Sabtu, 05 Oktober 2024

Perbaikan 41 Kapal TNI AL Jadi Sejarah Baru Bagi Indonesia

 👷 Untuk nilainya  sekitar Rp 6,7 triliun PT PAL rampungkan “docking refurbishment” KRI I Gusti Ngurah Rai (antara)

PT PAL mengungkapkan bahwa proyek perbaikan atau refurbishment 41 kapal perang milik TNI Angkatan Laut (AL) menjadi sejarah baru bagi Indonesia yang dikerjakan dalam kontrak 2023-2025.

"Ini program yang menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Belum pernah Indonesia dalam satu waktu melakukan refurbishment 41 kapal perang, kecuali periode ini. Dan ini dipercayakan kepada PT. PAL sebagai lead integrator," ucap CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dalam keterangan di Bandung, Sabtu.

Dalam pengerjaannya, Kaharuddin menerangkan bahwa proyek perbaikan ini melibatkan juga beberapa galangan kapal swasta untuk turut mengerjakannya dengan PT PAL sebagai leading sektornya.

Refurbishment ini, ujar dia, bukan hanya dilakukan untuk memperbaiki platform, namun juga memberikan pemutakhiran persenjataan.

"Juga perlengkapan persenjataan, yang tadinya belum ada misil kita pasang. Untuk nilainya ini sekitar 500 juta dolar AS, atau Rp 6,7 triliun," ujarnya.

Semua proyek perbaikan itu, kata dia, beberapa telah selesai dan dilakukan sail pass, di Tanjung Priok bersama Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Ini juga untuk menunjukkan bagaimana kekuatan alutsista mantra laut kita, sudah demikian kuatnya dan PT PAL menjadi lead integrator untuk menjaga itu semua," ucapnya.

PT PAL mengungkap pada periode 2023-2025, mereka mengerjakan proyek yang telah berjalan di antaranya Proyek Alutsista (Kapal Frigate 1 dan 2, Kapal Landing Dock Philippines 1 dan 2 (export), Kapal Selam Scorpene, Kapal Export lainnya, Proyek Non-Alutsista Nok Kapal BMPP-3, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Laut.

Kemudian ada juga potensi proyek yang pertama Proyek Kapal Komersial (Kapal RoRo, Kapal Tanker, Kapal Chemical Cargo, Kapal BUlk Carrier, Kapal Pengkap Ikan, Kapal Riset, Kapal Penumpang). Dan proyek Kapal Alutsista (Kapal Cepat Rudal, Kapal Serbu Ringan, Kapal autonomous, Kapal Frigate, Kapal OPV, Proyek Kapal Perang Ekspor lainnya.

PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia yang memiliki bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering).

Selain itu, PT PAL juga berfokus pada pemeliharaan dan perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim. Baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi..

 👷 
antara  

[Global] Damen Bangun Kapal Serbaguna Untuk AL Portugis

 💥 Multi Purpose Support Ship (MPSS) Ilustrasi Multi Purpose Support Ship (MPSS) Damen (Damen)

Damen Shipyards telah memulai pembangunan Kapal Serbaguna untuk Angkatan Laut Portugis, yang ditandai dengan upacara pemotongan baja dan peletakan lunas bersama di Damen Shipyards Galati di Rumania.

Kapal yang diberi nama NRP Dom João II ini dijadwalkan akan dikirim pada tahun 2026, bergabung dengan dua kapal buatan Damen lainnya, NRP Bartolomeu Dias sepanjang 122 meter dan NRP D. Francisco de Almeida.

Kapal Serbaguna ini akan memiliki berat antara 7.000 dan 9.000 ton. Kapal ini dirancang untuk beroperasi di berbagai domain, termasuk operasi udara, permukaan, dan bawah permukaan.

Kapal ini akan menjalankan berbagai misi, seperti penelitian ilmiah yang melibatkan pesawat nirawak dan robotika, serta memberikan dukungan dalam situasi darurat dan bencana.

NRP Dom João II dilengkapi dengan kemampuan untuk penelitian ilmiah dan teknologi, operasi pencarian dan penyelamatan, bantuan darurat, keselamatan maritim, serta pemantauan lingkungan dan meteorologi.

Menyadari semakin pentingnya pesawat nirawak dan teknologi otonom dalam respons darurat dan pengawasan, Kapal Serbaguna ini dapat mengangkut dan menyebarkan Kendaraan Bawah Air Nirawak (UUV), Kendaraan Permukaan Nirawak (USV), dan Kendaraan Udara Nirawak (UAV). Kapal ini memiliki dek penerbangan berukuran 94 x 11 meter yang dirancang untuk operasi UAV.

