SSX 7.62 Pindad [armyrecognition]☠
PT Pindad (Persero) terus mengembangkan produk senjata dan kendaraan tempurnya. Untuk senjata, Pindad berhasil mengembangkan senapan serbu terbaru, tipe SS Kaliber 7.62 MM. Senapan tipe ini, diklaim bisa disejajarkan dengan senapan legendaris asal Rusia, AK 47.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Pindad, Silmy Karim saat pemaparan di hadapan Menteri BUMN Rini Soemarno di markas Pindad, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/6/2015).
"Produk terbaru kami adalah senapan SS Kal. 7.62 mm LB, lawan AK 47 buatan Rusia ini saya berani diadu," ujarnya.
Pindad sendiri telah mampu memproduksi berbagai varian senjata. Sampai-sampai senjata SS-2 V-4 Heavy Barel dan Pistol G-2 buatan Pindad berhasil membawa TNI unggul dalam kejuaraan tembak dunia.
Senapan serbu terbaru yang dikembangkan dan dirakit di Bandung tersebut, kini memasuki tahap sertifikasi.
"Sekarang proses tinggal sertifikasi," sebutnya.
Selain memamerkan senapan, Silmy menyampaikan produk kendaraan lapis baja atau panser ANOA. Pindad berhasil mengembangkan dan memproduksi varian panser ANOA yang bisa berjalan di atas permukaan air.
"Ini benar-benar bisa berenang di air. Bisa bermanuver. Panser ini nggak kalah dan bisa diadu dengan produk sejenis dari negara lain," sebutnya.
Langkah Pindad yang terus berinovasi di industri pertahanan bukan tanpa sebab. Di dunia militer, Indonesia masih membeli peralatan dari luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan TNI dan perkembangan industri senjata dunia, Pindad terus aktif di dalam mengembangkan produk senjata dan kendaraan perang terbaru.
"Makanya saya punya pandangan, daripada kita menghidupi pabrik negara lain dengan membeli produk negara lain lebih baik kita buat sendiri dan beli dari bangsa sendiri," tuturnya.
Aksi Yontaifib [Pr1v4t33r] ☠
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana memindahkan sekaligus meresmikan markas baru Batalyon Intai Amfibi-2 Korps Marinir (Yontaifib-2 Mar) dari Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta Selatan ke Kesatrian marinir Baroto Sardadi, Jalan Sungai Tiram Marunda, Jakarta Utara, Jumat.
"Ini merupakan program pengembangan Korps Marinir TNI AL, salah satu kesatuan kita pindahkan dari Jakarta Selatan ke Jakarta Utara di Marunda, agar lebih segar lagi satuan ini sekaligus menjaga aset TNI AL yang berada di wilayah ini," ujar Dankormar.
Menurut Dankormar, markas yang memiliki luas 101 hektare ini akan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung bagi peningkatan kemampuan personel diantaranya, lapangan tembak jarak pendek dan akan dikembangkan hingga jarak 1.000 meter.
Fasilitas lainnya, perumahan anggota sarana olah raga dan kemarkasan seperti, Markas Pasmar-2 yang sementara ini ada Jakarta Pusat. Setelah dipindah ke Marunda, Markas Pasmar-2 akan dibangun museum sejarah perjalanan Korps Marinir dari sejak lahir 15 November 1945 sampai saat ini.
"Museum ini akan menceritakan perjalanan perjuangan Marinir, museum ini juga dinobatkan sebagai museum nasional, tempat edukasi dan terbuka untuk umum," katanya.
Kepala Dinas Penerangan Kormar Letkol Marinir Suwandi mengatakan, Yontaifib-2 Mar merupakan salah satu komando pelaksana (Kolaks) Pasmar-2, dituntut mampu memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam melaksanakan tugas pengintaian amfibi, pengintaian darat, dan operasi tempur darat maupun operasi khusus dalam membantu satuan tempur lainnya.
Kesatuan ini juga memiliki tugas pokok membina dan menyediakan kekuatan serta kemampuan unsur amfibi maupun pengintaian darat guna pelaksanaan tugas-tugas operasi khusus seperti pendaratan amfibi, operasi TNI AL dan sebagainya.
Oleh karena itu, Yontaifib-2 Marinir dituntut memiliki kemampuan yang mencakup daya tahan fisik, keterampilan teknik dan taktik serta prosedur dasar kemiliteran perorangan sampai tingkat kompi/detasemen.
Termasuk kemampuan perencanaan dan pelaksanaan pengintaian amfibi pada operasi tingkat BTP/Brigat dan pengintaian darat pada operasi tempur darat tingkat batalyon atau brigade serta kemampuan pengamanan objek vital dan VVIP, operasi SAR dan Combat SAR.
