Sebanyak 6 unit produksi lokalIlustrasi kapal tunda TNI AL (Dispenal) ☆
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakil KSAL) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, mengungkapkan pihaknya bakal kembali menambah enam pengadaan tug boat atau kapal tunda untuk ditempatkan di armada angkatan laut.
“Enam tug boat, mungkin tahun depan. Kita (tambah pengadaan) bertahap, menyesuaikan dengan anggaran,” ungkap Heri usai peluncuran dua tug boat TD Umsini dan TD Irau di dermaga PT Noahtu Shipyard, Jakarta, Senin (21/8).
Hal tersebut, lanjut Heri, dilakukan dalam rangka penguatan pangkalan TNI AL di ketiga wilayah Komando Armada (Koarmada), yakni Tanjung Pinang, Surabaya, dan Sorong sebagai bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).
Ia juga mengungkapkan, idealnya setiap pangkalan TNI AL (Lanal) membutuhkan sedikitnya empat tug boat. Oleh karena itu, kebutuhan peremajaan dan modernisasi alutsista kapal ini sangat penting, terlebih hampir seluruh tug boat yang ada saat ini berusia puluhan tahun.
TNI Angkatan Laut (AL) menambah kekuatan dengan hadirnya dua kapal tunda atau tugboat buatan dalam negeri. Dua kapal tunda produksi PT Noahtu Shipyard itu diberi nama TD Umsini dan TD Irau, diresmikan oleh Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (21/8/2023).(Dok. Dispenal) ☆
“Idealnya empat tug boat. Sekarang ini banyak yang sudah tua, power-nya menurun. Itulah makanya harus ada peremajaan, kalau tidak, bahaya nggak kuat nahan KRI sandar dan bisa nabrak dermaga,” jelasnya.
Saat ini, TNI AL memiliki 12 unit tug boat yang terbagi di tiga wilayah armada, yaitu Koarmada I mempunyai TD Galunggung dan TD Malabar, Koarmada II memiliki TD Merapi, TD Merbabu, TD Wilis, TD Tambora, TD Tinombal, TD Bromo, TD Lawu, dan TD Anjasmoro.
Kemudian, dua unit tug boat terbaru yang diluncurkan hari ini untuk ditempatkan di Koarmada III wilayah Sorong, Papua Barat Daya adalah TD Umsini dan TD Irau. Kedua kapal ini merupakan produksi dalam negeri dari PT Noahtu Shipyard. (at)
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakil KSAL) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, mengungkapkan pihaknya bakal kembali menambah enam pengadaan tug boat atau kapal tunda untuk ditempatkan di armada angkatan laut.
“Enam tug boat, mungkin tahun depan. Kita (tambah pengadaan) bertahap, menyesuaikan dengan anggaran,” ungkap Heri usai peluncuran dua tug boat TD Umsini dan TD Irau di dermaga PT Noahtu Shipyard, Jakarta, Senin (21/8).
Hal tersebut, lanjut Heri, dilakukan dalam rangka penguatan pangkalan TNI AL di ketiga wilayah Komando Armada (Koarmada), yakni Tanjung Pinang, Surabaya, dan Sorong sebagai bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).
Ia juga mengungkapkan, idealnya setiap pangkalan TNI AL (Lanal) membutuhkan sedikitnya empat tug boat. Oleh karena itu, kebutuhan peremajaan dan modernisasi alutsista kapal ini sangat penting, terlebih hampir seluruh tug boat yang ada saat ini berusia puluhan tahun.
TNI Angkatan Laut (AL) menambah kekuatan dengan hadirnya dua kapal tunda atau tugboat buatan dalam negeri. Dua kapal tunda produksi PT Noahtu Shipyard itu diberi nama TD Umsini dan TD Irau, diresmikan oleh Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (21/8/2023).(Dok. Dispenal) ☆
“Idealnya empat tug boat. Sekarang ini banyak yang sudah tua, power-nya menurun. Itulah makanya harus ada peremajaan, kalau tidak, bahaya nggak kuat nahan KRI sandar dan bisa nabrak dermaga,” jelasnya.
Saat ini, TNI AL memiliki 12 unit tug boat yang terbagi di tiga wilayah armada, yaitu Koarmada I mempunyai TD Galunggung dan TD Malabar, Koarmada II memiliki TD Merapi, TD Merbabu, TD Wilis, TD Tambora, TD Tinombal, TD Bromo, TD Lawu, dan TD Anjasmoro.
Kemudian, dua unit tug boat terbaru yang diluncurkan hari ini untuk ditempatkan di Koarmada III wilayah Sorong, Papua Barat Daya adalah TD Umsini dan TD Irau. Kedua kapal ini merupakan produksi dalam negeri dari PT Noahtu Shipyard. (at)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.