Sabtu, 13 September 2025

Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) Tandatangani MoU untuk Perkuat Kolaborasi Pertahanan Berbasis Satelit

Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) Tandatangani MoU untuk Perkuat Kolaborasi Pertahanan Berbasis Satelit (Telkomsat)

PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Len Industri (Persero) dalam upaya memperkuat sistem pertahanan nasional melalui pengembangan infrastruktur komunikasi dan digital berbasis satelit. Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D., yang turut disaksikan oleh Sekretaris Jendral Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sekaligus sebagai Komisaris Utama PT Len Industri (Persero), Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, S.E.; Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng; dan Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir.

Sinergi strategis antar BUMN tersebut mencerminkan dukungan pengembangan teknologi satelit dan sistem pertahanan nasional, yang selaras dengan program Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui penguasaan teknologi mutakhir.

Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia, Honesti Basyir, dalam sambutannya menekankan pentingnya konektivitas dalam mendukung ketahanan nasional. “Perkembangan digital, termasuk artificial intelligence, sebesar apapun tetap membutuhkan konektivitas. Indonesia dengan hampir 17.000 pulau menjadikan kebutuhan konektivitas bukan sekadar kepentingan bisnis semata, melainkan bagian dari ketahanan nasional. Momentum penandatanganan MoU ini bukan hanya seremonial, melainkan langkah konkret kolaborasi untuk membangun ekosistem pertahanan berbasis satelit yang mandiri. Kami percaya, kerja sama antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) akan menjadi landasan penting untuk mewujudkan kedaulatan digital sekaligus memperkuat sistem pertahanan negara,” ujarnya.

Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng, menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan awal dari langkah strategis yang lebih besar. “Kehadiran MoU antara Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) adalah sebuah awal, bukan akhir. Ini merupakan fondasi untuk mempererat hubungan, tidak hanya dengan Kementerian Pertahanan, tetapi juga dalam mendukung perkembangan PT Len Industri (Persero) sebagai BUMN strategis di sektor pertahanan. Komunikasi adalah elemen paling penting dalam pertahanan. Oleh karena itu, kerja sama ini sangat strategis untuk memperkuat kedaulatan bangsa dan memicu lahirnya inovasi pertahanan berbasis teknologi satelit,” ungkapnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, turut menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat mengapresiasi adanya sinergi antara Telkomsat dengan PT Len Industri (Persero) untuk menghadirkan inovasi teknologi berbasis satelit yang dapat mendukung misi negara dalam memperkuat sistem pertahanan nasional, bukan hanya di darat, laut, dan udara, namun juga di angkasa,” ujarnya.

Lingkup kerja sama yang diatur dalam MoU ini meliputi komitmen dalam penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2 untuk mendukung dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, kedua pihak bersepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan, pembangunan, pengorbitan, hingga pengoperasian satelit nasional yang mandiri dengan memanfaatkan konstelasi satelit geostationer (GSO) maupun non-geostationer (NGSO).

Tidak hanya itu, kerja sama ini juga diarahkan pada pembangunan teknologi dan fasilitas strategis seperti : command center; wahana peluncuran satelit nasional; pusat riset dan pengembangan; fasilitas produksi satelit nasional; serta pengembangan bisnis satelit di skala regional dan global. Hal ini diharapkan mampu memperkuat daya saing Indonesia dalam ekosistem teknologi satelit internasional.

Melalui MoU ini, Telkomsat dan PT Len Industri (Persero) menegaskan komitmen untuk membangun kerja sama berkelanjutan dalam rangka mendukung sistem pertahanan nasional yang unggul, modern, dan mandiri.

  📡 
Telkomsat  

TNI AL Fokus Bangun Strategi Pertahanan Maritim di 5 Pulau Besar

  Koarmada, Kolinlamil, Pasmar, dan lainnya akan dikembangkan menjadi lima satuan KRI BWJ-320 resmi perkuat Koarmada II (dispenal)

Di usia 80 tahun, TNI AL menegaskan arah pembangunan kekuatan maritim ke depan. Fokusnya bukan hanya pada modernisasi alutsista, tetapi juga penataan organisasi sesuai strategi pertahanan nasional.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul menyebut, sesuai kebijakan pertahanan yang dirumuskan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, TNI AL akan menggelar satuan operasi dan pendukung operasi di lima wilayah Pulau Besar.