Sebagai pasukan khusus, Yontaifib-2 Mar tidak melaksanakan tugasnya dengan jumlah pasukan yang besar karena menyangkut kerahasiaan, disiplin lapangan yang tinggi serta mempunyai keahlian khusus di tiga media baik di darat, laut dan udara.
Kapal selam Yuan Class memenangkan tender di ThailandYuan Class, kapal selam China berbobot 3.600 ton☆
Angkatan Laut telah memilih kapal selam Yuan Class buatan China dengan biaya seharga 12 miliar baht perunit, ungkap sumber dari anggota komite pengadaan kapal selam Thailand.
Mayoritas 17 anggota komite memilih kapal selam China yang menurut mereka merupakan penawaran terbaik. Angkatan Laut Thailand [RTN] berencana akuisisi 3 unit kapal Yuan Class.
Sedangkan sisanya memilih kapal produksi dari Jerman dan Korea Selatan.
Selain itu, RTN juga mendapat tawaran kapal selam dari Rusia, Swedia dan Perancis.
Sumber dari komite juga mengatakan bahwa penawaran dari China merupakan yang terbaik, dengan menawarkan senjata dan teknologi terkini. Selain itu kapal selam yang ditawarkan mampu bertahan lebih lama di bawah air. Peredaran kapal selam di Asean☆
Deputy dan Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwon, penanggung jawab proyek kapal selam, mengatakan ada ancaman teritorial yang tumbuh dan meningkat.
Dia mengatakan banyak negara-negara tetangga sudah mempunyai kapal selam. Jenderal Prawit menambahkan, bahwa ia akan maju ke kabinet setelah ada keputusan perihal pengadaan kapal selam untuk RTN.
Sebelum panel pengadaan membuat keputusan, Jenderal Prawit mengatakan bahwa jika kapal selam tidak dibeli oleh pemerintah saat ini, kemungkinan angkatan laut tidak memiliki kesempatan lagi untuk mendapatkannya, ungkap sumber dari angkatan laut. [Bangkokpost]
☠ Garuda Militer
Indonesia akan menjadi anggota Melanesia Spearhead Group (MSG) setelah Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengeluarkan pernyataan mengenai keanggotaan tersebut sebelum komunike bersama diterbitkan. Para pemimpin Melanesian Spearhead Group menandatangani komunike bersama di Honiara Kamis (25/6/2015). (ABC: Liam Fox) ☆
Dalam pernyataannya hari Kamis (25/6/2015), Perdana Menteri Peter O'Neill mengatakan para pemimpin MSG sudah membuat keputusan untuk menerima Indonesia sebagai anggota dalam KTT yang sedang berlangsung di Honiara di Kepulauan Solomon.
Namun masih belum jelas mengapa hal tersebut dilakukan. MSG sendiri baru akan mengeluarkan komunike bersama hari Jumat (26/6/2015).
Sebuah organisasi West Papua bernama United Liberation Movement for West Papua, sebelumnya mengajukan diri untuk menjadi anggota, namun menurut O'Neill mereka akan diberi status sebagai pengamat.
Menurut O'Neill, perwakilan terpilih dari berbagai propinsi Papua di Indonesia akan menjadi wakil Indonesia di forum MSG tersebut.
Dan O'Neill menambahkan United Liberation Movement akan mewakili warga Papua yang tinggal di luar Indonesia.
MSG adalah sebuah organisasi antar pemerintah, mirip dengan ASEAN, bagi empat negara Melanesia di kawasan Pasifik yaitu Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu ketika dibentuk pertama kali di tahun 1983.
Lebih baik beli buatan Amerika atau Rusia?Pengawalan RI1 dengan pesawat TNI AU☆
Indonesia berencana membeli pesawat tempur Sukhoi SU-35 untuk menggantikan F-5 Tiger. Pesawat ini merupakan salah satu jet tempur terbaik buatan Rusia. Sementara F-5 merupakan jet tempur buatan Amerika Serikat.
Sukhoi SU-35 jarang ditampilkan ke publik. Tapi beberapa penampilannya di Airshow International membuat kaget pilot-pilot AS dan sekutunya.
Pada 2012, pemerintah Indonesia memilih membeli jet tempur F-16 bikinan Amerika Serikat ketimbang membeli jet tempur Sukhoi bikinan Rusia. Buatan Amerika Serikat atau buatan Rusia, pesawat tempur produksi dua negara pernah terlibat perang dingin tersebut sama-sama memiliki keunggulan. Lantas, mana yang selayaknya dipilih oleh Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI?
Pengamat Militer Universitas Padjajaran, Muradi mengatakan, pesawat tempur buatan Amerika Serikat maupun buatan Rusia, masing-masing memiliki kelebihan. Sukhoi buatan Rusia memiliki kemampuan manuver vertikal. Namun, Indonesia terbiasa dengan F-16 buatan Amerika Serikat.
