Sabtu, 30 Juni 2018
Jumat, 29 Juni 2018
Rencana Pengadaan Lima Hercules Dilanjutkan
Dengan Hercules Tipe J Pesawat Hercules TNI AU ☆
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan rencana untuk mendatangkan pesawat Hercules terbaru tipe J akan tetap dilanjutkan untuk menggantikan pesawat Hercules yang sudah berusia tua.
"Hercules yang lama-lama secara bertahap akan diganti dengan tipe yang terbaru yaitu tipe J," kata Yuyu Sutisna seusai mewisuda para taruna lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2018 di di Gedung Sabang Merauke, Kampus AAU, Yogyakarta, Kamis.
Menurut Yuyu, rencana pengadaan pesawat angkut TNI AU terbaru tersebut dilakukan sejalan dengan rencana strategis (renstra) ketiga.
Sebelumnya, dalam rencana pengadaan pesawat angkut berat TNI AU, setidaknya ada tiga kandidat pesawat yang akan dibeli yakni Hercules tipe J, Antonov, dan Airbus.
Ia mengakui meski pengadaan pesawat angkut berat tersebut belum final, nemun menurut Yuyu menjatuhkan pilihan pada Hercules lebih tepat dan mampu menghemat anggaran.
"Yang jelas saya hanya melaksanakan renstra, pengadaan pesawat angkut berat Hercules memang belum final karena ada calon-calon pesawat lain tetapi karena infrastruktur untuk hercules sudah ada kenapa harus mencari yang lain-lain," kata dia.
Penambahan pesawat angkut berat itu juga dilakukan seiring dengan penambahan satu skadron udara yang beroperasi di wilayah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III. Saat ini Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 masih mengoperasikan pesawat Hercules Tipe B/BT dan H/HS.
Yuyu mengatakan dalam rangka memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista), selain pengadaan Hercules, dalam waktu dekat TNI AU juga akan menambah 11 pesawat tempur generasi terbaru, 11 helicopter, serta 9 pesawat Casa 212.
"Pesawat-pesawat ini perlu diawaki oleh perwira-perwira personel yang berkualitas. Minimal kita memerlukan 52 penerbang per tahun," kata dia.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan rencana untuk mendatangkan pesawat Hercules terbaru tipe J akan tetap dilanjutkan untuk menggantikan pesawat Hercules yang sudah berusia tua.
"Hercules yang lama-lama secara bertahap akan diganti dengan tipe yang terbaru yaitu tipe J," kata Yuyu Sutisna seusai mewisuda para taruna lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2018 di di Gedung Sabang Merauke, Kampus AAU, Yogyakarta, Kamis.
Menurut Yuyu, rencana pengadaan pesawat angkut TNI AU terbaru tersebut dilakukan sejalan dengan rencana strategis (renstra) ketiga.
Sebelumnya, dalam rencana pengadaan pesawat angkut berat TNI AU, setidaknya ada tiga kandidat pesawat yang akan dibeli yakni Hercules tipe J, Antonov, dan Airbus.
Ia mengakui meski pengadaan pesawat angkut berat tersebut belum final, nemun menurut Yuyu menjatuhkan pilihan pada Hercules lebih tepat dan mampu menghemat anggaran.
"Yang jelas saya hanya melaksanakan renstra, pengadaan pesawat angkut berat Hercules memang belum final karena ada calon-calon pesawat lain tetapi karena infrastruktur untuk hercules sudah ada kenapa harus mencari yang lain-lain," kata dia.
Penambahan pesawat angkut berat itu juga dilakukan seiring dengan penambahan satu skadron udara yang beroperasi di wilayah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III. Saat ini Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 masih mengoperasikan pesawat Hercules Tipe B/BT dan H/HS.
Yuyu mengatakan dalam rangka memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista), selain pengadaan Hercules, dalam waktu dekat TNI AU juga akan menambah 11 pesawat tempur generasi terbaru, 11 helicopter, serta 9 pesawat Casa 212.
"Pesawat-pesawat ini perlu diawaki oleh perwira-perwira personel yang berkualitas. Minimal kita memerlukan 52 penerbang per tahun," kata dia.
