👷👷 [Dispenal] ☆
Perwira muda berprestasi Letda Laut (E) Yoghanata Quarta Raffi, S.Tr.Han., lulusan AAL 67 tahun 2022 bersama Tim Divisi Teknik Senjata Depsenlek KRI SIM-367 dibawah jajaran Satkor Koarmada II berhasil memperbaiki kerusakan pada Sistem Peluncur Torpedo KRI SIM-367. Senin (27/5).
Perwira muda ini mengawali penugasan di KRI DPN-365, Bawah Penugasan di KRI SIM-367 (sejak Nov 2023), dan saat ini mendapat penugasan baru sebagai Wapadiv Detkom KRI SHN-366.
Peluncur Torpedo KRI SIM-367 sebelumnya tidak dapat mencapai tekanan kerja 120 bar, sehingga tidak dapat meluncurkan torpedo. Masalah tersebut telah berulang kali diperbaiki sejak 10 tahun yang lalu, namun dikarenakan keterbatasan suku cadang dan anggaran, permasalahan ini selalu muncul kembali. Setelah melaksanakan analisis mendalam Letda Laut (E) Yoghanata Quarta Raffi, beserta tim Divteksen KRI SIM-367 berhasil mengidentifikasi permasalahan berupa kerusakan pada Charging Station Reducer Value, konektor Air Line Charging, dan Firing Valve pada beberapa peluncur torpedo.
Keterbatasan dan ketersediaan suku cadang tidak membuat tim teksen putus asa, namun malah semakin tertantang dengan metode kustomisasi suku cadang sehingga peluncur torpedo tersebut dapat dioperasikan kembali sebagaimana mestinya. Hal ini senada dengan arahan Panglima Koarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, agar selalu kreatif dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan permasalahan.
Perwira muda berprestasi Letda Laut (E) Yoghanata Quarta Raffi, S.Tr.Han., lulusan AAL 67 tahun 2022 bersama Tim Divisi Teknik Senjata Depsenlek KRI SIM-367 dibawah jajaran Satkor Koarmada II berhasil memperbaiki kerusakan pada Sistem Peluncur Torpedo KRI SIM-367. Senin (27/5).
Perwira muda ini mengawali penugasan di KRI DPN-365, Bawah Penugasan di KRI SIM-367 (sejak Nov 2023), dan saat ini mendapat penugasan baru sebagai Wapadiv Detkom KRI SHN-366.
Peluncur Torpedo KRI SIM-367 sebelumnya tidak dapat mencapai tekanan kerja 120 bar, sehingga tidak dapat meluncurkan torpedo. Masalah tersebut telah berulang kali diperbaiki sejak 10 tahun yang lalu, namun dikarenakan keterbatasan suku cadang dan anggaran, permasalahan ini selalu muncul kembali. Setelah melaksanakan analisis mendalam Letda Laut (E) Yoghanata Quarta Raffi, beserta tim Divteksen KRI SIM-367 berhasil mengidentifikasi permasalahan berupa kerusakan pada Charging Station Reducer Value, konektor Air Line Charging, dan Firing Valve pada beberapa peluncur torpedo.
Keterbatasan dan ketersediaan suku cadang tidak membuat tim teksen putus asa, namun malah semakin tertantang dengan metode kustomisasi suku cadang sehingga peluncur torpedo tersebut dapat dioperasikan kembali sebagaimana mestinya. Hal ini senada dengan arahan Panglima Koarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, agar selalu kreatif dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan permasalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.