F-16 sendiri sudah berkali-kali mengalami kecelakaan. Insiden F-16 baru-baru ini terjadi pada Rabu (24/6) di Lanud Iswajuhdi, Madiun, Jawa Timur di mana F-16 mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan usai melaksanakan latihan terbang. Sebelumnya, pada 16 April 2015, F-16 terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bodi pesawat terbakar habis, dan pilot mengalami luka bakar cukup parah.
Menurut Muradi, kualitas F-16 tidak akan seburuk itu apabila pemerintah menggunakan F-16 anyar. "F-16 yang kita pakai itu kan sudah dipakai 20 tahun lebih oleh Amerika, kondisinya juga pasti berbeda. Itu kan pesawat hibah," kata Muradi kepada merdeka.com, Kamis (25/6).
Muradi menyarankan pemerintah untuk berhenti menggunakan pesawat hibah meski dari sisi harga jauh lebih murah. "Perbandingannya itu kalau beli baru dapat 1 kalau hibah dapat 4. Jadi menurut saya, sudah berhenti dapat hibah, tahun 2017 hibah sudah berenti, (pemerintah) beli pesawat (tempur) baru," tegasnya.
Namun, secara pribadi, Muradi lebih memilih pesawat buatan Rusia ketimbang pesawat buatan Amerika Serikat. "Kalau saya lebih nyaman pakai kita pakai Sukhoi, secara teknologi lebih bagus, bisa manuver vertikal. Indonesia kan banyak gunung, jadi ketika ketemu gunung, manuver bisa lebih cepat. Tapi sukhoi itu maintenance memang mahal. Kalau soal suku cadang suku cadang bisa di kanibal ya nyaman F-16, tapi harus baru, kalau enggak problem akan sama," ungkapnya. Sukhoi 35 Rusia☆
Sementara itu, pengamat pertahanan Anton Aliabbas menilai, rencana pemerintah membeli SU-35 untuk menggantikan F-5 yang sudah uzur dimaksudkan untuk menimbulkan efek gentar (deterrence effect). Tentu saja ini berkaitan dengan seringnya pesawat asing melintas wilayah Indonesia tanpa izin.
Namun Anton meminta pemerintah untuk berkaca pada pembelian SU-30 pada tahun 2011. "Pertama, presiden harus dapat memastikan tidak adanya pihak ketiga yang terlibat dalam pengadaan ini. Sebab, pada pembelian lalu masih ada keterlibatan broker dalam pembelian 6 Sukhoi," tutur kandidat doktor bidang pertahanan dan keamanan, Cranfield University, Inggris ini.
Yang kedua, lanjut Anton, pemerintah harus secara transparan mempublikasikan harga per unit dan nominal kontrak untuk membeli 12 unit Sukhoi tersebut. "Hal ini untuk menghindari terjadinya mark up dan memudahkan publik untuk membandingkan harga unit Sukhoi," jelas Anton.
Hal ketiga, Anton mengatakan, Presiden Joko Widodo juga harus memastikan bahwa pembelian unit SU-35 sudah full equipment alias dipersenjatai. "Belajar dari pengadaan sebelumnya, pengadaan senjata untuk Sukhoi kerap dilakukan terpisah. Dengan kata lain, yang kita beli hanyalah unit yang tidak dilengkapi senjata," imbuhnya.
Terakhir, pemerintah harus melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi megaproyek ini mengingat nilainya yang pasti sangat besar. "Kelima, seyogyanya pembelian SU-35 ini melibatkan PT DI untuk transfer of technology. Apalagi, memang sudah amanat dari UU Industri Pertahanan waktu pembelian F-16, pelibatan PT DI kurang optimal begitu juga soal KFX karena kita sudah pernah beli 16 Sukhoi dari Rusia dan kini mau beli lagi. Saatnya pelibatan PT DI lebih dimaksimalkan," paparnya.
Anton juga menilai, rencana pemerintah membeli Sukhoi ketimbang pesawat buatan Amerika Serikat, tentu saja menaikkan posisi tawar Indonesia. "Rencana beli ini tentu saja akan menaikkan posisi tawar pemerintah di era Jokowi ini, banyak negara yang kemudian memang menaruh perhatian lebih pada Indonesia, apalagi pemerintah punya niatan menaikkan anggaran pertahanan hingga 2 kali lipat," tutup Anton.
Satu Orang Tewas Dipenggal dalam Serangan di Perancis Pabrik Gas Perancis [Reuters/Emmanuel Foudrot]
Satu orang tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan di sebuah pabrik dekat Grenoble, sebelah tenggara Perancis, pada Jumat (26/6), media lokal melaporkan bendera berbahasa Arab ditemukan di dekat lokasi kejadian.
Menurut harian Le Dauphine Libere, pelaku penyerangan memasuki pabrik, yang dimiliki oleh perusahaan gas, Air Products, di kota Saint-Quentin-Fallavier, yang terletak 30 km dari Lyon. Pelaku penyerangan mengaku anggota ISIS.