Kamis, 28 Juni 2018
Menhan RI Resmikan Peluncuran Kapal Angkut Tank 4 PT DRU
⍟ KRI Teluk Lada 521 KRI Teluk Lada 521 [@IMF] ☆
Untuk kedua kalinya PT Daya Radar Utama (DRU) unit Lampung meluncurkan kapal angkut tank 4 KRI Teluk Lada 521.
Pada kesempatan ini peluncuran langsung dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di PT DRU Panjang, Kamis 28 Juni 2018.
Pada peluncuran Kapal angkut tank Teluk Lada 521 dihadiri oleh Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI AM. Putranto, Danrem 043/Garuda Hitam Kolonel Kav Erwin Djatniko, dan beberapa tamu undangan.
Untuk kedua kalinya PT Daya Radar Utama (DRU) unit Lampung meluncurkan kapal angkut tank 4 KRI Teluk Lada 521.
Pada kesempatan ini peluncuran langsung dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di PT DRU Panjang, Kamis 28 Juni 2018.
Pada peluncuran Kapal angkut tank Teluk Lada 521 dihadiri oleh Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI AM. Putranto, Danrem 043/Garuda Hitam Kolonel Kav Erwin Djatniko, dan beberapa tamu undangan.
[Foto] Penampakan Kapal Perang Indonesia di Pearl Harbor
⍟ Menjelang Latma RIMPAC 2018KRI Makasar 590 memasuki Pearl Harbor [Petty Officer 1st Class Jason Abrams] ☆
Kapal perang Indonesia ikut dalam latihan bersam RIMPAC 2018 di Amerika Serikat.
Sebanyak 26 negara yang turut berpartisipasi dalam latihan ini dan mengerahkan 45 kapal perang, 2000 pesawat dan 25.000 pasukan pendukung latihan bersama ini.
Indonesia juga menurunkan kapal lainnya, yaitu KRI Martadinata 331. Latihan bersama akan berlangsung dari 27 Juni hingga 2 Agustus disekitar kepulauan Hawaii dan California selatan.
Berikut foto diambil dari dvidshub:
Kapal perang Indonesia ikut dalam latihan bersam RIMPAC 2018 di Amerika Serikat.
Sebanyak 26 negara yang turut berpartisipasi dalam latihan ini dan mengerahkan 45 kapal perang, 2000 pesawat dan 25.000 pasukan pendukung latihan bersama ini.
Indonesia juga menurunkan kapal lainnya, yaitu KRI Martadinata 331. Latihan bersama akan berlangsung dari 27 Juni hingga 2 Agustus disekitar kepulauan Hawaii dan California selatan.
Berikut foto diambil dari dvidshub:
Rabu, 27 Juni 2018
★ Sapta Pangrungu (HALO)
Penjejak artileri musuh Sapta Pangrungu (HALO) [defsec.lskk] ★
Sistem Sapta Pangrungu (HALO) adalah sebagai sarana pendukung taktik pemberantasan sarana bantuan tembakan musuh guna mendukung terwujudnya profesionalisme Satuan Armed dalam memberikan bantuan tembakan utama di darat kepada satuan yang dibantu.
Fungsi dan Manfaat
Fungsi dan Manfaat dari Sapta Pangrungu (HALO)
★ Fungsi
a. Hasil perhitungan berupa arah dan jarak serta koordinat dari kedudukan meriam musuh
b. Antar sistem HALO (client dan server) terhubung dengan menggunakan Long Range Aerial Communication secara otomatis.
c. Menggunakan rambatan suara dengan frekuensi tertentu untuk mendeteksi jenis meriam musuh yang melaksanakan penembakan.
★ Manfaat
a. Memperoleh informasi lokasi artileri lawan berdasarkan suara (tembakan) yang dihasilkan.
b. Sebagai alternatif pengganti Taktik Tasmo/Art yang sudah ada.
c. Mengefektifkan personel dalam mencari dan mendeteksi keberadaan meriam musuh.
d. Dapat mengetahui jenis meriam musuh yang melaksanakan penembakan.
e. Pengoperasian dan pemeliharaan mudah dilakukan karena sebagian besar komponennya merupakan produk dalam negeri.
