Sabtu, 21 Oktober 2017

MEF II Telah Mencapai 50,9%

Akhir Bulan Ini TNI AL Akan Terima Kapal Perang Perusak Kawal Rudal

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengemukakan dalam tiga tahun pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) telah memenuhi 50,9 persen standar minimum pengadaan atau Minimum Essential Force (MEF) Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Pengadaan tersebut merupakan program yang masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) MEF tahap II (2015-2019).

Hingga 2017, MEF diproyeksikan 50,9 persen. Beberapa alutsista terbaru TNI seperti tank Leopard, kapal latih Dewaruci, dan finalisasi pembelian Sukhoi. Ini sudah final, tahun ini akan ditanda-tangani,” kata Ryamizard di Jakarta, Jumat (20/10).

Ia menjelaskan pada tahun 2015 MEF II mencapai 33,9 persen. Kemudian naik menjadi 42,3 persen pada 2016. Tahun 2017 sudah mencapai 50,9 persen.

Menurutnya, pemerintahan Jokowi-JK tidak hanya memenuhi MEF II dari barang impor. Jokowi-JK lebih memprioritas produk dari industri dalam negeri. Pada tahun 2014, kontribusi industri dalam negeri dalam pemenuhan MEF sebesar 28,10 persen. Kemudian naik menjadi 36,44 persen pada 2015. Kontribusi terus meningkat pada tahun 2016 yang mencapai 44,66 persen.

Menurutnya, ada sejumlah industri pertahanan yang telah dikembangkan. Di antaranya pembuatan tank jenis medium oleh PT Pindad dan pembuatan Kapal Selam oleh PT PAL.

Tahun 2015, dilakukan desain tank isi 24 orang. Tahun 2016 telah masuk fabrikasi untuk desain 19 orang. Adapun di tahun 2017 ini, purwarupa tank telah selesai.

Sementara untuk pembuatan kapal selam, tahun 2015 melakukan kegiatan “letak luas”. Tahun 2016 telah memasuki produksi lambung untuk ukuran 206 orang OJT. Adapun program tahun 2017 ini adalah “KRI Nagapasa Selesai”.

Telah ada sejumlah industri strategsi untuk dikembangkan. Pertama, medium tank dan kedua kapal selam. Pertama dan kedua telah selesai,” tutup Ryamizard.

   Berita Satu  

[Video] Latma Garuda Shield 2017 TNI AD-US Army

Liputan NETtv


   Youtube  

Russia Contunues Negotiating with Indonesia for the Supply of Amphibious APCs

The BT-3F with gross combat weight 18.5 tons [Tractor Plants]

RIA Novosti. Russia is negotiating with Indonesia for the delivery of amphibious armored personnel carriers (BTR) BT-3F, Deputy Director General of Rosoboronexport (RoE), who heads the ROE delegation at this arms salon, Sergei Goreslavsky, told reporters on Tuesday at the BIDEC-2017 exhibition.

"The negotiations on this subject are underway, the command of the Armed Forces gives exceptional importance to two-armored vehicles," he said, responding to a journalist's question.

Goreslavsky noted that initially the Indonesian side raised the issue of doubling its fleet of fleet infantry fighting vehicles by Russian BMP-3F.

Earlier in some media, information was published, according to which Indonesia intends to abandon the purchase of amphibious Ukrainian production BTR-4 in favor of a new Russian armored vehicle BT-3F.

It was assumed that the negotiations will be held during the visit of the Indonesian delegation to the international military-technical forum "Army-2017".

According to these publications, Indonesia's Marines, testing the BTR-4 floating wheeled vehicles, concluded that the Ukrainian armored car was excessively "buried" in the water while overcoming water obstacles at full speed.

BT-3F developed by the enterprise "Kurganmashzavod" was first introduced at the forum "Army-2016". He can move on water and despatch from transport aircraft. The crew of the BT-3F is three men, with the armored personnel carrier taking on board up to 14 paratroopers.

On the roof of the combat vehicle is a remotely controlled combat module with a 7.62 mm machine gun with a thermal imaging sight and a laser range finder. A diesel engine with a capacity of 500 horsepower allows onshore to develop a speed of up to 70 kilometers per hour, and afloat - up to 10 kilometers per hour.