Dengan panjang 107 meter, kapal ini menyediakan ruang dek seluas 650 meter persegi, menampung hingga dua belas unit setara dua puluh kaki (TEU) untuk sistem modular khusus misi, termasuk rumah sakit, ruang hiperbarik, dan peralatan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV).

Selain itu, Kapal Serbaguna akan dilengkapi dengan fasilitas laboratorium canggih dan akomodasi untuk personel ilmiah, yang memungkinkan peningkatan eksplorasi dan penelitian kelautan.

 ⚓️ 
Defense Mirror.  

Senapan Serbu AM-1 Dilirik Amerika Serikat hingga Negara ASEAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiVM3b-uhD91uUbh5PW2UDRs6mLU5QgxJo10cm_PWEofkQHhdAnSNzQCG6D07Sf7tHR2IUcfPpf4gc3XMvzVcta4rHBFDHLQq7irnYOhAptyl66_7rfeVYqIdvjSWh6W7v8TvfH4qRddzHWOWW9oMhkDK1GIutrZk6v6DWrNTc9ux0MA2zdXRGO2tgvFBC/s1600/IMG_0141.jpegSenjata Pindad AM-1 (Pindad)

D
irektur Utama PT Pindad Abraham Mose menyebutkan bahwa produk senjata terbaru Pindad, yaitu AM-1, mendapatkan banyak permintaan dari luar negeri, semisal Amerika Serikat dan negara-negara Asia Tenggara.

Hal ini disampaikan Abraham saat menjelaskan tentang senjata AM-1 yang belakangan dipamerkan PT Pindad dalam sejumlah acara internasional.

"Ada juga permintaan dari negara-negara lain misalnya dari Amerika juga sudah minta, karena cukup simple dan reliable untuk digunakan. Selain itu juga masuk dari negara-negara Asia Tenggara," kata Abraham saat ditemui di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2024).

Saat ini, jelas Abraham, penggunaan AM-1 masih diperuntukkan untuk mendukung pasukan TNI.

Ia menambahkan, AM-1 juga sudah dilakukan uji coba dan mendapatkan sertifikasi.

"(Uji coba) Sudah berhasil, kita sudah sertifikasi," tambahnya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW0BEivXdbqRxnv5IfvkIGB3eXYMmfUgLxkRkU-2kMJKF3ORrAMijubmViL6OAWm2np02w-cR0UqT9B_0MefbWqxQe8aASHyDQwY7cYZ5tuxxOMbAEmfXHPAUb5PTFGOwOcS2XDxP1iV6K6V5SrK2bwczpm4H75xCz_kgerTZrOZyptGaVbLxnAZtArdty/s1080/AM-1_1.jpgSebagai informasi, dikutip dari situs Pindad, AM-1 mendapatkan atensi khusus terutama dari khalayak pengunjung pameran internasional.

AM-1 merupakan senapan serbu kaliber 5.56 x 45 mm NATO.

Senapan tersebut memiliki panjang laras 14,5 Inch dilengkapi dengan popor teleskopik yang bisa direntangkan ke belakang (ditarik).

Senapan serbu ini memiliki panjang total 881 mm pada keadaan popor terentang penuh dan 797 mm pada kondisi popor posisi normal.

Senapan serbu ini juga sempat dipamerkan dalam acara Asian Defence, Security and Crisis Management Exhibition and Conference (ADAS) 2024 di Filipina, 25-27 September.

ADAS merupakan ajang pameran pertahanan internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan Nasional Filipina.

  ⌾ Kompas  

Proyek Kapal Selam Tengah Proses Desain

⚓️ Ditargetkan selesai pada 2028 PAL Indonesia akan membangun dua unit kapal selam Scorpene Evolved berkonfigurasi LiB di Surabaya. (Naval Group)

PT PAL mengungkapkan proyek kapal selam kelas Scorpene berkolaborasi dengan Prancis (Naval Group), berlanjut dan tengah dalam proses rancangan atau desain.

"Kita sedang melakukan proses desain sekarang ini, kemudian penguatan-penguatan infrastruktur yang dibutuhkan dan juga perlengkapan untuk di sistem supply chain-nya," ujar CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod di Kampus ITB Bandung, Jumat.

Lebih lanjut, Kaharuddin Djenod mengungkapkan bahwa proyek pembangunan kapal selam itu seluruhnya akan dilakukan di Indonesia dan ditargetkan selesai pada 2028.