Koarmada akan dikembangkan menjadi lima. Lalu, Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) akan dikembangkan menjadi lima Satlinlamil. Sedangkan Pasukan Marinir (Pasmar) akan dikembangkan menjadi lima Pasmar,” jelas Tunggul kepada Indonesia Defense Magazine, Rabu (10/9).

Penguatan juga mencakup Wing Udara Puspenerbal yang akan ditingkatkan menjadi lima Wing Udara, serta satuan survei hidro-oseanografi Pushidrosal yang akan diperluas menjadi lima satuan survei hidros.

Tak hanya unsur tempur, satuan pendukung juga disiapkan secara proporsional. Depo perbekalan, senjata, dan amunisi akan dikembangkan menjadi lima unit di masing-masing wilayah pulau besar,” ujar Tunggul.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menekankan pentingnya modernisasi dan penguatan struktur organisasi untuk menghadapi dinamika global dan kompleksitas geopolitik.

Modernisasi kekuatan dan penguatan struktur organisasi adalah bagian dari visi TNI AL yang modern, berdaya gentar kawasan, dan berproyeksi global untuk mendukung Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Ali, dalam amanatnya saat memimpin upacara peringatan HUT ke-80 TNI AL, di Markas Koarmada RI, Jakarta, pada pagi ini.

Ia menambahkan, keberhasilan TNI AL tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan alutsista, tetapi juga oleh disiplin, kepatuhan hukum, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sinergi dengan masyarakat dan instansi lain.

Pada akhir amanatnya, Ali mengajak seluruh prajurit ‘Jalasena’ untuk menjadikan peringatan HUT ke-80 TNI AL sebagai momentum untuk memperkuat soliditas, meningkatkan profesionalitas, dan memperteguh tekad pengabdian kepada bangsa dan negara. (at)

  ♜ 
IDM  

Jumat, 12 September 2025

TNI AL Kirim Dua Kapal Perang ke Papua Nugini

Ilustrasi KRI REM-331 bersama KRI WSH-991 produksi PAL Indonesia (Dispenal)

TNI AL mengirimkan dua kapal perang dalam Satgas Port Visit 2025 ke Papua Nugini. KRI Wahidin Sudirohusodo-991 dan KRI RE Martadinata-331 berlayar dari Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (9/9).

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul, mengungkapkan sebanyak 328 prajurit TNI AL ikut on board di kedua kapal perang dengan menempuh pelayaran selama 24 hari, yakni 4-27 September.

KRI Wahidin Sudirohusodo-991 dan KRI RE Martadinata-331 akan menempuh rute pelayaran yang meliputi Sorong–Port Moresby–Sorong–Surabaya–Ambon–Port Moresby–Ambon–Surabaya.

Nantinya, agenda utama satgas selama di Port Moresby, Papua Nugini selama lima hari, yaitu 14-18 September,” ungkap Tunggul dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Kamis (11/9).

Satgas yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Ferry H Hutagaol ini menjalani misi diplomasi maritim TNI AL dalam membangun kepercayaan dan mempererat persahabatan bersama Papua Nugini, serta mendukung politik luar negeri Indonesia.

Sejumlah kegiatan akan digelar di Papua Nugini, mulai dari kunjungan kehormatan, bakti kesehatan berupa pengobatan gratis, karya bakti, olahraga persahabatan, hingga pertunjukan budaya Nusantara,” lanjut Tunggul.

Ia menambahkan, kegiatan ini sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali agar TNI AL terus mengoptimalkan peran dalam diplomasi pertahanan.

TNI AL akan selalu mendukung upaya pemerintah dalam menjalin hubungan baik dengan negara-negara sahabat, khususnya melalui bidang diplomasi angkatan laut (naval diplomacy)” tegasnya. (at)

  🤝 
IDM  

TNI AL Pertimbangkan Beli Kapal Selam dari China

PAL Indonesia akan membangun dua unit kapal selam Scorpene di Surabaya. (Naval Group)

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tunggul mengatakan pihaknya sempat mempertimbangkan untuk membeli kapal selam sementara atau ad interim dari China.