   RIA Novosti  

Jumat, 20 Oktober 2017

PT Pindad Jajaki Kerjasama Fasilitas MRO dengan Qatar

Panser Anoa [Pindad]

PT Pindad (Persero) tengah menjajaki kerjasama dan penjualan baru produk militer. Belum lama ini perusahaan pelat merah tersebut telah merampungkan transaksi alutsista di sejumlah negara ASEAN.

Direktur Utama Pindad Abraham Moses mengatakan, pihaknya tengah menjajaki kembali penjualan ke militer Laos, saat perdana menteri negara tersebut mengunjungi Indonesia. “Selain dengan Laos, juga ada Arab Saudi, rencananya produk yang ditawarkan bom dan misil,” ungkapnya di sela acara Indonesia International Cyber Security Leaders, Selasa (17/10).

Lanjut Abraham, selain itu, perusahaan juga menjajaki kerjasama dengan pemerintah Qatar untuk pendirian fasilitas Maintenance, Repair & Operation (MRO). “Kami masih tunggu lampu hijau dari pemerintah (Indonesia), setelahnya segera follow up,” ujar Abraham.

Kerjasama direncanakan dalam bentuk joint marketing & operation, di mana Pindad akan mengirimkan sumber daya teknisinya. “Kebetulan panser dan tank mereka sejenis dengan punya kita (Indonesia),” terang Abraham. Fasilitas MRO tersebut juga dapat menjadi bisnis after sales Pindad.

Pindad tengah getol mengoptimalkan anak usahanya yang bergerak di bidang perdagangan dan ekspor. Baru-baru ini perseroan telah mendirikan PT Pindad Global Source of Trading yang menjual dan mengageni produk-produk Pindad. “Kami juga punya PT Pindad Logistic Prepare untuk jasa pengangkutan, dan kami punya area penyimpanan yakni Pindad Logistic,” urai Abraham.

Bisnis jasa pengangkutan tersebut tidak hanya dikhususkan bagi grup Pindad, namun bisa digunakan pelanggan di luar perseroan. “Lahan di Bandung 60 hektare bisa dioptimalkan. Di sana kami punya tempat penyimpanan, semacam kawasan industrial berikat,” sebut Abraham. Area penyimpanan tersebut tak ubahnya sebuah dry port yang punya akses distribusi lebih efisien.

  ⚓️ Kontan  

Satu Flight F-16 Fihgting Falcon Ikuti Latma Ausindo

⚓️ Menuju Darwin Satu flight pesawat tempur F-16 Fihgting Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, beberapa waktu lalu berangkat menuju Darwin, Australia, guna melaksanakan latihan bersama dengan Angkatan Udara Australia.

Latihan Bersama (Latma) dengan sandi "AUSINDO" tersebut merupakan latihan perang antara TNI Angkatan Udara Indonesia dengan Angkatan Udara Australia yaitu Royal Australian Air Force (RAAF).

Keberangakatan Satu flight pesawat F-16 Fighting Falcon dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Yoga Ambara, dilepas oleh Kepala Dinas Operasi Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb Wastum, beserta segenap pejabat Lanud Iswahjudi.

Latma "AUSINDO 2017" akan digelar dari tanggal 17 Oktober hingga tanggal 28 Oktober 2017, dalam latihan tersebut Lanud Iswahjudi mengerahkan 7 pesawat tampur F-16 Fihgting Falcon, 77 teknisi dan didukung dengan dua pesawat C-130 Hercules.

  ⚓️ TNI  

Sri Mulyani Tegur Kemenhan

⚓️ Terkait Penggunaan Anggaran Multiyears Pesawat Tempur KFX/IFX [google]

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegur Kementerian Pertahanan (Kemenhan) terkait penggunaan anggaran yang bersifat multiyears atau tahun jamak.

Teguran tersebut disampaikan Ani saat dirinya dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro diundang untuk menghadiri rapat antara Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo serta Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo.

Kehadiran dirinya bersama Bambang untuk membahas penggunaan anggaran di Kemenhan yang mana dialokasikan Rp 1,85 triliun dalam RAPBN 2018. Alokasi tersebut dinilai kurang karena ternyata hanya cukup untuk pembayaran tahun jamak dalam rangka pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X yang dikembangkan bersama Korea Selatan.

Ani menyebut Kemenhan awalnya tidak menjelaskan jika anggaran tersebut untuk keperluan pembayaran kewajiban tahun jamak pesawat pada 2016 dan 2017. Sedangkan kewajiban tahun jamak ini sudah dilakukan sejak 2012 lalu. Di sisi lain Kemenkeu belum mendapatkan dokumen perjanjian pembayaran tahun jamak tersebut.