Dilaporkan France24, pria tersebut membuka botol gas dan memicu ledakan. Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.
Namun menurut laporan media Perancis lainnya, Le Monde, ledakan pada pukul 10.00 waktu setempat dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan.
Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut.
Dilaporkan Reuters, mengutip harian lokal Le Dauphine, sebuah kepala yang terpenggal ditemukan berada di pagar kawat dekat pabrik.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve langsung mendatangi tempat kejadian, tim anti-terorisme juga dikabarkan langsung menuju lokasi.
Jika dikonfirmasi sebagai serangan terorisme, serangan ini menjadi serangan terbesar kedua pada tahun ini, setelah tragedi tiga hari di Perancis pada Januari lalu di kantor majalah satire Charlie Hebdo dan swalayan Yahudi. Sebanyak 17 orang tewas dalam kejadian tersebut. (stu)Serangan Terduga ISIS, Kepala Korban Ditancapkan di Pagar Kepala korban tewas di Perancis terbungkus tulisan Arab, ditancapkan di gerbang pabrik gas yang menjadi lokasi kejadian. Tim anti-terorisme sedang menuju lokasi kejadian. (Reuters/Emmanuel Foudrot)
Serangan di sebuah pabrik gas milik Air Products di tenggara Perancis pada Jumat (26/6) pagi kembali menggemparkan publik. Terlebih, kepolisian setempat menyatakan kepala sang korban yang dipenggal dipenuhi oleh tulisan berbahasa Arab dan ditancapkan di pagar kawat di depan pabrik.
Dilaporkan CNN, serangan yang terjadi di kota Saint-Quentin-Fallavier, 30 km dari Lyon ini mengakibatkan satu orang tewas karena dipenggal.
Pihak berwenang setempat menyatakan saat ini satu orang pelaku telah dibekuk pihak kepolisian.
Dilaporkan France24, pelaku membuka botol gas dan memicu ledakan. Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.
CNN melaporkan ledakan dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan dan menargetkan tangki gas.
Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut. Bendera berbahasa Arab ditemukan di lokasi kejadian.
Sementara, juru bicara perusahaan Air Products, Nicola Long, mengkonfirmasi bahwa telah terjadi insiden di pabrik mereka di Grenoble. "Terdapat kebakaran yang telah berhasil dipadamkan," katanya.
Sejumlah media menyebutkan serangan ini diduga dilakukan oleh anggota kelompok militan ISIS. (stu)Pemenggalan oleh Terduga ISIS, Presiden Perancis Pulang (Reuters/Emmanuel Foudrot)
Presiden Perancis Francois Hollande, dilaporkan akan segera pulang ke Perancis, mempersingkat kunjungannya di Brussels, Belgia, karena serangan terduga ISIS yang di sebuah pabrik gas di tenggara Perancis. Hollande sedang berada di Brussels untuk menghadiri pertemuan Uni Eropa.
Tiba di Perancis, Hollande dijadwalkan bertemu dengan Dewan Pertahanan, selambatnya 15 jam ke depan.
Serangan terduga ISIS mengejutkan Perancis pada Jumat (26/6), ketika dua orang menyerang sebuah pabrik gas, Air Products, menyebabkan ledakan dan memenggal kepala seorang korban lalu menancapkan kepalanya di pagar kawat pabrik.
CNN melaporkan bahwa kepala tersebut dipenuhi tulisan Arab dan disampingnya, terdapat bendera bertuliskan aksara Arab.
Serangan yang terjadi di kota Saint-Quentin-Fallavier, 30 km dari Lyon ini mengakibatkan satu orang tewas.
Pihak berwenang setempat menyatakan saat ini satu orang pelaku telah dibekuk pihak kepolisian.
Dilaporkan France24, pelaku membuka botol gas dan memicu ledakan, menyebabkan beberapa orang terluka.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyampaikan simpatinya kepada Hollande di Brussels.
“Perdana Menteri (Cameron) baru saja berbicara pada Presiden Hollande untuk mengekspresikan simpatinya terhadap insiden yang sepertinya terjadi di sana,” kata sumber Reuters. (stu)Serangan di Pabrik Gas Perancis Terjadi di Bagian Pengisian Serangan di sebuah pabrik gas milik perusahaan Air Products di tenggara Perancis tepatnya terjadi di situs pengisian gas dari pabrik tersebut. (Dok. Googlemaps)
Serangan di sebuah pabrik gas milik perusahaan Air Products di tenggara Perancis pada Jumat (26/6) pagi tepatnya terjadi di situs pengisian gas dari pabrik tersebut.
Diberitakan media Perancis, The Liberation, pabrik gas yang berlokasi di kota Saint-Quentin-Fallavier, 30km dari Lyon, ini memiliki dua situs, yaitu situs produksi dan situs pengisian gas. Kedua situs ini dipisahkan hanya oleh sebuah jalan.
