Pemasangan main block mast kapal SSV pesanan Filipina (Kruk) ☆
Pada hari Jumat 27 November 2015 telah dilakukan pemasangan main block mast atas kapal SSV pesanan Filipina. Pemasangan main block mast ini menandai selesainya pembuatan struktur kapal berbasis LPD kelas Banjarmasin/Banda Aceh yang pernah dibuat oleh PT PAL untuk TNI Angkatan Laut.
Kapal SSV pesanan Filipina ini telah dimulai pembuatannya pada Januari 2015 yang ditandai dengan proses first steel cutting yang dilakukan di galangan kapal PT PAL Surabaya. Peluncuran kapal ini dari dok kering rencananya akan dilakukan pada bulan Desember 2015, untuk selanjutnya kapal akan diselesaikan di dok basah. [defence.pk] ☆
Filipina memesan 2 kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) kepada PT PAL dengan nilai kontrak US$ 90 juta. Kapal jenis SSV tersebut mempunyai panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter, kapal mampu membawa 3 unit helikopter dan mampu membawa 649 orang terdiri dari awak kapal, pasukan dan penumpang. Kapal ini mampu melaju hingga kecepatan 16 Knots, dengan mesin pendorong 2 x 3.000 BHP.
Pesanan 2 kapal SSV untuk Angkatan Laut Filipina secara kontrak harus dilakukan pada bulan Mei 2017, termasuk kewajiban untuk melewati tahapan pengujian seperti uji pelayaran dan dan juga uji sistem.
Dulu Tentara Australia Sering Singgah, Kini Dijaga MarinirSIANG itu, cuaca di Pulau Ndana cukup menyengat. Suhu di Pulau Ndana yang terkenal dengan danau air merahnya mencapai 40 derajat Celsius.
Wisatawan yang akan melancong ke sana harus siap dengan perjalanan yang panas dan cukup lama. Dari Kupang, ibu kota NTT, dibutuhkan waktu 3,5 jam untuk sampai ke pulau terluar Indonesia tersebut.
Namun, begitu tiba di lokasi, penderitaan itu seakan sirna. Mata dimanjakan dengan pemandangan yang indah dan mempesona. Seakan perjalanan melalui semak belukar dan hutan kecil tidak terasa. Di Pulau Ndana, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam.
Untuk sampai ke pulau yang kini dijaga TNI-AL tersebut, kita harus menempuh perjalanan yang cukup panjang. Dari Kupang, kita harus terbang ke Kota Ba'a.
Kota Ba'a adalah ibu kota Kabupaten Rote Ndao. Pulau Ndana terletak di kabupaten yang baru berusia 14 tahun itu.
Namun, perjalanan bisa pula ditempuh dengan kapal cepat. Hanya diperlukan waktu sekitar 2 jam. Jika menggunakan pesawat, kini maskapai Wings Air tengah berpromosi dengan jadwal terbang Kupang-Rote PP setiap hari.
Harga tiket dua sarana transportasi itu pun tidak jauh berbeda. Yakni, tarif kapal cepat Rp 165 ribu-Rp 190 ribu dan pesawat sekitar Rp 170 ribu. Ketika tiba di Kota Ba'a, masih ada dua perjalanan yang harus ditempuh untuk sampai ke Pulau Ndana, perjalanan darat dan laut. Perjalanan darat bisa ditempuh dengan naik ojek atau mobil sewa karena tidak ada fasilitas transportasi lain yang memadai.
Sebenarnya, di ibu kota Kabupaten Rote Ndao tersebut ada angkutan umum. Namun, jam operasinya tidak jelas. Begitu pula destinasinya. "Jadi, memang lebih baik pakai motor atau mobil saja," kata Krisna Ndun, salah seorang warga Pulau Rote.
Dengan motor atau mobil, perjalanan darat bisa ditempuh selama dua jam atau lebih. Ada beberapa jalur alternatif untuk menuju Pulau Ndana, yakni melalui Pantai Boa atau Pantai Oselie.
Di sana, kendaraan tidak bisa ngebut seenaknya, meski kondisi jalan sangat sepi dan beraspal. Sebab, banyak hewan ternak yang berkeliaran. Sepanjang perjalanan, sapi, kambing, kerbau, kuda, ayam, anjing, dan babi kerap ditemui. Menurut pemuda 22 tahun tersebut, jika menabrak hewan, urusannya bisa panjang.
"Harus bayar uang napas karena hewan ternak mereka mati. Belum lagi kalau yang ditabrak betina, yang punya akan menghitung potensi hewannya itu punya anak berapa. Lalu, kalau anaknya betina, anaknya bisa berapa. Jadi, bayarnya sangat mahal. Bisa sampai jutaan," urainya.
Tiba di Pantai Oeseli di Desa Oeseli, perjalanan panjang yang cukup melelahkan terbayar. Pemandangan di Pantai Oeseli sangat indah. Air lautnya jernih. Pantainya juga bersih dari sampah. Batu-batu cadas bertebaran di pinggir pantai.