"Kami belum dapat info bahwa multiyears. Ini akan jadi persoalan buat kami dari sisi uang maupun prosesnya," kata Ani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 19 Oktober 2017.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berharap Kemenhan disiplin serta rutin menyampaikan kewajiban pembayaran tahun jamaknya kepada Kemenkeu. Sehingga pihanya bisa memberikan masukan pada Kemenhan dalam mengelola dan menggunakan anggaran.

"Jadi kami sampaikan pandangan dari sisi proses anggaran apabila ada yang sifatnya multiyears bagaimana proses penganggaran harus dilakukan, sehingga tertib administrasi dan anggaran," jelas dia.

Sementara itu, Bambang Brodjonegoro tak mau berspekulasi terlalu jauh terkait kewajiban tahun jamak pesawat tempur tersebut tidak masuk dalam dua APBN.

Mantan Menteri Keuangan ini hanya berpandangan mungkin saja karena anggaran tersebut masuk dalam Bendahara Umum Negara (BUN) dan dianggap pembiayaan government to govenment (G to G) sehingga luput dari pendanaan rutin.

"Jadi mungkin Kemenhan lupa," ucap Bambang. (AHL)

  ⚓️ Metrotv  

KASAL Resmikan Markas Komando Pasukan Marinir 2

⚓️ Di Marunda Korps Marinir

Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, meresmikan Markas Komando Pasukan Marinir 2 Korps Marinir TNI AL, di Kesatrian Marinir Baroto Sardadi, Marunda, Jakarta Utara, Rabu.

Nama yang disematkan pada kesatrian baru Korps Marinir TNI AL itu mengambil nama Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Baroto Sardadi, yang pernah menjadi komandan komponen pendarat TNI AL itu.

Marunda ternama dengan kekhasan adat-istiadat Betawi-nya, sehingga kedatangan Supandi dan rombongan disambut kesenian Betawi, selain demonstrasi terjun payung dari Batalion Intai Amfibi 2 Korps Marinir TNI AL.

Peresmian Markas Komando Pasukan Marinir 2 itu ditandai penyerahan keris dari Supandi kepada Komandan Pasukan Marinir 2, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Nur Alamsyah. Keris menduduki posisi penting pada Korps Marinir TNI AL karena senjata tradisional Indonesia itu dijadikan komponen lambang korps pasukan pendarat TNI AL itu.

Selain itu, dilakukan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita secara simbolis dan penyerahan dua unit kendaraan dan pengukuhan Supandi sebagai ketua pembina Jayamahe Jeep Club, sebagaimana dinyatakan siaran pers Dinas Penerangan TNI AL, diterima di Jakarta, Rabu.

Pada kesempatan ini dia turun langsung mengendarai kendaraan off-road, untuk mengetahui lingkungan sekitaran Markas Komando Pasukan Marinir 2 didampingi Alamsyah.

Supandi, mengatakan keberadaan Pasukan Marinir-2 sebagai komando pelaksana Korps Marinir TNI AL di wilayah barat, khususnya Jakarta, dituntut senantiasa meningkatkan kinerja organisasi guna memenuhi tugas pokok yang diharapkan.

Oleh karena itu, kata dia, pembangunan gedung dan fasilitas sarana dan prasarananya dapat mendorong ide-ide pemikiran yang kreatif dan inovatif guna pencapaian tugas pokok Korps Marinir TNI AL dalam rangka mewujudkan visi dan misi TNI AL ke depan.

Dia berpesan agar semua komponen Korps Marinir TNI AL mampu tetap meningkatkan semangat kejuangan dan keprajuritan dan menjaga semua fasilitas yang telah diberikan negara.

  ⚓️ Antara  

Indonesia delays decommissioning of Ahmad Yani-class frigates amid South China Sea obligations

The Indonesian Navy has delayed the planned retirement of its ex-Royal Netherlands Navy frigates. Move to ensure that the service can fulfil operational requirements and deployment obligations, especially in the South China Sea
Ahmad Yani-class frigates ★

The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut) has decided to postpone the retirement of its Ahmad Yani-class frigates amid operational requirements that necessitate continued service of the platforms for about one more year, the service has confirmed with Jane’s.

