Indonesia telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi kit Bom Berpandu GPS Korea/ Korean GPS-Guided Bomb (KGGB) dan telah meminta presentasi formal mengenai produk tersebut dari LIG Nex1 Korea Selatan.
Sumber yang dekat dengan masalah ini telah mengonfirmasi kepada Janes bahwa presentasi mengenai kit bom tersebut kemudian dilakukan di Jakarta pada 30 September setelah minat Indonesia terhadap produk tersebut meningkat menyusul pengerahan tempur pertamanya dalam konflik perbatasan Kamboja-Thailand pada bulan Juli.
Menurut dokumen kehadiran yang diberikan kepada Janes oleh salah satu sumber, pertemuan tersebut dihadiri oleh 26 pejabat senior Angkatan Udara Indonesia, termasuk para pemimpin dari unit perencanaan strategis dan komandan Wing 3, Wing 14, Wing 15, dan Wing 16 dari Skadron Udara 3.
KGGB adalah kit bom luncur berpemandu presisi yang dirancang untuk mengubah bom serbaguna Mk 82 konvensional menjadi amunisi jarak jauh dengan akurasi tinggi.
Bom ini dikembangkan bersama oleh Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) Korea Selatan dan LIG Nex1, dan mengintegrasikan sistem navigasi satelit berbasis GPS dengan sistem navigasi inersia (INS).
Perangkat ini berpusat pada sepasang sayap yang dapat dilipat dan modul pemandu yang terpasang pada bom, yang memungkinkannya meluncur dalam jarak jauh tanpa propulsi.
Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) mengerahkan bom Mk 82 yang dilengkapi KGGB dari pesawat tempur F-16 dalam konflik Juli 2025, menargetkan posisi militer Kamboja termasuk pos komando, depot amunisi, dan sistem peluncur roket ganda BM-21 Grad.
Ini menandai penggunaan operasional pertama sistem KGGB yang diketahui dalam pertempuran.
V-Bracket Untuk Kapal Perang Frigat Merah Putih (FMP). (Barata)
PT Barata Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan produksi komponen kapal perang Fregat dengan mensupport PT Pal Indonesia. Komponen tersebut antara lain V-Bracket, I-Bracket dan Stern Tube. Keberhasilan ini menjadi pencapaian penting bagi Barata Indonesia sebagai BUMN manufaktur yang memiliki peran besar dalam mendukung industri pertahanan nasional, khususnya dalam penyediaan komponen kapal dengan standar internasional.
Proses penyelesaian komponen V-Bracket ini juga telah melalui asesmen dari tim teknis PT PAL Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, tim meninjau fasilitas produksi Barata Indonesia, termasuk permesinan dan sistem quality control, guna memastikan standar kualitas dan presisi terpenuhi. Hasil asesmen pun menunjukkan bahwa fasilitas serta produk Barata Indonesia mampu menjawab kebutuhan pembangunan kapal perang. Dari sisi kualitas, pekerjaan Ini dibawah pengawasan ketat Llyod’s Register, sebuah organisasi internasional penyedia layanan dan sertifikasi kapal, struktur maritim dan sistemnya.
Direktur PT Barata Indonesia (Persero), Hertyoso Nursasongko, menyampaikan bahwa keberhasilan ini membuktikan kompetensi industri manufaktur dalam negeri. “Keterlibatan Barata Indonesia dalam penyediaan komponen V-Bracket memperlihatkan kapasitas kami untuk memenuhi spesifikasi teknis yang ketat. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa industri nasional dapat diandalkan dalam memperkuat kemandirian alutsista,” ujarnya.
Keberhasilan penyelesaian V-Bracket sekaligus memperkuat sinergi antara Barata Indonesia, PT PAL Indonesia dalam proyek strategis pertahanan maritim. Pencapaian ini diharapkan tidak hanya mendukung keberlanjutan pembangunan kapal perang, tetapi juga meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional di level global.
Kasal Kunjungi Kapal Selam Oyashio- Class dan Kapal Fregat Mogami-Class di Yokosuka Jepang (Dispenal)
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali mengunjungi dua kapal perang milik Angkatan Laut Jepang (JMSDF). Kunjungan ini pada Senin (29/9/2025).