Di dekat Pantai Oeseli terdapat posko TNI (AD dan AL) yang terletak persis di depan masjid. Para wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Ndana bisa mencari informasi di posko tersebut. Sayang, belum ada listrik di kawasan pinggiran Pantai Oeseli.
Para anggota TNI tersebut biasanya akan membantu para turis untuk mencari kapal motor sewaan. Tidak ada sarana transportasi alternatif lain. Kapal motor sewaan di pantai tersebut tidak banyak dan harganya cukup mahal, Rp 600 ribu-Rp 700 ribu.
Kapal yang digunakan adalah kapal pencari ikan milik para nelayan di perkampungan di Desa Oeseli. Kapal yang disewakan tersebut juga terbilang butut dan jauh dari layak. Karena kondisi laut yang kerap surut, kapal juga tidak bisa menepi persis di pinggir pantai. Sehingga, untuk menaiki kapal tersebut, kita harus naik sampan kecil lebih dahulu.
Untuk meneruskan perjalanan ke Pulau Ndana dari Ba'a, masih diperlukan waktu 1,5 jam. Kondisi ombak pun cukup tinggi, meski cukup bersahabat. Begitu tiba di Pulau Ndana, suasana sangat sepi. Namun, pemandangan pantainya sangat indah. Pasir putih membentang dari garis pantai. Debur ombak terus berderu.
Begitu memasuki Pulau Ndana, kita disambut papan nama dari kayu bertulisan Selamat Datang di Pulau Ndana dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Tidak jauh dari papan nama tersebut, tampak barak TNI-AD.
Barak tersebut terdiri atas tiga bangunan utama. Di bagian belakang, terdapat lapangan yang kerap digunakan para anggota TNI untuk berolahraga. Ada pula sebuah sumur yang disesuaikan dengan warna doreng TNI.
Sebagai informasi, tanah untuk pembangunan barak TNI diberikan secara gratis oleh keluarga Mesakh yang memegang hak ulayat atas Pulau Ndana. Hal tersebut sesuai dengan surat permohonan komandan Korem 161/Wirasakti Kupang pada 3 September 2007. Mereka juga menyerahkan tanah seluas 400 meter persegi pada 2001 untuk pembangunan mercusuar.
Selain itu, hingga September 2013, pemerintah telah merampungkan pembangunan kantor Posal (Pos AL), menara, dan dua unit rumah dinas lengkap dengan alsatri serta genset. Keluarga Mesakh juga menyerahkan tanah seluas 400 meter persegi pada 2001 untuk pembangunan mercusuar.
"Dalam perjanjian antara TNI dan keluarga Mesakh, anggota TNI harus menjaga hutan agar tetap utuh dan tidak boleh menembak rusa. Di sini banyak rusa yang berkeliaran, meski hewan itu sangat jarang terlihat," kata Kusman.
Menurut pria 38 tahun itu, sebelum TNI berada di pulau tersebut, patroli angkatan laut Australia kerap mengunjungi pulau itu. Hal tersebut dinilai cukup berisiko bagi keutuhan wilayah Indonesia.
"Sebelum ada markas TNI di sini, kapal-kapal patroli Australia kadang singgah di sini. Untuk menjaga keamanan pulau, sejak 2006, ditempatkan TNI Angkatan Darat dan satuan Marinir. Awalnya, pulau ini adalah wilayah kerajaan. Keturunannya sekarang ya keluarga Mesakh itu," jelasnya.
Selain bercerita soal sejarah, para anggota TNI siap mengantar para turis berkeliling pulau. Jika jumlah turis hanya beberapa orang, biasanya mereka akan diajak melihat-lihat keindahan Pulau Ndana dengan kendaraan motor beroda tiga. Kendaraan tersebut bisa memuat 4-5 orang. Di kota besar, kendaraan itu kerap digunakan untuk mengangkut barang seperti galon air mineral. "Kami menyebutnya Viar (merek motor Viar, Red)," ujar Kusman.
Berkeliling pulau dengan menaiki Viar cukup seru. Pengemudinya pun harus piawai. Sebab, medan yang ditempuh bukan jalanan beraspal, melainkan padang rumput dan semak belukar. Guncangan-guncangan kecil pun mengiringi perjalanan. Kadang Viar selip saat melewati medan berpasir. Karena itu, penumpang sebaiknya berpegangan erat.
Kendaraan tersebut juga digunakan para anggota TNI untuk berpatroli. Karena mereka kerap berpatroli dan mengantar tamu, di sepanjang area pulau yang seluas 14,19 kilometer persegi atau sekitar 1.400 hektare itu sudah terbentuk jalan setapak. "Ini (jalan) ya kami yang bentuk. Gara-gara kami tiap hari patroli dan antar tamu," jelas pria asal Surabaya tersebut.
