Belitung – Diawali pesawat intai Boeing 737 Skadron Udara 5
mengamati daerah sasaran operasi dan dilanjutkan pesawat-pesawat tempur
TNI AU yang melibatkan pesawat F-16 Fighting Falcon, SU-27/30 Sukhoi,
Hawk 109/209, melakukan pemboman di sasaran yang telah dideteksi pesawat
Boeing.
Setelah sasaran di bombardir, tim SAR Tempur (Sarpur) melaksanakan evakuasi bagi penerbang yang melakukan eject setelah di tembak lawan dengan menggunakan dua pesawat SA-330 Puma dan satu pesawat NAS-332 Super Puma dengan tehnik Slink.
Untuk mencegah aksi teror dilakukan penyisiran oleh satu Batalyon Paskhas yang di pimpin Komandan Wing 1 Paskhas Kolonel Psk. Eris, yang diterjunkan dengan enam pesawat C-130 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh. Untuk mendukung moril pasukan, diterjunkan dukungan logistik, obat-obatan dan amunisi dengan dua C-130 Hercules dengan tehnik Container Delevery System (CDS).
Kegiatan tersebut merupakan skenario latihan puncak TNI AU Angkasa Yudha tahun 2012 yang dilaksanakan di Air Weapon Range, Buding, Pulau Belitung. Selasa (23/10).
KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, dalam sambutannya pada penutupan latihan Angkasa Yudha tahun 2012 mengatakan, keberhasilan latihan yang telah dilaksanakan agar dijadikan pijakan awal untuk meningkatkan keberhasilan yang lebih besar dalam tugas yang lebih berat dan sulit. Mengingat kedepan TNI Angkatan Udara sedang dan akan terus meningkatkan kekuatan udaranya secara bertahap.
Selama latihan berlangsung, telah terjadi berbagai dinamika latihan yang lebih disebabkan oleh adanya idealisme dihadapkan dengan realita yang berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan nyata TNI Angkatan Udara. Ditemukan adanya kekurangan dan kelebihan dalam penerapan doktrin selama latihan, berkaitan dengan taktik dan strategi operasi udara, mempunyai nilai bobot kemanfaatan yang sama terhadap upaya peningkatan operasi udara.
Diharapkan, melalui latihan Angkasa Yudha Tahun Anggaran 2012 ini, dapat dicapai suatu kondisi yang ideal dalam konteks hubungan komando dan staf pada proses pengambilan keputusan tingkat Gladi Posko maupun dalam kenyataan pada saat Manuver Lapangan.
“Dengan berakhirnya Latihan Angkasa Yudha Tahun 2012 ini, diharapkan tujuan latihan menguji doktrin dan meningkatkan kemampuan, dapat dijadikan pengalaman penugasan selanjutnya. Lakukan evaluasi secara menyeluruh, dari aspek strategis, taktis, teknis, operasional, serta aspek komando dan pengendalian,” ungkap kasau.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara
Azman Yunus
Marsekal Pertama TNI
Setelah sasaran di bombardir, tim SAR Tempur (Sarpur) melaksanakan evakuasi bagi penerbang yang melakukan eject setelah di tembak lawan dengan menggunakan dua pesawat SA-330 Puma dan satu pesawat NAS-332 Super Puma dengan tehnik Slink.
Untuk mencegah aksi teror dilakukan penyisiran oleh satu Batalyon Paskhas yang di pimpin Komandan Wing 1 Paskhas Kolonel Psk. Eris, yang diterjunkan dengan enam pesawat C-130 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh. Untuk mendukung moril pasukan, diterjunkan dukungan logistik, obat-obatan dan amunisi dengan dua C-130 Hercules dengan tehnik Container Delevery System (CDS).
Kegiatan tersebut merupakan skenario latihan puncak TNI AU Angkasa Yudha tahun 2012 yang dilaksanakan di Air Weapon Range, Buding, Pulau Belitung. Selasa (23/10).
KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, dalam sambutannya pada penutupan latihan Angkasa Yudha tahun 2012 mengatakan, keberhasilan latihan yang telah dilaksanakan agar dijadikan pijakan awal untuk meningkatkan keberhasilan yang lebih besar dalam tugas yang lebih berat dan sulit. Mengingat kedepan TNI Angkatan Udara sedang dan akan terus meningkatkan kekuatan udaranya secara bertahap.
Selama latihan berlangsung, telah terjadi berbagai dinamika latihan yang lebih disebabkan oleh adanya idealisme dihadapkan dengan realita yang berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan nyata TNI Angkatan Udara. Ditemukan adanya kekurangan dan kelebihan dalam penerapan doktrin selama latihan, berkaitan dengan taktik dan strategi operasi udara, mempunyai nilai bobot kemanfaatan yang sama terhadap upaya peningkatan operasi udara.
Diharapkan, melalui latihan Angkasa Yudha Tahun Anggaran 2012 ini, dapat dicapai suatu kondisi yang ideal dalam konteks hubungan komando dan staf pada proses pengambilan keputusan tingkat Gladi Posko maupun dalam kenyataan pada saat Manuver Lapangan.
“Dengan berakhirnya Latihan Angkasa Yudha Tahun 2012 ini, diharapkan tujuan latihan menguji doktrin dan meningkatkan kemampuan, dapat dijadikan pengalaman penugasan selanjutnya. Lakukan evaluasi secara menyeluruh, dari aspek strategis, taktis, teknis, operasional, serta aspek komando dan pengendalian,” ungkap kasau.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara
Azman Yunus
Marsekal Pertama TNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.