Dalam kunjungan tersebut, KSAL didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi TNI AL, termasuk Irjenal Laksdya TNI Achmad Wibisono, Staf Khusus Kasal Laksdya TNI Hutabarat serta Atase Pertahanan RI di Tokyo.
Dikutip dari Dinas Penerangan TNI AL, Rabu (1/10/2025) dijelaskan, tujuan utama kunjungan ini dinilai untuk memperkuat kerja sama dalam bidang teknologi pertahanan dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan armada kapal perang.
Kapal Selam Oyashio Class, JS Narushio-SS595 diluncurkan tahun 2003 Produksi MHI. (Wikimedia)
Di Pelabuhan Hiyou, Yokosuka, KSAL mengunjungi kapal selam JS Narushio-SS595 dari kelas Oyashio.
Kapal tersebut dikenal memiliki kemampuan operasi tinggi dan dilengkapi teknologi siluman (stealth) serta daya tahan luar biasa saat berada di bawah air.
Pada kesempatan itu, KSAL disambut oleh Wakil Laksamana Nobuyuki Takenaka dan Komandan kapal JS Narushio.
JS Kumano, Kapal Fregat Mogami-Class (Wikimedia)
Selanjutnya, KSAL meninjau kapal fregat JS Kumano dari kelas Mogami yang sedang bersandar di Area Yoshikura, Yokosuka.
Kapal ini mulai digunakan sejak Maret 2022 dan memiliki kemampuan tempur lengkap, termasuk antiudara antikapal, sistem elektronik serta ranjau.
Kapal tersebut juga sudah terintegrasi dengan teknologi kendaraan tak berawak, baik di bawah laut (UUV) maupun di permukaan (USV). Sambutan diberikan oleh Wakil Laksamana Yoshihiro Goka dan Komandan JS Kumano.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam memperkuat hubungan militer dan pertahanan, khususnya di bidang teknologi dan operasional kapal perang.
Akan ditampilkan dalam HUT TNI ke 80 di MonasPrototipe KSOT produksi PAL (Yudi Supriyono fb)
Kapal selam autonomous atau tanpa awak akan ditampilkan dalam puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (5/10).
Kapal selam buatan PT PAL Indonesia itu telah dipamerkan dalam gladi bersih HUT ke-80 TNI di Monas, pada hari ini, Jumat (3/10). Kapal selam memiliki identitas KSOT-008, lengkap dengan logo PT PAL.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan, kapal selam tersebut merupakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru milik TNI.
“Terkait dengan alutsista yang terbaru, seperti yang kita saksikan, ada beberapa yang sudah berada di tengah-tengah kita, ada kapal selam autonomous,” ujar Freddy setelah gladi bersih di Monas.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod sebelumnya juga telah mengungkapkan bahwa kapal selam autonomous akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Hal itu diungkapkan Djenod dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, 27 Februari 2025.
“Tahun ini kami juga akan launching kapal selam autonomous produksi asli Indonesia,” kata Djenod. (nma)
💣 Kembangkan alutsista standard NATOBom standard NATO, BNT-250 (Dahana)
PT Dahana menandatangani perjanjian kerja sama (Perjama) Penelitian dan Pengembangan Materiel bersama Dislitbangau dan PT Sari Bahari.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Dahana, Hary Irmawan, Kepala Dislitbangau, Marsekal Pertama TNI Ir. Teguh Dharmawan, M.T., dan Direktur Utama PT Sari Bahari, Ir. Ricky Hendrik Egam di Dislitbangau, Bandung, pada Senin, 15 September 2025.
Dalam sambutannya, Hary Irmawan menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya agenda penting ini.
Ia mengingatkan bahwa PT Dahana erat kaitannya dengan TNI AU karena awal mulanya lahir dari proyek TNI AU hingga mampu berkembang sebagai perusahaan kiblat bahan peledak Indonesia seperti saat ini.
“Sejarah panjang PT Dahana yang tahun ini memasuki usia ke-59, tidak bisa dilepaskan dari TNI AU, dimana pada 22 oktober 1966 Kepala Staf TNI AU saat itu, Marsekal TNI Rusmin Nurjadin meresmikan Proyek Menang II menjadi pabrik dinamit di Pangkalan TNI AU Tasikmalaya, yang menjadi cikal bakal lahirnya PT Dahana, dimana tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahir PT Dahana,” ujar Hary.