Citing a TNI-AL source from the service’s Western Fleet (KOARMABAR), Jane’sreported in February 2016 that the country will start to retire the first of its six Ahmad Yani-class frigates in 2017. This decision was made at the 2016 iteration of an annual naval technical and logistics work plan meeting, and the intention then was to retire the class at a rate of one ship a year from 2017 to 2022.

However, given current progress of the Martadinata (SIGMA 10514)-class’ induction, and ongoing service obligations, this schedule has since been delayed by about one more year to ensure that there are no operational gaps in the fleet’s deployment capacity especially in the Natuna Sea where there is now an increasing number of unregulated fishing cases, said the TNI-AL.

Indonesia commissioned its first Martadinata-class frigate, KRI Raden Eddy Martadinata (331), in April 2017. The second-of-class, which will be known as KRI IGusti Ngurah Rai with pennant number 332 once it is in service, was launched by state-owned shipbuilder PT PAL in September 2016. The country is expected to acquire follow-on ships in this class, but a formal procurement process for this has yet to begin.

The TNI-AL’s Ahmad Yani-class ships were formerly in service with the Royal Netherlands Navy (RNLN) as the Van Speijk class. After being in service for about 20 years, the ships were transferred to Indonesia between 1986 and 1989.

  IHS Janes  

Kamis, 19 Oktober 2017

Empat Kapal Perang India Berlabuh di Jakarta

INS Tir (A 86) (Lantamal III) ★

Empat Kapal Perang India datang lagi ke Jakarta. Kali ini yang berkunjung adalah INS Tir (A 86), INS Sujata (P 56), ICGS Sarathi dan INS Sudarshini (A 77) yang merapat di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/10).

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id dari Dispen Lantamal III, Rabu (18/10), kedatangan Kapal Perang Angkatan Laut India tersebut disambut Pasukan Kehormatan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) III Jakarta yang dipimpin PLH Wadan Lantamal III merangkap Asops Danlantamal III Kolonel Laut (P) Teddie Bernard Hernawan didampingi Danpomal Lantamal III Kolonel laut (PM) Ade Permana dan perwakilan perwira lainnya. Setelah welcome ceremony acara dilanjutkan dengan tea on board di kapal perang INS Tir. Karakteristik umum Keempat Kapal India yang datang berkunjung selama lima hari di Jakarta hingga 22 Oktober mendatang sebagai berikut:

1. INS Tir (A 86) dengan Komandan Kapal Captain DJ Revar, merupakan tipe Training Ship berkelas/jenis Tir Class yang berdimensi panjang 105,85 meter, lebar 13,20 meter, draft 4,8 meter, bobot 1,920 ton, kecepatan maksimal 21 knot, pengawak 70 orang serta dilengkapi berbagai persenjataan.
2. INS Sujata (P 56) di bawah pimpinan Commander KB Singh adalah kapal tipe Patrol Vessel berkelas/jenis Sukanya Class dengan dimensi panjang 101 meter, lebar 11,5 meter, draft 4,5 meter, bobot 1,920 ton, kecepatan maksimal 21 knot, pengawak 70 orang serta dilengkapi berbagai persenjataan.
3. ICGS Sarathi dengan Komandan Kapal Commander Pankaj Agrawal tergolong dalam tipe Patrol Boat berkelas/jenis Samarath Class memiliki dimensi panjang 105 meter, lebar 13,6 meter, draft 6,2 meter, kecepatan maksimal 23 knot, pengawak 18 perwira dan 108 pelaut serta dilengkapi persenjataan.
4. INS Sudarshini (A 77) di bawah pimpinan Commander Amulya R Mishra termasuk tipe Training Tall Ship berkelas/jenis Three Masted Barque dengan dimensi panjang 54 meter, lebar 8,53 meter, tinggi 34,5 meter, draft 4,5 meter, bobot 427 ton, kecepatan 10 knot dan pengawak 6 perwira dan 45 kadet.

Siang harinya PLH Wadan Lantamal III yang merangkap Asops Danlantamal III Kolonel Laut (P) Teddie Bernard Hernawan mewakili Komandan Lantamal III Laksamana Pertama TNI Muchammad Richad menerima courtesy call (CC) para komandan kapal perang India yang dipimpin Captain DJ Revar di Mako Lantamal III Jakarta.