Namun, lanjut Kusman, tidak semua medan di Pulau Ndana bisa dilewati dengan Viar. Misalnya, jalan menuju danau air tawar, salah satunya danau merah. Wisatawan pun harus berjalan kaki. Perjalanan ke danau yang memang berwarna merah itu sedikit melelahkan karena medannya penuh semak belukar dan berbatu ditambah udara yang sangat panas.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan serangan dan ancaman dalam bentuk apapun yang datangnya dari dalam akan lebih berbahaya ketimbang serangan dari luar.
"Kami tidak terlalu memedulikan serangan dari luar karena seluruh pasukan pasti sudah siap siaga. Yang paling berbahaya justru ancaman dan serangan yang muncul dari dalam," katanya di sela memberikan pengarahan kepada anggota Generasi Muda (GM) Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) di Malang, Jawa Timur, Sabtu (28/11).
Panglima mencontohkan sebuah kerajaan tak akan hancur karena ancaman dari luar karena semua pasukan pasti siap. Akan tetapi, jika ancaman dan serangan itu muncul dari dalam, apapun itu, pasti akan hancur.
Oleh karena itu, Panglima mengingatkan agar anggota GM FKPPI tetap berpegang teguh dan tetap menjaga Pancasila, demi bangsa. Kepada seluruh anggota FKPPI mengingatkan bila salah satu dasar Pancasila tidak diterapkan, yang hancur adalah bangsa.
"Bila kaum muda sudah tak mengamalkan Pancasila, bangsa pasti hancur. Selain itu, kaum muda dan seluruh lapisan masyarakat juga harus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.
Menyinggung pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember mendatang, Gatot mengatakan bakal dijadikan contoh dan bukti bagi negara lain, bahwa proses demokrasi di Indonesia bisa berjalan baik.
"Saya berharap kondisi sebelum dan sesudah pilkada serentak harus tetap kondusif. Pilkada sekarang 'adem ayem', semoga bisa terjaga sampai selesai, karena itu yang akan ditunjukkan pada dunia," katanya.
Untuk menunjang pelaksanaan pilkada yang adem ayem tesrebut, seluruh anggota TNI dikerahkan di setiap daerah. "Saya sudah perintahkan seluruh anggota TNI 'on call', disiagakan untuk pilkada,' ucapnya.
Sementara itu Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan berharap Generasi Muda FKPPI bisa menjaga netralitas dan menciptakan suasana kondusif pada saat penyelenggaraan pilkada serentak. Secara organisasi, FKPPI diharap tidak mengikuti politik praktis.
"TNI bersikap netral dan netralitas itu harus dibuktikan secara nyata, bahkan FKPPI harus bisa mengawal pilkada agar jujur, adil, damai, tertib, aman, lancar dan sukses. Bila ada penyimpangan dalam pelaksanaan pilkada, yang dilakukan TNI maupun FKPPI adalah mendukung tindakan tegas, kami siap mengerahkan kekuatan agar pilkada sukses, namun sebagai jaminan untuk kondusifitas negara harus ada sanksi tegas bila ada pelanggaran," katanya.
Sebelum mengikuti pengarahan dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di GOR Ken Arok, anggota GM FKPPI menggelar apel siaga di Lapangan Rampal Kota Malang.
Dilatih Menculik Orang PentingWilayah Kepri khususnya Batam menjadi perhatian utama TNI Angkatan Laut untuk menjaga kedaulatan negara yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia ini.
Salah satunya dengan mengasah mental, dan fisik prajurit yang tergabung dalam Komando Pasukan Katak (Kopaska) Komando Armada Barat (Koarmabar) dalam latihan tempur baik terjun maupun disclearing.
Latihan ini telah digelar sejak Senin (22/11) lalu dan akan berakhir pekan depan dengan lokasi latihan di perairan Teluk Tering, Batamcenter maupun Nongsa.
Komandan Satuan (dansat) Kopaska Koarmabar Kolonel Laut (E) Monang. H Sitompul mengungkapkan, latihan ini melibatkan sebanyak 81 anggota Kopaska sekaligus dalam rangka peringatan Hari Samudera 2015.
Latihan kata dia meliputi renang selat yang dipusatkan di Selat Tering sepanjang 5 nautical mill (NM), geladi tugas tempur (gelagas) setingkat K2TW4 di Nongsa, pertempuran bawah air (combat diver), close quartet battle (CQB) dan close quartet combat (CQC), pembersihan pantai (beach clearing), terjun payung, operasi penjemputan agen serta pelatihan Fast Rope dan Stabo.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit juga kekuatan mental dan fisik mereka sebagai manusia katak yang memiliki keahlian dalam Naval Special Warfare (peperangan laut khusus)," ujar Monang Sitompul seperti dikutip dari batampos.co.id (JPNN.com), Kamis (25/11).
Pasukan Katak ini, lanjut dia juga mengadakan latihan Raid yakni operasi tertutup untuk melakukan penculikan orang penting (VVIP) dalam strategi militer musuh atau operasi clan distance.
Sedangkan untuk pertempuran bawah air, prajurit dilatih untuk melakukan infiltrasi yakni penyusupan ke wilayah musuh dari bawah air dimana tidak semua orang bisa melakukannya.