Dirut Dahana juga menyoroti capaian penelitian dan pengembangan bom BNT-250 yang saat ini sudah memasuki tahap akhir. Uji fragmentasi dan uji pengembangan telah dilakukan dengan hasil baik, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji operasional menggunakan bom BNT-250 live.
Dia berharap uji operasional dapat terlaksana tahun ini dan dapat dilakukan proses sertifikasi, sehingga dapat membantu pemenuhan kebutuhan Alutsista udara Indonesia.
Menurut Hary, kerja sama ini menjadi bukti konsistensi Dahana dalam mendukung litbang alutsista, khususnya bom untuk pesawat NATO seperti F-16 dan Rafale.
Dia menekankan pentingnya riset tersebut agar TNI AU memiliki produk yang mumpuni sesuai kebutuhan operasional. Perjanjian kerja sama yang berlaku selama dua tahun ini diharapkan tidak berhenti pada pengembangan BNT-250 semata.
Lebih lanjut, ia berharap bahwa kolaborasi dengan Dislitbangau dan PT Sari Bahari dapat membuka jalan bagi litbang produk alutsista lainnya. Dahana memiliki komitmen besar menjadi salah satu industri pertahanan yang dapat diandalkan dalam mewujudkan kemandirian Alpalhankam nasional, dan perusahaan penting dalam penelitian pengembangan energetic materials.
“Hasil-hasil litbang ini akan menjadi langkah konkret dalam memperkuat kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Dahana siap secara SDM maupun fasilitas untuk melanjutkan berbagai riset material pertahanan ke depan.
Dengan adanya sinergi lintas lembaga dan industri, Dahana optimis produk yang dihasilkan mampu menjawab kebutuhan strategis TNI AU,” katanya. (Rls)
Rantis Maung EV MV3 Pandu produksi Pindad (Pindad)
Logam tanah jarang atau rare earth menjadi salah satu harta karun yang sangat berharga di Indonesia. Logam tanah jarang ini banyak ditemukan dari limbah-limbah pertambangan timah yang cukup masif produksinya di Indonesia.
CEO Danantara Rosan Roeslani dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membahas penggunaan logam tanah jarang untuk industri pertahanan. Momen pertemuan itu diunggah Rosan dalam akun Instagram resminya, @rosanroeslani, dikutip Rabu (1/10/2025).
"Indonesia memiliki potensi besar Logam Tanah Jarang (LTJ) yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Jawa. Sesuai arahan Bapak Presiden @prabowo, mineral strategis ini harus dimanfaatkan di dalam negeri untuk modernisasi alat pertahanan dan pengembangan kendaraan listrik," ungkap Rosan dalam keterangan unggahannya.
Rosan mengatakan pengembangan logam tanah jarang akan dilakukan dengan menggandeng PT Pindad, salah satu industri pertahanan Indonesia. Pemerintah ingin menjadikan logam tanah jarang sebagai sumber energi masa depan sekaligus penggerak ekonomi nasional dengan signifikan.
"Saya bersama Menteri Pertahanan dan Dirut PT Pindad membahas pengkajian nilai tambah LTJ, termasuk turunan dari pengolahan timah. Sejumlah BUMN juga akan dilibatkan, agar LTJ benar-benar menjadi sumber energi masa depan sekaligus penggerak ekonomi nasional," papar Rosan.
RI Olah Logam Tanah Jarang
Belum lama ini, Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan Indonesia akan bergegas untuk mengolah logam tanah jarang atau rare earth. Menurutnya, harta karun tersebut banyak ditemukan di limbah-limbah tambang.
Nilai logam tanah jarang yang sangat tinggi bisa menjadi kunci bagi Indonesia untuk mencapai kekayaan. Maka dari itu, dia tidak ingin Indonesia kecolongan logam tanah jarang karena bentuknya seperti limbah.
"Tetapi, yang lebih merisaukan tapi juga berikan harapan, ternyata limbahnya memiliki nilai sangat tinggi, karena limbahnya ternyata berisi mineral-mineral yang disebut tanah jarang, rare earth. Jadi, saudara-saudara mungkin pejabat kita selama ini tidak mengerti, dia kira limbah, ternyata tanah jarang," sebut Prabowo dalam pidatonya pada Munas VI PKS, Senin (29/9/2025).
