Terkait faktor harga dan efektivitas waktu. Beautifully Deadly [RAAF] ☆
Alih-alih membeli, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut memilih untuk melakukan perbaikan beragam jenis pesawat tempur RI. Hal itu terkait faktor harga dan efektivitas waktu.
Juru Bicara Wakil Presiden RI, Masduki Baidlowi, mengatakan pembicaraan itu terungkap saat Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima kunjungan Prabowo di kediaman dinas Wapres, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/9) sore. Selain soal alutsista, kedua pihak juga membahas tentang program nasional food estate.
"Prabowo datang ke kediaman Wapres sendiri. Ya untuk silaturahmi, karena memang sejak pelantikan kan belum pernah bertemu secara resmi. Tadi sampai pukul 15.45 WIB [pertemuannya] ya, ngobrol-ngobrol panjang lebar," kata Masduki.
Pada pertemuan itu, lanjutnya, kedua pihak membahas progam perbaikan seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) tiga matra TNI oleh Kemenhan.
"Seluruh persenjataan itu akan diperbaiki. Apakah F16, apakah Sukhoi, apakah Hercules, semua diperbaiki. Begitu juga dengan kapal-kapal tempur diperbaiki," kata Masduki.
Prabowo, kata Masduki, menyatakan langkah terbaik untuk membenahi Alutsista TNI adalah melalui perbaikan. Pembelian alutsista, kata dia, akan memakan waktu lama dan tak bisa instan dilakukan.
"Kalau beli mahal dan tidak bisa langsung diadakan. Maka akan lebih bagus kalau ada perbaikan-perbaikan," kata Masduki.
Infografis Fakta Jet Tempur Su-35 Buatan Rusia yang Dibeli RI [CNNIndonesia/Basith Subastian] ☆
Selain itu, Masduki mengungkapkan pertemuan itu juga membahas soal kebutuhan pengadaan peluru militer. Prabowo, kata dia, menyatakan saat ini TNI kekurangan peluru untuk melakukan aktivitas militer.
"Intinya mempercepat pengadaan peluru. Indonesia kekurangan peluru, banyak orang Indonesia pintar nembak tapi gak punya peluru," kata Masduki.
Terpisah, juru bicara Menteri Pertahanan dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo melakukan laporan rutin kepada Ma'ruf Amin terkait perkembangan kebijakan pertahanan di bawah kepemimpinannya.
"Beliau laporan rutin kepada Pak Wapres terkait perkembangan kebijakan pertahanan," kata Dahnil melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Selain kebijakan pertahanan, Prabowo kata Dahnil melaporkan perkembangan pembangunan food estate yang rencananya akan dibuka di Kalimantan.
Sebelumnya, Prabowo sempat dikritik terkait rencana pembelian pesawat jet tempur bekas Eurofighter Typhoon dari Austria. Selain rawan kecelakaan, pembelian pesawat jenis ini dinilai hanya menghamburkan keuangan negara karena tak sinkron dengan peralatan yang sudah ada.
Tak ketinggalan, ada pertimbangan biaya perawatan besar, serta tak sesuai dengan amanat UU Industri Pertahanan yang mementingkan pembelian alutsista dalam negeri.
Presiden Jokowi sendiri sebelumnya mendorong Prabowo untuk belanja alutsista, terutama dari dalam negeri, untuk mendongkrak penyerapan anggaran dan ekonomi dalam negeri. (rzr/tst/arh)
Alih-alih membeli, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut memilih untuk melakukan perbaikan beragam jenis pesawat tempur RI. Hal itu terkait faktor harga dan efektivitas waktu.
Juru Bicara Wakil Presiden RI, Masduki Baidlowi, mengatakan pembicaraan itu terungkap saat Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima kunjungan Prabowo di kediaman dinas Wapres, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/9) sore. Selain soal alutsista, kedua pihak juga membahas tentang program nasional food estate.
"Prabowo datang ke kediaman Wapres sendiri. Ya untuk silaturahmi, karena memang sejak pelantikan kan belum pernah bertemu secara resmi. Tadi sampai pukul 15.45 WIB [pertemuannya] ya, ngobrol-ngobrol panjang lebar," kata Masduki.
Pada pertemuan itu, lanjutnya, kedua pihak membahas progam perbaikan seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) tiga matra TNI oleh Kemenhan.
"Seluruh persenjataan itu akan diperbaiki. Apakah F16, apakah Sukhoi, apakah Hercules, semua diperbaiki. Begitu juga dengan kapal-kapal tempur diperbaiki," kata Masduki.
Prabowo, kata Masduki, menyatakan langkah terbaik untuk membenahi Alutsista TNI adalah melalui perbaikan. Pembelian alutsista, kata dia, akan memakan waktu lama dan tak bisa instan dilakukan.
"Kalau beli mahal dan tidak bisa langsung diadakan. Maka akan lebih bagus kalau ada perbaikan-perbaikan," kata Masduki.
Infografis Fakta Jet Tempur Su-35 Buatan Rusia yang Dibeli RI [CNNIndonesia/Basith Subastian] ☆
Selain itu, Masduki mengungkapkan pertemuan itu juga membahas soal kebutuhan pengadaan peluru militer. Prabowo, kata dia, menyatakan saat ini TNI kekurangan peluru untuk melakukan aktivitas militer.
"Intinya mempercepat pengadaan peluru. Indonesia kekurangan peluru, banyak orang Indonesia pintar nembak tapi gak punya peluru," kata Masduki.
Terpisah, juru bicara Menteri Pertahanan dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo melakukan laporan rutin kepada Ma'ruf Amin terkait perkembangan kebijakan pertahanan di bawah kepemimpinannya.
"Beliau laporan rutin kepada Pak Wapres terkait perkembangan kebijakan pertahanan," kata Dahnil melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Selain kebijakan pertahanan, Prabowo kata Dahnil melaporkan perkembangan pembangunan food estate yang rencananya akan dibuka di Kalimantan.
Sebelumnya, Prabowo sempat dikritik terkait rencana pembelian pesawat jet tempur bekas Eurofighter Typhoon dari Austria. Selain rawan kecelakaan, pembelian pesawat jenis ini dinilai hanya menghamburkan keuangan negara karena tak sinkron dengan peralatan yang sudah ada.
Tak ketinggalan, ada pertimbangan biaya perawatan besar, serta tak sesuai dengan amanat UU Industri Pertahanan yang mementingkan pembelian alutsista dalam negeri.
Presiden Jokowi sendiri sebelumnya mendorong Prabowo untuk belanja alutsista, terutama dari dalam negeri, untuk mendongkrak penyerapan anggaran dan ekonomi dalam negeri. (rzr/tst/arh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.