"Memang pernah ada pembicaraan terkait Kapal selam dari China," kata Tunggul kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Namun demikian, keputusan tersebut belumlah final, karena pihaknya masih perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli kapal selam interim tersebut.

Tunggul menegaskan sampai saat ini pembelian kapal selam yang telah resmi dilakukan Kementerian Pertahanan adalah Scorpene dari Prancis.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan saat ini TNI AL diperkuat empat kapal selam.

Tapi jumlah itu, menurut Ali, masih kurang memadai untuk menjaga perairan Indonesia yang luasnya 6,4 juta kilometer persegi. Ali, dalam berbagai kesempatan, menyebut idealnya armada TNI AL diperkuat 12 kapal selam.

Empat kapal selam yang saat ini beroperasi, yaitu KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.

Ke depannya, Komando Operasi Kapal Selam (Koopskasel) TNI AL bakal diperkuat dua kapal selam Scorpene Evolved dari Naval Group Prancis.

Dua unit kapal pesanan Indonesia itu rencananya bakal dibangun dari awal di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur.

Umumnya, satu unit kapal selam rampung dibangun dalam waktu 5–7 tahun. Untuk menunggu pembangunan kapal selam itu, TNI Al berupaya membeli kapal selam ad interim yang sudah siap digunakan. Pembelian cepat itu dilakukan untuk mengisi kekuatan pertahanan laut Indonesia di masa-masa pembangunan Scorpene.

  ⚓️  antara  

Calon Awak Kapal KRI Prabu Siliwangi Siap Dikirim ke Italia

 Siapkan 160 Personel KRI PSL-321 kapal frigate buatan galangan Fincantieri, Italia. (Fincantieri)

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tunggul telah menyiapkan 160 personel calon awak KRI Prabu Siliwangi-321 untuk diberangkatkan ke Italia.

Jumlah tersebut serupa dengan jumlah awak KRI Brawijaya-320.

"Untuk calon awak KRI Prabu Siliwangi-321 akan diberangkatkan pada Oktober atau November tahun ini, secara jumlah Awak KRI tentunya tidak jauh berbeda dengan KRI Brawijaya-320," kata Tunggul saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Tunggul mengatakan, mereka akan diberangkatkan ke Italia untuk menjemput kapal tersebut dan membawanya ke Indonesia.

Tunggul menjelaskan, KRI Prabu Siliwangi-321 dan KRI Brawijaya-320 memang diproduksi oleh perusahaan galangan kapal asal Italia yakni Fincantieri.

Karenanya, pihaknya juga sempat mengirim personel dengan jumlah yang sama ke Italia untuk membawa KRI Brawijaya-320 ke Indonesia.

Para awak KRI Brawijaya-320 itu harus menempuh perjalanan selama 44 hari dari Italia hingga akhirnya sampai di Indonesia, Senin (8/9).

Lebih lanjut, Tunggul memastikan para calon awak yang akan dikirim ke Italia itu akan menjalankan pelatihan terlebih dahulu.

"Pada Aspek persiapan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) bagi para calon awak akan dikonsentrasikan di Komando Latihan Koarmada II, Surabaya, sebelum diberangkatkan menuju Italia," kata Tunggul.

Jika semua berjalan sesuai rencana, diperkirakan KRI Prabu Siliwangi-321 akan sampai di Indonesia di Jakarta 2026 dan menyusul KRI Brawijaya-320 ke Pangkalan Koarmada II Surabaya.

  ⚓️ 
antara  

Kamis, 11 September 2025

Dogfight F-16 TNI AU Vs F-15 AS Panaskan Langit Riau

 Dalam Latma Cope West 2025 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO2LALhxIGkd00_M5JOc2DbGrBfJwSxLyVOvvV2vVsffJGnSFyOvCNqUrpDbemoo2EReDxHKclETj3MPQf2wccq5iodzaTEgODFYUjqW0TtHzAN2ztIsHNdSWmkgxLtp0kG3yaw856S4buNFiTEMTvE5Emre5cEKJ8Sr9UVVy3SRpIaxr2d0xlQAQs_hYW/s694/Dogfight%20F-16%20TNI%20AU%20Vs%20F-15%20AS.pngTNI AU turunkan F16 eMLU dalam latma Cope West 2025 di Lanud RSN (Dispenau)

Jet tempur F-16 TNI Angkatan Udara (AU) dan F-15 milik United States Air Force (USAF) Amerika Serikat terlibat latihan tempur udara jarak dekat atau dogfight di langit Riau.