Oleh karena itu, Prabowo meminta Bea dan Cukai merekrut ahli kimia, sehingga kandungan logam tanah jarang di limbah timah tidak terbuang percuma.
"Maka saya minta Bea Cukai rekrut beberapa ahli-ahli kimia, kalau dia lihat pasir, padahal pasirnya ini nilainya luar biasa," kata Prabowo.
Sebagai bukti keseriusan lain agar Indonesia mampu mengelola rare earth, Prabowo sempat membentuk Badan Industri Mineral yang diketuai Mendiktisaintek Brian Yuliarto. Badan ini ditugaskan untuk mengelola industri material strategis. Khususnya adalah mineral logam tanah jarang yang bakal banyak digunakan di industri pertahanan. (hal/ara)
Disaksikan Presiden Prabowo Sailing pass 51 KRI di Teluk Jakarta (Kompas)
Momen luar biasa terjadi di perairan Teluk Jakarta! Dalam sebuah parade militer laut yang spektakuler, puluhan kapal perang milik TNI (Tentara Nasional Indonesia) melintas dengan formasi yang memukau pada Kamis (02/10/2025).
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia pada 5 Oktober mendatang.
Tidak hanya kapal perang, helikopter dan pasukan khusus laut pun turut serta dalam parade ini.
⚓️TNI AL kerahkan 51 KRISailing pass di Teluk Jakarta disaksikan Presiden (Kompas)
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan sailing pass atau parade kapal perang TNI AL di Teluk Jakarta. Prabowo menyaksikan langsung dari atas KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992.
Acara ini digelar dalam kegiatan 'Presidential Inspection' menjelang HUT ke-80 TNI, Kamis (2/10/2025). Prabowo didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menko Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menko Polkam Djamari Chaniago, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Waktu Trenggono, Menkomdogi Meutya Hafid, Mensesneg Prasetyo Hadi, Kepala BIN Herindra, Kapala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, serta Seskab Teddy Indra Wijaya.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAL Laksamana Muhammad Ali, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, dan KSAU Marsekal Tonny Harjono juga hadir. Parade ini diikuti puluhan kapal perang TNI AL. Parade dipimpin KRI Brawijaya-320. TNI AL juga mengerahkan Pasukan Khusus Laut (Passusla) beserta 51 unsur kapal perang yang terdiri atas 6 fregat, 10 korvet, 2 kapal selam, 3 kapal LST dan LPD, 16 kapal cepat, 2 kapal ranjau, 6 kapal patroli, 4 kapal bantu, serta 2 kapal patih taruna AAL, yaitu KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci.
Ada juga unsur kapal dari kedinasan lain, seperti dari ADRI, Bakamla, Basarnas, Polairud, KKP, KPLP, dan perhimpunan kapal nelayan, yang turut berlayar di belakang Parade Kapal Perang TNI AL.
Selain itu, TNI AL memamerkan kekuatan Penerbangan Angkatan Laut (Penerbal) dengan menerbangkan Pesawat Udara di antaranya Bonanza, Piper, CN-235, Cassa NC-212, Heli Bell-412, serta Heli Panther serta 3 Unmanned Areial Vehicle (UAV) berupa drone. (eva/haf)
Foto-foto jet tempur Rafale pesanan TNI AU di pabrik Dassault Aviation, Perancis, beredar luas di media sosial, memicu perhatian publik soal perkembangan pengadaan jet tempur canggih ini.
Indonesia memesan 42 unit Rafale dalam tiga tahap kontrak sejak 2022 dengan pengiriman perdana mulai 2026.
Yang menarik, seluruh unit Rafale untuk Indonesia akan dibangun dengan standar F4, yaitu standar kemampuan generasi terbaru yang dikembangkan oleh Dassault Aviation untuk meningkatkan performa, konektivitas, dan ketahanan tempur jet Rafale dibanding versi sebelumnya (F1, F2, F3, dan F3R).
