Pesaing AK 47Prototipe SSX [reedit by supermarine] ★
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata dan kendaraan tempur, PT Pindad (Persero), akan meluncurkan senapan serbu varian terbarunya (SSX). Rencananya, peluncuran dilakukan pada Maret 2016.
"Akan diluncurkan pada Maret 2016," Kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016).
Senapan serbu terbaru ini murni senjata varian terbaru, bukan pengembangan SS-2 atau SS-1 yang telah lama dikembangkan dan diproduksi massal. Senjata yang masih dirahasiakan namanya ini, memiliki kaliber 7.62 x 51 mm, dan jarak tembak efektif (effective range) 600-800 meter. Sedangkan SS-2 atau SS-1 yang memiliki kaliber 5.56 mm hanya memiliki jarak tembakan efektif 300 meter.
Varian terbaru ini memiliki kaliber atau spesifikasi hampir serupa dengan senjata legendaris Uni Soviet (sekarang Rusia) ciptaan Mikhail Kalashnikov, AK 47.
AK 47 memiliki kaliber hampir mirip dengan varian senjata serbu buatan Pindad yakni 7.62 x 39 mm, namun jangkauan tembak AK 47 hanya 300 meter. Sedangkan senjata buatan Bandung itu bisa menembak sasaran dengan jarak maksimum 800 meter.
"Efective range lebih jauh. Ini lebih mantap," tambah Silmy.
Dia mengaku, senapan serbu varian terbaru ini murni rancangan insinyur Pindad. "Ini desain asli Pindad," ujarnya. (feb/dnl)
Spesifikasi Senjata Serbu Made In Bandung
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan senapan serbu varian terbaru (SSX) dengan kaliber 7.62X51 MM pada Maret 2016.
Senapan serbu ini merupakan senjata hasil pengembangan insinyur Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Senapan serbu ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan militer Indonesia dan global, karena tren pengembangan senapan serbu personel ke depannya adalah kaliber 7.62 mm.
Meski senapan varian baru ini memiliki kaliber serupa dengan senjata legendaris Uni Soviet, AK 47, namun Pindad merancang model terbarunya lebih andal daripada AK 47.
Pindad sendiri akan meluncurkan 2 varian senapan serbu pesaing AK 47 ini, yakni BR Long Barrel dan BR Standard Barrel. Senjata ini sekarang masih menjadi proses uji (sertifikasi).
Untuk Tipe BR Long Barrel, senjata varian ini memiliki berat 5,2 kg dengan panjang 1.050 milimeter.
Senapan varian ini bisa difungsikan sebagai senjata penembak jitu (sniper), karena bisa dilengkapi alat bantu penglihatan atau optik dan peredam tembakan. Varian BR Long Barrel ini memiliki jarak tembak efektif 950 meter.
Varian kedua adalah BR Standard Barrel. Senapan serbu ini memiliki berat lebih ringan yakni 3,6 kg dan panjang senapan 920 milimeter.
Senapan ini tidak dilengkapi alat bantu bidik jarak jauh (optik). Varian BR Standard Barrel ini dirancang mampu menembak dengan jarak efektif 800 meter.
Direktur Utama Pindad, Silmy Karim belum memberi nama khusus untuk senapan serbu terbaru yang dirancang oleh insinyur lokal ini.
"Kita belum memberi nama senjata ini," kata Silmy kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016). (feb/drk)
Alasan Pindad
PT Pindad (Persero) terus melakukan inovasi produk senjata. Dalam waktu dekat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata dan kendaraan tempur itu, akan meluncurkan senapan generasi terbaru.
Senapan dengan kaliber 7.62 x 51 mm ini memiliki jarak tembak efektif sampai 800 meter. Dengan kemampuan itu, senapan varian baru ini diklaim lebih mumpuni daripada senapan serbu legendaris AK 47, yang memiliki kaliber hampir serupa. Lantas apa alasan Pindad masuk ke senapan serbu sekelas AK 47?
Direktur Utama Pindad, Silmy Karim mengaku, tren bisnis pengembangan senapan serbu ringan ke depannya bakal bergeser ke arah senapan, dengan jangkauan tembak lebih jauh, yakni kaliber 7.62 mm. Sehingga Pindad harus menangkap sinyal tersebut.
Saat ini, Pindad masih memproduksi senapan serbu (SS-1 dan SS-2) dengan kaliber lebih kecil 5.56 mm. Senapan tipe ini memiliki jarak tembak efektif hanya 300 meter.
"Tren ke depan dunia masuk ke kaliber 7.62 mm jadi kita menyiapkan diri," kata Silmy kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016).
Silmy mengaku, senapan serbu dengan kaliber 7.62 mm telah ada sejak lama, namun kaliber itu bergesar saat adanya Perang Vietnam. "Sebenarnya dulu sebelum perang Vietnam memang trennya 7.62 mm yang populer kemudian pindah ke 5.56 mm saat perang Vietnam," tambahnya.
Senapan serbu varian baru ini bisa dipakai oleh semua pasukan khusus. "Bisa untuk pasukan apa saja, tergantung operasinya," ujarnya. (feb/dnl)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata dan kendaraan tempur, PT Pindad (Persero), akan meluncurkan senapan serbu varian terbarunya (SSX). Rencananya, peluncuran dilakukan pada Maret 2016.