Serangan yang diduga diluncurkan oleh anggota militan ISIS ini terjadi di situs pengisian gas pada pukul 10 pagi waktu setempat.
"Jika mereka menyerang situs produksi, kerusakan bisa saja jauh lebih besar, karena ada tangki oksigen yang besar di sana," kata sumber internal perusahaan yang enggan disebutkan namanya.
Menurut harian setempat, Le Dauphine Libere, pelaku penyerangan memasuki pabrik dan mengaku sebagai anggota ISIS. Dilaporkan France24, pria tersebut membuka botol gas dan memicu ledakan.
Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.
Kepala sang korban dipenuhi oleh tulisan berbahasa Arab dan ditancapkan di pagar kawat di depan pabrik.
Menurut laporan media Perancis lainnya, Le Monde, ledakan dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan.
Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut. Bendera berbahasa Arab ditemukan di lokasi kejadian.
Kepolisian setempat menyatakan saat ini satu orang pelaku telah dibekuk pihak kepolisian. (ama/stu)Serangan di Pabrik Gas Dilakukan Teroris Presiden Perancis, Francois Hollande langsung memberikan pernyataan ketika terjadi serangan di pabrik gas yang diduga dilakukan oleh militan ISIS. (Reuters/Gonzalo Fuentes)
Presiden Perancis, Francois Hollande langsung memberikan pernyataan ketika mendengar serangan yang terjadi di pabrik gas di kota Saint-Quentin-Fallavier, di sebelah tenggara Perancis pada Jumat (26/6). Hollande menyatakan bahwa pelaku penyerangan berniat membuat ledakan di pabrik gas milik perusahaan Air Products tersebut.
"Saya tengah menghadiri rapat Dewan Eropa ketika mendengar serangan yang terjadi di Saint-Quentin-Fallavier di Isere. Kendaraan yang disetir oleh seseorang, kemungkinan ditemani oleh orang lainnya, dikebut dengan kecepatan tinggi menuju pabrik yang dipenuhi gas silinder," kata Hollande di Brussels, Belgia, Jumat (26/6), dikutip dari The Liberation.
"Tujuannnya tak lain adalah untuk membuat ledakan. Sifat serangan ini adalah terorisme. Korban ditemukan tanpa kepala dipenuhi dengan tulisan," ujar Hollande.
Hollande menyatakan bahwa Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve, akan segera memaparkan informasi yang berguna, dan hanya informasi saja, karena penyelidikan sedang berlangsung.
"Di saat-saat seperti ini kita harus bersimpati kepada para korban. Perancis akan terus berusaha melindungi rakyat dan membasmi kelompok teror," kata Hollande melanjutkan.
Serangan yang diduga diluncurkan oleh anggota militan ISIS ini terjadi di situs pengisian gas pada pukul 10 pagi waktu setempat. (ama/ama)Salah Satu Pelaku Serangan di Pabrik Gas Perancis Terungkap Petugas sedang menyelidiki di TKP [reuters]
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengumumkan bahwa salah satu pelaku serangan pabrik gas Isere di kota Saint-Quentin-Fallavier telah berhasil diamankan oleh kepolisian setempat. Sang pelaku diidentifikasi bernama Yassin Sahli, seorang sopir profesional berusia 35 tahun yang tinggal di pinggiran kota Lyon, menurut laporan sejumlah media Perancis.
Dilaporkan Reuters, Cazeneuve menyatakan bahwa pelaku tidak memiliki catatan kriminal, namun telah berada dalam radar kepolisan dan dikategorikan sebagai orang yang "diduga teradikalisasi" sejak 2006.
Kala itu, status pelaku diberi label "S", singkatan untuk "State Security" atau mereka yang diduga mengancam "keamanan negara." Pelabelan ini merupakan salah satu dari 21 subkategori catatan tertua di Kepolisian Perancis terkait buronan, yang dibuat sejak 1969 dan mencakup 400 ribu nama, mulai dari bandit hingga buronan penjara.
Namun, tanpa bukti apapan, catatan ini tidak diperpanjang pada tahun 2008. Selain itu konsep hukum yang tidak jelas menjadikan label ini diberikan kepada begitu banyak orang, mulai dari terduga teroris, aktivis anti-nuklir, aktivis politik yang anti G-20, pendukung garis keras atau hooligans, dan kelompok sayap kanan ekstremis.
Menurut harian South West, terdapat 5.000 orang yang diberi label "S" pada tahun 2012. Label "S" juga memiliki enam belas tingkat bahaya. Ghlam Sid Ahmed, contohnya, terduga teroris penyerang gereja Villejuif pada April lalu, berada di tingkat 13.
Sementara Mohammed Merah, pembunuh di Toulouse berada pada tingkat 5, karena dinilai lebih berbahaya.
