Sabtu, 27 Februari 2016

Australia Peringatkan Serangan Militan

Kita Harus Hati-Hati http://images.detik.com/community/media/visual/2016/02/10/0c8535b4-9324-435d-9887-87d99ea1ae62.jpg?w=780&q=90[Lamhot Aritonang]

Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan serangan-serangan militan yang sedang direncanakan di Indonesia. Peringatan ini dikeluarkan beberapa hari setelah Australia memperingatkan Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia.

Apa tanggapan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu?

"Ya kita harus hati-hati juga. Enggak ada salahnya hati-hati," kata Ryamizard usai rapat kerja dengan Komisi I DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/2/2016).

Ryamizard menekankan peringatan ini bukan sebagai sindiran terhadap pemerintah Indonesia. Namun, justru perlu didalami untuk mencegah terjadinya ancaman.

"Enggak dong. Kita harus baik. Ya kalau kejadian benar sudah dikasih tahu kan. Kamu masih enggak mau juga?" tutur purnawirawan jenderal bintang 4 itu. (hty/tor)

 Respons Panglima TNI

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi hal ini dengan bekerja sama dengan intelijen.

"Kita (antisipasi-red) bekerja sama dengan intelijen-intelijen," ujar Gatot di sela acara pembukaan Gashuku Nasional dan Rakernas Forki di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (27/2/2016).

Dia mengatakan, peringatan Australia ini sebagai kewaspadaan terhadap ancaman terorisme. Pihak TNI menilai peringatan ini sebagai bentuk kesiapan dini.

"Ya kita akan diingatkan siapapun juga. Jangankan Australia, wartawan mengingatkan kita juga harus siap lagi," tutur mantan Pangkostrad itu.

Seperi diberitakan sebelumnya, peringatan Australia untuk Indonesia ini menyebut ada indikasi terbaru teroris yang sedang mempersiapkan serangan di Indonesia.

"Indikasi terbaru menunjukan bahwa para teroris mungkin sedang dalam tahap lanjut mempersiapkan serangan-serangan di Indonesia," demikian bunyi travel advisory yang diposting di situs pemerintah Australia seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (25/2/2016). (hty/hri)

  detik  

TNI Perangi Narkoba

Prajurit yang Digerebek Narkoba Oleh Tim Kostrad, Dipecat! http://images.detik.com/community/media/visual/2016/02/27/d010f261-efca-442d-8c44-ee3354557b27_169.jpg?w=780&q=90Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat diwawancarai di lokasi [Hardani Triyoga/detikcom]

Satuan Kostrad beberapa waktu lalu melakukan penggerebekan dan mengamankan oknum TNI nakal karena terlibat narkoba. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan akan memberi sanksi tegas bagi anak buahnya yang terlibat, yaitu berupa pemecatan.

"Jadi, apabila dia sudah terkena narkoba maka dia tak bisa menjadi prajurit TNI, hukuman tambahan dipecat," kata Gatot di sela acara pembukaan Gashuku Nasional dan Rakernas Forki di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (27/2/2016).

Gatot mengatakan, memang ada program rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Namun, rehabilitasi percuma bisa dilakukan tanpa niat serius sembuh dari narkoba. Hal ini yang mesti jadi acuan bagi prajurit TNI yang sudah dilatih untuk mempertahankan negara.

"Rehabilitasi silakan. Tapi, bagi prajurit TNI saya sadar betul, saya sudah koordinasi konsultasi dengan Menkes, yang bisa menyembuhkan bukan hanya rehabilitasi tapi niat seseorang. Rehabilitasi tanpa niat tak bisa. Dan prajurit TNI adalah dilatih dan persenjatai," tuturnya.

Kemudian, dijelaskan sejak akhir 2015, Gatot memerintahkan satuan komandan untuk melakukan pengecekan rutin terhadap struktur divisi yang dipimpinnya. Upaya ini akan terus dilakukan secara terus menerus untuk pembersihan dari oknum TNI yang nakal.

"Sejak akhir 2015, saya perintahkan kepada semua Pangkotamal, komandan satuan untuk melakukan pembersihan di tubuh masing-masing," tutup eks Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu. (hty/aws)

 Pemain Bisnis Narkoba Jadikan TNI Pelindung Biar Merasa Aman 

Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengakui prajurit TNI masih dijadikan aparat 'pelindung' bisnis narkoba. Menurutnya, sebagai bisnis ilegal, narkoba memerlukan pelindung yang aman yaitu salah satunya oknum TNI.

"Karena narkoba adalah bisnis. Bisnis yang ilegal. Bisnis yang mencari tempat yang aman. Tempat yang aman yaitu aparat keamanan polisi dan TNI," di sela acara pembukaan Gashuku Nasional dan Rakernas Forki di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Sabtu (27/2/2016).

Gatot menambahkan meski kesejahteraan prajurit sudah ditingkatkan, namun masih ada oknum dari tingkatan tamtama, bintara atau perwira yang masih terkena rayu bisnis haram ini. Faktor kebutuhan hidup yang salah satunya biaya sekolah anak menurutnya kemungkinan jadi penyebabnya. Kebutuhan ini menjadikan bisnis narkoba sebagai peluang yang dilihat untuk menambah pemasukan.

