Bisa Dipakai Bawa Logistik dan Bantuan Warga
Salah satu drone atau pesawat nirawak yang diujicoba di Mabesad. (IDM/Ricardo Ronald)
TNI Angkatan Darat (AD) tengah menjajaki penggunaan drone produksi Turki untuk mendukung operasi militer, khususnya dalam pengiriman logistik bagi pasukannya maupun untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat.
“Jadi, sedang dijajaki bagaimana kita melaksanakan hubungan operasional berkaitan dengan dropping logistik untuk pasukan maupun untuk membantu masyarakat, menggunakan drone," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana, ditemui di Gedung Mabes AD, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Hal itu disampaikan Brigjen Wahyu usai ditanya soal kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meninjau pabrik Baykar, perusahaan industri pertahanan Turkiye yang dikenal sebagai produsen drone tempur Bayraktar, akhir Juli lalu.
Menurut Wahyu, penggunaan drone tidak hanya terbatas untuk operasi militer, tetapi juga dapat membantu masyarakat di wilayah terpencil.
“Kalau yang berkaitan dengan drone, untuk support logistik, untuk memastikan kegiatan surveillance, atau untuk membantu masyarakat membawa berbagai material yang dibutuhkan di tempat-tempat terpencil," ujarnya.
Adapun terkait operator drone, Wahyu menyebut seluruh satuan operasional TNI AD berpotensi mengoperasikan teknologi tersebut, dengan catatan harus melalui pelatihan khusus.
“Drone itu pada prinsipnya semua satuan operasional kan bisa, ya. Karena drone itu nanti operatornya tentu dilaksanakan pelatihan-pelatihan khusus sehingga tidak pada satu badan pelaksanaan tertentu," tutur Wahyu.
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana berpose sesaat setelah diwawancara Kompas.com dalam program Brigade di Markas Besar TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).
"Tapi kalau sudah masuk kepada yang fungsinya lebih tinggi lagi, lebih besar lagi, itu ada di penerbangan TNI AD," tambahnya.
Terkait kerja sama dengan produsen drone dari Turkiye, Wahyu menegaskan bahwa TNI AD masih dalam tahap penjajakan.
Wahyu menambahkan, pemilihan produsen drone akan mempertimbangkan pengalaman operasional serta penggunaan teknologi tersebut oleh negara lain di kawasan maupun dunia.
KSAD kunjungi pabrik drone tempur Turkiye
Diberitakan sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meninjau pabrik Baykar, perusahaan industri pertahanan Turkiye yang dikenal sebagai produsen drone tempur Bayraktar, saat kunjungan kerja ke Turkiye, Jumat (25/7/2025).
Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah menjajaki peluang alih teknologi dan pengembangan bersama pesawat tempur nirawak (Unmanned Combat Aerial Vehicle/UCAV).
Kunjungan ke pabrik Baykar menjadi langkah awal menuju kerja sama strategis antara kedua negara di bidang pengembangan sistem tempur nirawak, yang kian menjadi pilar penting dalam operasi militer modern.
“Kementerian Pertahanan Turkiye telah menjadi mitra penting dalam transformasi pertahanan Indonesia, termasuk melalui kerja sama industri pertahanan dan alih teknologi," kata KSAD dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Selain ke Baykar, KSAD juga menghadiri pameran industri pertahanan internasional IDEF ke-17 di Istanbul.
Salah satu drone atau pesawat nirawak yang diujicoba di Mabesad. (IDM/Ricardo Ronald) TNI Angkatan Darat (AD) tengah menjajaki penggunaan drone produksi Turki untuk mendukung operasi militer, khususnya dalam pengiriman logistik bagi pasukannya maupun untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat.
“Jadi, sedang dijajaki bagaimana kita melaksanakan hubungan operasional berkaitan dengan dropping logistik untuk pasukan maupun untuk membantu masyarakat, menggunakan drone," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana, ditemui di Gedung Mabes AD, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Hal itu disampaikan Brigjen Wahyu usai ditanya soal kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meninjau pabrik Baykar, perusahaan industri pertahanan Turkiye yang dikenal sebagai produsen drone tempur Bayraktar, akhir Juli lalu.
Menurut Wahyu, penggunaan drone tidak hanya terbatas untuk operasi militer, tetapi juga dapat membantu masyarakat di wilayah terpencil.
“Kalau yang berkaitan dengan drone, untuk support logistik, untuk memastikan kegiatan surveillance, atau untuk membantu masyarakat membawa berbagai material yang dibutuhkan di tempat-tempat terpencil," ujarnya.
Adapun terkait operator drone, Wahyu menyebut seluruh satuan operasional TNI AD berpotensi mengoperasikan teknologi tersebut, dengan catatan harus melalui pelatihan khusus.
“Drone itu pada prinsipnya semua satuan operasional kan bisa, ya. Karena drone itu nanti operatornya tentu dilaksanakan pelatihan-pelatihan khusus sehingga tidak pada satu badan pelaksanaan tertentu," tutur Wahyu.
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana berpose sesaat setelah diwawancara Kompas.com dalam program Brigade di Markas Besar TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).
"Tapi kalau sudah masuk kepada yang fungsinya lebih tinggi lagi, lebih besar lagi, itu ada di penerbangan TNI AD," tambahnya.
Terkait kerja sama dengan produsen drone dari Turkiye, Wahyu menegaskan bahwa TNI AD masih dalam tahap penjajakan.
Wahyu menambahkan, pemilihan produsen drone akan mempertimbangkan pengalaman operasional serta penggunaan teknologi tersebut oleh negara lain di kawasan maupun dunia.
KSAD kunjungi pabrik drone tempur Turkiye
Diberitakan sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meninjau pabrik Baykar, perusahaan industri pertahanan Turkiye yang dikenal sebagai produsen drone tempur Bayraktar, saat kunjungan kerja ke Turkiye, Jumat (25/7/2025).
Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah menjajaki peluang alih teknologi dan pengembangan bersama pesawat tempur nirawak (Unmanned Combat Aerial Vehicle/UCAV).
Kunjungan ke pabrik Baykar menjadi langkah awal menuju kerja sama strategis antara kedua negara di bidang pengembangan sistem tempur nirawak, yang kian menjadi pilar penting dalam operasi militer modern.
“Kementerian Pertahanan Turkiye telah menjadi mitra penting dalam transformasi pertahanan Indonesia, termasuk melalui kerja sama industri pertahanan dan alih teknologi," kata KSAD dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Selain ke Baykar, KSAD juga menghadiri pameran industri pertahanan internasional IDEF ke-17 di Istanbul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.