Dilengkapi ‘Drogue’Ilustrasi pesawat Airbus A4400M dengan logo TNI AU (Airbuss)
Sebelum tutup tahun 2022, kontrak efektif atas pengadaan dua unit pesawat angkut berat A400M Atlas pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI akhirnya terealisasi. Kabar ini merupakan angin segar, lantaran proses produksi pesawat belum bisa dilangsungkan apabila kontrak efektif belum dijalankan. Nah, setelah kontrak efektif berjalan, lantas yang menjadi pertanyaan, kapan unit perdana A400M Atlas dikirim ke Indonesia?
Menjawab pertanyaan Indomiliter.com dalam konferensi pers di Jakarta (25/7/2024), Dani Adriananta selaku Airbus Chief Representative Indonesia, menyebut bahwa A400M Atlas pesanan Indonesia akan tiba pada kuartal keempat tahun 2025. Dani menyebut A400M pesanan Indonesia akan dilengkapi probe, sehingga dapat melakukan pengisian bahan bakar alias menjadi pesawat tanker bagi jet tempur TNI AU seperti Hawk 209 dan Sukhoi Su-27/Su-30 series.
Kabar telah berlakunya kontrak efektif (pembayaran uang muka) atas pesanan dua A400M Indonesia, pertama kali dinyatakan oleh Jean Brice Dumont, Head of Military Air Systems Airbus Defence and Space (ADS) dalam pembukaan acara Trade Media Briefing 2022 di Madrid, Spanyol, 12 Desember 2022. Tidak ada penjelasan kapan kontrak efektif itu berlangsung, saat itu, tidak disebutkan kapan jadwal pengiriman perdana A400M pesanan Indonesia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Airbus meminta negosiasi ulang untuk dua A400M yang telah dipesan Indonesia, lantaran pasokan material titanium yang terbatas. Perusahaan dirgantara itu kesulitan mengeksekusi kontrak dengan nilai US$ 685 juta itu. CNBC Indonesia melaporkan bahwa Airbus mengimpor lima puluh persen titaniumnya dari Rusia tetapi perang di Ukraina telah mengganggu harga dan pasokan.
Airbus A400M memang dapat dikonfigurasi sebagai pesawat tanker dan itu juga sudah dilakoni oleh Negeri Jiran Malaysia yang untuk misi tertentu mengubah A400M sebagai pesawat tanker.
Saat menjalankan peran sebagai pesawat tanker, Airbus A400M dapat dikonfigurasi untuk membawa 50,8 ton bahan bakar. Penempatan payload bahan bakar berada pada kedua sayap dan centre wing box. Hebatnya konfigurasi tanker pada pesawat turboprop ini tidak menggunakan kapasitas yang ada di ruang kargo. Dua tangki kargo tambahan juga dapat dipasang, masing-masing memberikan tambahan 5,7 ton bahan bakar.
Bahan bakar yang dibawa dalam tangki ekstra tersebut memiliki ‘sifat’ yang berbeda dengan bahan bakar di tangki utama, memungkinkan bagi A400M untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis pesawat penerima.
Teknik pengisian bahan bakar yang dapat dijaankan oleh A400M adalah menggunakan drogue, sehingga ideal nantinya sebagai penerus KC-130B Hercules Skadron Udara 32 TNI AU, yang dapat menyusui jet tempur yang menggunakan probe seperti Sukhoi Su-27/Su-30, Hawk 209 dan nantinya Dassault Rafale. (Haryo Adjie)
🛩 Indomiliter
Sebelum tutup tahun 2022, kontrak efektif atas pengadaan dua unit pesawat angkut berat A400M Atlas pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI akhirnya terealisasi. Kabar ini merupakan angin segar, lantaran proses produksi pesawat belum bisa dilangsungkan apabila kontrak efektif belum dijalankan. Nah, setelah kontrak efektif berjalan, lantas yang menjadi pertanyaan, kapan unit perdana A400M Atlas dikirim ke Indonesia?
Menjawab pertanyaan Indomiliter.com dalam konferensi pers di Jakarta (25/7/2024), Dani Adriananta selaku Airbus Chief Representative Indonesia, menyebut bahwa A400M Atlas pesanan Indonesia akan tiba pada kuartal keempat tahun 2025. Dani menyebut A400M pesanan Indonesia akan dilengkapi probe, sehingga dapat melakukan pengisian bahan bakar alias menjadi pesawat tanker bagi jet tempur TNI AU seperti Hawk 209 dan Sukhoi Su-27/Su-30 series.
Kabar telah berlakunya kontrak efektif (pembayaran uang muka) atas pesanan dua A400M Indonesia, pertama kali dinyatakan oleh Jean Brice Dumont, Head of Military Air Systems Airbus Defence and Space (ADS) dalam pembukaan acara Trade Media Briefing 2022 di Madrid, Spanyol, 12 Desember 2022. Tidak ada penjelasan kapan kontrak efektif itu berlangsung, saat itu, tidak disebutkan kapan jadwal pengiriman perdana A400M pesanan Indonesia.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Airbus meminta negosiasi ulang untuk dua A400M yang telah dipesan Indonesia, lantaran pasokan material titanium yang terbatas. Perusahaan dirgantara itu kesulitan mengeksekusi kontrak dengan nilai US$ 685 juta itu. CNBC Indonesia melaporkan bahwa Airbus mengimpor lima puluh persen titaniumnya dari Rusia tetapi perang di Ukraina telah mengganggu harga dan pasokan.
Airbus A400M memang dapat dikonfigurasi sebagai pesawat tanker dan itu juga sudah dilakoni oleh Negeri Jiran Malaysia yang untuk misi tertentu mengubah A400M sebagai pesawat tanker.
Saat menjalankan peran sebagai pesawat tanker, Airbus A400M dapat dikonfigurasi untuk membawa 50,8 ton bahan bakar. Penempatan payload bahan bakar berada pada kedua sayap dan centre wing box. Hebatnya konfigurasi tanker pada pesawat turboprop ini tidak menggunakan kapasitas yang ada di ruang kargo. Dua tangki kargo tambahan juga dapat dipasang, masing-masing memberikan tambahan 5,7 ton bahan bakar.
Bahan bakar yang dibawa dalam tangki ekstra tersebut memiliki ‘sifat’ yang berbeda dengan bahan bakar di tangki utama, memungkinkan bagi A400M untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis pesawat penerima.
Teknik pengisian bahan bakar yang dapat dijaankan oleh A400M adalah menggunakan drogue, sehingga ideal nantinya sebagai penerus KC-130B Hercules Skadron Udara 32 TNI AU, yang dapat menyusui jet tempur yang menggunakan probe seperti Sukhoi Su-27/Su-30, Hawk 209 dan nantinya Dassault Rafale. (Haryo Adjie)
🛩 Indomiliter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.