Latihan ini merupakan bagian dari Latihan Bersama (Latma) Cope West 2025 yang dipusatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Latma Cope West 2025 memberikan ruang bagi para penerbang untuk menguji keterampilan, meningkatkan interoperabilitas, serta memperdalam pemahaman taktik udara bersama mitra dari USAF. Inilah wujud komitmen TNI AU untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapan dalam menghadapi tantangan masa depan,” ujar Direktur Latihan Cope West 2025 TNI AU, Kolonel Pnb Bambang Apriyanto, Kamis (11/9/2025).

Sejak dibuka, para penerbang dari kedua negara menjalani tahapan latihan taktis secara sistematis. Dimulai dari Basic Fighter Maneuvers (BFM) untuk mengasah kemampuan tempur udara individu, dilanjutkan Air Combat Maneuvering (ACM) yang menekankan kerja sama tim.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ5bhq0alRuce5GpnMIb8V7vA-06ZE9-SbhUfI-WuMsd7dNltmaDlJD1INfZ43g7YOn0pMpNyHsRh5-PX_nr8uVMvfAL-DWL_1mGHXZZBDBWOeHcHbxmDTh_E_0THKPmXilJNOF9MluH2LZCoxKRC8_sdmYO867PuTfCi41k6DNxVt9e0z9JSk36rY1oeH/s1200/68c23cf35b201.jpgLatihan kemudian berkembang pada skenario Defensive Counter Air (DCA) dan Offensive Counter Air (OCA). Dalam skenario itu, tim Blue Force yang terdiri dari empat F-16 TNI AU bertugas mempertahankan wilayah udara. Sedangkan Red Force dengan dua F-15 USAF dan dua F-16 TNI AU melakukan penetrasi pertahanan udara.

Perbedaan karakteristik dua jet tempur menjadi daya tarik tersendiri. F-16 Fighting Falcon dikenal lincah dan gesit, sementara F-15 Strike Eagle unggul dalam kecepatan serta daya jelajah. Kondisi itu menciptakan dinamika pertarungan yang memaksa penerbang mengaplikasikan taktik terbaik seolah di pertempuran sesungguhnya.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, menyebut latihan ini membawa manfaat besar, bukan hanya bagi kemampuan teknis penerbang, tapi juga hubungan kedua negara.

Kami bangga Lanud Roesmin Nurjadin dipercaya menjadi lokasi latihan internasional ini. Dengan latihan bersama, para penerbang tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat persahabatan, rasa saling percaya, dan kerja sama strategis antara TNI AU dan USAF,” kata Haris.


   Kompas  

KRI Brawijaya-320 Frigate Terbesar Tiba di Surabaya

 ♜ Resmi Perkuat Koarmada II KRI Brawijaya-320 kapal perang modern buatan galangan Fincantieri, Italia tersebut tiba di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya, Rabu (10/9/2025). (Dispen Koarmada II)

KRI Brawijaya-320 kapal perang jenis frigate terbesar di Asia Tenggara resmi memperkuat jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II.

Kapal perang modern buatan galangan Fincantieri, Italia tersebut tiba di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya, Rabu (10/9/2025).

Laksda TNI I G.P. Alit Jaya Panglima Koarmada II bersama Ny.Yully Alit Jaya Ketua Gabungan II Gabungan Jalasenastri Koarmada RI menyambut langsung kedatangan KRI Brawijaya-320.

Kedatangan KRI Brawijaya-320 menandai tonggak baru pembangunan kekuatan maritim Indonesia. Kapal perang itu sebelumnya telah diserahterimakan secara resmi oleh Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) di Pelabuhan JICT 107 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/9/2025).

Laksda TNI Alit Jaya mengatakan KRI Brawijaya-320 merupakan implementasi nyata kebijakan Perisai Trisula Nusantara dalam memperkuat postur pertahanan maritim Indonesia.