Kemampuan yang Dimiliki
1. Mendeteksi kedudukan meriam musuh dengan hasil akhir berupa titik koordinat.
2. Mobilitas tinggi dengan didukung oleh kendaraan fin komodo.
3. Verifikasi visual dengan UAV untuk meyakinkan koordinat yang dihasilkan oleh HALO.
4. Dilengkapi dengan sistem peninjauan medan yaitu menggunakan motor trail.
♞ Produk Litbanghan TA. 2015 (Tahap I)
♞ Produk Litbanghan TA. 2016 (Tahap II)
♞ Proses sertifikasi Dislitbangad Tahun 2017
Sistem Sapta Pangrungu (HALO) adalah sebagai sarana pendukung taktik pemberantasan sarana bantuan tembakan musuh guna mendukung terwujudnya profesionalisme Satuan Armed dalam memberikan bantuan tembakan utama di darat kepada satuan yang dibantu.
Fungsi dan Manfaat
Fungsi dan Manfaat dari Sapta Pangrungu (HALO)
★ Fungsi
a. Hasil perhitungan berupa arah dan jarak serta koordinat dari kedudukan meriam musuh
b. Antar sistem HALO (client dan server) terhubung dengan menggunakan Long Range Aerial Communication secara otomatis.
c. Menggunakan rambatan suara dengan frekuensi tertentu untuk mendeteksi jenis meriam musuh yang melaksanakan penembakan.
★ Manfaat
a. Memperoleh informasi lokasi artileri lawan berdasarkan suara (tembakan) yang dihasilkan.
b. Sebagai alternatif pengganti Taktik Tasmo/Art yang sudah ada.
c. Mengefektifkan personel dalam mencari dan mendeteksi keberadaan meriam musuh.
d. Dapat mengetahui jenis meriam musuh yang melaksanakan penembakan.
e. Pengoperasian dan pemeliharaan mudah dilakukan karena sebagian besar komponennya merupakan produk dalam negeri.
Kemampuan yang Dimiliki
1. Mendeteksi kedudukan meriam musuh dengan hasil akhir berupa titik koordinat.
2. Mobilitas tinggi dengan didukung oleh kendaraan fin komodo.
3. Verifikasi visual dengan UAV untuk meyakinkan koordinat yang dihasilkan oleh HALO.
4. Dilengkapi dengan sistem peninjauan medan yaitu menggunakan motor trail.
♞ Produk Litbanghan TA. 2015 (Tahap I)
♞ Produk Litbanghan TA. 2016 (Tahap II)
♞ Proses sertifikasi Dislitbangad Tahun 2017
Selasa, 26 Juni 2018
TNI AL Maksimalkan Pengawasan Maritim dengan Pesawat Tanpa Awak
LSU 02 buatan LAPAN [LAPAN]
TNI AL bakal memaksimalkan skuadron UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau pesawat tanpa awak untuk memperluas jangkauan pengawasan wilayah maritim Indonesia.
Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, skuadron UAV akan dikombinasikan dengan unsur patroli maritim guna mengawasi wilayah-wilayah yang selama ini belum tercover.
"Seperti kita ketahui, penerbangan AL merupakan suatu kepanjangan mata KRI atau unsur-unsur kapal atas air dalam melakukan pengawasan dan pantauan wilayah maritim Indonesia," kata Kasal usai upacara Hari Penerbangan TNI AL di apron hanggar Lanudal Juanda, Senin (25/6/2018).
Skuadron UAV disebutnya bakal sangat membantu penerbangan TNI AL mengcover wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit terjangkau.
Selain efektif, biayanya juga tidak mahal.
"Ini juga bisa sebagai solusi sebelum kita mampu membeli pesawat-pesawat tambahan untuk penerbangan TNI AL," sambung Siwi Sukma Adji.
Dengan memaksimalkan operasional skuadron UAV, diharapkan jangkauan penerbangan TNI AL bakal lebih jauh dan semakin luas.
Utamanya dalam mengawasi wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau oleh KRI maupun penerbangan AL.
"Semoga penerbangan Angkatan Laut terus berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Khususnya dalam menunjang poros maritim sebagai jembatan udara Nusantara," harap Kasal di Hari Penerbangan Angkatan Laut ke-62 tersebut.
Sebelum Upacara Parade dan Defile dalam puncak peringatan HUT ke-62 Penerbangan TNI AL digelar, sempat dilaksanakan penyematan Brevet Kehormatan Penerbang kepada Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji oleh Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja dengan prosesi khas Penerbang Angkatan Laut di Apron Base Ops Lanudal Juanda.