"Akan diluncurkan pada Maret 2016," Kata Direktur Utama Pindad, Silmy Karim kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016).
Senapan serbu terbaru ini murni senjata varian terbaru, bukan pengembangan SS-2 atau SS-1 yang telah lama dikembangkan dan diproduksi massal. Senjata yang masih dirahasiakan namanya ini, memiliki kaliber 7.62 x 51 mm, dan jarak tembak efektif (effective range) 600-800 meter. Sedangkan SS-2 atau SS-1 yang memiliki kaliber 5.56 mm hanya memiliki jarak tembakan efektif 300 meter.
Varian terbaru ini memiliki kaliber atau spesifikasi hampir serupa dengan senjata legendaris Uni Soviet (sekarang Rusia) ciptaan Mikhail Kalashnikov, AK 47.
AK 47 memiliki kaliber hampir mirip dengan varian senjata serbu buatan Pindad yakni 7.62 x 39 mm, namun jangkauan tembak AK 47 hanya 300 meter. Sedangkan senjata buatan Bandung itu bisa menembak sasaran dengan jarak maksimum 800 meter.
"Efective range lebih jauh. Ini lebih mantap," tambah Silmy.
Dia mengaku, senapan serbu varian terbaru ini murni rancangan insinyur Pindad. "Ini desain asli Pindad," ujarnya. (feb/dnl)
Spesifikasi Senjata Serbu Made In Bandung
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan senapan serbu varian terbaru (SSX) dengan kaliber 7.62X51 MM pada Maret 2016.
Senapan serbu ini merupakan senjata hasil pengembangan insinyur Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Senapan serbu ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan militer Indonesia dan global, karena tren pengembangan senapan serbu personel ke depannya adalah kaliber 7.62 mm.
Meski senapan varian baru ini memiliki kaliber serupa dengan senjata legendaris Uni Soviet, AK 47, namun Pindad merancang model terbarunya lebih andal daripada AK 47.
Pindad sendiri akan meluncurkan 2 varian senapan serbu pesaing AK 47 ini, yakni BR Long Barrel dan BR Standard Barrel. Senjata ini sekarang masih menjadi proses uji (sertifikasi).
Untuk Tipe BR Long Barrel, senjata varian ini memiliki berat 5,2 kg dengan panjang 1.050 milimeter.
Senapan varian ini bisa difungsikan sebagai senjata penembak jitu (sniper), karena bisa dilengkapi alat bantu penglihatan atau optik dan peredam tembakan. Varian BR Long Barrel ini memiliki jarak tembak efektif 950 meter.
Varian kedua adalah BR Standard Barrel. Senapan serbu ini memiliki berat lebih ringan yakni 3,6 kg dan panjang senapan 920 milimeter.
Senapan ini tidak dilengkapi alat bantu bidik jarak jauh (optik). Varian BR Standard Barrel ini dirancang mampu menembak dengan jarak efektif 800 meter.
Direktur Utama Pindad, Silmy Karim belum memberi nama khusus untuk senapan serbu terbaru yang dirancang oleh insinyur lokal ini.
"Kita belum memberi nama senjata ini," kata Silmy kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016). (feb/drk)
Alasan Pindad
PT Pindad (Persero) terus melakukan inovasi produk senjata. Dalam waktu dekat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata dan kendaraan tempur itu, akan meluncurkan senapan generasi terbaru.
Senapan dengan kaliber 7.62 x 51 mm ini memiliki jarak tembak efektif sampai 800 meter. Dengan kemampuan itu, senapan varian baru ini diklaim lebih mumpuni daripada senapan serbu legendaris AK 47, yang memiliki kaliber hampir serupa. Lantas apa alasan Pindad masuk ke senapan serbu sekelas AK 47?
Direktur Utama Pindad, Silmy Karim mengaku, tren bisnis pengembangan senapan serbu ringan ke depannya bakal bergeser ke arah senapan, dengan jangkauan tembak lebih jauh, yakni kaliber 7.62 mm. Sehingga Pindad harus menangkap sinyal tersebut.
Saat ini, Pindad masih memproduksi senapan serbu (SS-1 dan SS-2) dengan kaliber lebih kecil 5.56 mm. Senapan tipe ini memiliki jarak tembak efektif hanya 300 meter.
"Tren ke depan dunia masuk ke kaliber 7.62 mm jadi kita menyiapkan diri," kata Silmy kepada detikFinance, Selasa (12/1/2016).
Silmy mengaku, senapan serbu dengan kaliber 7.62 mm telah ada sejak lama, namun kaliber itu bergesar saat adanya Perang Vietnam. "Sebenarnya dulu sebelum perang Vietnam memang trennya 7.62 mm yang populer kemudian pindah ke 5.56 mm saat perang Vietnam," tambahnya.
Senapan serbu varian baru ini bisa dipakai oleh semua pasukan khusus. "Bisa untuk pasukan apa saja, tergantung operasinya," ujarnya. (feb/dnl)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.