KRI Brawijaya 320 perkuat Koarmada II (Dispen Koarmada II)
Selamat datang di Koarmada II. Kehadiran kalian bukan hanya menjawab kerinduan keluarga, tetapi juga menjadi suntikan semangat dan kebanggaan baru bagi prajurit Jalasena dalam melanjutkan tugas dan pengabdian,” katanya.

Sebagai informasi, frigate terbesar di Asia Tenggara ini diawaki 160 prajurit di bawah komando Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh.

Kapal itu punya panjang 143 meter, memiliki kecepatan hingga 32 knot, dan daya jelajah sejauh 5.000 nautical miles.

Dalam pelayaran lintas samudra dari Italia menuju Indonesia, KRI Brawijaya-320 menyinggahi enam negara serta menggelar latihan bersama dengan sejumlah kapal perang asing, termasuk ENS Tahya Misr (Mesir), Caio Duilio (Italia), Bani Yas (UAE), dan KRI Sultan Iskandar Muda yang tengah bertugas di UNIFIL Lebanon.

Sebagai Multi Purpose Combat Ship (MPCS), KRI Brawijaya-320 dilengkapi dua geladak modular yang mampu menampung total sembilan kontainer standar ISO, serta sistem senjata canggih empat dimensi.

KRI Brawijaya 320 ketika berlabuh di Lampung (Dispenal)
Selain itu, KRI Brawijaya-320 dipersenjatai meriam utama Leonardo 127/64 LW, Sovraponte 76/62, kanon 25 KBA, dan nantinya akan dilengkapi rudal ASTER 15/30 melalui Launcher VLS SYLVER A50, peluru kendali Otomat Teseo MK2, hingga sistem torpedo Eurotrop A244S Mod.3.

Dengan kelengkapan tersebut, KRI Brawijaya memiliki kemampuan penuh untuk peperangan anti udara, anti permukaan, anti kapal selam, hingga peperangan elektronika.

KRI Brawijaya-320 bakal menjadi kekuatan baru dalam sistem pertahanan negara yang memiliki teknologi modern.

Dalam kesempatan itu, Pangkoarmada II menegaskan kekuatan militer tidak hanya diukur dari kemampuan alutsita. Tapi, juga integritas para prajurit.

Saya ingatkan, kekuatan kapal perang bukan hanya terletak pada alutsistanya, melainkan pada integritas dan profesionalisme prajurit pengawaknya,” ungkapnya. (wld/rid)

  ⚓️ 
Suara Surabaya  

Rabu, 10 September 2025

Pesawat TNI AU Alami Kecelakaan Saat Mendarat di Bandara Oksibil Papua

https://akcdn.detik.net.id/visual/2025/09/08/pesawat-cn-235-tni-angkatan-udara-alami-kendala-teknis-1757317282807_169.jpeg?w=650&q=90Pesawat CN-235 TNI Angkatan Udara dengan tail number AI-2318 dilaporkan mengalami kendala teknis saat melakukan pendaratan dalam operasi di Bandara Oksibil. (Dok. Istimewa)
P
esawat CN-235 TNI Angkatan Udara dengan tail number AI-2318 dilaporkan mengalami kendala teknis saat melakukan pendaratan dalam operasi di Bandara Oksibil, Papua, Minggu (7/9) siang.

Dikutip dari Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau), insiden tersebut terjadi saat pesawat yang diawaki Mayor Pnb Suyanto selaku Pilot in Command (PiC) itu melakukan operasi di Oksibil.

"Seluruh awak pesawat dipastikan dalam keadaan selamat dan aman," demikian dikutip dari keterangan tersebut, Senin (8/9).

TNI Angkatan Udara telah mengambil langkah penanganan awal di lokasi dengan tetap menempatkan keselamatan personel sebagai prioritas utama.

Pemeriksaan terhadap pesawat juga telah dilakukan untuk mengetahui kondisi teknis sekaligus menentukan langkah lanjutan yang diperlukan. TNI AU juga memastikan insiden tersebut tidak mempengaruhi operasi yang masih berlangsung di wilayah Oksibil.