"Yang kita hadapi nantinya bukan cuma lawan tapi juga diri sendiri serta alam dan cuaca. Maka perlu diadakan latihan ini," katanya.
Menurut Komandan Detasemen Latihan (dansatlat) Kopaska Koarmabar Kapten Laut (P) Edi Tirtayaso, Pasukan Katak selalu disusupkan pada daerah yang tidak mungkin untuk dimasuki sehingga mereka perlu mengasah terus profesionalismenya.
Untuk mendukung latihan ini, Edi mengungkapkan ikut disiagakan alat utama sistem senjata (alutsista) seperti 1 unit pesawsat Casa, 1 unit heli bell, 3 sea rider, 2 perahu karet, 5 unit kendaraan tempur bawah laut (seabob) serta didukung kapal perang KRI Banjarmasin.
"Kami biasanya latihan berganti-ganti tempat untuk menambah wawasan prajurit dan kali ini Selat Melaka di Batam, Kepri jadi lokasi latihan karena ini wilayah strategis untuk Indonesia," pungkas Edi
Target serangan militer Rusia kini jalur penyelundupan minyak ISIS menuju Turki. (Ministry of defense of the Russian Federation) ☆
Tentara Rusia yang beroperasi di Suriah telah berhasil menumpas teroris dan ‘kelompok misterius lain’ di wilayah sekitar jatuhnya pesawat pengebom Rusia Su-24M, demikian disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
"Setelah berhasil mengamankan pilot kami, kami segera melakukan penyerangan besar-besaran dengan mengerahkan pesawat pengebom Rusia dan roket artileri milik pasukan pemerintah Suriah dalam jangka waktu cukup panjang," tutur sang Jenderal.
"Kelompok teroris dan kelompok misterius lain yang berada di wilayah itu telah berhasil kami musnahkan," tambahnya.
Teroris Sempat Incar dan Buru Pilot Su-24M
Pilot pesawat Rusia Su-24M yang jatuh di Suriah setelah ditembak oleh Angkatan Udara Turki juga sempat diburu oleh para militan dan unit lain yang memiliki perangkat modern, tutur Konashenko.
"Selain militer Rusia, para militan dan sejumlah unit lain juga ikut mencari dan memburu pilot Su-24M, menggunakan perangkat khusus yang modern," terangnya.
Konashenkov menjelaskan, operasi pencarian dan penyelamatan pilot Rusia dilakukan pada malam hari, 24-25 November, dan berlangsung selama lebih dari 12 jam.
"Namun kami tak bisa menceritakan detil rincian operasi pencarian tersebut," kata Konashenko.
Su-25 Serang Markas Militan Jabbat el-Nusra
Konashenkov juga melaporkan bahwa pesawat Su-25 Rusia telah menyerang markas kelompok Jabbat el-Nusra di provinsi Idlib, Suriah, dan berhasil memusnahkan tank dan sejumlah teroris.
"Tembakan bom yang kami luncurkan berhasil memusnahkan sebuah tank, dua mobil lapis baja, dan tiga mobil mortir milik musuh. Para militan tersebut menanggung kerugian yang cukup besar," ujar sang jenderal. Ia kemudian menambahkan bahwa serangan tersebut dilancarkan di sekitar desa Zaytan.
Selain itu, pesawat pengebom Rusia Su-24M juga menyerang gudang amunisi ISIS di area pemukiman al-Qaryatayn, provinsi Homs. "Tembakan langsung OFAB-250-270 berhasil menghancurkan gudang amunisi mereka," tuturnya.
Sebelumnya, Konashenkov menjelaskan bahwa selama tiga hari terakhir pesawat Rusia telah melakukan 134 penerbangan dan menyerang 449 titik di delapan provinsi Suriah. Pesawat Rusia menggempur posisi teroris ISIS di Suriah sejak 30 September lalu atas permintaan langsung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pada pertengahan November, jumlah armada udara Rusia yang dikerahkan untuk menyerang militan meningkat menjadi 69 pesawat pengebom strategis.
Pangkalan di Afrika disebutkan untuk layanan logistik bagi Angkatan Laut Cina. Ilustrasi pangkalan militer ☆
Cina sedang melakukan perundingan dengan negara di Afrika, Djibouti, tentang pembangunan yang tampaknya akan menjadi pangkalan militer pertama Cina di luar negeri.
Pemerintah Beijing mengatakan ingin membangun sebuah fasilitas logistik untuk kapal-kapal angkatan lautnya yang melaksanakan operasi anti-bajak laut di lepas pantai timur Afrika.
Hingga saat ini Cina tidak memiliki pangkalan militer di luar negeri dan pernah menyatakan tidak akan mengupayakannya.
Namun salah seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei, mengatakan kepada para wartawan, Kamis 26 November, bahwa fasilitas itu ditujukan untuk layanan logistik guna mengatasi masalah terkait pengisian bahan bakar, pasokan makanan, istirahat personel, dan reorganisasi pasukan.