Sementara upacara peringatan Hari Penerbangan TNI AL dilaksanakan dalam bentuk parade dan Defile, serta dimeriahkan pertunjukan drama kolosal yang menceritakan sejarah Bandara Waru Juanda.
Tak hanya itu, ada juga berbagai demonstrasi yang menampilkan Heli Banner, Fly Pass Pesud G-36 Bonanza, Heli EC-120B Colibri, Heli BO-105 Bolkow, Heli Bell-412, Heli AS-565 Mbe Panther, Pesud Cassa NC-212, Pesud CN-235 dan KA- 350 King Air.
TNI AL bakal memaksimalkan skuadron UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau pesawat tanpa awak untuk memperluas jangkauan pengawasan wilayah maritim Indonesia.
Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, skuadron UAV akan dikombinasikan dengan unsur patroli maritim guna mengawasi wilayah-wilayah yang selama ini belum tercover.
"Seperti kita ketahui, penerbangan AL merupakan suatu kepanjangan mata KRI atau unsur-unsur kapal atas air dalam melakukan pengawasan dan pantauan wilayah maritim Indonesia," kata Kasal usai upacara Hari Penerbangan TNI AL di apron hanggar Lanudal Juanda, Senin (25/6/2018).
Skuadron UAV disebutnya bakal sangat membantu penerbangan TNI AL mengcover wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit terjangkau.
Selain efektif, biayanya juga tidak mahal.
"Ini juga bisa sebagai solusi sebelum kita mampu membeli pesawat-pesawat tambahan untuk penerbangan TNI AL," sambung Siwi Sukma Adji.
Dengan memaksimalkan operasional skuadron UAV, diharapkan jangkauan penerbangan TNI AL bakal lebih jauh dan semakin luas.
Utamanya dalam mengawasi wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau oleh KRI maupun penerbangan AL.
"Semoga penerbangan Angkatan Laut terus berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Khususnya dalam menunjang poros maritim sebagai jembatan udara Nusantara," harap Kasal di Hari Penerbangan Angkatan Laut ke-62 tersebut.
Sebelum Upacara Parade dan Defile dalam puncak peringatan HUT ke-62 Penerbangan TNI AL digelar, sempat dilaksanakan penyematan Brevet Kehormatan Penerbang kepada Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji oleh Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja dengan prosesi khas Penerbang Angkatan Laut di Apron Base Ops Lanudal Juanda.
Sementara upacara peringatan Hari Penerbangan TNI AL dilaksanakan dalam bentuk parade dan Defile, serta dimeriahkan pertunjukan drama kolosal yang menceritakan sejarah Bandara Waru Juanda.
Tak hanya itu, ada juga berbagai demonstrasi yang menampilkan Heli Banner, Fly Pass Pesud G-36 Bonanza, Heli EC-120B Colibri, Heli BO-105 Bolkow, Heli Bell-412, Heli AS-565 Mbe Panther, Pesud Cassa NC-212, Pesud CN-235 dan KA- 350 King Air.
Senin, 25 Juni 2018
[Teror] Pesawat Trigana Ditembak di Papua
⚓️ Pilot Terluka Polda Papua menyatakan pilot Kapten Ahmad Abdillah Kamil tertembak di bagian punggung, dan sudah mendapat penanganan medis. [Bill Abbott/Flickr]
Penembakan oleh orang tak dikenal kembali terjadi di Papua. Kali ini sasarannya adalah pesawat bermesin ganda baling-baling Twin Otter milik maskapai Trigana saat berada di Bandara Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes A.M. Kamal mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 10.00 WIT. Dia menjelaskan pesawat dengan kode penerbangan PK-YRU itu terbang dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan mendarat di Bandara Keneyam pukul 09.40 WIT.
Penembakan terjadi ketika pesawat tengah menuju lokasi parkir (taxi out) dari landasan. Dalam peristiwa itu, pilot Kapten Ahmad Abdillah Kamil tertembak di bagian punggung.
"Korbannya pilot pesawat. Sudah mendapat penanganan medis. Diperkirakan pesawat dihujani tembakan dari arah kiri pesawat karena korban luka tembak merupakan pilot yang duduk di sebelah kiri pesawat," kata Kamal sebagaimana dilansir Antara, Senin (25/6).