"Saya juga sadar. Kesejahteraan prajurit sudah banyak kemajuan. Tapi, untuk hidup normal, dikatakan hidup normal itu prajurit biasa-biasa saja tanpa menabung. Jadi, seorang tamtama, bintara, bahkan perwira kalau dia tak menabung, dia tak bisa menyekolahkan anaknya sampai universitas, karena biaya mahal kan. Ini peluang yang mereka lihat," tuturnya.

Terkait upaya pembersihan oknum TNI, Gatot menginstruksikan agar terus dilakukan pembersihan secara rutin. Bila ada yang berhasil melakukan pembersihan maka diapresiasi. Namun, bila ada oknum yang terkena maka komandan akan ikut bertanggungjawab untuk menyelesaikannya.

"Saya sadar itu. Maka saya ajukan pembersihan. Bagi yang berhasil, memperoleh, mengungkap itu prestasi. Tapi, bila ada yang tertangkap maka komandannya pun akan bertanggungjawab," tuturnya. (hat/dra)

 Panglima TNI Akan Terus Lakukan Pembersihan Oknum Nakal 

Penggerebekan Satuan Kostrad terhadap oknum TNI yang nakal beberapa waktu lalu menjadi contoh keseriusan memerangi narkoba. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menekankan upaya ini akan diteruskan sebagai cara pembersihan keterlibatan prajurit dari narkoba.

Dia juga menegaskan penggerebekan di Perumahan Kostrad, Tanah Kusir akan dikembangkan yang salah satunya melakukan tes urine.

"Kemarin (penggerebekan Kostrad, -red) ditemukan tes urine, dan operasi mendadak di perumahan-perumahan prajurit. Hasilnya positif, dari situ kita kembangkan, dan mudah-mudahan terus. Kita senang bersih-bersih," kata Gatot di sela acara pembukaan Gashuku Nasional dan Rakernas Forki di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Sabtu (27/2/2016).

Gatot sudah menginstruksikan ke semua instansi terkait agar rutin melakukan razia serta tes urine ke perumahan-perumahan prajurit. Sejak akhir 2015, dia bahkan menginstruksikan ke setiap komandan satuan untuk melakukan pembersihan ini.

"Ya itu tadi langkah Kostrad lakukan. Akan banyak lagi. Misalnya di Bukit Barisan lakukan. Itu langkah pembersihan," tutur mantan Pangdam V/Brawijaya itu. (hty/bag)

 Kami Siap Beri Pasukan Terbaik untuk Satgas Terpadu Narkoba 

Presiden Joko Widodo sudah mengintruksikan perang terhadap narkoba. Salah satunya Jokowi menginginkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan pembentukan satuan tugas (satgas) terpadu untuk memerangi narkoba.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendukung kebijakan tersebut dan siap memberikan bantuan bila diperlukan.

"Apa yang dikatakan untuk narkotika, kami akan siap memberikan 24 jam, memberikan pasukan yang terbaik," kata Gatot di sela acara pembukaan Gashuku Nasional dan Rakernas Forki di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (27/2/2016).

Gatot menambahkan, keseriusan memerangi narkoba dari pihak terkait diperlukan karena status darurat narkoba.

"Karena presiden sudah mengatakan kita darurat narkoba," tuturnya.

Sebelumnya, dalam rapat terbatas terkait pemberantasan narkoba pada Rabu (24/2), Presiden Jokowi meminta agar BNN menjadi pemimpin dalam pertempuran melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Jokowi juga menginginkan satgas khusus terpadu untuk memerangi narkoba. (hty/hri)

  detik  

TNI-AL debuts CN-235-220 MPA in showcase of Indonesian aerospace capability

The Indonesian Navy is premiering its new maritime patrol aircraft at an international air show. Showcase a reflection of Indonesia's ambition to capture the growing market for maritime patrol platformsThe TNI-AL CN-235-220 maritime patrol aircraft on display at Singapore Airshow 2016. [IHS/Ridzwan Rahmat]

The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL) has dispatched its CN-235-220 maritime patrol aircraft (MPA) to an international air show for the first time in a bid to further promote the country's indigenous aerospace capabilities.

The aircraft, with serial number P-862, is the last of three MPAs ordered by the Indonesian Ministry of Defence under a contract worth USD 80 million awarded to state-owned aircraft manufacturer PT Dirgantara in December 2009. The MPA was handed over to the TNI-AL in late 2014.

"The aircraft has several improvements over an earlier version of the [Indonesian Air Force's] CN-235 that was here [for an earlier iteration of the Singapore Airshow] in 2008", said Lieutenant Colonel Batos Leksono, a squadron leader from Skuadron Udara 200 and a pilot of the MPA, on 18 February at Singapore Airshow 2016. "This includes winglets that have now increased aircraft's range, payload, and stability", he said.

Other improvements include the introduction of larger bubble windows, one each on the port and starboard sides for better visibility in search-and-rescue missions, and a two-station operator console that features improved maritime patrol and ASW missions systems.