Kapal Scorpene ini, kata dia, nantinya akan menggunakan baterai lithium, sehingga daya tahan untuk melakukan penyelaman jauh lebih dalam dibandingkan dengan kapal selam konvensional yang ada selama ini.

"Kapal selam konvensional itu menggunakan liquid acid baterainya," ucapnya.

Proyek kapal selam ini sendiri, merupakan pesanan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dengan jumlah dua unit.

Berdasarkan keterangan yang diterima, kapal selam tipe Scorpène ini direncanakan memiliki berat 1.600-2.000 ton, panjang 72 meter, kecepatan di atas 20 knot, kedalaman penyelaman lebih dari 300 meter, bisa dioperasikan 31 kru, bisa beroperasi di laut lebih dari 240 hari per tahun, dan mampu mengangkut 18 senjata.

Penandatangan kontrak pembangunan kapal selam itu dilakukan pada 28 Maret 2024 untuk pengerjaan sebanyak dua unit, dengan pembangunan sepenuhnya di Indonesia dengan menyerap SDM lokal.

 ⚓️  antara  

Jumat, 04 Oktober 2024

[Global] Citra Satelit Ungkap Kerusakan Lanud Nevatim Israel Akibat Rudal Iran

 🛰Citra satelit bocorkan kehancuran Lanud Nevatim Israel. (X@Lord Bebo) 🛰

Sedikitnya terdapat tiga bangunan di Pangkalan Udara Nevatim Israel yang terkena serangan rudal Iran pada awal pekan ini, menurut gambar citra satelit Planet Labs yang diterbitkan oleh CNN pada Kamis (3/10).

Di antara bangunan yang terkena dampak adalah dua hanggar yang digunakan untuk menyimpan pesawat yang lebih besar, dengan terdapat dua lubang besar di atap hanggar itu dan puing-puing berserakan, kata laporan CNN itu.

Gambar-gambar dari citra satelit tersebut juga mengungkapkan bahwa rudal Iran meninggalkan sekitar dua belas kawah bekas hantaman rudal di wilayah pangkalan yang terletak di gurun Negev di Israel, menurut pemberitaan tersebut.

Berdasarkan citra yang diperoleh, area taxiway lapangan terbang juga mengalami kerusakan dan saat ini sedang aktif diperbaiki.

Iran menembakkan rentetan rudal besar-besaran ke Israel pada Selasa (1/10) sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Abbas Nilforoushan.

Militer Israel mengatakan ada sekitar 180 rudal balistik Iran ditembakkan, sebagian besar berhasil dicegat.

Militer Iran mengatakan pihaknya juga menargetkan markas Mossad di Tel Aviv, namun Israel membantah bahwa markas tersebut rusak dalam serangan tersebut.

  📡 antara  

[Video] Sea Trial HSC 32-01 Bakamla

 👷 Produksi PT Surabaya Marine 
  Sea trial High Speed Craft produksi PT Surabaya Marine pesanan Bakamla.

Ujicoba di laksanakan di selat Madura dengan mencoba top speed mencapai 70 knots.

 Berikut video diposkan pejuang perkapalan : 


  🎥  Indonesia Teknologi  

Kamis, 03 Oktober 2024

Maket LRK 392

⚓ Maket OPV DRU di pamerkan di MonasMaket LRK 392, ditampilkan pada pameran di Monas (Fb IMI)

Penampakan maket kapal OPV DRU yang di pamerkan di Monas.

Diketahui bulan lalu KSAL meluncurkan kapal OPV (Offshore Patrol Vessel) produksi PT DRU di Lampung.

Menurut KSAL M. Ali kapal OPV buatan lokal ini setara light frigate, terlihat persenjataannya cukup komplit dan modern.

Diberitakan KRI Lukas Rumkorem (LRK) 392 mempunyai panjang 98 meter, lebar 13,5 m, mampu dipacu hingga 28 knots.

Dari maket kapal terlihat jelas persenjataannya yang akan di pasangkan pada kapal, seperti meriam utama kaliber 76 mm, sedangkan di buritan diatas hanggar dipasang meriam CWIS twingun 40 mm Leonardo (seperti senjata utama LPD), lalu mesin otomatis RCWS dari Spanyol kaliber 20 mm Escribano. Juga rudal AShM Atmaca dari Roketsan sebanyak 2x4 unit.

Terlihat radar CENK berserta EW (electronic warfare)  pada tiang mast dan menggunakan CMS Advent buatan Turkiye.

