Harga Fortuner Rantis Maung produksi Pindad [twitter Pindad}
Kendaraan taktis (rantis) Maung buatan Pindad tidak hanya dijual ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Menurut perusahaan pelat merah itu Maung dengan spesifikasi 'sipil' akan dijual ke masyarakat umum dengan harga lebih murah.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan Maung yang dipesan sesuai kebutuhan Kemenhan dijual dengan harga sekitar Rp 600 juta. Dia mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah memesan 500 unit yang produksi massalnya akan dilakukan pada Oktober.
Abraham menjelaskan Maung bakal dijual ke masyarakat umum seperti kendaraan jenis SUV. Pemasarannya akan dilakukan usai kerja sama dengan Kemenhan rampung.
"Jadi dari sipil juga bisa beli dan harganya relatif atau kompetitif terjangkau," kata Abraham saat dihubungi, Senin (13/7).
"Setelah kontrak dengan Kemhan berjalan next kami sudah diizinkan penjualan ke sipil," ucap Abraham lagi.
Maung spesifikasi sipil
Satu hal yang pasti spesifikasi Maung untuk sipil tidak dilengkapi persenjataan. Maung versi militer yang dipesan Kemenhan diketahui punya dudukan persenjataan kaliber 7,62 mm, konsol SS2-V4, perangkat GPS navigasi, dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.
Menurut Abraham di luar itu spesifikasi Maung buat sipil tidak terlalu berbeda dibanding versi militer. Pembedanya disebut pada bodi dan kaca tidak antipeluru, tanpa rollbar, dan tak perlu dudukan persenjataan.
Meski demikian Abraham bilang jika ada konsumen yang menginginkan Maung bisa saja dilengkapi komponen antipeluru namun dengan konsekuensi penyesuaian harga.
"Tapi begitu model buat sipil pasti ada pengurangan-pengurangan, ya seperti [SUV] pada umumnya. Dan pasti [harga] agak lebih jauh di bawah, kurang lebih Rp 400 juta - Rp 500 juta, tapi kami masih pantau dulu," ucap dia.
Harga yang diucapkan Abraham membuat Maung versi sipil setara SUV medium populer seperti Toyota Fortuner yang dilego Rp 492,9 juta - Rp 685 juta atau Mitsubishi Pajero Sport Rp 491,5 juta - Rp 702 juta.
Pindad mengembangkan Maung menjadi empat varian, tiga di antaranya yang disebut yakni kabin ganda, kendaraan logistik, hingga mobil yang dikhususkan bakal pertempuran jarak dekat seperti dipesan Kemenhan.
"Tapi tiga varian berikut ini kami masih uji, dan kami baru lepas yang satu ini [pesanan Kemenhan]," ucap Abraham.
Kelebihan utama Maung mampu menerjang medan-medan sulit dan beroperasi di area tidak aspal. Mobil ini dibekali mesin diesel turbo 2.500 cc milik Toyota Hilux, transmisi manual 6-percepatan, dan sistem gerak 4x4.
Abraham menjelaskan Maung buat sipil akan dipasarkan ritel melalui melalui anak perusahaan atau Pindad secara langsung. Soal perawatan mesin disebut bisa memanfaatkan bengkel resmi Toyota.
"Ini standar. Mesinnya kalau datang ke Astra, jadi buka kap mesin bisa langsung ke komputernya, ya sesuai standar perawatan mereka," kata Abraham.
Maung menjadi ramai dibicarakan usai Prabowo mengungkap lewat media sosial pribadi telah menguji kendaraan taktis itu. Prabowo mengunggah konten itu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kemenhan belanja produk lokal misalnya pada Pindad atau Dirgantara Indonesia. (ryh/fea)
Kendaraan taktis (rantis) Maung buatan Pindad tidak hanya dijual ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Menurut perusahaan pelat merah itu Maung dengan spesifikasi 'sipil' akan dijual ke masyarakat umum dengan harga lebih murah.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan Maung yang dipesan sesuai kebutuhan Kemenhan dijual dengan harga sekitar Rp 600 juta. Dia mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah memesan 500 unit yang produksi massalnya akan dilakukan pada Oktober.
Abraham menjelaskan Maung bakal dijual ke masyarakat umum seperti kendaraan jenis SUV. Pemasarannya akan dilakukan usai kerja sama dengan Kemenhan rampung.
"Jadi dari sipil juga bisa beli dan harganya relatif atau kompetitif terjangkau," kata Abraham saat dihubungi, Senin (13/7).
"Setelah kontrak dengan Kemhan berjalan next kami sudah diizinkan penjualan ke sipil," ucap Abraham lagi.
Maung spesifikasi sipil
Satu hal yang pasti spesifikasi Maung untuk sipil tidak dilengkapi persenjataan. Maung versi militer yang dipesan Kemenhan diketahui punya dudukan persenjataan kaliber 7,62 mm, konsol SS2-V4, perangkat GPS navigasi, dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.
Menurut Abraham di luar itu spesifikasi Maung buat sipil tidak terlalu berbeda dibanding versi militer. Pembedanya disebut pada bodi dan kaca tidak antipeluru, tanpa rollbar, dan tak perlu dudukan persenjataan.
Meski demikian Abraham bilang jika ada konsumen yang menginginkan Maung bisa saja dilengkapi komponen antipeluru namun dengan konsekuensi penyesuaian harga.
"Tapi begitu model buat sipil pasti ada pengurangan-pengurangan, ya seperti [SUV] pada umumnya. Dan pasti [harga] agak lebih jauh di bawah, kurang lebih Rp 400 juta - Rp 500 juta, tapi kami masih pantau dulu," ucap dia.
Harga yang diucapkan Abraham membuat Maung versi sipil setara SUV medium populer seperti Toyota Fortuner yang dilego Rp 492,9 juta - Rp 685 juta atau Mitsubishi Pajero Sport Rp 491,5 juta - Rp 702 juta.
Pindad mengembangkan Maung menjadi empat varian, tiga di antaranya yang disebut yakni kabin ganda, kendaraan logistik, hingga mobil yang dikhususkan bakal pertempuran jarak dekat seperti dipesan Kemenhan.
"Tapi tiga varian berikut ini kami masih uji, dan kami baru lepas yang satu ini [pesanan Kemenhan]," ucap Abraham.
Kelebihan utama Maung mampu menerjang medan-medan sulit dan beroperasi di area tidak aspal. Mobil ini dibekali mesin diesel turbo 2.500 cc milik Toyota Hilux, transmisi manual 6-percepatan, dan sistem gerak 4x4.
Abraham menjelaskan Maung buat sipil akan dipasarkan ritel melalui melalui anak perusahaan atau Pindad secara langsung. Soal perawatan mesin disebut bisa memanfaatkan bengkel resmi Toyota.
"Ini standar. Mesinnya kalau datang ke Astra, jadi buka kap mesin bisa langsung ke komputernya, ya sesuai standar perawatan mereka," kata Abraham.
Maung menjadi ramai dibicarakan usai Prabowo mengungkap lewat media sosial pribadi telah menguji kendaraan taktis itu. Prabowo mengunggah konten itu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kemenhan belanja produk lokal misalnya pada Pindad atau Dirgantara Indonesia. (ryh/fea)
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.