The TNI-AL MPA is equipped with the Thales Airborne Maritime Situation & Control System (AMASCOS) 200 MPA mission suite, the Thales Airborne Systems and EADS Ocean Master 400 airborne maritime patrol radar and the AN/ASQ 508A magnetic anomaly detection system from CAE. The platform is powered by twin General Electric CT7-9C turboprop engines and can attain a maximum speed of 230 kt.

"The sector from Juanda [where the MPA is based] to Singapore is a good opportunity for our crew to familiarise [itself] with longer operations over water and at the same time do a part to promote Indonesia's aerospace industry", said Leksono, who added that he hopes to be back at the next iteration of the Singapore Airshow.
 

  IHS Janes  

Jumat, 26 Februari 2016

Melengkapi Persenjataan Menjadi Prioritas

Sebanyak 10 unit MBT Leo2RI dikirim AprilLeopard L2RI [def.pk]

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan, prioritas pengadaan alat utama sistem persenjataan tahun ini diutamakan untuk melengkapi peralatan yang sudah dibeli. Ke depan, pengadaan alutsista harus dilakukan secara lengkap.

Hal ini disampaikan seusai mendengarkan masukan Komisi I DPR, Kamis (25/2), di Jakarta. Dalam rapat dengar pendapat itu, Komisi I melaporkan hasil pantauan 13 anggota ke Pasuruan, Jawa Timur. Dalam kunjungan kerja itu, Komisi I mendapati tank tempur utama atau main battle tank (MBT) Leopard yang dibeli pada 2012 tak dilengkapi alat komunikasi, alat bidik otomatis, dan perlengkapan pemeliharaan (toolkit). Selain itu, prasarana latihan untuk Leopard tak tersedia sehingga latihan menembak diarahkan ke laut.

"Ke depan, tidak boleh begini lagi. Kalau yang Leopard kurang ini itu, kami penuhi dulu. Kalau Leopard saja belum terpenuhi (perlengkapannya), masak kami beli yang lain," kata Ryamizard.

Pada 2012, Indonesia membeli 163 tank yang terdiri dari 103 MBT, 50 tank medium, dan 10 tank pendukung. Ke-103 MBT ini terdiri dari 61 MBT Leopard Revolution dan 42 MBT Leopard 2A4. Adapun 50 tank medium adalah Marder 1A3. Pembelian tank ini bernilai 280 juta dollar AS (sekitar Rp 2,6 triliun) dari APBN 2012.

Direncanakan, 61 Leopard jenis Revolution akan tiba tahun ini. Dari jumlah ini, sebanyak 10 unit dikirim April, sedangkan sisanya pada November 2016. Tank-tank ini adalah bagian terakhir dari pemesanan tahun 2012.

Menurut Ryamizard, pengadaan perlengkapan untuk tank-tank Leopard ini akan diutamakan dengan produksi dalam negeri. Sebab, dengan demikian, pengadaan bisa dilakukan lebih cepat. Namun, apabila tidak memungkinkan, pembelian perlengkapan dari luar negeri pun akan dilakukan, tetapi tentu hal ini akan memerlukan waktu. Karena itu, dia tidak bisa memastikan pengadaan perlengkapan tank-tank Leopard akan rampung tahun 2016.

Sebelumnya, Ryamizard pernah menyampaikan bahwa tank-tank Leopard tidak akan digunakan sampai kelengkapan operasional terpenuhi. Dia juga mengakui bahwa ada kekurangan seperti pada alat komunikasi dan alat pemeliharaan. Ketiadaan alat komunikasi ini bisa memengaruhi operasional Leopard.

Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono direncanakan bulan depan berangkat ke Jerman untuk melihat alat komunikasi dan memantau uji senjata untuk Leopard. Apabila peralatan yang dipamerkan baik kualitasnya, TNI AD berharap bisa membeli perlengkapan tersebut.

 Pesawat F-16C/D

Masukan yang disampaikan juga terkait pembelian pesawat tempur strategis F-16. "Dulu DPR menyetujui pembelian lima F-16 yang lengkap dan baru, tapi kemudian tiba-tiba berubah menjadi 24 F-16 bekas," tutur Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanudin.

Saat ini, baru lima F-16 yang ada di Indonesia. Sebanyak tiga unit tak bisa dipakai dengan satu di antaranya terbakar saat akan lepas landas (take off) di Bandara Halim Perdana Kusuma, 16 April 2015.

Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menambahkan, pembelian alutsista ke depan seharusnya dilakukan secara lengkap dengan spesifikasi yang utuh seperti rencana awal.

"Jangan membeli tapi kurang senjata, tidak ada radar, dan sebagainya. Lebih baik membeli dengan kualitas yang utuh daripada beli secara bertahap. Sebab, ini terkait dengan efek gentar yang ingin dicapai," tutur Hanafi.

Selain perlu perbaikan rencana strategis dan realokasi penempatan alutsista, kata Hasanudin, perlu juga ada audit atas alutsista yang sudah ada. Pengadaan alutsista ke depannya, harus disesuaikan dengan geostrategis Indonesia.
 