Kapal yang mampu diisi 94 awak ini nantinya akan memperkuat KoArmada III berserta sodaranya KRI Raja Haji Fisabilillah (RHF) 391.


  💥 
Garuda Militer  

Wamenhan Serahkan Alpalhankam Pindad Ke Panglima TNI

 Pada HUT ke-79 TNI Rantis Maung V3 produksi Pindad (Pindad)

Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI), M. Herindra menyerahkan alpalhankam produksi PT Pindad kepada Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto yang disaksikan oleh Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kasau Marsekal TNI Tonny Harjono pada rangkaian kegiatan HUT ke-79 TNI yang dilaksanakan di Monas pada Rabu, 2 Oktober 2024. Penyerahan Alpalhankam ini juga dihadiri oleh pejabat Kemhan, Pati TNI, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, serta Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P Santosa.

Total Alpalhankam yang diserahkan sebanyak 569 unit, beberapa produk Pindad diantaranya terdiri dari 250 unit rantis Maung MV3, 8 unit medium tank Harimau kanon 105 mm, 23 unit ranpur infanteri Pandur 8x8, 9 unit ranpur Anoa 6x6 APC, serta 6 unit rantis Komodo 4x4 APC.

Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam arahannya menyampaikan, fokus utama adalah penyediaan alpalhankam yang dibutuhkan baik di tingkat Mabes TNI maupun di masing-masing angkatan untuk mendukung tugas operasional pertahanan nasional.

Dukungan alpalhankam dari pemerintah dalam hal ini Kemhan RI merupakan hal yang penting karena memiliki peranan besar dalam meningkatkan kapabilitas TNI untuk menghadapi tantangan yang ada, serta krusial untuk menjaga keamanan nasional. Alpalhankam yang diserahkan berupa kendaraan Panser, Tank, dan kendaraan lainnya sejumlah 569 unit yang akan didistribusikan ke TNI AD, AL, dan AU,” jelas Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Sementara itu Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyatakan optimisme akan kemajuan indhan dalam negeri dan peran sentral PT Pindad dalam mendukung tugas pokok TNI. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah khususnya Kementerian Pertahanan yang telah memberikan kepercayaan kepada Pindad.

"Acara ini merupakan momen yang penting untuk menunjukkan kemajuan dan dukungan terhadap kemampuan pertahanan nasional. Saat ini Pindad sudah melakukan modernisasi alpalhankam. Penyerahan alpalhankam ini kami harapkan dapat membangkitkan kembali kepercayaan terhadap industri pertahanan dalam negeri, terutama Pindad, serta pentingnya mendukung industri pertahanan lokal agar kedepannya Pindad bisa mendapatkan kontrak yang lebih besar dan terus berinovasi dalam pengembangan produk pertahanan," ujar Abraham.

Harimau memiliki persenjataan utama kanon kaliber 105 mm, senapan mesin kaliber 7,62 mm, serta dilengkapi teknologi modern seperti Laser Warning System dan Battle Management System. Pandur memiliki senjata utama kaliber 30 mm, dapat dilengkapi SM 7,62 coaxial dan dilengkapi persenjataan teknologi modern yang memiliki kemampuan Advanced Gun & Sights Stabilization, Hunter Killer Capability yang terintergrasi dengan Smoke Grenade Launchers serta Laser Warning System. Sementara Anoa dan Komodo APC yang sudah battle proven baik di misi dalam maupun luar negeri (PBB) memiliki keunggulan mobilitas, daya angkut, dan daya jelajah yang tinggi.

Alpalhankam yang diserahkan dijajarkan di sekitar area silang Monas dan masyarakat bisa melihat, menyentuh, dan berfoto dengan produk-produk pertahanan tersebut.

Acara puncak HUT ke-79 TNI sendiri akan digelar pada 5 Oktober 2024 di Monas, dengan kegiatan yang paling ditunggu-tunggu yaitu defile alutsista berbagai matra, termasuk produksi PT Pindad yang akan menghadirkan alpalhankam unggulan dan terbarunya.

  Pindad  

Panglima TNI Resmikan Pembentukan Batalion Infanteri Penyangga Daerah Rawan

 Di Lima Wilayah Papuahttps://cdn.rri.co.id/berita/Pusat_Pemberitaan/o/1727870606526-20241002_140815/3n6e09q6nsarttx.jpegPeresnian Batalion Infanteri Penyangga Daerah Rawan (RRI)

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meresmikan pembentukan kesatuan tentara baru, yakni Batalion Infanteri atau Yonif Penyangga Daerah Rawan di lima wilayah Papua. Dia mengatakan, yonif baru ini dibentuk secara khusus untuk mendukung keamanan dan pembangunan daerah rawan.

