Surabaya ★ Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, memastikan semua rangkaian Latihan Gabungan TNI tahun 2014 berlangsung lancar dan sukses sesuai skenario serta nihil korban jiwa di pihak prajurit maupun masyarakat.
"Alhamdulillah semua berjalan sesuai skenario dan zero accident. Kalau ada prajurit yang cedera sedikit saat latihan gabungan, itu biasa. Tapi, kalau korban jiwa saya pastikan nihil," kata Moeldoko, di Surabaya, Jumat.
Latihan Gabungan TNI 2014 menjadi latihan gabungan terbesar sejak latihan serupa pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten.
Kali ini, untuk pertama kalinya peluru-peluru kendali R-27R Vympel Alamo diluncurkan dari pylon Su-27/30MKI Flanker secara nyata kepada sasaran terpilih. Kehadiran peluru kendali canggih ini semakin meningkatkan daya penggertak dan penghancur Flanker di kawasan.
Upacara penutupan Latihan Gabungan TNI 2014 dia pimpin di dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Surabaya, hari ini.
Secara simbolis, penutupan itu ditandai pelepasan tanda peserta, yang melibatkan lebih dari 15.000 personel dari tiga matra TNI.
"Mengoordinasikan lebih dari 15.000 prajurit TNI dari tiga matra dalam latihan perang bukan hal mudah, tetapi kami bersyukur pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai skenario dan prosedur," katanya.
Latihan Gabungan TNI 2014 bertujuan beberapa hal. Secara olahyudha, untuk menguji interoperabilitas antara matra, satuan, dan unit TNI, memadukan berbagai doktrin tempur dan perang yang dianut masing-masing matra.
Juga menunjukkan kepada rakyat kemajuan TNI dari sisi profesionalitas sebagai bentuk pertanggungjawaban pemakaian uang rakyat untuk membeli, mengoperasikan, dan merawat semua sistem arsenal yang dibeli TNI.
Berangkat dari kesuksesan nihil korban itu, Moeldoko berharap latihan gabungan TNI tahun berikutnya bisa berjalan lebih baik dengan jumlah personel lebih banyak. Intinya, pelibatan unsur personel dan arsenal akan makin banyak dan rumit.
"Hasil latgab ini akan dievaluasi, mana yang kurang dan perlu diperbaiki, sehingga pada latgab berikutnya pelaksanaannya akan lebih baik dan maksimal," ujarnya.
Saat memberikan amanat pada upacara penutupan, Moeldoko menyatakan, pemerintah puas dan bangga dengan capaian semua prajurit TNI pada Latihan Gabungan TNI 2014 ini.
"Yang kalian lakukan itu untuk menciptakan kedamaian di masyarakat dan negara. Tidak hanya saya sebagai panglima TNI dan pemerintah yang bangga, tetapi rakyat juga ikut bangga," katanya, di hadapan prajurit.
Dari unsur TNI AL, antara lain mengerahkan 35 kapal perang berbagai jenis dan tipe, empat helikopter, 81 kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL, kendaraan pelunsur roket, belasan meriam howitzer, dan lain-lain.
Sedangkan unsur TNI AU mengerahkan 40 pesawat tempur, di antaranya F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-27/30MKI Flanker, Hawk-109/209, F-5E/F Tiger II, T-50 Golden Eagle, dan EMB-314 Super Tucano.
Juga melibatkan hampir semua pesawat transport militer yang dimiliki Indonesia, dari tipe Fokker F-28 Fellowship, CN-235, CN-295, dan C-130B/H Hercules, selain helikopter AS-330 Puma, NAS-332 Super Puma, EC-130 Colibri.
Kemudian dari TNI AD menerjunkan sekitar 49 kendaraan tempur berupa tank dan panser, 24 helikopter dan senjata berat berbagai jenis.
"Alhamdulillah semua berjalan sesuai skenario dan zero accident. Kalau ada prajurit yang cedera sedikit saat latihan gabungan, itu biasa. Tapi, kalau korban jiwa saya pastikan nihil," kata Moeldoko, di Surabaya, Jumat.
Latihan Gabungan TNI 2014 menjadi latihan gabungan terbesar sejak latihan serupa pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten.
Kali ini, untuk pertama kalinya peluru-peluru kendali R-27R Vympel Alamo diluncurkan dari pylon Su-27/30MKI Flanker secara nyata kepada sasaran terpilih. Kehadiran peluru kendali canggih ini semakin meningkatkan daya penggertak dan penghancur Flanker di kawasan.
