Inspeksi Pasukan PPRC |
"Besok pagi sekitar pukul 06.00 WIB, Panglima dan rombongan menuju Pulau Sengiap dengan helikopter meninjau pantai pendaratan amfibi," kata Direktur Latihan Kolonel (Inf) Ainurrahman usai menyambut kedatangan Panglima di Bandara Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ranai, Natuna, Senin.
Suhartono mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Ranai sekitar pukul 17.30 WIB, Senin, menumpang pesawat transport TNI AU didampingi sejumlah petinggi tiga matra TNI.
Kedatangan Panglima disambut Pangdam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Lodewijk Freidrich Paulus, Komandan Korem 033/Wirapratama, Brigjen TNI Deni K Irawan, Komandan Pangkalan TNI AU Ranai, Letkol Psk Tribowo S Cahyono, sejumlah petinggi TNI dan pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Natuna.
Menurut Ainurrahman, latihan gabungan yang akan digelar bernama Latihan Lapangan PPRC Kilat XXIX TA 2012 dengan diikuti sekitar 2.500 personel.
Kesatuan yang dilibatkan dalam latihan tersebut, jelas dia, terdiri atas Sat Linud Yonif 330, Paskhas TNI AU, Korps Marinir, infanteri, KDOL (Komando Depan Operasi Lintas Udara), IFAM (Intai Amfibi) dan beberapa satuan lainnya.
"Sejumlah kesenjataan akan dilibatkan untuk mendukung pelaksanaan latihan, di antaranya pesawat tempur, kapal perang dan tank," katanya.
Mengenai tema latihan, jelas dia, yaitu melaksanakan operasi penindakan untuk memulihkan situasi Natuna dalam rangka mengembalikan integritas NKRI.
Pada Selasa pagi, kata dia, ratusan personel Linud akan melakukan penerjunan dari udara di Bandara Lanud Ranai dan selanjutnya bergerak melumpuhkan kekuatan musuh yang menguasai sejumlah objek vital.
Selain itu, ratusan pasukan amfibi juga akan melakukan pendaratan di Pantai Sengiap dengan sasaran melumpuhkan kekuatan musuh yang telah menguasai pulau tersebut.
"Materi latihan terdiri atas operasi lintas udara, operasi amfibi, operasi dukungan udara, operasi penggabungan dan operasi serangan darat gabungan," tuturnya.
Dia menambahkan, latihan tersebut pada prinsipnya bertujuan untuk menuntut kesiapsiagaan operasional dan ketanggapsegeraan untuk menghadapi setiap ancaman dan gangguan dari luar negeri maupun dalam negeri.
"Upaya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI tersebut, telah digelar satuan-satuan TNI dari berbagai matra sesuai tugas dan fungsi masing-masing dan di antaranya peran satuan PPRC sebagai penindak awal terhadap `trouble spot` yang terjadi di seluruh NKRI," tuturnya.(*)(Antara)
PPRC TNI Lintas Laut Menuju Daerah Latihan
PPRC TNI melaksanakan Proyeksi kekuatan dari Laut ke darat untuk melaksanakan Pendaratan Amfibi Pasukan Pendarat Marinir.
UNSUR-unsur Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guspurlaarmabar) yang dipimpin oleh Komandan Guspurla armabar, Laksamana Pertama TNI Tri Wahyudi Sukarno, selaku Komandan Komando Tugas Laut Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang tergabung dalam Latihan PPRC TNI melaksanakan embarkasi pergeseran pasukan unsur-unsur gabungan PPRC TNI dengan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), senin (3/9).
Seluruh unsur TNI yang terlibat dalam pelaksanaan latihan akan melaksanakan pelayaran lintas laut menggunakan KRI Banjarmasin-592, KRI Teluk Hading-538 dan KRI Teluk Peleng-535 yang dikawal KRI Wiratno-379 dan KRI Silas Papare-386 menuju di daerah latihan Laut Natuna Utara, Pulau Bunguran Besardan sekitarnya.
Selama lintas laut tersebut akan dilaksanakan tahap-tahap serial latihan diantaranya peperangan anti serangan udara, serangan anti kapal permukaan dan latihan manuver taktis unsur-unsur kapal perang yang tergabung dalam Komando Tugas Laut Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI.
Latihan PPRC TNI yang berlangsung sejak tanggal 26 Agustus sampai dengan 9 September 2012, dilaksanakan secara gabungan antara Divisi I Kostrad, Guspurla armabar dan Satlakopsud, melaksanakan Proyeksi kekuatan dari Laut ke darat untuk melaksanakan Pendaratan Amfibi Pasukan Pendarat Marinir dari Batalyon (Yon) 4 Mar, BrigifII Mar di Pantai Sengiap-Natuna dan Penerjunan Tempur dari Yon Linud 303 Kostrad di Lanud Ranai-Natuna. Proyeksi kekuatan ini didukung unit udara dari Satlakopsud dan Puspenerbal.
Gladi tempur PPRC TNI ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kesiapan pasukan gerak cepat TNI guna mengantisipasi Ancaman, Gangguan, Halangan dan Tantangan (AGHT) yang datang dan membahayakan stabilitas dan keamanan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).(Jurnas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.