Kapal Cepat Kelas Sibarau
Kapal cepat kelas Sibarau merupakan kapal cepat tipe Attack Class buatan Australia.
KRI Sibarau (847) adalah kapal type Attack Class buatan Australia. KRI Sibarau ini adalah kapal bekas pakai AL Australia.
Dengan memakai dua propeler dan dua rudder menjadikan kapal ini lincah
dalam berolah gerak. Dimensi kapal relatif kecil dan kedalaman draft
yang rendah maka KRI jenis ini sangat sesuai untuk berpatroli di
antara pulau-pulau kecil dan selat sempit yang banyak di temukan
diperairan Indonesia bagian Barat (Kepulauan Riau dan sekitarnya).
Kapal jenis ini dipersiapkan untuk misi peperangan permukaan ke permukaan di laut serta misi peperangan anti udara terbatas. Kapal ini merupakan kapal patroli cepat. Bangunan kapal ini dapat dimodifikasi untuk menerima berbagai sistem persenjataan untuk memenuhi kebutuhan dan misi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Inonesia membeli kapal jenis Sibarau Class dari kapal bekas Australia yang dipensiunkan.
Kapal jenis ini dipersiapkan untuk misi peperangan permukaan ke permukaan di laut serta misi peperangan anti udara terbatas. Kapal ini merupakan kapal patroli cepat. Bangunan kapal ini dapat dimodifikasi untuk menerima berbagai sistem persenjataan untuk memenuhi kebutuhan dan misi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Inonesia membeli kapal jenis Sibarau Class dari kapal bekas Australia yang dipensiunkan.
Sejarah
Jenis Sibarau Class ini menggunakan nama-nama ikan yang berada di perairan Indonesia dan termasuk ganas. Berikut sebagian asal muasal nama kapalnya :
⚛ KRI Sigalu (857) memenuhi keperluan Indonesia dan berperanan mempertahankan Indonesia dari kapal-kapal musuh. KRI Sigalu dibina oleh Evans Deakin, Ltd., Australia. Ia dilancarkan pada 1968.
⚛ KRI Siribua (859) dibuat oleh Walkers Ltd, Australia. Ia diluncurkan pada 1968. Siada diambil dari nama jenis ikan di perairan Indonesia. Ikan ini hidup dilaut pada kedalaman ± 2 meter sampai ± 7 meter. Sebagian besar terdapat di perairan laut Maluku. Ukuran fisik meliputi panjang ± 7 cm dan lebar ±2 cm. Jenis ikan ini termasuk yang rakus dan galak terhadap ikan yang lebih kecil.
⚛ KRI Siada (862) adalah kapal type Attack Class buatan Australia. Tanggal 10 April 1968 kapal ini diluncurkan di Walker Ltd. Australia. Mulai bertugas 16 Agustus 1968 dengan nama HMAS Barbette (P 97) yang menjadi bagian unsur kapal patroli milik Angkatan Laut Australia. HMAS Barbette (P 97) dipensiunkan pihak Angkatan Laut Australia pada 15 Juni 1984. Kemudian diserahkan oleh pemerintah Australia pada tanggal 22 Februari 1985 kepada pemerintah Indonesia sebagai pembeli, guna menambah jumlah jenis kapal yang sama yang telah diterima terlebih dahulu. Baru pada tanggal 9 April 1985 resmi masuk jajaran Kapal Patroli Armada RI dengan fungsi pokok adalah Kapal Patroli Terbatas dalam Operasi Keamanan Laut (Opskamla), adapun fungsi tambahan adalah peperangan anti udara, pendaratan terbatas serta bantuan keamanan. Saat ini KRI Siada - 862 berada di Satuan Kapal Patroli Koarmabar.
⚛ KRI Sikuda (863) yang termasuk dalam kapal patroli yang dibuat oleh Evans Deakin and Company di Brisbane , Queensland, Australia. Diluncurkan 8 April 1967 dan commissioned pada 17 November 1967. HMAS Attack (P90) dipensiun pada 21 Februari 1985, ditransfer ke TNI AL pada 24 Mei 1985 dan dinamakan KRI Sikuda. KRI Sigurot - 864 berada di Satuan Kapal Patroli Koarmabar.