Kepala Trigana Jayapura, Toro mengatakan salah satu awak pesawat nahas itu mengalami luka. Saat ini manajemen belum dapat memastikan kondisi pilot karena akses komunikasi yang terbatas. Bahkan menurutnya sempat terjadi baku tembak beberapa saat, sebelum aparat mengejar pelaku.
Toro menyatakan dari data manifes, pesawat itu diawaki seorang pilot dan ko-pilot, serta mengangkut 18 penumpang anggota Brimob. Mereka dikirim buat bertugas mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di kawasan itu.
Kamal menyatakan saat ini aparat Polri dibantu TNI masih berupaya mengejar pelaku penembakan.
Penembakan terhadap pesawat juga terjadi pada Jumat (22/6) pekan lalu. Pesawat Twin Otter milik maskapai Demonim ditembak saat hendak mendarat di Bandara Kenyam. Akibat kejadian itu, ko-pilot Irene Nur Farida mengalami luka di pergelangan kaki kanan akibat terkena serpihan peluru.
Peristiwa penembakan juga kerap menyasar patroli aparat keamanan dan angkutan karyawan perusahaan tambang Freeport di Papua. Aksi itu diduga dilakukan oleh kelompok sempalan atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, yang merupakan sayap militer Organisasi Papua Merdeka. (Antara/pmg)
Penembakan oleh orang tak dikenal kembali terjadi di Papua. Kali ini sasarannya adalah pesawat bermesin ganda baling-baling Twin Otter milik maskapai Trigana saat berada di Bandara Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes A.M. Kamal mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 10.00 WIT. Dia menjelaskan pesawat dengan kode penerbangan PK-YRU itu terbang dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan mendarat di Bandara Keneyam pukul 09.40 WIT.
Penembakan terjadi ketika pesawat tengah menuju lokasi parkir (taxi out) dari landasan. Dalam peristiwa itu, pilot Kapten Ahmad Abdillah Kamil tertembak di bagian punggung.
"Korbannya pilot pesawat. Sudah mendapat penanganan medis. Diperkirakan pesawat dihujani tembakan dari arah kiri pesawat karena korban luka tembak merupakan pilot yang duduk di sebelah kiri pesawat," kata Kamal sebagaimana dilansir Antara, Senin (25/6).
Kepala Trigana Jayapura, Toro mengatakan salah satu awak pesawat nahas itu mengalami luka. Saat ini manajemen belum dapat memastikan kondisi pilot karena akses komunikasi yang terbatas. Bahkan menurutnya sempat terjadi baku tembak beberapa saat, sebelum aparat mengejar pelaku.
Toro menyatakan dari data manifes, pesawat itu diawaki seorang pilot dan ko-pilot, serta mengangkut 18 penumpang anggota Brimob. Mereka dikirim buat bertugas mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di kawasan itu.
Kamal menyatakan saat ini aparat Polri dibantu TNI masih berupaya mengejar pelaku penembakan.
Penembakan terhadap pesawat juga terjadi pada Jumat (22/6) pekan lalu. Pesawat Twin Otter milik maskapai Demonim ditembak saat hendak mendarat di Bandara Kenyam. Akibat kejadian itu, ko-pilot Irene Nur Farida mengalami luka di pergelangan kaki kanan akibat terkena serpihan peluru.
Peristiwa penembakan juga kerap menyasar patroli aparat keamanan dan angkutan karyawan perusahaan tambang Freeport di Papua. Aksi itu diduga dilakukan oleh kelompok sempalan atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, yang merupakan sayap militer Organisasi Papua Merdeka. (Antara/pmg)
Minggu, 24 Juni 2018
2 Kapal Perang India Kunjungi Makasar
⚓ Meningkatkan persahabatan dan pererat kerja samaINS Kamorta, INS Shakti and INS Sahyadri [eenaduindia] ☆
Kapal perang Angkatan Laut (AL) India yaitu Ins Shakti (A57) dan Ins Kamorta (P28) berlabuh di Dermaga Soekarno Hatta, Makassar guna mempererat kerja sama dua negara.
"Kedatangan kapal Angkatan Laut India ini bertujuan untuk lebih meningkatkan hubungan persahabatan dan mempererat kerja sama dengan TNI Angkatan Laut Indonesia dan juga akan melaksanakan berbagai kegiatan wisata dan sosial lainnya," kata Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono di Makassar, Sabtu (23/6/2018)
Kedatangan kedua kapal perang India ini, disambut dengan iring-iringan musik Satuan Musik (Satsik) Lantamal VI dilanjutkan pengalungan bunga kepada Flag Officer Commanding Eastern Fleet Rear Admiral Dinesh K. Tripathi, NM beserta para Komandan Kapal Angkatan Laut India.