"Kita tidak boleh lupa bahwa label "S " adalah perangkat untuk memberikan tanda-tanda bahaya. Namun, label tersebut tidak memerlukan penangkapan," kata François-Bernard Huyghe, direktur riset di Institut Hubungan Internasional dan Strategis, dikutip dari The Liberation.
Tersangka lainnya
Menurut harian lokal Dauphiné Libere, polisi telah menangkap satu orang lainnya yang terlihat "bolak-balik mengemudi" di depan pabrik milik Air Products pagi ini.
Menurut Cazeneuve, salah satu tersangka ditahan oleh pemadam kebakaran yang pemberani. Namun belum jelas tersangka yang mana yang dimaksud.
Sementara menurut wakil walikota setempat, api yang berasal dari serangan teror yang terjadi pada pukul 10 pagi waktu setempat telah berhasil dipadamkan. Tidak ada potensi gas beracun yang dapat menimbulkan bahwa kepada penduduk sekitar.
Menurut harian setempat, Le Dauphiné Libere, pelaku penyerangan memasuki pabrik dan mengaku sebagai anggota ISIS. Dilaporkan France24, pria tersebut membuka botol gas dan memicu ledakan.
Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.
Kepala korban dipenuhi oleh tulisan berbahasa Arab dan ditancapkan di pagar kawat di depan pabrik. Identitas korban belum jelas, tetapi sejumlah media Perancis melaporkan bahwa korban adalah seorang manajer dari perusahaan transportasi setempat.
Sang korban diperkirakan berada di lokasi kejadian karena tengah melakukan pengiriman ke pabrik gas yang berlokasi 30km dari kota Lyon itu.
Menurut laporan media Perancis lainnya, Le Monde, ledakan dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan.
Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut. Bendera berbahasa Arab juga ditemukan di lokasi kejadian.
Serangan ini merupakan serangan terbesar kedua pada tahun ini, setelah tragedi tiga hari di Perancis pada Januari lalu di kantor majalah satire Charlie Hebdo dan toko halal Yahudi. Sebanyak 17 orang tewas dalam kejadian tersebut. (ama/ama)
B-26 Invader. ©repro buku Baret Jingga ★
Tahun 1965, Inggris membangun pangkalan utama di Singapura. Pangkalan Udara Militer Tengah Air Force Base menjadi markas jet tempur Inggris.
Saat itu hubungan Indonesia dan Malaysia sedang memburuk. Malaysia meminta bantuan Inggris, Australia dan Selandia Baru. Bantuan langsung datang. Pesawat jet, kapal perang, hingga pasukan elite mereka disiagakan di perbatasan dengan Indonesia.
TNI AU melihat Pangkalan Udara Inggris di Singapura sebagai ancaman. Komando Mandala Siaga (Kolaga) merancang rencana untuk mengebom pangkalan tersebut.
Panglima Komando Operasi Komodor Leo Watimena memimpin briefing di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
"Pangkalan Udara Militer Tengah Air Force Base dijaga dengan radar dan misil anti serangan udara. Bukan tugas mudah untuk menyerang dan menghancurkannya," kata Komodor Leo Watimena.
Dia melihat para komandan skadron di depannya. "Siapa di antara kalian yang siap berjibaku menghancurkan tengah ABF?" tanya Leo.
"Saya siap Panglima!" teriak seorang perwira senior.
Tantangan itu dijawab dengan gagah oleh Komandan Skadron I Pembom Taktis Kolonel (Oedara) Pedet Soedarman. Dia merasa perlu mengobarkan semangat anak buahnya dalam konfrontasi melawan Malaysia dan sekutunya.
Pedet Soedarman pilot berpengalaman. Dia kenyang pengalaman menerbangkan pesawat jenis B-25 Mitchel dan B-26 Invander dalam menumpas berbagai penumpasan pemberontakan yang terjadi di tanah air.
Maka saat merencanakan mengebom Tengah ABF, 2 pesawat itu juga yang akan digunakannya. Demikian dikisahkan Pedet Soedarman dalam buku Pengalaman Heroik Penerbang Bomber tahun 2003.
"Direncanakan 50 persen bom yang dijatuhkan dari pesawat itu akan mampu menghancurkan landasan sekaligus mencegah musuh melakukannya," kata Pedet.
Rencana dan persiapan terus dilakukan. Moril para anggota TNI AU tinggi untuk melaksanakan tugas itu.
Namun angin berubah cepat. Peristiwa G30S mengubah peta politik Indonesia. Presiden Soekarno jatuh dan penggantinya, Presiden Soeharto memutuskan untuk mengakhiri konflik dengan Malaysia.
Dalam waktu singkat pula TNI AU menderita akibat pemerintah Orde Baru memutus semua kerja sama dengan Rusia dan China. Pesawat-pesawat paling canggih milik TNI AU tak bisa terbang gara-gara kekurangan suku cadang. Berakhirlah era Macan Terbang Asia.