"Tujuan dibentuk batalion ini untuk penyangga di daerah tersebut," kata Agus dalam peresmian Yonif Penyangga Daerah Rawan di Lapangan Silang Monas, Jakarta, pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Agus juga menyatakan, Yonif Penyangga Daerah Rawan ini dibentuk untuk membantu program-program pemerintah di wilayah Papua. Terutama, ujarnya, pada kegiatan pembangunan serta percepatan wilayah, dan membantu menyejahterakan masyarakat Papua.

Yonif Penyangga Daerah Rawan ini memiliki perbedaan dibanding dengan kesatuan yang lain. Adapun batalion baru ini memiliki dua spesifikasi tugas, yaitu konstruksi dan produksi.

Tugas produksi itu, kata Agus, batalion baru ini bakal melakukan program pertanian di wilayah Papua. Yonif Penyangga Daerah Rawan bagian produksi ini nantinya akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan masyarakat setempat untuk bertanam komoditas pangan.

Karena itu, menurut dia, yonif ini lebih membutuhkan keterampilan dan pendekatan kolaboratif. Selain itu, ujarnya, Yonif Penyangga Daerah Rawan ini juga dibentuk secara permanen di sejumlah daerah rawan.

Sementara yonif yang lain biasanya hanya disahkan secara temporer di berbagai lokasi. "Batalion ini memiliki tugas dan peran yang lebih spesifik, termasuk mendukung ketahanan pangan, menangani ancaman keamanan, dan mendorong pembangunan masyarakat," ucap Agus.

Adapun Yonif Penyangga Daerah Rawan ini tersebar di lima wilayah Papua. Berikut daftarnya.

1. Yonif 801 Duga Adiyatama Yudha, kesatria yang pertama dan utama dalam pertemuan. Batalion ini bertempat di Kabupaten Kerom, Papua.

2. Yonif 802 Wimanimambejaya, kesatria perkasa yang selalu berjaya. Satuan ini berkedudukan di Kabupaten Sarmi, Papua.

3. Yonif 803 Kesatria Yudha Kensuwiri, kesatria perang yang membangun. Berkedudukan di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.

4. Yonif 804 Dharma Bakti Asasta Yudha, kesatuan yang mengabdi untuk kesejahteraan rakyat dalam pertempuran. Batalion ini bertempat di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

5. Yonif 805 Kesatria Satia Waninggap, kesatria pembela kebenaran yang setia. Satuan ini bertempat di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

 ♖
Tempo  

Rabu, 02 Oktober 2024

PTDI Kerjakan Modernisasi 9 Unit Pesawat C-130 Hercules Milik TNI AU

 ✈️ 👷Ilustrasi pesawat Hercules TNI AU (dispenau) ✈️

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Koharmatau) untuk memodernisasi pesawat C-130 Hercules milik TNI AU.

Penandatanganan PKS ini dilakukan oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan dan Komandan Koharmatau (Dankoharmatau) Marsekal Muda TNI Oki Yanuar, di Ruang Courtesy Call Koharmatau, Bandung.

Dalam hal ini PTDI akan melakukan pendayagunaan sumber daya dalam rangka Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP) terhadap 9 unit pesawat C-130 Hercules di Hanggar Aircraft Services (ACS) milik perusahaan.

Persiapan induction untuk unit pertama direncanakan di Depohar 10 pada bulan Oktober 2024, diikuti dengan pergeseran pesawat pertama tersebut ke PTDI pada bulan November 2024 untuk melanjutkan proses induction.

Dari segi waktu, pengerjaan CWBR diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih 5 bulan, sedangkan AUP diperkirakan selama 6 bulan.

"Melalui kolaborasi ini PTDI dan Koharmatau dapat saling memperkuat kompetensi dan kemampuan dalam pengelolaan pesawat C-130 Hercules, yang merupakan salah satu aset vital bagi Angkatan Udara kita," kata Gita dalam keterangan resminya, Rabu (2/10/2024).

Lebih lanjut, Gita menjelaskan perjanjian kerja sama tersebut juga mencakup beberapa aspek penting yang diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas kedua pihak dalam mendukung operasional pesawat C-130 Hercules TNI AU.