"TNI Angkatan Udara terus berkomitmen menjalankan setiap tugas dengan profesional, mengutamakan keselamatan, serta menjaga kesiapan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dalam mendukung keberhasilan operasi," katanya. (thr/isn)

  CNN  

Marinir Uji Thermal Weapon Sight, Perkuat Kesiapan Tempur di Segala Medan

Marinir Indonesia uji coba Thermal Weapon Sight, alat bidik termal modern yang klaim bisa tingkatkan presisi operasi tempur (dispenal)

Komandan Pasmar 1 (Danpasmar 1) Mayjen TNI (Mar) Ili Dasili, S.E., bersama Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Dr. Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP., mengikuti uji coba Thermal Weapon Sight di Lapangan Tembak Jusman Puger, Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (8/9).

Uji fungsi ini disebut sebagai langkah strategis untuk memperkuat profesionalisme dan kesiapan tempur prajurit Marinir dengan teknologi modern.

Acara uji fungsi dihadiri sejumlah pejabat utama Korps Marinir dan perwakilan PT Indonesia Defence System sebagai pihak mitra. Rangkaian kegiatan diawali sambutan dari Direktur Utama PT Indonesia Defence System, doa bersama, uji coba alat, hingga sesi ramah tamah.

Dalam kesempatan itu, Danpasmar 1 mencoba langsung kecanggihan Thermal Weapon Sight bersama Pangkormar, Kepala Staf Korps Marinir, dan Wadan Pasmar 1. Mereka menembak sasaran yang disiapkan menggunakan teknologi bidik termal tersebut.

Thermal Weapon Sight merupakan perangkat optik canggih yang mampu mendeteksi panas tubuh manusia maupun kendaraan, bahkan dalam kondisi minim cahaya, berkabut, atau diselimuti asap.

Alat ini memberi keunggulan taktis dengan bidikan presisi siang maupun malam hari, sangat penting untuk operasi tempur, pengintaian, hingga misi khusus.

Alat bidik ini diproyeksikan untuk digunakan prajurit petarung Korps Marinir, terutama satuan elite seperti Detasemen Intai Para Amfibi (Denipam) dan Regu Pandu Tempur (Rupanpur) Brigif Marinir.

Dengan dukungan teknologi baru, Korps Marinir diharapkan semakin siap menjaga kedaulatan negara di darat, laut, maupun pesisir.

  ⌾ 
Pikiran Rakyat  

Panglima TNI Ingin Latma Pertempuran Kota di Yordania dan Belarus Dilanjutkan

Marinir latihan pertempuran kota di Yordania (dispenal)

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang didampingi Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menyambut para prajurit gelombang I yang baru saja menyelesaikan latihan bersama (latma) pertempuran kota (purkota) di Yordania dan Belarus.

Panglima Agus menyambut sekaligus memberikan arahan langsung di Aula Gatot Soebroto, Markas Besar TNI, Cilangkap. Jakarta Timur, Senin (8/9).

Dalam arahannya, Panglima TNI menegaskan bahwa latihan purkota merupakan bagian dari upaya TNI untuk meningkatkan kemampuan operasi militer di wilayah perkotaan sekaligus menguji kesiapan pasukan dalam menghadapi dinamika ancaman yang kompleks.

Tujuan latma selain untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI, meningkatkan kerja sama internasional antara TNI dengan Angkatan Bersenjata negara lain, meningkatkan diplomasi Indonesia di bidang militer dan menunjukkan eksistensi TNI dalam hubungan militer internasional,” kata Agus dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI, Selasa (9/9).

Agus ingin latma purkota dengan Angkatan Bersenjata Yordania dan Belarus itu dilanjutkan.

Latma purkota Belarusia dan latma purkota Yordania akan terus dilanjutkan sebagai wujud nyata diplomasi militer dan langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI,” ujar Panglima TNI.

Agus juga berpesan agar seluruh prajurit memanfaatkan hasil latihan untuk kemajuan satuan dan TNI.

Kalian akan menjadi kader pelatih, diharapkan dapat mentransfer kemampuan yang diperoleh kepada prajurit di satuan. Jadikan latihan ini sebagai sarana untuk mengasah keterampilan, memperkuat soliditas, dan menjaga semangat juang,” ucap Agus berpesan.

Adapun latihan purkota melibatkan pasukan dari tiga matra TNI dengan skenario operasi gabungan di kawasan perkotaan.