"Itu akan membantu militer Cina melakukan lebih jauh lagi tanggung jawab internasionalnya dalam melindungi keamanan dan stabilitas global maupun regional," tambahnya.
Bulan Mei lalu, Presiden Djibouti, Ismail Omar Guelleh, menjelaskan kepada sebuah media Prancis bahwa pemerintahannya sedang melakukan pembicaraan dengan Cina tentang pangkalan militer.
Presiden Guelleh menambahkan bahwa kehadiran Beijing disambut dengan baik di bekas koloni Prancis yang berbatasan dengan Somalia, Eritrea, dan Ethiopia itu.
Bulan Maret tahun ini, Cina menaikkan anggaran militernya 10% menjadi US$ 145 miliar, atau anggaran militer terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Pilot kedua Su-24 Rusia yang diselamatkan Pasukan khusus Suriah dan Hezbollah dalam operasi di Latakia, Suriah (@Syria_Protector) ☆
Pilot jet tempur Su-24 Rusia, Kapten Konstantin Murakhtin, yang jatuh ditembak F-16 Turki, diklaim telah diselamatkan oleh pasukan elite Iran (Quds) dalam sebuah operasi khusus.
Seperti dilansir Mirror pada 26 November 2015, mengutip sumber-sumber Rusia, Komandan Quds Mayor Jenderal Soleimani adalah orang yang memimpin operasi penyelamatan tersebut.
Emad Abushanab, reporter kantor berita Sputnik yang dikelola negara Rusia, menguraikan kisah penyelamatan seperti yang diceritakan oleh seorang perwira senior Suriah. "Saya menghubungi salah satu petugas Suriah yang merupakan teman lama saya di Lattakia dan memintanya untuk menceritakan kisah tersebut," kata Abshenas.
Pasukan Iran dilaporkan menemukan pilot Rusia tersebut sedang melacak GPS-nya. Dia ditemukan dalam jarak 6 kilometer di belakang garis depan pertempuran antara tentara Suriah pro-Suriah dan oposisi pemberontak dengan lokasi jatuhnya pesawat.
Enam pejuang unit operasi khusus Hizbullah dan 18 personel pasukan komando Suriah yang didukung kekuatan udara Rusia berhasil menyelamatkan pilot Rusia itu.
"Setiap gerakan dari unit khusus tersebut dipantau oleh satelit Rusia, dengan setiap gerakan sejauh 100 meter dari daerah operasi dilaporkan kepada Moskow," ujar Abshenas. "Hal yang menarik adalah 24 anggota unit khusus bersama pilot itu kembali ke basis mereka tanpa cedera setelah menjalani misi berbahaya."
Pasukan elite Iran tersebut diyakini telah beroperasi di Suriah sejak 2013. Pasukan tersebut diklaim sebagai penopang untuk menjaga keutuhan pemerintah minoritas Syiah di Suriah, yang dipimpin Bashar al-Assad.
Rusia dan Iran adalah sekutu kunci Presiden Suriah Bashar al-Assad di wilayah tersebut. Sebagai negara muslim yang sebagian besar Syiah, Iran mengkhawatirkan bahwa Suriah yang dipimpin Assad, yang merupakan minoritas Syiah, mungkin akan diambil alih oleh jihadis Sunni seperti ISIS.
Kapal penjelajah RusiaJatuhnya pesawat Su-24 milik Rusia akibat ditembak F-16 Turki, saat melakukan misi pemboman di basis ISIS di Suriah, membuat Rusia marah dan mengerahkan salah satu kapal perang paling ditakuti di dunia, yaitu Moskva dari kelas Slava. Kapal penjelajah kelas Slava merupakan kapal perang tipe anti serangan udara dan anti kapal selam, sehingga sangat tepat Rusia mengerahkan Slava Class untuk melindungi aset udaranya saat melakukan misi pemboman. [imgur.com]
Penjelajah kelas Slava, Soviet menyebutnya Project 1164 Atlant, dibangun oleh Nikolayev Shipyard, pada Januari 1983. Awalnya diberi nama Slava kemudian diganti menjadi Moskva pada tahun 1995. Kapal ini diretrofit agar mampu menghadapi perang laut moderen yang kompleks, pada 1990. Slava digolongkan sebagai kapal perang jenis battle cruiser. Salah satu yang mencolok dari Slava class adalah, terdapatnya tabung missil berukuran sangat besar di sisi kanan dan kiri. Slava sendiri mampu menampung 16 tabung rudal anti kapal tipe P-500 Bazalt, yang terkenal sangat berbahaya. [rt.com]
Slava memiliki panjang 186,4 meter, lebar 20,8 meter, dan draft mencapai 8 meter. Kapal ini sanggup membawa 529 pelaut. Persenjataan kapal penjelajah ini tidak bisa dianggap enteng, 16 rudal P-500 Bazalt, 64 rudal pertahanan udara S-300PMPU, dan rudal udara OSA-M. Selain rudal, kelas Slava dilengkapi dengan meriam multi laras AK-130, torpedo M57 Quintuple kaliber 533mm, roket anti kapal selam RBU 6000. Slava juga mampu menembakan rudal nuklir jarak jauh yang sangat ditakuti. Penjelajah berat ini mampu membawa heli Kamov Ka-25 atau Ka-27. [military-today.com]
