♞ Masih dimatangkan dan terus dikajiSu-35 (Vitaly Yurtaev) ☆
Rencana pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 terus dimatangkan. Saat ini masih dilakukan pembahasan skema pembayaran pesawat canggih itu. TNI sebagai user pesawat tersebut tidak sabar ingin memiliki kendaraan tempur buatan Rusia itu.
Rencana pembelian Sukhoi Su-35 tersebut mencuat sejak awal Februari lalu. Tidak tanggung-tanggung, Indonesia bakal membeli sepuluh unit pesawat yang nilainya berkisar USD 45 juta hingga USD 65 juta itu.
Namun, sampai sekarang pembelian jet tempur tersebut tak kunjung dilaksanakan.
Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Brigjen Djundan Eko Bintoro menyatakan, pihaknya masih melakukan pengkajian pembelian pesawat itu.
Tapi, dia enggan menjelaskan teknis pengkajian yang dilakukan. Apakah terkait dengan spesifikasi teknis atau yang lainnya. "Itu teknis sekali. Kami belum bisa menjelaskan," terang dia kemarin (24/5).
Menurut Djundan, yang sekarang dibahas adalah skema pembayaran pesawat. Lagi-lagi dia tidak mau menjelaskan seperti apa skema pembayaran pesawat.
Dia tidak bisa menyebutkan secara detail dengan alasan persoalan tersebut sangat teknis. Intinya, pihaknya sedang memproses rencana pembelian Sukhoi. (lum/c9/agm)
Rencana pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 terus dimatangkan. Saat ini masih dilakukan pembahasan skema pembayaran pesawat canggih itu. TNI sebagai user pesawat tersebut tidak sabar ingin memiliki kendaraan tempur buatan Rusia itu.
Rencana pembelian Sukhoi Su-35 tersebut mencuat sejak awal Februari lalu. Tidak tanggung-tanggung, Indonesia bakal membeli sepuluh unit pesawat yang nilainya berkisar USD 45 juta hingga USD 65 juta itu.
Namun, sampai sekarang pembelian jet tempur tersebut tak kunjung dilaksanakan.
Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Brigjen Djundan Eko Bintoro menyatakan, pihaknya masih melakukan pengkajian pembelian pesawat itu.
Tapi, dia enggan menjelaskan teknis pengkajian yang dilakukan. Apakah terkait dengan spesifikasi teknis atau yang lainnya. "Itu teknis sekali. Kami belum bisa menjelaskan," terang dia kemarin (24/5).
Menurut Djundan, yang sekarang dibahas adalah skema pembayaran pesawat. Lagi-lagi dia tidak mau menjelaskan seperti apa skema pembayaran pesawat.
Dia tidak bisa menyebutkan secara detail dengan alasan persoalan tersebut sangat teknis. Intinya, pihaknya sedang memproses rencana pembelian Sukhoi. (lum/c9/agm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.