KRI Teluk Kendari-518 dan KRI Teluk Kupang-519KRI Teluk Kendari-518 dan KRI Teluk Kupang-519 [istimewa] ☆
Dua Kapal perang baru TNI Angkatan Laut, KRI jenis Landing Ship Tank (LST) baru sandar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (26/11).
Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. melakukan peninjauan terhadap KRI Teluk Kendari-518 dan KRI Teluk Kupang-519 yang nantinya akan memperkuat armada TNI AL.
2 kapal perang ini dibuat putra-putra terbaik bangsa yang dikerjakan oleh perusahaan galangan kapal PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (PT DKB).
Setelah menerima paparan tentang kesiapan 2 kapal perang baru tersebut dari pihak PT DKB Jakarta, Kasal meninjau KRI Teluk Kendari 518 dan KRI Teluk Kupang sekaligus menyaksikan latihan embarkasi Tank BMP 3 F Batalyon Tank Amfibi 1 Marinir (Yontankfib 1 Mar) di Base Plate Dermaga Kolinlamil.
Menurut Kasal, Pembangunan Kapal perang jenis angkut tank ini merupakan wujud kontribusi TNI Angkatan Laut dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri, khususnya untuk melewati masa krisis resesi dunia dan kontraksi ekonomi Nasional akibat dari krisis global covid-19.
“TNI AL menambah kekuatan armada kapal perangnya jenis angkut tank yang akan memperkuat Satuan Operasional. Kita berharap kehadiran kedua kapal ini akan meningkatkan performa tugas-tugas TNI Angkatan Laut,” jelas Kasal.
Dari aspek desain dan konstruksi, KRI Teluk Kupang 519 dan KRI Teluk Kendari 518 mengacu pada desain yang sama dengan KRI Teluk Bintuni 520 yang sudah melaut lebih dulu yang berada dibawah kendali Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) 2 Surabaya dan merupakan satuan pelaksana Kolinlamil.
Sama seperti KRI Teluk Bintuni 520, kedua kapal perang baru ini terdiri dari 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah yakni bottom deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal dan deck B untuk pasukan.
Lalu, deck C untuk kru kapal termasuk daerah tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal dan deck E untuk komandan dan para perwira. Kemudian, deck F untuk ruang komando. Terakhir, deck G alias top deck atau kompas deck dipakai untuk meletakkan dua radar utama.
Total kapal ini sanggup membawa 11 unit tank BMP 3 F. Selain itu, KRI ini sanggup membawa 2 unit helikopter, kapal ini dibekali satu helipad dengan kemudahan hangar. Kapal ini punya panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya 16 knot dengan main engine 2×3285 KW yang ditenagai dua mesin.
Sementara untuk persenjataan, hanya diproyeksikan untuk self defence. Kapal ini mengandalkan meriam Bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada kanon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm.
Dalam operasi tempur, LST harus menerima kawalan dari Satuan Kapal Eskorta atau Satuan Kapal Cepat. KRI jenis AT ini sanggup dimuati 113 ABK (anak buah kapal), enam orang kru helikopter, dan pasukan sebanyak 361 orang.
Dua Kapal perang baru TNI Angkatan Laut, KRI jenis Landing Ship Tank (LST) baru sandar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (26/11).
Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. melakukan peninjauan terhadap KRI Teluk Kendari-518 dan KRI Teluk Kupang-519 yang nantinya akan memperkuat armada TNI AL.
2 kapal perang ini dibuat putra-putra terbaik bangsa yang dikerjakan oleh perusahaan galangan kapal PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (PT DKB).
Setelah menerima paparan tentang kesiapan 2 kapal perang baru tersebut dari pihak PT DKB Jakarta, Kasal meninjau KRI Teluk Kendari 518 dan KRI Teluk Kupang sekaligus menyaksikan latihan embarkasi Tank BMP 3 F Batalyon Tank Amfibi 1 Marinir (Yontankfib 1 Mar) di Base Plate Dermaga Kolinlamil.
Menurut Kasal, Pembangunan Kapal perang jenis angkut tank ini merupakan wujud kontribusi TNI Angkatan Laut dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri, khususnya untuk melewati masa krisis resesi dunia dan kontraksi ekonomi Nasional akibat dari krisis global covid-19.
“TNI AL menambah kekuatan armada kapal perangnya jenis angkut tank yang akan memperkuat Satuan Operasional. Kita berharap kehadiran kedua kapal ini akan meningkatkan performa tugas-tugas TNI Angkatan Laut,” jelas Kasal.
Dari aspek desain dan konstruksi, KRI Teluk Kupang 519 dan KRI Teluk Kendari 518 mengacu pada desain yang sama dengan KRI Teluk Bintuni 520 yang sudah melaut lebih dulu yang berada dibawah kendali Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) 2 Surabaya dan merupakan satuan pelaksana Kolinlamil.
Sama seperti KRI Teluk Bintuni 520, kedua kapal perang baru ini terdiri dari 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah yakni bottom deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal dan deck B untuk pasukan.
Lalu, deck C untuk kru kapal termasuk daerah tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal dan deck E untuk komandan dan para perwira. Kemudian, deck F untuk ruang komando. Terakhir, deck G alias top deck atau kompas deck dipakai untuk meletakkan dua radar utama.
Total kapal ini sanggup membawa 11 unit tank BMP 3 F. Selain itu, KRI ini sanggup membawa 2 unit helikopter, kapal ini dibekali satu helipad dengan kemudahan hangar. Kapal ini punya panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya 16 knot dengan main engine 2×3285 KW yang ditenagai dua mesin.
Sementara untuk persenjataan, hanya diproyeksikan untuk self defence. Kapal ini mengandalkan meriam Bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada kanon PSU kaliber 20 mm, serta dua unit SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm.
Dalam operasi tempur, LST harus menerima kawalan dari Satuan Kapal Eskorta atau Satuan Kapal Cepat. KRI jenis AT ini sanggup dimuati 113 ABK (anak buah kapal), enam orang kru helikopter, dan pasukan sebanyak 361 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.