Secara garis besar, Rafale F4 tidak mengubah bentuk dasar atau peran pesawat, tetap sebagai multirole fighter, tetapi menghadirkan peningkatan di bidang avionik, sistem persenjataan, dan arsitektur digital.
Rafale generasi F4 sendiri dikutip KompasTekno dari The Aviationist, Selasa (30/9/2025), memiliki spesifikasi antara lain:
★ Konektivitas dan digitalisasi tinggi
★ Avionik dan sensor generasi baru
★ Integrasi persenjataan modern
★ Performa mesin yang efisien
★ Human-Machine Interface lebih canggih
Tabel perbandingan perbedaan Rafale F4 dengan generasi sebelumnya (Kompas)
Arsitektur perangkat lunak F4 memungkinkan integrasi data fusion canggih, peningkatan man-machine interface, serta konektivitas berbasis secure cloud yang memudahkan operasi bersama sekutu di berbagai domain tempur.
Dari sisi avionik, Rafale F4 dilengkapi radar AESA Thales RBE2 yang mampu mendeteksi ancaman berprofil rendah dengan jarak lebih jauh dibanding generasi sebelumnya.
Sistem Front Sector Optronics (OSF) menambah kemampuan deteksi pasif, yang penting di area konflik di era peperangan elektronik.
Sementara SPECTRA electronic warfare suite menghadirkan perlindungan menyeluruh lewat kombinasi radar warning receiver, jammer, dan decoy dispenser.
Tenaga Rafale F4 disokong dua mesin Safran M88 yang dioptimalkan yang diklaim lebih efisien bahan bakar dan tahan di iklim tropis lembap serta lingkungan maritim yang korosif, kondisi khas Indonesia.
Mesin ini juga diklaim memiliki mean-time-between-overhaul lebih tinggi dibanding jet lama milik TNI AU, seperti Flanker dan Hawk, sehingga biaya pemeliharaan bisa ditekan.
Persenjataan Rafale T-0301 pesawat pesanan TNI AU (Swidersk Maciejka; fb)
Dari segi persenjataan, Rafale dilengkapi dengan 11 titik pemasangan senjata yang memungkinkan fleksibilitas untuk memasang rudal Meteor jangkauan di luar visual (beyond visual range/BVR).
Selain itu ada pula rudal MICA NG yang dipandu infra merah dan radar, bom glide presisi AASM, rudal jelajah SCALP-EG, dan senjata anti-kapal AM39 Exocet.
Konfigurasi ini memastikan Rafale dapat melaksanakan misi keunggulan udara, serangan maritim, misi infiltrasi, dan misi penekanan pertahanan udara musuh (Suppression and Destruction of Enemy Air Def/SEAD) tanpa memerlukan varian khusus.
Konfigurasi dua kursi juga memberikan opsi untuk menggunakan awak kedua dalam patroli maritim berdurasi panjang, atau mengkoordinasi serangan yang kompleks.
Tampilan Rafale T-0301 pesawat TNI AU (Raphael Svary)
Kompas.com mendapatkan foto Rafale TNI-AU yang sedang diuji coba di fasilitas Dassault Aviation di Bordeaux, Perancis. Fotografer Maciej Swidersi mengirimkan e-mail foto-foto penampakan jet tempur pesanan pertama tersebut.
Rafale pertama TNI AU nampak menggunakan camo abu-abu yang sepintas mengingatkan pada seri pesawat British Aerospace (BAE) Hawk 100/200 yang pernah dioperasikan TNI AU.
Di sayap tegaknya di belakang, Rafale TNI-AU nampak mengusung logo Wing Udara 6, nomor registrasi T-0301 dan bendera Merah-Putih.
Di bagian moncong pesawat juga nampak marking Skuadron Udara 12 yang berbasis di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, tempat Rafale akan ditempatkan.
Pengiriman Pesawat tempur Dassault Rafale TNI-AU registrasi T-0301 mengusung marking Skadron udara 12. (Raphael Savry)
Pemerintah Indonesia menyebut kontrak senilai 8,1 miliar dollar AS ini mencakup 30 unit satu kursi dan 12 unit dua kursi.
Pengiriman jet tempur Rafale TNI AU direncanakan mulai awal tahun 2026, dengan batch pertama yang berisi tiga unit dijadwalkan tiba pada Februari atau Maret 2026 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Keseluruhan 42 unit Rafale pesanan Indonesia akan diterima secara bertahap.