Misi mengebom pangkalan jet tempur itu tak pernah digelar.
Untuk pertama kali setelah 7 bulan pelaksanaan tugas sebagai peace keeper di Lebanon, KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) -367 dari jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim menerima kunjungan resmi (official visit) dari United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) Force Commander Mayor Jenderal Luciano Portolano (Italia) Local Time.
Kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk sarana mengenal dan menjalin komunikasi kepada prajurit UNIFIL dibawah naungan bendera United Nations (UN). Kedatangan Force Commander disambut langsung oleh Komandan KRI Sultan Iskandar Muda-367 didampingi oleh para perwira staf di geladak heli. Turut hadir dalam penyambutan yaitu MTF Commander Rear Admiral Flavio Macedo Brasil dan DMTFC-COS Kolonel Laut (P) Dato Rusman SN.
Kunjungan diawali dengan acara ramah tamah dan penyajian refreshment di Lounge Room Perwira disusul dengan paparan Maritime Task Force Commander (MTF) Rear Admiral (RADM) Flavio Macedo Brasil tentang organisasi MTF beserta unsur-unsurnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi oleh Komandan KRI SIM-367 tentang pelaksanaan tugas selama bergabung dengan MTF UNIFIL dilanjutkan diskusi tentang pelaksanaan tugas MTF yang telah dilaksanakan serta perencanaan ke depan.
Selesai paparan di Lounge Room Perwira, kegiatan diteruskan dengan ship tour ke anjungan yang dipandu oleh Letda Laut (P) Egistya Pranda dan Pusat Informasi Tempur (PIT) yang dipandu oleh Kadepops Mayor Laut (P) Irwin Kurniady. Di PIT, Force Commander sempat menyatakan kekagumannya melihat peralatan canggih yang dimiliki oleh KRI Sultan Iskandar Muda-367.
Kemudian, dilanjutkan foto bersama Force Commander dengan seluruh prajurit KRI SIM-367 disusul pengarahan kepada seluruh prajurit KRI SIM-367 di geladak haluan kemudian mengisi buku tamu dan tukar menukar plakat.
Di akhir kunjungannya mengucapkan ucapan terima kasih dalam bahasa Indonesia yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari seluruh prajurit KRI SIM-367. (dispenarmatim/sir)
Untuk menjadi seorang calon perwira Marinir yang handal, tidak cukup hanya mendapat ilmu dibangku kelas. Tetapi praktek di lapangan merupakan syarat utama.
Sebanyak 19 taruna Korps Marinir Tingkat III Angkatan ke-61 menggelar Latihan Praktek Lapangan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Purboyo Malang.
Di sana para calon komandan di satuan-satuan korps marinir ini digembleng latihan perang hutan, perang kota dan operasi penyeberangan sungai. Mereka menjalani gemblengan dengan latihan dan praktek Taktik Kondisi Tertentu (Tikontu). Kemampuan mengolah situasi seperti kondisi medan, cuaca, iklim, harus bisa dikuasai.
“Sebab faktor-faktor seperti itu bisa mempengaruhi kegiatan operasi di lapangan sesungguhnya,” ujar Kadepmar Kolonel Marinir Umar Farouq sebagai pimpinan latihan.
Ia mengatakan, Latihan Taktik Kondisi Tertentu (Tikontu) yang dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 15-19 Juni berjalan lancar dan aman. Latihan ini, tambahnya, cukup memberikan bekal dan pengalaman bagi taruna Korps Marinir agar kelak dapat di terapkan dimedan sesungguhnya. (pen-aal/sir)
Kapal Perang TNI AL Sudah Bersiap di TI Apung Payak Ubi Ilustrasi KRI Pulau Rangsang 727 ★
Satu Kapal Perang dengan nomor lambung 727 bernama Pulau Rangsang milik pihak TNI-AL asal Jakarta tiba-tiba hampir merapat di ratusan TI Apung di laut Sukadamai Payak Ubi Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (25/6/2015) sore.
Kapal dengan panjang sekitar 100 meter tersebut merupakan jenis kapal satuan penebar ranjau milik pihak Mabes TNI-AL.
"Tadi baru datang, saat ini anggota kita sedang melakukan koordinasi dengan pihak TNI-AL yang berada diatas kapal tersebut," ungkap Komandan Pos Pantau TNI-AL Toboali, Letda A. Wibowo kepada bangka pos.
Menurut dirinya, pihaknya belum mengetahui rencana kedatangan kapal perang tersebut di wilayah lautan Toboali, apakah untuk menertibkan TI apung yang beroperasi secara ilegal atau ada kepentingan lain.
"Tadi masyarakat malah bilang jangan di bom kami pak, tetap jika memang untuk melakukan penertiban maka kami siap berkoordinasi," tegasnya.(*)Tiga KRI Sudah di Babel, Tinggal Tunggu Perintah Berantas Tambang Illegal KRI Krait 827 ★
Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma, Jum'at (26/6/2015) mengatakan tiga KRI saat ini sudah semua berada di perairan Bangka.