Turut hadir pada kunjungan kehormatan perwira India tersebut, Asintel Danlantamal III Kolonel Marinir I Gede Dewa Wirawan, Ka Kuwil Lantamal III Kolonel Laut (S) Rachmat Kurniawan Putra, Aspers Danlantamal III Letkol Laut (S) Binsar Mangaratua S, Dandema Lantamal III Letkol Marinir Kristiyono dan beberapa perwira lainnya.

Selain itu juga dilaksanakan olahraga persahabatan yakni pertandingan sepak bola, bola voli dan tarik tambang antara Tentara Angkatan Laut India dengan Prajurit Lantamal III Jakarta di lapangan Mako Lantamal III, Kamis (19/10).

  Republika  

Tahun Depan Indonesia Buat Kapal Selam Sendiri

Ilustrasi ★

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Indonesia bisa membuat kapal selam sendiri pada 2018. Hal itu merupakan salah satu pencapaian Ryamizard selama menjabat Menteri Pertahanan selama hampir tiga tahun.

Kapal selam tahun depan kita buat sendiri,” kata Ryamizard saat ditemui selepas acara Malam Bahasa dan Budaya Internasional di Pusdiklat Badiklat Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2017).

Selain kapal selam, Ryamizard mengatakan, selama masa jabatannya, sudah banyak alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru bagi pertahanan Indonesia, seperti pesawat tempur Sukhoi dan kapal selam.

Ada Sukhoi, kapal selam, tank yang kita buat bersama Turki, banyak,” ucapnya.

Sementara itu, Ryamizard gerah soal adanya sejumlah dokumen kabel diplomatik Amerika soal tragedi 1965 yang kembali dibuka ke publik. Menurutnya, Indonesia tidak perlu ‘kebakaran jenggot’ soal dokumen tersebut.

Seharusnya biasa saja, kita kadang-kadang kebakaran jenggot, nggak perlu gitu loh. Saya biasa saja, aman-aman saja,” ucap Menhan.

Terkait hal itu, Ryamizard berencana menanyakan langsung kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Rencananya, Ryamizard akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat di Filipina.

Sudah, nggak usah dihitung lagi. Kebetulan saya nanti ketemu dengan Menhan Amerika di Filipina, saya nanti tanya benar nggak, tuh,” ujarnya.

  detik  

BPPT dan ITS Selesaikan Model Kapal Selam Mini

Model kapal selam mini buatan Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH). (Viva) ★

Kementerian Pertahanan memberi mandat kepada Balai Teknologi Hidrodinamika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya untuk mendesain, pengujian dan pembuatan kapal selam.

Menurut Perekayasa Utama BTH, Muhamad Ridwan Utina, proyek tersebut sudah dikerjakan sejak 2015. Oleh karena itu, tahap pengujian dan pembuatan model juga sudah selesai tahun lalu.

Sudah sampai uji coba kemampuan, kinerja uji bergelombang, dan tenaga penggerak utama. Tinggal pembangunannya (kapal selam),” ujar Ridwan kepada VIVA.co.id di Surabaya, Rabu 18 Oktober 2017.

Ia menyebut proyek kapal selam itu belum bisa dilanjutkan ke tahap pembangunan akibat kendala pendanaan. Soal pembuatan model sampai pengujian, Ridwan menjelaskan hal yang tersulit adalah membuat propeller atau baling-baling kapal selam.

Ridwan menegaskan pihaknya harus lebih detail membuat propeller sampai bunyi baling-baling ‘halus’ dan tidak meninggalkan jejak gelombang.

Bahan baku propeller sendiri, lanjut Ridwan, dibuat dari alumunium, kuningan, timbal dan perunggu. “Kapal selam membutuhkan getaran kecil supaya tidak terdeteksi oleh musuh,” kata Ridwan.

Lalu, proses yang menghabiskan waktu adalah pembuatan model. Untuk desain bisa dalam waktu seminggu, tapi pembuatan model bisa satu bulan.

Proyek kapal selam milik Kementerian Pertahanan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2007. Waktu itu desain yang dibuat oleh BTH adalah desain kapal selam mini.

Akan tetapi, program strategis ini mandek karena faktor dana. Delapan tahun kemudian dilanjutkan kembali, di mana kali ini ITS dilibatkan untuk melanjutkan desain desain kapal selam mini.

  Vivanews  

Indonesian naval ships visit HCM City

Kri Sultan Iskandar Muda 367 arrives at Ho Chi Minh City’s Nha Rong Port. (Credit: VNA) ★

A squadron of two Indonesian navy Sigma-class guided missile frigates docked at Nha Rong Wharf in Ho Chi Minh City on October 18, beginning their four-day visit to the southern economic hub and their exchange with the Vietnam People's Navy.

