Perkuat Industri Pertahanan
Radar GCI (IBUMN) ★
Induk BUMN Pertahanan atau DEFEND ID PT Len Industri (Persero) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun untuk tahun 2025. Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat rapat dengan PT Len.
"Mengacu pada hasil rapat komisi VI DPR RI dan Menteri BUMN tanggal 7 Juni 2024, terdapat usulan Penyertaan Modal Negara untuk tahun 2025 sebagai berikut. Pertama PLN sebesar Rp 3 triliun, PT Len Industri sebesar Rp 2 triliun, dan PT Danareksa sebesar Rp 2 triliun," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat di DPR Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024).
Dalam rapat tersebut Direktur Utama Len Industri Boby Rasidin menjelaskan, pihaknya berkomitmen mewujudkan pemenuhan alutsista atau alat utama sistem senjata berteknologi modern untuk pertahanan negara. Teknologi yang akan diadopsi fokus pada alat yang strategis bagi konsep pertahanan Indonesia.
Dalam periode 2025 sampai 2029 Boby menyebut pihaknya membutuhkan investasi dan pendanaan sebesar Rp 7,41 triliun. Dari Jumlah tersebut 43% di antaranya berasal dari PMN.
"Sampai tahun 2029 itu kami menghitung investasi sekitar Rp 7,41 triliun, di mana kami harapkan itu dari PMN sampai tahun 2029 itu 46,8%. Lalu 43% itu adalah pengembangan mandiri kami sendiri. Sedangkan 7,9% itu pengembangan dengan partnership," bebernya.
Berdasarkan paparannya, berikut rincian investasi strategis PT Len Industri hingga 2029:
-★- Fasilitas Industri Radar
-★- Fasilitas Produksi Unmanned System
-★- Fasilitas Produksi N219
-★- Fasilitas Pendukung Produksi
-★- Peningkatan kapasitas Bisnis Aerostructure
-★- Peningkatan Kapasitas Bisnis MRO
-★- Pembangunan Infrastruktur Kapal Selam
-★- Akuisisi Galangan Kapal
-★- Pabrik AN Pulau Jawa
-★- Power as Service BTS
-★- Green Hydrogen
-★- Fasilitas Produksi Munisi Kaliber Kecil
-★- Modernisasi lini produksi Senjata
-★- Revitalisasi lini Pendukung Produk Pertahanan
Radar GCI (IBUMN) ★
Induk BUMN Pertahanan atau DEFEND ID PT Len Industri (Persero) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun untuk tahun 2025. Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat rapat dengan PT Len.
"Mengacu pada hasil rapat komisi VI DPR RI dan Menteri BUMN tanggal 7 Juni 2024, terdapat usulan Penyertaan Modal Negara untuk tahun 2025 sebagai berikut. Pertama PLN sebesar Rp 3 triliun, PT Len Industri sebesar Rp 2 triliun, dan PT Danareksa sebesar Rp 2 triliun," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat di DPR Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024).
Dalam rapat tersebut Direktur Utama Len Industri Boby Rasidin menjelaskan, pihaknya berkomitmen mewujudkan pemenuhan alutsista atau alat utama sistem senjata berteknologi modern untuk pertahanan negara. Teknologi yang akan diadopsi fokus pada alat yang strategis bagi konsep pertahanan Indonesia.
Dalam periode 2025 sampai 2029 Boby menyebut pihaknya membutuhkan investasi dan pendanaan sebesar Rp 7,41 triliun. Dari Jumlah tersebut 43% di antaranya berasal dari PMN.
"Sampai tahun 2029 itu kami menghitung investasi sekitar Rp 7,41 triliun, di mana kami harapkan itu dari PMN sampai tahun 2029 itu 46,8%. Lalu 43% itu adalah pengembangan mandiri kami sendiri. Sedangkan 7,9% itu pengembangan dengan partnership," bebernya.
Berdasarkan paparannya, berikut rincian investasi strategis PT Len Industri hingga 2029:
-★- Fasilitas Industri Radar
-★- Fasilitas Produksi Unmanned System
-★- Fasilitas Produksi N219
-★- Fasilitas Pendukung Produksi
-★- Peningkatan kapasitas Bisnis Aerostructure
-★- Peningkatan Kapasitas Bisnis MRO
-★- Pembangunan Infrastruktur Kapal Selam
-★- Akuisisi Galangan Kapal
-★- Pabrik AN Pulau Jawa
-★- Power as Service BTS
-★- Green Hydrogen
-★- Fasilitas Produksi Munisi Kaliber Kecil
-★- Modernisasi lini produksi Senjata
-★- Revitalisasi lini Pendukung Produk Pertahanan
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.