Latihan menguji interoperabilitas pasukan, penggunaan teknologi tempur, serta strategi penanggulangan ancaman dalam konteks perang modern.

Selain itu, latihan juga menjadi pengalaman dan bekal berharga dalam meningkatkan kemampuan sekaligus memperluas wawasan prajurit terhadap standar latihan internasional. (nma)

  💥 
IDM  

Selasa, 09 September 2025

[Global] India Bakal Bangun Kapal Induk Nuklir Pertamanya

 Tak mau kalah dari China https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2025/09/08/40/1617275/tak-mau-kalah-dari-china-india-bakal-bangun-kapal-induk-nuklir-pertamanya-enk.webpINS Vikrant, salah satu kapal induk konvensional yang dioperasikan Angkatan Laut India. Sekarang, India akan membangun kapal induk bertenaga nuklir pertamanya. (Foto/Wikipedia)

India akhirnya berencana untuk membangun kapal induk bertenaga nuklir pertamanya. Rencana ini menyaingi China, yang juga akan membangun kapal induk serupa dan ingin mengoperasikannya pada 2030-an atau bahkan lebih cepat.

Beijing telah membangun prototipe reaktor nuklir berbasis darat, yang menyoroti kemajuan yang telah dicapainya. Kapal induk bertenaga nuklir akan menjadi inti dari tujuan China untuk memiliki militer kelas dunia yang dapat menyaingi Amerika Serikat.

Selain Angkatan Laut Prancis, dengan kapal induknya Charles de Gaulle, hanya Angkatan Laut Amerika Serikat yang saat ini mengoperasikan kapal induk super bertenaga nuklir.

Namun, pada tahun 2030-an, hal itu dapat berubah—dan mungkin bukan hanya China yang akan bergabung dengan kelompok eksklusif negara-negara yang memiliki kemampuan untuk membangun dan mengoperasikan kapal semacam itu.

Menurut rencana modernisasi pertahanan 15 tahun India yang diluncurkan pada hari Jumat lalu, New Delhi juga telah menetapkan tujuan ambisius untuk membangun kapal induk bertenaga nuklir guna memperluas kemampuan angkatan lautnya di Indo-Pasifik.

Meskipun India masih mempertahankan hubungan dekat dengan Moskow dan tetap menjadi importir terbesar perangkat keras militer buatan Rusia, New Delhi telah berupaya memperluas basis industri militernya untuk mengurangi ketergantungan pada kontraktor pertahanan asing.

Seiring negara ini berada di ambang menghadapi tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar dalam beberapa dekade mendatang, sangat penting bagi Angkatan Bersenjata untuk diperlengkapi dengan tepat,” demikian pernyataan peta jalan Kementerian Pertahanan India tahun 2025, seperti dikutip dari National Interest, Senin (8/9/2025).

Kemitraan sektor swasta-publik yang lebih besar dengan demikian merupakan jalan ke depan," lanjut pernyataan tersebut.

  India sudah memiliki 2 kapal induk konvensional 
Angkatan Laut India telah mengoperasikan dua kapal induk, termasuk INS Vikramaditya yang sudah tua—yang dibangun untuk Angkatan Laut Soviet sebelum Rusia menyelesaikan kapal perang tersebut dan menjualnya ke India—dan INS Vikrant yang dibangun di dalam negeri.

Ada spekulasi bahwa Vikramaditya yang semakin usang akan menjalani perbaikan dan modernisasi, tetapi New Delhi mungkin memilih arah alternatif.

INS Vikramaditya, yang awalnya merupakan kapal penjelajah pesawat kelas Kiev Soviet, mulai dibangun pada tahun 1978 dan ditugaskan pada tahun 1987. Kapal ini sempat bertugas di Angkatan Laut Rusia setelah bubarnya Uni Soviet di akhir Perang Dingin, tetapi dipensiunkan karena biaya operasionalnya yang tinggi dan akhirnya dijual ke India.

Namun, sejak mulai beroperasi di Angkatan Laut India, kapal induk Vikramaditya telah diganggu oleh berbagai masalah dan memiliki kemampuan terbatas—mirip dengan kapal induk Admiral Kuznetsov yang usianya serupa yang sekarang rusak di Rusia.