  Kompas  

TNI Temukan Patok Batas RI-Papua Nugini

[Puspen TNI/Wahyu Aji]

Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tengah melaksanakan tugas di Papua dalam rangka pengamanan perbatasan RI-PNG Sektor Utara, di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang, beberapa waktu lalu berhasil menemukan Patok Batas MM 6.2, MM 6.A, MM 6.B dan MM 6.1.

Menurut Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G selain tugas pokok melaksanakan pengamanan, prajurit yang berasal dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, ini memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanakan patroli Patok Batas RI-PNG.

Patroli digelar mulai dari MM 4.3 sampai dengan 7.2.

Dari patok-patok tersebut, telah dilaksanakan patroli patok MM 4.3, MM 4.4, MM 4.5, MM 6.3.

Ada juga beberapa Patok Batas yang belum terpatroli.

Kolonel Czi Berlin menjelaskan bahwa, pada saat melaksanakan Patroli, Tim Satgas Yonif 406/Candra Kusuma dipimpin oleh Lettu Inf Mustamin dengan membawa 12 anggota personel Pos Batom serta bersama 6 orang masyarakat Kampung Batom, berangkat pada pukul 06.00 WIT menuju Patok MM 6.1 Co. 0500216 9513408 dengan menggunakan Long Boat.

Kemudian pada pukul 09.00 WIT Tim Patroli Satgas Yonif 406/Candra Kusuma tiba di Cp 1 Kampung Abu Keerom Co. 0495305 9516674, dan melanjutkan perjalanan menuju Patok MM 6.1 dengan berjalan kaki.

Pada pukul 14.00 WIT tim patroli tiba di Patok MM 6.1.

Usai patroli dilanjutkan pembersihan sekeliling patok.

Selanjutnya pada pukul 15.00 WIT, Tim Patroli Satgas Yonif 406/Candra Kusuma berangkat kembali menuju Kampung Abu Keerom, dan pada pukul 20.30 WIT tiba di Kampung Abu Keerom Co. 0495305 9516674 dilanjutkan bermalam.

Pada pukul 07.00 WIT keesokan harinya, tim patroli berangkat kembali menuju Pos Batom dan pada pukul 10.00 WIT tim patroli tiba di Pos Batom dalam keadaan aman dan lengkap, dilanjutkan pengecekan personel dan materiil.

"Karena jauhnya jarak bila melakukan patroli patok, Prajurit TNI Satgas Yonif 406/Candra Kusuma dari pos menuju patok bisa menempuh 2 atau 3 hari dengan berjalan kaki dan menyusuri sungai menggunakan perahu long boat, medannya berupa hutan lebat serta ketinggian terjal berupa karang," kata Kolonel Berlin.

Kolonel Czi Berlin juga menegaskan bahwa patroli dilaksanakan mengingat daerah perbatasan antar negara merupakan wilayah strategis yang harus dijaga dan diamankan baik perbatasan darat, laut maupun udara.

Karena perbatasan antar negara tersebut cermin dari kedaulatan suatu negara dan rawan akan terjadinya suatu konflik kepentingan suatu negara, baik kepentingan politik, ekonomi dan lain-lain.

Selain itu, diperbatasan juga rawan akan terjadinya pelintas batas dan kegiatan illegal seperti penyelundupan narkoba, senjata api dan satwa liar.

"Di Indonesia sendiri berbatasan darat langsung dengan 10 negara tetangga, dimana dinegara-negara berkembang Tapal Batas sering menjadi permasalahan yang dapat memicu ketegangan kedua belah pihak. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004, TNI memiliki tugas pokok dimana salah satunya adalah menjaga kedaulatan wilayah NKRI. Oleh karena itu TNI sepanjang waktu sampai dengan batas yang belum ditentukan menggelar operasi pengamanan perbatasan baik di wilayah darat, laut maupun udara Indonesia," kata Kabidpenum.
 

  Tribunnews  

[World] RMAF aircraft crash lands along Kuala Selangor coastline

A Royal Malaysian Air Force (RMAF) aircraft crash landed along the Kuala Selangor coastline around 8.50am today.

The CN235 transport plane, based in Subang, was carrying eight people.

All eight on board were reported safe, after being assisted by local fishermen, said the Defence Ministry in a statement today.

It said the RMAF will establish an investigation team to identify the cause of the incident.

"The RMAF will also conduct recovery efforts for the aircraft," it said.

Kuala Selangor police had earlier said that the plane was a light aircraft and that it had crashed along the Kuala Selangor coastline.

The Kuala Selangor Fire and Rescue Department received the emergency call at 8.40am.
 

  nst.com  

TNI AL Tangkap Kapal Asal Nigeria

Tim Western Fleet Quich Response (WFQR) IVKRI Sultan Thaha Saifudin [chinanews]

Salah satu kapal perang jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), KRI Sultan Thaha Saifudin berhasil menangkap kapal FV Viking pada Kamis (25/2). Kapal asing berbendera Nigeria ini telah menjadi target operasi dari interpol Norwegia.

Saat ditangkap kapal tersebut telah memasuki perairan Indonesia tepatnya 12.5 Nm di perairan utara Tanjung Berakit, Kepulauan Riau.