Di antaranya adalah pendayagunaan SDM yang fokus pada peningkatan kemampuan dan keterampilan personel melalui pelatihan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules; pemanfaatan special tools & ground support equipment; serta pemanfaatan fasilitas Bonding & Composite PTDI untuk pembuatan komponen komposit dalam kegiatan perbaikan.

"Dengan penuh komitmen kami akan memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan efektivitas operasi pesawat C-130 Hercules, baik dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah, maupun menjalankan misi kemanusiaan," ucapnya lagi.

Di luar itu, Gita mengatakan PTDI akan melaksanakan pekerjaan perawatan dan modernisasi pesawat C-130 Hercules dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal dan fasilitas yang ada, guna mendukung pertumbuhan sektor pertahanan dalam negeri.

"Kolaborasi ini akan menjadi salah satu bentuk investasi jangka panjang untuk membangun ekosistem pertahanan negara yang solid dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi teknologi di bidang penerbangan dan pertahanan," jelas Gita.

Sementara itu, Marsekal Muda TNI Oki Yanuar mengatakan berbagai alutsista milik TNI AU yang mulai dari pesawat tempur sampai pesawat latih, sampai dengan saat ini pemeliharaannya 60% masih dikerjakan di luar negeri.

"Kita punya industri pertahanan, ada PTDI, kenapa tidak kita manfaatkan kerja sama dengan TNI AU, support apa yang teman-teman indhan belum miliki dan apa yang Koharmatau belum miliki di-support juga, yang pada akhirnya kita dapat bersama mewujudkan kemandirian industri pertahanan atau kemandirian Alutsista TNI AU," jelas Oki.

"Dari kolaborasi antara kedua belah pihak ini nanti para teknisi senior kami bisa memberikan transfer of knowledge untuk bagaimana memelihara pesawat C-130, termasuk publikasi teknis yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya, ketika nanti kami ada kekurangan publikasi teknik untuk pesawat CN235 atau NC212i, kita bisa saling berkolaborasi," pungkasnya. (fdl/fdl)
 

 
👷 detik  

Selasa, 01 Oktober 2024

[Video] Sea Trial KRI Hampala 880

 👷 Buatan PT. Caputra Mitra Sejati 
https://img.harianjogja.com/posts/2024/09/12/1187904/kri-hampala-dan-lumba-lumba-luar.jpgInfografis PC 60 PT Caputra (Harian Jogja)

V
ideo seatrial kapal PC 60 produksi PT Caputra Mitra Sejati, KRI Hampala 880.

KRI Hampala 880 merupakan kapal patroli cepat dari kelas Dorang milik TNI Angkatan Laut.

Kapal ini dibangun secara lokal oleh perusahaan galangan kapal swasta PT. Caputra Mitra Sejati diluncurkan setelah dikerjakan selama hampir 26 bulan dan dihadiri oleh KSAL Muhammad Ali.

Spesifikasi kapal dengan panjang 61,2 meter ini mampu dipacu hingga 24 knots dan kecepatan ekonomis 17 knots yang ditenagai oleh dua mesin diesel MTU 20 V 4000 M 73 L (2050 RPM/3600 KW). Namun dalam video, kapal mampu melaju hingga 27 knots dalam kondisi baik.

 Berikut video liputan  PT Caputra : 


  🎥 Garuda Militer  

TNI AL Membutuhkan Kapal Frigate Baru

 💥 Berbagai negara tawarkan kerjasama produksi kapal Pada pameran alutsista di Monas, TNI AL menampilkan pamflet Istif class dari Turkiye (istimewa)

Indonesia membutuhkan bermacam kapal untuk modernisasi dan menjaga kedaulatan tanah air. KSAL Laksamana M. Ali mengatakan TNI AL akan mendatangkan kapal frigate dari berbagai negara, sebagai solusi mempercepat pengadaan kapal di tanah air.

Dari forum militer, diberitakan TNI AL sedang mengincar kapal frigate dari luar negeri. Dibutuhkan kapal frigate yang dapat dengan cepat mengisi kekosongan menunggu produksi kapal FMP (Frigate Merah Putih) yang diketahui akan tuntas dalam waktu yang cukup lama.

Salah satunya yang telah dirilis berbagai media merupakan kapal OPV/PPA dari Italia sebanyak dua unit. Yang ramai diberitakan akan datang memperkuat Armada II di Surabaya. Dengan akan bertambahnya kapal baru ini, Armada II berencana menggeser kapal korvet kelas Parchim ke Armada I sebanyak 4 unit.