Penerbangan uji pada 19 September lalu di Perancis telah mengonfirmasi kesiapan pesawat sekaligus memvalidasi jadwal produksi Dassault untuk pesanan Indonesia.
Di dalam negeri, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru disiapkan sebagai basis utama Rafale. Hangar, fasilitas perawatan, serta pelatihan teknisi dan awak pesawat tengah dipercepat agar seluruh infrastruktur siap saat pengiriman dimulai pada Februari–Maret 2026.
Bakal Dipakai Serentak Saat HUT Ke-80TNI AL telah memakai seragam PDL baru untuk HUT TNI (Dispenal)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi memiliki seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) baru.
Seragam ini akan mulai digunakan secara serentak oleh seluruh matra pada perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025 mendatang.
Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita yang sudah menggunakan seragam PDL baru tersebut mengatakan, perubahan seragam lapangan ini merupakan arahan langsung dari Panglima TNI.
"Iya, ini sebelumnya dari keputusan Bapak Panglima, kita pakai ini bersama Wakasad. Dan nanti tanggal 5 Oktober semuanya sudah pakai ini," kata Tandyo saat ditemui di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Ia menambahkan, pemakaian seragam baru sudah mulai diberlakukan sejak 27 September 2025 berdasarkan Keputusan Panglima (Keppang).
Ia pun memohon doa kepada semua agar seragam PDL TNI yang baru ini lancar.
Seragam PDL terbaru ini mengusung motif baru yang menggantikan loreng lama, yakni Loreng Malvinas yang telah digunakan sejak 1982.
Menurut Tandyo, motif baru tersebut dirancang agar lebih efektif dalam penyamaran, terutama saat prajurit bertugas di hutan atau medan operasi tertentu.
“Sekarang kan, namanya kan Loreng Malvinas yang lama, dari tahun 1982. Itu yang pertama. Yang kedua, (fungsinya), jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar," ungkap jenderal bintang empat TNI itu.
Wakil Panglima TNI memastikan, penggunaan PDL baru ini berlaku untuk seluruh matra, baik TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU.
Dengan begitu, pada momen HUT ke-80 TNI mendatang, seluruh prajurit akan tampil seragam menggunakan pakaian dinas lapangan baru.
Namanya KRI Belati-622Peresmian KRI Belati 622 (Kompas)
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali meresmikan pemberian nama kapal cepat rudal (KCR) terbaru milik TNI Angkatan Laut (AL), yakni KRI Belati-622.
KRI Belati-622 menjadi kapal cepat rudal pertama di Indonesia yang mengusung teknologi hybrid dengan bahan bakar biofuel.
Menurut Ali, teknologi ini membuat kapal lebih hemat bahan bakar dan dapat beroperasi lebih lama, sekaligus ramah lingkungan.
"Kapal ini betul-betul hemat bahan bakar karena dengan teknologi hybrid, dia bisa beroperasi dengan waktu yang cukup lama. Dan dia menggunakan biodiesel, sehingga ramah lingkungan," kata Ali, saat ditemui usai acara Ship Naming (pemberian nama) KCR KRI Belati-622, di Dermaga Jetski Cafe, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu (1/10/2025).
Kapal ini dibangun oleh perusahaan dalam negeri, yaitu PT Tesco Indomaritim, dengan dukungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan akan segera rampung pada akhir Oktober 2025.
Kapal ini juga menggantikan KRI Rencong-622 pabrikan Korea Selatan yang terbakar pada 2018.
Setelah resmi diserahkan, KRI Belati-622 akan memperkuat jajaran Komando Armada (Koarmada) III di wilayah Indonesia timur.
“Ini adalah kebanggaan bagi Indonesia karena ini dibangun oleh tangan-tangan para pemuda dan pemudi putra daerah dari Indonesia langsung," ungkap Ali.
Kendati demikian, kata Ali, ada juga kerja sama dengan sejumlah perusahaan asing dalam proses pengembangan KCR ini, terutama dalam hal persenjataan dengan Aselsan, Roketsan, dan Havelsan dari Turki.