The two Sigma-class corvettes, namely Kri Sultan Hasanuddin 366 and Kri Sultan Iskandar Muda 367, have 181 crew members and are led by Lieutenant Colonel Sunmarji Bimoaji, the captain of the 367 vessel.

The guided missile ships have the same specifications, with a displacement of 1,818 tonnes, measuring 90.71 m long, 13.02 m wide and have a 5.2 m draft.

The visit by the Indonesian Navy fleet aims to enhance the cooperation between the two countries' military, and the navies in particular, contributing to promoting the strategic partnership between Vietnam and Indonesia, in an in depth manner with practical benefits.

Representatives from the HCM City agencies, the Ministry of Defence, Military Region 7 Command, the Border Guard Command, and the Vietnamese Navy authorities participated in the welcoming ceremony for the Indonesian frigates.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSig821X8bdsQdAglcaEJIRSHWJTnezp8pzWMkfCMgtf-3XbJY69R5C6hJumL4hzLxP5YhUIrKsxo1Kk9caKW4aPj8xRFSfNlgwfU164Kd59a2ftVgiFxdBgU_iaWWoERoaADXQF2BcGKz/s1600/photo-1-1508304744377.jpgAt the event, Colonel Ha Xuan Xu, a representative of the Vietnam People's Navy Command in the South, conveyed his wish for a successful visit to the Indonesian side.

The colonel also expressed his hope that the friendship between the two countries' military, and the navy in particular, would be increasingly intensified following the visit.

Expressing his sincere gratitude to the hosts for a warm welcome, Captain Sumarji Bimoaji said that the visit would contribute to promoting a fine and comprehensive partnership between the two countries.

During the visit, the commanders, officers and sailors of the Indonesian Navy ships will greet the leaders of the HCM City People's Committee; visit the Military Region 7 Command and Navy Region 2 Command; and take part in sporting activities, as well as exchanges with the hosts’ young navy officers.

The visit by the Indonesian Navy fleet will last until October 21.

  nhandan  

Rabu, 18 Oktober 2017

[Video] Alutsista TNI AD

Liputan NettvPada bulan Agustus 2017, NET. Garuda berkesempatan meliput langsung Latihan Puncak Antar Kecabangan TNI AD di Puslatpur Baturaja, Sumatera Selatan. Saksikan sendiri ketangguhan ragam alutsista yang kini dimiliki TNI Angkatan Darat.


  Youtube  

PT Pindad Luncurkan Divisi Teknologi Cyber Security

Indonesia International Cyber Security Leader 2017 yang digelar di Ballroom Ayana, Midplaza, Jakarta, Selasa (17/10/2017). (Tribunnews) ★

Ancaman perang cyber sudah dekat dan makin tak terbendung. Sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi peralatan tempur dan pertahanan, PT Pindad pun berinovasi dengan meluncurkan Divisi Teknoligi Cyber Security.

Peluncuran divisi baru di Pindad itu dilakukan pada acara Indonesia International Cyber Security Leader 2017 yang digelar di Ballroom Ayana, Midplaza, Jakarta, Selasa (17/10/2017).

Acara ini adalah progres yang kami tunjukkan kepada publik mengenai embrio bernama Pindad Cyber Advance System. Ini adalah sebuah unit terbaru di Pindad yang didirikan dua tahun yang lalu, untuk mengantisipasi gangguan keamanan nasional,” ujar Direktur Bisnis Produk Hankam PT Pindad, Widjajanto, kepada wartawan.

Widja mengakui pihaknya, sebagai satu-satunya industri pertahanan militer bergerak cepat mengikuti perubahan pola peperangan di dunia yang banyak mengandalkan serangan cyber.

Pola perang dan ancaman kini sudah berubah, bukan saja melalui serangan amunisi, tank, dan pesawat, tapi serangan melalui cyber. Yang terkenal kemarin adlah Wanna Cry,” tutur Widja.

Dalam embrio Pindad Cyber Advance System itu, Pindad sudah mengikat kerjasama dengan dua perusahaan, yakni perusahaan penyelenggara pelatihan cyber Multimatics dan perusahaan sertifikasi teknologi asal Jerman TUV SUD.