Selain itu dari pameran alutsita di Monas, Jakarta, TNI AL menampilakn pamflet kapal frigate Istif class dari Turkiye. Kapal frigate Istambul class ini baru di resmikan Turkiye dalam memperbarui armada kapal perangnya. Diketahui Turkiye saat ini sedang membangun 3 unit kapal Istif class, dan dari rumour yang beredar, salah satu-duanya ditawarkan ke Indonesia. Dan ini menjawab alasan perihal kapal Istif class di pamerkan kemarin. Bila semua sesuai rencana, maka kapal Istif class akan datang memperkuat armada kapal Indonesia kedepan.

 Tawaran berbagai negara 
Diskusi pengembangan kapal frigate di PAL. Nampak samar ada 3 jenis kapal yang didiskusikan diantaranya IFF (Indonesia FIuture Frigate), Type 31 (FMP), dan FREMM. (PAL)

Delegasi MHI (Mitsubishi Heavy Industries) dari Jepang baru baru ini melakukan kunjungan kerja ke galangan kapal nasional PAL Indonesia di Surabaya.

Dalam kunjungannnya selain basa-basi perihal kemajuan dan pengembangan kemampuan galangan kapal PAL, Delegasi MHI juga diskusikan tawaran kapal frigate yang akan memperkuat TNI AL.

Melihat gambar PAL terlihat samar, kapal yang didiskusikan kapal frigate yang akan memperkuat TNI AL, diantaranya IFF (Indonesia Future Frigate), Type 31 (FMP), dan FREMM.

Menariknya kapal IFF ini merupakan desain kapal frigate Mogami class yang pernah ditawarkan Jepang beberapa waktu yang lalu. Dan dari spesifikasinya kapal ini akan mempunyai panjang 140 meter, dimana kapal Mogami class aslinya hanya 133 meter.

Dari benua Eropa, Italia juga menawarkan prospek menambah kapal OPV/PPA yang bisa di produksi lokal seperti dikatakan kepala Naval Group Indonesia. Perancis juga menawarkan kapal FDI yang telah menjalin kesepakatan dengan galangan kapal lokal di Batam.

TNI AL diketahui menginginkan pengadaan kapal yang relatif cepat untuk mengisi kebutuhan kapal frigate untuk menambah dan modernisasi armada kapal yang telah menua. Dari beberapa tawaran diatas, tentunya akan memakan waktu yang cukup lama, seperti layaknya kapal FMP (Frigate Merah Putih) yang di produksi PAL membutuhkan waktu diatas 4 tahun.

  💥
Garuda Militer  

Mitsubishi Heavy Industries Kunjungi PAL Indonesia

⚓ Jajaki kerjasama pembangunan kapal di IndonesiaPerkuat hubungan industri perkapalan. (PAL Indonesia)

PT PAL Indonesia menerima kunjungan delegasi Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Jepang dalam upaya memperkuat hubungan antara dua industri perkapalan. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk meninjau perkembangan teknologi, terutama di sektor maritim dan pertahanan.

Delegasi MHI menyampaikan apresiasi atas peran PT PAL dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional, khususnya dalam mengembangkan teknologi perkapalan yang kompetitif.

CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, menegaskan bahwa kunjungan ini mencerminkan eratnya hubungan antara PT PAL dan MHI yang telah terjalin lama. “Kunjungan ini memperkuat komitmen kedua belah pihak untuk berbagi pandangan, keahlian, serta membangun masa depan industri perkapalan yang lebih kuat. Tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga dalam skala internasional,” ujarnya.

Selama pertemuan, PT PAL dan MHI membahas capaian kedua perusahaan di sektor pertahanan. Kunjungan ini juga memperkuat upaya Indonesia dalam meningkatkan kapabilitas produksi kapal dan mendukung pertumbuhan industri maritim di kedua negara.

MHI tawarkan kapal IFF (Indonesia Future Frigate) yang merupakan desain dari kapal frigate Mogami class. (PAL)
Diskusi tersebut mencakup pertukaran gagasan terkait inovasi sistem digitalisasi dan strategi peningkatan efisiensi produksi dalam menghadapi tantangan global di sektor perkapalan.

Delegasi MHI juga berkesempatan meninjau fasilitas produksi dan galangan kapal PT PAL. Mereka melihat langsung teknologi dan proses manufaktur yang diterapkan dalam produksi kapal perang, kapal niaga, serta kapal khusus lainnya yang tengah dikembangkan PT PAL.