Upacara penutupan Latihan Gabungan TNI 2014 dia pimpin di dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Surabaya, hari ini.
Secara simbolis, penutupan itu ditandai pelepasan tanda peserta, yang melibatkan lebih dari 15.000 personel dari tiga matra TNI.
"Mengoordinasikan lebih dari 15.000 prajurit TNI dari tiga matra dalam latihan perang bukan hal mudah, tetapi kami bersyukur pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai skenario dan prosedur," katanya.
Latihan Gabungan TNI 2014 bertujuan beberapa hal. Secara olahyudha, untuk menguji interoperabilitas antara matra, satuan, dan unit TNI, memadukan berbagai doktrin tempur dan perang yang dianut masing-masing matra.
Juga menunjukkan kepada rakyat kemajuan TNI dari sisi profesionalitas sebagai bentuk pertanggungjawaban pemakaian uang rakyat untuk membeli, mengoperasikan, dan merawat semua sistem arsenal yang dibeli TNI.
Berangkat dari kesuksesan nihil korban itu, Moeldoko berharap latihan gabungan TNI tahun berikutnya bisa berjalan lebih baik dengan jumlah personel lebih banyak. Intinya, pelibatan unsur personel dan arsenal akan makin banyak dan rumit.
"Hasil latgab ini akan dievaluasi, mana yang kurang dan perlu diperbaiki, sehingga pada latgab berikutnya pelaksanaannya akan lebih baik dan maksimal," ujarnya.
Saat memberikan amanat pada upacara penutupan, Moeldoko menyatakan, pemerintah puas dan bangga dengan capaian semua prajurit TNI pada Latihan Gabungan TNI 2014 ini.
"Yang kalian lakukan itu untuk menciptakan kedamaian di masyarakat dan negara. Tidak hanya saya sebagai panglima TNI dan pemerintah yang bangga, tetapi rakyat juga ikut bangga," katanya, di hadapan prajurit.
Dari unsur TNI AL, antara lain mengerahkan 35 kapal perang berbagai jenis dan tipe, empat helikopter, 81 kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL, kendaraan pelunsur roket, belasan meriam howitzer, dan lain-lain.
Sedangkan unsur TNI AU mengerahkan 40 pesawat tempur, di antaranya F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-27/30MKI Flanker, Hawk-109/209, F-5E/F Tiger II, T-50 Golden Eagle, dan EMB-314 Super Tucano.
Juga melibatkan hampir semua pesawat transport militer yang dimiliki Indonesia, dari tipe Fokker F-28 Fellowship, CN-235, CN-295, dan C-130B/H Hercules, selain helikopter AS-330 Puma, NAS-332 Super Puma, EC-130 Colibri.
Kemudian dari TNI AD menerjunkan sekitar 49 kendaraan tempur berupa tank dan panser, 24 helikopter dan senjata berat berbagai jenis.
Pasukan Infanteri TNI AD bergerak dengan perlindungan kendaraan tempur milik Kostrad dan Marinir TNI AL di Puslatpur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim, Rabu (4/6). Sejumlah elemen tempur seperti Infanteri, Marinir, Lintas Udara bergerak bersamaan dalam operasi darat gabungan dengan perlindungan tembakan artileri maupun dukungan dari tank, panser dan Kompi Mekanis yang menggunakan panser Anoa dalam Latgab TNI 2014.(ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Roket-roket RM-70 Grad Korps Marinir TNI AL diluncurkan secara salvo, di Pantai Banongan, Situbondo, Rabu (4/6). Delapan RM-70 Grad dan delapan meriam howitzer 105 mm dikerahkan mereka pada Latihan Gabungan TNI 2014.(ANTARA FOTO/Adhitya Kendra)
Sejumlah ranpur Scorpion jenis canon dan stormer dari Yonkav 1 Kostrad menuju Daerah Persiapan (DP) usai menghancurkan perkubuan musuh di Puslatpur Marinir, Asembagus, Situbondo, Jatim, Rabu (4/6). Untuk mendukung gerak maju infanteri dalam Latihan Gabungan TNI 2014, TNI AD menurunkan total 49 unit ranpur berbagai jenis.(ANTARA FOTO/Joko Sulistyo/Koz/pd/14)
★ Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.