Kapal patroli terbesar Bea & CukaiKapal Patroli Terbesar Bea Cukai BC 60002 [Bea & Cukai] ☆
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada bulan Oktober 2015 meresmikan dua kapal patroli baru, yakni BC 60001 dan BC 60002.
Kementerian Keuangan memperkuat armada laut petugas bea dan cukai dengan tambahan dua unit kapal patroli cepat (fast patrol boat) sepanjang 60 meter buatan dalam negeri. Kapal BC 60001 dan BC 60002 produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards itu dipesan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Bambang mengatakan berkat berbagai insentif fiskal, galangan kapal kini kebanjiran pesanan. “Sekarang galangan kapal di seluruh Indonesia mengaku kebanjiran pesanan, salah satu yang terbanyak dari pemerintah. Kami harap ini mengurangi keperluan impor.”
Ruang Bridge Kapal Bea & Cukai BC 60002 [ist] ☆
Sementara itu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yakin, tambahan armada tersebut membantu mengoptimalkan kinerja petugas di lapangan. Sebab, sebelumnya kapal patrol Bea dan Cukai hanya sepanjang 28 meter dan 38 meter saja. Sehingga, kapal-kapal terbaru dengan kecepatan maksimal 25 knot itu akan disiagakan untuk menjaga keamanan laut dari pelanggaran hukum.
DJBC menyadari bahwa tak hanya perlu peningkatan armada secara jumlah, perairan Indonesia pun perlu diawasi dengan kapal patroli yang mumpuni dari segi kualitas. Atas dasar tersebut, selain armada kapal patroli di atas, DJBC saat ini sedang menambah 16 unit kapal patroli.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berharap keberadaan armada baru itu menambah kekuatan petugas lapangan dalam memberangus pelanggar hukum di wilayah perairan Indonesia.
Kapal patroli baru Bea & Cukai BC 60002 [def.pk] ☆
Armada baru yang diresmikan adalah Kapal BC 60001 dan BC 60002 produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards, jenis Fast Patrol Boat dengan panjang 60 meter dan lebar 8,5 meter, mampu dipacu hingga 25 knots.
Dua unit kapal patroli ini dilengkapi dengan teknologi baru, yaitu Water Cannon (kekuatan semprot air sejauh 100 m), Direct Launch RIB, dan Anti Corrosive ICCP Systems.
Selain itu, kapal patroli dengan jarak jelajah 3.638 Nautical mile (Nm) atau setara 6.737 Kilometer dapat menjangkau seluruh wilayah perairan Indonesia, juga dilengkapi dengan Helicopter Pad yang memungkinkan helikopter untuk mendarat di atas kapal ini.
Kapal Bea & Cukai BC 60002 [@dna_aerialservice] ☆
Kapal pertama, BC 60001 akan dioperasikan di sektor barat yakni pangkalan Tanjung Balai Karimun.
“Ditempatkan di Tanjung Balai Karimun karena titik rawan penyelundupan ada di Selat Malaka sampai Kepulauan Natuna,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi.
Sedangkan kapal BC 60002 berbasis di Pelabuhan Donggala-Pantoloan.
“Sebab kerawanan kedua adalah di Selat Karimata, di utara Teluk Bitung, hingga sejauh timur ke arah Papua,” ujar Heru. [Berbagai sumber]
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada bulan Oktober 2015 meresmikan dua kapal patroli baru, yakni BC 60001 dan BC 60002.
Kementerian Keuangan memperkuat armada laut petugas bea dan cukai dengan tambahan dua unit kapal patroli cepat (fast patrol boat) sepanjang 60 meter buatan dalam negeri. Kapal BC 60001 dan BC 60002 produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards itu dipesan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Bambang mengatakan berkat berbagai insentif fiskal, galangan kapal kini kebanjiran pesanan. “Sekarang galangan kapal di seluruh Indonesia mengaku kebanjiran pesanan, salah satu yang terbanyak dari pemerintah. Kami harap ini mengurangi keperluan impor.”
Ruang Bridge Kapal Bea & Cukai BC 60002 [ist] ☆
Sementara itu Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yakin, tambahan armada tersebut membantu mengoptimalkan kinerja petugas di lapangan. Sebab, sebelumnya kapal patrol Bea dan Cukai hanya sepanjang 28 meter dan 38 meter saja. Sehingga, kapal-kapal terbaru dengan kecepatan maksimal 25 knot itu akan disiagakan untuk menjaga keamanan laut dari pelanggaran hukum.
DJBC menyadari bahwa tak hanya perlu peningkatan armada secara jumlah, perairan Indonesia pun perlu diawasi dengan kapal patroli yang mumpuni dari segi kualitas. Atas dasar tersebut, selain armada kapal patroli di atas, DJBC saat ini sedang menambah 16 unit kapal patroli.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berharap keberadaan armada baru itu menambah kekuatan petugas lapangan dalam memberangus pelanggar hukum di wilayah perairan Indonesia.
Kapal patroli baru Bea & Cukai BC 60002 [def.pk] ☆
Armada baru yang diresmikan adalah Kapal BC 60001 dan BC 60002 produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards, jenis Fast Patrol Boat dengan panjang 60 meter dan lebar 8,5 meter, mampu dipacu hingga 25 knots.
Dua unit kapal patroli ini dilengkapi dengan teknologi baru, yaitu Water Cannon (kekuatan semprot air sejauh 100 m), Direct Launch RIB, dan Anti Corrosive ICCP Systems.
Selain itu, kapal patroli dengan jarak jelajah 3.638 Nautical mile (Nm) atau setara 6.737 Kilometer dapat menjangkau seluruh wilayah perairan Indonesia, juga dilengkapi dengan Helicopter Pad yang memungkinkan helikopter untuk mendarat di atas kapal ini.
Kapal Bea & Cukai BC 60002 [@dna_aerialservice] ☆
Kapal pertama, BC 60001 akan dioperasikan di sektor barat yakni pangkalan Tanjung Balai Karimun.
“Ditempatkan di Tanjung Balai Karimun karena titik rawan penyelundupan ada di Selat Malaka sampai Kepulauan Natuna,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi.
Sedangkan kapal BC 60002 berbasis di Pelabuhan Donggala-Pantoloan.
“Sebab kerawanan kedua adalah di Selat Karimata, di utara Teluk Bitung, hingga sejauh timur ke arah Papua,” ujar Heru. [Berbagai sumber]
☠ Indonesia Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.