Selain senjata yang lengkap, Slava juga memiliki sensor canggih yang terdiri dari MR-800 Voshkod, radar pencari sasaran udara MR-700 Fregat, dan sonar MG-322 Tigan-2T. Penjelajah kelas Slava tidak hanya mampu memantau permukaan laut saja, namun wilayah udara dan dalam lautan juga dimonitor sehingga kapal ini mampu melakoni perang permukaan, udara, dan bawah laut. Kombinasi radar dan senjata, membuat awak F-16 Turki tidak bisa lagi menganggap enteng kehadiran Rusia, terlebih Rusia berencana menghadirkan S-400 rudal anti pertahanan udara yang sangat canggih. [reddit.com]
Penjelajah kelas Slava dilengkapi dengan dapur pacu yang sangat kuat, kombinasi gas propulsi sistem atau COGOG dengan 4 mesin turbin M8KF mampu mendorong Slava dengan kekuatan mencapai 120.000 hp. Slava sanggup menjelajah hingga jarak 11.000 km, dengan kecepatan mencapai 32 knot. Tercatat Rusia mengoperasikan 3 kapal jenis Slava, yang terdiri dari Moskva, Marshal Ustinov, dan Varyag. [ethnos.gr]
Setelah Turki menembak jatuh Su-24, Rusia menggeser penjalajah Moskva dari laut Mediterania ke Pantai Latakia, Suriah, untuk melindungi pangkalan udara di Latkia dan jet tempurnya. Penjelajah ini siap meluncurkan rudal permukaan ke udara jarak jauh untuk menghancurkan ancaman serangan udara. Rusia kini menjadikan penjelajah kelas Slava sebagai salah satu perisai udara armada bomber taktis miliknya, Su-24 saat melakukan misi pemboman terhadap posisi ISIS di Suriah. [c7f.navy.mil]
☠ Tempo
Reaksi KremlinTurki menganggap penyebaran sistem rudal S-400 Rusia sebagai langkah agresi. (Daily Mail/EPA) ☆
Kremlin pada Jumat (27/11/2015), bereaksi keras atas pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang menyebut penyebaran sistem rudal S-400 Rusia di Suriah sebagai langkah agresi.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, minta Turki menilai diri sendiri atas penembakan pesawat jet pembom Su-400 sebelum menganggap Rusia melakukan agresi. Pada hari Rabu lalu, Erdogan mengatakan bahwa Turki akan menganggap penggunaan sistem rudal S-400 terhadap pesawat Turki sebagai tindakan agresi terhadap kedaulatan negaranya.
”Adapun klasifikasi ini, hal yang paling penting bagi kita, tentu saja adalah untuk menentukan langkah terhadap pesawat kami yang jatuh. Bagaimana Anda mendefinisikan apa telah dilakukan Angkatan Udara Turki,” kata Peskov kepada wartawan.
Menurut Peskov, Presiden Ergodan telah menelepon Presiden Putin tujuh atau delapan jam setelah pesawat jet Su-24 ditembak jatuh. Tapi, Presiden Putin tidak bisa dihubungi.
”Ya, itu di suatu tempat antara tujuh atau delapan jam setelah insiden itu, dan tidak ada (panggilan) sebelumnya,” kata Peskov, seperti dikutip Sputnik. (mas)
Sebut Turki Kaki Tangan ISIS, Putin Salah Besar Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tak terima Turki dituduh beli minyak dari ISIS. (Reuters) ☆
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tidak terima dengan tuduhan Presiden Rusia, Vladimir Putin bahwa Turki kaki tangan ISIS. Sedangkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Mariaa Zakharova kembali menuduh Turki terlibat bisnis minyak ISIS dan donatur keuangan kelompok itu.
”Jika Putin mengatakan bahwa kami bekerja sama dengan Daesh (ISIS), bahwa kami adalah kaki tangannya, saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar, karena kita melakukan yang sebaliknya," kata Erdogan kepada CNN, di Ankara.
“Kemarin ada deklarasi yang sangat tidak dapat diterima. Beberapa orang mengklaim bahwa kami membeli minyak dari Daesh. Dan fakta bahwa orang-orang dalam posisi otoritas di Rusia mengatakannya. Ini sangat, sangat tidak dapat diterima,” lanjut Erdogan.
Presiden Turki itu menganggap Rusia tidak punya ruang untuk berbicara karena tidak mengambil bagian dalam perang melawan teroris. ”Rusia tidak terlibat dalam perang melawan Daesh di Suriah. Sebaliknya, mereka benar-benar menargetkan oposisi moderat,” katanya.
