Rapat di Tengah Laut[setkab] ☆
Presiden Joko Widodo hari ini mengadakan Rapat Terbatas (Ratas) di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau yang merupakan perairan perbatasan Indonesia dengan Laut China Selatan.
Bertolak dari dari Base Ops TNI AU Halim Perdanakusuma pukul 08.30 WIB, Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Ranai di Pulau Natuna sekitar pukul 10.00 WIB.
Tiba di lokasi, Jokowi langsung diantar menuju dermaga untuk berpindah kendaraan dengan menggunakan kapal medium milik TNI AL. Kapal ini menjadi moda perantara yang mengantarkan Jokowi ke KRI (Kapal Republik Indonesia) Imam Bonjol 383 yang sudah menunggu di tengah laut.
Dari pantauan Liputan6.com yang mengikuti rombongan kepresidenan, setidaknya ada 4 KRI yang ikut mengawal kegiatan Jokowi di laut perbatasan ini. Tak hanya itu, puluhan komando pasukan katak (Kopaska) bersenjata lengkap juga disiagakan untuk mengawal Jokowi.
Dengan menggunakan boat, para Kopaska menempel kapal yang ditumpangi Jokowi dan para pejabat lainnya. Tak hanya itu, pengawalan juga dilakukan dari sisi udara di mana jet tempur F-16 berkeliling di atas kapal yang ditumpangi Jokowi.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ke Kepulauan Natuna, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Di KRI Imam Bonjol 383, Jokowi akan memimpin ratas mengenai percepatan pembangunan di wilayah perbatasan, terutama di Natuna, Kepulauan Riau.
Pengembangan Natuna menjadi sebuah keharusan dan juga prioritas utama bagi pemerintah Indonesia, bukan saja karena Presiden ingin perbatasan sebagai beranda terdepan Indonesia, tetapi juga Presiden ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Sebagai daerah kepulauan, pembangunan di sektor kelautan, perikanan dan pariwisata bahari di kabupaten Natuna diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia, khususnya di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
Presiden Joko Widodo hari ini mengadakan Rapat Terbatas (Ratas) di wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau yang merupakan perairan perbatasan Indonesia dengan Laut China Selatan.
Bertolak dari dari Base Ops TNI AU Halim Perdanakusuma pukul 08.30 WIB, Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Ranai di Pulau Natuna sekitar pukul 10.00 WIB.
Tiba di lokasi, Jokowi langsung diantar menuju dermaga untuk berpindah kendaraan dengan menggunakan kapal medium milik TNI AL. Kapal ini menjadi moda perantara yang mengantarkan Jokowi ke KRI (Kapal Republik Indonesia) Imam Bonjol 383 yang sudah menunggu di tengah laut.
Dari pantauan Liputan6.com yang mengikuti rombongan kepresidenan, setidaknya ada 4 KRI yang ikut mengawal kegiatan Jokowi di laut perbatasan ini. Tak hanya itu, puluhan komando pasukan katak (Kopaska) bersenjata lengkap juga disiagakan untuk mengawal Jokowi.
Dengan menggunakan boat, para Kopaska menempel kapal yang ditumpangi Jokowi dan para pejabat lainnya. Tak hanya itu, pengawalan juga dilakukan dari sisi udara di mana jet tempur F-16 berkeliling di atas kapal yang ditumpangi Jokowi.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ke Kepulauan Natuna, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Di KRI Imam Bonjol 383, Jokowi akan memimpin ratas mengenai percepatan pembangunan di wilayah perbatasan, terutama di Natuna, Kepulauan Riau.
Pengembangan Natuna menjadi sebuah keharusan dan juga prioritas utama bagi pemerintah Indonesia, bukan saja karena Presiden ingin perbatasan sebagai beranda terdepan Indonesia, tetapi juga Presiden ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Sebagai daerah kepulauan, pembangunan di sektor kelautan, perikanan dan pariwisata bahari di kabupaten Natuna diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia, khususnya di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.