Di Saudi
Potret perang Rusia dan Ukraina (ist) ★
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia buka suara terkait rencana pertemuan di Arab Saudi untuk membahas perang Rusia dan Ukraina.
Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengaku belum mendengar kabar rencana tersebut.
"Saya belum mendengar," kata Faizasyah kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/7).
Wall Street Journal sebelumnya melaporkan sekitar 30 negara bakal menggelar pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, pada 5-6 Agustus mendatang untuk membahas perang Rusia-Ukraina.
Sejumlah diplomat yang terlibat dalam perencanaan agenda itu mengungkap peserta pertemuan terdiri dari negara-negara Barat. Selain itu, beberapa negara juga disebut akan terlibat, termasuk Indonesia, Mesir, Meksiko, Chile, hingga Zambia.
Sejauh ini, Inggris, Afrika Selatan, dan Uni Eropa sudah mengonfirmasi akan hadir. Penasihat Keamanan Amerika Serikat Jake Sullivan juga diperkirakan bakal datang.
Dilansir Reuters, pejabat negara-negara Barat berharap pembicaraan itu dapat menggalang dukungan internasional untuk perundingan perdamaian yang menguntungkan Ukraina.
Sejak perang meletus, sejumlah negara sudah berupaya mendorong dialog damai antara kedua negara pecahan Uni Soviet itu. Namun, tak satupun membuahkan hasil.
Rusia menegaskan perdamaian hanya bisa tercapai jika Ukraina menerima "kenyataan baru" terkait wilayah kedaulatan mereka. Moskow ingin Kyiv menyerahkan daerah-daerah yang sudah mereka caplok sepihak.
Ukraina jelas tak terima. Mereka menyatakan Rusia harus menarik diri terlebih dulu jika mau perdamaian tercapai.
Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyebut Ukraina dan sekutunya yakni Amerika Serikat dan NATO menolak untuk bicara dengan Kremlin. Padahal, segala permasalahan menurutnya "harus diselesaikan di meja perundingan", demikian dilaporkan Russia Today. (blq/pua)
Potret perang Rusia dan Ukraina (ist) ★Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia buka suara terkait rencana pertemuan di Arab Saudi untuk membahas perang Rusia dan Ukraina.
Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengaku belum mendengar kabar rencana tersebut.
"Saya belum mendengar," kata Faizasyah kepada CNNIndonesia.com, Minggu (30/7).
Wall Street Journal sebelumnya melaporkan sekitar 30 negara bakal menggelar pertemuan di Jeddah, Arab Saudi, pada 5-6 Agustus mendatang untuk membahas perang Rusia-Ukraina.
Sejumlah diplomat yang terlibat dalam perencanaan agenda itu mengungkap peserta pertemuan terdiri dari negara-negara Barat. Selain itu, beberapa negara juga disebut akan terlibat, termasuk Indonesia, Mesir, Meksiko, Chile, hingga Zambia.
Sejauh ini, Inggris, Afrika Selatan, dan Uni Eropa sudah mengonfirmasi akan hadir. Penasihat Keamanan Amerika Serikat Jake Sullivan juga diperkirakan bakal datang.
Dilansir Reuters, pejabat negara-negara Barat berharap pembicaraan itu dapat menggalang dukungan internasional untuk perundingan perdamaian yang menguntungkan Ukraina.
Sejak perang meletus, sejumlah negara sudah berupaya mendorong dialog damai antara kedua negara pecahan Uni Soviet itu. Namun, tak satupun membuahkan hasil.
Rusia menegaskan perdamaian hanya bisa tercapai jika Ukraina menerima "kenyataan baru" terkait wilayah kedaulatan mereka. Moskow ingin Kyiv menyerahkan daerah-daerah yang sudah mereka caplok sepihak.
Ukraina jelas tak terima. Mereka menyatakan Rusia harus menarik diri terlebih dulu jika mau perdamaian tercapai.
Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyebut Ukraina dan sekutunya yakni Amerika Serikat dan NATO menolak untuk bicara dengan Kremlin. Padahal, segala permasalahan menurutnya "harus diselesaikan di meja perundingan", demikian dilaporkan Russia Today. (blq/pua)
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.