Sementara itu, semalam, Rusia bersikeras bahwa semua target di Suriah yang diserang adalah teroris, termasuk di lokasi penembakan pesawat pembom Su-24 Rusia oleh pesawat tempur F-16 Turki. Hal itu ditegaskan Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov. Menurutnya, Rusia kini mengontrol semua rute pasokan material ISIS di Suriah utara. (mas)
Turki Tembak Su-24 karena Ganggu Bisnis dengan ISIS Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi menyebut alasan Turki menembak jatuh jet Rusia Su-24 karena kesal bisnis mereka dengan ISIS diganggu. (Reuters) ☆
Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi menyebut alasan Turki menembak jatuh jet Rusia Su-24 karena kesal bisnis mereka dengan ISIS diganggu. Turki memang disebut sebagai salah satu negara yang membeli minyak mentah dari ISIS.
Zoubi mengatakan, minyak yang dibeli Turki tersebut dikirimkan ke perusahaan milik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Oleh karena itu, ketika Rusia menghancurkan konvoi truk minyak ISIS, Erdogan menjadi sangat kesal.
"Semua minyak itu dikirmkan ke perusahaan milik putra Recep Erdogan. Inilah sebabnya mengapa Turki menjadi cemas ketika Rusia mulai memberikan serangan udara terhadap infrastruktur ISIS dan menghancurkan lebih dari 500 truk minyak," ucap Zoubi.
"Ini benar-benar mempengaruhi perusahaan dan tentu saja Erdogan. Mereka bukan hanya mengimpor minyak, tapi gandum dan artefak bersejarah juga," sambungnya seperti dilansir Sputnik pada Jumat (27/11).
Dirinya juga mengatakan, Turki telah berbohong dengan mengatakan bahwa sebelum menembak jatuh Su-24, mereka sudah terlebih dahulu memberikan peringatan kepada jet Rusia tersebut.
"Fakta dari serangan terhadap pesawat Rusia di wilayah udara Suriah dilakukan tanpa peringatan apapun, seperti apa yang disampaikan oleh pilot pesawat tersebut, menegaskan sekali lagi bahwa Turki berbohong," pungkasnya. (esn)
Erdogan Bantah Beli Minyak dari ISIS Foto Kedekatan Putra Erdogan dan Pimpinan ISIS Beredar di Dunia Maya. Dalam foto tersebut tampak Bilal diampit oleh tiga orang pria yang diduga pimpinan ISIS. (Twitter) ☆
Presiden Turki Tayyip Erdogan membantah dengan keras tuduhan yang dilontarkan Rusia dan Suriah. Kedua negara tersebut menuduh Turki telah membeli minyak mentah dari ISIS.
"Benar-benar memalukan. Mereka yang mengklaim kami telah membeli minyak dari Daesh (ISIS) wajib membuktikannya. Jika tidak, Anda seorang pembohong sejati," ucap Erdogan seperti dilansir Al Jazeera pada Jumat (27/11).
Erdogan justru mengatakan, pihak yang membeli minyak dari ISIS adalah pemerintah Suriah di bawah pimpinan Bashar al-Assad. Menurut Erdogan, Rusia seharusnya terlebih dahulu menginvestigasi Assad, sebelum menuduh negara lain membeli minyak dari ISIS.
"Daesh menjual minyak yang mereka bor kepada Bashar al-Assad. Assad yang Anda dukung," sambungnya. merujuk kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebelumnya, Erdogan menantang Rusia untuk memberikan bukti terkait tuduhan yang menyatakan pihaknya telah membeli minyak dari ISIS. "Turki membeli minyak dan gas hanya dari sumber yang dikenal dan mereka yang menuduh kami telah membeli dari ISIS, perlu membuktikan tuduhan mereka," kata Erdogan.
Erdogan juga mengungkapkan, Turki telah mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikan penyelundupan minyak di daerah perbatasannya yang merupakan sumber utama pendapatan bagi kelompok ISIS. (esn)
Target Amukan Rusia Kini Jalur Minyak ISIS ke Turki Target serangan militer Rusia kini jalur penyelundupan minyak ISIS menuju Turki. (Ministry of defense of the Russian Federation) ☆
Presiden Rusia, Vladimir Putin yang didukung Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan, target serangan Rusia di Suriah saat ini adalah jalur penyelundupan minyak kelompok ISIS yang menuju Turki.
Kedua pemimpin itu sepakat bahwa sumber pendanaan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah yang pertama dan utama yang harus dihantam. Menurut Putin, skala komersial penyelundupan minyak dari wilayah yang dikuasai ISIS ke Turki harus dihentikan.
”Kendaraan, membawa minyak, berbaris dalam rantai melampaui cakrawala," kata Putin. Dia menekankan jalur pipa minyak yang dikuasai ISIS membentang dari wilayah Suriah ke Turki.
”Siang dan malam mereka pergi ke Turki. Truk selalu pergi ke sana dengam muatan, dan kembali dari sana kosong,” ujar Putin, seperti dikutip Russia Today, Jumat (27/11/2015).