Pindad sendiri, saat ini sudah bekerja sama dengan beberapa partner internasional untuk mengadak beberapa pelatihan,” katanya.

Concern Pindad kepada pelatihan di tahap awal, ujar Widja, sengaja untuk menciptakan para pengguna peralatan teknologi cyber yang akan dirilis tahun depan. Pindad juga selalu menyaratkan perusahaan atau lembaga yang menjad klien mereka untuk mengikuti pelatihan.

Alat penyadapan, hacking bisa kami hadirkan, tapi kalo operator yang mendalami knowledgenya itu yang susah. karena itu kami mensyaratkan kepada klien yang akan menggunakan jasa pindad harus menyiapkan local power. Karena kami ingin semuanya dikendalikan 100 persen oleh orang indonesia. Ini yang membuat kami berbeda dengan provider cyber security lainnya yang ada di dunia,” tegas Widja yang pernah menjabat Sekjen PSSI itu.

Produk dari Pindad Cyber Advance System itu terbagi menjadi tiga macam, yaitu peralatan teknologinya yang akan dirilis tahun depan, pelatihan, dan pegayaan untuk perkembangan.

Pindad sendiri sudah memiliki pusat pelatihan seluas 1500 meter persegi di menara AXA, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dari tempat itu, Pindad menggelar pelatihan dan sertifikasi. Beberapa lembaga yang tercatat sudah mencicipi fasilitas Pindad itu di antaranya adalah Divisi Cyber Crime Bareskrim Polri, Kementerian Pertahanan, dan menyusul Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) jika telah terbentuk.

Biasanya dulu untuk pelatihan harus ngirim orang ke belanda, ke hawai, kini cuku ke Kuningan. Alhamdulillah, secara pelan orang sudah tahu Pindad punya lembaga training IT,” ujar Widja.

Sayangnya Widja enggan membuka berapa nilai yang telah diinvestasikan Pindad untuk membentuk Pindad Cyber Advance System itu.

Bayangkan saja kami menyewa mall di kuningan. Dengan investasi ini, lembaga besar seperti TUV SUD dan pun langsung mau bekerja sama dengan kami,” ujar Widja.

Senada, Direktur Multimatics Agus Setiawan mengungkapkan tujuan seminar di acara Indonesia International Cyber Security Leader 2017 adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan institusi pemerintah dan perusahaan tentang pentingnya pertahanan dan keamanan informasi.

Kita ingin mereka bisa menggunakan teknologi, sekaligus kuat juga dengan pengamanannya. Saya yakin ini tidak stop di sini saja. Ini kita buat sebagai sarana edukasi mengenai pentingnya keamanan informasi,” ujar Agus.

Menurut dia, rendahnya kesadaran institusi dan perusahaan tergambar dari perilaku rajin beli software, dan beli alat, tapi abai melatih sumber daya manusia. Data itu tergambar dari masih rendahnya jumlah profesional di Indonesia yang tersertifikasi.

Indonesia ini dari segi angka belum menggembirakan, dengan ajumlah penduduk 250 juta, yang baru tersertifikasi Certified Information Systems Security Professional (CISSP) baru ratusan, sementara singpaura yang penduduknya tak seberapa sudah ribuan yang tersertifikasi,” ujar Agus memberi perbandingan.

  Tribunnews  

Uji Operasi Doktrin Lapangan Yonarmed Roket

Uji operasi doktrin lapangan Yonarmed roket (Pussenarmed) ★

Artileri Medan merupakan salah satu kecabangan TNI AD dan sebagai kekuatan yang menjalankan fungsi serangan Artileri dan Bantuan Tembakan terhadap sasaran di darat maupun permukaan secara tepat dan kontinyu. Untuk itu Sdirdok Kodiklat TNI AD mengadakan uji operasi doktrin lapangan Yonarmed roket di bawah pimpinan Dirdok Kodiklat TNI AD Brigjen TNI Tri Juniarto, bertempat di lapangan tembak meriam Armed Batujajar Cimahi, Selasa (10/10).

Materi yang dilaksanakan dalam uji tersebut adalah Yonarmed roket melaksanakan bantuan tembakan dalam operasi serangan dan Yonarmed roket melaksanakan operasi serangan Artileri (Artileri Strike).

Bertindak selaku narasumber dalam uji materi tersebut adalah Dirbindok Pussenarmed Kolonel Arm Ahmad Mutaqin beserta para Staf Ahli dan Staf Khusus Pussenarmed Kodiklat TNI AD.