Kadispen Koarmabar Letkol Laut (KH) Ariris Miftachurrahman mengemukakan penangkapan merupakan hasil kerja sama yang solid antara Tim Western Fleet Quich Response (WFQR) IV Tanjungpinang dengan Wing Udara 2 Tanjungpinang. Penangkapan menggunakan helikopter yang akhirnya berhasil menemukan posisi kapal asing tersebut.

"KRI Sultan Thaha Saifudin kemudian ditindaklanjuti dengan menuju lokasi keberadaan kapal," kata Ariris di Jakarta, Kamis (25/2) malam.

Ia menjelaskan kapal tersebut dinakhodai Huan Venesa warga negara Chile. Kapal diawaki oleh 11 orang ABK. Di dalam kapal penangkap ikan tidak diketemukan muatan ikan.

"Untuk penyelidikan lebih lanjut saat ini kapal FV Viking dikawal menuju dermaga Tanjung Uban," ujar Ariris.

Ariris menambahkan hasil Purple Notice Interpol Norway menunjukkan kapal tersebut sudah 13 kali ganti nama, 12 kali ganti bendera dan 8 kali ganti Call sign. Kapal tersebut diduga melanggar hukum nasional dan peraturan serta konvensi internasional. Kapal itu juga terlibat dalam penipuan yang berhubungan dengan kejahatan perikanan
 

KRI Sultan Thaha Saifudin-376 memburu kapal FV Viking.

  Berita Satu  

[Dunia] Turki Tidak Terikat Gencatan Senjata Suriah

Gencatan Senjata Bentuk Dukungan untuk Assad http://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2016/02/24/43/1088083/erdogan-sebut-gencatan-senjata-bentuk-dukungan-untuk-assad-i0W.jpgPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mencibir kesepakatan gencatan senjata Suriah (Istimewa)

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mencibir kesepakatan penghentian permusuhan yang dicapai oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Menurutnya, kesepakatan gencatan senjata itu hanya membantu Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

"Gencatan senjata di Suriah secara keseluruhan positif dan memberikan kemampuan bernafas untuk saudara-saudara kami di Suriah. Tetapi, memberikan dukungan kepada rezim Assad yang membawa tanggung jawab membunuh setengah juta warga sendiri. Kami takut bahwa perjanjian ini dapat menyebabkan konsekuensi tragis, bahkan lebih," kata Erdogan seperti dikutip dari Sputniknews, Rabu (24/2/2016).

Erdogan bahkan menyebut gencatan senjata seperti mengoleskan mentega pada roti milik Assad dan pendukungnya, tetapi melempar penduduk Suriah ke laut.

Erdogan mengklaim, upaya tersebut sebelumnya juga telah digunakan, tetapi ternyata dimanfaatkan untuk mendapatkan wilayah kekuasaan yang baru. Erdogan pun menyayangkan sikap kedua negara adidaya itu, yang tidak mempertimbangkan sensitivitas Turki dalam masalah tersebut dan seharusnya diperhitungkan ketika membuat perjanjian.

Erdogan pun menegaskan kesepakatan Rusia-AS tidak harus berlaku untuk Partai Uni Demokrat Kurdi (PYD), yang Ankara duga memiliki hubungan dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK sendiri telah dianggap sebagai organisasi teroris di Turki.

 Turki Tidak Terikat Gencatan Senjata Suriah

Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan, Ankara tidak akan terikat dengan rencana gencatan senjata Suriah, jika keamanannya terancam. Turki akan mengambil langkah yang diperlukan terhadap milisi Kurdi Suriah, YPG, dan ISIS jika memang diperlukan.

"Gencatan senjata tidak mengikat bagi kami, ketika ada situasi yang mengancam keamanan Turki. Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan terhadap YPG dan Daesh, ketika kami merasa perlu untuk itu," kata Davutoglu menggunakan istilah Arab untuk ISIS.

"Ankara adalah satu-satunya tempat yang memutuskan tindakan mengenai keamanan Turki," katanya. Namun, ia juga mengatakan, gencatan senjata tidak harus membuka jalan bagi serangan baru, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (25/2/2016).

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, YPG sama seperti ISIS yang berusaha untuk memecah Suriah.

"Tujuan dari PYD dan YPG jelas: seperti Daesh, mereka ingin membagi Suriah untuk membentuk pemerintahan sendiri. Sebagai kelompok dukungan internasional, tujuan kami adalah untuk tidak membagi wilayah Suriah, tapi untuk melindungi integritas teritorialnya," kata Cavusoglu. PYD sendiri adalah sayap politik milisi Kurdi Suriah.

 Rusia Tuding AS Ingin Sabotase Gencatan Senjata Suriah

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyatakan, Amerika Serikat (AS) mencoba untuk menafsirkan pernyataan tentang penghentian aksi militer di Suriah dengan cara yang berlawanan.

"Kami bingung ketika mendengar tanggapan pertama dari Washington. Jujur, kami tidak mengharapkan beberapa pejabat untuk menafsirkan perjanjian ini dengan cara yang berlawanan," tutur Zakharova dalam konferensi pers, seperti disitat dari TASS, Kamis (25/2/2016).

