Kerjasama Dengan DSME Korea Selatan Ujicoba KRI Alugoro 405 [submarine.id] ★
Sampai saat ini Indonesia satu-satunya negara di ASEAN yang mampu membangun kapal selam. PT PAL Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) membangun 3 kapal selam sejak 2013.
Satu di antaranya bernama Kapal Selam Alugoro yang dibuat di dalam negeri oleh PT PAL Indonesia. Butuh modal uang Rp 1,5 triliun untuk membangun kepal selam ini yang harganya ratusan juta dolar AS.
PT PAL Indonesia (Persero) sesuai dengan Kep KKIP No: KEP/15/KKIP/XII/2013 ditugaskan untuk membangun kapal selam ke-3 dan Transfer of Technology (ToT) dengan DSME Korea Selatan.
Pembangunan dan ToT/ On Job Training (OJT) 206 personel SDM kapal selam dilakukan dengan investasi Penyertaan Modal Negara (PMN) kapal selam senilai Rp 1,5 Triliun (dari pengajuan awal Rp 2,5 Triliun).
Berdasarkan penjelasan PT PAL Indonesia, dikutip, Senin (31/8), selain ToT/OJT dana PMN digunakan untuk pembangunan Fasilitas Kapal Selam (Faskasel) yang memiliki kemampuan pembangunan dan pemeliharaan hingga tahapan overhaul. Saat ini PT PAL Indonesia (Persero) telah memiliki kapabilitas secara utuh sebagai galangan yang memiliki kemampuan pembangunan dan pemeliharaan kapal selam.
KRI Cakra 401 di galangan PT PAL [PT PAL] ★
Pada Juni - Juli 2020 saat yang bersamaan 3 unit kapal selam berada di PT PAL Indonesia (Persero). Satu Kapal Selam Nagapasa Class menjalani proyek pemeliharaan menengah (harmen, kedua kapal selam Alugoro yang dibangun di PT PAL Indonesia (Persero) masih dalam proses sea trial dan saat ini berada di dermaga kapal selam, dan ketiga KRI Cakra-401 yang sedang menjalani program overhaul di hangar Fasilitas Kapal Selam (Faskasel) PT PAL Indonesia (Persero).
Setelah pembangunan 3 kapal selam, termasuk dua dibangun di Korsel dan satu di Indonesia, pemerintah memang sempat berencana menambah 3 kapal selam selanjutnya.
Laporan tahunan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan pada 2018, program pembangunan Kapal Selam merupakan realisasi dari kontrak 3 kapal selam dari DSME (Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering) Korea. Di dalam kontrak, disertakan pelatihan personel pada saat pembangunan kapal selam ke-1 dan ke-2 di Korea Selatan.
Pada tahun 2017, kapal selam pertama selesai dan diberi nama KRI 403 - Nagapasa. Selanjutnya, pada tahun 2018, kapal selam kedua selesai dan diberi nama KRI-404 Ardadedali. Kedua kapal selam saat ini telah memperkuat TNI AL. Kapal selam ke-3 sudah melewati beberapa tes menyelam, bila mulus akhir tahun 2020 akan diserahkan ke Kemenhan oleh PT PAL.
Roadmap produksi kapal selam [PT PAL] ★
Setelah 3 kapal sebelumnya, program Kapal Selam akan dilanjutkan ke tahap Kedua, dengan pembuatan kapal selam ke-4 hingga ke-6. Pada tahap ini, proporsi PT. PAL dalam proses produksi diproyeksikan untuk semakin membesar, dimana Kapal Selam ke-6 sudah dibuat sepenuhnya di PT. PAL.
Dukungan pemerintah sudah nyata di 2021. Pada buku Nota Keuangan Beserta RAPBN 2021, ada kabar baik. Pemerintah menyiapkan anggaran melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT PAL Indonesia, untuk pengembangan kapal selam. Nilainya mencapai Rp 1,3 triliun.
Berapa harga kapal selam hasil kerja sama dengan Korsel?
Bila mengacu pada harga 3 kapal selam Korsel kelas Changbogo kontrak sebelumnya mencapai US$ 1,08 miliar, atau sekitar US$ 330 juta per unit (atau Rp 4,62 triliun dengan kurs US$ = Rp 14 ribu). Harga ini dianggap lebih murah dari harga kapal selam buatan barat yang mencapai US$ 450-500 juta.