Selanjutnya Dirbindok menjelaskan tentang serangan Artileri (Artilleri Strike) yang merupakan suatu bentuk operasi tersendiri yang sangat menentukan dalam pertempuran, dimana terjadi pengerahan kekuatan Armed roket untuk menghancurkan musuh/instalasi (sasaran strategis) dari jarak yang sangat jauh dengan tembakan penghancuran, ketika pasukan sendiri masih berada dalam jarak yang aman atau belum terlibat dalam operasi secara keseluruhan yang dapat menimbulkan keuntungan bagi pasukan sendiri dan operasi selanjutnya.

Mengingat persenjataan Armed saat ini semakin canggih dan modern, maka perlu diadakan revisi pembinaan fungsi Armed ke depan”, ungkap Dirbidok kepada Dirdok Kodiklat TNI AD.

  Pussenarmed  

Rp 110 Miliar Revitalisasi Fasilitas Uji Hidrodinamika

Laboratorium Kapal Balai Teknologi Hidrodinamika, yang direvitalisasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (BeritaSatu) ★

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengeluarkan Rp 110 miliar untuk merevitalisasi fasilitas laboratorium uji Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH) Surabaya guna mendukung peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) bidang kemaritiman.

"Kebetulan fasilitas uji kita yang diberdiri sejak 1995 sedang direvitalisasi. Perbaikkan fasilitas ini butuh ratusan miliar rupiah, sudah lama diajukan untuk revitalisasi, dan baru dua tahun terakhir ini kita dapat tambahan anggaran," kata Sekretaris Utama BPPT Soni Solistia Wirawan saat press tour di Balai Teknologi Hidrodinamika BPPT, Surabaya, Selasa.

Menurut Soni, BPPT menggunakan anggaran Rp 110 miliar dari Rp 260 miliar tambahan dana yang diperoleh dari APBN-P 2016 untuk merevitalisasi fasilitas laboratorium uji di BTH Surabaya. Sedangkan Rp 150 miliar lainnya dipecah untuk revitalisasi berbagai fasilitas laboratorium uji lainnya yang secara total sebenarnya membutuhkan Rp 1,8 triliun.

"Memang anggota dewan sempat bertanya kenapa sebesar itu butuh dana untuk revitalisasi, setelah melihat sendiri ternyata laboratoriumnya saja memang besar sekali," ujar dia.

Ia memastikan revitalisasi tersebut selesai di 2017 akan meningkatkan layanan BPPT. "Kebetulan sudah antre juga perusahaan galangan kapal hingga migas untuk menggunakan layanan laboratorium ini.

Kepala Balai Teknologi Hidrodinamika BPPT Taufiq Arif Setyanto mengatakan revitalisasi dilakukan pada kolam manuevering (Manuevering Ocean Basin/MOB) khususnya untuk pembangkit gelombang di kolam manuever 35 X 100 meter. Selebihnya revitalisasi dilakukan untuk mesin membuat baling-baling, desain untuk torsi dan alat mengukur torsi untuk propeller.

Revitalisasi ini memang dibutuhkan selain untuk menghindari biaya yang semakin besar jika perbaikan ditunda karena, menurut dia, untuk mendukung pembangunan tiga pilar pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan (Hankam), maritim dan energi.

"Dalam lima hingga enam tahun terakhir kami terpaksa tidak bisa melayani uji hidrodinamika perusahaan-perusahaan migas karena memang dibutuhkan presisi untuk uji manuevernya," ujar dia.

Ini karena pembangkit gelombang hanya berfungsi 20 hingga 30 persen, padahal untuk presisi harus 100 persen berfungsi.

Dalam press tour tersebut sejumlah wartawan melihat sejumlah fasilitas uji laboratorium hidrodinamika yang termasuk terbesar di Asia Tenggara seperti kolam uji tarik (towing tank), kanal kavitasi (cavitation tunnel), kolam manuevering. Termasuk juga melihat bengkel produksi model, hingga bengkel mekanik.

BTH BPPT juga sedang mengembangkan kapal selam mini (mini jet) bersama Kementerian Pertahanan dan Institut Teknologi Sepupu November (ITS) yang, menurut perekayasa utama BPPT M Ridwan Utina, Tingkat Kesiapan Teknologi (Technology Readiness Level/TRL) sudah ada di 7 hingga 8.

  Antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...