Lebih jauh, Zakharova menyatakan, apa yang dilakukan oleh AS adalah upaya sabotase. "Hal yang positifnya adalah bahwa itu adalah gelombang pertama yang berhasil kami pecahkan," kata dia.

Rusia dan AS telah sepakat untuk menerapkan gencatan senjata di Suriah pada 27 Februari mendatang. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah, pemerintah Suriah dan kelompok oposisi, menyambut baik dan setuju untuk menjalankan gencatan senjata tersebut.

Meski begitu, AS dan Rusia sepakat jika perjanjian gencatan senjata ini tidak berlaku bagi kelompok Front al-Nusra dan ISIS serta kelompok-kelompok yang masuk dalam daftar teroris Dewan Keamanan PBB. (ian)

 Rusia Tuding Turki Tak Pernah Niat Perangi ISIS

Rusia menuding Turki tidak pernah berniat untuk memerangi kelompok teroris di Suriah, khususnya ISIS. Menurut Rusia, ini terlihat dari sejumlah tindakan yang telah dilakukan Turki.

"Turki sekarang tidak berjuang melawan terorisme internasional, tapi malah membantu ISIS. Contohnya penembakan pesawat Rusia oleh Turki. Contoh kedua adalah bisnis minyak yang dilakukan antara turki dan ISIS," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin pada Kamis (25/2).

Galuzin mengatakan, tindakan selanjutnya yang menunjukan Turki tidak berniat memerangi ISIS adalah kebijakan mereka yang melakukan serangan terhadap Kurdi Suriah. Padahal, lanjut Galuzin, Kurdi adalah pihak yang turut melakukan serangan terhadap ISIS.

Selain itu, baik Rusia ataupun Amerika Serikat (AS) melakukan kerjasama dan mendukung perjuangan Kurdi di Suriah. Dirinya berharap Turki segera menghentikan serangan terhadap basis Kurdi di Suriah.

"Kami ingin Turki menghentikan kegiatan (serangan) tersebut, supaya mereka bisa selesaikan masalah dengan Kurdi secara damai," sambung diplomat senior Rusia tersebut. (esn)

 ♖ sindonews  

[Dunia] China Gabung Latgab Bikinan AS

China akan ikut serta dalam latihan gabung Angkatan Laut RIMPAC AS pada musim panas mendatang Latgab RIMPAC [Reuters]

China akan mengirim kapal perang untuk bergabung dalam latihan Angkatan Laut RIMPAC Amerika Serikat (AS) pada musim panas ini. Keputusan ini muncul di tengah ketegangan diantara ke dua negara terkait Laut China Selatan.

"Bergabung dalam latihan militer akan bermanfaat guna meningkatkan kemampuan Angkatan Laut China untuk bersaing dengan ancaman keamanan non-tradisional," ujar juru bicara Departemen Pertahanan China, Wu Qian, dikutip dari Reuters, Kamis (25/2/2016).

"Pada saat yang sama, latihan ini juga akan bermanfaat untuk pertahanan China dan pertukaran profesional serta kerjasama pragmatis dengan Angkatan Laut negara-negara yang relevan," tambahnya.

Meski menyatakan keikutsertaannya, namun China tidak mengatakan berapa jumlah kapal yang akan dikirim dalam latihan internasional terbesar di dunia maritim itu. "Tak perlu dikatakan, hubungan militer antara China dan AS memiliki beberapa kesulitan dan hambatan," tambah Wu.

China telah memutuskan untuk ikut ambil bagian dalam latihan RIMPAC 2014 yang diikuti lebih dari 20 negara. Namun para pejabat pertahanan mengatakan, keikutsertaan China terbatas pada bidang-bidang seperti bantuan kemanusiaan dan pencarian dan operasi penyelamatan. (ian)

  sindonews  

[Dunia] Tiga Skenario Reaksi Rusia Jika Turki dan Saudi Lakukan Invasi ke Suriah

Kementerian Pertahanan Rusia menduga Turki tengah melakukan persiapan invasi terhadap wilayah Suriah. Menurut laporan beberapa media, Arab Saudi pun kemungkinan akan mengirim ribuan pasukan khusus ke Suriah. RBTH menganalisis kemungkinan reaksi militer Rusia yang selama lima bulan terakhir telah melakukan serangan udara melawan kelompok teroris ISIS di Suriah terhadap langkah yang akan diambil oleh Ankara dan Riyadh.Seorang tentara Turki berjalan di samping tank-tank yang ditempatkan di lereng bukit yang menghadap kota Suriah Kobani, di pinggiran kota Suruc, Turki, di perbatasan Turki-Suriah, tepat di seberang Kobani, Sabtu, 1 November, 2014. [AP]

Seorang ahli militer Rusia yang juga merupakan Pemimpin Redaksi Majalah Arsenal Otechestva (Arsenal Tanah Air) Viktor Murakhovski dan Mikhail Aleksandrov yang merupakan seorang ahli terkemuka dari Pusat Studi Militer-Politik Institut Negeri Hubungan Internasional Moskow (MGIMO) berkomentar tentang kemungkinan reaksi Rusia menanggapi invasi Turki dan Arab Saudi ke Suriah.