Pemikiran konvensional adalah bahwa mempertahankan kapal perang yang tidak dapat diandalkan lebih buruk daripada membuangnya. New Delhi mungkin memilih untuk mengurangi kerugiannya, memensiunkan kapal induk tua era Soviet tersebut, dan membangun kapal induk domestik kedua dari awal.

Memang, melalui pembangunan Vikrant yang lebih canggih, India telah mengikuti jejak China dalam menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu membangun kapal induk yang dirancang di dalam negeri.

India selanjutnya mungkin akan membangun kapal induk super bertenaga nuklir yang dilengkapi dengan Sistem Peluncuran Pesawat Elektromagnetik (EMALS), sebuah katapel peluncur untuk pesawat—yang memungkinkan pesawat yang lebih besar untuk beroperasi di kapal induk dan menghilangkan kebutuhan akan jalur "lompatan ski" yang sering terlihat pada kapal induk non-AS. Saat ini, hanya Amerika Serikat dan China yang memiliki sistem EMALS.

Menurut rencana modernisasi pertahanannya, India telah menyerukan pembangunan setidaknya 10 sistem propulsi nuklir untuk mendukung kapal induk baru tersebut, serta kapal perang lainnya. Selain kapal induk, rencana tersebut juga menyerukan perluasan Angkatan Laut India dengan penambahan 10 fregat "generasi berikutnya", tujuh korvet siluman, dan empat platform dok pendaratan.

Angkatan Laut India telah mengadopsi pesawat tempur omnirole Dassault Rafale buatan Prancis, dan target saat ini adalah 62 pesawat tempur tersebut akan beroperasi pada tahun 2030, menggantikan Mikoyan MiG-29K rancangan Soviet yang sudah tua. Rencana ini tampaknya tidak berubah bahkan setelah hilangnya setidaknya satu jet Rafale yang memalukan dalam pertempuran melawan Pakistan pada bulan Mei. (mas)


   sindonews  

Link ID Len

Link ID LEN (LEN Industry)

Link ID Len, sebuah teknologi Tactical Data Link (TDL) atau tautan data taktis yang dikembangkan oleh PT Len Industri (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara Indonesia.

Sistem ini berfungsi untuk mengirimkan data taktis antar alutsista (alat utama sistem persenjataan) agar tercipta interoperabilitas dalam sistem tempur modern.

 Fungsi Utama Link ID 
🛰 Mengintegrasikan Alutsista:

Link ID memungkinkan berbagai jenis alutsista, baik buatan dalam negeri maupun asing, untuk berkomunikasi dan berbagi data secara terintegrasi.

🛰 Meningkatkan Kesadaran Situasi:

Dengan pertukaran data taktis seperti posisi kawan/lawan, perintah, foto, dan teks, sistem ini meningkatkan kesadaran dan efisiensi koordinasi antar unit tempur.

🛰 Mendukung Network Centric Warfare (NCW):

Link ID menjadi bagian dari program NCW yang bertujuan mengintegrasikan sistem alutsista agar dapat bekerja bersama secara lebih efektif, seperti yang diterapkan dalam program CTDLS (Communication Tactical Data Link System) oleh TNI AU.

 Penggunaan Link ID 
Link ID telah digunakan dalam program-program pertahanan Indonesia, termasuk:

  🖥 TNI AU:

Diterapkan pada unit pesawat patroli maritim, pusat komando (Puskodal), dan base station (BTS).

  🖥 TNI AL:

Diintegrasikan pada beberapa kapal cepat rudal (KCR-60) untuk memungkinkan interoperabilitas dengan sistem CTDLS TNI AU.

  🖥 TNI AD:

Diintegrasikan pada kendaraan militer maupun personil TNI AD sehingga bisa dimonitor posisi lawan/kawan.

  Keunggulan Link ID 
Karya Anak Bangsa:

Link ID adalah bukti inovasi teknologi pertahanan dalam negeri yang mampu menjawab tantangan interoperabilitas sistem tempur global.

Standar Protokol Nasional:

Link ID menetapkan standar protokol komunikasi data taktis nasional yang baru, yang sesuai dengan kebutuhan doktrin militer Indonesia.

  📡 
Indonesia Teknologi  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...