⚛ KRI Sikuda (863) yang termasuk dalam kapal patroli yang dibuat oleh Evans Deakin and Company di Brisbane , Queensland, Australia. Diluncurkan 8 April 1967 dan commissioned pada 17 November 1967. HMAS Attack (P90) dipensiun pada 21 Februari 1985, ditransfer ke TNI AL pada 24 Mei 1985 dan dinamakan KRI Sikuda. KRI Sigurot - 864 berada di Satuan Kapal Patroli Koarmabar.
⚛ KRI Sigurot (864) merupakan kapal perang yang dimiliki Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) dari kelas Sibarau. Dahulunya adalah HMAS Assail (P-89) sebuah kapal patroli Kelas Attack milik Royal Australia Navy (RAN). KRI Sigurot diambil dari nama jenis ikan di perairan Indonesia. Ikan ini
hidup dilaut pada kedalaman ± 5 meter sampai ± 25 meter. Sebagian besar
terdapat di perairan laut Sulawesi. Ukuran fisik meliputi panjang ± 35
cm dan lebar ± 10 cm. Jenis ikan ini termasuk yang rakus dan galak
terhadap ikan yang lebih kecil.
KRI Sigurot dibuat oleh Evans Deakin, Ltd., Australia. Tanggal 18 November 1967 kapal ini diluncurkan di Walker Ltd. Australia. Mulai bertugas 21 July 1968 dengan nama HMAS Assail (P 89) yang menjadi bagian unsur kapal patroli milik Angkatan Laut Australia. HMAS Assail (P 89) dipensiunkan pihak Angkatan Laut Australia pada 18 Oktober 1985. Kemudian diserahkan oleh pemerintah Australia kepada pemerintah Indonesia sebagai pembeli, guna menambah jumlah jenis kapal patroli yang sama yang telah diterima terlebih dahulu. Baru pada tanggal 9 April 1985 resmi masuk jajaran Kapal Patroli Armada RI dengan fungsi pokok adalah Kapal Patroli Terbatas dalam Operasi Keamanan Laut (Opskamla) dan Peperangan anti Permukaan, adapun fungsi tambahan adalah Peperangan anti udara terbatas, pendaratan terbatas serta bantuan keamanan.(♆)
847 Sibarau 1968/73 Walkers Ltd., Australia,
HMAS Bandolier (P 95)-16 November 1973
848 Siliman 1968/74 Walkers Ltd., Australia, HMAS Archer (P 86)-21 Mei 1974
857 Sigalu 1968/82 Walkers Ltd., Australia, HMAS Barricade (P 98)-22 April 1983
858 Silea 1968/83 Evans Deakin Ltd., Australia, HMAS Acute (P 81)-6 Mei 1983
859 Siribua 1968/83 Walkers Ltd., Australia, HMAS Bombard (P 99)-12 September 1983
862 Siada 1968/85 Walkers Ltd., Australia, HMAS Barbette (P 97)-22 Februari 1985
863 Sikuda 1968/85 Evans Deakin Ltd., Australia, HMAS Attack (P 90)-21 Februari 1985
864 Sigurot 1968/86 Evans Deakin Ltd., Australia, HMAS Assail (P 89)-18 Oktober 1985
KRI Sibarau 847 |
KRI Siliman 848 |
[semua foto hasil google]
Spesifikasi
Berat : 146 ton
Panjang: 32 m
Lebar: 6.1 m
Draught: 2,19 meter
Tenaga penggerak: Dua mesin 16 silinder disel turbocharged merk CUMMINS KV50 (Repowering tahun 2007) bertenaga total 3,600 hp, menggerakan dua shaft
Kecepatan: 18 Knots (ekonomis) 21 Knots (maksimal)
Jarak tempuh: 950 mil (18 knots)
Lama jelajah: 2 hari
Awak kapal: 25
Sensor dan Radar: Radar FURUNO RDF 078 / FR 1941
Persenjataan :
Meriam Bofors 40 mm/60 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 120-160 rpm, dengan jangkauan maksimum 10 km dengan berat amunisi 0,9 kg,anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter.
1 x 81 mm mortar, 2 x .50 caliber senapan mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.