Bagi Saudi, pengiriman pasukan ke Suriah secara logistik tidak akan mudah. Arab Saudi tidak berbatasan langsung dengan Suriah. Riyadh, dalam hal ini memiliki dua pilihan, yaitu memastikan pengiriman pasukan melalui Irak, atau menyerang Suriah dari Turki.

Namun, memanfaatkan koridor Irak bagi Riyadh dapat menjadi suatu masalah. Sebelumnya, bahkan ketika unit-unit kecil tentara Saudi datang ke wilayah Irak, Baghdad menolak dan bahkan membuat pernyataan mengenai agresi. Pilihan kedua, yaitu invasi melalui Turki. Dengan mempertimbangkan latar belakangnya, hal tersebut lebih mungkin dilakukan. Selain itu, media Guardian melansir rencana Saudi mengenai kesediaan mereka untuk mengkoordinasikan langkah dengan Ankara.

 Opsi Pertama: Pasukan Penerjun Payung Rusia di perbatasan Suriah-Turki

Sebagaimana yang disampaikan para pakar, pengiriman ribuan tentara pasukan khusus dari Arab Saudi ke Turki dan pelaksanaan invasi Suriah akan membutuhkan persiapan yang serius — dibutuhkan penyebaran pasukan dil wilayah Turki. Hal semacam ini tak mungkin terjadi begitu saja tanpa diketahui dan tentu akan memakan waktu. Jelas bahwa pasukan Presiden Bashar al-Assad harus melipatgandakan upaya untuk menutup perbatasan Suriah-Turki dan mencegah intervensi.

Jika Suriah tidak dapat menutup perbatasan, Rusia dapat membantu mereka — dalam hal ini dengan mengirimkan divisi pasukan penerjun payung, demikian hal tersebut diutarakan Mikhail Aleksandrov. Secara umum, para ahli yakin bahwa intervensi Saudi terlihat tidak realistis, sedangkan invasi pasukan Turki tidak dapat dikesampingkan sepenuhnya. Terlebih, sebelumnya pasukan militer Turki telah memasuki wilayah utara Irak yang merupakan daerah orang-orang Kurdi bermukim.

 Opsi Kedua: Bantuan dalam pelatihan tentara dan pemasokan senjata

Ini adalah skenario yang paling mungkin terjadi. Cita-cita Kurdistan untuk mendapatkan status otonom telah membuat Turki khawatir selama beberapa dekade terakhir. Mengenai invasi pasukan Turki di wilayah Kurdi, kemungkinan besar pasukan Rusia tidak akan hadir dan berkonfrontasi langsung dengan Turki. Namun, Rusia kemungkinan akan membantu mempersiapkan tentara dan memasok senjata.

Tentara Suriah dan Turki akan berdiri di garis perbatasan. Sementara, di wilayah Kurdistan Suriah juga akan terjadi perang sengit antara milisi Kurdi dengan pasukan militer Turki. Para ahli menilai pentingnya memperhatikan fakta bahwa Turki sudah tidak mungkin lagi merebut Aleppo di utara Suriah yang merupakan kota pasukan Assad di perbatasan Suriah-Turki. Oleh karena itu, kemungkinan bergeraknya pasukan Turki di wilayah ini sangat terbatas.

 Opsi Ketiga: Berperang dengan Angkatan Udara Rusia

Pada saat yang sama, jika tentara Turki tidak hanya masuk ke wilayah Kurdistan, tetapi juga masuk ke wilayah yang dikuasai oleh militer Suriah, kemungkinan akan terjadi bentrokan langsung antara tentara Turki dengan AU Rusia. Rusia akan memberikan dukungan udara kepada Suriah. Namun, bentrokan dengan AU Rusia sama saja dengan mendeklarasikan perang, dan dalam hal ini dapat terbayang situasi Rusia yang memulai serangan terhadap wilayah Turki. Konflik dengan Turki sebagai negara anggota NATO membuat perkembangan dalam skenario ini menjadi tak terduga. Namun demikian, para ahli tidak begitu yakin dengan perspektif ini.
 

  RBTH  

[Dunia] Sistem Roket EXTRA Vietnam

Buatan IMI Israel https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2pXjfx54WJfZxpB1cmbkwavg6l6UDopf3ZwJP9i95JA-4sajJLOrYvxI4kLhQ7S5RGWtOkQUNhDsOHsPe3KdvUcr0gawmq2N-pveA7O5Go4KogBmF1LnA1yAMBa7iHCbjVrU6_4edoO8/s400/sipri-xac-nhan-viet-nam-mua-20-to-hop-phong-thu-extra_22154059.jpgSistem roket jarak jauh Vietnam (BaoDatViet) ☆

SIPRI merilis catatan impor belanja alutsista Vietnam, diantaranya pembelian 3 sistem rudal SPYDER-SR, S-125 Pechora-2T, dan 20 roket kombinasi EXTRA.

Rudal EXTRA dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Israel Military Industries (IMI) dan telah diekspor ke beberapa negara-negara asing, yang unik tentara Israel sendiri belum memesan sistem senjata roket multi ini.

