Perkuat keamanan navigasi di NTT
(Dispenal)
TNI AL dan Angkatan Laut Australia kembali menggelar latihan bersama bertajuk Cassowary Exercise (Cassoex) dan Coordinated Hydrographic Survey Exercise (CHSE) 2025 di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Latihan berlangsung pada 10-16 November, melibatkan dua kapal perang TNI AL, KRI Spica-934 dan KRI Bawal-875, serta kapal survei milik Angkatan Laut Australia HMAS Leeuwin (A245). Ketiga kapal melaksanakan survei bersama untuk memperbarui data dasar laut yang menjadi acuan navigasi pelayaran.
“Fokus utama latihan ini untuk meningkatkan interoperabilitas, memperkuat profesionalisme, serta memperdalam kerja sama di bidang survei hidrografi dan keselamatan navigasi maritim antara kedua negara,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul kepada Indonesia Defense Magazine, Jakarta, Rabu (12/11).
Pembukaan latihan digelar di Kupang, NTT, dipimpin langsung oleh Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) VII Laksamana Muda Joni Sudianto, didampingi Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia Kapten Mark Daly serta Komandan HMAS Leeuwin Shawn Poing-Destre.
Selain memperbarui data survei, kedua negara juga telah menyepakati sektor wilayah kerja masing-masing. Langkah ini memastikan kegiatan pemetaan dilakukan sesuai batas tanggung jawab yang disepakati tanpa tumpang tindih.
“Melalui Cassowary Exercise dan CHSE, kedua angkatan laut memperkuat interoperabilitas dan profesionalisme di bidang survei hidrografi, sekaligus mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia dalam menjaga keamanan serta keselamatan maritim di kawasan,” kata Joni, dikutip dari keterangan Dispen Kodaeral VII.
Cassowary Exercise merupakan latihan rutin yang dijalankan setiap dua tahun sekali oleh TNI AL dan Angkatan Laut Australia, sedangkan CHSE adalah latihan survei hidrografi terkoordinasi yang dimulai sejak 2023. Tahun ini, keduanya digelar bersamaan di perairan perbatasan Indonesia-Australia di NTT, termasuk jalur sekitar Pulau Rote yang strategis bagi pelayaran regional dan pengamanan laut. (at)
(Dispenal)TNI AL dan Angkatan Laut Australia kembali menggelar latihan bersama bertajuk Cassowary Exercise (Cassoex) dan Coordinated Hydrographic Survey Exercise (CHSE) 2025 di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Latihan berlangsung pada 10-16 November, melibatkan dua kapal perang TNI AL, KRI Spica-934 dan KRI Bawal-875, serta kapal survei milik Angkatan Laut Australia HMAS Leeuwin (A245). Ketiga kapal melaksanakan survei bersama untuk memperbarui data dasar laut yang menjadi acuan navigasi pelayaran.
“Fokus utama latihan ini untuk meningkatkan interoperabilitas, memperkuat profesionalisme, serta memperdalam kerja sama di bidang survei hidrografi dan keselamatan navigasi maritim antara kedua negara,” ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul kepada Indonesia Defense Magazine, Jakarta, Rabu (12/11).
Pembukaan latihan digelar di Kupang, NTT, dipimpin langsung oleh Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) VII Laksamana Muda Joni Sudianto, didampingi Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia Kapten Mark Daly serta Komandan HMAS Leeuwin Shawn Poing-Destre.
Selain memperbarui data survei, kedua negara juga telah menyepakati sektor wilayah kerja masing-masing. Langkah ini memastikan kegiatan pemetaan dilakukan sesuai batas tanggung jawab yang disepakati tanpa tumpang tindih.
“Melalui Cassowary Exercise dan CHSE, kedua angkatan laut memperkuat interoperabilitas dan profesionalisme di bidang survei hidrografi, sekaligus mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia dalam menjaga keamanan serta keselamatan maritim di kawasan,” kata Joni, dikutip dari keterangan Dispen Kodaeral VII.
Cassowary Exercise merupakan latihan rutin yang dijalankan setiap dua tahun sekali oleh TNI AL dan Angkatan Laut Australia, sedangkan CHSE adalah latihan survei hidrografi terkoordinasi yang dimulai sejak 2023. Tahun ini, keduanya digelar bersamaan di perairan perbatasan Indonesia-Australia di NTT, termasuk jalur sekitar Pulau Rote yang strategis bagi pelayaran regional dan pengamanan laut. (at)
★ IDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.