Dalam sesi tinjauan lapangan, COO PT PAL Satriyo Bintoro menyampaikan kesan positif atas inovasi dan kemampuan produksi PT PAL yang semakin maju dalam mendukung kemandirian industri pertahanan Indonesia. Delegasi MHI juga mengapresiasi keluwesan PT PAL dalam menyesuaikan diri dengan dinamika proses produksi, yang tetap memenuhi standar internasional.

Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan bagi pengembangan kerja sama yang lebih erat antara PT PAL Indonesia dan Mitsubishi Heavy Industries Jepang, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan industri perkapalan dan pertahanan nasional.
 

 👷 PAL Indonesia  

TNI AL Berencana Geser 4 KRI kelas Parchim dari Armada II ke Armada I

OPV Thaon di Revel class ketika berkunjung ke Indonesia di kawal dua unit KRI Parchim class. (Dispenal)

Markas Besar TNI Angkatan Laut berencana menggeser empat kapal perang Republik Indonesia kelas parchim dari Komando Armada (Koarmada) II ke Koarmada I.

Panglima Komando Armada II TNI Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo saat memberikan arahan rutin kepada jajarannya di Markas Komando Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin, menyampaikan rencana pergeseran kapal perang tersebut.

"Dalam waktu dekat ini, empat (KRI) kelas parchim itu akan dialih bina ke Koarmada I. Namun, jadwalnya belum ada, tetapi sedang dipersiapkan untuk alih bina ke Koarmada I," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada II Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, Senin, membenarkan isi arahan dari Pangkoarmada II itu.

Kapal-kapal korvet kelas parchim yang saat ini masih di bawah kendali Koarmada II, di antaranya KRI Hasan Basri-382, KRI Sultan Nuku-373, KRI Untung Suropati-872, dan KRI Lambung Mangkurat-347.

Kapal-kapal korvet kelas parchim yang memperkuat TNI AL dibeli pemerintah Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie dari bekas Angkatan Laut Jerman Timur pada 1990-an.

Sebanyak 16 kapal korvet kelas parchim berhasil didatangkan ke Indonesia, kemudian diperbaiki serta dikustomisasi sesuai kebutuhan TNI AL oleh galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia di Surabaya.

Korvet-korvet kelas parchim yang memperkuat TNI AL itu memiliki kemampuan antikapal selam dan juga digunakan untuk berpatroli.

Koarmada II TNI AL yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur, saat ini menjaga wilayah perairan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur, Pulau Sumatera, Pulau Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Tugas-tugas operasi di perairan tersebut dilaksanakan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada II, Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada II, dan lima Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal), yaitu Lantamal V Surabaya, Lantamal VI Makassar, Lantamal VII Kupang, Lantamal VIII Manado, dan Lantamal XIII Tarakan.

Kelima Lantamal itu membawahi beberapa pangkalan TNI AL (lanal), yaitu Lantamal V membawahi Lanal Semarang, Cilacap, Tegal, Batuporon, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Denpasar, dan Pacitan.

Kemudian, Lantamal VI Makassar membawahi Lanal Palu, Mamuju, Kendari, dan Fasharkan Makassar. Sementara itu, Lantamal VII Kupang membawahi Lanal Mataram, Pulau Rote, Maumere, Labuan Bajo, dan Waingapu.

Lantamal VIII Manado membawahi Lanal Melonguane, Gorontalo, Tahuna, dan Tolitoli. Terakhir, Lantamal XIII Tarakan membawahi Lanal Nunukan, Sangatta, Balikpapan, Kota Baru, dan Banjarmasin.

Sementara itu, Komando Armada I yang bermarkas di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, saat ini menjaga perairan di sekitar Pulau Sumatera, Pulau Jawa bagian barat, dan Kalimantan Barat.

Koarmada I membawahi lima Lantamal, yaitu Lantamal I Belawan (terdiri atas Lanal Sabang, Simeuleu, Lhokseumawe, Tanjung Balai Asahan, Dumai, Fasharkan Sabang, dan Fasharkan Belawan).

Lantamal II Padang (Lanal Sibolga, Nias, dan Bengkulu); Lantamal III Jakarta (Lanal Palembang, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Bandung, Cirebon, Fasharkan Jakarta, Fasharkan Pondok Dayung); Lantamal IV Batam (Lanal Bintan, Tanjung Balai Karimun, Dabo Singkep, Tarempa, Ranai, Fasharkan Mentigi); dan Lantamal XII Pontianak (Lanal Pangkalan Bun, Sambas, dan Ketapang).
 

  💂
antara  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...