EXTRA memiliki jangkauan sekitar 150 km, berat rudal 150 kg, tingkat kesalahan akurasi (Circular Error Probability-CEP) sekitar 10 m, bandingkan dengan artileri 155 mm standar AS, yang memiliki CEP sekitar 200-300 m.

EXTRA mampu diluncurkan dari berbagai kendaraan peluncur, dengan tabung peluncur yang bisa terdiri dari 2-16 tabung. Amunisi EXTRA tersimpan didalam wadah kedap udara sehingga memiliki life time yang panjang dan biaya perawatan yang rendah.

Dengan segala kemampuannya, EXTRA sangat cocok untuk melengkapi pasukan artileri Vietnam dan sistem roket pertahanan pantai Angkatan Laut Rakyat Vietnam. EXTRA sangat sesuai ditempatkan di pulau-pulau kecil seperti di gugusan Kepulauan Spratly.

Sistem roket artileri canggih ini mampu mengamankan dan mengontrol wilayah laut dan selat, melindungi pangkalan dan infrastruktur Angkatan Laut,, serta pertahanan pantai untuk menghancurkan kapal perang dan amfibi musuh yang datang menyerang. (BaoDatViet)

extra_rocket_725EXTRA termasuk salah satu roket artileri yang paling canggih di dunia dengan jangkauan terjauh, yang dikembangkan oleh Israel, memiliki jangkauan maksimum 150 km dan kesalahan akurasi mengejutkan, hanya 10 meter.

EXTRA pernah diuji tembakkan pada tahun 2014 di daerah selatan Israel. Roket diluncurkan dari belakang sebuah truk dan akurat menghantam sasaran yang berjarak sekitar 50 km. Roket menggunakan sistem bimbingan GPS yang dirancang khusus.

Amunisi EXTRA memiliki diameter 300 mm dan panjang kurang dari 4 m. EXTRA juga dirancang khusus dengan hulu ledak 120 kg yang mampu menghancurkan target di bawah tanah. (BreakingIsraelNews)

  Jakarta Greater  

Kamis, 25 Februari 2016

Tangkal Hacker

Pindad Jalin Kerjasama dengan Perusahaan Inggris https://www.aktual.com/wp-content/uploads/2015/06/Kelompok-Hacker-Anonymous-Deklarasikan-Perang-Terhadap-Teroris.jpgIlustrasi (Foto: Istimewa) ☆

PT Pindad bersama dengan perusahaan pertahanan global asal Inggris, BAE Systems, bekerja sama dalam mengantisipasi kejahatan teknologi informasi dan mendukung penguatan ketahanan nasional dalam bidang siber.

Pindad bekerja sama dengan BAE System masuk ke satu kegiatan pertahanan dan keamanan siber,” kata Direktur Utama Pindad Silmy Karim kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/2).

Menurut Silmy, kesadaran dalam memperhatikan tata kelola dan keamanan siber masih rendah di Indonesia sehingga tingkat kejahatan seperti peretasan dinilai cukup tinggi.

Tingginya tingkat kejadian peristiwa tersebut, lanjutnya, didukung pula oleh pertumbuhan masif pengguna internet di Indonesia.

Kejahatan berbasis teknologi informasi, ujar dia, juga dapat dimasukkan sebagai ancaman non-konvensional yang bisa mempengaruhi kedaulatan suatu negara meski tidak adanya pelanggaran teritorial karena serangan itu dilakukan dari luar.

Dirut Pindad mengungkapkan, pihaknya secara bertahap mempersiapkan sumber daya manusia sekitar 20-100 orang dalam rangka memperkuat pertahanan dan keamanan siber tersebut.

Silmy juga mengutarakan bahwa pihaknya bakal merangkul “hacker” atau peretas agar mempertahankan kepentingan nasional termasuk dalam aspek ekonomi dan kedaulatan negara.

Dia mengingatkan bahwa negara lain telah lama mempersiapkan terkait hal tersebut, seperti lembaga siber nasional di Amerika Serikat yang karena pentingnya hingga dipimpin jenderal bintang empat, hingga Tiongkok yang memiliki angkatan siber.

Kami arahnya agar negara menjaga secara menyeluruh untuk kepentingan-kepentingan nasional,” katanya.

Silmy berpendapat, Pindad tidak masuk secara langsung kepada tatanan kebijakan tetapi bila “leading sector”-nya telah ditunjuk pemerintah, maka pihaknya juga sudah siap dalam mendukungnya.

Dirut Pindad juga mengingatkan, selain kerja sama dengan luar negeri, pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan lokal swasta kecil yang memiliki perhatian terhadap permasalahan tersebut.

Data dari Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure mencatat terdapat 48,8 juta serangan siber pada 2014.

Hal itu, ujar dia, menjadi peluang bagi Pindad untuk memaksimalkan potensi penggunaan kembar (“dual use”) teknologi dalam menyediakan pertahanan berbasis teknologi informasi melalui kerja sama strategis dengan BAE Systems.

Kami melihat ‘cyber-security’ sebagai suatu potensi yang dapat dioptimalkan dalam penyediaan proteksi dan pertahanan bagi aset strategis serta perekonomian nasional,” katanya. (Ismed)

  aktual  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...