Dengan ucapan selamat datang di Makassar, tamu kehormatan tersebut disuguhkan tari adat Massanang dari Tana Toraja, Sulsel.
Menurut Danlantamal VI, kedua kapal perang Angkatan Laut India ini direncanakan akan berada di kota Makassar selama empat hari dan akan melaksanakan bekal ulang (bekul) Logistik untuk perjalanan kembali ke India setelah latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika di Pulau Guam Amerika.
"Termasuk menggelar berbagai kegiatan diantaranya akan melaksanakan kunjungan kehormatan ke Mako Lantamal VI, Pemda Sulawesi Selatan dan berbagai kegiatan persahabatan lainnya di daerah ini," imbuh Kadispen Lantamal VI Kapten Laut (KH) Suparman Sulo.
Sementara kunjungan ke kapal perang AL India ini adalah undangan khusus dari Flag Officer Commanding Eastern Fleet Rear Admiral Dinesh K. Tripathi sesai pelaksanaan penyambutan kapal perang india tersebut yang sandar di dermaga Soekarno Hatta Makassar.
Di atas kapal, Danlantamal VI beserta rombongan disambut di ruangan kerja komandan kapal Ins Shakti yang kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah.
Sementara yang hadir dalam penyambutan kedua kapal asal India ini, Athan India Captain Jasdeep Singh Dhanoa, para Asisten Danlantamal VI, Kafasharkan Makassar, Dansatrol Lantamal VI serta para Kadis dan Forkopimda Sulsel. (Ant)
Kapal perang Angkatan Laut (AL) India yaitu Ins Shakti (A57) dan Ins Kamorta (P28) berlabuh di Dermaga Soekarno Hatta, Makassar guna mempererat kerja sama dua negara.
"Kedatangan kapal Angkatan Laut India ini bertujuan untuk lebih meningkatkan hubungan persahabatan dan mempererat kerja sama dengan TNI Angkatan Laut Indonesia dan juga akan melaksanakan berbagai kegiatan wisata dan sosial lainnya," kata Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono di Makassar, Sabtu (23/6/2018)
Kedatangan kedua kapal perang India ini, disambut dengan iring-iringan musik Satuan Musik (Satsik) Lantamal VI dilanjutkan pengalungan bunga kepada Flag Officer Commanding Eastern Fleet Rear Admiral Dinesh K. Tripathi, NM beserta para Komandan Kapal Angkatan Laut India.
Dengan ucapan selamat datang di Makassar, tamu kehormatan tersebut disuguhkan tari adat Massanang dari Tana Toraja, Sulsel.
Menurut Danlantamal VI, kedua kapal perang Angkatan Laut India ini direncanakan akan berada di kota Makassar selama empat hari dan akan melaksanakan bekal ulang (bekul) Logistik untuk perjalanan kembali ke India setelah latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika di Pulau Guam Amerika.
"Termasuk menggelar berbagai kegiatan diantaranya akan melaksanakan kunjungan kehormatan ke Mako Lantamal VI, Pemda Sulawesi Selatan dan berbagai kegiatan persahabatan lainnya di daerah ini," imbuh Kadispen Lantamal VI Kapten Laut (KH) Suparman Sulo.
Sementara kunjungan ke kapal perang AL India ini adalah undangan khusus dari Flag Officer Commanding Eastern Fleet Rear Admiral Dinesh K. Tripathi sesai pelaksanaan penyambutan kapal perang india tersebut yang sandar di dermaga Soekarno Hatta Makassar.
Di atas kapal, Danlantamal VI beserta rombongan disambut di ruangan kerja komandan kapal Ins Shakti yang kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah.
Sementara yang hadir dalam penyambutan kedua kapal asal India ini, Athan India Captain Jasdeep Singh Dhanoa, para Asisten Danlantamal VI, Kafasharkan Makassar, Dansatrol Lantamal VI serta para Kadis dan Forkopimda Sulsel. (Ant)
Langganan:
Postingan (Atom)