Sampai saat ini Indonesia satu-satunya negara di ASEAN yang mampu membangun kapal selam. PT PAL Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) membangun 3 kapal selam sejak 2013.
Satu di antaranya bernama Kapal Selam Alugoro yang dibuat di dalam negeri oleh PT PAL Indonesia. Butuh modal uang Rp 1,5 triliun untuk membangun kepal selam ini yang harganya ratusan juta dolar AS.
PT PAL Indonesia (Persero) sesuai dengan Kep KKIP No: KEP/15/KKIP/XII/2013 ditugaskan untuk membangun kapal selam ke-3 dan Transfer of Technology (ToT) dengan DSME Korea Selatan.
Pembangunan dan ToT/ On Job Training (OJT) 206 personel SDM kapal selam dilakukan dengan investasi Penyertaan Modal Negara (PMN) kapal selam senilai Rp 1,5 Triliun (dari pengajuan awal Rp 2,5 Triliun).
Berdasarkan penjelasan PT PAL Indonesia, dikutip, Senin (31/8), selain ToT/OJT dana PMN digunakan untuk pembangunan Fasilitas Kapal Selam (Faskasel) yang memiliki kemampuan pembangunan dan pemeliharaan hingga tahapan overhaul. Saat ini PT PAL Indonesia (Persero) telah memiliki kapabilitas secara utuh sebagai galangan yang memiliki kemampuan pembangunan dan pemeliharaan kapal selam.
KRI Cakra 401 di galangan PT PAL [PT PAL] ★
Pada Juni - Juli 2020 saat yang bersamaan 3 unit kapal selam berada di PT PAL Indonesia (Persero). Satu Kapal Selam Nagapasa Class menjalani proyek pemeliharaan menengah (harmen, kedua kapal selam Alugoro yang dibangun di PT PAL Indonesia (Persero) masih dalam proses sea trial dan saat ini berada di dermaga kapal selam, dan ketiga KRI Cakra-401 yang sedang menjalani program overhaul di hangar Fasilitas Kapal Selam (Faskasel) PT PAL Indonesia (Persero).
Setelah pembangunan 3 kapal selam, termasuk dua dibangun di Korsel dan satu di Indonesia, pemerintah memang sempat berencana menambah 3 kapal selam selanjutnya.
Laporan tahunan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan pada 2018, program pembangunan Kapal Selam merupakan realisasi dari kontrak 3 kapal selam dari DSME (Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering) Korea. Di dalam kontrak, disertakan pelatihan personel pada saat pembangunan kapal selam ke-1 dan ke-2 di Korea Selatan.
Pada tahun 2017, kapal selam pertama selesai dan diberi nama KRI 403 - Nagapasa. Selanjutnya, pada tahun 2018, kapal selam kedua selesai dan diberi nama KRI-404 Ardadedali. Kedua kapal selam saat ini telah memperkuat TNI AL. Kapal selam ke-3 sudah melewati beberapa tes menyelam, bila mulus akhir tahun 2020 akan diserahkan ke Kemenhan oleh PT PAL.
Roadmap produksi kapal selam [PT PAL] ★
Setelah 3 kapal sebelumnya, program Kapal Selam akan dilanjutkan ke tahap Kedua, dengan pembuatan kapal selam ke-4 hingga ke-6. Pada tahap ini, proporsi PT. PAL dalam proses produksi diproyeksikan untuk semakin membesar, dimana Kapal Selam ke-6 sudah dibuat sepenuhnya di PT. PAL.
Dukungan pemerintah sudah nyata di 2021. Pada buku Nota Keuangan Beserta RAPBN 2021, ada kabar baik. Pemerintah menyiapkan anggaran melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT PAL Indonesia, untuk pengembangan kapal selam. Nilainya mencapai Rp 1,3 triliun.
Berapa harga kapal selam hasil kerja sama dengan Korsel?
Bila mengacu pada harga 3 kapal selam Korsel kelas Changbogo kontrak sebelumnya mencapai US$ 1,08 miliar, atau sekitar US$ 330 juta per unit (atau Rp 4,62 triliun dengan kurs US$ = Rp 14 ribu). Harga ini dianggap lebih murah dari harga kapal selam buatan barat yang mencapai US$ 450-500 juta.
♞ CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.