”Kita berbicara tentang pasokan-skala komersial minyak dari wilayah Suriah yang diduduki dan disita oleh teroris. Hal ini dari daerah-daerah (asal minyak), dan tidak dengan orang lain. Dan kita bisa melihatnya dari udara, di mana kendaraan-kendaraan itu akan pergi,” imbuh Putin.
”Kami berasumsi bahwa kepemimpinan politik senior Turki mungkin tidak tahu apa-apa tentang ini (perdagangan minyak ilegal). Sulit untuk percaya, tetapi secara teori (terjadi),” sambung Putin. Menurutnya, tidak ada alasan bagi Ankara untuk tidak menghentikan penyelundupan minyak ilegal tersebut.
Presiden Putin melanjutkan, semestinya para pemimpin Turki sadar dengan penyelundupan minyak yang jadi sumber keuangan ISIS itu. ”Tapi kalau pemimpin politik (di Turki) tidak tahu apa-apa tentang ini, biarkan mereka mencari tahu. Saya bisa mengakui bahwa mungkin ada beberapa unsur korupsi, deal rahasia, mereka harus mengatasinya,” sindir Putin.
Orang nomor satu Kremlin itu menegaskan bahwa penjualan minyak ilegal yang dilakukan ISIS merupakan pelanggaran langsung dari hukum internasional. ”Dalam hal ini ada resolusi Dewan Keamanan PBB khusus yang melarang pembelian langsung dari minyak dari teroris. Karena dari uang (yang diterima), teroris membeli senjata, amunisi, dan kemudian melakukan tindakan berdarah,” katanya. (mas)
Heli VVIP ke Jet Tempur SilumanJet tempur Sukhoi Su-35 masuk daftar belanja TNI Angkatan Udara. (Flickr via Wikimedia Commons/Aleksander Markin) ☆
TNI Angkatan Udara mengantongi US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 41 triliun untuk tahun 2015-2019. Anggaran itu akan mereka gunakan untuk memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) secara besar-besaran.
Angkatan yang memiliki slogan Swa Bhuwana Paksa atau Sayap Pelindung Tanah Airku itu telah menyusun daftar belanja alutsista. Di dalamnya termasuk 12 unit jet tempur siluman Sukhoi Su-35 buatan Rusia, empat unit pesawat pemadam Beriev Be-200 buatan Rusia, dan tiga unit helikopter VVIP AgustaWestland AW101 buatan Italia-Inggris.
Pengadaan Sukhoi Su-35 sebagai pengganti skuadron F-5 Tiger yang telah uzur, menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, telah disetujui oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
“Saya baca dokumen yang dikirim Kementerian Pertahanan ke Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Yang sudah ditandatangani Menhan adalah Sukhoi Su-35,” kata Agus.
Sementara pesawat amfibi Beriev Be-200 dipandang TNI penting untuk keperluan pemadaman api, search and rescue (SAR), serta pemantauan wilayah. Pesawat ini makin dirasa perlu setelah belum lama ini kebakaran hutan hebat melanda Sumatra dan Kalimantan. Menurut Agus, Be-200 bisa menyedot 12 ton air dalam waktu 15 detik.
Terkait helikopter AW101, satu unit telah dipesan tahun lalu dan akan tiba di Indonesia tahun depan. Hingga akhir 2019, TNI AU berencana membeli total tiga unit AW101 sebagai kendaraan operasional presiden, wakil presiden, pejabat penting negara, dan tamu-tamu negara.
Di daftar belanja TNI AU berikutnya adalah misil dan radar untuk mempersenjatai satu skuadron pesawat latih supersonik T-50 Golden Eagle yang telah dimiliki Indonesia. Ini adalah pesawat yang dikembangkan industri penerbangan Korea Selatan bersama perusahaan penerbangan AS Lockheed Martin.
Penambahan misil dan radar juga akan diterapkan untuk 11 pesawat latih KAI KT-1 Woongbi (?) yang saat ini telah dimiliki Indonesia.
TNI AU juga memasukkan pesawat angkut berat C-130 Hercules buatan Lockheed Martin Amerika Serikat ke dalam daftar belanja.
Radar pun akan dibeli karena saat ini Indonesia masih kekurangan radar untuk memantau wilayahnya yang terlampau luas. “Kami perlu radar untuk memenuhi blind spot yang ada saat ini," ujar Agus.
Berdasarkan data Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), wilayah udara RI yang tak tercakup radar ada beberapa titik di Kalimantan, Maluku, Papua, serta Sumatra Barat.
Kondisi tersebut, menurut mantan Panglima Kohanudnas yang kini menjabat sebagai Wakil KSAU, Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja, berpotensi melemahkan pengawasan TNI AU terhadap pesawat asing yang melanggar wilayah udara Indonesia.
Berbagai alutsista itu masih belum semua. TNI AU juga berencana membeli helikopter serbu dan helikopter antikapal selam untuk memperkuat armadanya.
Menurut KSAU, modernisasi alutsista akan dipacu mulai tahun depan dengan tujuan utama untuk meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah Indonesia. (agk)