanya saya sebagai panglima TNI dan pemerintah yang bangga, tetapi rakyat juga ikut bangga," katanya, di hadapan prajurit.
Dari unsur TNI AL, antara lain mengerahkan 35 kapal perang berbagai jenis dan tipe, empat helikopter, 81 kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL, kendaraan pelunsur roket, belasan meriam howitzer, dan lain-lain.
Sedangkan unsur TNI AU mengerahkan 40 pesawat tempur, di antaranya F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-27/30MKI Flanker, Hawk-109/209, F-5E/F Tiger II, T-50 Golden Eagle, dan EMB-314 Super Tucano.
Juga melibatkan hampir semua pesawat transport militer yang dimiliki Indonesia, dari tipe Fokker F-28 Fellowship, CN-235, CN-295, dan C-130B/H Hercules, selain helikopter AS-330 Puma, NAS-332 Super Puma, EC-130 Colibri.
Kemudian dari TNI AD menerjunkan sekitar 49 kendaraan tempur berupa tank dan panser, 24 helikopter dan senjata berat berbagai jenis.
Pasukan Infanteri TNI AD bergerak dengan perlindungan kendaraan tempur milik Kostrad dan Marinir TNI AL di Puslatpur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim, Rabu (4/6). Sejumlah elemen tempur seperti Infanteri, Marinir, Lintas Udara bergerak bersamaan dalam operasi darat gabungan dengan perlindungan tembakan artileri maupun dukungan dari tank, panser dan Kompi Mekanis yang menggunakan panser Anoa dalam Latgab TNI 2014.(ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Roket-roket RM-70 Grad Korps Marinir TNI AL diluncurkan secara salvo, di Pantai Banongan, Situbondo, Rabu (4/6). Delapan RM-70 Grad dan delapan meriam howitzer 105 mm dikerahkan mereka pada Latihan Gabungan TNI 2014.(ANTARA FOTO/Adhitya Kendra)
Sejumlah
ranpur Scorpion jenis canon dan stormer dari Yonkav 1 Kostrad menuju
Daerah Persiapan (DP) usai menghancurkan perkubuan musuh di Puslatpur
Marinir, Asembagus, Situbondo, Jatim, Rabu (4/6). Untuk mendukung gerak
maju infanteri dalam Latihan Gabungan TNI 2014, TNI AD menurunkan total
49 unit ranpur berbagai jenis.(ANTARA FOTO/Joko Sulistyo/Koz/pd/14)
★ Antara
Perusahaan Malaysia Aneka Bekal Sdn. Bhd. menandatangani MoU dengan Aerospace Long-March International Trade Co., Ltd (ALIT) China mengenai tawaran penjualan sistem rudal pertahanan udara jarak menengah LY-80 buatan China kepada Angkatan Bersenjata Malaysia, kantor berita kedua negara melaporkan.
Penandatanganan dilakukan selama kunjungan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak ke Beijing yang berakhir pada 1 Juni lalu. Tidak banyak yang dilaporkan, namun, diketahui penandatanganan MoU tersebut juga termasuk transfer teknologi agar Malaysia bisa memelihara dan memproduksi sendiri LY-80 di bawah lisensi.
LY-80 adalah varian ekspor dari HQ-16 yang merupakan sistem rudal pertahanan udara (permukaan ke udara) generasi ketiga yang dikembangkan oleh China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). HQ16A diperkenalkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pada September 2011 dalam pameran senjata internasional di Turki.
HQ-16 merupakan varian darat dari sistem pertahanan udara yang digunakan pada kapal frigat China Type 054A (diluncurkan secara vertikal/VLS). HQ-16 ditujukan sebagai senjata pertahanan wilayah yang mampu beroperasi di semua cuaca untuk mencegat penyusup, seperti pesawat tempur, helikopter, UAV, rudal jelajah dan amunisi presisi lainnya.
HQ-16 dapat mencegat target udara yang terbang dengan ketinggian mulai dari 15 meter hingga 18 kilometer, sementara rentang pencegatan efektif untuk pesawat tempur adalah 40 km, dan rentang efektif untuk rudal jelajah yang terbang di ketinggian 50 meter dengan kecepatan 1.080 km per jam adalah antara 3,5 km sampai 12 kilometer. Klaim China, probabilitas HQ-16 untuk menghancurkan pesawat tempur dalam satu kali tembakan adalah 85% sedangkan untuk rudal jelajah sebesar 60%.
Komponen sistem rudal pertahanan udara HQ-16 terdiri dari truk radar, truk komando, truk bimbingan dan pelacakan radar, truk peluncur rudal, dan tabung rudal. Peralatan pendukung teknik meliputi kendaraan pemuat dan transportasi rudal, kendaraan power supply, kendaraan pemeliharaan, dan perangkat missile-test. Satu unit truk bimbingan dan pelacakan radar bisa mengendalikan hingga 4 unit truk peluncur dengan masing-masing enam rudal yang siap diluncurkan. Radar passive phased-array L-band yang terpasang pada bagian belakang truk dan memiliki jangkauan deteksi 85 km dan mampu mendeteksi hingga enam target. Sedangkan truk komando bertanggung jawab dalam memberikan infomasi dan memerintahkan penembakan atas target.HQ-16 dikembangkan dari sistem rudal Buk M HQ-16 merupakan tiruan dari sistem rudal jarak permukaan ke udara jarak menengah "Buk M" hasil pengembangan Uni Soviet dan Federasi Rusia. Namun, tidak seperti Buk M, HQ-16 membariskan rudal dengan tabung vertikal yang dipasang pada truk. China tampak sengaja membuat konfigurasinya mirip dengan sistem rudal pertahanan udara S-300 Rusia.
Buk M diketahui digunakan secara luas selama konflik di perbatasan Georgia. Separatis Abkhazian pernah mengklaim bahwa mereka telah berhasil menembak jatuh empat UAV Georgia, sementara dalam bentrokan antara tentara Rusia dan Georgia pada tahun 2008 silam, dikabarkan bahwa Buk M Angkatan Bersenjata Georgia berhasil menembak jatuh tiga pesawat tempur Su-25 Frogfoot dan sebuah pesawat pembom Tu-22M Backfire milik Angkatan Udara Rusia.
Sebelumnya, Buk M2 termasuk satu dari dua pilihan sistem rudal yang sedang diincar oleh Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Udara Malaysia. Kandidat lainnya adalah sistem rudal permukaan ke udara jarak menengah KS-1 buatan China. Laporan sebelumnya juga menyebutkan bahwa Rosoboronexport Rusia siap menjual Buk M2 kepada Malaysia dan kontrak diharapkan akan rampung pada 2015.
Selain China negara lain yang juga memproduksi sendiri Buk-M adalah Iran dengan sistem rudal Raad yang sama dengan Buk-M2EK yang ditampilkan saat parade militer 2012 dan Belarus dengan sistem rudal Buk-MB yang ditampilkan pada Juni tahun lalu.