TNI AL menargetkan penambahan sejumlah KCR untuk memperkuat armada.
Saat ini, empat kapal cepat rudal lama akan digantikan, dan empat unit baru masih dibutuhkan.
Selain itu, dua KCR juga tengah dibangun di Turki sebagai bagian dari kerja sama pertahanan antara kedua negara.
“Kalau bisa sebanyak-banyaknya (KCR), terutama di perairan-perairan yang sempit, maka kapal KCR ini sangat efektif," ujar Ali.
Kapal Cepat Rudal Dibangun di Dalam Negeri KRI Belati 622 bisa dipacu hingga 35 knot. (Markicap)
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali berharap pembangunan seluruh kapal cepat rudal (KCR) dapat dilakukan di dalam negeri demimendorong kemandirian industri pertahanan nasional.
“Dan nantinya semuanya akan diupayakan bisa dibangun di dalam negeri semuanya untuk KCR. Tentunya dengan bekerja sama dari beberapa industri pertahanan asing juga, tapi semua dilaksanakan di dalam negeri untuk meningkatkan kemandirian dari industri pertahanan kita sendiri," kata Ali usai acara ship naming KRI Belati-622 di, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Rabu (1/10/2025).
Ali menyebutkan, TNI AL membutuhkan setidaknya empat KCR baru untuk mengganti armada lama.
Saat ini, ada dua unit KCR yang sedang dibangun di Turki melalui kerja sama dengan Angkatan Laut Turki.
“Kalau bisa sebanyak-banyaknya (KCR), terutama di perairan-perairan yang sempit, maka kapal KCR ini sangat efektif. Jadi kita membutuhkan untuk mengganti empat KCR yang lama. Kita juga masih butuh empat lagi yang baru," kata dia.
KRI Belati-622 yang diresmikan hari ini merupakan KCR terbaru TNI AL.
Kapal tersebut dibangun oleh PT Tesco Indomaritim selama 34 bulan.
Kapal ini menjadi KCR pertama di Indonesia yang mengusung teknologi hybrid dan dapat menggunakan biofuel sehingga lebih hemat energi, ramah lingkungan, dan mampu beroperasi lebih lama.
“Kapal ini bisa dioperasikan di mana saja di seluruh wilayah Indonesia. Tapi nanti tugas utamanya adalah di jajaran Koarmada III, berarti di Indonesia bagian timur. Karena Indonesia bagian timur ini kan armadanya baru, kapal-kapalnya juga tidak sebanyak di dua armada yang lain," ujar Ali.
Menurut KSAL, pengerjaan KCR ini melibatkan tenaga muda Indonesia dengan dukungan perusahaan pertahanan Turki, yakni Aselsan, Roketsan, dan Havelsan untuk sistem persenjataannya.
Di Monas Ilustrasi pesawat TNI AU fly past di Monas [Dispenau]
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyiapkan 156 pesawat untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu (5/10/2025) akhir pekan ini.
"Pesawat yang terlibat ada 156 pesawat," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).
Nyoman mengatakan jenis pesawat TNI AU yang dilibatkan dalam HUT ke-80 TNI bermacam-macam.
Unsur pesawat tempur, angkut, latih, hingga helikopter TNI AU sudah disiapkan untuk memeriahkan gelaran HUT TNI.
"Pesawat semua pesawat yang dioperasikan TNI AU dilibatkan, mulai dari pesawat latih, pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut," ungkap Nyoman.
Pesawat SU 30 T-3009 dengan camo baru (Ist)
Selain alutsista udara, TNI AU juga mengerahkan ribuan personel untuk mendukung jalannya perayaan.
“Personel yang terlibat sebanyak 8.260 orang dari TNI AU,” ujar dia.
Tidak hanya itu, kendaraan tempur dari Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) AU juga akan ditampilkan dalam defile alutsista.
“Ada kendaraan tempur dari Korpasgat AU yang ikut ditampilkan nanti saat defile,” tutur Nyoman.
Perayaan HUT ke-80 TNI di Monas tahun ini mengusung tema "TNI Prima - TNI Rakyat - Indonesia Maju".
Tema ini mencerminkan visi TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif, sekaligus menegaskan bahwa kekuatan TNI bersumber dari rakyat.