Antara lain KRI 727 Pulau Rangsang yang merupakan penyapu ranjau serta dua kapal patroli cepat yakni KRI 816 Warakas dan KRI 827 Krait.
KRI 727 lego jangkar di Perairan Toboali, KRI 816 Warakas di Pelabuhan Pangkalbalam dan KRI 816 patroli diperairan Bangka.
"Semua sudah berada diperairan Bangka selain melaksanakan patroli rutin juga menunggu instruksi dari Mabes termasuk adanya wacana menteri Susi yang katanya mau nertibkan TI apung," kata Danlanal kepada bangka pos.
Dekati Penambang KRI 816 Warakas TNI AL ★
Kapal Perang dengan nomor lambung 727 bernama Pulau Rangsang milik pihak TNI-AL asal Jakarta tiba-tiba di hadapan ratusan TI Apung di laut Sukadamai Payak Ubi Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (25/6/2015) sore.
Kapal dengan panjang sekitar 100 meter tersebut merupakan jenis kapal satuan penebar ranjau milik pihak Mabes TNI-AL.
Penambang Takut TI Apung di Payak Ubi, foto:ist ★
Suara gemetar penuh emosi dan ketakutan terdengar dari suara Sobri saat menghubungi bangkapos.com Kamis (25/6/2015).
Sobri yang mengaku sebagai penambang TI apung di wilayah Belinyu Kabupaten Bangka merasa resah dengan rencana kedatangan Menteri Susi Pujiastuti ke Bangka untuk menertibkan aktifitas TI apung.
Pemberitaan sebelumnya melansir bahwa kini dikabarkan sudah ada 3 KRI yang ditempatkan di perairan Bangka.
"Yaa Allah Bang masak kami mau ditembaki kapal perang," kata Sobri.
Sobri mengatakan dirinya sudah beraktifitas disalah satu perairan di Belinyu selama 7 tahun. Berawal dari ikut bekerja kemudian perlahan mendapatkan modal sehingga bisa menambang sendiri.
Hasil yang didapat pun cukup lumayan untuk menghidupi ekonomi keluarga walaupun sekarang sudah tak begitu besar hasilnya. Jika aktifitas mereka ditertibkan maka tidak tahu lagi mau kemana mencari uang untuk keluarganya.
"Kami mohon la bang dibuat berita, kami minta solusi yang baik. Jadi kami bisa nambang dengan aturan selama ini kan TI apung tidak bisa dikeluarkan izinya dan terus dianggap illegal. Kalau bisa solusinya diatur untuk dilegalkan," kata Sobri.
Tunggu Perintah Bangkapos/Gatra, TI Apung di Batu Belubang ★
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti membenarkan bahwa tiga kapal perang Indonesia (KRI) yang disiagakan ke Pulau Bangka itu terkait keberadaan tambang inkonvesional (TI) di Kepulauan Babel.
Hal tersebut diungkapkan melalui akun resmi jejaring sosial twitter miliknya @susipudjiastuti.
Ketika bangkapos.com mencoba menanyakan kapan rencana ke Bangka Belitung dan Tiga kapal perang (KRI) ke Babel apakah terkait pengamanan TI (diduga) illegal, Ia dengan tegas dan singkat membenarkan pertanyaan tersebut.
"Benar !!!." Jawabnya.
Sebelumnya, dilansir pemberitaan bahwa tiga unit Kapal Perang Indonesia (KRI) disiagakan di Pulau Bangka.
Keberadaan tiga KRI itu kemungkinan besar terkait rencana penertiban Tambang Inkonvesional (TI) ilegal yang diwacanakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Saat ini Menteri Susi masih menuggu perintah dari Presiden Jokowi kapan waktunya penambang ilegal tersebut harus diberantas.Tiga KRI Lanal Babel Siap Tertibkan TI Apung Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma ★
Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma Rabu (24/6/2015) mengatakan saat ini ada 3 KRI yang akan ditempatkan di Pulau Bangka yakni 1 KRI berada di Belinyu, 1 KRI di Pangkalbalam dan satu lagi dalam perjalanan ke perairan Bangka.
Kemungkinan dikerahkannya 3 KRI dan ditempatkan di perairan Bangka bisa jadi terkait wacana yang dilontarkan menteri Susi untuk menertibkan TI apung.
Sehingga nantinya jika terealisasi penertiban TI apung diwilayah perairan Bangka Belitung maka Lanal Babel akan mengerahkan kekuatan penuh ditambah dengan backup 3 KRI.
"Saat ini sudah 2 KRI yang merapat dan 1 KRI dalam perjalanan kesini kemungkinan besar terkait rencana Menteri Susi yang mewacanakan penertiban TI apung," kata Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma